PENJUAL DI PAPAJI DI BERIKAN GRADE A, B, C..............................

Hendro wrote:Idenya sungguh menarik bang tapi implementasinya sangat tidak mudah :

1. Siapa yang berkompeten menjadi petugas paguyuban sebagai CS tersebut, apa saja kriterianya dan persyaratannya......................

2. Apa imbalan dan siapa yang memberikan imbalan kepada petugas CS tersebut...............

3. Kriterianya bagaimana untuk mengukur kualitas ayam dibandingkan dengan harga jualnya karena setiap penjual dan penghobi mempunyai tolok ukur yang tidak sama.......................

4. Faktor lokasi CS menjadi kendala ketika ada masalah diluar pulau dan ayam harus dikirim ke "kantor" CS tersebut untuk diinvestigasi, siapa yang membayar biaya kirimnya dan tidak semua daerah bisa terhubung secara mudah...........................

5. Dan kendala2 lainnya...........................

Solusi paling jitu adalah kita membuat komitmen dengan penjual sebelum terjadi transaksi, misal jika ayam kurang sesuai bisa dikembalikan atau ditukar ayam lain yang lebih sesuai atau memakai jasa mediator sehingga bisa meminimalkan masalah tanpa menimbulkan masalah2 yang baru.......................  

Dan yang terpenting jadilah penjual dengan grade A-B dan jadilah pembeli dengan grade A-B-C saja jangan sampai ke grade yang lainnya.......................

Salam Customer Service.......................  

Hihihi..... (maaf saya tertawa pak)

Jika Bapak saja sebagai ketua umum dan expert di dunia ayam memberi pertanyaan (kepada pemula seperti saya) atau pemula lainnya, maka kami bisa berbuat apa? Saya justru tidak tertarik menjawab bapak karena saya bukan siapa2 di papaji dan papaji tetap besar tanpa saya, lalu apa hak saya untuk menjawab dan berkomentar dari pertanyaan seorang ketum yg saya hormati juga. Saya sangat salut dengan bapak yg selalu merespon baik. Tapi alangkah baiknya pertanyaan bapak tersebut di meetingkan dengan pengurus/senior papaji yg lain bukan kepada saya (pemula) dan rekan pemula lainnya...

Salam hormat pak

Biar gayeng coba kita respon usulan diatas dengan kita tawarkan kepada rekan2 semua, bagi siapa saja yang berminat menjadi Customer Service PAPAJI khusus untuk menangani transaksi via FJB PAPAJI, jika berminat silakan ajukan diri dengan menyertakan CV dan salary serta penempatan tugas (kota) yang diinginkan........................

Aplikasi boleh dipostingkan langsung via forum/topik ini atau kirim PM khusus kepada saya, tidak diperkenankan korespondensi atau surat menyurat untuk jabatan ini dan surat sakti alias disposisi oleh pejabat/jendral kesatuan manapun dijamin akan hilang kesaktiannya.........................

Silakan bagi yang serius dan berminat, pendaftaran kita buka mulai sekarang........................

Hendro wrote:Biar gayeng coba kita respon usulan diatas dengan kita tawarkan kepada rekan2 semua, bagi siapa saja yang berminat menjadi Customer Service PAPAJI khusus untuk menangani transaksi via FJB PAPAJI, jika berminat silakan ajukan diri dengan menyertakan CV dan salary serta penempatan tugas (kota) yang diinginkan........................

Aplikasi boleh dipostingkan langsung via forum/topik ini atau kirim PM khusus kepada saya, tidak diperkenankan korespondensi atau surat menyurat untuk jabatan ini dan surat sakti alias disposisi oleh pejabat/jendral kesatuan manapun dijamin akan hilang kesaktiannya.........................

Silakan bagi yang serius dan berminat, pendaftaran kita buka mulai sekarang........................

   

Maaf om Hendro, sepertinya saya paling vokal nih di thred ini (paling bawel)..mau kasih masukan lagi untuk CS mungkin di ambil dari pengurus cabang dulu om.
khan papaji sudah ada masing-masing pengurus cabangnya..
tinggal kontek ketua cabang papaji per pengda..biar ketua pengda yang urus..om Hendro tinggal catat aja.
kasihan om Hendro kalo di tekel semua bisa kewalahan..
Kalo CV itu apa ya om..makasih om sebelumnya..

Kamikaze wrote:Mau usul kepada bang admin dan om senior2 semua disini.....

Saya sebagai pemula suka bingug karna kebanyakan semua penjual mempromosikan bahwa ayam mereka bagus, untuk mencegah kekecewaan dari pemula seperti saya apakah mungkin bisa di klasifikasikan para penjual di papaji tercinta ini......

Sehingga nama baik papaji tidak di kotori dengan penjual2 yang cuma besar omongan saja......

Terimakasih
Salam dari subang....

saya rasa peraturan untuk menjadi pedagang harusnya sudah bisa memfilter pedagang2 yang cuma besar omongan saja menurut pak kamikaze

Administrator wrote:3. Utk membedakan mana yg premium member biasa dan mana yg penjual, maka penjual wajib mendaftarkan lagi di topik khusus pendaftaran penjual dgn melampirkan :
- Foto KTP
- Data diri beserta nomor telpon yg bisa dihubungi.
- Rekomendasi dari minimal 3 orang member senior di forum ini atau langsung rekomendasi dari moderator atau admin.
Yg disebut member senior adlh mereka yang :
> Postingan min. 750
> Pengurus organisasi papaji pengda atau pusat
> Mereka yg selalu aktif dalam kegiatan2 papaji baik sbg panitia atau peserta.

di situ dijelaskan untuk menjadi pedagang harus ada rekomendasi dari beberapa pihak...yang harus ditekankan menurut saya adalah rekomendasi harus benar2 diberikan secara objective. Para rekomendator (bener gak nih bahasanya kekeke ) harus benar2 bisa menilai para calon pedagang...kalo perlu di adakan semacam audit ke peternakannya jadi benar2 bisa di lihat kualitas hasil ternaknya. Untuk tim auditor bisa dari masing2 pengurus pengda sesuai lokasi calon penjual atau orang yang ditunjuk yang di rasa ilmu perayamannya sudah mumpuni. Dengan begini para penjual tidak bisa sembarangan dalam berjualan dan para pembeli jadi semakin yakin. Penjual jadi terpercaya dan pembeli pun jadi percaya  

ini tambahan pandangan aja dari saya yang pemula

salam pemula

Joe_jago wrote:

Hendro wrote:Biar gayeng coba kita respon usulan diatas dengan kita tawarkan kepada rekan2 semua, bagi siapa saja yang berminat menjadi Customer Service PAPAJI khusus untuk menangani transaksi via FJB PAPAJI, jika berminat silakan ajukan diri dengan menyertakan CV dan salary serta penempatan tugas (kota) yang diinginkan........................

Aplikasi boleh dipostingkan langsung via forum/topik ini atau kirim PM khusus kepada saya, tidak diperkenankan korespondensi atau surat menyurat untuk jabatan ini dan surat sakti alias disposisi oleh pejabat/jendral kesatuan manapun dijamin akan hilang kesaktiannya.........................

Silakan bagi yang serius dan berminat, pendaftaran kita buka mulai sekarang........................

   

Maaf om Hendro, sepertinya saya paling vokal nih di thred ini (paling bawel)..mau kasih masukan lagi untuk CS mungkin di ambil dari pengurus cabang dulu om.
khan papaji sudah ada masing-masing pengurus cabangnya..
tinggal kontek ketua cabang papaji per pengda..biar ketua pengda yang urus..om Hendro tinggal catat aja.
kasihan om Hendro kalo di tekel semua bisa kewalahan..
Kalo CV itu apa ya om..makasih om sebelumnya..

Masalahnya tidak semua pengda/pengcab statusnya aktif, banyak yang pasif bahkan vakum....................

CV itu Curriculum Vitae alias Daftar Riwayat Hidup atau Daftar Pengalaman.....................

Ngurus PAPAJI itu mudah saja kok karena PAPAJI bukan seperti organisasi2 lain, di PAPAJI kita tidak mencari masalah tetapi mencari kesenangan jadi tidak perlu kaku atau saklek dalam mengelolanya, kegiatan apapun asalkan tidak menyimpang terhadap aturan dan tujuan PAPAJI maka pasti akan kita dukung........................

Adanya PAPAJI seharusnya menjadikan hobi kita ini lebih menarik dan memberi manfaat, bukan sebaliknya yang malah merepotkan atau menambah masalah baru.......................

Jadi sebagai member PAPAJI seharusnya juga banyak manfaat yang bisa diambil selain memperluas wawasan dan menambah jalinan pertemanan........................

Salam CV......................

Kamikaze wrote:Mau usul kepada bang admin dan om senior2 semua disini.....

Saya sebagai pemula suka bingug karna kebanyakan semua penjual mempromosikan bahwa ayam mereka bagus, untuk mencegah kekecewaan dari pemula seperti saya apakah mungkin bisa di klasifikasikan para penjual di papaji tercinta ini......

Sehingga nama baik papaji tidak di kotori dengan penjual2 yang cuma besar omongan saja......

Terimakasih
Salam dari subang....

No Offense.
Disini di papaji, saya tidak mau mencap penjual "baik atau buruk", tapi lebih pas dengan cap "laku, biasa2 saja, tidak laku" dan "Seleksi Alamlah" yang meng klasifikasikan penjual itu dengan cap (laku, biasa2 saja, tidak laku).
- penjual laku = ayam2nya laris manis, tidak posting di jual-beli saja ayam2nya sudah banyak yang pesan. posting di klip video saja sudah banyak yang PM dan booking. biasanya para member sangat antusia menunggu postingan ayam2nya.
- penjual biasa2 saja = penjualanya sedang sedang saja, kadang naik kadang turun,jika posting di jual beli biasanya pembeli sangat teliti sekali melihat foto dan videonya. takut salah beli. dan biasanya harga yang dipatoknya "standart", karena kalau agak mahal jarang yang merespon.
- penjual tidak laku = penjual yang sudah memakai semua ilmu dagangnya hingga mulutnya berbusa tapi tetap saja dagangngaanya tidak laku2, biasanya terjadi karena penjual ini pernah melakukan kesalahan di masa lalu "pernah berbohong, berselisih dengan member lain dll"

penjual mana yang pembeli pilih. ya hanya pembeli yang tau jawabanya. karna klasifikasi ini ada karna pembeli.

ivan81 wrote:

saya rasa peraturan untuk menjadi pedagang harusnya sudah bisa memfilter pedagang2 yang cuma besar omongan saja menurut pak kamikaze

di situ dijelaskan untuk menjadi pedagang harus ada rekomendasi dari beberapa pihak...yang harus ditekankan menurut saya adalah rekomendasi harus benar2 diberikan secara objective. Para rekomendator (bener gak nih bahasanya kekeke ) harus benar2 bisa menilai para calon pedagang...kalo perlu di adakan semacam audit ke peternakannya jadi benar2 bisa di lihat kualitas hasil ternaknya. Untuk tim auditor bisa dari masing2 pengurus pengda sesuai lokasi calon penjual atau orang yang ditunjuk yang di rasa ilmu perayamannya sudah mumpuni. Dengan begini para penjual tidak bisa sembarangan dalam berjualan dan para pembeli jadi semakin yakin. Penjual jadi terpercaya dan pembeli pun jadi percaya  

ini tambahan pandangan aja dari saya yang pemula

salam pemula

Saya sudah membaca semua peratutan tsb makanya saya membuat trit ini, peraturan yg di buat itu semata2 bersifat "pra" atau sebelum transaksi dan memang sudah di sebutkan apa yg di sajikan di forum ini baik itu informasi ataupun jual produk menjadi tanggung jawab sang penyedia/personal, bukan mewakili papaji. Jika saran anda survey dahulu maka manfaatnya lebih baik untuk filtering kualitas ayam penjual di papaji, namun demikian akan sangat rumit tapi kembali lagi kepada pengurus apakah mau menerima ide tsb. Terimakasih

hartoko2 wrote:

Kamikaze wrote:Mau usul kepada bang admin dan om senior2 semua disini.....

Saya sebagai pemula suka bingug karna kebanyakan semua penjual mempromosikan bahwa ayam mereka bagus, untuk mencegah kekecewaan dari pemula seperti saya apakah mungkin bisa di klasifikasikan para penjual di papaji tercinta ini......

Sehingga nama baik papaji tidak di kotori dengan penjual2 yang cuma besar omongan saja......

Terimakasih
Salam dari subang....

No Offense.
Disini di papaji, saya tidak mau mencap penjual "baik atau buruk", tapi lebih pas dengan cap "laku, biasa2 saja, tidak laku" dan "Seleksi Alamlah" yang meng klasifikasikan penjual itu dengan cap (laku, biasa2 saja, tidak laku).
- penjual laku = ayam2nya laris manis, tidak posting di jual-beli saja ayam2nya sudah banyak yang pesan. posting di klip video saja sudah banyak yang PM dan booking. biasanya para member sangat antusia menunggu postingan ayam2nya.
- penjual biasa2 saja = penjualanya sedang sedang saja, kadang naik kadang turun,jika posting di jual beli biasanya pembeli sangat teliti sekali melihat foto dan videonya. takut salah beli. dan biasanya harga yang dipatoknya "standart", karena kalau agak mahal jarang yang merespon.
- penjual tidak laku = penjual yang sudah memakai semua ilmu dagangnya hingga mulutnya berbusa tapi tetap saja dagangngaanya tidak laku2, biasanya terjadi karena penjual ini pernah melakukan kesalahan di masa lalu "pernah berbohong, berselisih dengan member lain dll"

penjual mana yang pembeli pilih. ya hanya pembeli yang tau jawabanya. karna klasifikasi ini ada karna pembeli.

Oleh karena itu mesti di wadahi satu thread tertentu yg di awal2 sudah di sebutkan, misal ada forum pengaduan pembeli yang nantinya akan di konfirmasi langsung oleh penjual, nah dari informasi dan kronologi yg di sebutkan tadi pengurus bisa menengahi sekaligus member bisa menilai penjual tersebut statusnya, jadi semua tertulis tidak hanya verbal.

Hendro wrote:

Joe_jago wrote:

Hendro wrote:Biar gayeng coba kita respon usulan diatas dengan kita tawarkan kepada rekan2 semua, bagi siapa saja yang berminat menjadi Customer Service PAPAJI khusus untuk menangani transaksi via FJB PAPAJI, jika berminat silakan ajukan diri dengan menyertakan CV dan salary serta penempatan tugas (kota) yang diinginkan........................

Aplikasi boleh dipostingkan langsung via forum/topik ini atau kirim PM khusus kepada saya, tidak diperkenankan korespondensi atau surat menyurat untuk jabatan ini dan surat sakti alias disposisi oleh pejabat/jendral kesatuan manapun dijamin akan hilang kesaktiannya.........................

Silakan bagi yang serius dan berminat, pendaftaran kita buka mulai sekarang........................

   

 

Maaf om Hendro, sepertinya saya paling vokal nih di thred ini (paling bawel)..mau kasih masukan lagi untuk CS mungkin di ambil dari pengurus cabang dulu om.
khan papaji sudah ada masing-masing pengurus cabangnya..
tinggal kontek ketua cabang papaji per pengda..biar ketua pengda yang urus..om Hendro tinggal catat aja.
kasihan om Hendro kalo di tekel semua bisa kewalahan..
Kalo CV itu apa ya om..makasih om sebelumnya..

Masalahnya tidak semua pengda/pengcab statusnya aktif, banyak yang pasif bahkan vakum....................

CV itu Curriculum Vitae alias Daftar Riwayat Hidup atau Daftar Pengalaman.....................

Ngurus PAPAJI itu mudah saja kok karena PAPAJI bukan seperti organisasi2 lain, di PAPAJI kita tidak mencari masalah tetapi mencari kesenangan jadi tidak perlu kaku atau saklek dalam mengelolanya, kegiatan apapun asalkan tidak menyimpang terhadap aturan dan tujuan PAPAJI maka pasti akan kita dukung........................

Adanya PAPAJI seharusnya menjadikan hobi kita ini lebih menarik dan memberi manfaat, bukan sebaliknya yang malah merepotkan atau menambah masalah baru.......................

Jadi sebagai member PAPAJI seharusnya juga banyak manfaat yang bisa diambil selain memperluas wawasan dan menambah jalinan pertemanan........................    

Salam CV......................

mohon maaf sebelumnya jika ide saya ini malah menambah masalah baru dan merepotkan, mungkin simpelnya bisa di buat satu thread yg isinya konfirmasi pembeli kepada penjual dan semua kita bisa lihat agar menjadi catatan pembeli, namun mohon di abaikan saja pak ide saya ini jika merepotkan dan tidak berguna, sebagai contoh Pak Ari (Admin) saja tidak merespon sama sekali topik ini dan memang sepertinya topik/ide ini tidak penting...

Kalo untuk thread khusus rasanya tidak diperlukan karena pembeli bisa langsung memberikan testimoni melalui forum jika memang berkenan, cuma dulu sekitar 6 tahun lalu sebelum diberlakukan aturan baru FJB banyak terjadi testimoni palsu oleh penjual yang memakai Id dobel atau kongkalikong dengan teman2nya untuk memberikan testimoni setingan demi mendongkrak kredibilitas penjualnya............................

Jadi silakan saja para pembeli memberikan testimoninya terhadap produk yang dijual di FJB melalui forum karena kita sudah memberikan ruang seluas luasnya untuk hal tersebut, tapi tentunya testimoni yang diberikan harus dapat dipertanggungjawabkan dan dialami sendiri plus disertai data/nama asli yang bisa dikonfirmasi bukan cerita orang lain yang diangkat jadi testimoni untuk tujuan positif maupun negatif (menjatuhkan penjual tertentu)..........................

Kita semua sudah sama2 dewasa jadi akan mudah saja menilai dan membedakan mana testimoni yang dilakukan secara tulus dan mana yang setingan untuk tujuan tertentu.....................

Salam testis ehh.....testimoni.................

Kalo mau ngegrade mungkin 2 hal ini bisa dijadikan pertimbangan

1. Kwalitas ayam : Ayam itu selera, utk seseorang itu bisa menjadi grade A tapi menjadi grade B buat yg lain. Sbg contoh walaupun sama2 expert pertimbangan apa yg hrs diutamakan utk mengrade kadang2 bisa berbeda.
2. Harga ayam : Harga ayam menjadi relatif bila dilihat dr kemampuan, faktor tempat, klas penjual.

Kalo di lapangan (bisa lapangan bola atau lapangan terbang) kalo kita memang pemula dan merasa belum bisa menilai ayam paling nggak kita hrs cari2 teman dulu yg kita anggap pintar kemudian dimintai tolong utk memilihkan ayam. Kalo di forum2 seperti ini sepertinya juga bisa kita lakukan hal yg sama.

Kalo mau disamakan kaskus, klas penjual juga ditentukan oleh banyaknya cendol dimana cendol2nya itu juga bukan ditentukan oleh para adminnya ataupun Tim Expertnya. Tapi cendol2 itu didapat dari reputasi yg telah dilakukan selama ini. Cendol bisa dari para pembelinya,mungkin beli sendiri atau bagi2 sesama teman. Jadi klas penjualnya akan ditentukan oleh mekanisme pasar dan tindakan aktif para penjualnya. Testimoni yg ada kadang2 malah jauh lbh baik dari pertimbangan tim penilai.

Tidak semua ide2 baru yg kita pikirkan adalah lbh baik. Kadang2 karena bermacam2 kendala dan kenyataan yg ada, apa yg telah berjalan selama ini malah merupakan hal yg lbh baik daripada yg kita pikirkan.

Kamikaze wrote:Mau usul kepada bang admin dan om senior2 semua disini.....

Saya sebagai pemula suka bingug karna kebanyakan semua penjual mempromosikan bahwa ayam mereka bagus, untuk mencegah kekecewaan dari pemula seperti saya apakah mungkin bisa di klasifikasikan para penjual di papaji tercinta ini......

Sehingga nama baik papaji tidak di kotori dengan penjual2 yang cuma besar omongan saja......

Terimakasih
Salam dari subang....

Ide yg asik bila dikemas dengan apik..
Khususnya buat peternak dan bakul pemula anggota papaji (yg tercatat resmi loooh..) agar cepat meraih simpatik..
boleh yaa newbi ikut kasih usul...
misal :
5 kali jualan tanpa komplen kualitas ayam dan pelayanan terhadap konsumen.. (kesepakatan jual belinya kudu dipublish di forum) Maka, diberi tanda bintang 1 buah.. 15 kali diberi bintang 2 buah.. 30 kali diberi bintang 3 buah... baru bisa disebut recomended seller.. (admin atau moderator yang memberikan bintangnya...)
gak perlu ada petugas2an, karena penjual atau pembelinya bisa lgs memberikan testimoni langsung di forum yg bakal di respon lgs juga oleh seluruh anggota forum..(dasarnya kesepakatan dgn testimoni)
Bahagianya akan beda bagi si pemula itu apabila mendapat pengakuan dari paguyubannya...
Buat peternak dan bakul besar/kawakan tentunya hal ini gak menarik karena udh banyak langganannya...
semakin banyak recomended seller semakin bagus, minimal calon pembeli pemula banyak pilihan penjual yang berKUALITAS...
jangan takut tersaingi, ayo bantu teman2 kita memajukan Hobbynya.. kesenangannya dapat... dapur ngebulnya juga dapat... hehee

- Salam Usaha Pemula -

IQBAL wrote:

Kamikaze wrote:Mau usul kepada bang admin dan om senior2 semua disini.....

Saya sebagai pemula suka bingug karna kebanyakan semua penjual mempromosikan bahwa ayam mereka bagus, untuk mencegah kekecewaan dari pemula seperti saya apakah mungkin bisa di klasifikasikan para penjual di papaji tercinta ini......

Sehingga nama baik papaji tidak di kotori dengan penjual2 yang cuma besar omongan saja......

Terimakasih
Salam dari subang....

Ide yg asik bila dikemas dengan apik..
Khususnya buat peternak dan bakul pemula anggota papaji (yg tercatat resmi loooh..) agar cepat meraih simpatik..
boleh yaa newbi ikut kasih usul...
misal :
5 kali jualan tanpa komplen kualitas ayam dan pelayanan terhadap konsumen.. (kesepakatan jual belinya kudu dipublish di forum) Maka, diberi tanda bintang 1 buah.. 15 kali diberi bintang 2 buah.. 30 kali diberi bintang 3 buah... baru bisa disebut recomended seller.. (admin atau moderator yang memberikan bintangnya...)
gak perlu ada petugas2an, karena penjual atau pembelinya bisa lgs memberikan testimoni langsung di forum yg bakal di respon lgs juga oleh seluruh anggota forum..(dasarnya kesepakatan dgn testimoni)
Bahagianya akan beda bagi si pemula itu apabila mendapat pengakuan dari paguyubannya...
Buat peternak dan bakul besar/kawakan tentunya hal ini gak menarik karena udh banyak langganannya...
semakin banyak recomended seller semakin bagus, minimal calon pembeli pemula banyak pilihan penjual yang berKUALITAS...
jangan takut tersaingi, ayo bantu teman2 kita memajukan Hobbynya.. kesenangannya dapat... dapur ngebulnya juga dapat... hehee

- Salam Usaha Pemula -

Silakan saja bagi yang ingin memulai jadi pengusaha jual beli ayam aduan via FJB PAPAJI, karena  tidak kita batasi dan tidak juga kita klasifikasikan...................................

Jadi baik itu pemula maupun yang sudah lama berkecimpung di FJB PAPAJI mempunyai peluang, kesempatan dan fasilitas serta akan mengalami kondisi yang sama.............................

PAPAJI tidak mengenal kasta, sebutan senior yunior atau jenjang status hanya berdasarkan lamanya seseorang bergabung dengan PAPAJI dan keaktifan seorang member dalam berinteraksi diforum (banyaknya postingan).............................

Jadi jangan kecil hati atau rendah diri bagi yang baru bergabung atau baru mau memulai usaha jual beli karena diantara kita tidak ada sekat perbedaan dan kata salah seorang rekan member  bahwa " dimata seekor ayam kita semua adalah sama "...........................

Rejeki jodoh dan mati kita sudah ada yang mengatur semua bergantung bagaimana cara kita memandang, menyikapi dan menjalaninya.............................

Salam PAPAJI tanpa kasta........................

senior2 semua newbie ikut kasih komen,

kenapa ayam itu disebut hobby yang mengandung seni? karna menurut saya tidak ada ukuran yang pasti untuk menentukan kwalitas ayam. karna kwalitas ayam itu berbanding lurus dengan selera.

ada yang selera ayam pukul (yang penting pukul teknik biasa2 aja gpp asal jng ngoyor)

ada yang selera teknik (mau nya pokok nya maen bagus pukul sedeng2 aja gpp asal jng gak ada pukul sama sekali

ada yang mau teknik bagus pukul bagus (rata2 ini kita semua )

dan untuk masalah harga itu tergantung dari orangnya masing2.

ada yg beli ayam 5jt menurut dia harganya standart aja karna uang makan dia aja sehari 200rb

ada yg beli 500rb menurut dia mahalnya minta ampun karna gajinya cuma UMP/UMR

jadi apa bisa membuat patokan dari kwalitas dan harga??

jadi kalau untuk grade A-Z buat seorang seller bukan tergantung dari kwalitas ayam dan harga yang dia jual. Tapi dilihat apa dia bisa memenuhi permintaan dari para pembeli.

ada yang minta ayam pukul dia ada ayam teknik dia ada ayam sayur dia ada ayam hias dia ada.

ini hanya pandangan newbie aja.

jadi kalau buyer merasa tidak yakin beli ayam secara online sebaiknya jng, lebih baik cari didaerah buyer saja yg bisa dilihat dipegang dites dibayar.

resiko belanja online ya seperti ini kadang puas kadang enggak.

di FJB antara penjual dan pembeli sebaiknya sama2 mendapat haknya secara berimbang.
intinya kalau pembeli puas penjual sukses. memang selera pembeli beragam, tapi jangan dijadikan
alasan ayam ngoyor seronde ngontong dijual di FJB. kasian pembelinya....

wowowowow

Dunia ayam aduan itu banyak faktor beli ditempat ada pula rasa kecewa apalagi beli online bisa makin kecewa begitu pula sebaliknya happy endingnya pun banyak terjadi.

Intinya tetap pembeli harus punya rasa legowo yang doble.
penjual pun harus memiliki kesabaran lebih untuk melayani pembeli yang banyak rupa dan pikiran yang berbeda.

Walang Sangit wrote:di FJB antara penjual dan pembeli sebaiknya sama2 mendapat haknya secara berimbang.
intinya kalau pembeli puas penjual sukses. memang selera pembeli beragam, tapi jangan dijadikan
alasan ayam ngoyor seronde ngontong dijual di FJB. kasian pembelinya....

wowowowow

emang ada ya ayam ngoyor seronde ngontong dijual di FJB?

legolas wrote:

Walang Sangit wrote:di FJB antara penjual dan pembeli sebaiknya sama2 mendapat haknya secara berimbang.
intinya kalau pembeli puas penjual sukses. memang selera pembeli beragam, tapi jangan dijadikan
alasan ayam ngoyor seronde ngontong dijual di FJB. kasian pembelinya....

wowowowow

emang ada ya ayam ngoyor seronde ngontong dijual di FJB?

Kemungkinan hal tersebut ada bang Hendra, cuma juga harus dilihat apakah ngoyornya memang bakat bawaan atau karena kondisi, jadi jangan langsung menvonis tetapi introspeksi dulu adalah yang terbaik........................

Penjual yang tidak bertanggung jawab terhadap produknya maka secara alami akan terpinggirkan dengan sendirinya karena faktor seleksi alam yang berbicara.....................

Salam ngoyor ngontong geong...............

Izin nyimak terus sambil ngopi, mudh2an dapet ide bagus untuk lebih memajukan PAPAJI tercinta ini..

Selamat siang...

Terimakasih atas komentar dari rekan2 semua, pada akhirnya saya sampai pada satu kesimpulan bahwa setiap manusia punya prespektif sendiri2 pada satu ide/perubahan. Ada yang bilang bagus, menarik, ada yang merepotkan, bahkan lebih ekstrim lagi hanya menganggap ide yg tidak berguna. Lalu apakah memang ketentuan papaji seperti ini? Saya agak bingung karena awalnya p hendro akan menampung semua ide dan di rembukan ke pengurus, lalu akhirnya diputuskan tidak perlu di buat thread khusus untuk testimoni.

Namun demikian saya berfikir masih banyak hal yg bisa di explorasi dari papaji, spt yg pak hendro katakan FJB hanya sebagian kecil dari papaji. Tapi walaupun sebagian kecil, saya tau PAPAJI ya dari FJB nya, saat search di google cari ayam munculah FJB tersebut. Dan saya yakin banyak pula yg seperti saya. Lalu saya katakan sebelumnya, ide ini hanya sekedar ide kecil dari seorang yg sama sekali tidak ber-kontribusi pada Papaji. Tapi yg menarik dari topik ini beberapa rekan pemula juga menyuarakan hal yg sama. Artinya hal yg baik pasti ada jalan untuk di realisasikan walaupun merepotkan.

Agak terlalu jauh jika kita melibatkan pengcab di kota-kota terdekat, maka alangkah baiknya di bikin satu sistem pada papaji ini yg otomatis menggambarkan integeritas penjual di papaji. Caranya bagaimana? Sekali lagi saya bukan expert di bidang IT/server, saya hanya seorang buruh rendahan, jadi tidak bisa menjawab.

Salam hangat.......

Bertanggung jawab saya lihat juga sudah banyak penjual disini yang bertanggung jawab.

Walau ada penjual  yang hilang kontak seperti kasus antara almarhum kawan saya bapak wijono dengan id cochoholic belum selesai.

Atau seperti id L sen yang tak kembalikan ayam ks 5 ekor sedangkan uang sudah ditransfer balik oleh ks ke id L sen.

Dan masalah lain lain.

Saya pembeli ayam juga dari ayamnya KS. Pak bambang. mas ffaisal dan lain llain dr wijaya. Pak jombang. Dll 

Saya bertemu mereka alhamdulillah semua baik baik saja. Ayam pun tak cacat mental maupun fisik.

ekotepong wrote:
Tidak semua ide2 baru yg kita pikirkan adalah lbh baik. Kadang2 karena bermacam2 kendala dan kenyataan yg ada, apa yg telah berjalan selama ini malah merupakan hal yg lbh baik daripada yg kita pikirkan.

Pendapat yang sangat proporsional dan relevan dengan topiknya.......................

PAPAJI membutuhkan ide, masukan, saran dan kritikan dari berbagai pihak tetapi semua hal yang diajukan hendaknya bersifat matang alias komplit dengan mekanisme dan solusinya jika ingin benar2 menjadikan PAPAJI lebih baik...............................

Contoh positif dari sebuah ide adalah ketika bencana erupsi gunung Merapi tahun 2010 lalu, ketika itu seorang rekan mengusulkan ide bagaimana jika PAPAJI membuka "dompet peduli merapi" dan rekan tersebut tidak sekedar mengajukan ide tetapi juga langsung memberikan dana pembuka untuk dompet peduli yang dia usulkan sehingga kita tinggal melanjutkannya, nah hal2 semacam inilah yang kita harapkan dan kita butuhkan untuk perkembangan PAPAJI..........................

PAPAJI lebih membutuhkan tindakan nyata daripada sebuah usulan, usulan soal CS khusus FJB misalnya akan lebih baik jika pengusul ide sekaligus juga mengajukan diri sebagai petugas yang akan mengemban tanggung jawab tersebut, atau jika merasa belum kompeten minimal menyediakan tempat dan biaya untuk petugas yang terpilih/ditunjuk.....................

Dengan demikian kita juga ikut belajar bertanggung jawab terhadap diri kita, pikiran kita dan tindakan kita..............................

Salam ide positif..................

Miturut saya sulit memberi grade ke peternak di FJB papaji ataupun di luar papaji, yg terpenting adalah berprasangka positip ketika kita hendak membeli, & si penjual mencoba memberikan gambaran sedekat mungkin ttg ayamnya yg akan dijual.

ada beberapa hal yg bikin pusing pemilihan ayam:
1. ayam jalu runcing atau jalu lepek
2. peruntukan untuk di kontes papaji atau untuk di kalangan
3. pola main sederhana smp dengan rumit (banyak pencak silat smp lupa mukul)
4. pukul fokus (ujung, kepala, salang, badan, sayap, tunggir dll) atau pukul jorok (sembarangan)
5. gambar bagus tembus atau gambar putus
6. menilai ayam meski di 1-peternakan ayam tsb 1-tetasan dr induk & pacek yg sama blm tentu sama hanya karakternya saja yg hampir mirip2.

contoh:
1. satu ketika ada orang yg hendak beli ayam jalu runcing, dia mencari ayam jalu untuk main dikalangan, setelah bbrp ayam di lihat2, calon pembeli itu geleng2 kepala krn tdk ada yg nyangkut dihati menurut penglihatannya,--ketika calon itu melihat 1 box, dia tertarik lalu meraba, & menanyakan harga, --lalu sipenjual bilang ayam ini penuh rajangan jalu dikepala, cuma matanya saja yang belum kena ke-jalu & ayam ini tdk dijual,--calon pembeli itu seperti senang & memaksa utk membeli, --penjual itupun memberitahu, ---ayam tsb memang tdk dijual krn takut mengecewakan calon pembeli krn ayam tsb sebenarnya adalah "ayam Untulan" disini, (hmm...)

2. Ketika calon pembeli ayam jalu runcing, maka calon tsb meminta utk tes gebrak, sipenjual lalu memberitahu, jika calon pembeli membawa ayam utk tester/untulan silahkan saja dengan gambaran, buka bungkus jalu, krn ayam jalu runcing tidak ada istimewa-nya jika tes bungkus jalu, krn keistimewaan ayam jalu runcing adl. dimana fokus jalu tsb bersarang & brp lama jalu masuk kepada lawan. (hmm... mendingan langsung di isi-in sekalian aja dah wkwkwk....)

Salam berprasangka positip    felling lebih berperan krn ini masalah hati....

Hendro wrote:

ekotepong wrote:
Tidak semua ide2 baru yg kita pikirkan adalah lbh baik. Kadang2 karena bermacam2 kendala dan kenyataan yg ada, apa yg telah berjalan selama ini malah merupakan hal yg lbh baik daripada yg kita pikirkan.

Pendapat yang sangat proporsional dan relevan dengan topiknya.......................

PAPAJI membutuhkan ide, masukan, saran dan kritikan dari berbagai pihak tetapi semua hal yang diajukan hendaknya bersifat matang alias komplit dengan mekanisme dan solusinya jika ingin benar2 menjadikan PAPAJI lebih baik...............................

Contoh positif dari sebuah ide adalah ketika bencana erupsi gunung Merapi tahun 2010 lalu, ketika itu seorang rekan mengusulkan ide bagaimana jika PAPAJI membuka "dompet peduli merapi" dan rekan tersebut tidak sekedar mengajukan ide tetapi juga langsung memberikan dana pembuka untuk dompet peduli yang dia usulkan sehingga kita tinggal melanjutkannya, nah hal2 semacam inilah yang kita harapkan dan kita butuhkan untuk perkembangan PAPAJI..........................

PAPAJI lebih membutuhkan tindakan nyata daripada sebuah usulan, usulan soal CS khusus FJB misalnya akan lebih baik jika pengusul ide sekaligus juga mengajukan diri sebagai petugas yang akan mengemban tanggung jawab tersebut, atau jika merasa belum kompeten minimal menyediakan tempat dan biaya untuk petugas yang terpilih/ditunjuk.....................

Dengan demikian kita juga ikut belajar bertanggung jawab terhadap diri kita, pikiran kita dan tindakan kita..............................

Salam ide positif..................

Terimakasih Pak Hendro.....

Seperti yg saya bilang sebelumnya, ini hanyalah ide kecil dari saya yg tidak berkontribusi apa2 kepada papaji, dan yg pasti papaji akan tetap besar tanpa saya. Mengutip kata2 teman kita id "ekotepong" :

"Tidak semua ide2 baru yg kita pikirkan adalah lbh baik. Kadang2 karena bermacam2 kendala dan kenyataan yg ada, apa yg telah berjalan selama ini malah merupakan hal yg lbh baik daripada yg kita pikirkan"

Apa begitu yakin/pastinya ide yg sama sekali belom di coba bahkan di rembukan sudah di "adili" tidak akan menjadikan lebih baik, lalu apa gunanya di berikan kebebasan para member untuk memberikan ide yg belum apa2 sudah di "adili" (mohon dijawab oleh penulis). Lalu saya sarankan (maaf) mungkin bisa di buat lagi topik baru selain "Kritik & Saran" yaitu "Aplikasi & realisasi dari pencetus ide" jadi dari situ mungkin calon pemberi ide akan berfikir 10x dulu sebelum memberikan ide, nah jadi yg paling baik menurut saya ide positif di terima dan dicarikan solusi bersama, alangkah lebih baik kita berfikir bersama2 daripada menghakimi dengan mengahurskan si pemberi ide juga harus memberi solusi? (Jika berkenan mohon dijawab)

Salam dingin (hujan terus)........he...he...he....

Kamikaze wrote:
Apa begitu yakin/pastinya ide yg sama sekali belom di coba bahkan di rembukan sudah di "adili" tidak akan menjadikan lebih baik, lalu apa gunanya di berikan kebebasan para member untuk memberikan ide yg belum apa2 sudah di "adili" (mohon dijawab oleh penulis). Lalu saya sarankan (maaf) mungkin bisa di buat lagi topik baru selain "Kritik & Saran" yaitu "Aplikasi & realisasi dari pencetus ide" jadi dari situ mungkin calon pemberi ide akan berfikir 10x dulu sebelum memberikan ide, nah jadi yg paling baik menurut saya ide positif di terima dan dicarikan solusi bersama, alangkah lebih baik kita berfikir bersama2 daripada menghakimi dengan mengahurskan si pemberi ide juga harus memberi solusi? (Jika berkenan mohon dijawab)

Salam dingin (hujan terus)........he...he...he....

Tidak perlu harus dengan menguji dulu sebuah ide tertentu untuk sekedar dapat menilainya, sangat mudah kok melihat ide tersebut masuk akal atau tidak, mudah dilaksanakan atau tidak. efektif atau tidak, lebih memberikan manfaat atau tidak dll.........................

Jadi jangan sakit hati jika ide tidak diterima atau dikritisi oleh pihak lain karena semua juga punya hak yang sama untuk memberikan penilaian dan pandangan, tetapi pengambil keputusan tetap kita di kepengurusan, selama ide yang masuk kita anggap bermanfaat serta memudahkan member maka pasti akan kita pertimbangkan untuk diterapkan tetapi jika sebaliknya maka mohon maaf kalo kita tidak apresiasi........................

Bagi saya pribadi sebelum melontarkan ide haruslah mengkaji secara mendalam berbagai aspek serta konsekuensi yang akan timbul jika ide tersebut diterapkan, juga harus mempunyai solusi yang akurat terhadap permasalahan baru yang mungkin terjadi, jika saya tidak punya mekanisme serta formula yang paten untuk sebuah ide baru, saya tidak akan melontarkan ide tersebut ke publik karena bisa berakibat bumerang bagi saya jika diperdebatkan tapi saya tidak mampu memberikan solusinya...........................

Ibarat kata sebelum berperang kita harus punya senjata beserta amunisinya, bukan cuma senjata dengan peluru hampa, jangan juga kita seperti pengamat politik atau pengamat bola yang cuma pandai berkomentar miring dan berdebat kusir tanpa dasar yang kuat.........................

Kita harus belajar bertanggung jawab atas pikiran, ucapan dan tindakan kita sehingga apapun yang kita lakukan merupakan buah pikiran yang matang dan dapat dikonfirmasi secara baik, jangan melempar ide mentah yang sebenarnya kita sendiri tidak paham bagaimana menerapkannya tapi meminta orang lain untuk berfikir dan menjadi repot karenanya............................


Salam ide positif & bertanggung jawab.....................