Pengalamanku....(berbagi yang saya alami mengenai breeding)
+50
Gusti_Anggie
losi
jawara
jamal
bayukelana
Jampang Biru
indrabayu
MR.MUJI
supernewbie
Paparrazzi
orochee
acay
Dian Wahyudi
diedoe
zacklink
Spiritz
Kembangsawit
wongcilik
sukri
Ragil
opik_98
si_ken
arawinda
masruru
sgy
si baret
capri chaplin
aylos
reza.yudhistira
muhamadzaki
ERWANDP798
kebongce
greylife
si lancuran
noaly88
kamerad
FadéL
arif
Palembang
riki hairul sood
ipul
Kipas
Cayad
sigombak
Yang Chao-wie
phyxius
tetep.teges
kedubrag
r3mb0_III
indorooster
54 posters
Halaman 4 dari 6
Halaman 4 dari 6 • 1, 2, 3, 4, 5, 6
Re: Pengalamanku....(berbagi yang saya alami mengenai breeding)
Akhirnya telur yang retak tersebut dapat menetas dengan baik.........
Berikut penampakan kulit cangkang telur memasuki hari ke 18. Lakban hitam yang tadi panjang untuk membungkus remuk dan garis retak, sy potong pendek menyesuaikan daerah remuk saja. Kuatir kalo dibiarkan dengan lakban memanjang spt awalnya, kemungkinan bisa menghambat proses penetasan anak ayam, bahkan dapat menyebabkan resiko kematian karena cangkang terlekat oleh lakban.
Berikut penampakan daerah pemendekan lakban.....
Dan pada hari ke 20, anak ayam berhasil menetas dan apapun jenis kelamin anak ayam ini, akan saya namakan "Remuk-Retak".....
Berikut penampakan anak ayam tersebut....
Kesimpulan dari pengalaman ini adalah telur masih dapat menetas dalam keadaan remuk dan retak dengan syarat remuknya tersebut tidak merusak/merobek selaput putih dibawah cangkang. Untuk mencegah proses penguapan dan pengeringan pada daerah retak, sebaiknya ditutupi secara rapat (dalam kasus ini sy gunakan alat yang mudah didapati yaitu lakban hitam).
Berikut penampakan kulit cangkang telur memasuki hari ke 18. Lakban hitam yang tadi panjang untuk membungkus remuk dan garis retak, sy potong pendek menyesuaikan daerah remuk saja. Kuatir kalo dibiarkan dengan lakban memanjang spt awalnya, kemungkinan bisa menghambat proses penetasan anak ayam, bahkan dapat menyebabkan resiko kematian karena cangkang terlekat oleh lakban.
Berikut penampakan daerah pemendekan lakban.....
Dan pada hari ke 20, anak ayam berhasil menetas dan apapun jenis kelamin anak ayam ini, akan saya namakan "Remuk-Retak".....
Berikut penampakan anak ayam tersebut....
Kesimpulan dari pengalaman ini adalah telur masih dapat menetas dalam keadaan remuk dan retak dengan syarat remuknya tersebut tidak merusak/merobek selaput putih dibawah cangkang. Untuk mencegah proses penguapan dan pengeringan pada daerah retak, sebaiknya ditutupi secara rapat (dalam kasus ini sy gunakan alat yang mudah didapati yaitu lakban hitam).
indorooster- Registered Sellers
- Jumlah posting : 445
Join date : 05.08.12
Lokasi : Perum Jatinegara Baru, Jakarta Timur, 081384095768 / BB:73D6BCAE
Re: Pengalamanku....(berbagi yang saya alami mengenai breeding)
Kesimpulan dari pengalaman ini adalah telur masih dapat menetas dalam keadaan remuk dan retak dengan syarat remuknya tersebut tidak merusak/merobek selaput putih dibawah cangkang.
Dengan penanganan yg benar hal yg sulit pun msh bisa berhasil. saya netasin telurutuh aja bnyak yg gagal , mungkin msh perlu banyak masukan dari mas Indoroster,.
kalo suhu incubator di level 98*F gimana mas ? Sebelum saya isi telur incubator udah saya set , dan stay di suhu 100.8-102*F tp ketika sayamasukin telur suhunya hanya bs di level 98*F, saya ga brani naikinsetingan termostart, takutnya pas saya tingal suhunya naik di atas 105*F, karna mesin saya tingal bekerja selama +- 8 jam ,krna yg saya baca embrio akan berkembang lmbat kl suhu kurang dr 99,5*F , dan mati di suhu trlalu tinggi(diatas 105*F),
gimana caranya ya mas , mohon bimbingan ??
Dengan penanganan yg benar hal yg sulit pun msh bisa berhasil. saya netasin telurutuh aja bnyak yg gagal , mungkin msh perlu banyak masukan dari mas Indoroster,.
kalo suhu incubator di level 98*F gimana mas ? Sebelum saya isi telur incubator udah saya set , dan stay di suhu 100.8-102*F tp ketika sayamasukin telur suhunya hanya bs di level 98*F, saya ga brani naikinsetingan termostart, takutnya pas saya tingal suhunya naik di atas 105*F, karna mesin saya tingal bekerja selama +- 8 jam ,krna yg saya baca embrio akan berkembang lmbat kl suhu kurang dr 99,5*F , dan mati di suhu trlalu tinggi(diatas 105*F),
gimana caranya ya mas , mohon bimbingan ??
greylife- kopral
- Jumlah posting : 29
Join date : 17.08.12
Re: Pengalamanku....(berbagi yang saya alami mengenai breeding)
greylife wrote:Kesimpulan dari pengalaman ini adalah telur masih dapat menetas dalam keadaan remuk dan retak dengan syarat remuknya tersebut tidak merusak/merobek selaput putih dibawah cangkang.
Dengan penanganan yg benar hal yg sulit pun msh bisa berhasil. saya netasin telurutuh aja bnyak yg gagal , mungkin msh perlu banyak masukan dari mas Indoroster,.
kalo suhu incubator di level 98*F gimana mas ? Sebelum saya isi telur incubator udah saya set , dan stay di suhu 100.8-102*F tp ketika sayamasukin telur suhunya hanya bs di level 98*F, saya ga brani naikinsetingan termostart, takutnya pas saya tingal suhunya naik di atas 105*F, karna mesin saya tingal bekerja selama +- 8 jam ,krna yg saya baca embrio akan berkembang lmbat kl suhu kurang dr 99,5*F , dan mati di suhu trlalu tinggi(diatas 105*F),
gimana caranya ya mas , mohon bimbingan ??
Setiap pengukur suhu ada toleransi kesalahan nya masing-masing. Saya tidak tahu merk apa yang mas pakai. Merk apapun sebenarnya tidak masalah. Sebaiknya gunakan beberapa alat pengukur suhu, agar lebih menyakinkan kebenaran/ketepatan alat pengukur tsb.
Dan ada salah satu satu tips yang sangat mudah untuk menyetting suhu di incubator. Alat pengukur tsb dapat kita tempelkan ke badan ayam yg sedang mengeram. Letakkan beberapa saat hingga alat pengukur itu stabil membaca suhu tubuh induk ayam. Jika sudah didapat, maka kita tinggal menyetel suhu incubator sesuai data yang sudah kita peroleh dari suhu badan induk. Tips ini sangat efektif, seandaipun alat pengukur kita toleransi kesalahannya besar, kita hanya berdasar pada suhu induk yg tertera di alat pengukur suhu. Jangan gunakan alat pengukur yang berbeda (walaupun merk dan typenya sama) dalam menyetting suhu incubator. Artinya jika tadi dipakai alat jenis "A" untuk mengukur suhu induk mengeram, maka gunakan alat yg tadi lg untuk menyetting suhu incubator.
Kemudian, sering-seringlah mengontrol suhu incubator karena itu bisa saja berubah dikarenakan banyak hal, mis: banyaknya kapasitas telur (tdinya kita set 38,6 celcius, bisa lebih tinggi ketika jumlah telur bertambah banyak (berdasarkan pengalaman sy) atau suhu ruangan luar tempat incubator berada)
Kemudian untuk settingan suhu yang langsung turun ketika dimasuki telur, itu wajar. Hal ini dikarenakan pada saat kita setting awal, belum ada telur lalu ketika dimasuki telur, suhu menurun karena kalor panas itu sedang dihantarkan ke telur-telur tsb. Coba lihat bbrp jam kemudian, suhu akan stabil pada suhu settingan awal karena suhu telur-telur tsb sudah naik. Peristiwa ini adalah perpindahan kalor.
indorooster- Registered Sellers
- Jumlah posting : 445
Join date : 05.08.12
Lokasi : Perum Jatinegara Baru, Jakarta Timur, 081384095768 / BB:73D6BCAE
Re: Pengalamanku....(berbagi yang saya alami mengenai breeding)
mas mau tanya boleh ya..
sy punya babon tarungnya ok
sisik mantap tapi suka makan telur sendiri
pernah atas saran rekan papaji paruhnya digunting ujungnya sedikit
hari itu tidak dimakan telurnya tapi esoknya dimakan lagi habislah 2 telur
klo mas punya pengalaman mengenai hal ini tolong share ya..
terima kasih
salam
sy punya babon tarungnya ok
sisik mantap tapi suka makan telur sendiri
pernah atas saran rekan papaji paruhnya digunting ujungnya sedikit
hari itu tidak dimakan telurnya tapi esoknya dimakan lagi habislah 2 telur
klo mas punya pengalaman mengenai hal ini tolong share ya..
terima kasih
salam
Tamu- Tamu
Re: Pengalamanku....(berbagi yang saya alami mengenai breeding)
iceman_13 wrote:mas mau tanya boleh ya..
sy punya babon tarungnya ok
sisik mantap tapi suka makan telur sendiri
pernah atas saran rekan papaji paruhnya digunting ujungnya sedikit
hari itu tidak dimakan telurnya tapi esoknya dimakan lagi habislah 2 telur
klo mas punya pengalaman mengenai hal ini tolong share ya..
terima kasih
salam
Saya belum pernah mendapati babon yang spt itu. Coba diakali dengan telur rebus mas. Jadi coba taruh telur ayam negeri tapi sudah direbus sampai benar-benar matang lalu dinginkan beberapa jam agar keras. Setelah itu letakkan ditempat babon tsb bertelur. Coba lihat tingkahnya, apakah masih spt itu. Ini cuma uji coba, mudah-mudahan ada manfaatnya.
Atau ada rekan-rekan yang pernah menghadapi kasus spt ini dan telah berhasil melaluinya. Tolong dibantu.........
indorooster- Registered Sellers
- Jumlah posting : 445
Join date : 05.08.12
Lokasi : Perum Jatinegara Baru, Jakarta Timur, 081384095768 / BB:73D6BCAE
Re: Pengalamanku....(berbagi yang saya alami mengenai breeding)
Setiap pengukur suhu ada toleransi kesalahan nya masing-masing. Saya tidak tahu merk apa yang mas pakai. Merk apapun sebenarnya tidak masalah. Sebaiknya gunakan beberapa alat pengukur suhu, agar lebih menyakinkan kebenaran/ketepatan alat pengukur tsb.
Dan ada salah satu satu tips yang sangat mudah untuk menyetting suhu di incubator. Alat pengukur tsb dapat kita tempelkan ke badan ayam yg sedang mengeram. Letakkan beberapa saat hingga alat pengukur itu stabil membaca suhu tubuh induk ayam. Jika sudah didapat, maka kita tinggal menyetel suhu incubator sesuai data yang sudah kita peroleh dari suhu badan induk. Tips ini sangat efektif, seandaipun alat pengukur kita toleransi kesalahannya besar, kita hanya berdasar pada suhu induk yg tertera di alat pengukur suhu. Jangan gunakan alat pengukur yang berbeda (walaupun merk dan typenya sama) dalam menyetting suhu incubator. Artinya jika tadi dipakai alat jenis "A" untuk mengukur suhu induk mengeram, maka gunakan alat yg tadi lg untuk menyetting suhu incubator.
Kemudian, sering-seringlah mengontrol suhu incubator karena itu bisa saja berubah dikarenakan banyak hal, mis: banyaknya kapasitas telur (tdinya kita set 38,6 celcius, bisa lebih tinggi ketika jumlah telur bertambah banyak (berdasarkan pengalaman sy) atau suhu ruangan luar tempat incubator berada)
Kemudian untuk settingan suhu yang langsung turun ketika dimasuki telur, itu wajar. Hal ini dikarenakan pada saat kita setting awal, belum ada telur lalu ketika dimasuki telur, suhu menurun karena kalor panas itu sedang dihantarkan ke telur-telur tsb. Coba lihat bbrp jam kemudian, suhu akan stabil pada suhu settingan awal karena suhu telur-telur tsb sudah naik. Peristiwa ini adalah perpindahan kalor.
[/quote]
Makasi banyak infonya Mas
greylife- kopral
- Jumlah posting : 29
Join date : 17.08.12
Re: Pengalamanku....(berbagi yang saya alami mengenai breeding)
greylife wrote:
Makasi banyak infonya Mas
sama-sama mas....
indorooster- Registered Sellers
- Jumlah posting : 445
Join date : 05.08.12
Lokasi : Perum Jatinegara Baru, Jakarta Timur, 081384095768 / BB:73D6BCAE
Re: Pengalamanku....(berbagi yang saya alami mengenai breeding)
suksessssss, selamat ya...
aylos- Registered Sellers
- Jumlah posting : 607
Join date : 27.06.10
Lokasi : semeru 108 bogor /08121110301
Re: Pengalamanku....(berbagi yang saya alami mengenai breeding)
akhirnya selesai jg bacanya......alhamdulillah dpt info yg bermanfaat
sukses selalu
sukses selalu
capri chaplin- Kapten
- Jumlah posting : 367
Join date : 27.08.12
Lokasi : surabaya
Re: Pengalamanku....(berbagi yang saya alami mengenai breeding)
pengalaman dan tipsnya bagus sekali.. simple dan logis
si baret- Kapten
- Jumlah posting : 364
Join date : 05.03.11
Lokasi : jakarta, Bintara
Re: Pengalamanku....(berbagi yang saya alami mengenai breeding)
pengalaman ku baru kandas kena wabah di bulan july 2012 ? sisa 1 ekor,mau liat tarungnya (di abar) sama yang di avatar malah kena jalu matanya duluan sebelah kanan?
baru mulai lagi
baru mulai lagi
sgy- Sersan
- Jumlah posting : 157
Join date : 26.11.11
Re: Pengalamanku....(berbagi yang saya alami mengenai breeding)
sukses juga mas, makasih...aylos wrote:suksessssss, selamat ya...
semoga bermanfaat, makasih mas...capri chaplin wrote:akhirnya selesai jg bacanya......alhamdulillah dpt info yg bermanfaat
sukses selalu
makasih mas....si baret wrote:pengalaman dan tipsnya bagus sekali.. simple dan logis Very Happy Very Happy Very Happy
siap mas...,sy juga beberapa kali kandas...sgy wrote:
pengalaman ku baru kandas kena wabah di bulan july 2012 ? sisa 1 ekor,mau liat tarungnya (di abar) sama yang di avatar malah kena jalu matanya duluan sebelah kanan?
scratch scratch scratch
baru mulai lagi Very Happy Very Happy Very Happy
coba lagi mas...
indorooster- Registered Sellers
- Jumlah posting : 445
Join date : 05.08.12
Lokasi : Perum Jatinegara Baru, Jakarta Timur, 081384095768 / BB:73D6BCAE
Re: Pengalamanku....(berbagi yang saya alami mengenai breeding)
Izin nyimak ... makasih banyak pakde ilmunya... mudah2an bermanfaat buat semua... khususnya buat newbie2 seperti saya yang baru belajar ternak ayam bangkok...
Re: Pengalamanku....(berbagi yang saya alami mengenai breeding)
Kata Orang Bijak:
Salah satu amal ibadah yang tak terputus amalnya adalah ilmu yang bermanfaat...
moga indorooster g bosen2 bagi pengalamannya
cz "Pengalaman adalah guru yang terbaik"
Salah satu amal ibadah yang tak terputus amalnya adalah ilmu yang bermanfaat...
moga indorooster g bosen2 bagi pengalamannya
cz "Pengalaman adalah guru yang terbaik"
arawinda- Sersan
- Jumlah posting : 81
Join date : 19.09.12
Age : 37
Lokasi : Bondowoso
Re: Pengalamanku....(berbagi yang saya alami mengenai breeding)
Mantab pakkk pengalamannya...
jadi Ilmu yg bermanfaat...
Ditunggu ulasan perawatan DOC baru netas sampai siap tarung.
Lanjuttt gan....
jadi Ilmu yg bermanfaat...
Ditunggu ulasan perawatan DOC baru netas sampai siap tarung.
Lanjuttt gan....
si_ken- Jumlah posting : 6
Join date : 30.09.12
Age : 38
Lokasi : genteng - banyuwangi
Re: Pengalamanku....(berbagi yang saya alami mengenai breeding)
mesin tetas nya beli atau buat sendiri mas..?soalnya sy blm pernah pakai mesin tetas
opik_98- Kolonel
- Jumlah posting : 782
Join date : 11.02.09
Lokasi : Serang-Banten
Re: Pengalamanku....(berbagi yang saya alami mengenai breeding)
All : Terima kasih...jika ada yang bisa dishare maka insya Allah akan dishare...
Sy beli dari rekan pemain ayam hias mas....
opik_98 wrote:mesin tetas nya beli atau buat sendiri mas..?soalnya sy blm pernah pakai mesin tetas
Sy beli dari rekan pemain ayam hias mas....
indorooster- Registered Sellers
- Jumlah posting : 445
Join date : 05.08.12
Lokasi : Perum Jatinegara Baru, Jakarta Timur, 081384095768 / BB:73D6BCAE
Re: Pengalamanku....(berbagi yang saya alami mengenai breeding)
indorooster wrote:Untuk sementara, cukup sampai disini dahulu...
Nanti dilanjut lagi...
Barangkali ada interaksi dari rekan-rekan, jadi nanti juga lebih detail informasi....
Kalo sekarang, bohlam mata sudah 1 watt....
Selamat malam semuanya.....
Sukses selalu buat rekan-rekan......
Salam hobi.......
Wah lagi asik ni nyimaknya kok abis...
Ragil- Premium member
- Jumlah posting : 72
Join date : 25.07.12
Lokasi : Palembang
Re: Pengalamanku....(berbagi yang saya alami mengenai breeding)
r3mb0_III wrote:indorooster wrote:Untuk sementara, cukup sampai disini dahulu...
Nanti dilanjut lagi...
Barangkali ada interaksi dari rekan-rekan, jadi nanti juga lebih detail informasi....
Kalo sekarang, bohlam mata sudah 1 watt....
Selamat malam semuanya.....
Sukses selalu buat rekan-rekan......
Salam hobi.......
+1 ... thx sharingnya ... ditunggu kelanjutannya
sangat bermanfaat ,
ikut nyimak
sukri- kopral
- Jumlah posting : 17
Join date : 21.10.12
Age : 35
Lokasi : malinau , kalimantan utara
Re: Pengalamanku....(berbagi yang saya alami mengenai breeding)
alhamdulillah selesai juga bacanya nih .... mudah mudahan ilmunya bisa menjadi ganjaran yang berlipat ganda untuk yang udah share abis ...salam dari desa
wongcilik- Jumlah posting : 3
Join date : 28.09.12
Mana lanjutannya mas...??
mas Indooroster mana lanjutannya...
Topik ini sangat bermanfaat lho buat pemula spt saya...
Topik ini sangat bermanfaat lho buat pemula spt saya...
arawinda- Sersan
- Jumlah posting : 81
Join date : 19.09.12
Age : 37
Lokasi : Bondowoso
Pemilihan calon indukan (Pacek dan Induk)
Hmmm...
Dilanjut dari mana lagi yah...
Maaf yah, sepertinya pembahasannya akan tidak teratur neh (maju mundur)....
Yang penting sy coba share aja yah pengalamanku (silahkan didebat jika tidak sesuai dengan pengalaman rekan-rekan yang lain)....
Sesuai dengan sub judul di atas "Pemilihan calon indukan (Pacek dan Induk)"
Sebelum saya membahas sub judul ini, tlg dibaca dahulu thread dari Bang Admin di KLIK DISINI........, karena ini berhubungan langsung dgn thread tsb.
Jika sudah membaca dan memahaminya, kita lanjut tekhnik "kimpoi"....(baca : kawin)...sekali-sekali kita pakai bahasa slank supaya ada dinamikanya..... , hahahaha....
Setelah kita mencari dan mendapatkan indukan yang ideal menurut versi masing-masing, calon indukan kita persiapkan dengan baik. Yang penjantan sebaiknya dirawat seperti ayam yang dipersiapkan tarung seperti mandi, jemur, umbar (yang basic aja agar kesehatannya terjamin). Lebih baik lagi jika dipersiapkan layaknya ayam yang mau turun arena.
Untuk usia pejantan (ini relatif).
Pengalamanku, sy pernah pakai ayam muda (usia 8,5 bulan), tapi hatinya sudah pol berani ayam sejak usia 6 bulan (tidak pilih-pilih ayam lagi) dan tenaganya sudah bagus ketika usia 7,5 bulan (untuk memastikannya kita mesti abar). Jika faktor-faktor diatas sudah memenuhi sy berani pakai untuk pacek. Untuk usia tertua pun, saya tidak ada batasan. Artinya, selama pejantan itu sehat fisik dan mental dan rutin diabar minimal sebulan sekali (batasan paling lama). Klo bisa diabar setiap dua minggu agar fisiknya tetap terjaga. Abar pun tidak habis-habisan (sekuat pejantan itu saja)
Untuk usia induk betina (ini juga relatif).
Usia termuda, bisa saja telur pertama (asalkan telur pertama itu di usia 8 bulan keatas). Untuk usia tertua (tidak ada batasan, selama induk sehat fisik dan mental saja). Induk juga perlu latihan fisik. Kalo mau melatih fisik induk, abar dia ketika dia sedang membawa anaknya (ketika anaknya usia 2 minggu). Jangan melatih fisiknya ketika dia sedang masa bertelur atau mengeram. Ini yang saya lakukan loh.... . Jangan berlebihan melatih fisiknya. Dan sesekali dijemur pula (tapi jika hidupnya full umbar, ini bisa diabaikan krn dia bisa berjemur sendiri).
Cara-cara diatas, sy lakukan agar mendapatkan calon benih yang baik. Hal diatas bisa kita cerna dengan logika. Apabila mental dan fisik calon indukan sedang berada dipuncaknya, maka besar kemungkinan untuk mendapatkan benih (baca : sel telur) yang baik pula. Begitupun untuk tehknik breeding dengan cara inseminasi/kawin suntik (mental dan fisik tetap harus baik). Bayangkan apabila kita menggunakan calon indukan (pacek dan induk) yang terganggu mental dan fisiknya. Generasi yang dihasilkan pun akan mendapatkan kekurangan nantinya. Seandainya pun bagus, persentasenya sedikit.
Nikahkanlah mereka (induk dan pejantan) ketika mereka berada pada situasi puncak (baca : sehat fisik dan mental)....
Dilanjut dari mana lagi yah...
Maaf yah, sepertinya pembahasannya akan tidak teratur neh (maju mundur)....
Yang penting sy coba share aja yah pengalamanku (silahkan didebat jika tidak sesuai dengan pengalaman rekan-rekan yang lain)....
Sesuai dengan sub judul di atas "Pemilihan calon indukan (Pacek dan Induk)"
Sebelum saya membahas sub judul ini, tlg dibaca dahulu thread dari Bang Admin di KLIK DISINI........, karena ini berhubungan langsung dgn thread tsb.
Jika sudah membaca dan memahaminya, kita lanjut tekhnik "kimpoi"....(baca : kawin)...sekali-sekali kita pakai bahasa slank supaya ada dinamikanya..... , hahahaha....
Setelah kita mencari dan mendapatkan indukan yang ideal menurut versi masing-masing, calon indukan kita persiapkan dengan baik. Yang penjantan sebaiknya dirawat seperti ayam yang dipersiapkan tarung seperti mandi, jemur, umbar (yang basic aja agar kesehatannya terjamin). Lebih baik lagi jika dipersiapkan layaknya ayam yang mau turun arena.
Untuk usia pejantan (ini relatif).
Pengalamanku, sy pernah pakai ayam muda (usia 8,5 bulan), tapi hatinya sudah pol berani ayam sejak usia 6 bulan (tidak pilih-pilih ayam lagi) dan tenaganya sudah bagus ketika usia 7,5 bulan (untuk memastikannya kita mesti abar). Jika faktor-faktor diatas sudah memenuhi sy berani pakai untuk pacek. Untuk usia tertua pun, saya tidak ada batasan. Artinya, selama pejantan itu sehat fisik dan mental dan rutin diabar minimal sebulan sekali (batasan paling lama). Klo bisa diabar setiap dua minggu agar fisiknya tetap terjaga. Abar pun tidak habis-habisan (sekuat pejantan itu saja)
Untuk usia induk betina (ini juga relatif).
Usia termuda, bisa saja telur pertama (asalkan telur pertama itu di usia 8 bulan keatas). Untuk usia tertua (tidak ada batasan, selama induk sehat fisik dan mental saja). Induk juga perlu latihan fisik. Kalo mau melatih fisik induk, abar dia ketika dia sedang membawa anaknya (ketika anaknya usia 2 minggu). Jangan melatih fisiknya ketika dia sedang masa bertelur atau mengeram. Ini yang saya lakukan loh.... . Jangan berlebihan melatih fisiknya. Dan sesekali dijemur pula (tapi jika hidupnya full umbar, ini bisa diabaikan krn dia bisa berjemur sendiri).
Cara-cara diatas, sy lakukan agar mendapatkan calon benih yang baik. Hal diatas bisa kita cerna dengan logika. Apabila mental dan fisik calon indukan sedang berada dipuncaknya, maka besar kemungkinan untuk mendapatkan benih (baca : sel telur) yang baik pula. Begitupun untuk tehknik breeding dengan cara inseminasi/kawin suntik (mental dan fisik tetap harus baik). Bayangkan apabila kita menggunakan calon indukan (pacek dan induk) yang terganggu mental dan fisiknya. Generasi yang dihasilkan pun akan mendapatkan kekurangan nantinya. Seandainya pun bagus, persentasenya sedikit.
Nikahkanlah mereka (induk dan pejantan) ketika mereka berada pada situasi puncak (baca : sehat fisik dan mental)....
indorooster- Registered Sellers
- Jumlah posting : 445
Join date : 05.08.12
Lokasi : Perum Jatinegara Baru, Jakarta Timur, 081384095768 / BB:73D6BCAE
Re: Pengalamanku....(berbagi yang saya alami mengenai breeding)
Mantap ulasannya kang INDOOROOSTER...
Ditunggu kelanjutannya...
eia kang, kata temen saya ada waktu2 tertentu yang jika ayam dikawinkan bisa menghasilkan anak dominan jantan atau kebalikannya. Mohon penerangannya kang...
Ditunggu kelanjutannya...
eia kang, kata temen saya ada waktu2 tertentu yang jika ayam dikawinkan bisa menghasilkan anak dominan jantan atau kebalikannya. Mohon penerangannya kang...
arawinda- Sersan
- Jumlah posting : 81
Join date : 19.09.12
Age : 37
Lokasi : Bondowoso
Re: Pengalamanku....(berbagi yang saya alami mengenai breeding)
sedikit berbagi pengalamanku...
pacek yang berumur 1,5tahun dan biang umur 1 tahun mampu mengahasilkan keturunan dengan bentuk fisik yang menyerupai pacek, mulai dari kepala, paruh, warna mata, postur tubuh, kokok ayamnya hingga bentuk bulu..kecuali warna bulu.
dan itu sudah saya ternakan mulai tahun 2000..dan saya selalu memilih pacek serta biang dengan kriteria umur 1,5th pacek dan 1 tahun biang...semoga bermanfaat.
pacek yang berumur 1,5tahun dan biang umur 1 tahun mampu mengahasilkan keturunan dengan bentuk fisik yang menyerupai pacek, mulai dari kepala, paruh, warna mata, postur tubuh, kokok ayamnya hingga bentuk bulu..kecuali warna bulu.
dan itu sudah saya ternakan mulai tahun 2000..dan saya selalu memilih pacek serta biang dengan kriteria umur 1,5th pacek dan 1 tahun biang...semoga bermanfaat.
Kembangsawit- Premium member
- Jumlah posting : 3818
Join date : 29.10.12
Age : 42
Lokasi : Madiun
Spiritz- kopral
- Jumlah posting : 21
Join date : 05.11.12
Lokasi : Banjarmasin
Halaman 4 dari 6 • 1, 2, 3, 4, 5, 6
Similar topics
» segera atasi penyakit snot
» 2 helai bulu sayap patah berpengaruh tdk ya sama keseimbangannya?
» SUDAH SIAPKAH UNTUK MEMBUKTIKAN TEORI CATURANGGA
» Cara merawat ayam philiphine
» belajar ternak ayam atret
» 2 helai bulu sayap patah berpengaruh tdk ya sama keseimbangannya?
» SUDAH SIAPKAH UNTUK MEMBUKTIKAN TEORI CATURANGGA
» Cara merawat ayam philiphine
» belajar ternak ayam atret
Halaman 4 dari 6
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik