Pengalamanku....(berbagi yang saya alami mengenai breeding)
+50
Gusti_Anggie
losi
jawara
jamal
bayukelana
Jampang Biru
indrabayu
MR.MUJI
supernewbie
Paparrazzi
orochee
acay
Dian Wahyudi
diedoe
zacklink
Spiritz
Kembangsawit
wongcilik
sukri
Ragil
opik_98
si_ken
arawinda
masruru
sgy
si baret
capri chaplin
aylos
reza.yudhistira
muhamadzaki
ERWANDP798
kebongce
greylife
si lancuran
noaly88
kamerad
FadéL
arif
Palembang
riki hairul sood
ipul
Kipas
Cayad
sigombak
Yang Chao-wie
phyxius
tetep.teges
kedubrag
r3mb0_III
indorooster
54 posters
Halaman 2 dari 6
Halaman 2 dari 6 • 1, 2, 3, 4, 5, 6
Re: Pengalamanku....(berbagi yang saya alami mengenai breeding)
r3mb0_III wrote:indorooster wrote:Untuk sementara, cukup sampai disini dahulu...
Nanti dilanjut lagi...
Barangkali ada interaksi dari rekan-rekan, jadi nanti juga lebih detail informasi....
Kalo sekarang, bohlam mata sudah 1 watt....
Selamat malam semuanya.....
Sukses selalu buat rekan-rekan......
Salam hobi.......
+1 ... thx sharingnya ... ditunggu kelanjutannya
Terima kasih atensinya......
phyxius wrote:Mantrap infonya gan jd makin pinter..
Harga mesin tetasnya kisaran berapaan gan..???
Harga mesin tergantung kapasitas telur yang bisa masuk kedalamnya, buatan mana, dan fasiltas kemudahannya (seperti otomatis pemutar telur). Kalo yang saya pakai kapasitas 140 butir, akan tetapi tidak bisa sampai segitu karena tergantung ukuran telur. Tapi paling tidak bisa 136 butir. Harganya -+ 2,4 jt.
iceman_13 wrote:Informasi yg sangat bermanfaat
kalau boleh bertanya,apakah benar
jika tangan kita berkeringat kemudian
memegang telur akan berakibat pada
penetasannya ?
kemudian untuk pembuahan apakah
pejantan harus mengawini sang betina
setiap hari,artinya sebelum sang betina
bertelur,cukupkah satu kali saja mengawininya ?
dapatkah ayam bertelur dalam kandang yg jarang sekali
dilakukan pengumbaran ?
terima kasih atas jawabannya
Menurut saya tidak, asalkan keringat itu tidak mengandung kotoran. Artinya pada saat tangan kita berkeringat, tangan kita bersih dari kotoran. Karena kotoran itu yang akan menutupi pori-pori kulit telur. Kenapa saya bisa katakan tidak apa-apa, karena apabila telur yang saya masukkan itu kotor kena feses (kotoran ayam yg sudah mengering), maka saya bersihkan dengan menggunakan air biasa (suhu biasa, tidak dingin sekali dan tidak boleh hangat/panas). Alhasil, telur-telur tersebut juga tetap bisa menetas.
Yang Chao-wie wrote:nebeng tikernya bro..saya yg nyiapin kopinya deh, heher3mb0_III wrote:ambil tiker .. ikut nyimak mastermantap semangat berbaginya bro..reputation point untuk andaindorooster wrote:Salam hobi semua rekan-rekan........
Pada kesempatan pertama ini, saya coba berbagi mengenai pengalaman saya spt deskripsi dari judul topik ini. Apabila ada hal berbeda dengan pengalaman rekan-rekan lainnya, ya itulah pengalaman...
Dimulai dari mana ya...........??????????????????
Terima kasih mas.....
indorooster- Registered Sellers
- Jumlah posting : 445
Join date : 05.08.12
Lokasi : Perum Jatinegara Baru, Jakarta Timur, 081384095768 / BB:73D6BCAE
Re: Pengalamanku....(berbagi yang saya alami mengenai breeding)
Sebaiknya telur yang akan dimasukkan kedalam mesin tetas berumur dibawah 7 hari. Sebelum dimasukkan berikan kode tertentu pada cangkang telur dengan menggunak spidol atau pensil. Pengkodean seperti yang sudah saya bahas sebelumnya, yaitu data tanggal masuk, data induk + pacek, data jam masuk dan urutan telur (contohnya induk A, ada 5 telurnya, maka akan saya urut 1 sampai dengan 5, sehingga apabila ada telur A lagi, maka sy akan lanjutkan dengan angka 6). Ini hal sepele, tapi berperan penting jika suatu saat ada telur yang gagal. Kita dapat mengidentifikasinya. Apabila telur itu tidak terjadi perubahan setelah dierami selama 5 hari, berarti telur tsb infertil. Dan bisa kita cari tahu penyebabnya, apakah induk tidak dikawini minimal dalam 2 hari sekali. Klo induk benar dikawini dengan baik dalam 2 hari sekali, maka semua telur yang dihasilkan akan terbuahi. Akan tetapi, kita tidak bisa yakin apakah sang jantan benar-benar sudah kawin setiap minimal 2 kali sehari karena terkadang kita lihat sang jantan telah mengawini tapi ternyata salah tembak istilahnya..... Atau dengan kata lain, sel sperma tidak masuk dengan baik melainkan berceceran diluar....
Lainnya dengan proses inseminasi buatan. Secara teori pun, pengambil sel sperma dilakukan 2-5 kali seminggu. Itu artinya, tidak setiap hari sang induk menerima sel sperma. Klo kita nyakin sel sperma itu benar-benar telah masuk dan membuahi sel telur, kawin tiga hari sekali pun tidak masalah.
Berikut sedikit referensi mengenai inseminasi buatan....
Klik disini......
Dari informasi tsb, bisa kita kita simpulkan bahwa tidak usah tiap hari kawin pun tidak masalah. Akan tetapi, kita lebih baik mengecilkan resiko gagal dengan melakukan kawin setiap hari....
Lainnya dengan proses inseminasi buatan. Secara teori pun, pengambil sel sperma dilakukan 2-5 kali seminggu. Itu artinya, tidak setiap hari sang induk menerima sel sperma. Klo kita nyakin sel sperma itu benar-benar telah masuk dan membuahi sel telur, kawin tiga hari sekali pun tidak masalah.
Berikut sedikit referensi mengenai inseminasi buatan....
Klik disini......
Dari informasi tsb, bisa kita kita simpulkan bahwa tidak usah tiap hari kawin pun tidak masalah. Akan tetapi, kita lebih baik mengecilkan resiko gagal dengan melakukan kawin setiap hari....
indorooster- Registered Sellers
- Jumlah posting : 445
Join date : 05.08.12
Lokasi : Perum Jatinegara Baru, Jakarta Timur, 081384095768 / BB:73D6BCAE
Re: Pengalamanku....(berbagi yang saya alami mengenai breeding)
iceman_13 wrote:Informasi yg sangat bermanfaat
kalau boleh bertanya,apakah benar
jika tangan kita berkeringat kemudian
memegang telur akan berakibat pada
penetasannya ?
kemudian untuk pembuahan apakah
pejantan harus mengawini sang betina
setiap hari,artinya sebelum sang betina
bertelur,cukupkah satu kali saja mengawininya ?
dapatkah ayam bertelur dalam kandang yg jarang sekali
dilakukan pengumbaran ?
terima kasih atas jawabannya
Mengenai keringat sdh dijawab, untuk kawin setiap hari sdh dijawab, untuk ayam yg jarang diumbar apakah dapat bertelur. Jawabannya, itu tergantung pakan (gizinya). Klo gizinya bagus, ayam yang tidak diumbar sekalipun dan tidak dikawini sekalipun dapat bertelur. Contohnya, ayam petelur.....
indorooster- Registered Sellers
- Jumlah posting : 445
Join date : 05.08.12
Lokasi : Perum Jatinegara Baru, Jakarta Timur, 081384095768 / BB:73D6BCAE
Re: Pengalamanku....(berbagi yang saya alami mengenai breeding)
Ada informasi tambahan + gambar lagi, biar enak bacanya.... (biar kayak komik).....
"Apabila telur yang akan ditetaskan berada jauh dari mesin tetasnya"
Telur yang akan ditetaskan sebaiknya, belum dierami oleh induknya. Secara teori telur ayam yang sudah dierami oleh induknya selama lebih dari 3 jam, maka lama waktu pembawaan telur dari tempat telur ke mesin tetas harus dibawah 2 jam.
Ini pengalaman saya juga barusan hari ini tgl 09 september 2012. Posisi mesin tetas ada dirumah Jakarta sedangkan telur ada di kandang dengan jarak tempuh -+ 55 km. Biasanya sy tempuh paling lama 1,5 jam. Akan tetapi tadi salah perhitungan, jarak tempuh 2,5 jam dikarenakan macet. Mudah-mudahan tidak apa. Lainnya hal jika telur itu belum dierami. Sampai seharianpun dijalan, tidak apa-apa, asalkan suhunya terjaga 25 derajat - 31 derajat. Mengenai toleransi suhu ini mungkin ada berbeda dengan informasi dari rekan-rekan lain...(CMIW).
Kemudian pembawaan telur sebaiknya dikemas secara baik. Contoh yang saya gunakan seperti gambar dibawah ini......
Saya menggunakan baskom yang alasnya saya taruh dedak setebal -+ 2 cm lalu saya susun telur dengan sisi runcing menghadap kebawah. Setelah semua telur tersusun rapih (jangan biarkan terlalu mepet dengan telur lainnya, tujuannya apabila kendaraan yang kita kendarai ada sedikit gejolak, pengereman mendadak, maka telur tetap aman), lalu taburkan kembali dedak sehingga hampir menutupi telur......
"Apabila telur yang akan ditetaskan berada jauh dari mesin tetasnya"
Telur yang akan ditetaskan sebaiknya, belum dierami oleh induknya. Secara teori telur ayam yang sudah dierami oleh induknya selama lebih dari 3 jam, maka lama waktu pembawaan telur dari tempat telur ke mesin tetas harus dibawah 2 jam.
Ini pengalaman saya juga barusan hari ini tgl 09 september 2012. Posisi mesin tetas ada dirumah Jakarta sedangkan telur ada di kandang dengan jarak tempuh -+ 55 km. Biasanya sy tempuh paling lama 1,5 jam. Akan tetapi tadi salah perhitungan, jarak tempuh 2,5 jam dikarenakan macet. Mudah-mudahan tidak apa. Lainnya hal jika telur itu belum dierami. Sampai seharianpun dijalan, tidak apa-apa, asalkan suhunya terjaga 25 derajat - 31 derajat. Mengenai toleransi suhu ini mungkin ada berbeda dengan informasi dari rekan-rekan lain...(CMIW).
Kemudian pembawaan telur sebaiknya dikemas secara baik. Contoh yang saya gunakan seperti gambar dibawah ini......
Saya menggunakan baskom yang alasnya saya taruh dedak setebal -+ 2 cm lalu saya susun telur dengan sisi runcing menghadap kebawah. Setelah semua telur tersusun rapih (jangan biarkan terlalu mepet dengan telur lainnya, tujuannya apabila kendaraan yang kita kendarai ada sedikit gejolak, pengereman mendadak, maka telur tetap aman), lalu taburkan kembali dedak sehingga hampir menutupi telur......
indorooster- Registered Sellers
- Jumlah posting : 445
Join date : 05.08.12
Lokasi : Perum Jatinegara Baru, Jakarta Timur, 081384095768 / BB:73D6BCAE
Re: Pengalamanku....(berbagi yang saya alami mengenai breeding)
Dilanjut lagi besok..............
Selamat malam semuanya......
Selamat malam semuanya......
indorooster- Registered Sellers
- Jumlah posting : 445
Join date : 05.08.12
Lokasi : Perum Jatinegara Baru, Jakarta Timur, 081384095768 / BB:73D6BCAE
Re: Pengalamanku....(berbagi yang saya alami mengenai breeding)
Dilanjut lagi....
Untuk telur yang akan menetas, agar anaknya tidak tercampur atau susah nanti mengidentifasi anak dari babon pacek dan babon mana. Kita dapat mengcustom peralatan tambahan. Biasanya klo pada saat memasukkan telur kedalam mesin tetas itu ada 15 butir, maka yang akan menetas juga kisaran jumlah tersebut. Apabila kita sebagai operator akan kewalahan dalam menentukan ini anak mana dan itu anak yang mana karena sebagai operator kita punya kegiatan lain. Tidak mungkin kita bisa nongkrongin itu mesin tetas 24 jama.
Salah satu solusinya, sy buatkan kolom partisi untuk memisahkan telur-telur yang akan menetas.
Untuk telur yang akan menetas, agar anaknya tidak tercampur atau susah nanti mengidentifasi anak dari babon pacek dan babon mana. Kita dapat mengcustom peralatan tambahan. Biasanya klo pada saat memasukkan telur kedalam mesin tetas itu ada 15 butir, maka yang akan menetas juga kisaran jumlah tersebut. Apabila kita sebagai operator akan kewalahan dalam menentukan ini anak mana dan itu anak yang mana karena sebagai operator kita punya kegiatan lain. Tidak mungkin kita bisa nongkrongin itu mesin tetas 24 jama.
Salah satu solusinya, sy buatkan kolom partisi untuk memisahkan telur-telur yang akan menetas.
indorooster- Registered Sellers
- Jumlah posting : 445
Join date : 05.08.12
Lokasi : Perum Jatinegara Baru, Jakarta Timur, 081384095768 / BB:73D6BCAE
Re: Pengalamanku....(berbagi yang saya alami mengenai breeding)
Pembuatan partisi........
Ini cara termudah yang saya gunakan untuk mengelompokkan telur-telur yang akan menetas. Berdasarkan data tertulis yang sudah kita buatkan sebelumnya, dari sana kita dapat mengetahui kapan telur-telur itu akan memasuki hari ke 18.
Jika terdapat catatan yang menyatakan ada sejumlah telur yang sudah memasuki hari ke-18. Oh, ya...disini hari yang ke-18 yang saya maksudkan adalah seumpama kita memasukkan telur pada tanggal 1/9/2012 jam 00:00. Kemudian pada tanggal 19/9/2012, kita sudah bisa memindahkan telur-telur tersebut ke bawah (tempat penetasan telur). Mungkin lebih tepatnya dikatakan, usia telur-telur tsb sudah genap 18 hari atau memasuki hari ke-19.
Bahan yang saya pakai adalah kardus partisi, kebetulan waktu itu adalah memasuki hari puasa Ramadhan, jadi ada kardus partisi sirup yang bisa saya manfaatkan. Penampakannya seperti gambar dibawah ini.....
Ini cara termudah yang saya gunakan untuk mengelompokkan telur-telur yang akan menetas. Berdasarkan data tertulis yang sudah kita buatkan sebelumnya, dari sana kita dapat mengetahui kapan telur-telur itu akan memasuki hari ke 18.
Jika terdapat catatan yang menyatakan ada sejumlah telur yang sudah memasuki hari ke-18. Oh, ya...disini hari yang ke-18 yang saya maksudkan adalah seumpama kita memasukkan telur pada tanggal 1/9/2012 jam 00:00. Kemudian pada tanggal 19/9/2012, kita sudah bisa memindahkan telur-telur tersebut ke bawah (tempat penetasan telur). Mungkin lebih tepatnya dikatakan, usia telur-telur tsb sudah genap 18 hari atau memasuki hari ke-19.
Bahan yang saya pakai adalah kardus partisi, kebetulan waktu itu adalah memasuki hari puasa Ramadhan, jadi ada kardus partisi sirup yang bisa saya manfaatkan. Penampakannya seperti gambar dibawah ini.....
indorooster- Registered Sellers
- Jumlah posting : 445
Join date : 05.08.12
Lokasi : Perum Jatinegara Baru, Jakarta Timur, 081384095768 / BB:73D6BCAE
Re: Pengalamanku....(berbagi yang saya alami mengenai breeding)
Dengan cara seperti diatas, kita tidak akan kesulitan untuk mengidentifikasi hasil tetasannya.
Kemudian untuk menandai atau mendidentifikasi anak ayam nantinya, kita dapat menggunakan pewarna spidol. Sebelumnya kita buatkan catatan juga mengenai penanda anak-anak ayam ini agar kita tidak lupa. Jika jumlah anak ayam banyak dan dari telur yang berbeda (indukannya), dijamin pasti susah mengidentifikasinya nanti.
Pada catatan itu, kita bisa tuliskan sperti contohnya : warna merah dikepala (anak induk A dgn Pacek S), warna hitam dibawah tenggorokan (anak induk B dengan pacek C), dan seterusnya. Sesukanya kita saja, yang penting tujuannya tercapai (anak ayam tidak tertukar). Tetapi kalo kita tidak mempermasalahkan hal ini, ya tidak usah dibuatkan.....
Contoh penanda ayam yang saya buat adalah seperti ini digambar dibawah ini.....
Dari gambar terlihat, ada anak ayam yang kepalanya berwarna pink (anak pitung), yang tenggorokannya hitam (anak Messi)......
Kemudian untuk menandai atau mendidentifikasi anak ayam nantinya, kita dapat menggunakan pewarna spidol. Sebelumnya kita buatkan catatan juga mengenai penanda anak-anak ayam ini agar kita tidak lupa. Jika jumlah anak ayam banyak dan dari telur yang berbeda (indukannya), dijamin pasti susah mengidentifikasinya nanti.
Pada catatan itu, kita bisa tuliskan sperti contohnya : warna merah dikepala (anak induk A dgn Pacek S), warna hitam dibawah tenggorokan (anak induk B dengan pacek C), dan seterusnya. Sesukanya kita saja, yang penting tujuannya tercapai (anak ayam tidak tertukar). Tetapi kalo kita tidak mempermasalahkan hal ini, ya tidak usah dibuatkan.....
Contoh penanda ayam yang saya buat adalah seperti ini digambar dibawah ini.....
Dari gambar terlihat, ada anak ayam yang kepalanya berwarna pink (anak pitung), yang tenggorokannya hitam (anak Messi)......
indorooster- Registered Sellers
- Jumlah posting : 445
Join date : 05.08.12
Lokasi : Perum Jatinegara Baru, Jakarta Timur, 081384095768 / BB:73D6BCAE
Re: Pengalamanku....(berbagi yang saya alami mengenai breeding)
Mumpung ada waktu, saya coba lengkapi tulisan ini......
Apabila ada hal yang kurang, bisa ditanyakan dan terima kasih kepada rekan-rekan yang membantu saya merespon (menjawab) pertanyaan rekan-rekan yang lain....
Karena dalam deskripsi judul thread ada menyinggung masalah penanggulangan pitik, saya coba analisa dahulu apa masalah-masalah yang didapati ketika menggunaka mesin tetas.....
Sambil dipikir-pikir, saya break dulu sebentar......
Apabila ada hal yang kurang, bisa ditanyakan dan terima kasih kepada rekan-rekan yang membantu saya merespon (menjawab) pertanyaan rekan-rekan yang lain....
Karena dalam deskripsi judul thread ada menyinggung masalah penanggulangan pitik, saya coba analisa dahulu apa masalah-masalah yang didapati ketika menggunaka mesin tetas.....
Sambil dipikir-pikir, saya break dulu sebentar......
indorooster- Registered Sellers
- Jumlah posting : 445
Join date : 05.08.12
Lokasi : Perum Jatinegara Baru, Jakarta Timur, 081384095768 / BB:73D6BCAE
Re: Pengalamanku....(berbagi yang saya alami mengenai breeding)
info yg sangat bermanfaat....ngopi dulu mas baru nanti dilanjutkan kembali...
Kipas- Sersan
- Jumlah posting : 92
Join date : 07.08.11
Lokasi : di dalam kurungan
Re: Pengalamanku....(berbagi yang saya alami mengenai breeding)
Kembali dilanjut......
Hmm....., agar tidak terputus benang merahnya, saya sampaikan beberah hal yang menjadi masalah, kendala dan kekurangan dari pengguanaan mesin tetas. Apabila bisa dibahas malam ini, maka akan saya lanjutkan. Apabila tidak, kita lanjutkan kemudian. Yang point-pointnya saya tuliskan dahulu agar gampang menlanjutkannya kembali....
Hal-hal yang menjadi masalah, kendala, dan kekurangan dari pengunaan mesin tetas :
Hmm....., agar tidak terputus benang merahnya, saya sampaikan beberah hal yang menjadi masalah, kendala dan kekurangan dari pengguanaan mesin tetas. Apabila bisa dibahas malam ini, maka akan saya lanjutkan. Apabila tidak, kita lanjutkan kemudian. Yang point-pointnya saya tuliskan dahulu agar gampang menlanjutkannya kembali....
Hal-hal yang menjadi masalah, kendala, dan kekurangan dari pengunaan mesin tetas :
- Mesin tetas harus hidup (beroperasi) selama ada telur yang akan ditetaskan. Bagaimana klo terjadi pemadaman listrik?
- Anak-anak yang dihasilkan oleh mesin tetas, pada umumnya kurang lincah dan kurang nafsu makan. Bagaimana solusi dan mensiasatinya?
- Anak-anak yang dihasilkan oleh mesin tetas, berpotensi untuk cengkrong dan apa hubungannya mesin tetas dengan kaki cengkrong?Bagaimana solusinya?
indorooster- Registered Sellers
- Jumlah posting : 445
Join date : 05.08.12
Lokasi : Perum Jatinegara Baru, Jakarta Timur, 081384095768 / BB:73D6BCAE
Re: Pengalamanku....(berbagi yang saya alami mengenai breeding)
Sebelum ngebahas point-point diatas....
Ada intermezo sedikit nih....
Teka-teki untuk semua.....
Termasuk saya juga....
Teka-tekinya, juga masih berhubungan dengan topik ini...
Ada intermezo sedikit nih....
Teka-teki untuk semua.....
Termasuk saya juga....
Teka-tekinya, juga masih berhubungan dengan topik ini...
indorooster- Registered Sellers
- Jumlah posting : 445
Join date : 05.08.12
Lokasi : Perum Jatinegara Baru, Jakarta Timur, 081384095768 / BB:73D6BCAE
Re: Pengalamanku....(berbagi yang saya alami mengenai breeding)
Jadi begini....
Tanggal 5 bulan september, saya ada bawa sejumlah telur. Setelah dilakukan pencatatan di cangkang dan dikertas, saya menyusunnya dalam rak telur tetas yang berada posisi rak teratas. Setelah saya masukkan, dan hidupkan tombol otomatisnya. Itu mesin punya motor penggerak mulai beroperasi, kembali kepada posisinya semula (posisinya miring kebelakang). Tidak berapa lama (kira-kira) paling lama 10 detik, ada bunyi benda terjatuh dalam rak telur. Lalu saya buka, dan ternyata ada sebutir telur yang jatuh dari rak teratas ke rak penetasan. Mesin saya mempunyai dua rak untuk menaruh telur, dan satu rak pentasan (total 3 lapisan lah...). Jadi itu telur karena saya kurang teliti menaruhnya, lalu terjatuh dan sisi tumpul telur retak (barangkali mengenai bibir rak penetasan yang terbuta dari alumunium).
Penampakan telur retaknya seperti berikut :
Lalu kemudian telurnya saya mau konsumsi saja, akan tetapi terbersit pemikiran lain. Karena saya pikir sayang (anak dari salah satu indukan favorite saya), saya berniat melanjutkan pengeramannya. Tapi itu kemungkinan berhasilnya kecil, karena telur sudah retak seperti gambar diatas. Akhirnya, saya coba lakban dengan isolatip plastik (yang biasa dipakai untuk menyambung kabel listrik). Pikir saya, isolatip ini terbuat dari plastik sehingga kemungkinan akan bisa menahan penguapan benda cair (karena telur cair).
Penampakan setelah diisolatip seperti berikut :
Ada videonya penyelamatan telur ini, tapi lebih enak pakai gambar aja (lebih cepat dan masih bisa dipahami.... ).
Yang menjadi teka-teki adalah :
"Apakah telur ini akan berhasil hidup dan menetas?"
Jika ini berhasil, artinya ini akan menjadi salah satu kelebihan dari mesin tetas....
Tanggal 5 bulan september, saya ada bawa sejumlah telur. Setelah dilakukan pencatatan di cangkang dan dikertas, saya menyusunnya dalam rak telur tetas yang berada posisi rak teratas. Setelah saya masukkan, dan hidupkan tombol otomatisnya. Itu mesin punya motor penggerak mulai beroperasi, kembali kepada posisinya semula (posisinya miring kebelakang). Tidak berapa lama (kira-kira) paling lama 10 detik, ada bunyi benda terjatuh dalam rak telur. Lalu saya buka, dan ternyata ada sebutir telur yang jatuh dari rak teratas ke rak penetasan. Mesin saya mempunyai dua rak untuk menaruh telur, dan satu rak pentasan (total 3 lapisan lah...). Jadi itu telur karena saya kurang teliti menaruhnya, lalu terjatuh dan sisi tumpul telur retak (barangkali mengenai bibir rak penetasan yang terbuta dari alumunium).
Penampakan telur retaknya seperti berikut :
Lalu kemudian telurnya saya mau konsumsi saja, akan tetapi terbersit pemikiran lain. Karena saya pikir sayang (anak dari salah satu indukan favorite saya), saya berniat melanjutkan pengeramannya. Tapi itu kemungkinan berhasilnya kecil, karena telur sudah retak seperti gambar diatas. Akhirnya, saya coba lakban dengan isolatip plastik (yang biasa dipakai untuk menyambung kabel listrik). Pikir saya, isolatip ini terbuat dari plastik sehingga kemungkinan akan bisa menahan penguapan benda cair (karena telur cair).
Penampakan setelah diisolatip seperti berikut :
Ada videonya penyelamatan telur ini, tapi lebih enak pakai gambar aja (lebih cepat dan masih bisa dipahami.... ).
Yang menjadi teka-teki adalah :
"Apakah telur ini akan berhasil hidup dan menetas?"
Jika ini berhasil, artinya ini akan menjadi salah satu kelebihan dari mesin tetas....
Terakhir diubah oleh indorooster tanggal Tue 11 Sep 2012, 00:03, total 1 kali diubah (Reason for editing : Ada kata yang miss....)
indorooster- Registered Sellers
- Jumlah posting : 445
Join date : 05.08.12
Lokasi : Perum Jatinegara Baru, Jakarta Timur, 081384095768 / BB:73D6BCAE
Re: Pengalamanku....(berbagi yang saya alami mengenai breeding)
Apaan tuh teka-tekinya gan...?? Jadi penasaran nih..
phyxius- Premium member
- Jumlah posting : 550
Join date : 05.07.11
Age : 46
Lokasi : Banda Aceh
Re: Pengalamanku....(berbagi yang saya alami mengenai breeding)
phyxius wrote:Apaan tuh teka-tekinya gan...?? Jadi penasaran nih..
Berhasil hidup atau tidak itu telur?
indorooster- Registered Sellers
- Jumlah posting : 445
Join date : 05.08.12
Lokasi : Perum Jatinegara Baru, Jakarta Timur, 081384095768 / BB:73D6BCAE
Re: Pengalamanku....(berbagi yang saya alami mengenai breeding)
Malam ini istirahat dulu papajiers.....
Sampai ketemu. Sukses selalu buat semuanya.
Jangan lupa jawab teka-tekinya.....
Sampai ketemu. Sukses selalu buat semuanya.
Jangan lupa jawab teka-tekinya.....
indorooster- Registered Sellers
- Jumlah posting : 445
Join date : 05.08.12
Lokasi : Perum Jatinegara Baru, Jakarta Timur, 081384095768 / BB:73D6BCAE
Re: Pengalamanku....(berbagi yang saya alami mengenai breeding)
Kalo ingin menebak-nebak "Buah Manggis" kemungkinannya 50-50. Pastinya saya gak bisa komen, karena pernah ada satu kejadian ajaib yang langsung saya lihat sendiri. Saat itu saya dan teman sedang duduk di warung kopi, teman saya ingin dibuatkan telur setengah matang. Pada saat si empunya warung merebus telur, tiba-tiba, gak berapa lama kemudian telur tersebut pecah dan menetaslah seekor anak ayam. Air yang digunakan untuk merebus telur adalah air mendidih. Langsung si pemilik warung menyerahkan anak ayam tersebut kepada teman saya, karena telur tsb adalah pesanannya. Anak ayam itu lalu dirawat oleh teman saya dengan harapan akan menjadi ayam yang bertuah karena menetas dengan tidak wajar. Tp sayang selang beberapa bulan anak ayam tersebut mati karena terserang penyakit.
Kesimpulannya, kita tidak dapat memastikan sesuatu itu bisa terjadi atau tidak. Apalagi benda hasil buatan kita. Sudah ada yang mengaturnya, kita cuma bisa berencana dan berharap.
Kesimpulannya, kita tidak dapat memastikan sesuatu itu bisa terjadi atau tidak. Apalagi benda hasil buatan kita. Sudah ada yang mengaturnya, kita cuma bisa berencana dan berharap.
phyxius- Premium member
- Jumlah posting : 550
Join date : 05.07.11
Age : 46
Lokasi : Banda Aceh
Re: Pengalamanku....(berbagi yang saya alami mengenai breeding)
phyxius wrote:Kalo ingin menebak-nebak "Buah Manggis" kemungkinannya 50-50. Pastinya saya gak bisa komen, karena pernah ada satu kejadian ajaib yang langsung saya lihat sendiri. Saat itu saya dan teman sedang duduk di warung kopi, teman saya ingin dibuatkan telur setengah matang. Pada saat si empunya warung merebus telur, tiba-tiba, gak berapa lama kemudian telur tersebut pecah dan menetaslah seekor anak ayam. Air yang digunakan untuk merebus telur adalah air mendidih. Langsung si pemilik warung menyerahkan anak ayam tersebut kepada teman saya, karena telur tsb adalah pesanannya. Anak ayam itu lalu dirawat oleh teman saya dengan harapan akan menjadi ayam yang bertuah karena menetas dengan tidak wajar. Tp sayang selang beberapa bulan anak ayam tersebut mati karena terserang penyakit.
Kesimpulannya, kita tidak dapat memastikan sesuatu itu bisa terjadi atau tidak. Apalagi benda hasil buatan kita. Sudah ada yang mengaturnya, kita cuma bisa berencana dan berharap.
Betul mas, saya setuju........
Perangkat yang dibuat manusia hanya untuk memudahkan....(CMIW)
Hanya saja jika ini dierami induknya, kemungkinan besar telur akan remuk lalu pecah....
indorooster- Registered Sellers
- Jumlah posting : 445
Join date : 05.08.12
Lokasi : Perum Jatinegara Baru, Jakarta Timur, 081384095768 / BB:73D6BCAE
Re: Pengalamanku....(berbagi yang saya alami mengenai breeding)
Mesin tetas harus hidup (beroperasi) selama ada telur yang akan ditetaskan. Bagaimana klo terjadi pemadaman listrik?
Pastikan bahwa daerah tempat kita memasang mesin tetas, listriknya jarang ada pemadaman. Klopun ada, waktunya tidak lama. Telur yang sudah mulai dierami, mempunyai toleransi padam listrik maksimal 2 jam, apabila lebih dari waktu tersebut maka kemungkinan ada terjadi kegagalan (walaupun telur-telur tersebut fertil). Dan dapat dipastikan jika listrik padam lebih dari 6 jam, maka semua telur kemungkinan gagal.
Solusinya :
Pastikan bahwa daerah tempat kita memasang mesin tetas, listriknya jarang ada pemadaman. Klopun ada, waktunya tidak lama. Telur yang sudah mulai dierami, mempunyai toleransi padam listrik maksimal 2 jam, apabila lebih dari waktu tersebut maka kemungkinan ada terjadi kegagalan (walaupun telur-telur tersebut fertil). Dan dapat dipastikan jika listrik padam lebih dari 6 jam, maka semua telur kemungkinan gagal.
Solusinya :
- Siapkan genset, jika itu dibutuhkan.
- Biasanya beberapa mesin tetas, difasilitasi dengan seng plat didasar mesin tetas tsb. Fungsi seng plat tersebut adalah untuk memanasi ruangan mesin tetas. Untuk memanasinya, bisa menggunakan lilin besar atau lampu minyak tempel. Perlu diperhatikan, pada saat menggunakan fasilitas ini, amati perubahan suhu ruangnya. Jangan melebihi 40 derajat.
indorooster- Registered Sellers
- Jumlah posting : 445
Join date : 05.08.12
Lokasi : Perum Jatinegara Baru, Jakarta Timur, 081384095768 / BB:73D6BCAE
Re: Pengalamanku....(berbagi yang saya alami mengenai breeding)
Anak-anak yang dihasilkan oleh mesin tetas, pada umumnya kurang lincah dan kurang nafsu makan. Bagaimana solusi dan mensiasatinya?
Pernyataan ini tidak salah....
Tapi sebelum kita membahas, ada baiknya kita pahami dulu sedikit mengenai telur atau lebih tepatnya kuning telur. Kuning telur berfungsi sebagai makanan dalam perkembangan embrio.
Klik disini untuk sumbernya.
Dan sepengalaman saya, kuning telur ini bisa bertahan sampai beberapa hari kedepan setelah menetasnya anak ayam. Sang Pencipta telah mendesign makhluk lemah ini untuk bertahan hidup dan beradaptasi dengan lingkungan barunya dengan mengandalkan kuning telur ini. Dan secara naluri pun, anak-anak ayam ini tidak perlu diajari makan dan minum.
Sepengetahuan dan pengalaman saya, memasuki hari kedua mereka sudah pandai makan dan minum sendiri. Bahkan ada yang baru menetas beberapa jam dan masih berada dalam mesin tetas, mereka sudah mulai mematuk serpihan-serpihan cangkang telurnya. Luar biasa... Itulah salah satu kelebihan yang diberikan Sang Pencipta.
Jadi, biarkan saja mereka beradaptasi sendiri. Memang mereka kelihatan lemah, itu karena tidak ada induk yang memanggil-manggil mereka, jadi mereka tampak tidak terlalu lincah seperti yang ditetaskan induknya. Akan tetapi setelah memasuki hari ke 4, mereka sudah tampak seperti layaknya anak ayam yang ditetaskan induknya. Yang penting, sediakan saja makanan dan minuman disekitar mereka. Jangan kuatir, jika pada tiga hari pertama mereka tidak bergairah untuk makan dll karena didalam tubuh mereka masih terdapat cadangan makanan yaitu kuning telur tadi.
Selama ini, saya tidak mendapati masalah serius terhadap point ini. Dan kita juga mesti memahami kesukaan mereka. Jika sudah mengetahui ini, kita dapat membangkitkan gairah makan mereka. Dalam pengamatan saya, anak ayam sangat suka dengan butiran putih. Kebetulan waktu itu saya lihat ada sesuatu benda yang diperebutkan mereka sehingga terlihat seperti ricuh. Kemudian, saya berfikir, bahwa hal ini boleh juga untuk memancing pergerakan mereka. Akhirnya, saya ambil beberapa bulir nasi, lalu saya berikan diatas pakan mereka. Dan mengagumkan, mereka saling memperembutkan sehingga kompetensi terjadi. Dan hal-hal spt inilah yang membuat mereka tampak lincah. Cara lain bisa saja diterapkan. Yang penting ikuti mau mereka. Terkadang mereka suka dengan makanan (pur) kering dan terkadang ada yang suka lembab (tampaknya ini karena mudah ditelan oleh mereka), atau basah.
Dan bila perlu, puasakan mereka pada pagi hari (tanpa makanan sedikitpun, hanya minuman saja), lalu berikan pakan pada sore hari (lakukan ini seminggu sekali bila diperlukan). Hal ini sangat membantu dalam membangkitkan gairah makan mereka.
Pernyataan ini tidak salah....
Tapi sebelum kita membahas, ada baiknya kita pahami dulu sedikit mengenai telur atau lebih tepatnya kuning telur. Kuning telur berfungsi sebagai makanan dalam perkembangan embrio.
Klik disini untuk sumbernya.
Dan sepengalaman saya, kuning telur ini bisa bertahan sampai beberapa hari kedepan setelah menetasnya anak ayam. Sang Pencipta telah mendesign makhluk lemah ini untuk bertahan hidup dan beradaptasi dengan lingkungan barunya dengan mengandalkan kuning telur ini. Dan secara naluri pun, anak-anak ayam ini tidak perlu diajari makan dan minum.
Sepengetahuan dan pengalaman saya, memasuki hari kedua mereka sudah pandai makan dan minum sendiri. Bahkan ada yang baru menetas beberapa jam dan masih berada dalam mesin tetas, mereka sudah mulai mematuk serpihan-serpihan cangkang telurnya. Luar biasa... Itulah salah satu kelebihan yang diberikan Sang Pencipta.
Jadi, biarkan saja mereka beradaptasi sendiri. Memang mereka kelihatan lemah, itu karena tidak ada induk yang memanggil-manggil mereka, jadi mereka tampak tidak terlalu lincah seperti yang ditetaskan induknya. Akan tetapi setelah memasuki hari ke 4, mereka sudah tampak seperti layaknya anak ayam yang ditetaskan induknya. Yang penting, sediakan saja makanan dan minuman disekitar mereka. Jangan kuatir, jika pada tiga hari pertama mereka tidak bergairah untuk makan dll karena didalam tubuh mereka masih terdapat cadangan makanan yaitu kuning telur tadi.
Selama ini, saya tidak mendapati masalah serius terhadap point ini. Dan kita juga mesti memahami kesukaan mereka. Jika sudah mengetahui ini, kita dapat membangkitkan gairah makan mereka. Dalam pengamatan saya, anak ayam sangat suka dengan butiran putih. Kebetulan waktu itu saya lihat ada sesuatu benda yang diperebutkan mereka sehingga terlihat seperti ricuh. Kemudian, saya berfikir, bahwa hal ini boleh juga untuk memancing pergerakan mereka. Akhirnya, saya ambil beberapa bulir nasi, lalu saya berikan diatas pakan mereka. Dan mengagumkan, mereka saling memperembutkan sehingga kompetensi terjadi. Dan hal-hal spt inilah yang membuat mereka tampak lincah. Cara lain bisa saja diterapkan. Yang penting ikuti mau mereka. Terkadang mereka suka dengan makanan (pur) kering dan terkadang ada yang suka lembab (tampaknya ini karena mudah ditelan oleh mereka), atau basah.
Dan bila perlu, puasakan mereka pada pagi hari (tanpa makanan sedikitpun, hanya minuman saja), lalu berikan pakan pada sore hari (lakukan ini seminggu sekali bila diperlukan). Hal ini sangat membantu dalam membangkitkan gairah makan mereka.
indorooster- Registered Sellers
- Jumlah posting : 445
Join date : 05.08.12
Lokasi : Perum Jatinegara Baru, Jakarta Timur, 081384095768 / BB:73D6BCAE
Re: Pengalamanku....(berbagi yang saya alami mengenai breeding)
masalah telur retak dulu tempat saya ada telur penyok dikit persis gambar diatas namun tidak sampai retak kepinggir memanjang,.. dierami memakai induknya ternyata menetas,.. kalau menurut saya selama selaput yang melindungi cairan didalam tidak robek persentase menetas masih besar ^_^
Re: Pengalamanku....(berbagi yang saya alami mengenai breeding)
ipul wrote:masalah telur retak dulu tempat saya ada telur penyok dikit persis gambar diatas namun tidak sampai retak kepinggir memanjang,.. dierami memakai induknya ternyata menetas,.. kalau menurut saya selama selaput yang melindungi cairan didalam tidak robek persentase menetas masih besar ^_^
kemarin satu telur kondisi retak seperti gambar diatas, tapi selaput dalm telur tidak sampai pecah. saya ambil dan saya buka ternyata sudah ada darahnya, selama ini telur yang retak / tidak normal seperti yang lainnya saya sortir / tidak saya tetaskan. SALAM BREEDING ...
Tamu- Tamu
riki hairul sood- Jumlah posting : 2
Join date : 11.09.12
Age : 44
Lokasi : Ponorogo Jawa Timur
riki hairul sood- Jumlah posting : 2
Join date : 11.09.12
Age : 44
Lokasi : Ponorogo Jawa Timur
Re: Pengalamanku....(berbagi yang saya alami mengenai breeding)
selamat malam rekan" papaji, saya ingin bertanya
kemarin di tempat saya ada angin kencang, sangking kencang'ny smw ayam" saya pada ribut+ketakutan, & ada 1 babon yg kebetulan lg nelur, karena si babon ketakutan sma aingin yg kencang bnget dya smp membubarkan telur"ny (ad 7 telur, 2 pecah, 5 aman) smp berserakan di lantai kandang, pertanyaan sya, apakah sisa 5 butir telur tsbt masih layak d tetaskan mengingat telur" trsbt dari mengalami goncangan/ getaran yg cukup keras, atau sebaik'ny d jamu saja..????
salam hobi
kemarin di tempat saya ada angin kencang, sangking kencang'ny smw ayam" saya pada ribut+ketakutan, & ada 1 babon yg kebetulan lg nelur, karena si babon ketakutan sma aingin yg kencang bnget dya smp membubarkan telur"ny (ad 7 telur, 2 pecah, 5 aman) smp berserakan di lantai kandang, pertanyaan sya, apakah sisa 5 butir telur tsbt masih layak d tetaskan mengingat telur" trsbt dari mengalami goncangan/ getaran yg cukup keras, atau sebaik'ny d jamu saja..????
salam hobi
Palembang- Sersan
- Jumlah posting : 98
Join date : 20.06.12
Age : 27
Lokasi : Palembang
Halaman 2 dari 6 • 1, 2, 3, 4, 5, 6
Similar topics
» segera atasi penyakit snot
» 2 helai bulu sayap patah berpengaruh tdk ya sama keseimbangannya?
» SUDAH SIAPKAH UNTUK MEMBUKTIKAN TEORI CATURANGGA
» Cara merawat ayam philiphine
» belajar ternak ayam atret
» 2 helai bulu sayap patah berpengaruh tdk ya sama keseimbangannya?
» SUDAH SIAPKAH UNTUK MEMBUKTIKAN TEORI CATURANGGA
» Cara merawat ayam philiphine
» belajar ternak ayam atret
Halaman 2 dari 6
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik