PENJUAL DI PAPAJI DI BERIKAN GRADE A, B, C..............................

Hendro wrote:Kalo ada grading penjual tentunya ada juga grading pembeli, biar adil maka kita serahkan saja penilaian soal grading tersebut kepada masing2 pihak..........................

Silakan pembeli menggrading penjual untuk meminimalkan resiko dan silakan penjual juga menggrading pembelinya untuk mengurangi kerugian.......................

Untuk penjual nanti akan muncul
grade A : penjual yang jujur
grade B : untuk penjual yang setengah jujur
grade c : untuk penjual yang sial
grade D : untuk penjual yang hobi nipu
grade E : untuk penipu yang berkedok jualan
grade F : untuk....................dll

Sedangkan untuk pembeli akan muncul
Grade A : untuk pembeli yang sabar dan berani bayar mahal
Grade B ; untuk pembeli yang baik hati sekalipun belinya harga yang murah2 saja
Grade C : untuk pembeli yang bawel, cerewet, tidak sabaran tapi konsekuen
Grade D : untuk pembeli yang tidak paham ayam tipis modal tapi banyak maunya
Grade E : untuk pembeli yang cengeng, sontoloyo dan mutungan
Grade F : untuk calon pembeli yang banyak tanya tanpa pernah beli ke..ke..ke..ke....

Salam grading menggrading....................

Sekedar masukan asal-asalan dan bukan maksud menggurui..
Untuk yang saya berikan highlight mungkin bisa sewa orang yang tugasnya seperti call center, yang bisa menjawab semua pertanyaan dengan ramah dan senang hati, atau memang informasi pada website atau thread sudah sangat jelas sehingga dapat meminimalisir untuk customer bertanya hal yang sama.

Karena kalau saya pribadi, meskipun customer hanya bertanya-tanya saya akan tetap menjawab dengan senang hati karena bagaimanapun meskipun pembeli hanya niat bertanya-tanya tapi yang pasti mereka sudah ada minat dan mempunyai itikad untuk mengetahui lebih jauh produk-produk yang kita tawarkan (Dan berdoa semoga pembeli ini bisa membeli produk kita dilain waktu).

Pengalaman pribadi saya dulu pernah salah satu owner peternak ternama (Dijakarta dan Purwokerto) terkadang suka "malas-malasan" menjawab beberapa pertanyaan saya, karena memang mungkin saya hanya wong cilik yang dapat berfikir beberapa kali untuk membeli produk beliau dikarenakan harganya cukup tinggi untuk orang sekelas saya.

Tapi apabila ada peternak lain yang mungkin mempunyai kulitas sama atau lebih dan pelayanan lebih bagus, maka saya dapat menjamin saya akan tinggalkan peternak yang mempunyai kualitas bagus tapi pelayanan tidak baik.

Contohnya.
Peternak A mempunyai kualitas produk grade A dan pelayanan C
Peternak B mempunyai kualitas produk grade A/B dan pelayanan A --> maka jelas saya akan memilih ini (tidak tahu kalau pendapat pembeli lain)

Salam CSMI (Customer Satisfaction Monitoring Index)

Mamba Farm wrote:

Hendro wrote:Kalo ada grading penjual tentunya ada juga grading pembeli, biar adil maka kita serahkan saja penilaian soal grading tersebut kepada masing2 pihak..........................

Silakan pembeli menggrading penjual untuk meminimalkan resiko dan silakan penjual juga menggrading pembelinya untuk mengurangi kerugian.......................

Untuk penjual nanti akan muncul
grade A : penjual yang jujur
grade B : untuk penjual yang setengah jujur
grade c : untuk penjual yang sial
grade D : untuk penjual yang hobi nipu
grade E : untuk penipu yang berkedok jualan
grade F : untuk....................dll

Sedangkan untuk pembeli akan muncul
Grade A : untuk pembeli yang sabar dan berani bayar mahal
Grade B ; untuk pembeli yang baik hati sekalipun belinya harga yang murah2 saja
Grade C : untuk pembeli yang bawel, cerewet, tidak sabaran tapi konsekuen
Grade D : untuk pembeli yang tidak paham ayam tipis modal tapi banyak maunya
Grade E : untuk pembeli yang cengeng, sontoloyo dan mutungan
Grade F : untuk calon pembeli yang banyak tanya tanpa pernah beli ke..ke..ke..ke....

Salam grading menggrading....................

Sekedar masukan asal-asalan dan bukan maksud menggurui..  
Untuk yang saya berikan highlight mungkin bisa sewa orang yang tugasnya seperti call center, yang bisa menjawab semua pertanyaan dengan ramah dan senang hati, atau memang informasi pada website atau thread sudah sangat jelas sehingga dapat meminimalisir untuk customer bertanya hal yang sama.

Karena kalau saya pribadi, meskipun customer hanya bertanya-tanya saya akan tetap menjawab dengan senang hati karena bagaimanapun meskipun pembeli hanya niat bertanya-tanya tapi yang pasti mereka sudah ada minat dan mempunyai itikad untuk mengetahui lebih jauh produk-produk yang kita tawarkan (Dan berdoa semoga pembeli ini bisa membeli produk kita dilain waktu).

Pengalaman pribadi saya dulu pernah salah satu owner peternak ternama (Dijakarta dan Purwokerto) terkadang suka "malas-malasan" menjawab beberapa pertanyaan saya, karena memang mungkin saya hanya wong cilik yang dapat berfikir beberapa kali untuk membeli produk beliau dikarenakan harganya cukup tinggi untuk orang sekelas saya.

Tapi apabila ada peternak lain yang mungkin mempunyai kulitas sama atau lebih dan pelayanan lebih bagus, maka saya dapat menjamin saya akan tinggalkan peternak yang mempunyai kualitas bagus tapi pelayanan tidak baik.

Contohnya.
Peternak A mempunyai kualitas produk grade A dan pelayanan C
Peternak B mempunyai kualitas produk grade A/B dan pelayanan A --> maka jelas saya akan memilih ini (tidak tahu kalau pendapat pembeli lain)

Salam CSMI (Customer Satisfaction Monitoring Index)

Setuju sama ini pak, karena kita nanya2 wajar dong namanya mau beli masa langsung bungkus aja, kan mau tau dulu kualitas ayam2 si penjual, lagipula awal yang tidak begitu mengenakkan ini biasanya akan berbanding lurus pada urusan "Afrter Sales Service", yaitu saat minta arahan ataupun komplen yg tidak akan di layani juga......................................

Kamikaze wrote:Mau usul kepada bang admin dan om senior2 semua disini.....

Saya sebagai pemula suka bingug karna kebanyakan semua penjual mempromosikan bahwa ayam mereka bagus, untuk mencegah kekecewaan dari pemula seperti saya apakah mungkin bisa di klasifikasikan para penjual di papaji tercinta ini......

Sehingga nama baik papaji tidak di kotori dengan penjual2 yang cuma besar omongan saja......

Terimakasih

papaji bukan lembaga rating, bos. kalau mau dapat ayam bagus,, on the spot aja, atau beli basah di gelanggang, ada harga ada rupa....peace

bunsun wrote:

Kamikaze wrote:Mau usul kepada bang admin dan om senior2 semua disini.....

Saya sebagai pemula suka bingug karna kebanyakan semua penjual mempromosikan bahwa ayam mereka bagus, untuk mencegah kekecewaan dari pemula seperti saya apakah mungkin bisa di klasifikasikan para penjual di papaji tercinta ini......

Sehingga nama baik papaji tidak di kotori dengan penjual2 yang cuma besar omongan saja......

Terimakasih

papaji bukan lembaga rating, bos. kalau mau dapat ayam bagus,, on the spot aja, atau beli basah di gelanggang, ada harga ada rupa....peace  

hehehe....... berarti kalo beli di PAPAJI susah dapet ayam bagus dong

Kamikaze wrote:

Mamba Farm wrote:

Hendro wrote:Kalo ada grading penjual tentunya ada juga grading pembeli, biar adil maka kita serahkan saja penilaian soal grading tersebut kepada masing2 pihak..........................

Silakan pembeli menggrading penjual untuk meminimalkan resiko dan silakan penjual juga menggrading pembelinya untuk mengurangi kerugian.......................

Untuk penjual nanti akan muncul
grade A : penjual yang jujur
grade B : untuk penjual yang setengah jujur
grade c : untuk penjual yang sial
grade D : untuk penjual yang hobi nipu
grade E : untuk penipu yang berkedok jualan
grade F : untuk....................dll

Sedangkan untuk pembeli akan muncul
Grade A : untuk pembeli yang sabar dan berani bayar mahal
Grade B ; untuk pembeli yang baik hati sekalipun belinya harga yang murah2 saja
Grade C : untuk pembeli yang bawel, cerewet, tidak sabaran tapi konsekuen
Grade D : untuk pembeli yang tidak paham ayam tipis modal tapi banyak maunya
Grade E : untuk pembeli yang cengeng, sontoloyo dan mutungan
Grade F : untuk calon pembeli yang banyak tanya tanpa pernah beli ke..ke..ke..ke....

Salam grading menggrading....................

Sekedar masukan asal-asalan dan bukan maksud menggurui..  
Untuk yang saya berikan highlight mungkin bisa sewa orang yang tugasnya seperti call center, yang bisa menjawab semua pertanyaan dengan ramah dan senang hati, atau memang informasi pada website atau thread sudah sangat jelas sehingga dapat meminimalisir untuk customer bertanya hal yang sama.

Karena kalau saya pribadi, meskipun customer hanya bertanya-tanya saya akan tetap menjawab dengan senang hati karena bagaimanapun meskipun pembeli hanya niat bertanya-tanya tapi yang pasti mereka sudah ada minat dan mempunyai itikad untuk mengetahui lebih jauh produk-produk yang kita tawarkan (Dan berdoa semoga pembeli ini bisa membeli produk kita dilain waktu).

Pengalaman pribadi saya dulu pernah salah satu owner peternak ternama (Dijakarta dan Purwokerto) terkadang suka "malas-malasan" menjawab beberapa pertanyaan saya, karena memang mungkin saya hanya wong cilik yang dapat berfikir beberapa kali untuk membeli produk beliau dikarenakan harganya cukup tinggi untuk orang sekelas saya.

Tapi apabila ada peternak lain yang mungkin mempunyai kulitas sama atau lebih dan pelayanan lebih bagus, maka saya dapat menjamin saya akan tinggalkan peternak yang mempunyai kualitas bagus tapi pelayanan tidak baik.

Contohnya.
Peternak A mempunyai kualitas produk grade A dan pelayanan C
Peternak B mempunyai kualitas produk grade A/B dan pelayanan A --> maka jelas saya akan memilih ini (tidak tahu kalau pendapat pembeli lain)

Salam CSMI (Customer Satisfaction Monitoring Index)

Setuju sama ini pak, karena kita nanya2 wajar dong namanya mau beli masa langsung bungkus aja, kan mau tau dulu kualitas ayam2 si penjual, lagipula awal yang tidak begitu mengenakkan ini biasanya akan berbanding lurus pada urusan "Afrter Sales Service", yaitu saat minta arahan ataupun komplen yg tidak akan di layani juga......................................

Akur Pak, karena pada prinsipnya pada setiap business akan ada suatu nilai yang ditransaksikan,
Dan pelayanan adalah salah satu komponen Nilai dari Penjual,
Kalau tidak mau repot ditanya-tanya maka bisa pekerjakan orang yang tugasnya seperti call center diBank Besar BC* atau Mandir* (Untuk peternak besar yang Investasi ayamnya tidak main2 saya pikir tidak masalah terkait salary) atau bahkan apabila masih merasa direpotkan juga maka gantung ayam saja dan tdk lagi berbisnis..

Beruntunglah kalau masih banyak orang yang bertanya-tanya dan "curious" terkait produk-produk yang kita tawarkan, apabila banyak orang yang bertanya kita masih mengeluh karena lelah menjawab maka saya akan mendoakan semoga kedepannya tidak akan ada satu orang pun yang bertanya lagi tentang produk yang ditawarkan.

Salam Bersyukur..

Kamikaze wrote:hehehe....... berarti kalo beli di PAPAJI susah dapet ayam bagus dong

Dimanapun belinya, ayam bagus memang susah di dapat.

Administrator wrote:

Kamikaze wrote:hehehe....... berarti kalo beli di PAPAJI susah dapet ayam bagus dong

Dimanapun belinya, ayam bagus memang susah di dapat.

Kalo ayam bagus mudah di dapat/ di ternak, nanti harganya jadi murah meriah dong pak admin kaya ikan lohan/ tanaman antorium......he.....he.....he........

No Offense :
Setelah saya buka thread ini dan baca post by post, saya ambil kesimpulan dari thread ini "pembeli yang belum pernah beli tapi sudah takut di bohongi"

Nah sekarang keinginan kamikaze seperti apa ayamnya?

nyari yang mahal ya om kamikaze?

hartoko2 wrote:No Offense :
Setelah saya buka thread ini dan baca post by post, saya ambil kesimpulan dari thread ini "pembeli yang belum pernah beli tapi sudah takut di bohongi"

No offense juga:
Anda kurang kerjaan apa memang ngga ada kerjaan ya baca post thread ini satu2, saya sudah beli dari beberapa peternak besar di PAPAJI koq, masa mesti saya umumin ayam yg mana aja (saya ngga norak banget kali)....................

mushafir wrote:Nah sekarang keinginan kamikaze seperti apa ayamnya?

Ada beberapa target sudah saya incer pak, tinggal eksekusi bulan depan.............

Boyka 19 wrote:nyari yang mahal ya om kamikaze?

He......he......he..........

Ngga perlu mahal pak, asalah main rapat cepet naik kakinya sudah cukup........

Salam......

Smoga tercapai target nya

ke..ke..ke..ke... grading pembeli yang saya buat untuk tujuan hiburan ternyata mendapatkan tanggapan yang sangat serius, sampai diusulkan untuk peternak penjual mempekerjakan sekretaris atau staf khusus untuk menangani hal tersebut........................

Sebuah usulan yang baik tetapi mungkin tidak terlalu diperlukan juga, karena kita yang biasa berkomunikasi dengan calon pembeli bisa dengan sangat mudah membedakan mana calon pembeli potensial yang serius dan mana calon pembeli yang cuma iseng banyak nanya saja................

Salah satu ciri calon pembeli yang iseng biasanya tidak berani menunjukkan identitas asli, jarang yang berani telepon langsung biasanya cuma via sms dan jika ditanya nama serta alamatnya tidak secara terang/jelas menyebutkannya...............................

Ciri berikutnya adalah dari bentuk atau hal2 yang ditanyakan, sangat sangat mudah dibedakan mana yang sebenarnya paham ayam tapi pura2 bloon dengan yang benar2 belum banyak paham soal ayam dan bertanya secara tulus (yang ini perlu jam terbang, karena bagi penjual yang minim jam terbangnya memang menjadi masalah).............................

Salah satu cara jitu menghadapi calon pembeli yang iseng ya kita jawab saja pertanyaan2 nya dengan iseng juga dan jangan terlalu dibawa sampai ke hati atau terlalu dipikirkan jadi easy going sajalah...............................

Bila tidak ingin kecewa dalam berjualan maka tidak perlu mematok target harus laku terjual dengan harga tertentu, target cukup sampai terjual saja dalam batas waktu yang tidak terlalu singkat dengan angka yang sewajarnya atau minimal tidak rugi, sokur2 laku kalopun tidak laku juga masih bisa dirawat lagi...............................

Dengan pola penjualan dan sudut pandang demikian maka sebagai penjual kita tidak akan risau dengan kondisi apapun yang terjadi karena laku atau tidak bukanlah sebuah masalah besar............................

Salam tanya iseng jawab juga iseng........................

Kamikaze wrote:
Ada beberapa target sudah saya incer pak, tinggal eksekusi bulan depan.............

Eksekusinya jangan kejam-kejam mas..kasihan yang lain bisa gak kebagian ayam nanti..

Piiissssss ahh..

Hendro wrote:ke..ke..ke..ke... grading pembeli yang saya buat untuk tujuan hiburan ternyata mendapatkan tanggapan yang sangat serius, sampai diusulkan untuk peternak penjual mempekerjakan sekretaris atau staf khusus untuk menangani hal tersebut........................

Sebuah usulan yang baik tetapi mungkin tidak terlalu diperlukan juga, karena kita yang biasa berkomunikasi dengan calon pembeli bisa dengan sangat mudah membedakan mana calon pembeli potensial yang serius dan mana calon pembeli yang cuma iseng banyak nanya saja................

Salah satu ciri calon pembeli yang iseng biasanya tidak berani menunjukkan identitas asli, jarang yang berani telepon langsung biasanya cuma via sms dan jika ditanya nama serta alamatnya tidak secara terang/jelas menyebutkannya...............................

Ciri berikutnya adalah dari bentuk atau hal2 yang ditanyakan, sangat sangat mudah dibedakan mana yang sebenarnya paham ayam tapi pura2 bloon dengan yang benar2 belum banyak paham soal ayam dan bertanya secara tulus (yang ini perlu jam terbang, karena bagi penjual yang minim jam terbangnya memang menjadi masalah).............................

Salah satu cara jitu menghadapi calon pembeli yang iseng ya kita jawab saja pertanyaan2 nya dengan iseng juga dan jangan terlalu dibawa sampai ke hati atau terlalu dipikirkan jadi easy going sajalah...............................

Bila tidak ingin kecewa dalam berjualan maka tidak perlu mematok target harus laku terjual dengan harga tertentu, target cukup sampai terjual saja dalam batas waktu yang tidak terlalu singkat dengan angka yang sewajarnya atau minimal tidak rugi, sokur2 laku kalopun tidak laku juga masih bisa dirawat lagi...............................

Dengan pola penjualan dan sudut pandang demikian maka sebagai penjual kita tidak akan risau dengan kondisi apapun yang terjadi karena laku atau tidak bukanlah sebuah masalah besar............................

Salam tanya iseng jawab juga iseng........................

Hehehe.... setuju 100% sama pak hendro, jangan terlu di pikirin serius ya apalagi di masukin hati, nanti jadinya "sakitnya tuh disini", sesuai dengan arahan pak hendro, tinggalkan saja pembeli yg banyak tanya, layani saja pembeli yg lgsung trasnfer. Karena kalo banyak tanya malah bikin pusing.........

Makanya dari awal saya sudah bilang ide ini datang dari saya (wong cilik) dan ngga ada pengaruhnya untuk PAPAJI yg sudah besar. Dari topik ini kita bisa lihat apa pendapat rekan2 yg lain, ada yg sinis, menolak, mencibir tapi juga banyak yg suport dengan memodifikasi ide tersebt menjadi lebih baik.................

Saya sudah membeli dari beberapa peternak di papaji ini, tapi saya tidak sampai hati membeberkan rasa tidak puas saya, banyak juga yg sesuai dengan harapan saya, karena prinsip hidup saya, saat dikecewakan cukup hanya saya yg merasa, tapi saat saya mendapatkan apayg sesuai dengan harapan saya maka saya akan membagi info tersebut kepada rekan2, tapi ya itu tadi, seperti komen rekan kita beberapa waktu lalu dengan rumus sepert ini:

Penjual dengan kualitas Grad A tapi memiliki tingkat kesabaran melayani pertanyaan calon pembelinya berada di Grade C atau F ya jadi kurang menarik, apalagi cuma jawab2 iseng, lebih baik penjual tersebut memiliki kualitas Grade B tapi memiliki pelayanan baik "Pra" atau "After" sales Grade A...........................

Salam ide iseng dalam topik iseng............

Joe_jago wrote:

Kamikaze wrote:
Ada beberapa target sudah saya incer pak, tinggal eksekusi bulan depan.............

Eksekusinya jangan kejam-kejam mas..kasihan yang lain bisa gak kebagian ayam nanti..

Piiissssss ahh..

Hehhe... saya juga kalo mau beli ayam nabung dulu mas sambil tanya2, sukur2 diladenin (penjualnya ngga bosen), jadi ngga mungkin yg laen ngga kebagian......

Salam hangat.........

Kamikaze betul ada gunanya juga grade seller dilihat dari kualitas ayam yg dijual

Selanjutnya pembeli yg menentukan pilihan sesuai uang sakunya dan tujuan ayam mau tanding ditempat ga bahan. Tengah atau kelas premium.

Ada gunanya juga bagi pembeli yang baru belajar tahu kelas ayam dan seller

Seperti saat sekolah atau kuliah.
jika ingin dapat nilai rapot yang baik belajar lebih baik. Ingin indeks prestasi memuaskan belajarlah dengan baik.

Fedback dari pembeli adalah nilai untuk ppenjual
, akan tetapi pembeli wajib berikan testimoni berikut foto dan video sebagai buktinya

mushafir wrote:Seperti saat sekolah atau kuliah.
jika ingin dapat nilai rapot yang baik belajar lebih baik. Ingin indeks prestasi memuaskan belajarlah dengan baik.

Fedback dari pembeli adalah nilai untuk ppenjual
, akan tetapi pembeli wajib berikan testimoni berikut foto dan video sebagai buktinya

Kok jadi ribet banget ya.......................
Mau jadi pembeli harus kasih testimoni berikut foto dan video.......................
Penjualnya juga harus dikualifikasikan segala...........................

Memang budaya bangsa kita ini suka yang serba ribet dan kebanyakan protokoler...............
Padahal banyak hal yang seharusnya bisa dibuat simpel dan praktis........................
Akibatnya negara lain sudah sampai ke bulan kita masih ribut aja soal2 yang sepele.............

Dalam segala bidang kita saksikan banyak hal yang sebenarnya sangat simpel dengan dibuat aturan malah justru menjadikan masalah baru dan menimbulkan karut marut, contoh BPPC soal cengkeh, tata niaga garam, prosedur pemilihan kapolri/jaksa agung/ketua MK yang harus melalui DPR padahal seharusnya tidak perlu..........................

PAPAJI merasa tidak perlu ikut2an latah dan menjadikan semuanya serba ribet, soal jual beli kita berikan ruang seluas2nya bagi pembeli untuk belajar menjadi pembeli yang cerdas..................
Penjual bebas berjualan sesuai caranya dengan segala resikonya...........................
Pembeli juga bebas memilih sesuai dengan kemampuan serta seleranya.......................

Begitu saja kok repot kata Alm. Gusdur..ke..ke..ke..ke..ke....

Kok ra entek2 nganti mbleber tekan endi2..
hahaha

Kamikaze wrote:

Joe_jago wrote:

Kamikaze wrote:
Ada beberapa target sudah saya incer pak, tinggal eksekusi bulan depan.............

Eksekusinya jangan kejam-kejam mas..kasihan yang lain bisa gak kebagian ayam nanti..

Piiissssss ahh..

Hehhe... saya juga kalo mau beli ayam nabung dulu mas sambil tanya2, sukur2 diladenin (penjualnya ngga bosen), jadi ngga mungkin yg laen ngga kebagian......

Salam hangat.........

Podo ae mas karo aq..mau beli ayam nabung dulu dikit demi sedikit. Yang sakit sudah susah2 nabung ayam gak sesesuai harapan. Besok-besok cuma bisa ngegerutu sendiri. Lain lah sama buyer yang punya modal gede. Beli ayam jut jut an kalo gak bagus cuma bilang '..biasa buang sial..' besok beli lagi jut..jut an.

Karena negara lain sudah mau repot duluan dan berhasil sukses. Sedangkan kita maunya gampang terus, ya hasilnya terlambat ketinggalan jauh.
Dilihat sepele tapi juga penting.

HEHEHE

Kamikaze wrote:

hartoko2 wrote:No Offense :
Setelah saya buka thread ini dan baca post by post, saya ambil kesimpulan dari thread ini "pembeli yang belum pernah beli tapi sudah takut di bohongi"

No offense juga:
Anda kurang kerjaan apa memang ngga ada kerjaan ya baca post thread ini satu2, saya sudah beli dari beberapa peternak besar di PAPAJI koq, masa mesti saya umumin ayam yg mana aja (saya ngga norak banget kali)....................

kalo yg begini cuekin aja mas.. terlalu pinter dia. mana ayam nya bagus semua. tar kalo diladenin jadi debat loch, kalah debat tar diajak ngadu loch.. serem kan.