PAPAJI masuk koran
+65
Kembangsawit
abdulz
Taruno
zlatan
hendra
pariszIPI
BangkokF1
HAVAN@
rayhanfz
daniel_barat
dody boced
Slamet M
bimbim
jeffry effendy
gaus.satria
Just_Tondy
lilo
Kemal Suteja Sindi
dedi hanggono
Ayok_bukolan
Buroq
plamboyan cock
mr 1001
Si Jems
Jhon Gultom
W15NUV4
syahrul
Diosaka Bengkulu
mas anto klaten
andri embargo
asep rachmat
mamsung01
jaymustf
Aan11ulu
sielang
iyang
j-angger
arif
Yuri_GG
wibi007
Hendro
gugi
rahmad
cimul
gubug
wiharaputra
denyGT
legolas
Jagonantang
didik adi
adib
mbahjendro
Ali topan
jagger
Toto
doel_bakul_ayam
pak_tri
amrogen
jaghana
savvo
irrawadi
ferry bun
Modesto
ferdi_romi
Administrator
69 posters
Halaman 3 dari 3
Halaman 3 dari 3 • 1, 2, 3
Re: PAPAJI masuk koran
jaghana wrote:gambar utuhnya kaya gini ni....
Mantabs !!!! maju terus PAPAJI, ini adalah salah satu bentuk sosialisasi yang sangat efektif, dimana dengan publikasi ini PAPAJI makin di kenal secara luas secara nasional, dan yang tak kalah penting adalah memberi informasi dan edukasi serta pengertian kepada masyarakat luas bahwa adu ayam tidak identik dengan judi dan tidak ada maksud untuk menyakiti hewan, kedepannya kita berharap kegiatan PAPAJI dapat di liput pula oleh media elektronik
BRAVO PAPAJI Jakarta .........
Kemal Suteja Sindi- Kolonel
- Jumlah posting : 802
Join date : 30.12.10
Lokasi : Tangerang
Re: PAPAJI masuk koran
Makin Oke .... Muantaaaabbzzzzzzzzz
Just_Tondy- Kapten
- Jumlah posting : 298
Join date : 23.09.11
Age : 45
Lokasi : 08170088644
Re: PAPAJI masuk koran
Ini Baru Namanya Joss..Sudh Mulai Diakui...di Media Massa...kekekeekkek
gaus.satria- Sersan
- Jumlah posting : 76
Join date : 05.01.11
Lokasi : Wonosobo
Re: PAPAJI masuk koran
mantap.... maju terussss........hebat hebat hebat
jeffry effendy- kopral
- Jumlah posting : 34
Join date : 17.10.11
Lokasi : jombang beriman
Re: PAPAJI masuk koran
I Like It
bimbim- Sersan
- Jumlah posting : 130
Join date : 24.11.11
Age : 33
Lokasi : Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes Jawa Tengah
Re: PAPAJI masuk koran
jaghana wrote:gambar utuhnya kaya gini ni....
Salut......
Maju Terus PAPAJI
Slamet M- Sersan
- Jumlah posting : 163
Join date : 25.05.12
Age : 40
Lokasi : Pekanbaru
Re: PAPAJI masuk koran
mantabssssjaghana wrote:gambar utuhnya kaya gini ni....
dody boced- Kapten
- Jumlah posting : 393
Join date : 04.02.12
Re: PAPAJI masuk koran
semangat pantang menyerah PAPAJI.......
Seperti semangat INDONESIA.....
Seperti semangat INDONESIA.....
BangkokF1- Sersan
- Jumlah posting : 62
Join date : 05.07.12
Age : 27
Lokasi : Jawa Timur -> Blitar -> Srengat
Re: PAPAJI masuk koran
BANGGA EUYY....... SEMANGATT PAPAJII... SEMOGA DAPAT MENINGKAT HINGGA DILIPUT MEDIA TELEVISI.........
pariszIPI- kopral
- Jumlah posting : 11
Join date : 30.07.12
Age : 33
Lokasi : Cikarang, Jawa Barat
Re: PAPAJI masuk koran
okesip dah (y)
maju terus pantang mundur
tidak harus adu ayam dengan berjudi hilangkan kebiasan buruk
maju terus pantang mundur
tidak harus adu ayam dengan berjudi hilangkan kebiasan buruk
hendra- Kapten
- Jumlah posting : 446
Join date : 15.07.12
Lokasi : purwokerto
Re: PAPAJI masuk koran
jaghana wrote:gambar utuhnya kaya gini ni....
DUASYAAAT...!!!!!!!. TAMBAH SUKSES
SEMOGA "HASIL TERNAK SENDIRI" balik kirim-kirim ke Luar Negeri..
Taruno- Kolonel
- Jumlah posting : 626
Join date : 03.08.12
Lokasi : Jakarta - Bekasi
Re: PAPAJI masuk koran
bravo papaji
abdulz- Kapten
- Jumlah posting : 270
Join date : 25.08.12
Lokasi : wonosobo
Re: PAPAJI masuk koran
jadi terharu..karena bangga juga apa yang dirintis dan ditekuni dikagumi dan diberitakan..mantaaaaaaaaaaaaaap
Kembangsawit- Premium member
- Jumlah posting : 3818
Join date : 29.10.12
Age : 42
Lokasi : Madiun
RE:
Mantap....bravo PAPAJI..
mat petot- Sersan
- Jumlah posting : 72
Join date : 18.05.13
Lokasi : MEDAN AMPLAS-BB.31094025
Re: PAPAJI masuk koran
numpang ngetop:lol: ... http://suluhmerdeka.id1945.com/2013/10/spektakuler-fapet-unsrat-gelar-kontes-ayam-jago/Administrator wrote:Di tengah hiruk pikuk dan keramaian forum, Alhamdulillah PAPAJI -krn visi dan misinya- berhasil menarik para jurnalis utk ikut meliput berbagai agenda dan kegiatan PAPAJI.
Salah satu liputan dilakukan oleh koran TEMPO, minggu 18 September 2011.
Berlangsung di tempat Mas Eko Jaghana dgn dihadiri teman2 PAPAJI DKI Jakarta.
Maju terus PAPAJI. Berikan sumbangsihmu. Hentikan saling sengketa, bersatu, bahu membahu demi majunya hobi ayam laga di Indonesia.
Berikut cuplikannya. Dari koran TEMPO, 18 September 2011 :
Dua ayam jago saling mendekat dalam arena berbentuk lingkaran berdiameter 2,5 meter, dengan penyekat setinggi 50 sentimeter. Tak berselang lama, dua ayam itu saling terkam, beradu cakar, dan saling mematuk. Selang 15 menit, adu tanding ayam itu pun berakhir. Tidak ada ayam yang terluka. Juga tidak ada uang yang dipertaruhkan.
Adu ayam itu dilakukan Paguyuban Penggemar Ayam Jago Indonesia (Papaji) di kediaman salah satu anggotanya kemarin di kawasan Matraman, Jakarta Timur.
"Selama ini persepsi negatif masyarakat pada adu ayam masih melekat, karena ada unsur judi dan memamerkan sadisme. Kami ingin melepaskan kesan itu," kata Bendahara Papaji Pusat Azis Sutanto, 36 tahun, kepada Tempo .
Didirikan pada 12 Desember 2004, Papaji mengutamakan seni bertarung ayam sebagai peninggalan budaya nenek moyang. Bagi Papaji, adu tarung hanyalah sebuah arena pembuktian untuk mengukur kualitas ayam hasil ternak sendiri yang mereka pelihara. "Orientasinya ternak, dihasilkan sendiri, bukan beli," anggota Papaji, Bengar Gurning, menambahkan.
Karena itu, ajang adu ayam yang dilakukan Papaji selalu dilakukan secara legal dengan meminta izin aparat keamanan dan warga setempat. Selain itu, unsur sadisme diminimalkan dengan penggunaan penutup pada taji ayam aduan.
Menggeluti hobi ayam laga dinilai mempunyai banyak sisi positif, salah satunya menghilangkan stres. Menernak ayam sejak kecil, memberi makan, dan memeliharanya bisa membawa kesenangan tersendiri. "Momen memandikan dan mengelus-elus menyenangkan. Apalagi biasanya ayam kalau basah mengepakkan badannya, lalu kukuruyuk . Itu bikin hati puas banget," ujar Bengar, yang memelihara sekitar 30 ayam jago.
Selain sebagai penghilang stres, beternak ayam laga mampu menumbuhkan sikap tekun, sabar, dan teliti. Sebab, upaya menghasilkan varietas ayam jago yang unggul sangat menuntut sikap-sikap positif tersebut.
Pengurus Papaji lainnya, Eko Jaghana, menambahkan, setiap ayam jago mempunyai karakter berbeda berdasarkan asalnya. Ayam Bangkok, misalnya, mempunyai teknik bertarung yang bagus dan daya tahannya lumayan. Ayam Burma mempunyai pukulan yang akurat tapi tulangnya tipis. Sementara itu, ayam Vietnam mempunyai pukulan yang berat tapi tidak bagus secara teknis.
Nah, upaya penyilangan yang tepat dan cermat dilakukan untuk mendapatkan ayam dengan gabungan varietas unggul. "Yang kami harapkan ayam dengan daya tahan yang kuat, tekniknya baik, dan punya akurasi pukulan," kata Eko. Tidak aneh, untuk mendapatkan hasil persilangan yang unggul, dibutuhkan waktu hingga 3-4 tahun.
Kesabaran dalam menernak ayam jago juga terlihat dari biaya yang dibutuhkan untuk pemeliharaan. Jack One, 41 tahun, misalnya, mengaku harus merogoh kocek hingga Rp 1 juta tiap bulan untuk merawat 37 ayam peliharaannya. Dana sebesar itu habis untuk membeli 100 kilogram pakan serta jatah madu dan telur sepekan dua kali buat setiap ekor ayam.
Menekuni hobi ayam jago sejak 1995, Jack One menilai ayam sebagai unggas yang gampang dirawat dan punya keunikan tersendiri. "Masing-masing punya cara bertarung yang beda. Ada yang tarung atas, tarung bawah, serta kombinasi," kata dia.
Karena sudah menjadi hobi, harga ayam jago pun menjadi sangat relatif. Ada ayam yang berharga ratusan ribu sampai ratusan juta rupiah, tergantung hasil adu tarung. Semakin banyak rekor kemenangan yang dicatat seekor ayam, harganya kian tinggi. "Ini kemarin ditawar Rp 5 juta belum saya lepas," kata Eko, yang punya 20-an ayam.
Kini Papaji mempunyai anggota sekitar 5.000, yang tersebar di seluruh Indonesia. Sejumlah cabang yang telah resmi berdiri di antaranya Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Banjarmasin, Manado, dan Aceh. Mereka biasa melakukan pertemuan setiap bulan untuk adu tanding. Kegiatan lebih besar dilakukan setiap tiga bulan sekali dengan jumlah peserta lebih banyak.
Selain uji tanding, program lain yang dilakukan Papaji adalah ternak bareng. Ini adalah program yang dilakukan sejumlah anggota Papaji untuk mendapatkan hasil anakan dari varietas ayam jago tertentu. Biasanya sekitar 5-10 anggota patungan untuk membeli ayam jago buat diternakkan dan hasilnya dibagi rata.
Hal terpenting, kata Jack One, keberadaan Papaji diharapkan bisa memperkenalkan kembali kepada masyarakat bahwa hobi memelihara ayam laga adalah sebuah seni budaya bangsa yang harus dilestarikan. AMIRULLAH
Re: PAPAJI masuk koran
rio rey manado wrote:numpang ngetop ... http://suluhmerdeka.id1945.com/2013/10/spektakuler-fapet-unsrat-gelar-kontes-ayam-jago/
- Spoiler:
Administrator wrote:Di tengah hiruk pikuk dan keramaian forum, Alhamdulillah PAPAJI -krn visi dan misinya- berhasil menarik para jurnalis utk ikut meliput berbagai agenda dan kegiatan PAPAJI.
Salah satu liputan dilakukan oleh koran TEMPO, minggu 18 September 2011.
Berlangsung di tempat Mas Eko Jaghana dgn dihadiri teman2 PAPAJI DKI Jakarta.
Maju terus PAPAJI. Berikan sumbangsihmu. Hentikan saling sengketa, bersatu, bahu membahu demi majunya hobi ayam laga di Indonesia.
Berikut cuplikannya. Dari koran TEMPO, 18 September 2011 :
Dua ayam jago saling mendekat dalam arena berbentuk lingkaran berdiameter 2,5 meter, dengan penyekat setinggi 50 sentimeter. Tak berselang lama, dua ayam itu saling terkam, beradu cakar, dan saling mematuk. Selang 15 menit, adu tanding ayam itu pun berakhir. Tidak ada ayam yang terluka. Juga tidak ada uang yang dipertaruhkan.
Adu ayam itu dilakukan Paguyuban Penggemar Ayam Jago Indonesia (Papaji) di kediaman salah satu anggotanya kemarin di kawasan Matraman, Jakarta Timur.
"Selama ini persepsi negatif masyarakat pada adu ayam masih melekat, karena ada unsur judi dan memamerkan sadisme. Kami ingin melepaskan kesan itu," kata Bendahara Papaji Pusat Azis Sutanto, 36 tahun, kepada Tempo .
Didirikan pada 12 Desember 2004, Papaji mengutamakan seni bertarung ayam sebagai peninggalan budaya nenek moyang. Bagi Papaji, adu tarung hanyalah sebuah arena pembuktian untuk mengukur kualitas ayam hasil ternak sendiri yang mereka pelihara. "Orientasinya ternak, dihasilkan sendiri, bukan beli," anggota Papaji, Bengar Gurning, menambahkan.
Karena itu, ajang adu ayam yang dilakukan Papaji selalu dilakukan secara legal dengan meminta izin aparat keamanan dan warga setempat. Selain itu, unsur sadisme diminimalkan dengan penggunaan penutup pada taji ayam aduan.
Menggeluti hobi ayam laga dinilai mempunyai banyak sisi positif, salah satunya menghilangkan stres. Menernak ayam sejak kecil, memberi makan, dan memeliharanya bisa membawa kesenangan tersendiri. "Momen memandikan dan mengelus-elus menyenangkan. Apalagi biasanya ayam kalau basah mengepakkan badannya, lalu kukuruyuk . Itu bikin hati puas banget," ujar Bengar, yang memelihara sekitar 30 ayam jago.
Selain sebagai penghilang stres, beternak ayam laga mampu menumbuhkan sikap tekun, sabar, dan teliti. Sebab, upaya menghasilkan varietas ayam jago yang unggul sangat menuntut sikap-sikap positif tersebut.
Pengurus Papaji lainnya, Eko Jaghana, menambahkan, setiap ayam jago mempunyai karakter berbeda berdasarkan asalnya. Ayam Bangkok, misalnya, mempunyai teknik bertarung yang bagus dan daya tahannya lumayan. Ayam Burma mempunyai pukulan yang akurat tapi tulangnya tipis. Sementara itu, ayam Vietnam mempunyai pukulan yang berat tapi tidak bagus secara teknis.
Nah, upaya penyilangan yang tepat dan cermat dilakukan untuk mendapatkan ayam dengan gabungan varietas unggul. "Yang kami harapkan ayam dengan daya tahan yang kuat, tekniknya baik, dan punya akurasi pukulan," kata Eko. Tidak aneh, untuk mendapatkan hasil persilangan yang unggul, dibutuhkan waktu hingga 3-4 tahun.
Kesabaran dalam menernak ayam jago juga terlihat dari biaya yang dibutuhkan untuk pemeliharaan. Jack One, 41 tahun, misalnya, mengaku harus merogoh kocek hingga Rp 1 juta tiap bulan untuk merawat 37 ayam peliharaannya. Dana sebesar itu habis untuk membeli 100 kilogram pakan serta jatah madu dan telur sepekan dua kali buat setiap ekor ayam.
Menekuni hobi ayam jago sejak 1995, Jack One menilai ayam sebagai unggas yang gampang dirawat dan punya keunikan tersendiri. "Masing-masing punya cara bertarung yang beda. Ada yang tarung atas, tarung bawah, serta kombinasi," kata dia.
Karena sudah menjadi hobi, harga ayam jago pun menjadi sangat relatif. Ada ayam yang berharga ratusan ribu sampai ratusan juta rupiah, tergantung hasil adu tarung. Semakin banyak rekor kemenangan yang dicatat seekor ayam, harganya kian tinggi. "Ini kemarin ditawar Rp 5 juta belum saya lepas," kata Eko, yang punya 20-an ayam.
Kini Papaji mempunyai anggota sekitar 5.000, yang tersebar di seluruh Indonesia. Sejumlah cabang yang telah resmi berdiri di antaranya Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Banjarmasin, Manado, dan Aceh. Mereka biasa melakukan pertemuan setiap bulan untuk adu tanding. Kegiatan lebih besar dilakukan setiap tiga bulan sekali dengan jumlah peserta lebih banyak.
Selain uji tanding, program lain yang dilakukan Papaji adalah ternak bareng. Ini adalah program yang dilakukan sejumlah anggota Papaji untuk mendapatkan hasil anakan dari varietas ayam jago tertentu. Biasanya sekitar 5-10 anggota patungan untuk membeli ayam jago buat diternakkan dan hasilnya dibagi rata.
Hal terpenting, kata Jack One, keberadaan Papaji diharapkan bisa memperkenalkan kembali kepada masyarakat bahwa hobi memelihara ayam laga adalah sebuah seni budaya bangsa yang harus dilestarikan. AMIRULLAH
.
acay- Jendral
- Jumlah posting : 1719
Join date : 30.09.12
Lokasi : SWO - HLP
Re: PAPAJI masuk koran
Thanks mas bro... bravo Papajiacay wrote:rio rey manado wrote:numpang ngetop ... http://suluhmerdeka.id1945.com/2013/10/spektakuler-fapet-unsrat-gelar-kontes-ayam-jago/
- Spoiler:
Administrator wrote:Di tengah hiruk pikuk dan keramaian forum, Alhamdulillah PAPAJI -krn visi dan misinya- berhasil menarik para jurnalis utk ikut meliput berbagai agenda dan kegiatan PAPAJI.
Salah satu liputan dilakukan oleh koran TEMPO, minggu 18 September 2011.
Berlangsung di tempat Mas Eko Jaghana dgn dihadiri teman2 PAPAJI DKI Jakarta.
Maju terus PAPAJI. Berikan sumbangsihmu. Hentikan saling sengketa, bersatu, bahu membahu demi majunya hobi ayam laga di Indonesia.
Berikut cuplikannya. Dari koran TEMPO, 18 September 2011 :
Dua ayam jago saling mendekat dalam arena berbentuk lingkaran berdiameter 2,5 meter, dengan penyekat setinggi 50 sentimeter. Tak berselang lama, dua ayam itu saling terkam, beradu cakar, dan saling mematuk. Selang 15 menit, adu tanding ayam itu pun berakhir. Tidak ada ayam yang terluka. Juga tidak ada uang yang dipertaruhkan.
Adu ayam itu dilakukan Paguyuban Penggemar Ayam Jago Indonesia (Papaji) di kediaman salah satu anggotanya kemarin di kawasan Matraman, Jakarta Timur.
"Selama ini persepsi negatif masyarakat pada adu ayam masih melekat, karena ada unsur judi dan memamerkan sadisme. Kami ingin melepaskan kesan itu," kata Bendahara Papaji Pusat Azis Sutanto, 36 tahun, kepada Tempo .
Didirikan pada 12 Desember 2004, Papaji mengutamakan seni bertarung ayam sebagai peninggalan budaya nenek moyang. Bagi Papaji, adu tarung hanyalah sebuah arena pembuktian untuk mengukur kualitas ayam hasil ternak sendiri yang mereka pelihara. "Orientasinya ternak, dihasilkan sendiri, bukan beli," anggota Papaji, Bengar Gurning, menambahkan.
Karena itu, ajang adu ayam yang dilakukan Papaji selalu dilakukan secara legal dengan meminta izin aparat keamanan dan warga setempat. Selain itu, unsur sadisme diminimalkan dengan penggunaan penutup pada taji ayam aduan.
Menggeluti hobi ayam laga dinilai mempunyai banyak sisi positif, salah satunya menghilangkan stres. Menernak ayam sejak kecil, memberi makan, dan memeliharanya bisa membawa kesenangan tersendiri. "Momen memandikan dan mengelus-elus menyenangkan. Apalagi biasanya ayam kalau basah mengepakkan badannya, lalu kukuruyuk . Itu bikin hati puas banget," ujar Bengar, yang memelihara sekitar 30 ayam jago.
Selain sebagai penghilang stres, beternak ayam laga mampu menumbuhkan sikap tekun, sabar, dan teliti. Sebab, upaya menghasilkan varietas ayam jago yang unggul sangat menuntut sikap-sikap positif tersebut.
Pengurus Papaji lainnya, Eko Jaghana, menambahkan, setiap ayam jago mempunyai karakter berbeda berdasarkan asalnya. Ayam Bangkok, misalnya, mempunyai teknik bertarung yang bagus dan daya tahannya lumayan. Ayam Burma mempunyai pukulan yang akurat tapi tulangnya tipis. Sementara itu, ayam Vietnam mempunyai pukulan yang berat tapi tidak bagus secara teknis.
Nah, upaya penyilangan yang tepat dan cermat dilakukan untuk mendapatkan ayam dengan gabungan varietas unggul. "Yang kami harapkan ayam dengan daya tahan yang kuat, tekniknya baik, dan punya akurasi pukulan," kata Eko. Tidak aneh, untuk mendapatkan hasil persilangan yang unggul, dibutuhkan waktu hingga 3-4 tahun.
Kesabaran dalam menernak ayam jago juga terlihat dari biaya yang dibutuhkan untuk pemeliharaan. Jack One, 41 tahun, misalnya, mengaku harus merogoh kocek hingga Rp 1 juta tiap bulan untuk merawat 37 ayam peliharaannya. Dana sebesar itu habis untuk membeli 100 kilogram pakan serta jatah madu dan telur sepekan dua kali buat setiap ekor ayam.
Menekuni hobi ayam jago sejak 1995, Jack One menilai ayam sebagai unggas yang gampang dirawat dan punya keunikan tersendiri. "Masing-masing punya cara bertarung yang beda. Ada yang tarung atas, tarung bawah, serta kombinasi," kata dia.
Karena sudah menjadi hobi, harga ayam jago pun menjadi sangat relatif. Ada ayam yang berharga ratusan ribu sampai ratusan juta rupiah, tergantung hasil adu tarung. Semakin banyak rekor kemenangan yang dicatat seekor ayam, harganya kian tinggi. "Ini kemarin ditawar Rp 5 juta belum saya lepas," kata Eko, yang punya 20-an ayam.
Kini Papaji mempunyai anggota sekitar 5.000, yang tersebar di seluruh Indonesia. Sejumlah cabang yang telah resmi berdiri di antaranya Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Banjarmasin, Manado, dan Aceh. Mereka biasa melakukan pertemuan setiap bulan untuk adu tanding. Kegiatan lebih besar dilakukan setiap tiga bulan sekali dengan jumlah peserta lebih banyak.
Selain uji tanding, program lain yang dilakukan Papaji adalah ternak bareng. Ini adalah program yang dilakukan sejumlah anggota Papaji untuk mendapatkan hasil anakan dari varietas ayam jago tertentu. Biasanya sekitar 5-10 anggota patungan untuk membeli ayam jago buat diternakkan dan hasilnya dibagi rata.
Hal terpenting, kata Jack One, keberadaan Papaji diharapkan bisa memperkenalkan kembali kepada masyarakat bahwa hobi memelihara ayam laga adalah sebuah seni budaya bangsa yang harus dilestarikan. AMIRULLAH
.
Halaman 3 dari 3 • 1, 2, 3
Similar topics
» KONTES PAPAJI KABUPATEN BONE PROP. SULSEL
» PAPAJI merambah koran ekonomi nasional......
» LATBER dan KONTES PAPAJI DKI-BANTEN, 31 Maret 2013
» anggota papaji area surabaya masuk..
» Kapan Abar bareng
» PAPAJI merambah koran ekonomi nasional......
» LATBER dan KONTES PAPAJI DKI-BANTEN, 31 Maret 2013
» anggota papaji area surabaya masuk..
» Kapan Abar bareng
Halaman 3 dari 3
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik