apa yang harus dihitung jika ingin jualan ayam
+15
cak nur
Aptanto WSS
acay
arathrok
queens
zaran ae
urba
azis sutanto
Administrator
dhekoko
Hendro
rayhanfz
tetep.teges
nagageni212
Kembangsawit
19 posters
Halaman 2 dari 2
Halaman 2 dari 2 • 1, 2
Re: apa yang harus dihitung jika ingin jualan ayam
quote from om bob sadino
Berikut tulisan-tulisan Beliau, semoga bermanfaat.
1. Terlalu Banyak Ide – Orang “pintar” biasanya banyak ide, bahkan mungkin telalu banyak ide, sehingga tidak satupun yang menjadi kenyataan. Sedangkan orang “bodoh” mungkin hanya punya satu ide dan satu itulah yang menjadi pilihan usahanya
2. Miskin Keberanian untuk memulai – Orang “bodoh” biasanya lebih berani dibanding orang “pintar”, kenapa ? Karena orang “bodoh” sering tidak berpikir panjang atau banyak pertimbangan. Dia nothing to lose. Sebaliknya, orang “pintar” telalu banyak pertimbangan.
3. Telalu Pandai Menganalisis – Sebagian besar orang “pintar” sangat pintar menganalisis. Setiap satu ide bisnis, dianalisis dengan sangat lengkap, mulai dari modal, untung rugi sampai break event point. Orang “bodoh” tidak pandai menganalisis, sehingga lebih cepat memulai usaha.
4. Ingin Cepat Sukses – Orang “Pintar” merasa mampu melakukan berbagai hal dengan kepintarannya termasuk mendapatkahn hasil dengan cepat. Sebaliknya, orang “bodoh” merasa dia harus melalui jalan panjang dan berliku sebelum mendapatkan hasil.
5. Tidak Berani Mimpi Besar – Orang “Pintar” berlogika sehingga bermimpi sesuatu yang secara logika bisa di capai. Orang “bodoh” tidak perduli dengan logika, yang penting dia bermimpi sesuatu, sangat besar, bahkan sesuatu yang tidak mungkin dicapai menurut orang lain.
6. Bisnis Butuh Pendidikan Tinggi – Orang “Pintar” menganggap, untuk berbisnis perlu tingkat pendidikan tertentu. Orang “Bodoh” berpikir, dia pun bisa berbisnis.
7. Berpikir Negatif Sebelum Memulai – Orang “Pintar” yang hebat dalam analisis, sangat mungkin berpikir negatif tentang sebuah bisnis, karena informasi yang berhasil dikumpulkannya sangat banyak. Sedangkan orang “bodoh” tidak sempat berpikir negatif karena harus segera berbisnis.
8. Maunya Dikerjakan Sendiri – Orang “Pintar” berpikir “aku pasti bisa mengerjakan semuanya”, sedangkan orang “bodoh” menganggap dirinya punya banyak keterbatasan, sehingga harus dibantu orang lain.
9. Miskin Pengetahuan Pemasaran dan Penjualan – Orang “Pintar” menganggap sudah mengetahui banyak hal, tapi seringkali melupakan penjualan. Orang “bodoh” berpikir simple, “yang penting produknya terjual”.
10. Tidak Fokus – Orang “Pintar” sering menganggap remeh kata Fokus. Buat dia, melakukan banyak hal lebih mengasyikkan. Sementara orang “bodoh” tidak punya kegiatan lain kecuali fokus pada bisnisnya.
11. Tidak Peduli Konsumen – Orang “Pintar” sering terlalu pede dengan kehebatannya. Dia merasa semuanya sudah Oke berkat kepintarannya sehingga mengabaikan suara konsumen. Orang “bodoh” ?. Dia tahu konsumen seringkali lebih pintar darinya.
12. Abaikan Kualitas -Orang “bodoh” kadang-kadang saja mengabaikan kualitas karena memang tidak tahu, maka tinggal diberi tahu bahwa mengabaikan kualitas keliru. Sednagnkan orang “pintar” sering mengabaikan kualitas, karena sok tahu.
13. Tidak Tuntas – Orang “Pintar” dengan mudah beralih dari satu bisnis ke bisnis yang lain karena punya banyak kemampuan dan peluang. Orang “bodoh” mau tidak mau harus menuntaskan satu bisnisnya saja.
14. Tidak Tahu Pioritas – Orang “Pintar” sering sok tahu dengan mengerjakan dan memutuskan banyak hal dalam waktu sekaligus, sehingga prioritas terabaikan. Orang “Bodoh” ? Yang paling mengancam bisnisnyalah yang akan dijadikan pioritas
15. Kurang Kerja Keras dan Kerja Cerdas – Banyak orang “Bodoh” yang hanya mengandalkan semangat dan kerja keras plus sedikit kerja cerdas, menjadikannya sukses dalam berbisnis. Dilain sisi kebanyakan orang “Pintar” malas untuk berkerja keras dan sok cerdas,
16. Menacampuradukan Keuangan – Seorang “pintar” sekalipun tetap berperilaku bodoh dengan dengan mencampuradukan keuangan pribadi dan perusahaan.
17. Mudah Menyerah – Orang “Pintar” merasa gengsi ketika gagal di satu bidang sehingga langsung beralih ke bidang lain, ketika menghadapi hambatan. Orang “Bodoh” seringkali tidak punya pilihan kecuali mengalahkan hambatan tersebut.
18. Melupakan Tuhan – Kebanyakan orang merasa sukses itu adalah hasil jarih payah diri sendiri, tanpa campur tangan “TUHAN”. Mengingat TUHAN adalah sebagai ibadah vertikal dan menolong sesama sebagai ibadah horizontal.
19. Melupakan Keluarga – Jadikanlah keluarga sebagai motivator dan supporter pada saat baru memulai menjalankan bisnis maupun ketika bisnis semakin meguras waktu dan tenaga
20. Berperilaku Buruk – Setelah menjadi pengusaha sukses, maka seseorang akan menganggap dirinya sebagai seorang yang mandiri. Dia tidak lagi membutuhkan orang lain, karena sudah mampu berdiri diats kakinya sendiri.
Sumber: Bob Sadino
di sadur dari : http://cetakbiru.wordpress.com/2009/10/30/quote-from-om-bob-sadino-udah-jadi-hot-trit-kaskus/
Berikut tulisan-tulisan Beliau, semoga bermanfaat.
1. Terlalu Banyak Ide – Orang “pintar” biasanya banyak ide, bahkan mungkin telalu banyak ide, sehingga tidak satupun yang menjadi kenyataan. Sedangkan orang “bodoh” mungkin hanya punya satu ide dan satu itulah yang menjadi pilihan usahanya
2. Miskin Keberanian untuk memulai – Orang “bodoh” biasanya lebih berani dibanding orang “pintar”, kenapa ? Karena orang “bodoh” sering tidak berpikir panjang atau banyak pertimbangan. Dia nothing to lose. Sebaliknya, orang “pintar” telalu banyak pertimbangan.
3. Telalu Pandai Menganalisis – Sebagian besar orang “pintar” sangat pintar menganalisis. Setiap satu ide bisnis, dianalisis dengan sangat lengkap, mulai dari modal, untung rugi sampai break event point. Orang “bodoh” tidak pandai menganalisis, sehingga lebih cepat memulai usaha.
4. Ingin Cepat Sukses – Orang “Pintar” merasa mampu melakukan berbagai hal dengan kepintarannya termasuk mendapatkahn hasil dengan cepat. Sebaliknya, orang “bodoh” merasa dia harus melalui jalan panjang dan berliku sebelum mendapatkan hasil.
5. Tidak Berani Mimpi Besar – Orang “Pintar” berlogika sehingga bermimpi sesuatu yang secara logika bisa di capai. Orang “bodoh” tidak perduli dengan logika, yang penting dia bermimpi sesuatu, sangat besar, bahkan sesuatu yang tidak mungkin dicapai menurut orang lain.
6. Bisnis Butuh Pendidikan Tinggi – Orang “Pintar” menganggap, untuk berbisnis perlu tingkat pendidikan tertentu. Orang “Bodoh” berpikir, dia pun bisa berbisnis.
7. Berpikir Negatif Sebelum Memulai – Orang “Pintar” yang hebat dalam analisis, sangat mungkin berpikir negatif tentang sebuah bisnis, karena informasi yang berhasil dikumpulkannya sangat banyak. Sedangkan orang “bodoh” tidak sempat berpikir negatif karena harus segera berbisnis.
8. Maunya Dikerjakan Sendiri – Orang “Pintar” berpikir “aku pasti bisa mengerjakan semuanya”, sedangkan orang “bodoh” menganggap dirinya punya banyak keterbatasan, sehingga harus dibantu orang lain.
9. Miskin Pengetahuan Pemasaran dan Penjualan – Orang “Pintar” menganggap sudah mengetahui banyak hal, tapi seringkali melupakan penjualan. Orang “bodoh” berpikir simple, “yang penting produknya terjual”.
10. Tidak Fokus – Orang “Pintar” sering menganggap remeh kata Fokus. Buat dia, melakukan banyak hal lebih mengasyikkan. Sementara orang “bodoh” tidak punya kegiatan lain kecuali fokus pada bisnisnya.
11. Tidak Peduli Konsumen – Orang “Pintar” sering terlalu pede dengan kehebatannya. Dia merasa semuanya sudah Oke berkat kepintarannya sehingga mengabaikan suara konsumen. Orang “bodoh” ?. Dia tahu konsumen seringkali lebih pintar darinya.
12. Abaikan Kualitas -Orang “bodoh” kadang-kadang saja mengabaikan kualitas karena memang tidak tahu, maka tinggal diberi tahu bahwa mengabaikan kualitas keliru. Sednagnkan orang “pintar” sering mengabaikan kualitas, karena sok tahu.
13. Tidak Tuntas – Orang “Pintar” dengan mudah beralih dari satu bisnis ke bisnis yang lain karena punya banyak kemampuan dan peluang. Orang “bodoh” mau tidak mau harus menuntaskan satu bisnisnya saja.
14. Tidak Tahu Pioritas – Orang “Pintar” sering sok tahu dengan mengerjakan dan memutuskan banyak hal dalam waktu sekaligus, sehingga prioritas terabaikan. Orang “Bodoh” ? Yang paling mengancam bisnisnyalah yang akan dijadikan pioritas
15. Kurang Kerja Keras dan Kerja Cerdas – Banyak orang “Bodoh” yang hanya mengandalkan semangat dan kerja keras plus sedikit kerja cerdas, menjadikannya sukses dalam berbisnis. Dilain sisi kebanyakan orang “Pintar” malas untuk berkerja keras dan sok cerdas,
16. Menacampuradukan Keuangan – Seorang “pintar” sekalipun tetap berperilaku bodoh dengan dengan mencampuradukan keuangan pribadi dan perusahaan.
17. Mudah Menyerah – Orang “Pintar” merasa gengsi ketika gagal di satu bidang sehingga langsung beralih ke bidang lain, ketika menghadapi hambatan. Orang “Bodoh” seringkali tidak punya pilihan kecuali mengalahkan hambatan tersebut.
18. Melupakan Tuhan – Kebanyakan orang merasa sukses itu adalah hasil jarih payah diri sendiri, tanpa campur tangan “TUHAN”. Mengingat TUHAN adalah sebagai ibadah vertikal dan menolong sesama sebagai ibadah horizontal.
19. Melupakan Keluarga – Jadikanlah keluarga sebagai motivator dan supporter pada saat baru memulai menjalankan bisnis maupun ketika bisnis semakin meguras waktu dan tenaga
20. Berperilaku Buruk – Setelah menjadi pengusaha sukses, maka seseorang akan menganggap dirinya sebagai seorang yang mandiri. Dia tidak lagi membutuhkan orang lain, karena sudah mampu berdiri diats kakinya sendiri.
Sumber: Bob Sadino
di sadur dari : http://cetakbiru.wordpress.com/2009/10/30/quote-from-om-bob-sadino-udah-jadi-hot-trit-kaskus/
cak nur- Registered Sellers
- Jumlah posting : 2502
Join date : 10.02.10
Age : 57
Lokasi : PASURUAN. 085204243643 / 085785628857
Re: apa yang harus dihitung jika ingin jualan ayam
Kembangsawit wrote:tetep.teges wrote:1. Pantas tidak ayam yang dijual sebagai petarung yang dikehendaki pembeli..?
Kalau hal ini di penuhi...maka Hitungan diatas akan terpenuhi....
tanpa iklan yang Bombastis...dan cara menjual dengan sensasi berlebih
Salam
saat iklan boombastis kemudian pembeli tertarik. apakah pantas kita yang bukan konsumen harus mencela?
kembali ketopik
1. Pantas tidak ayam yang dijual sebagai petarung yang dikehendaki pembeli..?
sebuah kepatutan atau kepantasan hanya pembeli yang mengukurnya..saat penjual mengiklankan dagangannya, para calon pembeli setidaknya memiliki standarisasi kepantasan untuk dirinya sendiri.
semua penjual memiliki versi dagangan sendiri untuk iklan dagangannya
1. berdagang dengan gaya tidak ada.photo - tidak ada.video hanya kalimat unik
2. berdagang dengan gaya bahasa inggris dan boombastis
3. berdagang dengan standart forum minimalnya dengan photo dan dilengkapi video
sikap apa yang harus diutamakan?
saling menghormati dan menghargai
Begitu Pembeli Merasa pantas..Wortit...dengan hasil pembeliannya maka Pembeli akan menjadi langganan...
Laris...terkenal..punya Brand...Mahal dikit tapi Recommended...
pasti modal ternak dan operasional nutup dan mungkin plus..
Sudah jamak ..umum..
kecuali jika....Ayam tidak pantas menurut pembeli..DiBandrol JUTAAN...IKLAN BOMBASTIS...DIKEMBALIKAN..
walah..rugi nama..rugi ayam di gebuki...
Operasi Plastik pake Deklit Tratak gak cukup nutupin malu..
Saling Menghormati dan Menghormati Kita jaga...
salam
cmmiw
tetep.teges- Kapten
- Jumlah posting : 466
Join date : 05.10.11
Age : 48
Lokasi : Semarang
Re: apa yang harus dihitung jika ingin jualan ayam
tetep.teges wrote:Kembangsawit wrote:tetep.teges wrote:1. Pantas tidak ayam yang dijual sebagai petarung yang dikehendaki pembeli..?
Kalau hal ini di penuhi...maka Hitungan diatas akan terpenuhi....
tanpa iklan yang Bombastis...dan cara menjual dengan sensasi berlebih
Salam
saat iklan boombastis kemudian pembeli tertarik. apakah pantas kita yang bukan konsumen harus mencela?
kembali ketopik
1. Pantas tidak ayam yang dijual sebagai petarung yang dikehendaki pembeli..?
sebuah kepatutan atau kepantasan hanya pembeli yang mengukurnya..saat penjual mengiklankan dagangannya, para calon pembeli setidaknya memiliki standarisasi kepantasan untuk dirinya sendiri.
semua penjual memiliki versi dagangan sendiri untuk iklan dagangannya
1. berdagang dengan gaya tidak ada.photo - tidak ada.video hanya kalimat unik
2. berdagang dengan gaya bahasa inggris dan boombastis
3. berdagang dengan standart forum minimalnya dengan photo dan dilengkapi video
sikap apa yang harus diutamakan?
saling menghormati dan menghargai
Begitu Pembeli Merasa pantas..Wortit...dengan hasil pembeliannya maka Pembeli akan menjadi langganan...
Laris...terkenal..punya Brand...Mahal dikit tapi Recommended...
pasti modal ternak dan operasional nutup dan mungkin plus..
Sudah jamak ..umum..
untuk pernyataan diatas aku setuju
kecuali jika....Ayam tidak pantas menurut pembeli..DiBandrol JUTAAN...IKLAN BOMBASTIS...DIKEMBALIKAN..
walah..rugi nama..rugi ayam di gebuki...
Operasi Plastik pake Deklit Tratak gak cukup nutupin malu..
kalau yang satu ini sepertinya pembeli dan penjual tidak lihat secara langsung saat ayam dites karena tidak dilampirkan bukti seperti photo dan videonya, yang terjadi hanya laporan dari pihak ketiga saja
Saling Menghormati dan Menghormati Kita jaga...
salam
cmmiw
Kembangsawit- Premium member
- Jumlah posting : 3818
Join date : 29.10.12
Age : 42
Lokasi : Madiun
Re: apa yang harus dihitung jika ingin jualan ayam
Hendro wrote:rayhanfz wrote:nagageni212 wrote:kepanjangan mas ngitung nya..
menurut sy kalo kita jual ayam yg dibesarkan sendiri dari usia 1 hari sampai 7 bulan dengan harga 350 rb tetep masih untung..
masa sih mas......
coba itung lagi kekeke:D
Pengalaman saya ngitung pakan ayam sebagai berikut :
Biaya pakan per ekor per bulan sekitar 17 ribu rupiah
Dalam kurun 7 bulan berarti 17 rb x 7 : 119 ribu/ekor
Biaya lainnya relatif bergantung skala dan motivasi beternak, jadi besaran harga jual minimal adalah 120 ribu untuk mencapai BEP pakan selama 7 bulan....................
wah itungan saya sebulan itu bisa Rp20 (middle) ~ Rp30 ribu (top) ...
bagi donk Pak Hendro resep racikan makanan ayam nya yg memenuhi calcium protein karbohidrat dsb .... thx
Re: apa yang harus dihitung jika ingin jualan ayam
litato wrote:Hendro wrote:rayhanfz wrote:nagageni212 wrote:kepanjangan mas ngitung nya..
menurut sy kalo kita jual ayam yg dibesarkan sendiri dari usia 1 hari sampai 7 bulan dengan harga 350 rb tetep masih untung..
masa sih mas......
coba itung lagi kekeke:D
Pengalaman saya ngitung pakan ayam sebagai berikut :
Biaya pakan per ekor per bulan sekitar 17 ribu rupiah
Dalam kurun 7 bulan berarti 17 rb x 7 : 119 ribu/ekor
Biaya lainnya relatif bergantung skala dan motivasi beternak, jadi besaran harga jual minimal adalah 120 ribu untuk mencapai BEP pakan selama 7 bulan....................
wah itungan saya sebulan itu bisa Rp20 (middle) ~ Rp30 ribu (top) ...
bagi donk Pak Hendro resep racikan makanan ayam nya yg memenuhi calcium protein karbohidrat dsb .... thx
Untuk 27 ekor ayam dikandang (sesuai kapasitas kandang pajang), saya mengeluarkan biaya pakan sebesar Rp 450 ribu/bulan dengan perincian :
20 kg beras merah Rp. 150 ribu
20 kg dedak padi Rp. 50 ribu
20 kg voer 594 Rp. 140 ribu
20 kg dedak jagung Rp. 110 ribu
--------------------------------- +
Total : Rp 450 ribu
450 ribu jika dibagi 27 ekor jatuhnya sekitar 16.666 dibulatkan jadi 17 ribu/ekor/bulan.............
Salam
Hendro- moderator
- Jumlah posting : 7357
Join date : 06.08.09
Age : 55
Lokasi : Semarang
Re: apa yang harus dihitung jika ingin jualan ayam
Yang ingin saya tanyakan apakah formula makanan mempengaruhi perkembangan dan kualitas anak ayam sampai dewasa
* lain klo beli ayam yg sudah dewasa dan beli di pasar untul atau orang jual butuh harganya pasti murah
Sori nanya soalnya masih"Bego" soal ayam
Lannjuut ggaaannn
* lain klo beli ayam yg sudah dewasa dan beli di pasar untul atau orang jual butuh harganya pasti murah
Sori nanya soalnya masih"Bego" soal ayam
Lannjuut ggaaannn
KUCAY *- Sersan
- Jumlah posting : 81
Join date : 04.07.13
Re: apa yang harus dihitung jika ingin jualan ayam
Hendro wrote:litato wrote:Hendro wrote:rayhanfz wrote:nagageni212 wrote:kepanjangan mas ngitung nya..
menurut sy kalo kita jual ayam yg dibesarkan sendiri dari usia 1 hari sampai 7 bulan dengan harga 350 rb tetep masih untung..
masa sih mas......
coba itung lagi kekeke:D
Pengalaman saya ngitung pakan ayam sebagai berikut :
Biaya pakan per ekor per bulan sekitar 17 ribu rupiah
Dalam kurun 7 bulan berarti 17 rb x 7 : 119 ribu/ekor
Biaya lainnya relatif bergantung skala dan motivasi beternak, jadi besaran harga jual minimal adalah 120 ribu untuk mencapai BEP pakan selama 7 bulan....................
wah itungan saya sebulan itu bisa Rp20 (middle) ~ Rp30 ribu (top) ...
bagi donk Pak Hendro resep racikan makanan ayam nya yg memenuhi calcium protein karbohidrat dsb .... thx
Untuk 27 ekor ayam dikandang (sesuai kapasitas kandang pajang), saya mengeluarkan biaya pakan sebesar Rp 450 ribu/bulan dengan perincian :
20 kg beras merah Rp. 150 ribu
20 kg dedak padi Rp. 50 ribu
20 kg voer 594 Rp. 140 ribu
20 kg dedak jagung Rp. 110 ribu
--------------------------------- +
Total : Rp 450 ribu
450 ribu jika dibagi 27 ekor jatuhnya sekitar 16.666 dibulatkan jadi 17 ribu/ekor/bulan.............
Salam
Re: apa yang harus dihitung jika ingin jualan ayam
pak hendro racikan pakan tsb diberikan mulai umur brapa ya pk...? dan setiap pemberian pakan seberapa banyak porsinya (brapa kali sehari..? trima ksh
Ranowibowo- Registered Sellers
- Jumlah posting : 1232
Join date : 11.08.12
Age : 38
Lokasi : SOBA, Hp & Wa : 085252564940 / BBM: D5C01E25
Re: apa yang harus dihitung jika ingin jualan ayam
Mulai umur 3 bulan diberikan sekali sehari jam 4 sore khusus ayam dewasa umur 7 bulan keatas, sedangkan untuk umur dibawahnya diberikan pagi dan sore, mengenai porsi disesuaikan saja dengan kapasitas temboloknya kira2 berikan 3/4 bagian dari kapasitas tembolok ayam..............Ranowibowo wrote:pak hendro racikan pakan tsb diberikan mulai umur brapa ya pk...? dan setiap pemberian pakan seberapa banyak porsinya (brapa kali sehari..? trima ksh
Hendro- moderator
- Jumlah posting : 7357
Join date : 06.08.09
Age : 55
Lokasi : Semarang
Re: apa yang harus dihitung jika ingin jualan ayam
trimakasih pk hendro.. informasinya sangat bermanfaat skali bgi pemula sprti sy.. :-)
Ranowibowo- Registered Sellers
- Jumlah posting : 1232
Join date : 11.08.12
Age : 38
Lokasi : SOBA, Hp & Wa : 085252564940 / BBM: D5C01E25
Re: apa yang harus dihitung jika ingin jualan ayam
nah ini postingan yg saya tunggu"
Ahmad markoem ( bruek )- kopral
- Jumlah posting : 19
Join date : 27.08.13
Lokasi : cirebon
Halaman 2 dari 2 • 1, 2
Similar topics
» apakah benar jika pacek yang masih muda dengan babon yang baru pertama kali bertelur akan menghasilkan anak ayam memiliki tulangan yang lemas
» Yang Jualan di FJB kok orangnya itu2 aja :(
» Apakah ayam yang ikut kontes PAPAJI harus ayam pukul KERAS?
» Gimana Nerapin strategi Jualan Yang Baik :)
» Model tarung yg lbh disenangi
» Yang Jualan di FJB kok orangnya itu2 aja :(
» Apakah ayam yang ikut kontes PAPAJI harus ayam pukul KERAS?
» Gimana Nerapin strategi Jualan Yang Baik :)
» Model tarung yg lbh disenangi
Halaman 2 dari 2
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik