Kapan "Break even point" (BEP) nya Breeder atau Peternak
+26
akbar farm
denyGT
kicksawunk
Ringgas Hutagaol
ekotepong
robet99
jaghana
jackone
Romipatir
Kembangsawit
Just_Tondy
martha004
kodok perang
sintuo
LQ
klawu wiring
Hendro
ayam betatto
Ibnu_Masud
Modesto
Lock Thea
coki
Lilik HAP
Administrator
lost_champ
bunsun
30 posters
Halaman 1 dari 2
Halaman 1 dari 2 • 1, 2
Kapan "Break even point" (BEP) nya Breeder atau Peternak
saya mau ungkapkan uneg uneg saya mengenai harga ayam aduan, KENAPA HARGA AYAM ADUAN CENDERUNG MAHAL ? apakah karena merupakan hobies sehingga tidak ada batasan yang jelas ?
mungkin kalau saya gunakan hitung hitungan (menurut saya yang awam), bila seorang peternak membeli atau investasi awal berupa sepasang ayam aduan terbaik yang dewasa (umur 12 bulan) dengan harga Rp 10 juta termasuk kandang dan pola peternakan semi intensif, maka pada tahun 2 paling lambat sudah balik modal (BEP), tetapi kenapa pada tahun berikutnya pemilik breeder tidak melakukan penyesuaian harga menjadi lebih murah dan malah penyesuaian untuk menjadi lebih mahal. apalagi bila hasil ternakannya dipuji puji ataupun menang dimana mana. saya menggunakan istilah "digoreng" sehingga bau harumnya kemana mana ( padahal bisa jadi yang "menggoreng" dia sendiri ataupun rekan rekannya). maka harga semakin menggila, bisa jadi calon pembeli yang berada di pulau A membaca berita baik dari rekan dipulau B maka secara psikologis calon pembeli akan terpengaruh dan akan membeli ayam mahal adalah wajar menurutnya. apalagi penjual modal Handphone dan meja, maka lebih dahsyat lagi mengorengnya. Kalaupun tujuan kita dalam hal ini PAPAJI, ingin memasyarakatkan atau mengenalkan Ayam aduan kepada masyarakat luas menurut saya belum tercapai bahkan untuk anggota PAPAJI sekalipun. Ayam baik dan super hanya bisa dinikmati oleh segolongan orang saja. dan penghobies pemula ataupun menengah hanya bisa menonton saja dan mimpi, sambil menceritakan kehebatan ayam orang lain tanpa dia bisa memilikinya. apakah ini salah satu tujuan PAPAJI ? kadang secara sadar dan tidak sadar kita diarahkan untuk membeli ayam aduan kepada orang tertentu, pakar ataupun senior dibidang ayam aduan, namun apa boleh buat harganya cukup tinggi bahkan tinggi, sambil menjual trah ataupun asal ayam, karena menurut saya bila bicara PAPAJI berarti bicara ayam aduan berkualitas. bukan predikat dan embel2 yang menyertainya. ini bukan kontes burung yang ada jenis jenisnya, tapi ayam aduan, dan pada saat digelanggangpun pada saat diadu kita tidak bertanya jenis ayam apa kepada lawan tanding kita, karena menurut saya ujian akhir ayam aduan adalah pada saat diadu. mudah mudahan yang membaca ini tergerak hatinya untuk berbuat yang lebih baik bila masih membawa tujuan misi dan visi pemebentukan PAPAJI dan bila yang tidak tergerak hatinya berarti anda tengah membuat kartel dalam perdagangan ayam aduan, kepda yang menjual ayam aduan berkualitas dan murah 4 jempol untuk anda. mohon maaf bila ada salah kata dalam penulisan dan ada pihak tertentu yang tersinggung, karena hal ini saya sampaikan semata mata untuk perbaikan PAPAJI semata. salam Papajirs
mungkin kalau saya gunakan hitung hitungan (menurut saya yang awam), bila seorang peternak membeli atau investasi awal berupa sepasang ayam aduan terbaik yang dewasa (umur 12 bulan) dengan harga Rp 10 juta termasuk kandang dan pola peternakan semi intensif, maka pada tahun 2 paling lambat sudah balik modal (BEP), tetapi kenapa pada tahun berikutnya pemilik breeder tidak melakukan penyesuaian harga menjadi lebih murah dan malah penyesuaian untuk menjadi lebih mahal. apalagi bila hasil ternakannya dipuji puji ataupun menang dimana mana. saya menggunakan istilah "digoreng" sehingga bau harumnya kemana mana ( padahal bisa jadi yang "menggoreng" dia sendiri ataupun rekan rekannya). maka harga semakin menggila, bisa jadi calon pembeli yang berada di pulau A membaca berita baik dari rekan dipulau B maka secara psikologis calon pembeli akan terpengaruh dan akan membeli ayam mahal adalah wajar menurutnya. apalagi penjual modal Handphone dan meja, maka lebih dahsyat lagi mengorengnya. Kalaupun tujuan kita dalam hal ini PAPAJI, ingin memasyarakatkan atau mengenalkan Ayam aduan kepada masyarakat luas menurut saya belum tercapai bahkan untuk anggota PAPAJI sekalipun. Ayam baik dan super hanya bisa dinikmati oleh segolongan orang saja. dan penghobies pemula ataupun menengah hanya bisa menonton saja dan mimpi, sambil menceritakan kehebatan ayam orang lain tanpa dia bisa memilikinya. apakah ini salah satu tujuan PAPAJI ? kadang secara sadar dan tidak sadar kita diarahkan untuk membeli ayam aduan kepada orang tertentu, pakar ataupun senior dibidang ayam aduan, namun apa boleh buat harganya cukup tinggi bahkan tinggi, sambil menjual trah ataupun asal ayam, karena menurut saya bila bicara PAPAJI berarti bicara ayam aduan berkualitas. bukan predikat dan embel2 yang menyertainya. ini bukan kontes burung yang ada jenis jenisnya, tapi ayam aduan, dan pada saat digelanggangpun pada saat diadu kita tidak bertanya jenis ayam apa kepada lawan tanding kita, karena menurut saya ujian akhir ayam aduan adalah pada saat diadu. mudah mudahan yang membaca ini tergerak hatinya untuk berbuat yang lebih baik bila masih membawa tujuan misi dan visi pemebentukan PAPAJI dan bila yang tidak tergerak hatinya berarti anda tengah membuat kartel dalam perdagangan ayam aduan, kepda yang menjual ayam aduan berkualitas dan murah 4 jempol untuk anda. mohon maaf bila ada salah kata dalam penulisan dan ada pihak tertentu yang tersinggung, karena hal ini saya sampaikan semata mata untuk perbaikan PAPAJI semata. salam Papajirs
bunsun- Sersan
- Jumlah posting : 198
Join date : 16.02.12
Age : 51
Lokasi : Palembang
Re: Kapan "Break even point" (BEP) nya Breeder atau Peternak
Dari tutur bahasa yang anda hantarkan sudah tertoreh jelas bahwa anda bukan sekedar pemula yang baru menggemari ayam aduan
Menurut saya tidak semua breeder mengejar b e p yang anda angkat menjadi tajuk dalam topik ini
semua kembali dari manajemen masing-masing
segala sesuatu yang d acu untuk bisnis adalah mata rantai
Menurut saya tidak semua breeder mengejar b e p yang anda angkat menjadi tajuk dalam topik ini
semua kembali dari manajemen masing-masing
segala sesuatu yang d acu untuk bisnis adalah mata rantai
lost_champ- Jendral
- Jumlah posting : 1952
Join date : 06.03.11
Lokasi : disekitar anda
Re: Kapan "Break even point" (BEP) nya Breeder atau Peternak
Bagaimanapun hukum ekonomi tidak bisa diabaikan begitu saja.
Bila permintaan begitu banyak, maka harga otomatis akan naik.
Sebaliknya ketika permintaan berkurang, orang akan menurunkan harga.
Barang2 bagus (baca : ayam bagus) pasti jumlahnya sedikit. Dijual sedikit mahal adlh hal yg lumrah dan bisa dimaklumi.
Keliatannya kejam yaa... Tapi inilah realita.
Salah besar bila PAPAJI tidak memperhatikan para pemula.
- PAPAJI sudah membuat program ternak bareng agar ayam2 berkualitas bisa disebar merata.
- Kalau kita rajin kumpul2 pada acara papaji, sy yakin kita akan bertemu dgn teman2 yg mau sharing, saling tukar pinjam pacek atau bahkan meminjamkan dgn gratis.
- Di forum ini juga banyak senior papaji yg menjual ayamnya dgn harga relatif murah.
So... Pendistribusian ayam2 bagus ada mekanismenya. Tidak begitu saja para senior membaginya dgn disebar di forum. Nanti bisa salah sasaran.
Utk itu ada baiknya kalau kita semua bisa aktif dalam kegiatan nyata, kumpul2, saling berkunjung, dsb, supaya tambah teman dan bisa 'kecipratan' ayam2 bagus.
Bila permintaan begitu banyak, maka harga otomatis akan naik.
Sebaliknya ketika permintaan berkurang, orang akan menurunkan harga.
Barang2 bagus (baca : ayam bagus) pasti jumlahnya sedikit. Dijual sedikit mahal adlh hal yg lumrah dan bisa dimaklumi.
Keliatannya kejam yaa... Tapi inilah realita.
Salah besar bila PAPAJI tidak memperhatikan para pemula.
- PAPAJI sudah membuat program ternak bareng agar ayam2 berkualitas bisa disebar merata.
- Kalau kita rajin kumpul2 pada acara papaji, sy yakin kita akan bertemu dgn teman2 yg mau sharing, saling tukar pinjam pacek atau bahkan meminjamkan dgn gratis.
- Di forum ini juga banyak senior papaji yg menjual ayamnya dgn harga relatif murah.
So... Pendistribusian ayam2 bagus ada mekanismenya. Tidak begitu saja para senior membaginya dgn disebar di forum. Nanti bisa salah sasaran.
Utk itu ada baiknya kalau kita semua bisa aktif dalam kegiatan nyata, kumpul2, saling berkunjung, dsb, supaya tambah teman dan bisa 'kecipratan' ayam2 bagus.
Re: Kapan "Break even point" (BEP) nya Breeder atau Peternak
Setuju sekali dengan Mas admin.
Perusahaan besar sekalipun tidak akan menurunkan harga padahal BEP sudah tercapai. Kembali ke hukum ekonomi.
Perusahaan besar sekalipun tidak akan menurunkan harga padahal BEP sudah tercapai. Kembali ke hukum ekonomi.
Tamu- Tamu
Re: Kapan "Break even point" (BEP) nya Breeder atau Peternak
menurut mas Bunsun sebaiknya dijual berapakah ayam yng, kurangbagus, cukupan, bagus dan sangatbagus? saya sebagai pemula juga pengen tahu..
Lilik HAP- Kapten
- Jumlah posting : 399
Join date : 15.04.11
Age : 56
Lokasi : jl Untung Suropati Manyaran Semarang
Re: Kapan "Break even point" (BEP) nya Breeder atau Peternak
Skala apa?
Nasional?
Kualitas yang bagaimana?
Nasional vs bilateral?
Kualitas regional?
Haduh???
Nasional?
Kualitas yang bagaimana?
Nasional vs bilateral?
Kualitas regional?
Haduh???
lost_champ- Jendral
- Jumlah posting : 1952
Join date : 06.03.11
Lokasi : disekitar anda
Re: Kapan "Break even point" (BEP) nya Breeder atau Peternak
BEP (total) yaitu Total Revenue (TR) = Total Cost (TC)
BEP (unit) = FC : (S - VC)
BEP (harga) = FC : (1 - VC/S)
FC = Fixed Cost
VC = Variabel Cost
Pelajaran Pengantar dan Teori Ekonomi Mikro.
OK''
BEP (unit) = FC : (S - VC)
BEP (harga) = FC : (1 - VC/S)
FC = Fixed Cost
VC = Variabel Cost
Pelajaran Pengantar dan Teori Ekonomi Mikro.
OK''
Terakhir diubah oleh coki tanggal Tue 21 Feb 2012, 07:50, total 1 kali diubah
coki- Jendral
- Jumlah posting : 1273
Join date : 10.01.12
Age : 42
Lokasi : Jakarta
Re: Kapan "Break even point" (BEP) nya Breeder atau Peternak
Makin ga mudheng..!Yua klo diitung untung rugi dr trnak,bnrx tipis..!Lha 2th ntu udah trmsuk resiko kmatian,srangan wabah ama resiko kmalingan..?Biaya operasional,upah krja ato prbaikan kndng misalnya..?Ato srna lthnx misalnya..?
Lock Thea- Jendral
- Jumlah posting : 2087
Join date : 24.07.11
Age : 38
Lokasi : Kuningan
Re: Kapan "Break even point" (BEP) nya Breeder atau Peternak
Nah kalo sudah pake rumus beginicoki wrote:BEP (total) = Total Revenue (TR) - Total Cost (TC)
BEP (unit) = FC : (S - VC)
BEP (harga) = FC : (1 - VC/S)
FC = Fixed Cost
VC = Variabel Cost
Pelajaran Pengantar dan Teori Ekonomi Mikro.
OK''
Harus dibuat laporan keuangan (neraca dan laporan laba/rugi)
pertanyaannya apakah ada peternak ayam laga yg membuat lap. keuangan dengan bagus?
Modesto- Jendral
- Jumlah posting : 1182
Join date : 21.03.10
Age : 43
Lokasi : Ponorogo
Re: Kapan "Break even point" (BEP) nya Breeder atau Peternak
Ayam Bukan Termasuk Barang Inferior.
OK''
OK''
Terakhir diubah oleh coki tanggal Tue 21 Feb 2012, 13:53, total 1 kali diubah
coki- Jendral
- Jumlah posting : 1273
Join date : 10.01.12
Age : 42
Lokasi : Jakarta
Re: Kapan "Break even point" (BEP) nya Breeder atau Peternak
BEP atau Titik Impas terjadi apabila Total Biaya (TC) sudah ditutup Total Pendapatan (TR).Modesto wrote:Nah kalo sudah pake rumus beginicoki wrote:BEP (total) yaitu Total Revenue (TR) = Total Cost (TC)
BEP (unit) = FC : (S - VC)
BEP (harga) = FC : (1 - VC/S)
FC = Fixed Cost
VC = Variabel Cost
Pelajaran Pengantar dan Teori Ekonomi Mikro.
OK''
Harus dibuat laporan keuangan (neraca dan laporan laba/rugi)
pertanyaannya apakah ada peternak ayam laga yg membuat lap. keuangan dengan bagus?
Seumpama dari 7 ayam.....sudah terjual 2 ayam, yang mana dari penjualan 2 ayam yg dijual itu (TR) sudah bisa menutupi semua pengeluaran (TC) dari 7 ayam. pada saat itu lah di sebut BEP.
Nah sisa 5 ayam itu di sebut Expansi, peternak tidak akan Rugi sekalipun menjual Murah.
Penjual biasanya mengalami BEP pada bulan Ramadhan menjelang Idul Fitri.
Atau si Ayam adalah Ayam Istimewa yang sering juara Kontes.
OK''
Terakhir diubah oleh coki tanggal Tue 21 Feb 2012, 07:51, total 1 kali diubah
coki- Jendral
- Jumlah posting : 1273
Join date : 10.01.12
Age : 42
Lokasi : Jakarta
Re: Kapan "Break even point" (BEP) nya Breeder atau Peternak
Betul.. betul... Dari 2 ekor yg dijual sudah balik modal.coki wrote:
BEP atau Titik Impas terjadi apabila Total Biaya (TC) sudah ditutup Total Pendapatan (TR).
Seumpama dari 7 ayam.....sudah terjual 2 ayam, yang mana dari penjualan 2 ayam yg dijual itu (TR) sudah bisa menutupi semua pengeluaran (TC) dari 7 ayam. pada saat itu lah di sebut BEP.
Nah sisa 5 ayam itu di sebut Expansi, peternak tidak akan Rugi sekalipun menjual Murah.
Sisa 5 ekor, Orang betawi bilang 'Tinggal untungnya doank'.
hahaha...
Masalahnya, berapa untung yg mau kita raih? Masih banyak yg berpikir :
"Kalau bisa dijual mahal, kenapa harus dijual murah ??"
wakakakak...
Re: Kapan "Break even point" (BEP) nya Breeder atau Peternak
Menurut bang bunsun ayam bangkok murah harganya brp ya?
Re: Kapan "Break even point" (BEP) nya Breeder atau Peternak
Klo mahal aja laku, ngapain di jual murah bang?? Hehehe
Saran: jgn beli ayam dgn melihat nama besar penjualnya bang! Liat ayamnya bang, n coba dulu disekitar lingkungan kita, banyak kok ayam bagus dgn harga murah, tapi ga sedikit pula ayam jelek dgn harga mahal.
Salam kenal
Saran: jgn beli ayam dgn melihat nama besar penjualnya bang! Liat ayamnya bang, n coba dulu disekitar lingkungan kita, banyak kok ayam bagus dgn harga murah, tapi ga sedikit pula ayam jelek dgn harga mahal.
Salam kenal
ayam betatto- Kolonel
- Jumlah posting : 737
Join date : 17.09.11
Lokasi : Jakarta-Subang-Bandung PP
Re: Kapan "Break even point" (BEP) nya Breeder atau Peternak
Perasaan harga ayam aduan nggak mahal2 amat bahkan cenderung terbilang murah dibandingkan dengan hobi lain sejenis........mungkin bang Bunsun salah nanya orang atau kesasar ke peternak yang profit oriented semata....ke...ke...ke..... masih banyak kok ayam murah yang mampu menang diarena (meminjam kalimat bang Bunsun bahwa "ujian sebenarnya seekor ayam adalah diadu") asal kita baik dan benar merawatnya serta jeli dalam memilih tandingan dan tentunya keberuntungan sedang berpihak pada kita...........
Jadi ternak ayam misal dengan modal sepasang indukan harga Rp. 2,5 juta, anakannya jika bertahan sampai dewasa katakanlah 7 ekor (5 jantan 2 betina) jika dijual lancurannya @ 500 ribu x 7 ekor : Rp. 3,5 juta berarti sudah balik modal......padahal sambil nunggu anakan tetasan pertama berumur 7 bulan indukan tetap berproduksi sampai 2 - 3 periode tetasan lagi, berarti sisanya tinggal untungnya doang.........
Salam Ternak
Jadi ternak ayam misal dengan modal sepasang indukan harga Rp. 2,5 juta, anakannya jika bertahan sampai dewasa katakanlah 7 ekor (5 jantan 2 betina) jika dijual lancurannya @ 500 ribu x 7 ekor : Rp. 3,5 juta berarti sudah balik modal......padahal sambil nunggu anakan tetasan pertama berumur 7 bulan indukan tetap berproduksi sampai 2 - 3 periode tetasan lagi, berarti sisanya tinggal untungnya doang.........
Salam Ternak
Hendro- moderator
- Jumlah posting : 7357
Join date : 06.08.09
Age : 55
Lokasi : Semarang
Re: Kapan "Break even point" (BEP) nya Breeder atau Peternak
Balik Modal = BEP = Titik IMPAS.
Untung Doang = Profit = Laba = Keuntungan.
Kapan "Break even point" (BEP) nya Breeder atau Peternak yaitu.. Ketika Total pendapatan/Revenue/TR == Total Pengeluaran/Cost/TC
OK''
Untung Doang = Profit = Laba = Keuntungan.
Kapan "Break even point" (BEP) nya Breeder atau Peternak yaitu.. Ketika Total pendapatan/Revenue/TR == Total Pengeluaran/Cost/TC
OK''
coki- Jendral
- Jumlah posting : 1273
Join date : 10.01.12
Age : 42
Lokasi : Jakarta
Re: Kapan "Break even point" (BEP) nya Breeder atau Peternak
salam papaji...pertama tama saya ucapkan terimakasih atas respon dari teman teman yang penuh dinamika, saya disini tidak berbicara masalah Pemula, senior ataupun expertised, karena bila bicara ttg hobi kita tidak bicara gender, kasta ataupun jabatan, bila sudah dalam satu wadah hob,i semua adalah sama, baik jendral ataupun penipu ulung sekalipun semua adalah sama dari segi hobi.saya hanya bicara tentang PAGUYUBAN yang bila dikupas ada kata GUYUB yang kurang lebih adalah suatu kebersamaan dalam perkumpulan dalam suasana kekeluargaan, dan tidak profit oriented (menurut saya), kalau profit oriented tentunya bisa jadi bernama Asosiasi bukan paguyuban. beranjak dari sini saya mencoba membuat wacana terbuka, kalaupun tulisan saya hanya dibaca sekilas mungkin saja ada semacam penolakan bisa jadi resisten dan itu wajar terjadi untuk topik ini. topik "ngeri ngeri sedap" ini saya angkat bukan untuk menunjuk seseorang ataupun golongan, kalaupun ada yang merasa tersentil ataupun terusap saya rasa tidak akan berpengaruh lama, toh 'show must go on' dan berlaku prinsip 'no money no game'. tidak perlu memakai hukum ekonomi dengan rumus tertentu, yang belum tentu kita bahas secara mendalam (walau itu cuma kutipan), harga ayam ideal ? saya rasa pertanyaan yang hanya bisa dijawab oleh kalangan ataupun pelaku breeder sendiri, seperti saya tidak bisa menebak secara pasti ukuran sepatu ataupun celana dan baju seseorang, paling hanya memperkirakan saja, semua biaya operasional hanya anda yang tahu dan tidak mungkin anda memanipulasi biaya operasional anda sendiri hanya untuk dibilang juragan bogor. masalah salah besar ataupun salah kecil itu kembali kepada pemahaman kita. saya merespon positif terhadap yang diutarakan mas admin, dan berharap program tersebut sampai ke palembang tentunya he3 , perusahaan besar sekalipun tidak akan menurunkan harga ? mohon ditinjau kembali, banyak perusahaan besar yang melakukan koreksi harga jualnya (maaf mungkin produk tersebut ada di badan anda ataupun rumah anda), dan kita tidak perlu meng'haduh' hanya untuk bicara dalam lingkup Papaji, dan ayam bukan barang inferior (bukan Interior ataupun eksterior- bukan bicara arsitektur), kalaupun ini dibicarakan sambil wakakakak, itu terserah anda. itu hak individu. karena saya menulis ini tidak
dengan wakakak, harapan saya ada semacam gerakan dari rekan2 papaji, ini bisa mulai dari diri sendiri. ataupun urun rembug, solusi, ataupun dibuat 'embrio'nya dulu. sebenarnya banyak postingan menarik kawan kawan tentang efisiensi dalam beternak ayam, dan itu tidak terlalu menarik bagi sebagian rekan2 papaji (who's know ?) dan saya salut kepada kawan kawan yang menjual harga ayam dengan harga yang masuk akal dan wajar tanpa memasukan unsur 'goodwill' terhadapnya produknya. memulai dari diri sendiri tanpa diketahui orang lain adalah lebih indah tanpa perlu.....? menyikapi topik secara arif dan obyektif lebih cantik serta mencari solusi, daripada mengeluarkan kemampuan akademis, network, rumus einstein. mungkin solusi awal bisa dengan menyebarkan bibit ayam unggul kepada cabang2 papaji didaerah dengan harga yang bersahabat (tidak perlu didebat). siapa sih yang mau ayam aduan berkualitas, termasuk saya he he he, akhir kata saya mohon maaf atas penulisan yang saya sajikan ini kepada rekan rekan papaji, ini semata untuk masukan dan usul atas wacana ini. Bravo PAPAJI....
dengan wakakak, harapan saya ada semacam gerakan dari rekan2 papaji, ini bisa mulai dari diri sendiri. ataupun urun rembug, solusi, ataupun dibuat 'embrio'nya dulu. sebenarnya banyak postingan menarik kawan kawan tentang efisiensi dalam beternak ayam, dan itu tidak terlalu menarik bagi sebagian rekan2 papaji (who's know ?) dan saya salut kepada kawan kawan yang menjual harga ayam dengan harga yang masuk akal dan wajar tanpa memasukan unsur 'goodwill' terhadapnya produknya. memulai dari diri sendiri tanpa diketahui orang lain adalah lebih indah tanpa perlu.....? menyikapi topik secara arif dan obyektif lebih cantik serta mencari solusi, daripada mengeluarkan kemampuan akademis, network, rumus einstein. mungkin solusi awal bisa dengan menyebarkan bibit ayam unggul kepada cabang2 papaji didaerah dengan harga yang bersahabat (tidak perlu didebat). siapa sih yang mau ayam aduan berkualitas, termasuk saya he he he, akhir kata saya mohon maaf atas penulisan yang saya sajikan ini kepada rekan rekan papaji, ini semata untuk masukan dan usul atas wacana ini. Bravo PAPAJI....
bunsun- Sersan
- Jumlah posting : 198
Join date : 16.02.12
Age : 51
Lokasi : Palembang
Re: Kapan "Break even point" (BEP) nya Breeder atau Peternak
bunsun wrote:salam papaji...pertama tama saya ucapkan terimakasih atas respon dari teman teman yang penuh dinamika, saya disini tidak berbicara masalah Pemula, senior ataupun expertised, karena bila bicara ttg hobi kita tidak bicara gender, kasta ataupun jabatan, bila sudah dalam satu wadah hob,i semua adalah sama, baik jendral ataupun penipu ulung sekalipun semua adalah sama dari segi hobi.saya hanya bicara tentang PAGUYUBAN yang bila dikupas ada kata GUYUB yang kurang lebih adalah suatu kebersamaan dalam perkumpulan dalam suasana kekeluargaan, dan tidak profit oriented (menurut saya), kalau profit oriented tentunya bisa jadi bernama Asosiasi bukan paguyuban. beranjak dari sini saya mencoba membuat wacana terbuka, kalaupun tulisan saya hanya dibaca sekilas mungkin saja ada semacam penolakan bisa jadi resisten dan itu wajar terjadi untuk topik ini. topik "ngeri ngeri sedap" ini saya angkat bukan untuk menunjuk seseorang ataupun golongan, kalaupun ada yang merasa tersentil ataupun terusap saya rasa tidak akan berpengaruh lama, toh 'show must go on' dan berlaku prinsip 'no money no game'. tidak perlu memakai hukum ekonomi dengan rumus tertentu, yang belum tentu kita bahas secara mendalam (walau itu cuma kutipan), harga ayam ideal ? saya rasa pertanyaan yang hanya bisa dijawab oleh kalangan ataupun pelaku breeder sendiri, seperti saya tidak bisa menebak secara pasti ukuran sepatu ataupun celana dan baju seseorang, paling hanya memperkirakan saja, semua biaya operasional hanya anda yang tahu dan tidak mungkin anda memanipulasi biaya operasional anda sendiri hanya untuk dibilang juragan bogor. masalah salah besar ataupun salah kecil itu kembali kepada pemahaman kita. saya merespon positif terhadap yang diutarakan mas admin, dan berharap program tersebut sampai ke palembang tentunya he3 , perusahaan besar sekalipun tidak akan menurunkan harga ? mohon ditinjau kembali, banyak perusahaan besar yang melakukan koreksi harga jualnya (maaf mungkin produk tersebut ada di badan anda ataupun rumah anda), dan kita tidak perlu meng'haduh' hanya untuk bicara dalam lingkup Papaji, dan ayam bukan barang inferior (bukan Interior ataupun eksterior- bukan bicara arsitektur), kalaupun ini dibicarakan sambil wakakakak, itu terserah anda. itu hak individu. karena saya menulis ini tidak
dengan wakakak, harapan saya ada semacam gerakan dari rekan2 papaji, ini bisa mulai dari diri sendiri. ataupun urun rembug, solusi, ataupun dibuat 'embrio'nya dulu. sebenarnya banyak postingan menarik kawan kawan tentang efisiensi dalam beternak ayam, dan itu tidak terlalu menarik bagi sebagian rekan2 papaji (who's know ?) dan saya salut kepada kawan kawan yang menjual harga ayam dengan harga yang masuk akal dan wajar tanpa memasukan unsur 'goodwill' terhadapnya produknya. memulai dari diri sendiri tanpa diketahui orang lain adalah lebih indah tanpa perlu.....? menyikapi topik secara arif dan obyektif lebih cantik serta mencari solusi, daripada mengeluarkan kemampuan akademis, network, rumus einstein. mungkin solusi awal bisa dengan menyebarkan bibit ayam unggul kepada cabang2 papaji didaerah dengan harga yang bersahabat (tidak perlu didebat). siapa sih yang mau ayam aduan berkualitas, termasuk saya he he he, akhir kata saya mohon maaf atas penulisan yang saya sajikan ini kepada rekan rekan papaji, ini semata untuk masukan dan usul atas wacana ini. Bravo PAPAJI....
Anda Duluan yg Pakai Kalimat Break Event Poin.....Kebetulan saya Orang Ekonomi penghobi Ayam, Maka nya saya beri Analisa Break Event Poin, sebenarnya masih banyak lagi dari Analisa tersebut, Kalo saya panjangi lagi penonton makin bingung lagi.
OK''
Terakhir diubah oleh coki tanggal Tue 21 Feb 2012, 13:54, total 1 kali diubah
coki- Jendral
- Jumlah posting : 1273
Join date : 10.01.12
Age : 42
Lokasi : Jakarta
Re: Kapan "Break even point" (BEP) nya Breeder atau Peternak
Bung Bunsun,
Dari dulu masalahnya tetap sama koq...
Seberapa murah harga ayam? 500rb? 1jt? 5jt?
Ini jadi hal yg sangat relatif krn beda orang akan berbeda kondisi keuangannya.
Si peternak bilang "Ini sudah murah koq..."
Tapi namanya pembeli tetap aja nawar : "Mahal amat, Ga bisa kurang lagi bos...??"
Padahal duitnya banyak.
hehehe...
Berhubung ini adlh 'benda' hoby, maka tidak ada standart harga yg pasti.
Lain hal dgn benda mati. Kijang Innova baru dihargai 125jt tentu terbilang murah.
Tidak akan ada yg mendebat.
BTW, berapapun harganya, distribusi ayam2 bagus dgn cara 'harga obral', selain bisa salah sasaran, juga sepertinya kurang elegan.
jangankan ayam, subsidi bbm dan operasi pasar saja bisa salah sasaran.
Apalagi jualan di forum, kita tidak pernah ketemu muka dgn si pembeli. Jangan2 yg beli adlh para senior juga.
Utk pemerataan kualitas ayam, sebaiknya dilakukan dgn cara gotong royong ternak bareng. Patungan beli pacek dan patungan biaya pakan dan perawat. Mungkin di tiap kepengurusan bisa melakukan hal ini utk para anggota, khususnya pemula.
Dgn begini, semua bisa merasakan suka duka ternak dan belajar seperti apa sulitnya mendapatkan ayam bagus atas hasil usaha sendiri.
Kalau dijual bebas, berapapun harganya pasti akan terlindas oleh tangan2 'kapitalis' yg memiliki modal berlebih.
Ngomong2, sy suka gaya anda dalam mengungkapkan pendapat. Sedikit 'nyeleneh' tapi tepat sasaran dan pesannya bisa diterima dgn mudah. Silakan lanjut.
Dari dulu masalahnya tetap sama koq...
Seberapa murah harga ayam? 500rb? 1jt? 5jt?
Ini jadi hal yg sangat relatif krn beda orang akan berbeda kondisi keuangannya.
Si peternak bilang "Ini sudah murah koq..."
Tapi namanya pembeli tetap aja nawar : "Mahal amat, Ga bisa kurang lagi bos...??"
Padahal duitnya banyak.
hehehe...
Berhubung ini adlh 'benda' hoby, maka tidak ada standart harga yg pasti.
Lain hal dgn benda mati. Kijang Innova baru dihargai 125jt tentu terbilang murah.
Tidak akan ada yg mendebat.
BTW, berapapun harganya, distribusi ayam2 bagus dgn cara 'harga obral', selain bisa salah sasaran, juga sepertinya kurang elegan.
jangankan ayam, subsidi bbm dan operasi pasar saja bisa salah sasaran.
Apalagi jualan di forum, kita tidak pernah ketemu muka dgn si pembeli. Jangan2 yg beli adlh para senior juga.
Utk pemerataan kualitas ayam, sebaiknya dilakukan dgn cara gotong royong ternak bareng. Patungan beli pacek dan patungan biaya pakan dan perawat. Mungkin di tiap kepengurusan bisa melakukan hal ini utk para anggota, khususnya pemula.
Dgn begini, semua bisa merasakan suka duka ternak dan belajar seperti apa sulitnya mendapatkan ayam bagus atas hasil usaha sendiri.
Kalau dijual bebas, berapapun harganya pasti akan terlindas oleh tangan2 'kapitalis' yg memiliki modal berlebih.
Ngomong2, sy suka gaya anda dalam mengungkapkan pendapat. Sedikit 'nyeleneh' tapi tepat sasaran dan pesannya bisa diterima dgn mudah. Silakan lanjut.
Re: Kapan "Break even point" (BEP) nya Breeder atau Peternak
MANTABZ PEMBAHASANNYA, JADI KEPENGEN KULIAH TERUS, HE3...!!!
Tamu- Tamu
Re: Kapan "Break even point" (BEP) nya Breeder atau Peternak
kalau dari penulis spertinya lebih ke sudut pandang pembeli...
ada dua sub bagian...
1. nilai ekonomis & bisnis
2. hobi/kegemaran
1. disisi buyer pastinya mencari kualitas dan price yang lebih murah, disisi seller (ono rego ono rupo) kualitas berbanding lurus dengan keuntungan (besar kecil relatif) makanya ada istilah mahal/ngga mahal. kalau dikaitkan dgn teori ekonomi nyambungnya ke BEP (bhasa gampangnya untung rugi juga)
2. namanya hobi, terkadang ada yang menilai dari murahnya : misal ada yg berpikiran/pendapat cari ayam yg murah meriah tetapi bisa memberikan kesenangan , ada yg dari tarungnya, ada jg dari keindahan/bulu/bentuk fisik dll, tidak selalu dari tarungnya. saya lihat di forum ini pasti ada dari dua pihak seller atawa buyer yang masuk kuadran ini. dan hobi pula yang membawa orang tidak melihat mahalnya harga (sing penting seneng juga)
setuja sama bang admin, sebenernya banyak cara utk mencapai hobi ini, diantaranya bisa dengan sesama papaji daerah setempat, or hunting ke pelosok/desa yang jauh dr keramaian per-ayaman sambil jalan-jalan minimalnya kita bisa membaca ciri-ciri fisik pilihan kita, dll dll etc
salam
ada dua sub bagian...
1. nilai ekonomis & bisnis
2. hobi/kegemaran
1. disisi buyer pastinya mencari kualitas dan price yang lebih murah, disisi seller (ono rego ono rupo) kualitas berbanding lurus dengan keuntungan (besar kecil relatif) makanya ada istilah mahal/ngga mahal. kalau dikaitkan dgn teori ekonomi nyambungnya ke BEP (bhasa gampangnya untung rugi juga)
2. namanya hobi, terkadang ada yang menilai dari murahnya : misal ada yg berpikiran/pendapat cari ayam yg murah meriah tetapi bisa memberikan kesenangan , ada yg dari tarungnya, ada jg dari keindahan/bulu/bentuk fisik dll, tidak selalu dari tarungnya. saya lihat di forum ini pasti ada dari dua pihak seller atawa buyer yang masuk kuadran ini. dan hobi pula yang membawa orang tidak melihat mahalnya harga (sing penting seneng juga)
setuja sama bang admin, sebenernya banyak cara utk mencapai hobi ini, diantaranya bisa dengan sesama papaji daerah setempat, or hunting ke pelosok/desa yang jauh dr keramaian per-ayaman sambil jalan-jalan minimalnya kita bisa membaca ciri-ciri fisik pilihan kita, dll dll etc
salam
klawu wiring- Kolonel
- Jumlah posting : 685
Join date : 25.01.12
Re: Kapan "Break even point" (BEP) nya Breeder atau Peternak
mgk proses BEP peternak ayam aduan,lebih rumit dibanding ayam potong/ayam kāmpung meski sama2 ayamnya,lain dg bakul ayam aduan mgk bep nya sesederhana bakul ayam potong/ayam kampung...mahal/murah produk kaitan hoby sering dikaitkan biaya riil yg dibutuhkan...yg dikampung/dkota blm pny image,tetep g bakalan bisa jual hrg mahal...yakin deh papaji bukan tempat jualan semata...lanjut..coki wrote:Balik Modal = BEP = Titik IMPAS.
Untung Doang = Profit = Laba = Keuntungan.
Kapan "Break even point" (BEP) nya Breeder atau Peternak yaitu.. Ketika Total pendapatan/Revenue/TR == Total Pengeluaran/Cost/TC
OK''
LQ- Kolonel
- Jumlah posting : 698
Join date : 28.01.10
Age : 49
Lokasi : kandang ayam,mburi omah.
Re: Kapan "Break even point" (BEP) nya Breeder atau Peternak
daripada mengeluarkan kemampuan akademis, network, rumus einstein
VS
Inferior bukan istilah Bangunan.
ke..ke..ke..ke monggo yang numpang ketawa disilahkan
kami yang dah tua2 ne cuma bisa ketawa/i tp ini bukti papaji itu komplit, ada ekonomnya, ada pedagang toko bagunan, ada yang tulisannya yng gede2... yang pasti damai indah piss
VS
Inferior bukan istilah Bangunan.
ke..ke..ke..ke monggo yang numpang ketawa disilahkan
kami yang dah tua2 ne cuma bisa ketawa/i tp ini bukti papaji itu komplit, ada ekonomnya, ada pedagang toko bagunan, ada yang tulisannya yng gede2... yang pasti damai indah piss
sintuo- Sersan
- Jumlah posting : 117
Join date : 13.11.11
Re: Kapan "Break even point" (BEP) nya Breeder atau Peternak
Cuma bisa ikutan garuk2 kpala aja..!Yupz...stuju dgn pndpt bang LQ,papaji bukan skdar sarana jual ayam..!Bnyk hal yg qt dapet disini,utamanya pngtahuan dr tetek bengeknya ayam aduan..!Untk mslh kualitas trnak..?Hm...stiap ayam pny klbihan+kkurngnx msing2+standar kualitas & hrga di stiap daerah brbda2 yg tntux dipngaruhi olh bnyk hal...!Bagus di tmpat A blm tntu di tmpat B..!
Untuk mslh motif ekonomix kbtln sy kagak ngrti,tpi biasanya tukang serabi udah pzt gbkl ngasi bumbu,bahan+cra bikin serabi ama org laen,cz kl udh pd pintr bikin serabi tr mlh jdi kbnykn saingan...!
Untuk mslh motif ekonomix kbtln sy kagak ngrti,tpi biasanya tukang serabi udah pzt gbkl ngasi bumbu,bahan+cra bikin serabi ama org laen,cz kl udh pd pintr bikin serabi tr mlh jdi kbnykn saingan...!
Lock Thea- Jendral
- Jumlah posting : 2087
Join date : 24.07.11
Age : 38
Lokasi : Kuningan
Re: Kapan "Break even point" (BEP) nya Breeder atau Peternak
Like This !!!! Bang Bunsun..
Pikiran saya tentang harga ayam adu pun sama dengan bang Bunsun, hal tersebut sangat membuat pusing saya ketika mulai menggeluti hobi ini, tetapi soal harga itu benar2 relatif bang.. (seperti kata bang Admin).
Akan tetapi pula.. Namanya hobi kita pasti coba cari jalan keluar kok, betapapun sulitnya itu, asal kita mau ikhtiar hal tersebut akan muncul, yakin saja pada diri sendiri...
Papaji tetap paguyuban kok bang, saya melakukan apa yang di bilang Bang Admin..
-. Partisipasi dalam Ternak Bareng (TerBang). Saya ikut ternak bareng ke 6, dan dalam memperolehnya pun banyak mendapatkan ilmu perayaman dari senior2, yang tidak segan2 memberikan ilmunya pada bocah bau kencur yang baru dia kenal..(meskipun nyasar dari Jakarta ke Subang, keluar masuk persawahan ma rel kereta.. hehehehehe)
-.Rajin kumpul2 pada acara papaji.. Meskipun cuman jadi cecunguk di acaranya (lha soalnya gak bisa ngapa2in),senior2 tetap welcome kok ma bocah kencur ini..
Walaupun saya sering nanya hal yang gak penting (tapi beneran memang kaga tau) tetap di balas dan ditanggapi, baik itu dalam forum ataupun jaringan pribadi (macam sms)..
Saya mendapat pinjaman pacek dari Bang Roni Rayanto in the middle of nowhere, dan saya tidak meminta hal tersebut. Ketika sedang bersilaturahmi di Ragunan...
Bang Roni: "Ko, ntar lo pulang bawa yg jalu juga yak,nitip gw.. "
karena tau2 bilang gitu saya ho oh ho oh aja kebingungan maksudnya apaan (sambil ngeliatin yang maen kartu)..
setelah selesai maen bang Ronny ngambil ayamnya, nah saya ngeliatin ayam2 dikandangnya.. Tapi ada yang kurang saya tanya aj..
Kodok: "Bang si Ombak kesayangan ente kemana?"
Bang Roni:"Gw tuker neh ma si Dollar,ntar lo bawa pulang tolong rawatin yak"
Kodok: "Buset dah,serius lo bang, gw masih kaga ngerti ngerawat ayam bang??????"
Bang Roni: " Ude, lo rawatin ampe kelar mabungnya,sekalian kawinin ma babon lo yak.."
Kodok: "Serius lo bang?????"
Bang Roni: "Iye"
Kodok: " Alhamdulillllllaaaaaaaaaaaahhhh.. "
Banyak senior2 dan anggota Papaji yang peduli dengan junior dan anggota yang lain bang Bunsun..
Dan saya mendapatkan hal tersebut Bang Bunsun, hanya di Papaji...
Pikiran saya tentang harga ayam adu pun sama dengan bang Bunsun, hal tersebut sangat membuat pusing saya ketika mulai menggeluti hobi ini, tetapi soal harga itu benar2 relatif bang.. (seperti kata bang Admin).
Akan tetapi pula.. Namanya hobi kita pasti coba cari jalan keluar kok, betapapun sulitnya itu, asal kita mau ikhtiar hal tersebut akan muncul, yakin saja pada diri sendiri...
Papaji tetap paguyuban kok bang, saya melakukan apa yang di bilang Bang Admin..
-. Partisipasi dalam Ternak Bareng (TerBang). Saya ikut ternak bareng ke 6, dan dalam memperolehnya pun banyak mendapatkan ilmu perayaman dari senior2, yang tidak segan2 memberikan ilmunya pada bocah bau kencur yang baru dia kenal..(meskipun nyasar dari Jakarta ke Subang, keluar masuk persawahan ma rel kereta.. hehehehehe)
-.Rajin kumpul2 pada acara papaji.. Meskipun cuman jadi cecunguk di acaranya (lha soalnya gak bisa ngapa2in),senior2 tetap welcome kok ma bocah kencur ini..
Walaupun saya sering nanya hal yang gak penting (tapi beneran memang kaga tau) tetap di balas dan ditanggapi, baik itu dalam forum ataupun jaringan pribadi (macam sms)..
Saya mendapat pinjaman pacek dari Bang Roni Rayanto in the middle of nowhere, dan saya tidak meminta hal tersebut. Ketika sedang bersilaturahmi di Ragunan...
Bang Roni: "Ko, ntar lo pulang bawa yg jalu juga yak,nitip gw.. "
karena tau2 bilang gitu saya ho oh ho oh aja kebingungan maksudnya apaan (sambil ngeliatin yang maen kartu)..
setelah selesai maen bang Ronny ngambil ayamnya, nah saya ngeliatin ayam2 dikandangnya.. Tapi ada yang kurang saya tanya aj..
Kodok: "Bang si Ombak kesayangan ente kemana?"
Bang Roni:"Gw tuker neh ma si Dollar,ntar lo bawa pulang tolong rawatin yak"
Kodok: "Buset dah,serius lo bang, gw masih kaga ngerti ngerawat ayam bang??????"
Bang Roni: " Ude, lo rawatin ampe kelar mabungnya,sekalian kawinin ma babon lo yak.."
Kodok: "Serius lo bang?????"
Bang Roni: "Iye"
Kodok: " Alhamdulillllllaaaaaaaaaaaahhhh.. "
Banyak senior2 dan anggota Papaji yang peduli dengan junior dan anggota yang lain bang Bunsun..
Dan saya mendapatkan hal tersebut Bang Bunsun, hanya di Papaji...
kodok perang- Kapten
- Jumlah posting : 439
Join date : 14.06.11
Lokasi : Tanjung Barat, Jakarta Selatan
Halaman 1 dari 2 • 1, 2
Similar topics
» Nomor TLP PETERNAK ATAU IMPORTIR
» ICON PETERNAK : Biang atau Pacek ??
» Sopan Santun datang ke kandang atau peternak
» Benarkah peternak murni lebih tahan penyakit aratan daripada peternak yg juga petarung?
» Kode etik breeder jualan lewat online
» ICON PETERNAK : Biang atau Pacek ??
» Sopan Santun datang ke kandang atau peternak
» Benarkah peternak murni lebih tahan penyakit aratan daripada peternak yg juga petarung?
» Kode etik breeder jualan lewat online
Halaman 1 dari 2
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik