FJB Didominasi Ayam Afkir....

Jika tidak bs menerapkan sortir kualitas untuk ayam2 yg dijual melalui Papaji, mungkin bisa dibentuk tim penilai dr ayam2 yg ditawarkan di FJB. Senior2 yg sdh 'bangkotan' di dunia perayaman dan memiliki visi misi yg sama dirangkul untuk bergabung.

Kalau saat ini yg mengelola forum hanya Admin dan Moderator, bs ditambah dg beberapa org sbg tim penilai/pengamat hansip FJB atau apalah namanya.

Misalnya saya tawarkan ayam di FJB, lalu tim penilai memberikan terawangan ttg kualitas ayam tsb. Ada penilai yg khusus menilai teknik, kemudian penilai pukul, katuranggan dan harga yg pantas untuk ayam tsb. Dg penilaian2 tim itu, mungkin bs jd masukan buat pembeli khususnya pemula..

Administrator wrote:
- Kalaupun mau ada komentar yg 'blak blakan', solusi dari saya adlh :

> akan sy tunjuk seorang senior disini, dibuatkan id gandanya, bertugas mengomentari video FJB. Tentunya nama si komentator akan dirahasiakan sehingga tidak akan ada penyerangan secara personal dari mereka yg tidak suka.

Resikonya : Akan terjadi banyak debat panas serta pro dan kontra. Ada ketidaksukaan dan sentimen. Juga ada kemungkinan para penjual nantinya akan menghilangkan video tarung atau bahkan penjualan menjadi semakin sepi krn ketatnya kontrol.

Ini sy kembalikan lagi pada forum apakah kita bersedia menerima efek negatifnya nanti.

> Solusi kedua, mereka yg butuh komentar bisa menghubungi saya atau senior lain lewat PM. Jadi komentar hanya utk kalangan terbatas saja, tidak di share di muka umum.

> Dan yg terakhir, sudah banyak disuarakan dan di sarankan bagi para pembeli utk menggunakan fasilitas mediator transaksi. Sekali lagi sy tidak bosan mengingatkan bahwa ini sangat bermanfaat.


Monggo dilanjut.

Dari pengamatan saya, kebanyakan peternak adalah penghobby.. Seorg yg hobby ayam jarang melepas ayam yg paling bagus.. Kalau pun dilepas dg 'harga hobby'. Itu jg bkn peternak yg menjajakan ayam, tetapi pembeli yg nyari ke kandang dan 'merayu'.

Sedangkan di forum ini sering dibahas dan 'disepakati', dlm satu tetasan hanya ada 1 atau 2 anakan yg bagus, selebihnya kualitas biasa dan afkir.

Di thread mas Ary admin jg dibahas, untuk kualitas merata hanya bs dilakukan dg pemuliaan ternak yg memakan waktu cukup lama. Itupun belum menjamin, tergantung keahlian dan kejelian dlm menjalankan dan proses pemuliaan ternak.

Melihat beberapa ayam yg dijajakan di forum jual beli (FJB), sering terlintas dipikiran saya ayam yg dijual itu afkir. Penjual hanya ingin menjual ayam dg harga yg lebih baik dr pd dijual ke pasar untuk dipotong. Penjual hanya mendongkrak popularitas dagangannya dg label indukan yg berasal dr babon atau pacek yg dibeli dr peternak berkualitas. Padahal anakannya dipastikan hanya ada 1 atau 2 yg bagus (sesuai dg teori pemuliaan ternak).

Memang tdk semua di FJB yg menjual ayam afkir. Ada beberapa penjual yg telah melakukan seleksi ketat pada ayam yg hendak ditawarkan. Namun, hanya beberapa penjual saja, yg mmg telah terbukti baik secara testimoni pembeli maupun garansi..

Itu menurut pengamatan dan pemikiran saya.

Terakhir saya menyimpulkan, jika serius mencari ayam berkualitas, sebaiknya mendatangi langsung kandang peternak yg telah terbukti. Baik petrnak yg terbukti di forum ini atau jg di daerah kita masing2. Itupun kalau si peternak mau melepaskan ayam yg kita pilih.. FJB hanya untuk coba2 dan jgn kecewa jika kualitas ayamnya jg coba2...

Kata Afkir sepertinya terlalu kejam om, mungkin lebih tepatnya sesuai kualitas
Tapi ya semua tergantung pembelinya sajalah

disebut afkir krn ayam gak bisa dipake atau klu ditarungin pasti ga bakalan menang....saya perhatikan di fjb ayam bagus2 kok cuma menang kalahnya tergantung nasib si ayam.

afkir--- ayam yang ngak dipakai dan hanya layak untuk dipotong??? apa separah itukah mas?

hmm.... menurut saya ada benarnya. Izin kasih pendapat ya... Menurut saya benar kalau dalam satu tetasan ada 1 atau 2 yang bagus. Tapi kalo peternak babonnya ada 10 aja, maka akan ada 10 - 20 yang bagus. Masak mau ditahan semua? Repot donk om. Pasti yang ditahan hanya beberapa saja. Untuk dirawat dan sebagai benchmark kualitas ternakan masing2 breeder.
Salam...

Kalau peternak yang bener2 hanya ternak, tidak ngadu, menurut saya Justru hanya yang bagus yang Akan dilepas ke orang lain, lain ceritanya kalau pengadu, biar Sudah ngurung 50 jago, Di Akan beli kalau adanjago yang Lebih bagus,.......

Dono wrote:Kalau peternak yang bener2 hanya ternak, tidak ngadu, menurut saya Justru hanya yang bagus yang Akan dilepas ke orang lain, lain ceritanya kalau pengadu, biar Sudah ngurung 50 jago, Di Akan beli kalau adanjago yang Lebih bagus,.......

setuju... kl lepas yg krg bgs, bsok2 sdh ga dilirik lg

izin urun rembug ya bro..

peternak yg baik pasti ga akan jual ayam afkir ke penghobi..karena akan merusak nama farmnya!
untuk hasil satu tetasan mungkin ada 1 atau 2 yg ditahan, karena untuk pengembangan ternak (bukan berarti karena lebih bagus)..

..karena dalam prinsip ternak, ada bahan baku dan produk jadi..
bahan baku untuk ternak ulang(karena keunggulan genetik) dan produk jadi untuk dijual( karena keunggulan tehnik pukul) sedang sisanya yg tidak masuk kriteria ternak atau jual barulah diafkir ke pasar, dikasih tetangga(biar gak komplain sama yg pelihara ayam) atau langsung kedapur untuk konsumsi!

bagus versi peternak saya rasa beda dg bagus versi pemain!

Salam guyub mas, memang ada benarnya mas lebih baik kita datang kekandang, bisa liat langsung plus nambah kenalan dan ilmu dalam berternak, tapi bila ingin membeli melalu FJB ada baiknya cari penjual yang sudah mempunyai citra yang baik dalam menjual ayam dan breedingnya sudah kita kenal. Semua itu ada positif dan negatifnya tinggal kita saja yang harus memilih. yang penting kita sesama pencinta ayam mendepankan kepercayaan itu penting. Salam Guyub

Modesto wrote:Kata Afkir sepertinya terlalu kejam om, mungkin lebih tepatnya sesuai kualitas
Tapi ya semua tergantung pembelinya sajalah

kedubrag wrote:disebut afkir krn ayam gak bisa dipake atau klu ditarungin pasti ga bakalan menang....saya perhatikan di fjb ayam bagus2 kok cuma menang kalahnya tergantung nasib si ayam.

edham wrote:afkir--- ayam yang ngak dipakai dan hanya layak untuk dipotong??? apa separah itukah mas?

@modesto, kedubrag, edham > kata afkir mengutip istilah ayam yg kualitasnya jelek seperti yg dibahas senior2 di thread2 sebelumnya... Saya lupaa judul treadnya, intinya menyatakan umumnya dlm satu tetasan ada 1 atau 2 ekor yg kualitas bagus, selebihnya biasa dan afkir..

Menurut saya, seafkir2nya ayam jago msh bisa tarung... Buat pemula mungkin krg memahami kualitas afkir, namun bagi penghobby berat tentu bisa menilai...

sigombak wrote:Dari pengamatan saya, kebanyakan peternak adalah penghobby.. Seorg yg hobby ayam jarang melepas ayam yg paling bagus.. Kalau pun dilepas dg 'harga hobby'. Itu jg bkn peternak yg menjajakan ayam, tetapi pembeli yg nyari ke kandang dan 'merayu'.

Sedangkan di forum ini sering dibahas dan 'disepakati', dlm satu tetasan hanya ada 1 atau 2 anakan yg bagus, selebihnya kualitas biasa dan afkir.

Di thread mas Ary admin jg dibahas, untuk kualitas merata hanya bs dilakukan dg pemuliaan ternak yg memakan waktu cukup lama. Itupun belum menjamin, tergantung keahlian dan kejelian dlm menjalankan dan proses pemuliaan ternak.

Melihat beberapa ayam yg dijajakan di forum jual beli (FJB), sering terlintas dipikiran saya ayam yg dijual itu afkir. Penjual hanya ingin menjual ayam dg harga yg lebih baik dr pd dijual ke pasar untuk dipotong. Penjual hanya mendongkrak popularitas dagangannya dg label indukan yg berasal dr babon atau pacek yg dibeli dr peternak berkualitas. Padahal anakannya dipastikan hanya ada 1 atau 2 yg bagus (sesuai dg teori pemuliaan ternak).

Memang tdk semua di FJB yg menjual ayam afkir. Ada beberapa penjual yg telah melakukan seleksi ketat pada ayam yg hendak ditawarkan. Namun, hanya beberapa penjual saja, yg mmg telah terbukti baik secara testimoni pembeli maupun garansi..

Itu menurut pengamatan dan pemikiran saya.

Terakhir saya menyimpulkan, jika serius mencari ayam berkualitas, sebaiknya mendatangi langsung kandang peternak yg telah terbukti. Baik petrnak yg terbukti di forum ini atau jg di daerah kita masing2. Itupun kalau si peternak mau melepaskan ayam yg kita pilih.. FJB hanya untuk coba2 dan jgn kecewa jika kualitas ayamnya jg coba2...

Saya bingung baca tulisan di atas, tanpa ada data dilakukan analisa dan terakhir menyimpulkan. Analisa didasarkan prasangka2 saja. Waduuuh .... bukannya nanti jadi fitnah?

topanbadai wrote:hmm.... menurut saya ada benarnya. Izin kasih pendapat ya... Menurut saya benar kalau dalam satu tetasan ada 1 atau 2 yang bagus. Tapi kalo peternak babonnya ada 10 aja, maka akan ada 10 - 20 yang bagus. Masak mau ditahan semua? Repot donk om. Pasti yang ditahan hanya beberapa saja. Untuk dirawat dan sebagai benchmark kualitas ternakan masing2 breeder.
Salam...

saya jg sependapat peternak besar tidak akan menahan semua ayam bagus, tapi tentunya dijual dg harga yg relatif bagus jg... Misal kita punya ayama bagus, walau mau dijual, tentu kita tidak menawarkan, tapi menunggu ada tawaran yg bagus...

Menurut saya, ayam bagus, tanpa ditawarkan di FJB pun sudah dicari penghobby...

gundul_pacul wrote:

Dono wrote:Kalau peternak yang bener2 hanya ternak, tidak ngadu, menurut saya Justru hanya yang bagus yang Akan dilepas ke orang lain, lain ceritanya kalau pengadu, biar Sudah ngurung 50 jago, Di Akan beli kalau adanjago yang Lebih bagus,.......

setuju... kl lepas yg krg bgs, bsok2 sdh ga dilirik lg

ikutan setuju... Tp jarang ada peternak yg betul2 murni.. Kalaupun ada, tentu harga jg bagus.. Kalau sdh terkenal, pembeli yg dtg sendiri untuk menawar...

Ringgas Hutagaol wrote:
Saya bingung baca tulisan di atas, tanpa ada data dilakukan analisa dan terakhir menyimpulkan. Analisa didasarkan prasangka2 saja. Waduuuh .... bukannya nanti jadi fitnah?

itu menurut pandangan saya pribadi bg.. Mungkin rekan2 lain punya pandangan dan pendapat lain...

Soalnya, saya amati di FJB peternak2 ayam berkualitas jrg muncul.. Ya, seperti abg, walau bnyak testimony dr beberapa rekan ttg ayam abg, tp tidak pernah menawarkan di FJB... Mungkin pembeli/pelanggan datang atau kontak langsung karena kualitas sdh terbukti...

Yang Chao-wie wrote:izin urun rembug ya bro..

untuk hasil satu tetasan mungkin ada 1 atau 2 yg ditahan, karena untuk pengembangan ternak (bukan berarti karena lebih bagus)..

berarti satu tetasan kualitas ayam merata ya bro?

Hari berlan wrote:Salam guyub mas, memang ada benarnya mas lebih baik kita datang kekandang, bisa liat langsung plus nambah kenalan dan ilmu dalam berternak, tapi bila ingin membeli melalu FJB ada baiknya cari penjual yang sudah mempunyai citra yang baik dalam menjual ayam dan breedingnya sudah kita kenal. Semua itu ada positif dan negatifnya tinggal kita saja yang harus memilih. yang penting kita sesama pencinta ayam mendepankan kepercayaan itu penting. Salam Guyub

setuju mas...

Mdh2an kepercayaan sesama pencinta ayam tdk dimanfaatkan oleh org2 tertentu, terutama di FJB... Yah namanya jg online, jgnkan soal kualitas, soal transaksi saja banyak penipuan...

Sakam Guyub jg mas...

Kalo bagi saya yg masih pemula g'ada masalah sekalipun dapatnya yg afkir, karena bagi saya sekalipun ayam afkiran dr peternak ternama jauh lebih bagus drpd beli dipasar yg notabene g'jelas asal usulnya..
Pertimbangan saya adalah:
1. asal-usul yg jelas dan tentunya keturunan ayam berprestasi
2. menyesuaikan hrga kantong
3. jika saya breeding lagi, tentu ada sifat dari trah juara akan muncul kembali sekalipun sulit
4. kebanggaan tersendiri bisa menjalin silaturahmi dengan peternak ternama
5. dll..

Klo ada ayam afkirnya bang sigombak, saya jg mau asal hrga sesuai dng kantong saya.. hehehehe!!

salam afkir ^^V

Yang Chao-wie wrote:izin urun rembug ya bro..

peternak yg baik pasti ga akan jual ayam afkir ke penghobi..karena akan merusak nama farmnya!
untuk hasil satu tetasan mungkin ada 1 atau 2 yg ditahan, karena untuk pengembangan ternak (bukan berarti karena lebih bagus)..

..karena dalam prinsip ternak, ada bahan baku dan produk jadi..
bahan baku untuk ternak ulang(karena keunggulan genetik) dan produk jadi untuk dijual( karena keunggulan tehnik pukul) sedang sisanya yg tidak masuk kriteria ternak atau jual barulah diafkir ke pasar, dikasih tetangga(biar gak komplain sama yg pelihara ayam) atau langsung kedapur untuk konsumsi!

bagus versi peternak saya rasa beda dg bagus versi pemain!

Setuju dgn yg ini.

Peternak tidak akan menjual ayam terbaiknya. Itu sah dan wajar2 saja.
Tapi ini bukan berarti ayam lainnya jelek kan?

Ketika sy membeli ayam, sy tidak pernah meminta ayam terbaik yg ada di kandang.
Saya hanya minta rekomendasi, mana ayam yg layak sy beli.
Kemudian sy lihat kualitas ayam yg ditawarkan/direkomendasikan tsb.
Bandingkan dgn harganya apakah pantas atau tidak kualitas begitu dihargai sekian rupiah (soal mahal atau murah, ini relatif).
Kalau kualitas ayam di rasa cocok dgn harganya, pasti sy bungkus.
Ga usah pikirin apakah itu ayam terbaik atau terjelek di kandang penjual.
Yang penting kualitasnya cocok dgn selera kita.

meski analisa tidak bisa dibantah, karena menurut om gombak itu pengakuan peternak sendiri.
tapi teman teman pembeli tidak perlu khawatir.
alasannya adalah ;

- pengertian afkir disini adalah ayam yang harus dijual atau dikeluarkan. Itu setelah dipilih satu atau dua yang dominan / disukai sipeternak.
- artinya,kriteria afkir itu hanya didasarkan pada harapan si peternak (subjective).

- pengalaman saya sebagai peternak dan juga pemain, karena saya nggak jualan ayam kalau tidak terpaksa, banyak ayam yang diprediksi "nggak kepake" ternyata dikemudian hari rekornya lebih bagus ketimbang yang pilihan.
- artinya, setelah ayam go show, ibarat main jari, yang satu bisa dikalahkan oleh yang lain. (itu yang orang bilang faktor 'ayam kalah sama ayam'.)

Nah,...itu baru dua alasan mengapa pembeli tidak perlu ragu. masih banyak alasan non teknis lain mengapa peternak menjual ayam ayamnya disini meski itu ayam pilihan sekalipun.

salam afkir.

Administrator wrote:Peternak tidak akan menjual ayam terbaiknya. Itu sah dan wajar2 saja.
Tapi ini bukan berarti ayam lainnya jelek kan?

Ketika sy membeli ayam, sy tidak pernah meminta ayam terbaik yg ada di kandang.
Saya hanya minta rekomendasi, mana ayam yg layak sy beli.
Kemudian sy lihat kualitas ayam yg ditawarkan/direkomendasikan tsb.
Bandingkan dgn harganya apakah pantas atau tidak kualitas begitu dihargai sekian rupiah (soal mahal atau murah, ini relatif).
Kalau kualitas ayam di rasa cocok dgn harganya, pasti sy bungkus.
Ga usah pikirin apakah itu ayam terbaik atau terjelek di kandang penjual.
Yang penting kualitasnya cocok dgn selera kita.

setuju kata mas ari,ada harga ada rupa tinggal kita memilih saja yg di tawarkan di FJB.emang mas sigombak mau beli ayam di atas rata2 bagus dengan harga tinggi di beli pastinya ya menyesuaikan isi kantong jg mas,kecuali bagi yg berduit tinggal comot mana yg bagus2.

Wah di tempatku gak ada tuh ayam afkir...
Kalau ada ayam yang sudah saya sortir... jadi sy lebih suka istilah SORTIRAN
Yang cocok dengan trah yang saya senangi, ya saya tahan untuk ternak berikutnya...
misalnya saya lagi pengin dapet type tikus, setelah saya sortir dapet 1 ekor, ya ayam itulah
yang saya tahan untuk nanti diternak agar dapat teknis tikus...
trus kalau saya cari teknik tikus tapi dapetnya ayam teknik kunci kontrol terus,
ya jadinya malah dapet 20 ekor...nah yang 20 ekor ini banyak yang suka,
krn type teknik kunci dan kontrol aktif standar BK
model begini tidak sedang saya cari, trus kalau ada 50 ekor mau diapain?
nah kalau istilah AFKIR, berarti ayam sudah tidak bisa diadu bahkan untuk untul..
misalnya sedang sakit, bekas keok, gak bisa kawin, kualitas rendah gagal ternak dll
masak ayam AFKIR begini mau dijual... apa penjualnya gemblung mabok semir sepatu???

ke...ke...ke...ke.... nah yang begini ini yang membuat forum hidup, sedikit nyeleneh tapi tidak tendensius kepada orang2 tertentu dan layak dibahas bersama untuk mencapai kesepahaman.........................

Hanya karena kata AFKIR maka pembahasan menjadi lebih hidup, pandangan bang Gombak memang tidak salah tetapi sekaligus juga tidak benar.............................

Bahwa seorang peternak penghobi pasti akan menjual produk yang dianggap layak karena tidak ingin merusak pasaran produk ternaknya sendiri...........................

Sedangkan pengadu murni (penjudi) kemungkinan besar memang tidak akan menjual ayam yang masih dipakainya kecuali kepepet kebutuhan........................

Untuk peternak sekaligus pengadu rasanya juga tidak akan bertindak bodoh dengan menjual produk afkiran jika tujuannya adalah bisnis jangka panjang dan berkelanjutan........................

Benar ayam bagus tanpa ditawarkan terkadang sudah banyak yang minat tetapi jangkauannya relatif kecil alias cuma lingkungan sekitar yang tahu saja, sedangkan penjual ingin melebarkan sayapnya dan ingin produk ayamnya bisa dikenal lebih luas sehingga pemasaran melalui berbagai cara akan dilakukan.............................

Saya pribadi punya prinsip, jika ada seekor ayam yang diminati oleh rekan sekampung dan rekan di luar daerah saya akan prioritaskan yang diluar daerah, sekalipun rekan sekampung berani bayar 1 juta sedangkan rekan daerah hanya 800 ribu !! kenapa karena saya berpendapat jika ayam hanya beredar di sekitaran saja maka gaungnya tidak akan meluas, sedangkan jika ayam beredar diluar daerah dan mampu berprestasi disana maka skala gaungnya akan lebih luas serta menjadi corong pemasaran didaerah tersebut sehingga minimal rekan2 yang lain ikut menjadi pelanggan berikutnya...........................

Sebagus dan seterkenal apapun sebuah produk tetap membutuhkan pemasaran yang baik, contoh : produk rokok sekelas Gudang Garam/Djarum tetap rutin melakukan pemasaran di media massa, juga produk otomotif terkenal semacam Mercedes Benz pun tetap melakukan pemasaran diberbagai media...........................

Jadi tidak semua ayam bagus dikenal oleh orang lain kecuali tetangga terdekat atau teman yang pernah lihat saja dan merekapun belum tentu berminat untuk membeli karena berbagai alasan, bisa harganya yang tidak sesuai kantong atau lebih baik ngikutin kemana ayam tersebut diadu sehingga tanpa repot merawat masih bisa ikut menikmati hasilnya (jika menang).......................

Khusus FJB PAPAJI rasanya tidak perlu dikhawatirkan kualitas produknya karena mudah diklarifikasi dan selalu ada solusi jika timbul masalah dikemudian hari............................

Salam Afkir.................

gusta0211 wrote:Kalo bagi saya yg masih pemula g'ada masalah sekalipun dapatnya yg afkir, karena bagi saya sekalipun ayam afkiran dr peternak ternama jauh lebih bagus drpd beli dipasar yg notabene g'jelas asal usulnya..
Pertimbangan saya adalah:
1. asal-usul yg jelas dan tentunya keturunan ayam berprestasi
2. menyesuaikan hrga kantong
3. jika saya breeding lagi, tentu ada sifat dari trah juara akan muncul kembali sekalipun sulit
4. kebanggaan tersendiri bisa menjalin silaturahmi dengan peternak ternama
5. dll..

Klo ada ayam afkirnya bang sigombak, saya jg mau asal hrga sesuai dng kantong saya.. hehehehe!!

salam afkir ^^V

kalau menurut saya, lbh baik merawat beberapa ekor ayam berkualitas dr pd merawat banyak ayam afkir dg harapan ada beberapa yg bagus. Walau harga rendah, kalau bnyak tentu akan sm dg harga satu ayam berkualitas bagus. Belum lg biaya perawatan dan makanan.

untuk breeding sebaiknya mencari ayam yg terbagus sesuai kemampuan kita... Karena beternak membutuhkan waktu lama (7-8 bln) dan biaya perawatan... Ayam bagus saja blum tentu keturunannya bagus.

Itu menurut pendapat saya... Salam

Administrator wrote:Peternak tidak akan menjual ayam terbaiknya. Itu sah dan wajar2 saja.
Tapi ini bukan berarti ayam lainnya jelek kan?

Ketika sy membeli ayam, sy tidak pernah meminta ayam terbaik yg ada di kandang.
Saya hanya minta rekomendasi, mana ayam yg layak sy beli.
Kemudian sy lihat kualitas ayam yg ditawarkan/direkomendasikan tsb.
Bandingkan dgn harganya apakah pantas atau tidak kualitas begitu dihargai sekian rupiah (soal mahal atau murah, ini relatif).
Kalau kualitas ayam di rasa cocok dgn harganya, pasti sy bungkus.
Ga usah pikirin apakah itu ayam terbaik atau terjelek di kandang penjual.
Yang penting kualitasnya cocok dgn selera kita.

kesimpulan saya jg seperti mas Ary, datang ke peternak dan memilih sesuai selera dan kantong.. Dr pd harus melalui FJB, kecuali penjualnya terbukti bagus dan bnyak direkomendasikan...

Sudah kubilang...
jangan engkau dekati api yg membaraa..
jangan.. kan terbakar nanti...
jangan..kau bawa dirimu dlm mimpii...
Syala la la la...
TOP! ini persis kata hati saya

SANGSANG wrote:Wah di tempatku gak ada tuh ayam afkir...
Kalau ada ayam yang sudah saya sortir... jadi sy lebih suka istilah SORTIRAN
Yang cocok dengan trah yang saya senangi, ya saya tahan untuk ternak berikutnya...
misalnya saya lagi pengin dapet type tikus, setelah saya sortir dapet 1 ekor, ya ayam itulah
yang saya tahan untuk nanti diternak agar dapat teknis tikus...
trus kalau saya cari teknik tikus tapi dapetnya ayam teknik kunci kontrol terus,
ya jadinya malah dapet 20 ekor...nah yang 20 ekor ini banyak yang suka,
krn type teknik kunci dan kontrol aktif standar BK
model begini tidak sedang saya cari, trus kalau ada 50 ekor mau diapain?
nah kalau istilah AFKIR, berarti ayam sudah tidak bisa diadu bahkan untuk untul..
misalnya sedang sakit, bekas keok, gak bisa kawin, kualitas rendah gagal ternak dll
masak ayam AFKIR begini mau dijual... apa penjualnya gemblung mabok semir sepatu???

mantap mas, ternakannya berkualitas semua... Satu tetasan bs kepake semua, hanya tekniknya saja yg berbeda2.... Teknik yang tidak disukai bs dilepas...

Berarti indukannya bagus, satu tetasan bisa menurunkan beberapa type teknik.. Tggal suka atau tidak sm tekniknya.. Yg gak disukai bs dilepas ke penyuka teknik itu...