PERNYATAAN SIKAP DAN TUNTUTAN PAPAJI GRESIK

JAGO MANDIRI wrote:
Untuk itu, kami mewakili seluruh penggemar ayam jago diseluruh Indonesia menuntut ;

1. Kapolres Gresik turun dari jabatan karena dianggap tidak pantas untuk menjabat dan memimpin jajaran kepolisian di resort gresik
2. Kapolres gresik sebelum turun dari jabatan meminta maaf secara terbuka selambat-lambatnya 7x24 jam akibat kelalaian dan ketidak cermatannya dalam merespon persoalan ini jauh-jauh hari sebelumnya, sehingga hampir 1.500 orang tamu dan undangan dari berbagai kota di Indonesia mengalami kerugian baik material dan immaterial
3. Berhubungan dengan pelayanan publik, kami menilai bahwa tingkat pelayanan publik di jajaran kepolisian resort gresik tidak berjalan dan tidak terlihat ada kemauan serta upaya perbaikan.
4. Sudah selayaknya pihak kepolisian kembali kepada fungsi dan perannya sebagai aparatur negara yang mengayomi,melindungi,melayani seluruh elemen masyarakat secara profesional dan segera meninggalkan cara-cara tidak terpuji,tidak responsif,dan arogan seperti pada zaman orde baru.
5. Apabila selama 7x24 jam tidak ada permohonan maaf, kami akan melanjutkan persoalan ini kejalur hukum, berikut tuntutan ganti rugi sebesar Rp. 15.000.000.000,00

Pernyataan dan tuntutan ini dibuat dalam kondisi sadar dan akal sehat di gresik, selasa 10 januari 2012

HUBUNGI MAS GALUH AJA PAK BOS UNTUK BANTU DEBAT..... DIJAMIN PASTI JROOTT
CROOOTTT TUNTUTAN DI KABULKAN

Utk teman2, sy harap jangan diperpanjang lagi apa yg akan diperjuangkan teman2 Gresik.
Ada baiknya kita bersikap bijak bahwa secara moral kita mendukung PAPAJI Gresik agar komunitas kita harus diperlakukan adil layaknya komunitas hobi lain, tidak disikapi hanya berdasar 'kulitnya' saja, dan tidak semena2 mengambil tindakan represif.

Dilain sisi kita harus tetap waspada dan berhati2 agar keberadaan PAPAJI secara organisasi tidak boleh terusik atas kejadian di Gresik. Utk itu teman2 Gresik pastinya sudah mempersiapkan ahli hukum dalam mengajukan surat protes/tuntutan ini.

bener pak ari bersikap dewas dan berhati hati dalam menyikap i sesuatu hal walau acara batal di gelar saya yakin teman-teman yg kecewa sudah melupakan kejadian tersebut....jadi untuk tujuan yg jauhh ke depan alangkah baiknya jangan di perpanjang sebab bila di perpanjang efek ribon nya yg tak terduga yg menjadi kekuatiran banyak pihak..........saya yakin teman teman gresik bisa bersikap legowo ........saya yakin teman papanji gresik bisa menyelesaikan nya dan saya yakin perjuangan papanji gresik bener bener luar biasa..............

salam

maaf bila tak berkenan

Kadangkala kita dihadapkan dalam dua pilihan. Bersikap idealis (benar atau salah). Atau bersikap realistis (baik atau buruk...menguntungkan atau merugikan).

[quote="Administrator"]Sebetulnya yg dipermasalahkan teman2 Gresik adlh bukan soal boleh/tidak boleh, diijinkan/tidak diijinkan.
Tapi keputusan penolakan ijin yg sangat mepet (H-7jam) sehingga menimbulkan kerugian materil dan moral bagi panitia pelaksana.

Yang saya tau, proses permohonan ijin keramaian tidak memerlukan rekomendasi dari pihak lain, apalagi dari MUI segala. Pihak kepolisian memiliki kemampuan menganalisa dgn cermat apakah sebuah ijin keramaian bisa diberikan atau tidak.
Dalam hal ini sy melihat bahwa sebetulnya PAPAJI adlh organisasi yg legal dgn kegiatan yg positif. Terbukti dgn tidak langsung ditolak ijin acara oleh polisi.
Tapi krn polisi ragu2, -sy setuju dgn pak Bagyo-, Polisi terkesan berlindung dibalik MUI dalam menolak ijinnya supaya institusinya tidak sendirian dipersalahkan.
Utk yg satu ini, sy kira sah2 saja dan tidak usah diperdebatkan.

Jadi kesimpulannya :
- Kalau Polisi tidak memberi ijin, harusnya TEGAS dan sejak jauh hari disampaikan pada panitia supaya panitia pelaksana bisa mengambil keputusan membatalkan/memindahkan acara dan tidak menimbulkan kerugian materil dan rasa malu pada peserta.
Permohonan ijin sudah dilakukan sejak 3 bulan sebelumnya. Apakah dgn waktu 1 bulan saja kepolisian tidak mampu menganalisa apakah diterima atau ditolak ijin tersebut ????

- Andaikan Polisi ragu, seharusnya diberikan alternatif solusi. Pindah lokasi misalnya.

Utk teman2, sy harap jangan diperpanjang lagi apa yg akan diperjuangkan teman2 Gresik.
Ada baiknya kita bersikap bijak bahwa secara moral kita mendukung PAPAJI Gresik agar komunitas kita harus diperlakukan adil layaknya komunitas hobi lain, tidak disikapi hanya berdasar 'kulitnya' saja, dan tidak semena2 mengambil tindakan represif.

Dilain sisi kita harus tetap waspada dan berhati2 agar keberadaan PAPAJI secara organisasi tidak boleh terusik atas kejadian di Gresik. Utk itu teman2 Gresik pastinya sudah mempersiapkan ahli hukum dalam mengajukan surat protes/tuntutan ini.

Yang harus kita waspadai sekarang ini adlh kegiatan intelijen, termasuk berita2 media yg berat sebelah, berusaha membentuk opini bahwa PAPAJI adlh organisasi yg jelek.


salam
[/quoteSetuju sekali bang Admin,sekedar usul,ada baiknya untuk mslh media mendapat back up pusat dan daerah yg lain.Jika momentum ini dpt dipergunakan dengan baik,maka sosialisasi ttg papaji berikut visi dan misinya,dan penggalangan opini publik ttg adu jago adalah seni dan bagian dari budaya,tidak identik dgn judi, justru dpt menasional,jika seluruh elemen kepengurusan baik pusat maupun daerah yg lain secara bersamaan mengadakan konferensi pers pada wilayah masing2.Tentunya ada koordinasi oleh pusat tentang waktu dan materi,bersinergi dengan langkah dari temen2 gresik...Salam...

Sedikit agak melenceng, saya ambil dari postingan mas Ery (id : katob, magelang), tentang falsafah jawa yg sekiranya pantas bila kawan2 Papaji bisa seperti ini...

1. Urip Iku Urup
Hidup itu Nyala, Hidup itu hendaknya memberi manfaat bagi orang lain disekitar kita, semakin besar manfaat yang bisa kita berikan tentu akan lebih baik.

2. Memayu Hayuning Bawana, Ambrasta dur Hangkara
Manusia hidup di dunia harus mengusahakan keselamatan, kebahagiaan dan kesejahteraan; serta memberantas sifat angkara murka, serakah dan tamak.

3. Sura Dira Jaya Jayaningrat, Lebur Dening Pangastuti
Segala sifat keras hati, picik, angkara murka, hanya bisa dikalahkan dengan sikap bijak, lembut hati dan sabar.

4. Ngluruk Tanpa Bala, Menang Tanpa Ngasorake, Sekti Tanpa Aji-Aji, Sugih Tanpa Bandha
Berkata benar meski Sendiri Menang tanpa merendahkan atau mempermalukan. Berwibawa tanpa mengandalkan kekuasaan, kekuatan,kekayaan atau keturunan. Kaya tanpa didasari kebendaan.

5. Datan Serik Lamun Ketaman, Datan Susah Lamun Kelangan
Jangan gampang sakit hati manakala musibah menimpa diri. Jangan sedih manakala kehilangan sesuatu.

6. Aja Gumunan, Aja Getunan, Aja Kagetan, Aja Aleman
Jangan mudah terheran-heran. Jangan mudah menyesal. Jangan mudah terkejut-kejut. Jangan mudah ngambeg, jangan manja.

7. Aja Ketungkul Marang Kalungguhan, Kadonyan lan Kemareman
Janganlah terobsesi atau terkungkung oleh keinginan untuk memperoleh kedudukan, kebendaan dan kepuasan duniawi.

8. Aja Kuminter Mundak Keblinger, Aja Cidra Mundak Cilaka
Jangan merasa paling pandai agar tidak salah arah. Jangan suka berbuat curang agar tidak celaka.

9. Aja Milik Barang Kang Melok, Aja Mangro Mundak Kendo
Jangan tergiur oleh hal-hal yang tampak mewah, cantik, indah; Jangan berfikir mendua agar tidak kendor niat dan kendor semangat.

10. Aja Adigang, Adigung, Adiguna
Jangan sok kuasa, sok besar, sok sakti

Adeeeeeemmmmm.....

Hendro wrote:Salam PAPAJI.......

Sedikit tambahan data untuk dijadikan bahan catatan :

1. Arogansi aparat tercermin dari sikap anggota yang mengusir kendaraan roda 2 dan mobil yang diparkir didepan warung kopi ujung jalan menuju lokasi stadion, padahal jarak dengan lokasi masih sekitar 1 KM dan dalam pengusiran tersebut sambil berteriak teriak mengesankan akan terjadi kerusuhan/perusakan terhadap kendaraan yang diparkir yang mungkin dilakukan oleh peserta akibat pengahadangan tersebut........ini adalah sebuah bentuk penyesatan informasi yang sangat merugikan image PAPAJI........

2. Pemblokiran dan pengepungan lokasi oleh aparat dengan jumlah yang sangat besar dan tidak proporsional yang mengesankan akan menggerebeg teroris atau penjahat besar, sehingga masyarakat yang tidak tahu menjadi berpikiran negatif..........padahal kita datang ke acara hanya untuk bergembira dan bersenang senang bukan untuk melakukan kerusuhan..!!!

Kedua hal diatas menggambarkan betapa picik dan ketidakprofesionalan pihak aparat yang tidak memahami siapa dan apa yang dihadapi sehingga bertindak sangat berlebihan dengan mengambil kesimpulan yang sangat2 naif............

Salam

sebuah pernyataan seorang Punggawa yang Provokatif .

Seorang humas seharusnya lebih berpikir posistif dan lebih lebih obyektif dalam melihat sebuah permasalahan (meminimalisir luapan amarah anggota dgn pandangan2 positif / tidak melihat dengan sebelah pihak) namun melangkah pasti berdialog dgn segala unsur sehingga permasalahan dapat diatasi dgn sukses.

Wejangan si Mbah yang bijaksono ; Kekekekekek................

1. " Bukan Lembaga negara yang menyesuaikan diri dengan papaji tapi papajilah yang harus mampu menyesuaikan diri dgn lembaga negara tersebut"

2. Jangan selalu menilai orang lain selalu negatif karena dirimu merasa yg dikorbankan sementara dirimu sendiri tidak mengerti sama sekali apa yg menjadi tugas dan tanggung jawab yg kamu nilai negatif tersebut .

3. Belajarlah berkaca / menilai diri sendiri sebelum menilai orang lain.

4. jangan seperti botoh yg kalah di kalangan, karena kalah ayamnya dan ditanya oleh teman kenapa bisa kalah, timbullah banyak alasan yg tdk masuk akal antara lain ayam kurang sehatlah, kalah tinggilah, kalah mainlah, dll,

Salam kompak papaji :

ali wrote:

Hendro wrote:Salam PAPAJI.......

Sedikit tambahan data untuk dijadikan bahan catatan :

1. Arogansi aparat tercermin dari sikap anggota yang mengusir kendaraan roda 2 dan mobil yang diparkir didepan warung kopi ujung jalan menuju lokasi stadion, padahal jarak dengan lokasi masih sekitar 1 KM dan dalam pengusiran tersebut sambil berteriak teriak mengesankan akan terjadi kerusuhan/perusakan terhadap kendaraan yang diparkir yang mungkin dilakukan oleh peserta akibat pengahadangan tersebut........ini adalah sebuah bentuk penyesatan informasi yang sangat merugikan image PAPAJI........

2. Pemblokiran dan pengepungan lokasi oleh aparat dengan jumlah yang sangat besar dan tidak proporsional yang mengesankan akan menggerebeg teroris atau penjahat besar, sehingga masyarakat yang tidak tahu menjadi berpikiran negatif..........padahal kita datang ke acara hanya untuk bergembira dan bersenang senang bukan untuk melakukan kerusuhan..!!!

Kedua hal diatas menggambarkan betapa picik dan ketidakprofesionalan pihak aparat yang tidak memahami siapa dan apa yang dihadapi sehingga bertindak sangat berlebihan dengan mengambil kesimpulan yang sangat2 naif............

Salam

sebuah pernyataan seorang Punggawa yang Provokatif .

Seorang humas seharusnya lebih berpikir posistif dan lebih lebih obyektif dalam melihat sebuah permasalahan (meminimalisir luapan amarah anggota dgn pandangan2 positif / tidak melihat dengan sebelah pihak) namun melangkah pasti berdialog dgn segala unsur sehingga permasalahan dapat diatasi dgn sukses.

Wejangan si Mbah yang bijaksono ; Kekekekekek................

1. " Bukan Lembaga negara yang menyesuaikan diri dengan papaji tapi papajilah yang harus mampu menyesuaikan diri dgn lembaga negara tersebut"

2. Jangan selalu menilai orang lain selalu negatif karena dirimu merasa yg dikorbankan sementara dirimu sendiri tidak mengerti sama sekali apa yg menjadi tugas dan tanggung jawab yg kamu nilai negatif tersebut .

3. Belajarlah berkaca / menilai diri sendiri sebelum menilai orang lain.

4. jangan seperti botoh yg kalah di kalangan, karena kalah ayamnya dan ditanya oleh teman kenapa bisa kalah, timbullah banyak alasan yg tdk masuk akal antara lain ayam kurang sehatlah, kalah tinggilah, kalah mainlah, dll,

Salam kompak papaji :

aduh lha malah sesama senior saling serang, gimana ini. Saya yakin Pak Hendro melihat kenyataan dilapangan memang seperti itu. Lha sy dan keluarga jauh2 kesana lihat kerumunan Polisi yg lain sikapnya dgn Polisi sewaktu di Bandungan, kita lsng balik kucing. Jgn dikesankan Provokatif lah nggak enak membacanya.Mengingatkan boleh, atau lbh baiknya By Phone/PM biar para junior ini adem melihatnya.

Administrator wrote:Sebetulnya yg dipermasalahkan teman2 Gresik adlh bukan soal boleh/tidak boleh, diijinkan/tidak diijinkan.
Tapi keputusan penolakan ijin yg sangat mepet (H-7jam) sehingga menimbulkan kerugian materil dan moral bagi panitia pelaksana.

Yang saya tau, proses permohonan ijin keramaian tidak memerlukan rekomendasi dari pihak lain, apalagi dari MUI segala. Pihak kepolisian memiliki kemampuan menganalisa dgn cermat apakah sebuah ijin keramaian bisa diberikan atau tidak.
Dalam hal ini sy melihat bahwa sebetulnya PAPAJI adlh organisasi yg legal dgn kegiatan yg positif. Terbukti dgn tidak langsung ditolak ijin acara oleh polisi.
Tapi krn polisi ragu2, -sy setuju dgn pak Bagyo-, Polisi terkesan berlindung dibalik MUI dalam menolak ijinnya supaya institusinya tidak sendirian dipersalahkan.
Utk yg satu ini, sy kira sah2 saja dan tidak usah diperdebatkan.

Jadi kesimpulannya :
- Kalau Polisi tidak memberi ijin, harusnya TEGAS dan sejak jauh hari disampaikan pada panitia supaya panitia pelaksana bisa mengambil keputusan membatalkan/memindahkan acara dan tidak menimbulkan kerugian materil dan rasa malu pada peserta.
Permohonan ijin sudah dilakukan sejak 3 bulan sebelumnya. Apakah dgn waktu 1 bulan saja kepolisian tidak mampu menganalisa apakah diterima atau ditolak ijin tersebut ????

- Andaikan Polisi ragu, seharusnya diberikan alternatif solusi. Pindah lokasi misalnya.

Utk teman2, sy harap jangan diperpanjang lagi apa yg akan diperjuangkan teman2 Gresik.
Ada baiknya kita bersikap bijak bahwa secara moral kita mendukung PAPAJI Gresik agar komunitas kita harus diperlakukan adil layaknya komunitas hobi lain, tidak disikapi hanya berdasar 'kulitnya' saja, dan tidak semena2 mengambil tindakan represif.

Dilain sisi kita harus tetap waspada dan berhati2 agar keberadaan PAPAJI secara organisasi tidak boleh terusik atas kejadian di Gresik. Utk itu teman2 Gresik pastinya sudah mempersiapkan ahli hukum dalam mengajukan surat protes/tuntutan ini.

Yang harus kita waspadai sekarang ini adlh kegiatan intelijen, termasuk berita2 media yg berat sebelah, berusaha membentuk opini bahwa PAPAJI adlh organisasi yg jelek.


salam

ali wrote:

Hendro wrote:Salam PAPAJI.......

Sedikit tambahan data untuk dijadikan bahan catatan :

1. Arogansi aparat tercermin dari sikap anggota yang mengusir kendaraan roda 2 dan mobil yang diparkir didepan warung kopi ujung jalan menuju lokasi stadion, padahal jarak dengan lokasi masih sekitar 1 KM dan dalam pengusiran tersebut sambil berteriak teriak mengesankan akan terjadi kerusuhan/perusakan terhadap kendaraan yang diparkir yang mungkin dilakukan oleh peserta akibat pengahadangan tersebut........ini adalah sebuah bentuk penyesatan informasi yang sangat merugikan image PAPAJI........

2. Pemblokiran dan pengepungan lokasi oleh aparat dengan jumlah yang sangat besar dan tidak proporsional yang mengesankan akan menggerebeg teroris atau penjahat besar, sehingga masyarakat yang tidak tahu menjadi berpikiran negatif..........padahal kita datang ke acara hanya untuk bergembira dan bersenang senang bukan untuk melakukan kerusuhan..!!!

Kedua hal diatas menggambarkan betapa picik dan ketidakprofesionalan pihak aparat yang tidak memahami siapa dan apa yang dihadapi sehingga bertindak sangat berlebihan dengan mengambil kesimpulan yang sangat2 naif............

Salam

sebuah pernyataan seorang Punggawa yang Provokatif .

Seorang humas seharusnya lebih berpikir posistif dan lebih lebih obyektif dalam melihat sebuah permasalahan (meminimalisir luapan amarah anggota dgn pandangan2 positif / tidak melihat dengan sebelah pihak) namun melangkah pasti berdialog dgn segala unsur sehingga permasalahan dapat diatasi dgn sukses.

Wejangan si Mbah yang bijaksono ; Kekekekekek................

1. " Bukan Lembaga negara yang menyesuaikan diri dengan papaji tapi papajilah yang harus mampu menyesuaikan diri dgn lembaga negara tersebut"

2. Jangan selalu menilai orang lain selalu negatif karena dirimu merasa yg dikorbankan sementara dirimu sendiri tidak mengerti sama sekali apa yg menjadi tugas dan tanggung jawab yg kamu nilai negatif tersebut .

3. Belajarlah berkaca / menilai diri sendiri sebelum menilai orang lain.

4. jangan seperti botoh yg kalah di kalangan, karena kalah ayamnya dan ditanya oleh teman kenapa bisa kalah, timbullah banyak alasan yg tdk masuk akal antara lain ayam kurang sehatlah, kalah tinggilah, kalah mainlah, dll,

Salam kompak papaji :

Bang Ali jangan terbawa emosi membaca info yang saya sampaikan diatas, karena begitulah yang saya alami dan rasakan ketika kejadian tersebut berlangsung, mungkin juga dengan rekan2 yang lain, dan saya termasuk orang yang diusir ketika lagi sarapan pagi sambil ngopi diwarung yang jaraknya cukup jauh dari lokasi acara dan mereka2 yang lagi ngopi tidak ada kaitannya dengan acara alias masyarakat umum, jadi saya tahu persis bagaimana kondisi dan situasi yang terjadi saat itu..............

Tulisan tersebut hanya sekedar untuk melengkapi informasi, yang mungkin bisa dijadikan bahan tambahan berkas catatan atas nota protes yang akan diajukan oleh rekan2 panitia penyelenggara, dan tulisan diatas saya sampaikan sebagai pribadi bukan atas nama moderator atau humas PAPAJI.............

Saya pribadi tidak ada masalah atau sentimen negatif terhadap aparat karena banyak diantara keluarga dekat saya yang juga perwira baik TNI maupun Polri, mulai dari kakek, paman, kedua adik saya juga alumni Akpol, bahkan salah satu rekan main saya waktu kecil beberapa waktu lalu menjadi Komandan Korem di Aceh, kalo saya menilai negatif aparat bukan institusinya melainkan oknum2nya dan bersifat regional..............

Salam

Merdeka...........! maju terus papaji

Hendro wrote:

ali wrote:

Hendro wrote:Salam PAPAJI.......

Sedikit tambahan data untuk dijadikan bahan catatan :

1. Arogansi aparat tercermin dari sikap anggota yang mengusir kendaraan roda 2 dan mobil yang diparkir didepan warung kopi ujung jalan menuju lokasi stadion, padahal jarak dengan lokasi masih sekitar 1 KM dan dalam pengusiran tersebut sambil berteriak teriak mengesankan akan terjadi kerusuhan/perusakan terhadap kendaraan yang diparkir yang mungkin dilakukan oleh peserta akibat pengahadangan tersebut........ini adalah sebuah bentuk penyesatan informasi yang sangat merugikan image PAPAJI........

2. Pemblokiran dan pengepungan lokasi oleh aparat dengan jumlah yang sangat besar dan tidak proporsional yang mengesankan akan menggerebeg teroris atau penjahat besar, sehingga masyarakat yang tidak tahu menjadi berpikiran negatif..........padahal kita datang ke acara hanya untuk bergembira dan bersenang senang bukan untuk melakukan kerusuhan..!!!

Kedua hal diatas menggambarkan betapa picik dan ketidakprofesionalan pihak aparat yang tidak memahami siapa dan apa yang dihadapi sehingga bertindak sangat berlebihan dengan mengambil kesimpulan yang sangat2 naif............

Salam

sebuah pernyataan seorang Punggawa yang Provokatif .

Seorang humas seharusnya lebih berpikir posistif dan lebih lebih obyektif dalam melihat sebuah permasalahan (meminimalisir luapan amarah anggota dgn pandangan2 positif / tidak melihat dengan sebelah pihak) namun melangkah pasti berdialog dgn segala unsur sehingga permasalahan dapat diatasi dgn sukses.

Wejangan si Mbah yang bijaksono ; Kekekekekek................

1. " Bukan Lembaga negara yang menyesuaikan diri dengan papaji tapi papajilah yang harus mampu menyesuaikan diri dgn lembaga negara tersebut"

2. Jangan selalu menilai orang lain selalu negatif karena dirimu merasa yg dikorbankan sementara dirimu sendiri tidak mengerti sama sekali apa yg menjadi tugas dan tanggung jawab yg kamu nilai negatif tersebut .

3. Belajarlah berkaca / menilai diri sendiri sebelum menilai orang lain.

4. jangan seperti botoh yg kalah di kalangan, karena kalah ayamnya dan ditanya oleh teman kenapa bisa kalah, timbullah banyak alasan yg tdk masuk akal antara lain ayam kurang sehatlah, kalah tinggilah, kalah mainlah, dll,

Salam kompak papaji :

Bang Ali jangan terbawa emosi membaca info yang saya sampaikan diatas, karena begitulah yang saya alami dan rasakan ketika kejadian tersebut berlangsung, mungkin juga dengan rekan2 yang lain, dan saya termasuk orang yang diusir ketika lagi sarapan pagi sambil ngopi diwarung yang jaraknya cukup jauh dari lokasi acara dan mereka2 yang lagi ngopi tidak ada kaitannya dengan acara alias masyarakat umum, jadi saya tahu persis bagaimana kondisi dan situasi yang terjadi saat itu..............

Tulisan tersebut hanya sekedar untuk melengkapi informasi, yang mungkin bisa dijadikan bahan tambahan berkas catatan atas nota protes yang akan diajukan oleh rekan2 panitia penyelenggara, dan tulisan diatas saya sampaikan sebagai pribadi bukan atas nama moderator atau humas PAPAJI.............

Saya pribadi tidak ada masalah atau sentimen negatif terhadap aparat karena banyak diantara keluarga dekat saya yang juga perwira baik TNI maupun Polri, mulai dari kakek, paman, kedua adik saya juga alumni Akpol, bahkan salah satu rekan main saya waktu kecil beberapa waktu lalu menjadi Komandan Korem di Aceh, kalo saya menilai negatif aparat bukan institusinya melainkan oknum2nya dan bersifat regional..............

Salam

maksudnya bang ali...biarpun lihat langsung,paham kondisi karena ada di lokasi, tapi gak usah di angkat ke forum...karena bisa bikin situasi forum jadi tambah rame..akan banyak tanggapan pro dan kontra...saya paham betul bang ali...sebenarnya ada masalah apapun dia gak akan angkat ke forum kalau gak terpaksa. dia lebih suka lihat forum dalam keadaan baik2 saja. biar itu pengurus yg atur bagaimana strateginya.

aku aja malas baca2..kalau kaya gini jadinya....kekekekkeke...menulispun aku kurang bisa...apalagi BICARA....yg aku tau cuma KERJA....gimana caranya supaya PAPAJI sukses DIMANA MANA.......KERJA TANPA BANYAK BICARA....
ciu dulu ahhh...cleguk..cleguukkk...

[quote="herikris haidar"]

jaghana wrote:
aku aja malas baca2..kalau kaya gini jadinya....kekekekkeke...menulispun aku kurang bisa...apalagi BICARA....yg aku tau cuma KERJA....gimana caranya supaya PAPAJI sukses DIMANA MANA.......KERJA TANPA BANYAK BICARA....
ciu dulu ahhh...cleguk..cleguukkk...

lha kepriben arep ora males mbaca, arep bisa nulis apa maning ngomong... lha wong kerjane tukang nenggak ciu, oalaaah jabang bayi! aja sok nenggak ciu ah, ora apik kuwi... mengko nyong disisai ya... aja ditenggak dewekan

jaghana wrote:

Hendro wrote:

ali wrote:

Hendro wrote:Salam PAPAJI.......

Sedikit tambahan data untuk dijadikan bahan catatan :

1. Arogansi aparat tercermin dari sikap anggota yang mengusir kendaraan roda 2 dan mobil yang diparkir didepan warung kopi ujung jalan menuju lokasi stadion, padahal jarak dengan lokasi masih sekitar 1 KM dan dalam pengusiran tersebut sambil berteriak teriak mengesankan akan terjadi kerusuhan/perusakan terhadap kendaraan yang diparkir yang mungkin dilakukan oleh peserta akibat pengahadangan tersebut........ini adalah sebuah bentuk penyesatan informasi yang sangat merugikan image PAPAJI........

2. Pemblokiran dan pengepungan lokasi oleh aparat dengan jumlah yang sangat besar dan tidak proporsional yang mengesankan akan menggerebeg teroris atau penjahat besar, sehingga masyarakat yang tidak tahu menjadi berpikiran negatif..........padahal kita datang ke acara hanya untuk bergembira dan bersenang senang bukan untuk melakukan kerusuhan..!!!

Kedua hal diatas menggambarkan betapa picik dan ketidakprofesionalan pihak aparat yang tidak memahami siapa dan apa yang dihadapi sehingga bertindak sangat berlebihan dengan mengambil kesimpulan yang sangat2 naif............

Salam

sebuah pernyataan seorang Punggawa yang Provokatif .

Seorang humas seharusnya lebih berpikir posistif dan lebih lebih obyektif dalam melihat sebuah permasalahan (meminimalisir luapan amarah anggota dgn pandangan2 positif / tidak melihat dengan sebelah pihak) namun melangkah pasti berdialog dgn segala unsur sehingga permasalahan dapat diatasi dgn sukses.

Wejangan si Mbah yang bijaksono ; Kekekekekek................

1. " Bukan Lembaga negara yang menyesuaikan diri dengan papaji tapi papajilah yang harus mampu menyesuaikan diri dgn lembaga negara tersebut"

2. Jangan selalu menilai orang lain selalu negatif karena dirimu merasa yg dikorbankan sementara dirimu sendiri tidak mengerti sama sekali apa yg menjadi tugas dan tanggung jawab yg kamu nilai negatif tersebut .

3. Belajarlah berkaca / menilai diri sendiri sebelum menilai orang lain.

4. jangan seperti botoh yg kalah di kalangan, karena kalah ayamnya dan ditanya oleh teman kenapa bisa kalah, timbullah banyak alasan yg tdk masuk akal antara lain ayam kurang sehatlah, kalah tinggilah, kalah mainlah, dll,

Salam kompak papaji :

Bang Ali jangan terbawa emosi membaca info yang saya sampaikan diatas, karena begitulah yang saya alami dan rasakan ketika kejadian tersebut berlangsung, mungkin juga dengan rekan2 yang lain, dan saya termasuk orang yang diusir ketika lagi sarapan pagi sambil ngopi diwarung yang jaraknya cukup jauh dari lokasi acara dan mereka2 yang lagi ngopi tidak ada kaitannya dengan acara alias masyarakat umum, jadi saya tahu persis bagaimana kondisi dan situasi yang terjadi saat itu..............

Tulisan tersebut hanya sekedar untuk melengkapi informasi, yang mungkin bisa dijadikan bahan tambahan berkas catatan atas nota protes yang akan diajukan oleh rekan2 panitia penyelenggara, dan tulisan diatas saya sampaikan sebagai pribadi bukan atas nama moderator atau humas PAPAJI.............

Saya pribadi tidak ada masalah atau sentimen negatif terhadap aparat karena banyak diantara keluarga dekat saya yang juga perwira baik TNI maupun Polri, mulai dari kakek, paman, kedua adik saya juga alumni Akpol, bahkan salah satu rekan main saya waktu kecil beberapa waktu lalu menjadi Komandan Korem di Aceh, kalo saya menilai negatif aparat bukan institusinya melainkan oknum2nya dan bersifat regional..............

Salam

maksudnya bang ali...biarpun lihat langsung,paham kondisi karena ada di lokasi, tapi gak usah di angkat ke forum...karena bisa bikin situasi forum jadi tambah rame..akan banyak tanggapan pro dan kontra...saya paham betul bang ali...sebenarnya ada masalah apapun dia gak akan angkat ke forum kalau gak terpaksa. dia lebih suka lihat forum dalam keadaan baik2 saja. biar itu pengurus yg atur bagaimana strateginya.

aku aja malas baca2..kalau kaya gini jadinya....kekekekkeke...menulispun aku kurang bisa...apalagi BICARA....yg aku tau cuma KERJA....gimana caranya supaya PAPAJI sukses DIMANA MANA.......KERJA TANPA BANYAK BICARA....
ciu dulu ahhh...cleguk..cleguukkk...

persis maksud saya seperti yang diutarakan bang jaghana, yaitu seorang punggawa itu seharusnya lebih bijak memilah yg mana yg akan di posting (konsumsi umum) dan yg mana yg menjadi konsumsi para petingi papaji (tak perlu dipostingkan) kekekekek................... sorry bang hendro tdk ada unsur lain , kakakakakak.......................................

jaghana wrote:
maksudnya bang ali...biarpun lihat langsung,paham kondisi karena ada di lokasi, tapi gak usah di angkat ke forum...karena bisa bikin situasi forum jadi tambah rame..akan banyak tanggapan pro dan kontra...saya paham betul bang ali...sebenarnya ada masalah apapun dia gak akan angkat ke forum kalau gak terpaksa. dia lebih suka lihat forum dalam keadaan baik2 saja. biar itu pengurus yg atur bagaimana strateginya.

aku aja malas baca2..kalau kaya gini jadinya....kekekekkeke...menulispun aku kurang bisa...apalagi BICARA....yg aku tau cuma KERJA....gimana caranya supaya PAPAJI sukses DIMANA MANA.......KERJA TANPA BANYAK BICARA....
ciu dulu ahhh...cleguk..cleguukkk...

Gw suka gaya lu...
Btw, stok ciu-nya dah ada lagi nech.... Kesono ahhhh

solidaritas bersama untuk papaji gresik

peace n love

kalo saya menilai penyataan sikap rekan2 gresik dipostingkan tujuannya bukan untuk diperdebatkan sesama anggota papaji tetang pro kontra langkah yang telah ditempuh.. yang dapat saya nilai :
1. papaji gresik lagi butuh dukungan moral dari rekan2 semua, krn kita 1 tujuan.(titik sebesar gong)
2. berbagai tanggapan yang ada ya kita sikapi sajalah sebagai dinamika dalam berorganisasi. hidup adem ayem mulu juga ga enak mas kalo ga ada perbedaan yang bisa mempersatukan
3. koordiansi antar pimpinan wilayah dan pusat ternyata sangat diperlukan. menurut saya jakarta bisa dijadikan barometer pelaksanaan kegiatan papaji.. kalo pelaksannan kegiatan papaji dijakarta aman terkendali ya didaerah mudah2aan juga lancar
menurut saya papaji harus berpikir secara strategis... papaji 1 gresik gagal boleh2 saja tp kita jg ga mau kan papaji 2 ,3 4 dst gagal.. pikirkan cara2 yang strategis kedepannya supaya papaji gresik
bisa melaksanakan kegiatan berikutnya.