Penghadangan acara Papaji Gresik oleh aparat polisi.

alang wrote:

j-angger wrote:Saya yakin pihak yang dimaksud adalah Gus Farid Abdilah sebagai ketua papaji Gresik (sebagaimana yang disampaikan oknum polisi di pintu gerbang kepada bapak Bagyo)...
Saya sangat tahu siapa beliau, Gus Farid Abdilah adalah pelaku sejarah "Reformasi '97", juga Ketua LSM PuDaK (Pusat Demokrasi dan Kerakyatan Gresik) hingga saat ini. Beliau bersama dengan LSM-nya sering turun ke jalan (sehingga beliau sangat terkenal di kalangan aparat kepolisian) mengusung idealisme-nya membela kepentingan rakyat kecil, melakukan pemberdayaan masyarakat dengan dana pribadi dari hasil tambaknya yang tak seberapa. Beliau adalah pejuang rakyat kecil saat ini. Kepentingan beliau terhadap Papaji adalah pemberdayaan ekonomi kerakyatan melalui adu ketangkasan jago tanpa judi, dan kesamaan hobi (beliau punya satu ayam yang sudah mendapatkan sertifikat di PAL, klo rekor di kalangan tidak ada). Apakah beliau berafiliasi dengan partai politik? Saya jawab tidak, karena partai politik tidak suka dengan idealismenya.

Apakah track record yang demikian yang menurut mas roni kurang baek?

Sangat menarik mencermati latar belakang Gus Farid sebagai aktifis pejuang kemasyarakatan. Saya termasuk org yg sangat respek terhadap para pejuang spt beliau.
Tetapi mohon jg dipertimbangkan, bahwa Papaji sedikit berbeda dengan LSM baik secara srtruktur maupun style dalam berguyub. Menurut pimikiran saya yg awam, cara berjuang Papaji tdk bisa disamakan dg cara berjuang LSM, turun ke jalan misalnya. Krn kasusnya sangat berbeda. Jika kita turun ke jalan utk memperjuangkan hak rakyat kecil, dukungan dari berbagai pihak otomatis mudah di dapat. Tetapi bagaimana jika kita turun ke jalan utk memperjuangkan hak utk ketangkasan ayam aduan? Apakah semudah itu kita akan mendapatkan simpati masyarakat? Sementara stigma masyarakat selama ini ayam laga sangat identik dg hal yg negatif. Ini hrs betul2 kita cermati dg seksama. Sedangkan tujuan utama Papaji adalah justru merubah stigma negatif itu dg cara yg cantik dan elegan.
Bagaimanapun, nilai perjuangan rekan2 Papaji Gresik sangat sy junjung tinggi secara pribadi, tetapi mohon dipertimbakan kembali cara yg lbh tepat utk menjalankannya.
Salam Hormat.

Bonimanuk wrote:
weleh bang rony makin keren aja nih.. pemikirannya,.. sampai postingnya juga 2x..

salam..

¤Di@n-M@gelang¤ wrote:Argumenya"Juooooooooooooos'tenaan'!nah klo PAPAJI udh di Huni oleh org2 yg pmikiran luas dan Cerdas'ky di Atas'sy ykin tdkny meembutuhkn wtku yg lama untk mendapatkan LABEL LEGAL..gal..gal..gal!jgn kata adu Aym klo Fatwa MUI BNer2diterapkan mencakup sluruh aspek sosial masyarakat bnyk Kgiatan yg akn dilrang,Adu Domba,balapan sapi,sabung pisau,lokalisasi dll smua it psti di larang(Haram)klo di hadapkan ke MUI"org Rokok aj sudah dpt fatwa Haram kok walopun Bnyk pmuka2 Agama yg menolaknya(terutama yg msih merokok)he..gmn Hayo,!tar pr aktifis yg tdk sependapat pd berlindung d bwh demokrasi dan Pancasila dgn Berkata ini Negara yg berdsrkn Demokrasi-Pancasila bkn brdsr...twlah ap mksdny !!-slm PAPAJI!

maz_no wrote:

¤Di@n-M@gelang¤ wrote:Argumenya"Juooooooooooooos'tenaan'!nah klo PAPAJI udh di Huni oleh org2 yg pmikiran luas dan Cerdas'ky di Atas'sy ykin tdkny meembutuhkn wtku yg lama untk mendapatkan LABEL LEGAL..gal..gal..gal!jgn kata adu Aym klo Fatwa MUI BNer2diterapkan mencakup sluruh aspek sosial masyarakat bnyk Kgiatan yg akn dilrang,Adu Domba,balapan sapi,sabung pisau,lokalisasi dll smua it psti di larang(Haram)klo di hadapkan ke MUI"org Rokok aj sudah dpt fatwa Haram kok walopun Bnyk pmuka2 Agama yg menolaknya(terutama yg msih merokok)he..gmn Hayo,!tar pr aktifis yg tdk sependapat pd berlindung d bwh demokrasi dan Pancasila dgn Berkata ini Negara yg berdsrkn Demokrasi-Pancasila bkn brdsr...twlah ap mksdny !!-slm PAPAJI!

tujuane gmne biar bs maen ayam lagee....kalo bs yg legal,kalo legal jg dilaraang,...

Bonimanuk wrote:
Yang dimaksud jadi bomerang itu begini :
1. Saya melihat disini kekuatan untuk menuntut sangat lemah karena pihak polres tidak memberikan surat ijin kegiatan tersebut itu bisa menjadi blunder jadi saya kira panitia papaji gresik terlalu memaksakan kegiatan tersebut berlangsung.. kan bisa diundur,, padahal sudah jelas surat ijinnya tidak keluar.., dipengadilan bukan asumsi yg menjadi bukti tapi harus ada bukti2 hukum yang menguatkan yang tentunya menjadi dasar untuk menang. di pengadilan..,
makanya hrs dianalisa dulu dr sisi mana kt harus menuntut. Kalo tuntutannya tentang jangka waktu pemberian ijin dan akibat yg ditimbulkan gmn? Dlm suatu kasus pd pengadilan tdk boleh blunder atau melebar krn ini suatu tuntutan/pengaduan.
2. Kalau ini jadi digugat tentu saja ini akan menjadi ramai bisa menjadi perbincangan isu nasional bisa jadi akan melibatkan unsur pemerintahan, pemuka agama, tokoh masyarakat akan ikut terlibat disana.. yang saya takutkan ini menjadi kenyataan papaji dilarang kegiatannya atau keluar fatwa dari MUI diharamkan kegiatan Adu Ayam Judi atau non judi..
karena kalau sudah turun dari MUI saya kira tidak ada seorangpun bisa membantah bahwa adu ayam itu dilarang meski tanpa judi karena sudah jelas2 di ajaran agama itu dilarang.. jadi efeknya bisa mas bayangkan..
hmm..
jika fatwa keluar apa berani MUI tanggung resikonya ? Sabung/Adu Ayam di Bali, Adu Domba di Jabar, Adu Kerbau di Toraja, dan Adu2 yg lain gmn ?
3. Stigma negatif masyarakat tidak bisa dirubah segampang membalikan tangan,, meskipun membela kebenaran tetep aja namanya adu ayam meski non judi.. ya dipandang masyarakat awam tetep aja namanya penganiayaan hewan...
Stigma itu jg melekat dikasus nomor 2 bang...
tp apa pandangan masyarakat ? Penyiksaan Hewan ?
4. Papaji belum legal mas.., legal itu harus diterima hukum, pemerintahan, agama dan masyarakat.. kita sedang menuju ke arah itu.. jadi dengan kejadian gugatan itu takutnya menjadi seperti point 2 diatas..
Bukannya PAPAJI didirikan dengan pake Akta Notaris? yg notabene mrpkn Akta Otentik? kalo pendirian PAPAJI dgn Akta Otentik Notaris MASIH blm dianggap legal (diragukan kelegalannya), terus kenapa si NOTARIS dibiarkan berkeliaran? Dikasih ijin Praktek sgala lg ama DEPKUMHAM...
Boleh - boleh saja menuntut atas ketidak adilan tapi harus punya dasar yang kuat..,
tapi cara bermusyawarah itu lebih baik ..
Makanya sy bilang PAPAJI Gresik harus menang gandeng dulu (dasar yg kuat utk menuntut Bang...

Salam..
Boniman..

Roni Rayanto wrote:
Begini mas...Klo kita mau menuntut 'dasar waktu pengeluaran ijin/penolakan itu brapa lama dr pengajuan permohonan ijin', apakah kita sudah memenuhi persyaratan yang mereka berikan? Klo pun sudah memenuhi, apa persyaratan2 tersebut sudah dilampirkan jauh2 hari sebelum mendekati hari-H pelaksanaan? Inilah SOP yg hrs kita ketahui dulu. Brp lama waktu yg dimiliki oleh pihak kepolisian, dgn berdasarkan SOP, utk menerbitkan ijin/penolakan dari berkas permohonan diterima scr lengkap?
Mas sendiri menyebutkan di atas 'Sy yakin semua instansi punya SOP yg jelas n baku', lalu kenapa malah kita harus 'tabrak'? Jangan diungkapkan "menabraknya" dlm tuntutan tp ungkaplah jangka waktu keluarnya surat penolakan shg menimbulkan kerugian materiil dan imateriil. Hakim tdk mengijinkan masalah menjadi meluas/blunder.

Roni Rayanto wrote:

j-angger wrote:

Roni Rayanto wrote:
Apakah sudah bisa dipastikan pada kejadian Papaji Gresik kemarin, yang 'ditentang' dan 'dihalang-halangi' itu, pihak polres memandang dari sisi Papaji-nya? Bukan karena sentimen terhadap pihak tertentu yang dengar2 'track record'-nya memang sdh kurang baik di mata aparat kepolisian setempat?

Apakah track record yang demikian yang menurut mas roni kurang baek?

Itulah 'track record' yg saya maksud. Karena kita tidak 'melihat' dari sisi pandang mereka (para aparat kepolisian), yang juga harus kepanasan dan kehujanan bila harus turun ke lapangan dalam menghadapi masalah2 seperti ini, apalagi mereka juga melaksanakannya atas dasar perintah dah peraturan yang berlaku.

.
Wah..
Kalo dasar keputusan yg diambil oleh aparat kepolisian seperti pandangannya mas roni mk sdh pasti PAPAJI Gresik menang dlm tuntutannya di Pengadilan,hehehe...
btw kalo para aparat kepolisian mengeluh karena harus kepanasan dan kehujanan bila harus turun ke lapangan dalam menghadapi masalah2 seperti ini, apalagi mereka juga melaksanakannya atas dasar perintah dah peraturan yang berlaku. Mendingan mereka keluar aja n bekerja ditempat lain. Mereka memang digaji untuk itu. Dan kita semualah sbg Warga Negara Indonesia termasuk Papajiers yang menggajinya. Termasuk yg menggaji juga mas Roni ya to???
Benar tidak mas Bro?

Burisrowo wrote:

Bonimanuk wrote:
Yang dimaksud jadi bomerang itu begini :
1. Saya melihat disini kekuatan untuk menuntut sangat lemah karena pihak polres tidak memberikan surat ijin kegiatan tersebut itu bisa menjadi blunder jadi saya kira panitia papaji gresik terlalu memaksakan kegiatan tersebut berlangsung.. kan bisa diundur,, padahal sudah jelas surat ijinnya tidak keluar.., dipengadilan bukan asumsi yg menjadi bukti tapi harus ada bukti2 hukum yang menguatkan yang tentunya menjadi dasar untuk menang. di pengadilan..,
makanya hrs dianalisa dulu dr sisi mana kt harus menuntut. Kalo tuntutannya tentang jangka waktu pemberian ijin dan akibat yg ditimbulkan gmn? Dlm suatu kasus pd pengadilan tdk boleh blunder atau melebar krn ini suatu tuntutan/pengaduan.
2. Kalau ini jadi digugat tentu saja ini akan menjadi ramai bisa menjadi perbincangan isu nasional bisa jadi akan melibatkan unsur pemerintahan, pemuka agama, tokoh masyarakat akan ikut terlibat disana.. yang saya takutkan ini menjadi kenyataan papaji dilarang kegiatannya atau keluar fatwa dari MUI diharamkan kegiatan Adu Ayam Judi atau non judi..
karena kalau sudah turun dari MUI saya kira tidak ada seorangpun bisa membantah bahwa adu ayam itu dilarang meski tanpa judi karena sudah jelas2 di ajaran agama itu dilarang.. jadi efeknya bisa mas bayangkan..
hmm..
jika fatwa keluar apa berani MUI tanggung resikonya ? Sabung/Adu Ayam di Bali, Adu Domba di Jabar, Adu Kerbau di Toraja, dan Adu2 yg lain gmn ?
3. Stigma negatif masyarakat tidak bisa dirubah segampang membalikan tangan,, meskipun membela kebenaran tetep aja namanya adu ayam meski non judi.. ya dipandang masyarakat awam tetep aja namanya penganiayaan hewan...
Stigma itu jg melekat dikasus nomor 2 bang...
tp apa pandangan masyarakat ? Penyiksaan Hewan ?
4. Papaji belum legal mas.., legal itu harus diterima hukum, pemerintahan, agama dan masyarakat.. kita sedang menuju ke arah itu.. jadi dengan kejadian gugatan itu takutnya menjadi seperti point 2 diatas..
Bukannya PAPAJI didirikan dengan pake Akta Notaris? yg notabene mrpkn Akta Otentik? kalo pendirian PAPAJI dgn Akta Otentik Notaris MASIH blm dianggap legal (diragukan kelegalannya), terus kenapa si NOTARIS dibiarkan berkeliaran? Dikasih ijin Praktek sgala lg ama DEPKUMHAM...
Boleh - boleh saja menuntut atas ketidak adilan tapi harus punya dasar yang kuat..,
tapi cara bermusyawarah itu lebih baik ..
Makanya sy bilang PAPAJI Gresik harus menang gandeng dulu (dasar yg kuat utk menuntut Bang...

Salam..
Boniman..

Roni Rayanto wrote:
Begini mas...Klo kita mau menuntut 'dasar waktu pengeluaran ijin/penolakan itu brapa lama dr pengajuan permohonan ijin', apakah kita sudah memenuhi persyaratan yang mereka berikan? Klo pun sudah memenuhi, apa persyaratan2 tersebut sudah dilampirkan jauh2 hari sebelum mendekati hari-H pelaksanaan? Inilah SOP yg hrs kita ketahui dulu. Brp lama waktu yg dimiliki oleh pihak kepolisian, dgn berdasarkan SOP, utk menerbitkan ijin/penolakan dari berkas permohonan diterima scr lengkap?
Mas sendiri menyebutkan di atas 'Sy yakin semua instansi punya SOP yg jelas n baku', lalu kenapa malah kita harus 'tabrak'? Jangan diungkapkan "menabraknya" dlm tuntutan tp ungkaplah jangka waktu keluarnya surat penolakan shg menimbulkan kerugian materiil dan imateriil. Hakim tdk mengijinkan masalah menjadi meluas/blunder.

Roni Rayanto wrote:

j-angger wrote:

Roni Rayanto wrote:
Apakah sudah bisa dipastikan pada kejadian Papaji Gresik kemarin, yang 'ditentang' dan 'dihalang-halangi' itu, pihak polres memandang dari sisi Papaji-nya? Bukan karena sentimen terhadap pihak tertentu yang dengar2 'track record'-nya memang sdh kurang baik di mata aparat kepolisian setempat?

Apakah track record yang demikian yang menurut mas roni kurang baek?

Itulah 'track record' yg saya maksud. Karena kita tidak 'melihat' dari sisi pandang mereka (para aparat kepolisian), yang juga harus kepanasan dan kehujanan bila harus turun ke lapangan dalam menghadapi masalah2 seperti ini, apalagi mereka juga melaksanakannya atas dasar perintah dah peraturan yang berlaku.

.
Wah..
Kalo dasar keputusan yg diambil oleh aparat kepolisian seperti pandangannya mas roni mk sdh pasti PAPAJI Gresik menang dlm tuntutannya di Pengadilan,hehehe...
btw kalo para aparat kepolisian mengeluh karena harus kepanasan dan kehujanan bila harus turun ke lapangan dalam menghadapi masalah2 seperti ini, apalagi mereka juga melaksanakannya atas dasar perintah dah peraturan yang berlaku. Mendingan mereka keluar aja n bekerja ditempat lain. Mereka memang digaji untuk itu. Dan kita semualah sbg Warga Negara Indonesia termasuk Papajiers yang menggajinya. Termasuk yg menggaji juga mas Roni ya to???
Benar tidak mas Bro?

ojieg wrote:diskusi ala PAPAJI yg sangat menarik.
aku melihat keseriusan mutlak pada kawan PAPAJI gresik, pilihan tindakan yg diambil pun bukan reaksi marah belaka, mereka cukup matang untuk berbuat naif. Hal ini secara pribadi aku sangat menghargai.

aku yakin mereka sangat tahu, kapan harus mulai, seberapa kecepatan dan arahnya kemana termasuk kapan saatnya harus berhenti. Sabar saja dilihat , disupport, didoakan dan tetap menjalin komunikasi aja.itu sudah luar biasa.

Gak perlu bereaksi berlebihan dg ketakutan akan eksistensi PAPAJI terganggu bahkan hancur, tetap tenang dan bijak saja. Kita beri kesempatan dan kepercayaan pada kawan PAPAJI Gresik untuk menyelesaikan masalah ini.

SALAM
OJIEG - Wong Jombang nDeso

j-angger wrote:

alang wrote:
Tetapi mohon jg dipertimbangkan, bahwa Papaji sedikit berbeda dengan LSM baik secara srtruktur maupun style dalam berguyub.

Sependapat, mas Alang ... Yang sudah turun ke jalan itu temen2 mas Eko, tuh.

ojieg wrote:diskusi ala PAPAJI yg sangat menarik.

aku jadi ingat saat awal 90an sampe 98 ; saat soehato sedang kuat2nya menjadi presiden ; diskusi bikin aksi, seringkali disebut gila banyak pihak, gak masuk akal, membahayakan lingkungan apalagi orang yg berani dekat2 kita, he....he....berujung penjara juga plus intimidasi kluarga dan pukulan. sangat memorable.

begitu eskalisi memuncak dg ditandai tumbangnya soeharto, wa...wah....wa....h luar biasa klaim yg dilakukan banyak pihak atas jasa pada peristiwa itu kwak...kakkka..kakkka...kawan yg dulu sembunyi, pada muncul, diseminar atau media.kwakka.kakakk....padahal banyak kawan juga yg aktif berjuan sampai pernah dipenjara malah balik ke desa bertani.

demikian juga pada peristiwa ini, aku melihat dan menganggap hal yg lumrah dalam organisasi dan perjuangan, kawan-kawan gresik punya pertimbangan analisa sendiri, mereka yg paling tahu suasana dan kondisi sebelum-saat dan pasca peristiwa, aku yakin ini bukan hanya sepenggal cerita kompetisi ayam laga, melainkan rangkaian peristiwa panjang.

aku melihat keseriusan mutlak pada kawan PAPAJI gresik, pilihan tindakan yg diambil pun bukan reaksi marah belaka, mereka cukup matang untuk berbuat naif. Hal ini secara pribadi aku sangat menghargai.

aku yakin mereka sangat tahu, kapan harus mulai, seberapa kecepatan dan arahnya kemana termasuk kapan saatnya harus berhenti. Sabar saja dilihat , disupport, didoakan dan tetap menjalin komunikasi aja.itu sudah luar biasa.

Gak perlu bereaksi berlebihan dg ketakutan akan eksistensi PAPAJI terganggu bahkan hancur, tetap tenang dan bijak saja. Kita beri kesempatan dan kepercayaan pada kawan PAPAJI Gresik untuk menyelesaikan masalah ini.

SALAM
OJIEG - Wong Jombang nDeso

ojieg wrote:diskusi ala PAPAJI yg sangat menarik.

aku jadi ingat saat awal 90an sampe 98 ; saat soehato sedang kuat2nya menjadi presiden ; diskusi bikin aksi, seringkali disebut gila banyak pihak, gak masuk akal, membahayakan lingkungan apalagi orang yg berani dekat2 kita, he....he....berujung penjara juga plus intimidasi kluarga dan pukulan. sangat memorable.

begitu eskalisi memuncak dg ditandai tumbangnya soeharto, wa...wah....wa....h luar biasa klaim yg dilakukan banyak pihak atas jasa pada peristiwa itu kwak...kakkka..kakkka...kawan yg dulu sembunyi, pada muncul, diseminar atau media.kwakka.kakakk....padahal banyak kawan juga yg aktif berjuan sampai pernah dipenjara malah balik ke desa bertani.

demikian juga pada peristiwa ini, aku melihat dan menganggap hal yg lumrah dalam organisasi dan perjuangan, kawan-kawan gresik punya pertimbangan analisa sendiri, mereka yg paling tahu suasana dan kondisi sebelum-saat dan pasca peristiwa, aku yakin ini bukan hanya sepenggal cerita kompetisi ayam laga, melainkan rangkaian peristiwa panjang.

aku melihat keseriusan mutlak pada kawan PAPAJI gresik, pilihan tindakan yg diambil pun bukan reaksi marah belaka, mereka cukup matang untuk berbuat naif. Hal ini secara pribadi aku sangat menghargai.

aku yakin mereka sangat tahu, kapan harus mulai, seberapa kecepatan dan arahnya kemana termasuk kapan saatnya harus berhenti. Sabar saja dilihat , disupport, didoakan dan tetap menjalin komunikasi aja.itu sudah luar biasa.

Gak perlu bereaksi berlebihan dg ketakutan akan eksistensi PAPAJI terganggu bahkan hancur, tetap tenang dan bijak saja. Kita beri kesempatan dan kepercayaan pada kawan PAPAJI Gresik untuk menyelesaikan masalah ini.

SALAM
OJIEG - Wong Jombang nDeso

ojieg wrote:diskusi ala PAPAJI yg sangat menarik.

aku jadi ingat saat awal 90an sampe 98 ; saat soehato sedang kuat2nya menjadi presiden ; diskusi bikin aksi, seringkali disebut gila banyak pihak, gak masuk akal, membahayakan lingkungan apalagi orang yg berani dekat2 kita, he....he....berujung penjara juga plus intimidasi kluarga dan pukulan. sangat memorable.

begitu eskalisi memuncak dg ditandai tumbangnya soeharto, wa...wah....wa....h luar biasa klaim yg dilakukan banyak pihak atas jasa pada peristiwa itu kwak...kakkka..kakkka...kawan yg dulu sembunyi, pada muncul, diseminar atau media.kwakka.kakakk....padahal banyak kawan juga yg aktif berjuan sampai pernah dipenjara malah balik ke desa bertani.

demikian juga pada peristiwa ini, aku melihat dan menganggap hal yg lumrah dalam organisasi dan perjuangan, kawan-kawan gresik punya pertimbangan analisa sendiri, mereka yg paling tahu suasana dan kondisi sebelum-saat dan pasca peristiwa, aku yakin ini bukan hanya sepenggal cerita kompetisi ayam laga, melainkan rangkaian peristiwa panjang.

aku melihat keseriusan mutlak pada kawan PAPAJI gresik, pilihan tindakan yg diambil pun bukan reaksi marah belaka, mereka cukup matang untuk berbuat naif. Hal ini secara pribadi aku sangat menghargai.

aku yakin mereka sangat tahu, kapan harus mulai, seberapa kecepatan dan arahnya kemana termasuk kapan saatnya harus berhenti. Sabar saja dilihat , disupport, didoakan dan tetap menjalin komunikasi aja.itu sudah luar biasa.

Gak perlu bereaksi berlebihan dg ketakutan akan eksistensi PAPAJI terganggu bahkan hancur, tetap tenang dan bijak saja. Kita beri kesempatan dan kepercayaan pada kawan PAPAJI Gresik untuk menyelesaikan masalah ini.

SALAM
OJIEG - Wong Jombang nDeso

jaghana wrote:

j-angger wrote:

alang wrote:
Tetapi mohon jg dipertimbangkan, bahwa Papaji sedikit berbeda dengan LSM baik secara srtruktur maupun style dalam berguyub.

Sependapat, mas Alang ... Yang sudah turun ke jalan itu temen2 mas Eko, tuh.

waakakakakakk....klo temen2ku itu turun ke jalan pasti rameh tuh jalanan..pada nonton sambil ngilerr....aakakkaakkakk...

jaghana wrote:

JAGO MANDIRI wrote:

saung galih wrote:Sudahlah, toh Anda semua punya kepentingan sendiri-sendiri. Namun dengan apapun yang dilakukan Papaji Gresik untuk besarnya Papaji lebih bisa dilihat daripada diam saja....

http://www.centroone.com/news/2012/02/2y/gugat-kapolres-gresik-papaji-didampingi-4-pengacara/

Masio Akeh Media Di'tuku' Polisi, Aq nak Mburimu, REEEkkkk... Hajar!!!

j-angger wrote:

saung galih wrote:
http://www.centroone.com/news/2012/02/2y/gugat-kapolres-gresik-papaji-didampingi-4-pengacara/

Jangan sampai kita terbawa oleh konflik horisontal yang sengaja dimunculkan lawan.....
Rapatkan barisan, kawanku......

- Dalam keterangannya, Muhammad Sholeh mengatakan, kliennya dirugikan oleh Kapolres Gresik yang sengaja tidak memberikan kejelasan atas ijin gelaran kompetisi ayam laga tanpa judi yang digelar Papaji Gresik 8 Januari 2012 lalu ."Banyak kerugian yang timbul dari apa yang dilakukan tergugat dengan membubarkan kompetisi itu. Bahkan ada kontradiksi pada kesatuannya dalam pemberian ijin untuk kegiatan itu. Hingga akhirnya proses ijin itupun mengambang tanpa ada putusan jelas diperbolehkan atau tidak," tutur Sholeh kepada Centroone.com, Senin, (06/02/2012).
- Ditambahkan Sholeh, tidak ada alasan dari tergugat untuk tidak memberikan izin. Pasalnya, Kapolsekta AKP Muljono yang memberikan izin. "Kan aneh, polsek memberikan izin tapi polres tidak bisa memutuskan untuk mengijinkan atau tidak mengijinkan kegiatan itu digelar? Apalagi Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Gresik juga telah memberikan rekomendasi,” terang Sholeh.Namun pada hari terselenggaranya kegiatan tersebut, Kepolisian Resor Gresik membubarkan kegiatan itu tanpa ada surat resmi pembubaran disaat acara belum juga dimulai.

saung galih wrote:dukungan pun datang dari praktisi hukum....

Surabaya – Dibatalkannya pagelaran ayam jago nasional yang digelar oleh Paguyuban Penggemar Ayam Jago Indonesia (Papaji) berujung panjang. Gara-gara pembatalan tersebut Papaji akhirnya mengugat Kapolres Gresik AKBP Zulfikar Tarius.

Menurut Radian Salman SH, staf pengajar di Fakultas Hukum Universitas Airlangga terkait pembatalan tersebut, seharusnya masalah perizinan pagelaran itu dilihat dulu, apakah masuk ranah kepolisian atau ranah pariwisata.

“Kita perlu melihat apa itu kewenangan kepolisian atau tidak. Sebab, jika itu hanya sekadar festival ayam jago yang tak ada unsur judinya, tentu itu merupakan festival wisata. Namun pihak kepolisian bisa masuk jika ada unsur pidananya, seperti perjudian. Tapi kalau tidak, untuk apa,” kata Radian.

Untuk masalah wisata, jika tak ada unsur judi, izin tak perlu sampai ke kepolisian, tapi cukup ke instansi terkait seperti Dinas Pariwisata setempat. Sementara untuk di kepolisian, cukup sekadar pemberitahuan saja.

“Pemberitahuan itu kan semacam izin HO atau gangguan. Karena untuk mengantisipasi Kamtibmasnya saja. Dan itu juga butuh peran serta masyarakat. Pihak kepolisian hanya mengamankannya agar tidak ada judi. Saya rasa, untuk festival itu sudah jelas jika penyelenggara sudah mendapat izin dari Dinas Pariwisata setempat,” papar dia.

Dalam kasus ini, kesalahan bukan pada panitia penyelenggara, tapi pada koordinasi antara pihak pemerintahan (SKPD) di Gresik dan Polres Gresik. “Kalau itu untuk wisata atau budaya, tentu penyelenggaraannya tak perlu dihalang-halangi, tapi dibiarkan berjalan. Polisi itu belum tentu memiliki kewenangan dalam hal perizinan wisata dan budaya,” tegas Radian.



Oleh:Windhi A-editor:YL.antama.putra