PAPAJI GRESIK BERGERAK!!!

Gugat Kapolres Gresik, Papaji Didampingi 4 Pengacara
News » Law

Senin, 06 Peb 2012 - 20.23 WIB
papaji2

Anggota Papaji saat menemani melapor ke PN. foto:Rakhman/Centroone

Gresik- Lama menunggu tanggapan, Paguyuban Penggemar Ayam Jago Indonesia (Papaji) pengurus kabupaten Gresik akhirnya resmi mendaftarkan gugatan class action dengan tergugat Kapolres Gresik AKBP Zulfikar Tarius di Pengadilan Negeri (PN),Senin (06/02/2012).

Tak tanggung-tanggung, 4 pengacara sekaligus didapuk Papaji guna dampingi gugatan ke PN Gresik. Keempatnya adalah M. Sholeh SH, Imam Syafii, SH, Maruli Tua Parlindungan Sinaga, SH dan Muhammad Saiful, SH.

Dalam keterangannya, Muhammad Sholeh mengatakan, kliennya dirugikan oleh Kapolres Gresik yang sengaja tidak memberikan kejelasan atas ijin gelaran kompetisi ayam laga tanpa judi yang digelar Papaji Gresik 8 Januari 2012 lalu .

"Banyak kerugian yang timbul dari apa yang dilakukan tergugat dengan membubarkan kompetisi itu. Bahkan ada kontradiksi pada kesatuannya dalam pemberian ijin untuk kegiatan itu. Hingga akhirnya proses ijin itupun mengambang tanpa ada putusan jelas diperbolehkan atau tidak," tutur Sholeh kepada Centroone.com, Senin, (06/02/2012).

Ditambahkan Sholeh, tidak ada alasan dari tergugat untuk tidak memberikan izin. Pasalnya, Kapolsekta AKP Muljono yang memberikan izin. "Kan aneh, polsek memberikan izin tapi polres tidak bisa memutuskan untuk mengijinkan atau tidak mengijinkan kegiatan itu digelar? Apalagi Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Gresik juga telah memberikan rekomendasi,” terang Sholeh.

Sholeh pun menegaskan bahwa atas perbuatan tergugat pihaknya menuntut ganti rugi secara materil sebesar Rp346.175.000 serta memberikan kerugian immateriil Rp15 miliar.

Sebelumnya, Papaji Gresik berencana menggelar kompetisi ayam laga tanpa judi dimana tidak adanya metode dan sistem yang solutif terhadap hobby ayam laga yang selama ini membuat masyarakat Indonesia melekatkan predikat bahwa ayam laga adalah media judi.

Padahal, Ayam laga bisa menjadi hobby yang positif, produktif dan edukatif tanpa harus menjadi ajang perjudian. Kompetisi itupun digadang Papaji untuk menjadi alternatif untuk menguji ketangkasan serta kualitas Ayam Jago ternakan secara profesional tanpa melanggar hukum baik pidana maupun sosial masyarakat.

Papaji Gresik juga menjamin, dalam pelaksanaannya benar-benar tidak melanggar pasal penganiayaan hewan apalagi judi. Sebab untuk penentuan lawan ayam akan melewati metode pengacakan komputer yang diukur dari bobot ayam untuk meniadakan judi. Juga semua ayam yang bertanding wajib menggunakan sarung pelindung taji sebagai aspek keselamatannya.

Dan untuk ayam pemenang ditentukan dari jumlah pukulan masuknya yang dipimpin oleh seorang juri, sedang untuk pemenangnya pun tidak ada hadiahnya, hanya akan mendapat sertifikat sebagai ayam pemenang. Namun pada hari terselenggaranya kegiatan tersebut, Kepolisian Resor Gresik membubarkan kegiatan itu tanpa ada surat resmi pembubaran disaat acara belum juga dimulai.



Oleh:Abdurrakhman K-editor:YL.antama.putra


Pembatalan Acara Papaji Bukan Ranah Kepolisian
News » Law

Selasa, 07 Peb 2012 - 19.56 WIB
0702 main 0801 IMG00849 20120108 1146

Spanduk pagelaran ayam jago nasional Papaji yang batal digelar. foto:CentroOne/Rakhman

Surabaya – Dibatalkannya pagelaran ayam jago nasional yang digelar oleh Paguyuban Penggemar Ayam Jago Indonesia (Papaji) berujung panjang. Gara-gara pembatalan tersebut Papaji akhirnya mengugat Kapolres Gresik AKBP Zulfikar Tarius.

Menurut Radian Salman SH, staf pengajar di Fakultas Hukum Universitas Airlangga terkait pembatalan tersebut, seharusnya masalah perizinan pagelaran itu dilihat dulu, apakah masuk ranah kepolisian atau ranah pariwisata.

“Kita perlu melihat apa itu kewenangan kepolisian atau tidak. Sebab, jika itu hanya sekadar festival ayam jago yang tak ada unsur judinya, tentu itu merupakan festival wisata. Namun pihak kepolisian bisa masuk jika ada unsur pidananya, seperti perjudian. Tapi kalau tidak, untuk apa,” kata Radian.

Untuk masalah wisata, jika tak ada unsur judi, izin tak perlu sampai ke kepolisian, tapi cukup ke instansi terkait seperti Dinas Pariwisata setempat. Sementara untuk di kepolisian, cukup sekadar pemberitahuan saja.

“Pemberitahuan itu kan semacam izin HO atau gangguan. Karena untuk mengantisipasi Kamtibmasnya saja. Dan itu juga butuh peran serta masyarakat. Pihak kepolisian hanya mengamankannya agar tidak ada judi. Saya rasa, untuk festival itu sudah jelas jika penyelenggara sudah mendapat izin dari Dinas Pariwisata setempat,” papar dia.

Dalam kasus ini, kesalahan bukan pada panitia penyelenggara, tapi pada koordinasi antara pihak pemerintahan (SKPD) di Gresik dan Polres Gresik. “Kalau itu untuk wisata atau budaya, tentu penyelenggaraannya tak perlu dihalang-halangi, tapi dibiarkan berjalan. Polisi itu belum tentu memiliki kewenangan dalam hal perizinan wisata dan budaya,” tegas Radian.



Oleh:Windhi A-editor:YL.antama.putra

Support !
Akan selalu ada ikatan emosi dimanapun papaji berada.
Menang membanggakan, kalah tidak akan membuat surut/kiamat penghobi ayam aduan.
Go papaji gresik go ! its nothing to loose!

Tuntutan maju terus, jangan lupa latber di tingkat papaji gresik juga harus jalan terus

Maju terus gresik.....semangat....semangat.......

ok lah kalau begitu.....
jangan tanggung tanggung....hajarrr beybeh..

kita bantu doain teman2....
dukungan moril dari teman2 sangat dibutuhkan....

Ampon!!! kejam!!!

Kalo baca berita yg kedua... adem bener... kalo dianggap wisata sj bahkan nantinya bs menjadi salah satu sumber pendapatan negara jg kan...
Hanya bs membantu dgn doa sj teman2...

cuma bisa kasih support dan doa dari jauh..semoga PAPAJI nya lancalllllllllllllllll tellllluuuss..(cadel mode on)..

SIP...

Kesimpulan :

kontes papaji ada lah acara wisata...tidak ada unsur pidana....


maju terus papaji gresik....

LANJUTKAN......!!!!!

Do'a kami bersamamu saudaraku...........

Bersatu Untuk Maju ....
Dunia PAPAJI Gresik.....
OH.....Yeh....
OK''

Jagonantang wrote:Support !
Akan selalu ada ikatan emosi dimanapun papaji berada.
Menang membanggakan, kalah tidak akan membuat surut/kiamat penghobi ayam aduan.
Go papaji gresik go ! its nothing to loose!

SETUJUUUU !!!

Papaji Gresik juga menjamin, dalam pelaksanaannya benar-benar tidak melanggar pasal penganiayaan hewan apalagi judi. Sebab untuk penentuan lawan ayam akan melewati metode pengacakan komputer yang diukur dari bobot ayam untuk meniadakan judi. Juga semua ayam yang bertanding wajib menggunakan sarung pelindung taji sebagai aspek keselamatannya.
Dan untuk ayam pemenang ditentukan dari jumlah pukulan masuknya yang dipimpin oleh seorang juri, sedang untuk pemenangnya pun tidak ada hadiahnya, hanya akan mendapat sertifikat sebagai ayam pemenang.

Juga jangan lupa dgn adanya sistem juri yg menyatakan menang atau kalah si ayam shg tidak ada ayam yg terluka yg melanggar pasal penganiayaan hewan (adanya sistem TKO).

Bravo Papaji Gresik...
Kemenangan sudah ditangan anda "It's Nothing to Loose "..
Doa dan support kami menyertaimu...

Maju terus dan tetap waspada.. jangan gegabah...

Maju Terus PAPAJI..

pantang mundur bro....
maju terus papaji...

Turut mendukung dengan terus saling berkoordinasi.....
Semoga latber or kontes di DKI dan Jateng bisa sebagai reference yg jelas baik buat masyarakat, aparat, maupun instansi terkait bahwa itu merupakan kontes non judi....

Moga-moga aja menang di pengadilan

maaf sy kurang sependapat dgn gugatan ini karena jatim jd susah adain kontes lg.

masbro wrote:maaf sy kurang sependapat dgn gugatan ini karena jatim jd susah adain kontes lg.

maaf juga,...
sudah berapa kali dan seberapa susahnya masbro, setahu saya seh belum ada yang berniat mengadakan,.......

Jagonantang wrote:

masbro wrote:maaf sy kurang sependapat dgn gugatan ini karena jatim jd susah adain kontes lg.

maaf juga,...
sudah berapa kali dan seberapa susahnya masbro, setahu saya seh belum ada yang berniat mengadakan,.......

Coba pak Jagonantang baca tulisan pak KK di sebelah
beliau mengaku kesulitan dapat ijin tempat kopdar
pemilik tempat yg awalnya welcome berubah jadi menolak memberi ijin
gara-gara kasus Papaji Gresik di ekspos ramai di media massa
mungkin ini efek dari gugatan yg dilayangkan
mohon maaf kalo salah...silahkan di cek

Modesto wrote:

Jagonantang wrote:

masbro wrote:maaf sy kurang sependapat dgn gugatan ini karena jatim jd susah adain kontes lg.

maaf juga,...
sudah berapa kali dan seberapa susahnya masbro, setahu saya seh belum ada yang berniat mengadakan,.......

Coba pak Jagonantang baca tulisan pak KK di sebelah
beliau mengaku kesulitan dapat ijin tempat kopdar
pemilik tempat yg awalnya welcome berubah jadi menolak memberi ijin
gara-gara kasus Papaji Gresik di ekspos ramai di media massa
mungkin ini efek dari gugatan yg dilayangkan
mohon maaf kalo salah...silahkan di cek

betul, pak KK dan hampir banyak orang dari awal tidak setuju dengan adanya itu, karena beberapa alasan.
penolakan bisa saja efek sesaat. andai saja kita punya tempat sendiri.

untuk kepentingan bersama yang lebih 'besar' apa tidak sebaiknya gugatan dicabut....karena banyak yang akan menjadi 'korban'.......

hmmm...
qeqeqe...
kalo tuntutan ini menang, apa lg yg ditakutkan mas bro semua?
mereka ga brani sembrono atau semena-mena...
inget YURISPRUDENSI...
lagipula kt skrg ndak perlu minta ijin lg ama mereka...
cz jk acara ini dikemas dlm paket wisata yg mana kt sdh punya rekomendasi dan support dr dinas pariwisata mk kt hanya cukup melakukan pemberitahuan ttg adanya acara aja koq...
"jika ada yg mudah kenapa harus mempersulit diri ya tho???"