'Membaca' karakter ayam
+76
piantod87
murtono
balung perkasa
norick
63N10 boement
GOTHIC
penyebar semangat
jawara
losi
aditp
Paparrazzi
adrie
jauhari
thumper225
jumawan
paracetamol
Moreiro
firdian singgih prastowo
wickley
sii ngedrop
manuk_jaguk
dian al akbar
lazira
ixbl
denny_harri
mustofa
bunsun
hafis
pampam
bakoel_endock
hamas
coki
kristianto
litato
nanangdwikarna
mr 1001
brehoo
amrikhs
didik adi
¤Di@n-M@gelang¤
FadéL
anak kisaran
agustus
dadunk
budiart
hlukybp
jackone
ari delta
arif
jaghana
dedekgombosantosa
pemula keras
landijago
gali galih
gebok ambrok
Lan9it
klatenbersinar
jupiz04
Joko
dumac
ferry bun
putr4
ipul
Nardy
terrra
Jagonantang
cobain
nurkhotim
azis sutanto
Hendro
rio
mas Joko aja ah...
akikeren
Aor
pasaribu
Administrator
80 posters
Halaman 2 dari 6
Halaman 2 dari 6 • 1, 2, 3, 4, 5, 6
Re: 'Membaca' karakter ayam
rio wrote:Kalau ada biang yg darahnya sudah jauh ... untuk diambil keturunannya, bisa mempengaruhi mental dari anakannya ga Mas..? Karena setahu saya darah itu hubungannya dengan mental ayam.
Darah jauh ni gimana maksudnya..?? Apa jauh dari keaslian bangkok import..??
Utk memastikan mental ayam yg kuat, harus dipastikan setiap pergantian jantan maupun biang, pejantan dan betina harus keturunan mental kuat juga.
Mental kuat ini tidak harus bangkok asli. Vietnam, burma bahkan ternakan lokal sekalipun boleh2 saja. Bisa dilihat dari hasil tarungnya di arena, atau lihat dari silsilah orang tuanya. Biasanya kalau beli ayam dari peternak yg cukup punya nama, mereka akan selalu menjaga kualitas mental secara turun temurun.
Kalau sy perhatikan (di jakarta), dalam 10 tahun terakhir jarang ada lagi ayam bermental cengeng. Mungkin karena sudah banyak sekali peternak yg memakai pacek dan babon keturunan import.
Re: 'Membaca' karakter ayam
Apa kabar Mas Hendro..tolong masukkanya juga mengenai biang dong.
Salam
Rio[/quote]
Yang disampaikan mas Arry mengenai biang/babon cetak memang benar..itu hanya mitos...kalo saya pribadi mempunyai prinsip dalam beternak ayam aduan yang terpenting adalah paceknya, sebagus apapun biangya kalo paceknya tidak berkualitas akan mustahil menurunkan anakan yang berkualitas, karena biang/babon bersifat karier ( pembawa sifat baik dominan maupun resesif )....sebaliknya dengan biang/babon sembarangan jika paceknya berkualitas akan ada kemungkinan menurunkan anakan yang berkualitas sekalipun prosentasenya kecil....yang terbaik memang perpaduan antara biang/babon bagus dengan pacek berkualitas hasil anakanlnya relatif bagus2 sekalipun tidak mungkin mencapai 100%....
beberapa tahun terakhir keran eksport - import unggas dari luar negeri masih tertutup akibat kasus flu burung dan sars jadi kalo ada yang mengaku baru mendatangkan ayam dari bangkok dll pasti bohong ! atau pasti ilegal ( selundupan ) dan barang semacam ini pasti juga tidak berkualitas karena asal comot...! jadi bagi peternak pemula jangan gampang percaya dan jangan fanatik dengan ayam BK asli ..karena anakan hasil silangan yang sudah ada di Indonesia sebenarnya lebih berkualitas baik secara teknik maupun mental dan tahan terhadap berbagai penyakit karena sudah beradaptasi dengan baik.....salam
Salam
Rio[/quote]
Yang disampaikan mas Arry mengenai biang/babon cetak memang benar..itu hanya mitos...kalo saya pribadi mempunyai prinsip dalam beternak ayam aduan yang terpenting adalah paceknya, sebagus apapun biangya kalo paceknya tidak berkualitas akan mustahil menurunkan anakan yang berkualitas, karena biang/babon bersifat karier ( pembawa sifat baik dominan maupun resesif )....sebaliknya dengan biang/babon sembarangan jika paceknya berkualitas akan ada kemungkinan menurunkan anakan yang berkualitas sekalipun prosentasenya kecil....yang terbaik memang perpaduan antara biang/babon bagus dengan pacek berkualitas hasil anakanlnya relatif bagus2 sekalipun tidak mungkin mencapai 100%....
beberapa tahun terakhir keran eksport - import unggas dari luar negeri masih tertutup akibat kasus flu burung dan sars jadi kalo ada yang mengaku baru mendatangkan ayam dari bangkok dll pasti bohong ! atau pasti ilegal ( selundupan ) dan barang semacam ini pasti juga tidak berkualitas karena asal comot...! jadi bagi peternak pemula jangan gampang percaya dan jangan fanatik dengan ayam BK asli ..karena anakan hasil silangan yang sudah ada di Indonesia sebenarnya lebih berkualitas baik secara teknik maupun mental dan tahan terhadap berbagai penyakit karena sudah beradaptasi dengan baik.....salam
Hendro- moderator
- Jumlah posting : 7357
Join date : 06.08.09
Age : 55
Lokasi : Semarang
Re: 'Membaca' karakter ayam
Nah...kita sebagai pemula nih. Tentunya menemukan kesulitan untuk menentukan mana yang BANGKOK..mana yang ANAK AYAM..mana yang keturunan ketiga, keempat, dst. Apalagi sampai ada yang sudah disilang dengan ayam lokal. Bagaimana caranya agar kita tidak tertipu dengan tawaran2 yang mengaku ayamnya masih bangkok murni atau darah bangkoknya masih dekat..?
Jika mau menyilangkan antara bangkok dan vietnam..mana yang kita pakai jantannya bangkok dgn betina vietnam atau jantannya vietnam dgn betina bangkok..?
Salam
Rio
Jika mau menyilangkan antara bangkok dan vietnam..mana yang kita pakai jantannya bangkok dgn betina vietnam atau jantannya vietnam dgn betina bangkok..?
Salam
Rio
rio- Kapten
- Jumlah posting : 204
Join date : 16.06.09
Age : 60
Lokasi : Jakarta
Re: 'Membaca' karakter ayam
rio wrote:...kita sebagai pemula nih. Tentunya menemukan kesulitan untuk menentukan mana yang BANGKOK..mana yang ANAK AYAM..mana yang keturunan ketiga, keempat, dst. Apalagi sampai ada yang sudah disilang dengan ayam lokal. Bagaimana caranya agar kita tidak tertipu dengan tawaran2 yang mengaku ayamnya masih bangkok murni atau darah bangkoknya masih dekat..?
Agak sulit membedakan ayam import dgn ternakan lokal. Kalau bangkok dibanding ayam kampung, itu relatif mudah. Atau ayam bangkok kawin dgn ayam kampung, itu masih bisa terlihat bedanya.
Yg sekarang banyak terjadi adalah, sepasang bangkok import, diternak di Indonesia. Anak2nya diternak lagi, lagi, lagi, dst...
Setelah lewat anakan pertama (F1) gengsinya sudah berkurang. Orang lebih menginginkan ayam asli atau minimal anakan pertama (F1). Padahal menurut saya, F2, F3, F4, dst, sama saja. Asalnya dari bangkok2 juga. Hanya 'akte' lahirnya saja yg di Indonesia.
Sepanjang yg sy ketahui, peternak ayam aduan di Indonesia sudah tidak ada lagi yg menggunakan ayam kampung sbg indukan. Kalaupun ada, pasti sudah tersisih secara alami di arena tarung.
Kemudian menurut saya, kita jangan memilah2 asal ayam. Ayam aduan, dari manapun asalnya ya sama saja asalkan memenuhi kriteria. Bangkok, vietnam, burma, ternakan lokal, itu sama saja. Ayam2 import juga banyak yg jelek...! Jangan dikira semua bangkok itu bagus lho...
Dulu (thn 90-an) ketika ayam bangkok import sedang Booming, saya sendiri sulit menemukan ayam bangkok yg benar2 bagus, dalam arti harga sesuai dgn kualitasnya. Ketika itu, harga bangkok 5jt masih belum bisa dibilang bagus. Yg benar2 bagus harganya diatas 10jt. Padahal dgn harga 5jt, kita bisa mendapat ayam ternakan lokal yg sudah jelas terbukti kualitas lebih baik dibanding bangkok yg bandrolnya sama.
Jadi menurut saya, jangan terlalu risau dgn asal ayam. Kalau mau membeli ya harus di tes dulu utk membuktikan kualitasnya.
rio wrote:Jika mau menyilangkan antara bangkok dan vietnam..mana yang kita pakai jantannya bangkok dgn betina vietnam atau jantannya vietnam dgn betina bangkok..?
Menurut saya kemungkinan hasilnya akan sama saja....
Bangkok dan Vietnam agak sedikit berbeda type tarungnya. Terkadang malah bertolak belakang. Jadi sebelum memulai persilangan, tentukan dulu apa tujuannya persilangan itu..?? Apa sekedar coba2 (experiment)..??
Mengapa tidak bangkok vs bangkok saja..?? Atau vietnam vs vietnam..??
karakter ayam
saya coba ikutan memberikan komentar....maaf buat bang admin kayaknya sudah agak lari dari topik membaca karakter ayam jadi membahas tentang pacek dan biang atau indukan(mohon maaf dan dikoreksi tapi jangan tajam kali koreksinya,hahahah )
saya pribadi kalau memilih indukan(biang) kriterianya :
1. tidak harus dari turunan bangkok,vietnam atau ayam yang berkelas lainnya(ayam lokal juga boleh,lagian agak murah,hehe)
2.Faktor yang paling saya haruskan dalam memilih indukan yaitu mental baja(nampak bila indukan tersebut dites terlebih dahulu tidak akan lari meskipun sudah babak belur, atau saudaranya juga memiliki mental baja,anakannya kemungkinan besar akan bermental baja)
3.Mainnya/tekniknya bagus(juga bisa nampak bila ditarungkan meskipun tidak begitu kelihatan, saudaranya dan anakannya lebih terlihat apabila ditarungkan)Teknik bagus maksud saya yaitu sangat sulit dipukul.
4.Punya pukulan yang bagus dan tepat.
5.Kalau bisa bertulang kasar.
dalam memilih pacek atau pejantan,kriterianya juga sama seperti memilih indukan tapi yang paling saya utamakan yaitu memiliki tulang yang kasar....
Dan dalam mengawinkan ayam , saya juga sangat hati2 melihat kriteria ayam tersebut..,karena tidak ada ayam yang sempurna,contoh kasus saya punya induk ayam bermental bagus mainnya lumayan tapi tidak terlalu bagus dalam hal tulangan dan pukulan depannya agak lambat dan jarang keluar(tapi punya pukulan samping yang bersih dan dahsyat hehehe),maka saya akan kawinkan dengan pejantan yang tulangnya kasar(disamping faktor lainnya:mental bagus dan mainnya juga lumayan), dan pukulan depan yang cepat untuk menutupi kelemahan dari indukan saya...maka setelah panen juga belum tentu ayam saya pasti jadi juara,karena masih butuh perawatan yang mantap dan banyak faktor lainnya...
Saya setuju dengan yang lain bahwa dalam menjual ayam yang terutama yang perlu kita perhatikan adalah kualitas(teknik ayam,pukulan ayam,tulangan) dan bukannya katuranggan(ciri fisik yang nampak),maka faktor lainnya menjadi tanggungjawab konsumen(seperti rawatan, boto, dan pemilihan tandingan),tambahan : jadi dalam menjual ayam(apabila ada teman2 yang tertarik) kita harus menjelaskan kelebihan2 dan kelemahan ayam kita(yang penting harus jujur.(meskipun dengan jujur untung kita lebih sedikit tapi pada akhirnya juga kita akan dipercaya orang dan secara tidak langsung akan menambah masukan bagi kita juga,hehehee (maaf buat semua,saya bukannya penceramah, hahahaha,tapi saya juga masih butuh kritikan dari yang lain)
Salam hangat Papaji............
saya pribadi kalau memilih indukan(biang) kriterianya :
1. tidak harus dari turunan bangkok,vietnam atau ayam yang berkelas lainnya(ayam lokal juga boleh,lagian agak murah,hehe)
2.Faktor yang paling saya haruskan dalam memilih indukan yaitu mental baja(nampak bila indukan tersebut dites terlebih dahulu tidak akan lari meskipun sudah babak belur, atau saudaranya juga memiliki mental baja,anakannya kemungkinan besar akan bermental baja)
3.Mainnya/tekniknya bagus(juga bisa nampak bila ditarungkan meskipun tidak begitu kelihatan, saudaranya dan anakannya lebih terlihat apabila ditarungkan)Teknik bagus maksud saya yaitu sangat sulit dipukul.
4.Punya pukulan yang bagus dan tepat.
5.Kalau bisa bertulang kasar.
dalam memilih pacek atau pejantan,kriterianya juga sama seperti memilih indukan tapi yang paling saya utamakan yaitu memiliki tulang yang kasar....
Dan dalam mengawinkan ayam , saya juga sangat hati2 melihat kriteria ayam tersebut..,karena tidak ada ayam yang sempurna,contoh kasus saya punya induk ayam bermental bagus mainnya lumayan tapi tidak terlalu bagus dalam hal tulangan dan pukulan depannya agak lambat dan jarang keluar(tapi punya pukulan samping yang bersih dan dahsyat hehehe),maka saya akan kawinkan dengan pejantan yang tulangnya kasar(disamping faktor lainnya:mental bagus dan mainnya juga lumayan), dan pukulan depan yang cepat untuk menutupi kelemahan dari indukan saya...maka setelah panen juga belum tentu ayam saya pasti jadi juara,karena masih butuh perawatan yang mantap dan banyak faktor lainnya...
Saya setuju dengan yang lain bahwa dalam menjual ayam yang terutama yang perlu kita perhatikan adalah kualitas(teknik ayam,pukulan ayam,tulangan) dan bukannya katuranggan(ciri fisik yang nampak),maka faktor lainnya menjadi tanggungjawab konsumen(seperti rawatan, boto, dan pemilihan tandingan),tambahan : jadi dalam menjual ayam(apabila ada teman2 yang tertarik) kita harus menjelaskan kelebihan2 dan kelemahan ayam kita(yang penting harus jujur.(meskipun dengan jujur untung kita lebih sedikit tapi pada akhirnya juga kita akan dipercaya orang dan secara tidak langsung akan menambah masukan bagi kita juga,hehehee (maaf buat semua,saya bukannya penceramah, hahahaha,tapi saya juga masih butuh kritikan dari yang lain)
Salam hangat Papaji............
pasaribu- Sersan
- Jumlah posting : 193
Join date : 18.06.09
Age : 39
Lokasi : medan
KARAKTER AYAM
Sekedar urun rembung...
Setuju dengan pendapat bung pasaribu, Namun temen saya yang sudah puluhan tahun berternak ayam, membari masukan, bahwa pasangan ayam jago dan betina, hanya untuk 2 generasi saja selebihnya katanya tidak bagus. seandainya mau dipasangkan lagi alangkah baiknya di seri dengan babon yang lain dulu. Tapi ternakan temen saya yang satu ini memang sudah teruji keberhasilannya menciptakan karakter2 baru. Dalam hal persilangan tidak menggunakan satu tipe, tapi cenderung variatif, adakalanya satu - dua generasi buang sia-sia karena tidak berhasil, tapi tidak sedikit yang sukses dengan model baru.
Namun dari banyak pendapat sebenarnya semua ingin mencari "satu" rumus yang bisa diandalkan pasangan yang bagaimana? "model apa" dengan "model apa"
Monggo .... kalau ada yang mau mencoba. selamat mencoba
jack
Setuju dengan pendapat bung pasaribu, Namun temen saya yang sudah puluhan tahun berternak ayam, membari masukan, bahwa pasangan ayam jago dan betina, hanya untuk 2 generasi saja selebihnya katanya tidak bagus. seandainya mau dipasangkan lagi alangkah baiknya di seri dengan babon yang lain dulu. Tapi ternakan temen saya yang satu ini memang sudah teruji keberhasilannya menciptakan karakter2 baru. Dalam hal persilangan tidak menggunakan satu tipe, tapi cenderung variatif, adakalanya satu - dua generasi buang sia-sia karena tidak berhasil, tapi tidak sedikit yang sukses dengan model baru.
Namun dari banyak pendapat sebenarnya semua ingin mencari "satu" rumus yang bisa diandalkan pasangan yang bagaimana? "model apa" dengan "model apa"
Monggo .... kalau ada yang mau mencoba. selamat mencoba
jack
mas Joko aja ah...- Kapten
- Jumlah posting : 325
Join date : 29.08.09
Lokasi : kendal jawa tengah
Re: 'Membaca' karakter ayam
bang jeck wrote:Sekedar urun rembung...
Setuju dengan pendapat bung pasaribu, Namun temen saya yang sudah puluhan tahun berternak ayam, membari masukan, bahwa pasangan ayam jago dan betina, hanya untuk 2 generasi saja selebihnya katanya tidak bagus. seandainya mau dipasangkan lagi alangkah baiknya di seri dengan babon yang lain dulu. Tapi ternakan temen saya yang satu ini memang sudah teruji keberhasilannya menciptakan karakter2 baru. Dalam hal persilangan tidak menggunakan satu tipe, tapi cenderung variatif, adakalanya satu - dua generasi buang sia-sia karena tidak berhasil, tapi tidak sedikit yang sukses dengan model baru.
Namun dari banyak pendapat sebenarnya semua ingin mencari "satu" rumus yang bisa diandalkan pasangan yang bagaimana? "model apa" dengan "model apa"
Monggo .... kalau ada yang mau mencoba. selamat mencoba
jack
yang jelas mah model pacek dengan teknik dan pukul bagus dikawinkan dengan betina yang punya darah teknik bagus dan pukul bagus juga.
apalagi kalau model nya itu di tambahin dengan "banget" dan "komplit"
sejelek2nya pun anaknya ga akan jadi untulan.
salam
azis sutanto- Premium member
- Jumlah posting : 920
Join date : 16.08.08
Lokasi : Jl Majasari no 11 Pagaden Subang
MEMBACA KARAKTER
mas azis ayamnya bagus-bagus ya ?
boleh dong sekedar lihat-lihat...
boleh dong sekedar lihat-lihat...
mas Joko aja ah...- Kapten
- Jumlah posting : 325
Join date : 29.08.09
Lokasi : kendal jawa tengah
Re: 'Membaca' karakter ayam
bang jeck wrote:mas azis ayamnya bagus-bagus ya ?
boleh dong sekedar lihat-lihat...
Ayam saya biasa2 saja bang, sekedar buat hiburan gebrak kalau pulang.
klo mau lihat2 atau gebrak silahkan datang saja ke kandang saya.
Salam
azis sutanto- Premium member
- Jumlah posting : 920
Join date : 16.08.08
Lokasi : Jl Majasari no 11 Pagaden Subang
Re: 'Membaca' karakter ayam
Rame sekali pendapat mengenai pemacek dan biang,... (kerok),.he.he.he..
Yahh saya sih pengen urun rembug saja,.dari sisi sudut yang lain,... kali aja bisa melengkapi pengetahuan kita semua di bidang ternak-menternak ayam,..ini.
Kalau saya membaca,.semuanya menyatakan pendapat tentang perpacekan dan perbiangan ini sesuai dengan pengalaman diri sendiri,..dan orang lain,.. tetapi akhirnya berbeda hasilnya dengan pendapat/pengalaman orang lain,...he.he.. ya iyalah,... harus begitu,.. tidak boleh sama,..!! kenapa ??
Ada satuhal yang sudah dijelaskan mas Ary administrator,..bahwa ada F1, F2, F3, ada babon cetak,.. dst. tapi ada yang kelupaan yaitu :
1. Topik ini menyangkut teori evolusi alias Genetika, dari Mendel (masih ingat pelajaran biologi SMP/ SMA !??)
2. Diatas F1,F2,F3 dari asal kata F : Fillum alias Keturunan, ada yang namanya P (Parentum = Induk asal)
3. Teori genetika adalah :
DOMINAN adalah sifat-sifat yang tampak (manifes) pada keturunan. RESESIF adalah sifat-sifat yang tidak muncul pada keturunan.
• Tiap sifat organisma hidup dikendalikan oleh sepasang “faktor keturunan”. Pada waktu itu Mendel belum menggunakan istilah “gen”.
• Tiap pasangan faktor keturunan menunjukkan bentuk alternatif sesamanya, kedua bentuk alternatif disebut pasangan ALELA.
• Satu dari pasangam alela itu dominan dan menutup alela yang resesif bila keduanya ada bersama-sama.
• Pada pembentukan “gamet” alela akan memisah, setiap gamet menerima satu faktor alela tersebut c dikenal sebagai HUKUM PEMISAHAN MENDEL atau PRINSIP SEGREGASI SECARA BEBAS.
• INDIVIDU MURNI mempunyai dua alela yang sama (homozigot), alel dominan diberi simbol huruf besar sedang alel resesif huruf keciL
GENOTIP adalah komposisi faktor keturunan (tidak tampak secara fisik).
FENOTIP adalah sifat yang tampak pada keturunan.
Pada hibrida atau polihibrida berlaku PRINSIP BERPASANGAN SECARA BEBAS.
RATIO FENOTIP (F2) HIBRIDA NORMAL MENURUT MENDEL
Monohibrida 3: 1 (Hukum Dominasi penuh) n= 1, jumlah gamet = 2
Dihibrida 9: 3: 3: 1 n= 2, jumlah gamet = 4
Trihibrida 27: 9: 9: 9: 3: 3 : 3: 1 n= 3, jumlah gamet = 8
Polihibrida (3:1)n n= n, jumlah gamet = 2n
Nahh di sini kita akan ketemu inti pembicaraan kita yaitu :
1. Keturunan (F) yang kita inginkan, akan bergantung sepenuhnya kepada (P) alias Pemacek dan Biang !!!
2. Semakin banyak jumlah sifat yang kita temukan/inginkan pada (P) maka akan semakin banyak variasi sifat pada (F) (lihat rumus polihibrida (3 : 1)n lha bayangkan kalau pacek punya sifat 5 (warna, bentuk fisik, sifat tarung, bentuk ekor, mata) maka jumlah gametnya adalah 2 pangkat 5 = 32 kemungkinan,...busyeeetttt,...
3. Untuk menemukan hasil yang pas sesuai keinginan kita,.. ya bagaimana lagi,..harus mau mencoba terus dan berganti-ganti pasangan,..(he..he... ini sah-sah saja...kok,.. khan cuman ayam,..)
Ok guys,.. saya kira sumbang saran saya segitu dulu,...kali aja ada yang nambahi,...
Salam papaji.
Yahh saya sih pengen urun rembug saja,.dari sisi sudut yang lain,... kali aja bisa melengkapi pengetahuan kita semua di bidang ternak-menternak ayam,..ini.
Kalau saya membaca,.semuanya menyatakan pendapat tentang perpacekan dan perbiangan ini sesuai dengan pengalaman diri sendiri,..dan orang lain,.. tetapi akhirnya berbeda hasilnya dengan pendapat/pengalaman orang lain,...he.he.. ya iyalah,... harus begitu,.. tidak boleh sama,..!! kenapa ??
Ada satuhal yang sudah dijelaskan mas Ary administrator,..bahwa ada F1, F2, F3, ada babon cetak,.. dst. tapi ada yang kelupaan yaitu :
1. Topik ini menyangkut teori evolusi alias Genetika, dari Mendel (masih ingat pelajaran biologi SMP/ SMA !??)
2. Diatas F1,F2,F3 dari asal kata F : Fillum alias Keturunan, ada yang namanya P (Parentum = Induk asal)
3. Teori genetika adalah :
DOMINAN adalah sifat-sifat yang tampak (manifes) pada keturunan. RESESIF adalah sifat-sifat yang tidak muncul pada keturunan.
• Tiap sifat organisma hidup dikendalikan oleh sepasang “faktor keturunan”. Pada waktu itu Mendel belum menggunakan istilah “gen”.
• Tiap pasangan faktor keturunan menunjukkan bentuk alternatif sesamanya, kedua bentuk alternatif disebut pasangan ALELA.
• Satu dari pasangam alela itu dominan dan menutup alela yang resesif bila keduanya ada bersama-sama.
• Pada pembentukan “gamet” alela akan memisah, setiap gamet menerima satu faktor alela tersebut c dikenal sebagai HUKUM PEMISAHAN MENDEL atau PRINSIP SEGREGASI SECARA BEBAS.
• INDIVIDU MURNI mempunyai dua alela yang sama (homozigot), alel dominan diberi simbol huruf besar sedang alel resesif huruf keciL
GENOTIP adalah komposisi faktor keturunan (tidak tampak secara fisik).
FENOTIP adalah sifat yang tampak pada keturunan.
Pada hibrida atau polihibrida berlaku PRINSIP BERPASANGAN SECARA BEBAS.
RATIO FENOTIP (F2) HIBRIDA NORMAL MENURUT MENDEL
Monohibrida 3: 1 (Hukum Dominasi penuh) n= 1, jumlah gamet = 2
Dihibrida 9: 3: 3: 1 n= 2, jumlah gamet = 4
Trihibrida 27: 9: 9: 9: 3: 3 : 3: 1 n= 3, jumlah gamet = 8
Polihibrida (3:1)n n= n, jumlah gamet = 2n
Nahh di sini kita akan ketemu inti pembicaraan kita yaitu :
1. Keturunan (F) yang kita inginkan, akan bergantung sepenuhnya kepada (P) alias Pemacek dan Biang !!!
2. Semakin banyak jumlah sifat yang kita temukan/inginkan pada (P) maka akan semakin banyak variasi sifat pada (F) (lihat rumus polihibrida (3 : 1)n lha bayangkan kalau pacek punya sifat 5 (warna, bentuk fisik, sifat tarung, bentuk ekor, mata) maka jumlah gametnya adalah 2 pangkat 5 = 32 kemungkinan,...busyeeetttt,...
3. Untuk menemukan hasil yang pas sesuai keinginan kita,.. ya bagaimana lagi,..harus mau mencoba terus dan berganti-ganti pasangan,..(he..he... ini sah-sah saja...kok,.. khan cuman ayam,..)
Ok guys,.. saya kira sumbang saran saya segitu dulu,...kali aja ada yang nambahi,...
Salam papaji.
nurkhotim- Kapten
- Jumlah posting : 304
Join date : 23.07.09
Lokasi : Pasuruan - Jatim
Re: 'Membaca' karakter ayam
mas ary kalao gambar ayam yg saya upload barusan tipenya gimana mas, rodagila sama klawu,,,mksh
cobain- Kolonel
- Jumlah posting : 667
Join date : 23.08.09
Lokasi : pondok aren, tangerang
Re: MEMBACA KARAKTER AYAM
kesalahan "MEMBACA KARAKTER AYAM"
Dua bulan yang lalu, ayam saya, saya gebrak ama temen sekampung, tipe ayam saya tegak berdiri kontrol, saya "MEMBACA KARAKTER AYAM" teman saya yakin bertipe seimbang, berdiri tegak, pukul. kedua ayam sama2 bertaji. setelah abar lalu tumpang, ternyata saya salah dalam "MEMBACA KARAKTER AYAM" . tak diduga musuhnya bertipe bawah bahkan sangat bawah sekali hampir menyentuh tanah. singkat cerita ayam saya tidak bisa apa-apa, dua air saya angkat.
Dari cerita ini sebenarnya seperti apa sih bentuk leher dan badan tipe ayam bawah itu. karena saya selalu kecolongan dengan tipe ayam ini. mohon abang-abang pakar ayam laga bersedia memberi keterangan seputar ciri fisik ayam tipe bawah. terimakasih...
Salam
Jeck
Dua bulan yang lalu, ayam saya, saya gebrak ama temen sekampung, tipe ayam saya tegak berdiri kontrol, saya "MEMBACA KARAKTER AYAM" teman saya yakin bertipe seimbang, berdiri tegak, pukul. kedua ayam sama2 bertaji. setelah abar lalu tumpang, ternyata saya salah dalam "MEMBACA KARAKTER AYAM" . tak diduga musuhnya bertipe bawah bahkan sangat bawah sekali hampir menyentuh tanah. singkat cerita ayam saya tidak bisa apa-apa, dua air saya angkat.
Dari cerita ini sebenarnya seperti apa sih bentuk leher dan badan tipe ayam bawah itu. karena saya selalu kecolongan dengan tipe ayam ini. mohon abang-abang pakar ayam laga bersedia memberi keterangan seputar ciri fisik ayam tipe bawah. terimakasih...
Salam
Jeck
mas Joko aja ah...- Kapten
- Jumlah posting : 325
Join date : 29.08.09
Lokasi : kendal jawa tengah
Re: 'Membaca' karakter ayam
bang jeck wrote:kesalahan "MEMBACA KARAKTER AYAM"
Dua bulan yang lalu, ayam saya, saya gebrak ama temen sekampung, tipe ayam saya tegak berdiri kontrol, saya "MEMBACA KARAKTER AYAM" teman saya yakin bertipe seimbang, berdiri tegak, pukul. kedua ayam sama2 bertaji. setelah abar lalu tumpang, ternyata saya salah dalam "MEMBACA KARAKTER AYAM" . tak diduga musuhnya bertipe bawah bahkan sangat bawah sekali hampir menyentuh tanah. singkat cerita ayam saya tidak bisa apa-apa, dua air saya angkat.
Dari cerita ini sebenarnya seperti apa sih bentuk leher dan badan tipe ayam bawah itu. karena saya selalu kecolongan dengan tipe ayam ini. mohon abang-abang pakar ayam laga bersedia memberi keterangan seputar ciri fisik ayam tipe bawah. terimakasih...
Salam
Jeck
Cara membacanya jangan dilihat hanya perbagian saja mas... Harus dilihat utuh secara keseluruhan.
Memang akurasinya tidak bisa 100%. Bahkan pemain yg sangat berpengalaman-pun masih mengira2 dan tidak bisa tepat semuanya.
Butuh pengalaman dan kejelian. Tidak bisa dipelajari dgn waktu singkat.
Re: 'Membaca' karakter ayam
nurkhotim wrote: lha bayangkan kalau pacek punya sifat 5 (warna, bentuk fisik, sifat tarung, bentuk ekor, mata) maka jumlah gametnya adalah 2 pangkat 5 = 32 kemungkinan,...busyeeetttt,...
Gen pembentuk fisik bisa dijabarkan lagi menjadi puluhan jenis mulai dari jengger sampai kuku kaki.
Gen pembentuk sifat tarung juga bisa dijabarkan menjadi banyak sekali variable.
Belum lagi mental, pukulan, dll.
Sy rasa kemungkinannya berjuta2 mas...
Maka jangan heran, tidak ada 2 individu yg benar2 sama. Bahkan anak kembar sekalipun akan selalu ada bedanya.
re : Membaca Karakter
Okey Mas ari dan semuanya ... saya dah mulai faham
Sekarang saya mantap untuk menyilang... trah juara
Salam
Jeck
Sekarang saya mantap untuk menyilang... trah juara
Salam
Jeck
mas Joko aja ah...- Kapten
- Jumlah posting : 325
Join date : 29.08.09
Lokasi : kendal jawa tengah
Re: 'Membaca' karakter ayam
[quote="nurkhotim"]Rame sekali pendapat mengenai pemacek dan biang,... (kerok),.he.he.he..
Yahh saya sih pengen urun rembug saja,.dari sisi sudut yang lain,... kali aja bisa melengkapi pengetahuan kita semua di bidang ternak-menternak ayam,..ini.
Kalau saya membaca,.semuanya menyatakan pendapat tentang perpacekan dan perbiangan ini sesuai dengan pengalaman diri sendiri,..dan orang lain,.. tetapi akhirnya berbeda hasilnya dengan pendapat/pengalaman orang lain,...he.he.. ya iyalah,... harus begitu,.. tidak boleh sama,..!! kenapa ??
Ada satuhal yang sudah dijelaskan mas Ary administrator,..bahwa ada F1, F2, F3, ada babon cetak,.. dst. tapi ada yang kelupaan yaitu :
1. Topik ini menyangkut teori evolusi alias Genetika, dari Mendel (masih ingat pelajaran biologi SMP/ SMA !??)
2. Diatas F1,F2,F3 dari asal kata F
MUANTAP BETUL INI TULISAN,..SAYA SELAMANYA BETERNAK CUMA NGANDELIN FEELING SAJA,KLO NGGAK TRY & ERROR,..HEHEHHE
MAKLUM DULU SEKOLAHNYA DI ESTEEM DOANGAN,..
TERIMAKASIH BAGI BAGINYA,..
Yahh saya sih pengen urun rembug saja,.dari sisi sudut yang lain,... kali aja bisa melengkapi pengetahuan kita semua di bidang ternak-menternak ayam,..ini.
Kalau saya membaca,.semuanya menyatakan pendapat tentang perpacekan dan perbiangan ini sesuai dengan pengalaman diri sendiri,..dan orang lain,.. tetapi akhirnya berbeda hasilnya dengan pendapat/pengalaman orang lain,...he.he.. ya iyalah,... harus begitu,.. tidak boleh sama,..!! kenapa ??
Ada satuhal yang sudah dijelaskan mas Ary administrator,..bahwa ada F1, F2, F3, ada babon cetak,.. dst. tapi ada yang kelupaan yaitu :
1. Topik ini menyangkut teori evolusi alias Genetika, dari Mendel (masih ingat pelajaran biologi SMP/ SMA !??)
2. Diatas F1,F2,F3 dari asal kata F
MUANTAP BETUL INI TULISAN,..SAYA SELAMANYA BETERNAK CUMA NGANDELIN FEELING SAJA,KLO NGGAK TRY & ERROR,..HEHEHHE
MAKLUM DULU SEKOLAHNYA DI ESTEEM DOANGAN,..
TERIMAKASIH BAGI BAGINYA,..
Jagonantang- Premium member
- Jumlah posting : 1856
Join date : 15.08.08
Lokasi : pondok kelapa,jakarta timur
Re: 'Membaca' karakter ayam
menurut pengalaman saya walaupun uda diprediksi dan pacek ama biangnya uda bagus tetapi selama beternak anaknya tidak selamanya bagus semua...paling hnya ada 20% ke bawah dari total anak yang bisa jadi super(kualitasnya)...
terrra- Kapten
- Jumlah posting : 206
Join date : 20.10.09
Lokasi : semarang
Re: 'Membaca' karakter ayam
terrra wrote:menurut pengalaman saya walaupun uda diprediksi dan pacek ama biangnya uda bagus tetapi selama beternak anaknya tidak selamanya bagus semua...paling hnya ada 20% ke bawah dari total anak yang bisa jadi super(kualitasnya)...
Mas Terra, namanya juga ternak, tidak mungkin bagus semua.
Buat saya, yg paling penting adalah anak2nya merata. Merata disini bukan merata bagus semua... Tapi ada ciri spesifik kemiripan satu dan lainnya dalam hal teknik dan atau pukulannya.
Kalau yg paling bagus kita beri nilai 10, maka yg lain nilainya 7,5 s/d 9,5. Jangan terlalu 'njomplang' nilai 4-5.
Utk hasil terbaik (master piece), ya jelas cuma 1-2 ekor.
Bagi saya, ternak harus punya ciri khas keluaran dari kandang kita. Kalau kita senang ayam pukul, maka rata2 anakan harus punya pukul bagus. Selain akan mudah memperbaiki kualitas, peternak yg punya ciri khas akan lebih mudah dikenal. Ini sangat berguna bila tujuan kita utk meraih keuntungan komersial (jual).
Re: 'Membaca' karakter ayam
ya kalau itu saya setuju...
terrra- Kapten
- Jumlah posting : 206
Join date : 20.10.09
Lokasi : semarang
Re: 'Membaca' karakter ayam
wah wah wah ... hebat benar P. Nurkhotim Membahasnya mungkin beliau Guru / Dosen Biologi ..... salut
Nardy- Kolonel
- Jumlah posting : 814
Join date : 11.02.10
Lokasi : Zibond - Bondowoso PP 10Rb
Re: 'Membaca' karakter ayam
mas admin,.
saya ada biang beli di pasar pinggiran ( yang penting judulnya biang bangkok)
kakinya ubed yang sisik melingkar sampe belakang,.. nah paceknya kakinya ancur berantakan = anaknya kakinya ancur semua kaga ada yang ikut biangnya
ada biang 1 lagi
kakinya blimbing,.. pacek masih yang sama = kakinya ngga ada yang ikut pacek sama biang malah kaya kaki rotan semua mulus bulet
kira2 gemana tuh,..
biang yang kedua langsung saya lego ganti biang lain ^^,.. soalnya nyari yang anakanya mirip2 paceknya
saya ada biang beli di pasar pinggiran ( yang penting judulnya biang bangkok)
kakinya ubed yang sisik melingkar sampe belakang,.. nah paceknya kakinya ancur berantakan = anaknya kakinya ancur semua kaga ada yang ikut biangnya
ada biang 1 lagi
kakinya blimbing,.. pacek masih yang sama = kakinya ngga ada yang ikut pacek sama biang malah kaya kaki rotan semua mulus bulet
kira2 gemana tuh,..
biang yang kedua langsung saya lego ganti biang lain ^^,.. soalnya nyari yang anakanya mirip2 paceknya
Re: 'Membaca' karakter ayam
ipul wrote:mas admin,.
saya ada biang beli di pasar pinggiran ( yang penting judulnya biang bangkok)
kakinya ubed yang sisik melingkar sampe belakang,.. nah paceknya kakinya ancur berantakan = anaknya kakinya ancur semua kaga ada yang ikut biangnya
ada biang 1 lagi
kakinya blimbing,.. pacek masih yang sama = kakinya ngga ada yang ikut pacek sama biang malah kaya kaki rotan semua mulus bulet
kira2 gemana tuh,..
biang yang kedua langsung saya lego ganti biang lain ^^,.. soalnya nyari yang anakanya mirip2 paceknya
Mas Ipul, sebaiknya di tes dulu bagaimana kualitas teknik dan pukul anak2nya.
Kalau sudah ternak dan menghasilkan anakan sendiri, jangan terlalu berpatokan pada bentuk sisik.
Kecuali kalau kita beli, pengen bentuk sisik tertentu, ya silakan saja.
Apapun bentuknya, sisik ubet, rotan, belimbing, atau acak2an, menurut saya semua sama baiknya.
Sisik hanya sebagai gambaran perkiraan saja. Diluar itu, harus ada hal2 lain yg lebih menunjang seperti bentuk tulangan, otot, teknik, rawatan, dll.
Jadi meskipun sisiknya dinilai sangat istimewa, tapi kalau tulangan tipis, otot lemes, teknik jelek, rawatan memble, ya sama aja bohong mas...
hehehe...
Re: 'Membaca' karakter ayam
Sy sedikit beda pendapat sama bang Jeck. Maaf sebelumnya bang...
Menurut saya, ayam yg menang utk dijadikan pacek itu bagus. Tapi dilihat dulu bagaimana cara menangnya..?? Ada ayam yg puluhan kali menang dgn cara asor. Dipukuli dulu sejak awal krn tekniknya yg kurang bagus. Saya kira kalau cara menangnya yg seperti ini, maka kemungkinan besar anaknya akan mewarisi sifat dan karakter tarungnya yg asor.
Saya lebih memilih ayam utk pacek yg cuma 1-3X menang tapi dgn cara yg gemilang, dgn teknik bagus dan pukulan yg tajam.
Bahkan sy berani menggunakan ayam yg belum pernah menang sekalipun utk pacek, asal terlihat teknik dan pukulnya yg bagus serta keturunan ayam bermental baja.
Seorang teman saya yg importir pernah bercerita, bahwa ada peternak besar di bangkok yg biasa menjual ayam utk eksport. Peternak ini selalu menyisakan 1 ekor ayam hasil ternaknya yg terbaik, disimpan tidak dijual, khusus utk dijadikan stok indukan. Tidak diadu sekalipun. Ditunggu sampai cukup umur, dan langsung dijadikan pacek.
Alasannya, Kalau terus menerus diadu, apalagi sampai puluhan kali, ayam tidak akan sempurna sebagai pemacek. Menang puluhan kali tentu akan membuatnya cacat sehingga yg tersisa hanya masa kejayaannya saja. Tanpa diadu, maka kesehatan dan kebugaran ayam akan terus terjaga, dan periode ternaknya jadi lebih panjang.
Ternak adalah persoalan penurunan sifat, karakter dan mental. Bukan menurunkan kemenangan. Kemenangan tidak dapat diturunkan pada anaknya krn menang itu bukan sebuah sifat. Kemenangan adlh hasil sebuah proses.[/quote]
nah saya setuju dengan mas admin ni
sekuat2 apapun ayam kalau sering di adu pasti akan mempengaruhi fisik dan syaraf ayam..kalau untuk di jadikan pacek emang bukan harus ayam aduan yg udah puluhan x menang.tapi kalau untuk pemula seperti saya ini emang harus tau dulu asal usul ayam untuk pacek makanya harus nyari yg udah pernah menang di kalangan,setidaknya bisa di ambil teknik dan mentalnya...kalau setelah dapat turunanya baru deh bisa seleksi mana ayam yg harus di jadikan pacek tanpa harus turun ke arena..mohon maaf klu ada kata yg kurang berkenan
Menurut saya, ayam yg menang utk dijadikan pacek itu bagus. Tapi dilihat dulu bagaimana cara menangnya..?? Ada ayam yg puluhan kali menang dgn cara asor. Dipukuli dulu sejak awal krn tekniknya yg kurang bagus. Saya kira kalau cara menangnya yg seperti ini, maka kemungkinan besar anaknya akan mewarisi sifat dan karakter tarungnya yg asor.
Saya lebih memilih ayam utk pacek yg cuma 1-3X menang tapi dgn cara yg gemilang, dgn teknik bagus dan pukulan yg tajam.
Bahkan sy berani menggunakan ayam yg belum pernah menang sekalipun utk pacek, asal terlihat teknik dan pukulnya yg bagus serta keturunan ayam bermental baja.
Seorang teman saya yg importir pernah bercerita, bahwa ada peternak besar di bangkok yg biasa menjual ayam utk eksport. Peternak ini selalu menyisakan 1 ekor ayam hasil ternaknya yg terbaik, disimpan tidak dijual, khusus utk dijadikan stok indukan. Tidak diadu sekalipun. Ditunggu sampai cukup umur, dan langsung dijadikan pacek.
Alasannya, Kalau terus menerus diadu, apalagi sampai puluhan kali, ayam tidak akan sempurna sebagai pemacek. Menang puluhan kali tentu akan membuatnya cacat sehingga yg tersisa hanya masa kejayaannya saja. Tanpa diadu, maka kesehatan dan kebugaran ayam akan terus terjaga, dan periode ternaknya jadi lebih panjang.
Ternak adalah persoalan penurunan sifat, karakter dan mental. Bukan menurunkan kemenangan. Kemenangan tidak dapat diturunkan pada anaknya krn menang itu bukan sebuah sifat. Kemenangan adlh hasil sebuah proses.[/quote]
nah saya setuju dengan mas admin ni
sekuat2 apapun ayam kalau sering di adu pasti akan mempengaruhi fisik dan syaraf ayam..kalau untuk di jadikan pacek emang bukan harus ayam aduan yg udah puluhan x menang.tapi kalau untuk pemula seperti saya ini emang harus tau dulu asal usul ayam untuk pacek makanya harus nyari yg udah pernah menang di kalangan,setidaknya bisa di ambil teknik dan mentalnya...kalau setelah dapat turunanya baru deh bisa seleksi mana ayam yg harus di jadikan pacek tanpa harus turun ke arena..mohon maaf klu ada kata yg kurang berkenan
putr4- kopral
- Jumlah posting : 40
Join date : 16.02.10
Age : 39
Lokasi : padang.sumatra barat
Re: 'Membaca' karakter ayam
nah saya setuju dengan mas admin niputr4 wrote:Sy sedikit beda pendapat sama bang Jeck. Maaf sebelumnya bang...
Menurut saya, ayam yg menang utk dijadikan pacek itu bagus. Tapi dilihat dulu bagaimana cara menangnya..?? Ada ayam yg puluhan kali menang dgn cara asor. Dipukuli dulu sejak awal krn tekniknya yg kurang bagus. Saya kira kalau cara menangnya yg seperti ini, maka kemungkinan besar anaknya akan mewarisi sifat dan karakter tarungnya yg asor.
Saya lebih memilih ayam utk pacek yg cuma 1-3X menang tapi dgn cara yg gemilang, dgn teknik bagus dan pukulan yg tajam.
Bahkan sy berani menggunakan ayam yg belum pernah menang sekalipun utk pacek, asal terlihat teknik dan pukulnya yg bagus serta keturunan ayam bermental baja.
Seorang teman saya yg importir pernah bercerita, bahwa ada peternak besar di bangkok yg biasa menjual ayam utk eksport. Peternak ini selalu menyisakan 1 ekor ayam hasil ternaknya yg terbaik, disimpan tidak dijual, khusus utk dijadikan stok indukan. Tidak diadu sekalipun. Ditunggu sampai cukup umur, dan langsung dijadikan pacek.
Alasannya, Kalau terus menerus diadu, apalagi sampai puluhan kali, ayam tidak akan sempurna sebagai pemacek. Menang puluhan kali tentu akan membuatnya cacat sehingga yg tersisa hanya masa kejayaannya saja. Tanpa diadu, maka kesehatan dan kebugaran ayam akan terus terjaga, dan periode ternaknya jadi lebih panjang.
Ternak adalah persoalan penurunan sifat, karakter dan mental. Bukan menurunkan kemenangan. Kemenangan tidak dapat diturunkan pada anaknya krn menang itu bukan sebuah sifat. Kemenangan adlh hasil sebuah proses.
sekuat2 apapun ayam kalau sering di adu pasti akan mempengaruhi fisik dan syaraf ayam..kalau untuk di jadikan pacek emang bukan harus ayam aduan yg udah puluhan x menang.tapi kalau untuk pemula seperti saya ini emang harus tau dulu asal usul ayam untuk pacek makanya harus nyari yg udah pernah menang di kalangan,setidaknya bisa di ambil teknik dan mentalnya...kalau setelah dapat turunanya baru deh bisa seleksi mana ayam yg harus di jadikan pacek tanpa harus turun ke arena..mohon maaf klu ada kata yg kurang berkenan[/quote]
mantap ulasanya.......thank
rep:
Dalam penerapan ternak...setiap orang punya cara dan pengalaman masing2....kalo buat saya simple aja...keberhasilan ternak kita ukurannya adalah hasil pertarungan dari anakan2 kita sendiri di kalangan....banyak yg menang..? atw lebih banyak yg kalah..? Heheheehe......
dumac- kopral
- Jumlah posting : 15
Join date : 25.02.10
Halaman 2 dari 6 • 1, 2, 3, 4, 5, 6
Similar topics
» karakter pukulan
» Karakter AYAM BIRMA campuran VS Asli
» karakter ayam dilihat dari ciri fisiknya
» Memasangkan Pakhoy x birma
» Ciri - Ciri Karakter Ayam Bangkok Berdasarkan Penampilan Fisik
» Karakter AYAM BIRMA campuran VS Asli
» karakter ayam dilihat dari ciri fisiknya
» Memasangkan Pakhoy x birma
» Ciri - Ciri Karakter Ayam Bangkok Berdasarkan Penampilan Fisik
Halaman 2 dari 6
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik