[info] Pemuliaan Ternak

fadly wrote:Jadi gini mas saya punya keinginan untuk menciptakan super fighter yang punya ciri pukul keras dan banyak trus ditopang ama teknik yang bagus. Untuk kriteria ini sekarang saya punya jantan pemacek yang pukulnya keras dan banyak. Saya ingin coba silangkan ama betina yang punya teknik bagus. Sampe pada tahapan ini apa yang saya lakukan udah benar mas ? Ato saya salah dalam mencrosing ! Mohon infonya.

Sebelumnya tentukan dulu apa prioritas utamanya? Apakah teknik atau pukulan?? Bisa saja keduanya, tapi indukan yg dipakai harus mencerminkan prioritas tsb. Baik pukul dan teknik sama2 bagus.
Kalau dirasa sulit mencari 2 indukan dgn pukul dan teknik sama bagusnya, maka kita harus mendahulukan salah satu prioritas. Sy lihat mas fadly lebih mengutamakan pukulan. Maka saran saya carilah betina yg sama2 punya pukulan bagus. Hasil anaknya mudah2an kuat karakter pukulnya. Bila disilang inbreed lalu linebreed, tentu pukulnya akan sangat dominan.
Selanjutnya baru bisa kita cross dgn teknik yg cantik. Mudah2an karakter pukulnya tidak akan hilang.

Kalau kita langsung cross antara pukul dan teknik, dikhawatirkan teknik seperti bapak, pukul seperti ibu. Proses inbreed dan linebreed akan semakin lama karena karakternya melenceng tidak ada kemiripan.

fadly wrote:Trus Kalo nanti mereka punya anak, katakanlah ada 2 betina yang bagus. Untuk membedakannya secara fisik kan tentu agak sulit mas. Gimana tipsnya agar kita bisa melakukan pilihan dari keduanya. Karena bisa saja hasil dari keduanya akan berbeda. Apa kita lihat aja mana betina yang dari fisik ama katurangannya mirip bapaknya ato gimana ! Mohon infonya mas ! Makasih ! Jangan bosan ya jawabnya !

Utk membedakan mana betina yg baik, ini menurut saya bagian yg agak sulit. Pertama kita lihat dulu kualitas anak jantannya. Dimana kemiripan karakternya? Misalnya anak jantan rata2 pukulnya bagus, maka bisa disimpulkan anakan betina juga punya karakter pukul yg bagus.
Yg agak sulit adlh bila pada crossing pertama anakan jantan karakternya beragam. Disini kita sulit memprediksi karakter betina. Jalan lain adlh dgn mencoba gebrak betina2 tsb. Tapi dgn catatan, kondisi kebugaran betina harus fit agar karakter asli benar2 keluar.
Kalau masih bingung juga, sebaiknya anakan betina jangan dipakai dulu. Cukup pakai anakan jantan saja utk proses inbreednya.

Artikel yg sy tulis diatas ini adalah hanya konsep inti saja dan sebagai bahan acuan pemikiran. Pada pelaksanaannya dibutuhkan modifikasi dan kreatifitas kita sendiri.

Semoga teman2 bisa mengembangkannya dan muncul jagoan2 super baru 'made in Indonesia'.

mas klo anakan jantannya pukul dan mainnya bagus berarti betinanya juga bagus..?klo anakan betinanya
cuma satu bagimana cara tes nya atau kita liat anakan jantannya saja bagus atau tidaknya...

oh gitu ya mas. Ok katakanlah saya crosing untuk dapatin ayam yang punya pukulan yang keras dan banyak. Nah ketika sampai pada tahapan line breed kan kita dapatkan ayam yang dominannya pukul keras dan banyak. Nah ketika kita ke tahapan Cross Breed 2 kita pengen nantinya ayam juga punya teknik yang bagus. Jadi kita kawinkan ama pemacek yang punya teknik bagus. Apakah nanti anaknya akan punya pukulan keras ama tekniknya juga bagus. Karena secara logikanya kan ketika pada tahapan line breed tadi akan muncul anakan yang dominannya pukul keras dan banyak. Apakah nantinya ketika disilangkan dengan yang teknik takutnya dominannya yang muncul terus. Tekniknya gak akan muncul. Gimana tuh masa. maaf lho nanya terus !

opik_98 wrote:mas klo anakan jantannya pukul dan mainnya bagus berarti betinanya juga bagus..?klo anakan betinanya
cuma satu bagimana cara tes nya atau kita liat anakan jantannya saja bagus atau tidaknya...

Utk menilai rata2 kualitas, kalau bisa, anakan jantannya lebih dari satu agar bisa dinilai semua. Lihat saja kemiripan gaya tarung dari semua anak jantannya. Kurang lebih itulah typikal betinanya. Memang ini tidak bisa akurat 100%, tapi minimal mendekati saja.

Kalau misalnya dari 5 ekor jantan yg bagus cuma satu, yg empat jelek2, anggap saja betinanya juga jelek.

fadly wrote:oh gitu ya mas. Ok katakanlah saya crosing untuk dapatin ayam yang punya pukulan yang keras dan banyak. Nah ketika sampai pada tahapan line breed kan kita dapatkan ayam yang dominannya pukul keras dan banyak. Nah ketika kita ke tahapan Cross Breed 2 kita pengen nantinya ayam juga punya teknik yang bagus. Jadi kita kawinkan ama pemacek yang punya teknik bagus. Apakah nanti anaknya akan punya pukulan keras ama tekniknya juga bagus. Karena secara logikanya kan ketika pada tahapan line breed tadi akan muncul anakan yang dominannya pukul keras dan banyak. Apakah nantinya ketika disilangkan dengan yang teknik takutnya dominannya yang muncul terus. Tekniknya gak akan muncul. Gimana tuh masa. maaf lho nanya terus !

Dominan ini khan baru dari segi pukul mas... Sementara dari teknik belum tentu. Pukulan inilah yg kita bangun sejak awal agar dominan sampai ke anak cucu.

Harapannya adlh pukul tidak hilang walaupun di cross dgn pejantan type apapun. Tentunya diawal breeding kita pilih juga indukan yg teknik mainnya ga jelek2 amat. Supaya tidak membangun dari NOL sama sekali.

Kalaupun anaknya ternyata teknik jelek, tapi sejelek2nya, anaknya pasti akan keluar pukul yg bagus juga.
Ini namanya hasil ternak yg punya ciri spesifik dan merata. Yaitu pukulnya bagus2. Kedepannya kita tidak khawatir ciri pukul tsb akan hilang.

wah makasih banyak nih bang admin.
Saya sangat senang atas penjelasannya.
Mas admin tolong kami yang disulawesi dong. Khususnya di Manado ama gorontalo. Kami pengen banget punya ayam dari jawa. Entah dari mas admin ato kawan-kawan yang lain. Kalo mas ada dukungan teman ato kenalan yang bisa membangun jaringan ke aulawesi tolong kami juga dibantu. Supaya ayam kami disini juga punya kualitas yang lumayan bagus.

fadly wrote:Mas admin tolong kami yang disulawesi dong. Khususnya di Manado ama gorontalo. Kami pengen banget punya ayam dari jawa. Entah dari mas admin ato kawan-kawan yang lain. Kalo mas ada dukungan teman ato kenalan yang bisa membangun jaringan ke aulawesi tolong kami juga dibantu. Supaya ayam kami disini juga punya kualitas yang lumayan bagus.

Masalah yg sy hadapi adlh cara pengirimannya mas... Lewat pesawat dari Jakarta, urusannya berbelit2 dan sy tidak punya relasi di bandara Jakarta. Sementara kalau lewat laut, harus ditemani oleh seseorang yg membawa ayam tsb. Ongkosnya pasti mahal.

Mungkin mas Hendro (Mayor) bisa membantu.

Salam papajiers. Sy mau nanya, bisa kh kita memuliakan ternak dari dua ekor babon (adik beradik tetasan) dri pacek yg champion? Maksud sy, klu kita mau memuliakan darah dari champion (bapak kpd babon), gimana caranya? Apakah bisa terlaksana? Mohon pencerahannya. Trims

Ponka wrote:Salam papajiers. Sy mau nanya, bisa kh kita memuliakan ternak dari dua ekor babon (adik beradik tetasan) dri pacek yg champion? Maksud sy, klu kita mau memuliakan darah dari champion (bapak kpd babon), gimana caranya? Apakah bisa terlaksana? Mohon pencerahannya. Trims

Bisa saja mas... Yg penting kedua indukan (pacek dan babon) memenuhi persyaratan kriteria ayam bagus. Selanjutnya bisa dicoba info pemuliaan ternak ini.

Satu hal lagi, kita sering kali terjebak terobsesi utk menghasilkan ayam seperti paceknya yg juara. Hal ini baik. Tapi akan lebih baik kalau obsesi kita adlh menghasilkan anakan ayam yg kualitasnya melebihi si pacek.
Dgn begitu fokus penilaian kita tidak berhenti pada kehebatan paceknya. Tapi terus diamati apa kekurangan si pacek. Sampai akhirnya ternak kita akan terus mengalami peningkatan.

salam

[quote="Satu hal lagi, kita sering kali terjebak terobsesi utk menghasilkan ayam seperti paceknya yg juara. Hal ini baik. Tapi akan lebih baik kalau obsesi kita adlh menghasilkan anakan ayam yg kualitasnya melebihi si pacek.
Dgn begitu fokus penilaian kita tidak berhenti pada kehebatan paceknya. Tapi terus diamati apa kekurangan si pacek. Sampai akhirnya ternak kita akan terus mengalami peningkatan.

salam[/quote]

Untuk mencapai target melebihi kehebatan pacek, lebih cepat mana proses diantara kedua opsi dibawah ini:
1. Silang pacek dengan babon yg sejenis (pacek pukul + babon pukul, atau pacek teknik + babon teknik)
2. Silang pacek dengan babon yg tidak sejenis (pacek pukul + babon teknik, atau pacek teknik + babon pukul)
Mohon pencerahannya.
Salam.

Kalo menurut saya jika kita ingin mendapatkan anak yang istimewa dan melebihi kedua indukan harus berani cross antara ayam yg berbeda tipe misalnya tipe pukul dengan solah, atau misalnya ayam lamban tapi kuat seperti vietnam dengan ayam cepat tapi lebih lemah seperti burma. Tentu dengan risiko tingkat kegagalan tinggi dan kualitas anakan yg bervariasi. Tapi ini hanya disarankan jika kita ingin mencetak ayam petarung, bukan ayam pemacek. Karena ayam pemacek sebisa mungkin kita pertahankan kemurnian gennya
Salam

alang wrote:Untuk mencapai target melebihi kehebatan pacek, lebih cepat mana proses diantara kedua opsi dibawah ini:
1. Silang pacek dengan babon yg sejenis (pacek pukul + babon pukul, atau pacek teknik + babon teknik)
2. Silang pacek dengan babon yg tidak sejenis (pacek pukul + babon teknik, atau pacek teknik + babon pukul)
Mohon pencerahannya.
Salam.

Keduanya bisa. Yg jelas, kita harus tahu dulu apa kekurangan si pacek. Kemudian harus diupayakan cara supaya kelebihan si pacek tidak hilang.

1. Pacek dan babon yg satu type memberi keuntungan anaknya lebih merata. Utk bisa melebihi paceknya, selain teknik harus sama, babon juga harus punya kelebihan yg tdk dimiliki sang pacek.

2. Pacek dan babon yg tdk sejenis, keuntungannya bisa keluar anakan yg komplit saling menutupi kekurangan. Tapi resikonya juga besar. Biasanya anakan tidak rata. Kalaupun ada satu anaknya yg bagus, ini suatu kebetulan saja. Kalau diternak lagi tdk keluar.

Kalau metode pemuliaan ternak, jalurnya lain lagi. Metode ini intinya membuat indukan yg seragam dgn sifat2 baik yg sangat dominan. Meskipun prosesnya lama, tapi kalau sudah berhasil, option nomor 2 diatas bisa dilakukan dgn resiko yg kecil.

Ada juga satu cara lain. Cara ini tolak ukur kualitasnya bukan si pacek. Tapi hasil anakannya yg secara kualitas harus lebih baik dibanding generasi sebelumnya.
Konkritnya begini, pacek A dan babon B dikawinkan, keluar satu generasi anakan C. Anakan C ini pasti ada kelemahannya. Maka kita cari pacek baru yg sekiranya bisa menutupi kekurangan si C, tapi tidak menghilangkan keunggulan si C.
Maka kawinkan pacek baru tsb dgn betina C --> keluar generasi D. Lihat hasilnya, dan kembali evaluasi apa kekurangan generasi D.
Dgn metode terakhir ini, yg diganti2 adlh paceknya. Betina terus dipertahankan tiap generasinya. Dgn mempertahankan betina dari tiap generasi, kita akan tahu apa kelebihan dan kekurangan betina kita. Dgn begitu kita bisa mencari pacek yg cocok utk dipasangkan dgn betina kita tsb. Ingat, mencari pacek berkualitas jauh lebih mudah ketimbang mencari betina.

CMIIW

Administrator wrote:

Bisa saja mas... Yg penting kedua indukan (pacek dan babon) memenuhi persyaratan kriteria ayam bagus. Selanjutnya bisa dicoba info pemuliaan ternak ini.

Satu hal lagi, kita sering kali terjebak terobsesi utk menghasilkan ayam seperti paceknya yg juara. Hal ini baik. Tapi akan lebih baik kalau obsesi kita adlh menghasilkan anakan ayam yg kualitasnya melebihi si pacek.
Dgn begitu fokus penilaian kita tidak berhenti pada kehebatan paceknya. Tapi terus diamati apa kekurangan si pacek. Sampai akhirnya ternak kita akan terus mengalami peningkatan.

salam

Trimakasih mas adamin atas sarannya. Sbenarnya paceknya punya rekod terunggul d kwsn sy. Tidak pernah kalah. Ga ada yg mau ngadu ayam dgn dia (pacek). Apa jenis pola main lawanya pun dpt d atasi. Rekodnya menang 26 kali dan semua kemenangan tidak habis 2 ronde. Belum sempat mabung kali ke 2, terpaksa d pensionkan krg tidak ada yg mau mlawannya. Anakannya(jantan) jg punya rekod bagus. Babon yg ada sama sy hasil pujukan dan rayuan maut yg bertubi tubi dan tidak henti hingga beliau (tuan punya pacek) terpaksa melepaskan krn udah muak dgn rayuan sy hehehe. Anakan yg lain langsung ga d jual ato d lepaskan kpd org lain. Makanya sy mau mencetak semula paceknya.
Apa ada caranya?

[quote="Ponka"]

Administrator wrote:
Trimakasih mas adamin atas sarannya. Sbenarnya paceknya punya rekod terunggul d kwsn sy. Tidak pernah kalah. Ga ada yg mau ngadu ayam dgn dia (pacek). Apa jenis pola main lawanya pun dpt d atasi. Rekodnya menang 26 kali dan semua kemenangan tidak habis 2 ronde. Belum sempat mabung kali ke 2, terpaksa d pensionkan krg tidak ada yg mau mlawannya. Anakannya(jantan) jg punya rekod bagus. Babon yg ada sama sy hasil pujukan dan rayuan maut yg bertubi tubi dan tidak henti hingga beliau (tuan punya pacek) terpaksa melepaskan krn udah muak dgn rayuan sy hehehe. Anakan yg lain langsung ga d jual ato d lepaskan kpd org lain. Makanya sy mau mencetak semula paceknya.
Apa ada caranya?

Kalau paceknya sudah hampir sempurna, tentu sulit mencari yg lebih bagus lagi. Kita hanya bisa mempertahankan kualitasnya saja. Jangan sampai kualitas anaknya menurun. Ini jadi hal yg sulit krn kita juga harus mencari betina dgn kualitas yg sama dgn paceknya. Saran saya, carilah betina yg tekniknya mirip dgn pacek. Atau bisa juga lihat tulisan saya diatas ini.

BTW, menurut saya, sebagus2nya pacek, pasti ada kekurangannya. Jangan terlena dgn rekor kemenangan. Utk ternak, kita harus idealis, teliti dan kritis menilai. Coba diteliti lagi, pasti ada saja yg kurang. Kekurangan ini yg jadi fokus perbaikan.

Tq mas admin. Akan d coba dan mudahan bole dpt anak yg lebih baik dari paceknya. Salam

Administrator wrote:

alang wrote:Untuk mencapai target melebihi kehebatan pacek, lebih cepat mana proses diantara kedua opsi dibawah ini:
1. Silang pacek dengan babon yg sejenis (pacek pukul + babon pukul, atau pacek teknik + babon teknik)
2. Silang pacek dengan babon yg tidak sejenis (pacek pukul + babon teknik, atau pacek teknik + babon pukul)
Mohon pencerahannya.
Salam.

Keduanya bisa. Yg jelas, kita harus tahu dulu apa kekurangan si pacek. Kemudian harus diupayakan cara supaya kelebihan si pacek tidak hilang.

1. Pacek dan babon yg satu type memberi keuntungan anaknya lebih merata. Utk bisa melebihi paceknya, selain teknik harus sama, babon juga harus punya kelebihan yg tdk dimiliki sang pacek.

2. Pacek dan babon yg tdk sejenis, keuntungannya bisa keluar anakan yg komplit saling menutupi kekurangan. Tapi resikonya juga besar. Biasanya anakan tidak rata. Kalaupun ada satu anaknya yg bagus, ini suatu kebetulan saja. Kalau diternak lagi tdk keluar.

Kalau metode pemuliaan ternak, jalurnya lain lagi. Metode ini intinya membuat indukan yg seragam dgn sifat2 baik yg sangat dominan. Meskipun prosesnya lama, tapi kalau sudah berhasil, option nomor 2 diatas bisa dilakukan dgn resiko yg kecil.

Ada juga satu cara lain. Cara ini tolak ukur kualitasnya bukan si pacek. Tapi hasil anakannya yg secara kualitas harus lebih baik dibanding generasi sebelumnya.
Konkritnya begini, pacek A dan babon B dikawinkan, keluar satu generasi anakan C. Anakan C ini pasti ada kelemahannya. Maka kita cari pacek baru yg sekiranya bisa menutupi kekurangan si C, tapi tidak menghilangkan keunggulan si C.
Maka kawinkan pacek baru tsb dgn betina C --> keluar generasi D. Lihat hasilnya, dan kembali evaluasi apa kekurangan generasi D.
Dgn metode terakhir ini, yg diganti2 adlh paceknya. Betina terus dipertahankan tiap generasinya. Dgn mempertahankan betina dari tiap generasi, kita akan tahu apa kelebihan dan kekurangan betina kita. Dgn begitu kita bisa mencari pacek yg cocok utk dipasangkan dgn betina kita tsb. Ingat, mencari pacek berkualitas jauh lebih mudah ketimbang mencari betina.

CMIIW

Kalo dikatakan untung2an saya tidak setuju mas, dithailand ayam magon sangat disukai, magon adalah persilangan ayam birma dan saigon dimana keduanya memiliki karakter yg sangat berbeda. Tetapi berhasil disilangkan dengan mengambil anak yg memiliki sifat unggul dari kedua indukannya. Memang akan ada anak yg mewarisi sifat jelek kedua induk dan itu adalah konsekuensinya karena akan berlaku hukum mendel. Jika kita ingin menciptakan ayam yg akan ditarungkan maka crossbreed adalah cara tercepat untuk mendapatkan ayam yg hebat. Tapi jika kita ingin menjadi peternak dan berpikir jauh kedepan, maka cara pertama yang kita pakai, karena diharapkan keturunan akan semakin lama merata kualitasnya tapi dengan konsekuensi butuh waktu yang jauh lebih lama dan biaya besar karena kita akan selalu membutuhkan indukan yang lebih sempurna dari ayam kita yang ada untuk menyempurnakan hasil sebelumnya. Masalahnya kita harus mengeluarkan biaya yg besar untuk mencari/membeli ayam yg lebih baik lagi.
Itu menurut saya ya..

zin494 wrote:Kalo dikatakan untung2an saya tidak setuju mas, dithailand ayam magon sangat disukai, magon adalah persilangan ayam birma dan saigon dimana keduanya memiliki karakter yg sangat berbeda. Tetapi berhasil disilangkan dengan mengambil anak yg memiliki sifat unggul dari kedua indukannya. Memang akan ada anak yg mewarisi sifat jelek kedua induk dan itu adalah konsekuensinya karena akan berlaku hukum mendel. Jika kita ingin menciptakan ayam yg akan ditarungkan maka crossbreed adalah cara tercepat untuk mendapatkan ayam yg hebat. Tapi jika kita ingin menjadi peternak dan berpikir jauh kedepan, maka cara pertama yang kita pakai, karena diharapkan keturunan akan semakin lama merata kualitasnya tapi dengan konsekuensi butuh waktu yang jauh lebih lama dan biaya besar karena kita akan selalu membutuhkan indukan yang lebih sempurna dari ayam kita yang ada untuk menyempurnakan hasil sebelumnya. Masalahnya kita harus mengeluarkan biaya yg besar untuk mencari/membeli ayam yg lebih baik lagi.
Itu menurut saya ya..

Saya rasa ayam Burma dan Saigon masih satu type. Keduanya type ayam pukul. Anak2 yg dihasilkan pasti punya pukulan yg bagus.
--------------

Kita, kalau mau ternak juga tergantung tujuan dan motivasinya utk apa. Kalau serius dan ingin menciptakan kualitas ayam yg merata dan bagus, untuk jangka waktu yg panjang, tentu harus dilakukan dgn intensif, butuh waktu, biaya dan tenaga.
Lagi pula, kalau tujuannya hanya utk tarung, sy sarankan tidak usah ternak. Lebih baik beli saja. Jauh lebih murah, cepat dan efisien. Tinggal pilih yg super, tidak ada resiko kegagalan.

Cross breed adlh metode yg paling aman. Tidak ada resiko 'inbreed depresion'. Tapi, Cross breed merupakan metode yg sangat konvensional. Meskipun instant, tapi banyak juga kelemahannya.
Selama ini di Indonesia, teknik ternaknya kebanyakan menggunakan metode cross breed. Kalau mau maju, sy rasa sudah seharusnya kita menggunakan metode yg lebih baik utk menciptakan trah2 unggulan. Tidak heran, hasil ternak dan pertanian kita kalah jauh di banding Thailand. Kita masih mengidolakan ayam2 import sbg petarung. Tidak mau bersusah payah menciptakan ayam lokal yg berkualitas.

Setahu saya, semua hewan2 unggulan (sapi, kuda, domba, dll) merupakan hasil rekayasa genetik yg dibuat utk kepentingan tertentu. Kalau sapi, kuda, domba dan ayam konsumsi bisa di rekayasa, seharusnya ayam laga juga bisa...

Sebetulnya saya blom punya pengalaman dalam breeding, jadi agak malu2 untuk sumbang pendapat. Tetapi melihat ayam-ayam Mas Ary, saya mulai percaya bahw metodhe inbreed mampu menghasilkan ayam aduan yang berkualitas. Tetapi ada satu pertanyaan, dari mana ayam-ayam mas ary mendapatkan pukulan yang bagus, sementara setau saya,mas ary breeding ayam2 teknik. Karena paktanya selain teknik yg luar biasa bagus, ayam2teknik mas ary memiliki pukul yg tidak kalah sakit dengan ayam2 pukul atau ayam jalu. Apakah breeding H Niming menggunakan crosbreed juga, atau hanya inbreed saja? Jika hanya inbreed, lalu dari mana pukul sakit itu didaptkan?

alang wrote:Sebetulnya saya blom punya pengalaman dalam breeding, jadi agak malu2 untuk sumbang pendapat. Tetapi melihat ayam-ayam Mas Ary, saya mulai percaya bahw metodhe inbreed mampu menghasilkan ayam aduan yang berkualitas. Tetapi ada satu pertanyaan, dari mana ayam-ayam mas ary mendapatkan pukulan yang bagus, sementara setau saya,mas ary breeding ayam2 teknik. Karena paktanya selain teknik yg luar biasa bagus, ayam2teknik mas ary memiliki pukul yg tidak kalah sakit dengan ayam2 pukul atau ayam jalu. Apakah breeding H Niming menggunakan crosbreed juga, atau hanya inbreed saja? Jika hanya inbreed, lalu dari mana pukul sakit itu didaptkan?

Wah, sy jadi malu nih... Mas alang memuji terlalu berlebihan...


Pastinya, inbreed dan cross breed sy gunakan semua mas... Sy berusaha menciptakan 'Basic blood' ternakan sy. Yaitu ayam2 yg memiliki keunggulan dari sisi teknik. Terutama babonnya. 'Basic Blood' babon ini didapat dari hasil ternak sendiri. Bukan hasil membeli dari luar. Dgn inbreed, sy bisa membuat 'teknik' menjadi sifat yg dominan. Kalau sudah dominan, sy bisa dgn mudah mencari pejantan dari luar yg memiliki pukulan yg bagus (utk cross breed).
Tapi tentu harus diperhatikan, pejantan utk cross breed ini harus juga memiliki teknik yg setype dg babon saya. Dgn begitu, anak2nya akan tetap berteknik bagus, dan punya kelebihan pada pukulnya.
Hasil dari cross breed, dipilih satu ekor anak jantan dan betina yg paling bagus. Sepasang anak inilah yg kembali menjadi 'modal' utk proses inbreed berikutnya. Demikian seterusnya.

Jadi, secara sederhana bisa disimpulkan, bahwa fokus ternakan sy adlh menciptakan babon yg sesuai dgn keinginan saya (dalam hal ini teknik bagus). Kenapa harus babon? Karena dg menciptakan sendiri babon hasil ternak, kita bisa dgn mudah mengetahui apa kelebihan dan kekurangan babon tsb. Selanjutnya, bisa kita cari pejantan yg sekiranya cocok utk dijodohkan.

ps : Mas Alang jangan malu2 donk... silakan saja tulis pendapatnya. Kalaupun malu berpendapat, jangan sampai malu utk bertanya ya...
hehehe...

[quote="Administrator"]

alang wrote:Pastinya, inbreed dan cross breed sy gunakan semua mas... Sy berusaha menciptakan 'Basic blood' ternakan sy. Yaitu ayam2 yg memiliki keunggulan dari sisi teknik. Terutama babonnya. 'Basic Blood' babon ini didapat dari hasil ternak sendiri. Bukan hasil membeli dari luar. Dgn inbreed, sy bisa membuat 'teknik' menjadi sifat yg dominan. Kalau sudah dominan, sy bisa dgn mudah mencari pejantan dari luar yg memiliki pukulan yg bagus (utk cross breed).
Tapi tentu harus diperhatikan, pejantan utk cross breed ini harus juga memiliki teknik yg setype dg babon saya. Dgn begitu, anak2nya akan tetap berteknik bagus, dan punya kelebihan pada pukulnya.
Hasil dari cross breed, dipilih satu ekor anak jantan dan betina yg paling bagus. Sepasang anak inilah yg kembali menjadi 'modal' utk proses inbreed berikutnya. Demikian seterusnya.

Jadi, secara sederhana bisa disimpulkan, bahwa fokus ternakan sy adlh menciptakan babon yg sesuai dgn keinginan saya (dalam hal ini teknik bagus). Kenapa harus babon? Karena dg menciptakan sendiri babon hasil ternak, kita bisa dgn mudah mengetahui apa kelebihan dan kekurangan babon tsb. Selanjutnya, bisa kita cari pejantan yg sekiranya cocok utk dijodohkan.

Nah kalo begini kan jadi gamblang. Maksud saya bahwa artikel yang ditulis oleh Bang Admin megenai methode inbreed dan crosbreed bukan sekedar teori dari barat, tetapi memang sudah dicoba dan terbukti berhasil. Dengan demikian secara empiris dapat dipertanggungjawabkan. Saya berharap Bang Admin mau menularkan iilmu breedingnya kepada peternak pemula seperti saya, tidak dipendam sendiri untuk kesuksesan pribadi. Harapan ini juga ditujukan kepada para breeder senior lainnya yang sudah terbukti sukses dalam breeding dengan berbagai methode.
Semoga dengan demikian khasanah pemuliaan ternak, khususnya ayam laga indonesia dapat terus maju dan berkembang tidak kalah oleh breeder2 dari Thailand.

Apa perlu kita buat seminar atau workshop mengenai berbagai methode ternak tradisonal dan modern?

Salam Hormat.

Administrator wrote:

fadly wrote:Mas admin tolong kami yang disulawesi dong. Khususnya di Manado ama gorontalo. Kami pengen banget punya ayam dari jawa. Entah dari mas admin ato kawan-kawan yang lain. Kalo mas ada dukungan teman ato kenalan yang bisa membangun jaringan ke aulawesi tolong kami juga dibantu. Supaya ayam kami disini juga punya kualitas yang lumayan bagus.

Masalah yg sy hadapi adlh cara pengirimannya mas... Lewat pesawat dari Jakarta, urusannya berbelit2 dan sy tidak punya relasi di bandara Jakarta. Sementara kalau lewat laut, harus ditemani oleh seseorang yg membawa ayam tsb. Ongkosnya pasti mahal.

Mungkin mas Hendro (Mayor) bisa membantu.

Pengiriman lewat udara maupun laut jika keluar pulau harus melalui karantina...sepengetahuan saya diluar wilayah Sulawesi, Maluku dan Papua....pengiriman unggas antar provinsi lancar dan mudah saja...khusus untuk daerah yang saya sebutkan tadi pengiriman dimungkinkan jika ada tembusan surat rekomendasi pemasukan unggas dari dinas pertanian setempat ke bagian karantina bandara pengirim....masalah ini juga yang sampai sekarang menjadi kendala bagi saya untuk mengirimkan ayam milik p Fadly ( sepasang pacek dan biang + 3 ekor lancuran ) sehingga tertunda pengirimannya....tapi mudah2 an dalam waktu dekat ada solusi terbaik sehingga ayam dapat diterbangkan ke Gorontalo / Manado....salam

wah mantap mas hendro

wah mas hendro dah terkenal sampai seantero indonesia, buktinya ayam-ayamya dipesan banyak orang. pasti kualitas ayamnya mumpuni sekali, kan dah terbukti. sudah berapa lama mas hendro beternak ayam aduan?.....
ayamnya import semua ya?............dalam betrenak pakai metode pemuliaan ternak belum mas hendro?..........
maturnuwun

apakah ada yang sudah membuktikan bahwa teori pemuliaan ternak ada yang berhasil secara praktek?, khususnya untuk ayam bangkok.trims

Arifin wrote:apakah ada yang sudah membuktikan bahwa teori pemuliaan ternak ada yang berhasil secara praktek?, khususnya untuk ayam bangkok.trims

Mas Arifin, di dunia ini banyak sekali metode ternak. Dari semua metode yg ada, tidak ada satupun yg bisa menjamin keberhasilan sampai 100%.
Jadi, metode ini harus dipandang hanya sebagai sebuah alat panduan yang secara teoritis sudah terbukti.
Selanjutnya tinggal tergantung kita sendiri, bagaimana 'memainkan' alat tsb supaya bisa berjalan dgn baik. Untuk itu, juga dibutuhkan feeling, sedikit modifikasi, proses seleksi dan proses pengujian yg ketat.

Ibarat sebuah gitar, bunyi yg dihasilkan tentu tergantung siapa pemainnya. Begitu juga metode ini, siapa yg lebih teliti, cermat dan mahir, tentu lebih berpeluang utk berhasil.