USULAN SEGMEN KONTES

hehehehehehe,ikut senyum aja,,,ga mau koment ah,takut mnimbulkan polemik yg brkepanjangan
dibawa have fun ajah,,,,,mudah2an next kontes ada lg ayam pukulmati hehehehe

alexusila (alexa farm) wrote:

Administrator wrote:

pacita wrote:wah malah bisa lebih dari 5 ronde tuh, karena tujuannya patut dan jelas, pada banyak kasus walaupun 1 airan ada aja ayam yg mati (melampaui batas) walaupun dah bungkus jalu dgn rapi..... hehehehe

5 ronde bungkus patok maksudnya ??

Utk kasus ayam mati di arena papaji, selama ini tidak pernah ada.

Bos Ketum masa lupa sama ayamnya Kang Dhimas dengan nama si Pitung yg memukul mati ayam lawannya pada
kontes Papaji.......

Ini kan kejadiannya baru bos...
Tarung 3 air aja ada yg mati. Apalagi 5 air?

Kita berjalan di pinggir jalan saja bisa ketabrak. Apalagi jalan di tengah2 ?
Artinya, jangan main api kalau ngga mau kebakar.
Mentang2 tarung 3 air bisa mati, bukan lantas kita semena2 sekalian aja 5 air.

ikut ngusul klu ga diterima saya jgn dicaci maki ya....tarung 3ronde aja tp ga usah pake juri klu dlm 3 ronde gak ada yg keluar sebagai pemenang (draw) unggul atau asor ga bisa berlanjut ke final makin susah kan dapet piagam papaji dan makin tertantang untuk mencetak ayam yg bisa menang dalam 3ronde....maaf klu salah.

kedubrag wrote:ikut ngusul klu ga diterima saya jgn dicaci maki ya....tarung 3ronde aja tp ga usah pake juri klu dlm 3 ronde gak ada yg keluar sebagai pemenang (draw) unggul atau asor ga bisa berlanjut ke final makin susah kan dapet piagam papaji dan makin tertantang untuk mencetak ayam yg bisa menang dalam 3ronde....maaf klu salah.

Saran Bang Kedubrak akan kami tampung dan dicatat
Salam PAPAJI

[quote="alexusila (alexa farm)"]

kedubrag wrote:ikut ngusul klu ga diterima saya jgn dicaci maki ya....tarung 3ronde aja tp ga usah pake juri klu dlm 3 ronde gak ada yg keluar sebagai pemenang (draw) unggul atau asor ga bisa berlanjut ke final makin susah kan dapet piagam papaji dan makin tertantang untuk mencetak ayam yg bisa menang dalam 3ronde....maaf klu salah.

Selamat Pagi Papajiers...
Semangatnya harus pada peningkatan kualitas hasil ternak dan rawatan ayam indonesia agar bisa bersaing dengan ayam improoottt...
Berita kekalahan ayam improott dengan ayam lokal lebih banyak faktor JALU..ƗƗϱ"̮ƗƗϱ"̮[•̃⌣•̃]ƗƗϱ"̮ƗƗϱ"̮(y)
Apa sudah ada tokoh ayam kita yg membawa ayam hasil ternak dan rawatannya bertanding di thailand dgn sistem pertandingan di Thailand ???
Terlepas dari faktor Legalitas dan iklim sosial, ini hanya Faktor Kualitas ayam dan rawatan saja kok.. Mohon maaf bila ada yg salah..

- salam kukuruyuuuuuk -

Saya rasa kalo masalah kwalitas ayam hasil kontes.....bukan dengan peraturan kita menyeleksinya.

Sistem pertandingan atau harga tiket yg disesuaikan sepertinya lebih efektif utk menyeleksi peserta kontes.

Misalnya :

- Adanya kontes kelas Champion. Hanya ayam2 yg pernah menang di kontes2 kelas biasa yg boleh mendaftar.
- Tournamen antar Team seperti yg sudah berlaku seperti sekarang. Pada partai Final....kan udah keliatan kwalitas2 ayam yg terbaik. Karena sudah terseleksi di partai2 sebelumnya.
- Mengacu pada sistem pro.....T 500 pasti akan beda dengan T 5000. Dibuatkan kontes kelas bergengsi....harga uang pendaftaran 10000. Saya yakin pesertanya juga akan terseleksi dengan sendirinya. Dengan uang pendaftaran yg cuma 200....saya yakin misinya memang bukan mencari kwalitas yg benar2 yahud. Tapi memang membuat agenda rutin....untuk acara bertatap muka dan berkumpul sesama anggota dan penggemar ayam aduan.


Piss......

Menurut saya apa yang dilakukan PAPAJI sudah betul Latber dan Konas merupakan kegiatan yang positip sebagai sebuah pilihan bagi para penghobi ayam adu, dimana orang yang biasanya main pro bisa menjadikan Latber dan Konas sebagai ajang pelatihan bagi ayam2nya yg mo terjun ke pro. Demikian juga bagi yang biasa main amatiran barangkali mo nyoba arena pro maka Latber dan Konas bisa dijadikan tolok ukur bagi kualitas para jawaranya untuk mencoba terjun ke pro.

Cuma untuk pertandingan sekelas Turnamen Nasional saya setuju dengan usulan 5 ronde kenapa :
1. Tingkatan/Grade TurNas lebih tinggi daripada Latber dan Konas sehingga membutuhkan nilai lebih dan tantangan lebih yaitu 5 ronde,
2. Hadiah yang diperebutkan lebih besar, artinya peserta akan berupaya semaksimal mungkin mempersiapkan para jawaranya dalam memenangkan pertandingan pertandingan dimana gengsi sasana dipertaruhkan. Dengan 5 ronde maka hawa/suasana/aroma/nuansa pertarungan akan semakin menengangkan dan jawara yang dipersiapkanpun pasti yang istimewa.
3. Menghindari subyektifitas juri dalam memberikan penilaian (lihat point 2) kenapa karena dengan 5 ronde dan sistem timbangan membuat bobot pertarungan akan lebih berat dibandingkan dengan arena PRO sehingga si jawara kita mempunyai porsi lebih besar dalam memenangkan pertarungan dan bukan karena JURI.

Demikian pendapat saya

salam JK

Joko wrote:Menurut saya apa yang dilakukan PAPAJI sudah betul Latber dan Konas merupakan kegiatan yang positip sebagai sebuah pilihan bagi para penghobi ayam adu, dimana orang yang biasanya main pro bisa menjadikan Latber dan Konas sebagai ajang pelatihan bagi ayam2nya yg mo terjun ke pro. Demikian juga bagi yang biasa main amatiran barangkali mo nyoba arena pro maka Latber dan Konas bisa dijadikan tolok ukur bagi kualitas para jawaranya untuk mencoba terjun ke pro.

Cuma untuk pertandingan sekelas Turnamen Nasional saya setuju dengan usulan 5 ronde kenapa :
1. Tingkatan/Grade TurNas lebih tinggi daripada Latber dan Konas sehingga membutuhkan nilai lebih dan tantangan lebih yaitu 5 ronde,
2. Hadiah yang diperebutkan lebih besar, artinya peserta akan berupaya semaksimal mungkin mempersiapkan para jawaranya dalam memenangkan pertandingan pertandingan dimana gengsi sasana dipertaruhkan. Dengan 5 ronde maka hawa/suasana/aroma/nuansa pertarungan akan semakin menengangkan dan jawara yang dipersiapkanpun pasti yang istimewa.
3. Menghindari subyektifitas juri dalam memberikan penilaian (lihat point 2) kenapa karena dengan 5 ronde dan sistem timbangan membuat bobot pertarungan akan lebih berat dibandingkan dengan arena PRO sehingga si jawara kita mempunyai porsi lebih besar dalam memenangkan pertarungan dan bukan karena JURI.

Demikian pendapat saya

salam JK

Di awal rapat perencanaan, aturan serta tata laksana kontes dan turnamen memang pernah terpikirkan utk tarung 5 ronde full.
Tapi rencana tarung 5 ronde ini akhirnya 'ditunda' mengingat kita ingin membangun image PAPAJI yg positif di mata masyarakat dulu. Agar stigma negatif tentang judi dan penyiksaan hewan sedikit demi sedikit terkikis dulu.

Seperti kita tahu bahwa sebagian masyarakat masih menganggap hoby ini kejam krn dianggap menyiksa hewan.
Dimata hobiis, tarung 6 ronde dgn jalu terbuka adlh hal yg biasa. Tapi di mata masyarakat umum, tarung 1 ronde dgn bungkus jalu tebal sekalipun masih dianggap penyiksaan.

Jadi untuk saat ini sepertinya kita harus 'mengalah' dulu utk mewujudkan tarung 5 ronde.
Mudah2an kedepannya ada kesempatan utk merevisi aturan.
Toh kita tidak ingin PAPAJI dikecam masyarakat di usianya yg masih terbilang muda.

sepertinya deburan ombak dan hembusan nafas ujungkulon memberikan sedikit pencerahan.

galant_f1 wrote:sepertinya deburan ombak dan hembusan nafas ujungkulon memberikan sedikit pencerahan.

ƗƗɐƗƗɐƗƗɐ "̮ ƗƗɐƗƗɐƗƗɐ. Lama Ǧ̩̥ɑ̤̥̈̊ĸ nongol.....HlolH
Apa kabar?

Joko wrote:Menurut saya apa yang dilakukan PAPAJI sudah betul Latber dan Konas merupakan kegiatan yang positip sebagai sebuah pilihan bagi para penghobi ayam adu, dimana orang yang biasanya main pro bisa menjadikan Latber dan Konas sebagai ajang pelatihan bagi ayam2nya yg mo terjun ke pro. Demikian juga bagi yang biasa main amatiran barangkali mo nyoba arena pro maka Latber dan Konas bisa dijadikan tolok ukur bagi kualitas para jawaranya untuk mencoba terjun ke pro.

Cuma untuk pertandingan sekelas Turnamen Nasional saya setuju dengan usulan 5 ronde kenapa :
1. Tingkatan/Grade TurNas lebih tinggi daripada Latber dan Konas sehingga membutuhkan nilai lebih dan tantangan lebih yaitu 5 ronde,
2. Hadiah yang diperebutkan lebih besar, artinya peserta akan berupaya semaksimal mungkin mempersiapkan para jawaranya dalam memenangkan pertandingan pertandingan dimana gengsi sasana dipertaruhkan. Dengan 5 ronde maka hawa/suasana/aroma/nuansa pertarungan akan semakin menengangkan dan jawara yang dipersiapkanpun pasti yang istimewa.
3. Menghindari subyektifitas juri dalam memberikan penilaian (lihat point 2) kenapa karena dengan 5 ronde dan sistem timbangan membuat bobot pertarungan akan lebih berat dibandingkan dengan arena PRO sehingga si jawara kita mempunyai porsi lebih besar dalam memenangkan pertarungan dan bukan karena JURI.

Demikian pendapat saya

salam JK

pendapat Mas Joko sangat membangun dan menjadi saran yg sangat baik , akan tetapi memang aturan yg kita gunakan sekarang belum dapat dirubah sampai nanti MUNAS PAPAJI 1 terlaksana.Oleh karena itu saya sangat berharap Mas Joko dan Rekan 2 Karangtineung dapat hadir dan berpartisipasi pada MUNAS PAPAJI nanti sehingga semua saran dan pendapat dari semua anggota Papaji dapat tersalurkan dan kita bahas bersama..

Salam Musyawarah Papaji

galant_f1 wrote:sepertinya deburan ombak dan hembusan nafas ujungkulon memberikan sedikit pencerahan.

Bro ente jangan cuma komentar aja di forum mari bantu rekan2 pengurus dan panitya dalam melaksanakan acara2 yg Papaji Laksanakan , semua pendapat dan saran ente sangat berguna bagi PAPAJI akan tetapi kalo cuma di forum tanpa membantu di acara yg nyata yang Papaji adakan ente menurut saya Tong Kosong Nyaring Bunyinya,,,,,,hehehehehehehehe

TIDAK Percuma MR DONO di tunjuk sebagai CARATAKER MUSDA DKI oleh para PENDIRI PAPAJI dikala PAPAJI DKI mengalami Polemik ORGANISASI ( Polemik DKI dapat di SELESAIKAN dgn BAIK ), NOW, Ternyata kini Kembali membuat IDE / MASUKAN Terobosan . . . . . TARUNG 5 Ronde , kebetulan juga Memang sudah di USULKAN n di DISKUSIKAN AWAL bersama B HERMAN- Pemilik HMS . . . . . Nice Touched Brada .


Salam PAPAJI BISA .

Abu Aslam WSS wrote:Menurut saya malah sebaliknya , untuk menang di Kontes jauh lebih susah krn :

1. walau lawan berat sama namun nggak bisa pilih lawan .
2. Jalu dibungkus . Ini yang bikin mumet arti jalu sangat lah penting agar kemenangan bisa agak cepat . Akibatnya kalau jalu dibungkus peluang menang dr Faktor keberuntungan semakin kecil yg diadu murni kualitas teknik belaka .
3. Agar menang dikontes harus bawa ayam bagus , namun kalau ke kalang bawa ayam biasa pun bisa menang soalnya di tunjang pake Jalu .
4. Tanpa T jadi semua elamen penghobi dr tingkat Tarkam hingga undangan berkumpul . di Dunianyata kelas tarkam susah naik ke tingkat undangan krn nggak punya sangu yang cukup sehingga yang datang ke undangan yg berkantong tebal saja padahal kelas tarkampun nggak sedikit yg kualitasnya bagus .
5. Dikontes ketemu dengan 2 ekor lawan dengan teknik yang berbeda sedang dikalangan hanya ketemu satu lawan saja .
6. Karena yang dibawa ayam nya bagus bagus jangankan tarung 5 air terkadang 2 air saja ayam udah pada babak belur walau tanpa gunakan jalu .
7. kalau di kontes dipakai 5 air saya yakin byk yg keok alias putus , kan kasian yg kalah .

monggo kalau ada yang menambahkan dan melengkapi .

Pandangan yang sungguh akurat dan menggambarkan kondisi riil di lapangan, saya rasa ide tarung 5 ronde boleh2 saja tetapi tidak perlu terburu buru untuk direalisasikan, seperti kata mas Ary kita tunggu sampai stigma negatif tentang ayam aduan sudah terkikis habis dulu, baru kita bisa mulai memikirkan untuk memberlakukan aturan baru yang mengadopsi aturan non PAPAJI.................................

Ingat PAPAJI adalah PAPAJI berbeda dengan PRO !!! jadi biarkan sementara waktu kondisi tetap demikian karena justru disitulah kita bisa menunjukkan perbedaan nyata dan membuktikan bahwa PAPAJI punya agenda dan tujuan berbeda dengan PRO, kita lihat perkembangan pandangan masyarakat umum soal adu ayam, jika kesan negatif sudah hilang maka silakan jika ingin mulai mencoba berbagai aturan baru......................................

Seperti kata pak Joko JK bahwa adu ayam PRO atau PAPAJI adalah sebuah pilihan, maka jika ingin turun 5/6 air silakan main aja di PRO, sedangkan jika ingin turun di amatir 3 airan dengan dibungkus taji silakan turun di PAPAJI, begitu simple dan praktis serta memberikan alternatif pilihan yang positif bagi para penghobi....................................

Cari yang asyik2 aja dan murah meriah merakyat sehingga dapat diterima dan diikuti oleh seluruh lapisan masyarakat, pada Latber antar tim Jateng tempo hari pemain pro sudah banyak yang datang untuk melihat dan beberapa (3 tim) sudah ikutan dan mereka sudah mendaftar lagi bahkan jumlah tim lebih banyak untuk Latber mendatang, artinya sistem 3 air sudah dapat diterima dan dirasakan cocok bagi mereka yang biasanya turun di non PAPAJI.......................................

Salam PAPAJI...................

mohon izin kang,,,ikutan nimbrung dan jd pendengar aja.....!!!!

pa kbrnya kang hendro dan rekan2.

salam,
erwan

Banyak masukan tentang thread ini, yang pada intinya ada yang pro ada yang kontra dan ada yang netral. Semuanya menurut saya bisa dibenarkan, karena memiliki argumentasi, dan latar belakang masing-masing. Ada tarung ayam yang lebih dari 10 ronde, ada yang 6 ronde ada yang 5 ronde, 4, 3, 2 bahkan 1 ronde. Tentunya perbedaan jumlah ronde tersebut bisa mencerminkan ketahanan ayam. Ekstrimnya ayam yang baru dipersiapkan untuk latber yunior, belum siap untuk kontes. Ketahanan atau stamina ayam ada kaitannya dengan rawatan, gizi, jamu, dan dasarnya.
Pro dan Papaji memang ada perbedaannya, tetapi juga ada persamaannya, saya sempat berpikir bahwa visi Papaji, tarung ayam tanpa judi bukan semata-mata sebagai sesuatu yang berbeda dengan Pro, tetapi juga ada tujuan untuk penyaluran hobi tanpa harus pergi ke pro.
Sebagai suatu usulan tentunya bisa dijalankan dan bisa juga ditolak, apalagi kalau para Senior Papaji yang memiliki kewenangan berpendapat lain, maka dapat diterima akal sehat, usulannya berhenti sebagai usulan. Dan saya sebagai pembuat usulan ini juga tetap mendukung kegiatan Papaji dengan format yang ada, secara nyata. Dalam artian jika ada acara2 Papaji, ikut berpartisipasi sebagai peserta. Mungkin suatu saat nanti aturan2 bisa berubah demi kemajuan dan perbaikan, serta membuat solusi atas permasalahan yang ada saat ini, sebagai belajar dari pengalaman. Jika kita bijak dalam menyikapi perbedaan-perbedaan yang ada, ide2 yang beragam, mudah2an Papaji semakin maju.

Sekedar usulan tentang ronde kontes latber atau skala nasional...
Knapa ga di bikin kelas seperti ajang Tinju ada kelas ringan kelas menengah dan kelas berat
kelas ringan di bikin aturan 2 ronde.
Kelas menengah 3 Ronde
dan kelas berat full 5 ronde...
Salam usuuulll yg ga asaaallll....

legolas wrote:kenapa selalu disamain sama pro ya. papaji ya papaji pro ya pro.

kalau mau main pro ya ke rumpin aja gak usa ke papaji.

kalau mau di papaji ya ikuti la peraturan papaji.

pro itu ada unsur T nya

papaji itu murni untuk kumpulan penghobby ayam yg dimana bisa berkumpul tanpa ada rasa takut.

sekalipun diluar papaji member juga pada main T

sabar sabar bro hehehehehehhe

Joko wrote:Menurut saya apa yang dilakukan PAPAJI sudah betul Latber dan Konas merupakan kegiatan yang positip sebagai sebuah pilihan bagi para penghobi ayam adu, dimana orang yang biasanya main pro bisa menjadikan Latber dan Konas sebagai ajang pelatihan bagi ayam2nya yg mo terjun ke pro. Demikian juga bagi yang biasa main amatiran barangkali mo nyoba arena pro maka Latber dan Konas bisa dijadikan tolok ukur bagi kualitas para jawaranya untuk mencoba terjun ke pro.

Cuma untuk pertandingan sekelas Turnamen Nasional saya setuju dengan usulan 5 ronde kenapa :
1. Tingkatan/Grade TurNas lebih tinggi daripada Latber dan Konas sehingga membutuhkan nilai lebih dan tantangan lebih yaitu 5 ronde,
2. Hadiah yang diperebutkan lebih besar, artinya peserta akan berupaya semaksimal mungkin mempersiapkan para jawaranya dalam memenangkan pertandingan pertandingan dimana gengsi sasana dipertaruhkan. Dengan 5 ronde maka hawa/suasana/aroma/nuansa pertarungan akan semakin menengangkan dan jawara yang dipersiapkanpun pasti yang istimewa.
3. Menghindari subyektifitas juri dalam memberikan penilaian (lihat point 2) kenapa karena dengan 5 ronde dan sistem timbangan membuat bobot pertarungan akan lebih berat dibandingkan dengan arena PRO sehingga si jawara kita mempunyai porsi lebih besar dalam memenangkan pertarungan dan bukan karena JURI.

Demikian pendapat saya

salam JK

Mantaaappppppppppp

Dono wrote:

acay wrote:

Dono wrote:

D@ffa wrote:Ikuti aturannya, ikuti pertandingan versi papaji...anda menang tapi kurang sreg yo ngomong..anda kalah sesuai aturan dan gak puas ya main aja ke pro...mau lebih puas versi diri sendiri ya buat forum sendiri..ajak yg sepaham..buat pertandingan sesuai keinginan..siapa tahu malah bisa mewujudkan pertandingan legal, resmi dan berskala besar dgn T...salam perdamaian

Betul sekali Bang D@ffa, pasti ikuti aturannya....dst
Saya juga hampir selalu berpartisipasi dalam kontes/Latber, turnamen, khususnya yang dilaksanakan di Jakarta dst, untuk luar kota baru 2 kali ikut yang di Semarang,....... Ini sengaja saya sampaikan untuk diketahui bahwa saya cinta Papaji, sebagai penyaluran hobi sabung ayam tanpa judi,...
Usulan segmen, namanya juga usulan untuk inovasi atau variasi, masih sebatas usulan yang perlu dibahas lebih lanjut, termasuk pro dan kontra serta pengayaan argumentasi,... Jika Bang D@ffa ada pendapat atau masukan silakan,....
Pengalaman waktu nonton ayam "tokoh Papaji" tarung di Pro yg cukup bergengsi, ada ledekan yang kira2 bunyinya "kalau di Papaji ayam seperti ini menang ya?", orang itu meledek karena ayam muncul terus tapi pukulannya kurang berefek. Tentunya sebagai anggota Papaji saya ikut merasakan malu dengan ledekan tersebut,....
Inovasi dan variasi tersebut dimaksudkan untuk menambah kualitas Papaji, sehingga tidak dipandang sebelah mata oleh pemain pro. Kalau tidak salah tujuan atau misi Papaji salah satunya untuk penyaluran hobi tanpa harus berjudi. Mohon maaf jika kurang berkenan.
Salam Guyub,....

potensi polemik nih... beda tempat beda rasa mas masing2 hobies punya pengertian dan standart masing2 mas jd lebih baik jangan diangkat lah


kalau nanti anggota PAPAJI balik memberikan pernyataan..
" ... ayam kasoran gitu ko bisa menang dikalangan undangan sih, apa kualitas kalangan undangan seperti ini " tentunya hanya akan saling ngejudge yg tidak berkesudahan dengan mengedepakankan cara pandang mereka masing2



CMIIW salam,

Beda pendapat itu baik-baik saja Mas Bro ther, untuk memperkaya pengetahuan kita. Kalau soal ayam kasoran menang di pro bukan hal yang aneh, beberapa hari yang lalu, di tempat yang sama, ayam temen saya lagi ngeberi 1, kena secabutan jadi kalah. Kalau di Papaji hal seperti itu hampir tidak mungkin, bahkan kadang2 Yuri menawari kepada yg punya ayam Astor (score nya jauh ketinggalan) untuk mengangkat ayamnya.
Point saya dalam membandingkan di Papaji dan di Pro, pada kualitas tarung, daya tahan dan perawatan.
Untuk Arena Pro yg Mas ragukan tadi, memang saya tidak sebutkan tempatnya karena tidak etis, tapi setahu saya yg paling bergengsi di Jakarta dan sekitarnya.
Kalau penasaran silakan BB saya di 297cb0f9
Mohon maaf jika kurang berkenan,.... Salam Guyub,....

Setelah sekian lama, Membaca pendapat2 Mas Acay di thread ini maupun yang lainnya, dengan jiwa legowo saya mengakui kehebatan, ketelitian, ketetapan dalam memegang prinsip dan tujuan awal Papaji. Sepertinya tidak satupun postingan yang hangat2 terlepas dari perhatian Mas Acay.
Orang yang punya kemampuan seperti Mas Acay ini, jika di kepengurusan Papaji layak diusulkan jadi Ketum, di forum layak jadi moderator atau bahkan wakil administrator,.....
CMIIW

alexusila (alexa farm) wrote:

legolas wrote:kenapa selalu disamain sama pro ya. papaji ya papaji pro ya pro.

kalau mau main pro ya ke rumpin aja gak usa ke papaji.

kalau mau di papaji ya ikuti la peraturan papaji.

pro itu ada unsur T nya

papaji itu murni untuk kumpulan penghobby ayam yg dimana bisa berkumpul tanpa ada rasa takut.

sekalipun diluar papaji member juga pada main T

sabar sabar bro hehehehehehhe

Betul Mas Legolas, maaf sudah terlanjur ngusulin,... Mas Acay juga senada dengan Mas Legolas,.... Makanya di thread lain Mas Legolas dengan Mas Acay sama2 duduk dalam kepengurusan mendatang,... dan saya 1000% mendukung,...

legolas wrote:kenapa selalu disamain sama pro ya. papaji ya papaji pro ya pro.

kalau mau main pro ya ke rumpin aja gak usa ke papaji.

kalau mau di papaji ya ikuti la peraturan papaji.

pro itu ada unsur T nya

papaji itu murni untuk kumpulan penghobby ayam yg dimana bisa berkumpul tanpa ada rasa takut.

sekalipun diluar papaji member juga pada main T

antara adu ayam dan adu orang (tinju)
adu ayam ada kontes (papaji) dan pro
tinju ada amatir dan pro
jadi : papaji = Amatir
Pro = pro
jelas beda antara pro dan amatir
Pro hadiahnya uang di amatir hadiahnya medali
di pro tidak pakai pengaman kepala, sedang diamatir pakai pengaman kepala
tapi antara pro dan amatir ada hubungan
contoh : mike Tyson, Oscar de lahoya, sugar ray leonard, muhamad Ali itu legenda petinju top di dunia dan terkenal di dunia pro, tapi jangan lupa mereka juga adalah jebolan Amatir (olimpiade). yang disebut diatas pernah merasakan pertandingan di olimpiade yang kategorinya amatir.
mereka terkenal di dunia pro bukan di amatir.
maka diharapkan amatir nya papaji bisa sekelas Olimpiade kalau dalam tinju, bukan sekelas sea games saja.
Salam amatir

legolas wrote:kenapa selalu disamain sama pro ya. papaji ya papaji pro ya pro.

kalau mau main pro ya ke rumpin aja gak usa ke papaji.

kalau mau di papaji ya ikuti la peraturan papaji.

pro itu ada unsur T nya

papaji itu murni untuk kumpulan penghobby ayam yg dimana bisa berkumpul tanpa ada rasa takut.

sekalipun diluar papaji member juga pada main T

memang pantas jadi ketum nih
ditunggu ya di sebrang ancol pelantikannya..!
TOP!

Dono wrote:Saat ini yang dinamakan kontes, bisa terdiri 4 ayam 1 pemenang dengan babak penyisihan 2 air dan final 1 air, atau langsung final 3 air. Pendapat saya tentang cara ini:
1. Peran yuri masih sangat besar
2. Ayam masuk final dengan kondisi berbeda (untuk 4 ayam)
3. Belum sekelas dengan Pro
4. dan lain-lain

Saran saya supaya pemenang kontes memiliki bobot yang sama dengan pro, yang membedakan di kontes bungkus jalu, kontes diadakan juga yang 5 ronde, selain ditimbang juga ditanding, dengan persyaratan-persayaran tambahan, misalnya jika timbangan sama tapi mundur di saat tanding, maka kena biaya adminisrasi. jika ayam menang diberi hadia 150% biaya pendaftaran. jika ayam seri uang kembali 50%.
Dengan sistem ini maka kelas pemenang kontes sama dengan kelas pro.
Mohon maaf jika teman2 kuran berkenan, ini sebagai salah satu bahan diskusi....

Thread yg menarik, dan sy pernah berdiskusi dgn ketum
mengenai perpanjangan waktu dan 5 airan.

Namun perlu di pertimbangkan juga saat Tour'mnt Nasonal di Anyer.
penyisihan I . dari 8 kalang 4 kalang TKO di air ke-2...??

Contoh1
dilain pihak ayam team kami baru panas di air ke 3. (kalah angka)

contoh2
di kelas lain ayam kami mendapat perpanjangan waktu di air ke 3.

artinya apa ? memang harus kita harus memilih.
mau main di Papaji (amatir) atau diluar Papaji (Pro?)
sebab kalau Contoh 1 diperpanjang (5 air). ayam kami bisa jadi menang, atau mati

atau contoh 2 diperpanjang (5air) ayam kami sudah pasti menang dan lawan pasti mati.

ada benarnya kata Legolas, kalau mau 5 air ya jgn di Papaji krn sudah melanggar tujuan dari papaji itu sendiri.(pasal penyiksaan)

Saya memilih di Papaji krn bisa menikmati tontonan ayam teknik yg menarik dan tidak perlu sampai mati. wong 3 air aja ada yg mati di Serang...?

TOP!

hamas wrote:

Dono wrote:Saat ini yang dinamakan kontes, bisa terdiri 4 ayam 1 pemenang dengan babak penyisihan 2 air dan final 1 air, atau langsung final 3 air. Pendapat saya tentang cara ini:
1. Peran yuri masih sangat besar
2. Ayam masuk final dengan kondisi berbeda (untuk 4 ayam)
3. Belum sekelas dengan Pro
4. dan lain-lain

Saran saya supaya pemenang kontes memiliki bobot yang sama dengan pro, yang membedakan di kontes bungkus jalu, kontes diadakan juga yang 5 ronde, selain ditimbang juga ditanding, dengan persyaratan-persayaran tambahan, misalnya jika timbangan sama tapi mundur di saat tanding, maka kena biaya adminisrasi. jika ayam menang diberi hadia 150% biaya pendaftaran. jika ayam seri uang kembali 50%.
Dengan sistem ini maka kelas pemenang kontes sama dengan kelas pro.
Mohon maaf jika teman2 kuran berkenan, ini sebagai salah satu bahan diskusi....

Thread yg menarik, dan sy pernah berdiskusi dgn ketum
mengenai perpanjangan waktu dan 5 airan.

Namun perlu di pertimbangkan juga saat Tour'mnt Nasonal di Anyer.
penyisihan I . dari 8 kalang 4 kalang TKO di air ke-2...??

Contoh1
dilain pihak ayam team kami baru panas di air ke 3. (kalah angka)

contoh2
di kelas lain ayam kami mendapat perpanjangan waktu di air ke 3.

artinya apa ? memang harus kita harus memilih.
mau main di Papaji (amatir) atau diluar Papaji (Pro?)
sebab kalau Contoh 1 diperpanjang (5 air). ayam kami bisa jadi menang, atau mati

atau contoh 2 diperpanjang (5air) ayam kami sudah pasti menang dan lawan pasti mati.

ada benarnya kata Legolas, kalau mau 5 air ya jgn di Papaji krn sudah melanggar tujuan dari papaji itu sendiri.(pasal penyiksaan)

Saya memilih di Papaji krn bisa menikmati tontonan ayam teknik yg menarik dan tidak perlu sampai mati. wong 3 air aja ada yg mati di Serang...?

TOP!

TOP Markotop Mas Hamas, Legolas, Acay,....