'Membaca' karakter ayam
+76
piantod87
murtono
balung perkasa
norick
63N10 boement
GOTHIC
penyebar semangat
jawara
losi
aditp
Paparrazzi
adrie
jauhari
thumper225
jumawan
paracetamol
Moreiro
firdian singgih prastowo
wickley
sii ngedrop
manuk_jaguk
dian al akbar
lazira
ixbl
denny_harri
mustofa
bunsun
hafis
pampam
bakoel_endock
hamas
coki
kristianto
litato
nanangdwikarna
mr 1001
brehoo
amrikhs
didik adi
¤Di@n-M@gelang¤
FadéL
anak kisaran
agustus
dadunk
budiart
hlukybp
jackone
ari delta
arif
jaghana
dedekgombosantosa
pemula keras
landijago
gali galih
gebok ambrok
Lan9it
klatenbersinar
jupiz04
Joko
dumac
ferry bun
putr4
ipul
Nardy
terrra
Jagonantang
cobain
nurkhotim
azis sutanto
Hendro
rio
mas Joko aja ah...
akikeren
Aor
pasaribu
Administrator
80 posters
Halaman 1 dari 6
Halaman 1 dari 6 • 1, 2, 3, 4, 5, 6
'Membaca' karakter ayam
Bagi para pemain senior dan berpengalaman, penampilan fisik seekor ayam jago dipercaya bisa menggambarkan ciri2 karakternya. Meskipun ini tidak menjamin 100%, tapi akan sangat berguna sebagai bahan referensi bila kita mencari 'gandengan' di arena.
Tulisan ini sy tulis berdasar pengalaman dan informasi botoh2 senior dilapangan.
Mohon maaf bila ada kesalahan.
Jengger
- Jengger yg besar menandakan type teknik ayam yg lebih 'kalem'.
- Jengger kecil menunjukan teknik yg lebih gesit.
Kulit muka
- Kulit muka tebal berkerut2 menandakan tekniknya yg kalem dan lebih tahan menerima pukulan.
- Kulit muka yg tipis menandakan ayam gesit namun lebih rentan menerima pukulan.
Bentuk kepala
- Bentuk kepala yg besar menandakan 'ayam bodoh'.
- Bentuk kepala yg lebih kecil seperti pinang biasanya ayam lebih cerdik.
Leher
- Tulang leher yg besar mencirikan ayam bukan type peluk. Cenderung monoton dalam teknik tarungnya.
- Leher yg lebih kecil menandakan pergerakan leher dan kepala lebih luwes dan kemungkinan memiliki kuncian yg baik.
Badan
- Bentuk badan yg tegap lebih dari 45 derajat menandakan type teknik bermain di atas.
- Badan yg sedikit membungkuk kurang atau sama dengan 45 derajat menandakan ayam lebih banyak bermain di bawah.
Tulang dada
- Tulang dada panjang menandakan ayam memiliki daya tahan pukul yg baik, pukulan keras, tapi kurang lihai memukul rapat.
- Tulang dada pendek memiliki pukulan yg lengkap dan akurat tapi kurang kuat menahan pukulan lawan.
Ekor
- Ekor yg panjang mencirikan teknik yg kalem.
- Ekor yg pendek menandakan teknik dan pukulan yg lebih cepat dan gesit.
Paha
- Jarak kedua paha yg lebar (sama dengan atau lebih besar dari telapak tangan yg dimasukan diantaranya) menandakan pukulan yg keras. Terlalu lebar jalu kurang galak.
- Jarak kedua paha yg lebih rapat menandakan pukulan yg cepat (gancang). Terlalu sempit pukulan tidak sakit.
- Paha yg berbentuk seperti paha belalang memiliki kekuatan dan konsistensi pukulan yg baik.
- Paha yg seperti 'paha ayam goreng' pukulan akan 'tirus' (semakin lama semakin berkurang bobotnya).
Contoh kasus :
1- Ayam musuh berjengger kecil, kulit muka tipis, leher rotan (kecil), badan 45 derajat, ekor agak pendek. Kemungkinan besar tekniknya gesit cenderung dibawah, pukulan cepat, memiliki kemampuan mengunci, tapi agak kurang tahan dipukul.
2- Ayam dgn jengger besar, kepala pinang, leher rotan, kulit muka tebal, badan tegap dgn buntut panjang. Kemungkinan besar teknik kontrol yg sulit diturunkan, memiliki kemampuan ngunci, dan pukulan yg keras akurat.
3- Ayam dgn kepala besar, muka tebal, jengger besar, leher besar, badan tidak tegap, ekor agak pendek. Kemungkinan main di bawah dgn lambat (ngoyor), tapi punya daya tahan pukul yg bagus.
Silakan dianalisa dari berbagai kombinasi diatas. Untuk kualitas pukulan, saran saya, semua ayam harus dianggap memiliki pukul yg bagus saja. Jadi kita jangan terlalu meremehkan pukulan lawan.
Aplikasi di lapangan :
Bila ayam kita bertype kontrol cenderung main diatas, maka 'gandengan' bisa dicarikan ayam type kasus no. 3 atau 1.
Bila bertemu ayam dgn type kasus no. 2, maka ayam kita kemungkinan besar akan saling jual beli pukulan. Resiko cacat dan memperkecil peluang menang.
Atas kekurangan dan ketidak akuratan perkiraan, mohon dimaafkan.
salam
Tulisan ini sy tulis berdasar pengalaman dan informasi botoh2 senior dilapangan.
Mohon maaf bila ada kesalahan.
Jengger
- Jengger yg besar menandakan type teknik ayam yg lebih 'kalem'.
- Jengger kecil menunjukan teknik yg lebih gesit.
Kulit muka
- Kulit muka tebal berkerut2 menandakan tekniknya yg kalem dan lebih tahan menerima pukulan.
- Kulit muka yg tipis menandakan ayam gesit namun lebih rentan menerima pukulan.
Bentuk kepala
- Bentuk kepala yg besar menandakan 'ayam bodoh'.
- Bentuk kepala yg lebih kecil seperti pinang biasanya ayam lebih cerdik.
Leher
- Tulang leher yg besar mencirikan ayam bukan type peluk. Cenderung monoton dalam teknik tarungnya.
- Leher yg lebih kecil menandakan pergerakan leher dan kepala lebih luwes dan kemungkinan memiliki kuncian yg baik.
Badan
- Bentuk badan yg tegap lebih dari 45 derajat menandakan type teknik bermain di atas.
- Badan yg sedikit membungkuk kurang atau sama dengan 45 derajat menandakan ayam lebih banyak bermain di bawah.
Tulang dada
- Tulang dada panjang menandakan ayam memiliki daya tahan pukul yg baik, pukulan keras, tapi kurang lihai memukul rapat.
- Tulang dada pendek memiliki pukulan yg lengkap dan akurat tapi kurang kuat menahan pukulan lawan.
Ekor
- Ekor yg panjang mencirikan teknik yg kalem.
- Ekor yg pendek menandakan teknik dan pukulan yg lebih cepat dan gesit.
Paha
- Jarak kedua paha yg lebar (sama dengan atau lebih besar dari telapak tangan yg dimasukan diantaranya) menandakan pukulan yg keras. Terlalu lebar jalu kurang galak.
- Jarak kedua paha yg lebih rapat menandakan pukulan yg cepat (gancang). Terlalu sempit pukulan tidak sakit.
- Paha yg berbentuk seperti paha belalang memiliki kekuatan dan konsistensi pukulan yg baik.
- Paha yg seperti 'paha ayam goreng' pukulan akan 'tirus' (semakin lama semakin berkurang bobotnya).
Contoh kasus :
1- Ayam musuh berjengger kecil, kulit muka tipis, leher rotan (kecil), badan 45 derajat, ekor agak pendek. Kemungkinan besar tekniknya gesit cenderung dibawah, pukulan cepat, memiliki kemampuan mengunci, tapi agak kurang tahan dipukul.
2- Ayam dgn jengger besar, kepala pinang, leher rotan, kulit muka tebal, badan tegap dgn buntut panjang. Kemungkinan besar teknik kontrol yg sulit diturunkan, memiliki kemampuan ngunci, dan pukulan yg keras akurat.
3- Ayam dgn kepala besar, muka tebal, jengger besar, leher besar, badan tidak tegap, ekor agak pendek. Kemungkinan main di bawah dgn lambat (ngoyor), tapi punya daya tahan pukul yg bagus.
Silakan dianalisa dari berbagai kombinasi diatas. Untuk kualitas pukulan, saran saya, semua ayam harus dianggap memiliki pukul yg bagus saja. Jadi kita jangan terlalu meremehkan pukulan lawan.
Aplikasi di lapangan :
Bila ayam kita bertype kontrol cenderung main diatas, maka 'gandengan' bisa dicarikan ayam type kasus no. 3 atau 1.
Bila bertemu ayam dgn type kasus no. 2, maka ayam kita kemungkinan besar akan saling jual beli pukulan. Resiko cacat dan memperkecil peluang menang.
Atas kekurangan dan ketidak akuratan perkiraan, mohon dimaafkan.
salam
Membaca karakter ayam.....
Terimakasih banyak bang admin......informasinya mantap2.....
informasi begini sangat berguna bagi kita semua.............
informasi begini sangat berguna bagi kita semua.............
pasaribu- Sersan
- Jumlah posting : 193
Join date : 18.06.09
Age : 39
Lokasi : medan
Re: 'Membaca' karakter ayam
Sedikit tambahan....
Utk mempermudah mengingat, karakter teknik berdasar tulisan diatas dibagi menjadi 2 golongan besar, yaitu :
- Teknik Atas atau bawah.
- Teknik Kalem atau gesit.
Dari 2 golongan teknik ini, bisa dikembangkan menjadi 4 variasi teknik :
- Atas-kalem.
- Atas-gesit.
- Bawah-kalem.
- Bawah-gesit.
Silakan diperkirakan, teknik mana yg sekiranya dapat 'dimakan' oleh ayam kita.
salam
Utk mempermudah mengingat, karakter teknik berdasar tulisan diatas dibagi menjadi 2 golongan besar, yaitu :
- Teknik Atas atau bawah.
- Teknik Kalem atau gesit.
Dari 2 golongan teknik ini, bisa dikembangkan menjadi 4 variasi teknik :
- Atas-kalem.
- Atas-gesit.
- Bawah-kalem.
- Bawah-gesit.
Silakan diperkirakan, teknik mana yg sekiranya dapat 'dimakan' oleh ayam kita.
salam
baca karakter ayam
wah...., thanks bang admin,bagi pemula seperti saya informasi ini sangat menarik...saya ingin menanyakan sedikit ,bagaimana dengan bentuk leher ayam yang agak melengkung ke belakang? soalnya saya punya yg seperti itu ..,saya sudah pernah menjajalnya 2 x namun ayam tersebut tidak kuat,lehernya selalu "patah " kebelakang..,apakah memang karakter ayam yg seperti itu tidak kuat? atau ketepatan saya yg kurang mujur mendapatkan ayam yg memang kualitasnya rendah?..mohon pencerahannya...terima kasih
Aor- kopral
- Jumlah posting : 13
Join date : 23.07.09
Re: 'Membaca' karakter ayam
Aor wrote:wah...., thanks bang admin,bagi pemula seperti saya informasi ini sangat menarik...saya ingin menanyakan sedikit ,bagaimana dengan bentuk leher ayam yang agak melengkung ke belakang? soalnya saya punya yg seperti itu ..,saya sudah pernah menjajalnya 2 x namun ayam tersebut tidak kuat,lehernya selalu "patah " kebelakang..,apakah memang karakter ayam yg seperti itu tidak kuat? atau ketepatan saya yg kurang mujur mendapatkan ayam yg memang kualitasnya rendah?..mohon pencerahannya...terima kasih
Leher ayam yg berbelok spt huruf S, itu pertanda kerapatan antar ruas tulangnya tidak rata. Ada yg rapat, ada juga yg renggang. Bagian yg berbelok biasanya agak lebih renggang dibanding bagian yg lurus. Tentu saja daya tahan thdp pukulnya tidak begitu baik.
Membaca karakter ayam
salam hangat..
cuma mau ngingatin .....selain pandai milih gandengan atau pandai dalam membaca karakter ayam lawan......
kita juga harus makin mantap dalam merawat ayam jago kita yaitu sehat, lincah dan punya tenaga sampai 6 air,jadi lebih sempurna.........meskipun kita mantap milih gandengan tapi kalau kalah sehat bisa bahaya juga...
makasih..
cuma mau ngingatin .....selain pandai milih gandengan atau pandai dalam membaca karakter ayam lawan......
kita juga harus makin mantap dalam merawat ayam jago kita yaitu sehat, lincah dan punya tenaga sampai 6 air,jadi lebih sempurna.........meskipun kita mantap milih gandengan tapi kalau kalah sehat bisa bahaya juga...
makasih..
pasaribu- Sersan
- Jumlah posting : 193
Join date : 18.06.09
Age : 39
Lokasi : medan
Re: 'Membaca' karakter ayam
pasaribu wrote:salam hangat..
cuma mau ngingatin .....selain pandai milih gandengan atau pandai dalam membaca karakter ayam lawan......
kita juga harus makin mantap dalam merawat ayam jago kita yaitu sehat, lincah dan punya tenaga sampai 6 air,jadi lebih sempurna.........meskipun kita mantap milih gandengan tapi kalau kalah sehat bisa bahaya juga...
makasih..
Setuju bang Pasaribu...
Memilih tandingan yg tepat hanya salah satu faktor utk meraih kemenangan. Faktor lain yg harus diperhatikan adlh kualitas ayam kita sendiri, rawatan, dan bebotoh yg handal.
Re: 'Membaca' karakter ayam
top markotop deh...
akikeren- Sersan
- Jumlah posting : 109
Join date : 28.07.09
'MEMBACA' KARAKTER AYAM
Maksaih bang Admin ini benar masukan yang hebat dan cerdas, namun masih kurang satu kalau saya tidak salah baca yaitu pada paruh / "cucuk": paruh yang lurus atau njungar biasanya terampil, sementara cucuk yang melengkung kadang2 sering ngedet atau ngemut. warna cucuk yang putih mulus cenderung kurang kuat, sementara yang putih campur ama hitam cenderung kuat dan keras. mungkin demikian. maaf kalau salah analisa.
Salam....
Salam....
mas Joko aja ah...- Kapten
- Jumlah posting : 325
Join date : 29.08.09
Lokasi : kendal jawa tengah
Re: 'Membaca' karakter ayam
Salam Papaji
Mas Ary sy punya ayam jago yg berciri :
1. Warna hitam...tidak ada warna lainnya.
2. Mukanya ditumbuhi bulu (brewok)
3. Bulu lehernya (rawis) mirip dg bulu leher ayam betina
4. Bulu dipinggangnya juga mirip dg bulu ayam betina
5. Bulu ekor pendek..lebih panjang sedikit dari ekor betina
6. Ukuran pinggang dan tingginya hanya sekitar 6,5
Yg saya sukai tehnik pukulnya lumayan bagus, sdh menang sekali meskipun kelas pinggiran.
Ayam masih berumur -/+ 10 bulan.
Kalau melihat bentuk gambarnya seperti itu, apa layak untuk dijadikan pacek ?
Salam
Rio
Mas Ary sy punya ayam jago yg berciri :
1. Warna hitam...tidak ada warna lainnya.
2. Mukanya ditumbuhi bulu (brewok)
3. Bulu lehernya (rawis) mirip dg bulu leher ayam betina
4. Bulu dipinggangnya juga mirip dg bulu ayam betina
5. Bulu ekor pendek..lebih panjang sedikit dari ekor betina
6. Ukuran pinggang dan tingginya hanya sekitar 6,5
Yg saya sukai tehnik pukulnya lumayan bagus, sdh menang sekali meskipun kelas pinggiran.
Ayam masih berumur -/+ 10 bulan.
Kalau melihat bentuk gambarnya seperti itu, apa layak untuk dijadikan pacek ?
Salam
Rio
rio- Kapten
- Jumlah posting : 204
Join date : 16.06.09
Age : 60
Lokasi : Jakarta
Re: 'Membaca' karakter ayam
bang jeck wrote:Maksaih bang Admin ini benar masukan yang hebat dan cerdas, namun masih kurang satu kalau saya tidak salah baca yaitu pada paruh / "cucuk": paruh yang lurus atau njungar biasanya terampil, sementara cucuk yang melengkung kadang2 sering ngedet atau ngemut. warna cucuk yang putih mulus cenderung kurang kuat, sementara yang putih campur ama hitam cenderung kuat dan keras. mungkin demikian. maaf kalau salah analisa.
Salam....
Betul sekali bang Jeck... sy lupa memasukan bentuk 'paruh/cucuk'.
Terima kasih atas tambahannya.
Re: 'Membaca' karakter ayam
rio wrote:
1. Warna hitam...tidak ada warna lainnya.
2. Mukanya ditumbuhi bulu (brewok)
3. Bulu lehernya (rawis) mirip dg bulu leher ayam betina
4. Bulu dipinggangnya juga mirip dg bulu ayam betina
5. Bulu ekor pendek..lebih panjang sedikit dari ekor betina
6. Ukuran pinggang dan tingginya hanya sekitar 6,5
Yg saya sukai tehnik pukulnya lumayan bagus, sdh menang sekali meskipun kelas pinggiran.
Ayam masih berumur -/+ 10 bulan.
Kalau melihat bentuk gambarnya seperti itu, apa layak untuk dijadikan pacek ?
Salam
Rio
Utk kelayakan menjadi pacek, saya pribadi tidak melihat dari bentuk penampilannya. Yg sy utamakan adlh bakat, karakter dan mentalnya.
Menurut saya, utk menjadi pacek, menang puluhan kali saja belum cukup. Harus punya teknik yg bagus (sesuai selera, atas/bawah tdk masalah), pukulan yg lengkap, dan mental baja.
Kalau sekiranya secara teknik, pukul dan mentalnya bagus, sy kira layak utk dijadikan pacek.
Re: 'Membaca' karakter ayam
Thanks Mas
rio- Kapten
- Jumlah posting : 204
Join date : 16.06.09
Age : 60
Lokasi : Jakarta
Menilai karakter......
Sekedar menambahkan....dalam menilai dan menentukan ayam untuk dijadikan pemacek sebaiknya berawal dari tujuan kita beternak dulu....kalo tujuannya untuk kita pakai sendiri maka teknik,pukul dan mental calon pacek harus sudah teruji dan terbukti mumpuni masalah penampilan ayam tidak perlu dipikirkan....tapi jika tujuan kita beternak adalah untuk dijual dikemudian hari maka urusan tampang/postur/penampilan calon pemacek menjadi pertimbangan yang penting....kecenderungan pembeli ( terutama penghobi pemula ) lebih menyukai ayam dengan penampilan gagah, warna paten, kepala dan jengger keren, bentuk dan warna kaki kokoh serta tentunya teknik dan pukulan yang bagus + harga juga ringan... he..he..he... hal ini hanya bisa dicetak jika pemaceknya juga mempunyai tampilan yang juga keren.......salam
Hendro- moderator
- Jumlah posting : 7357
Join date : 06.08.09
Age : 55
Lokasi : Semarang
MWNILAI KARAKTER
Warna hitam...tidak ada warna lainnya.
2. Mukanya ditumbuhi bulu (brewok)
3. Bulu lehernya (rawis) mirip dg bulu leher ayam betina
4. Bulu dipinggangnya juga mirip dg bulu ayam betina
5. Bulu ekor pendek..lebih panjang sedikit dari ekor betina
6. Ukuran pinggang dan tingginya hanya sekitar 6,5
saya pernah punya ayam seperti itu, kalau manusia dia bisa disebut maaf (wadam) atau punya gen jantan dan betina, seharusnya punya pukulan yang keras. Untuk dijadikan pacek kurang bagus (sudah saya coba) sebaiknya gunakan untuk hiburan bertarung saja.
Kalau mau buat pacek menurut saya sebaiknya ayam yang sudah punya rekor menang diatas 10 kali dan punya darah BK asli, kalau masih campuran atau menang 1-3 kali itu biasa, dan rasnya kurang puas hasilnya.
Bang Jeck
2. Mukanya ditumbuhi bulu (brewok)
3. Bulu lehernya (rawis) mirip dg bulu leher ayam betina
4. Bulu dipinggangnya juga mirip dg bulu ayam betina
5. Bulu ekor pendek..lebih panjang sedikit dari ekor betina
6. Ukuran pinggang dan tingginya hanya sekitar 6,5
saya pernah punya ayam seperti itu, kalau manusia dia bisa disebut maaf (wadam) atau punya gen jantan dan betina, seharusnya punya pukulan yang keras. Untuk dijadikan pacek kurang bagus (sudah saya coba) sebaiknya gunakan untuk hiburan bertarung saja.
Kalau mau buat pacek menurut saya sebaiknya ayam yang sudah punya rekor menang diatas 10 kali dan punya darah BK asli, kalau masih campuran atau menang 1-3 kali itu biasa, dan rasnya kurang puas hasilnya.
Bang Jeck
mas Joko aja ah...- Kapten
- Jumlah posting : 325
Join date : 29.08.09
Lokasi : kendal jawa tengah
Re: 'Membaca' karakter ayam
bang jeck wrote:Kalau mau buat pacek menurut saya sebaiknya ayam yang sudah punya rekor menang diatas 10 kali dan punya darah BK asli, kalau masih campuran atau menang 1-3 kali itu biasa, dan rasnya kurang puas hasilnya.
Sy sedikit beda pendapat sama bang Jeck. Maaf sebelumnya bang...
Menurut saya, ayam yg menang utk dijadikan pacek itu bagus. Tapi dilihat dulu bagaimana cara menangnya..?? Ada ayam yg puluhan kali menang dgn cara asor. Dipukuli dulu sejak awal krn tekniknya yg kurang bagus. Saya kira kalau cara menangnya yg seperti ini, maka kemungkinan besar anaknya akan mewarisi sifat dan karakter tarungnya yg asor.
Saya lebih memilih ayam utk pacek yg cuma 1-3X menang tapi dgn cara yg gemilang, dgn teknik bagus dan pukulan yg tajam.
Bahkan sy berani menggunakan ayam yg belum pernah menang sekalipun utk pacek, asal terlihat teknik dan pukulnya yg bagus serta keturunan ayam bermental baja.
Seorang teman saya yg importir pernah bercerita, bahwa ada peternak besar di bangkok yg biasa menjual ayam utk eksport. Peternak ini selalu menyisakan 1 ekor ayam hasil ternaknya yg terbaik, disimpan tidak dijual, khusus utk dijadikan stok indukan. Tidak diadu sekalipun. Ditunggu sampai cukup umur, dan langsung dijadikan pacek.
Alasannya, Kalau terus menerus diadu, apalagi sampai puluhan kali, ayam tidak akan sempurna sebagai pemacek. Menang puluhan kali tentu akan membuatnya cacat sehingga yg tersisa hanya masa kejayaannya saja. Tanpa diadu, maka kesehatan dan kebugaran ayam akan terus terjaga, dan periode ternaknya jadi lebih panjang.
Ternak adalah persoalan penurunan sifat, karakter dan mental. Bukan menurunkan kemenangan. Kemenangan tidak dapat diturunkan pada anaknya krn menang itu bukan sebuah sifat. Kemenangan adlh hasil sebuah proses.
Terakhir diubah oleh Administrator tanggal Tue 08 Sep 2009, 00:30, total 2 kali diubah
Re: 'Membaca' karakter ayam
Salam Bang Jack..
Untuk dijadikan pacek kurang bagus (sudah saya coba)
Dari pengalaman Bang Jack, kurang bagusnya itu bagaimana ? Mohon dijelaskan ya Bang..
sebaiknya ayam yang sudah punya rekor menang diatas 10 kali dan punya darah BK asli
Saya punya Pacek BK baru menang 2x dan hasil pacek tersebut saya mempunyai anakkan yg prestasinya
lebih bagus dari Paceknya. Itu bagaimana Bang..?
Salam
Rio
Untuk dijadikan pacek kurang bagus (sudah saya coba)
Dari pengalaman Bang Jack, kurang bagusnya itu bagaimana ? Mohon dijelaskan ya Bang..
sebaiknya ayam yang sudah punya rekor menang diatas 10 kali dan punya darah BK asli
Saya punya Pacek BK baru menang 2x dan hasil pacek tersebut saya mempunyai anakkan yg prestasinya
lebih bagus dari Paceknya. Itu bagaimana Bang..?
Salam
Rio
rio- Kapten
- Jumlah posting : 204
Join date : 16.06.09
Age : 60
Lokasi : Jakarta
MEMBACA KARAKTER
Untuk Pak Admin dan Pak Rio sebelumnya minta maaf kalau ada beda pendapat!!!
Untuk daerah saya orang selalu menanyakan "ini anak ayam mana? Ayahnya menang berapa kali? Harganya Berapa? darah BK tidak?"
Biasanya tanpa mencoba bila keiteria diatas selalu terjawab sesuai keinginan, orang langsung suka, bahkan tanpa nunggu sampai mencoba, rata-rata orang mantap untuk membeli, atau ikut membesarkan.
Meskipun dengan rekor 13 x menang, berdarah BK, belum tentu bagus hasilnya, minimal orang sudah penasaran, menjual penasaran inilah yang tidak ada harganya.
Memang pernah terjadi ada ayam dengan rekor 20x menang sampai buta semua, tapi menangnya dipukuli dulu baru setelah lawanya kelelahan gantian pukul KO. Ini dijadikan pacek anakannya tidak ada yang melebihi bapaknya bahkan kalah semua tak ada yang jadi juara.
Ada lagi kemaren seokor Ayam Bangkok tersilang secara alamiah dengan babon kedu, hasilnyaseperti ayam kampung, pukulannya mematikan, maunya dijadikan untul malah hanya 5 menit ayam bangkoknya sudah KO.
Kalau pejantan yang seperti betina pernah saya coba dijadikan pejantan hasilnya anakannya lemes-lemes semua, satu generasi menunggu 8 bulan sia-sia.
Kalau dibahas memang tidak ada habisnya, dan anah?
Kenalan saya Shin ho, 50 tahun berternak ayam, kalau saya tanya yang bagaimana yang bagus? jawabanya, semua perlu eksperimen. tidak sedikit yang terbuang sia-sia.
Maaf ini hanya cerita pengalaman, silahkan kalau ada yang mau mengkritik atau menambah usulan, saya akan berterimakasih sekali sebagai bahan masukan bersama. thank... jack
Untuk daerah saya orang selalu menanyakan "ini anak ayam mana? Ayahnya menang berapa kali? Harganya Berapa? darah BK tidak?"
Biasanya tanpa mencoba bila keiteria diatas selalu terjawab sesuai keinginan, orang langsung suka, bahkan tanpa nunggu sampai mencoba, rata-rata orang mantap untuk membeli, atau ikut membesarkan.
Meskipun dengan rekor 13 x menang, berdarah BK, belum tentu bagus hasilnya, minimal orang sudah penasaran, menjual penasaran inilah yang tidak ada harganya.
Memang pernah terjadi ada ayam dengan rekor 20x menang sampai buta semua, tapi menangnya dipukuli dulu baru setelah lawanya kelelahan gantian pukul KO. Ini dijadikan pacek anakannya tidak ada yang melebihi bapaknya bahkan kalah semua tak ada yang jadi juara.
Ada lagi kemaren seokor Ayam Bangkok tersilang secara alamiah dengan babon kedu, hasilnyaseperti ayam kampung, pukulannya mematikan, maunya dijadikan untul malah hanya 5 menit ayam bangkoknya sudah KO.
Kalau pejantan yang seperti betina pernah saya coba dijadikan pejantan hasilnya anakannya lemes-lemes semua, satu generasi menunggu 8 bulan sia-sia.
Kalau dibahas memang tidak ada habisnya, dan anah?
Kenalan saya Shin ho, 50 tahun berternak ayam, kalau saya tanya yang bagaimana yang bagus? jawabanya, semua perlu eksperimen. tidak sedikit yang terbuang sia-sia.
Maaf ini hanya cerita pengalaman, silahkan kalau ada yang mau mengkritik atau menambah usulan, saya akan berterimakasih sekali sebagai bahan masukan bersama. thank... jack
mas Joko aja ah...- Kapten
- Jumlah posting : 325
Join date : 29.08.09
Lokasi : kendal jawa tengah
Re: 'Membaca' karakter ayam
Yang disampaikan rekan2 semuanya benar dan justru saling melengkapi...inilah gunanya forum ! kalo saya pribadi punya prinsip beternak , pemacek harus ayam jawara ( min 5 x menang ) dan punya pukulan ampuh/mematikan soal teknik tidak terlalu bagus tidak masalah yang penting tidak mudah dipukul...pengalaman saya dari hasil pacek tersebut rata2 menghasil anakan yang juga punya pukulan keras/ampuh dan berteknik variatif tergantung dari babonnya...tapi rata2 layak pakai, sekalipun ada juga yang berkualitas untul tapi punya pukulan maut.... salam
Hendro- moderator
- Jumlah posting : 7357
Join date : 06.08.09
Age : 55
Lokasi : Semarang
Re: 'Membaca' karakter ayam
Utk bang Jeck...
Benar sekali... Kalau pacek kita menang puluhan kali, pembeli pasti akan melihat rekor bapaknya. Dan ini menjadi kelebihan tersendiri dari hasil ternak kita. Tapi... kalau ternyata anaknya jelek2, tentu pembeli akan kecewa. Apalah arti nama besar bapaknya bila anaknya tidak mewarisi sifat2 dan karakter yg kita kehendaki..??
Sebenarnya, apa sih yg diharapkan dari ternak..?? tentunya hasil anakan dgn teknik, pukulan dan mental seperti yg kita angan2kan. Orang akan lebih melihat kenyataan anak2nya ketimbang merk hasil nama besar sang bapak.
Apakah menang adlh hasil dari ternak..?? Saya rasa tidak. Kemenangan adlh hasil proses kita mengelola bahan dari hasil ternak tsb.
Maksud saya begini... Bila kita ingin anakan dgn teknik gesit sulit dipukul, maka carilah pacek yg menggambarkan keinginan kita tsb. Yaitu pacek yg gesit sulit dipukul.
Bukan malah memakai pacek yg kalem berdiri saja. Meskipun si kalem ini punya rekor 20X menang, anaknya pasti kemungkinan besar akan kalem2 juga. Belum tentu menang.
Begitu juga kalau kita pakai pacek yg ngoyor... Berapapun rekor kemenangannya, kemungkinan besar anaknya akan ngoyor juga. Belum tentu menang, yg pasti anaknya banyak yg ngoyor.
Jadi, pakai ayam menangan utk dijadikan pacek, boleh2 saja dan bahkan menjadi nilai plus. Tapi, harap dilihat dulu menangnya seperti apa. Kalau karakter si ayam tidak sesuai dgn kriteria kita, meskipun menang puluhan kali, sebaiknya jangan dipakai utk ternak.
Seperti yg sy uraikan diatas. Ternak itu adlh persoalan penurunan sifat, karakter dan mental. Yg kita harapkan dari ternak adlh hasil yg memiliki sifat, karakter dan mental yg sesuai dgn keinginan kita.
Ternak sama sekali tidak menurunkan kemenangan. Karena kemenangan adlh hasil dari sebuah proses panjang dari mulai mencari bahan yg bagus, merawat, melatih, mencari musuh, mengairi sampai pertarungan itu sendiri.
PS : Beda pendapat dan berdiskusi dalam forum adalah hal yg biasa. Bila ada perbedaan, jangan dianggap kita saling menyerang. Kita semua bersahabat. Justru dgn adanya perbedaan, ini adlh sebuah anugerah karena saling berbeda tentu akan saling melengkapi dan saling menambahkan demi kemajuan bersama. peace all...
Benar sekali... Kalau pacek kita menang puluhan kali, pembeli pasti akan melihat rekor bapaknya. Dan ini menjadi kelebihan tersendiri dari hasil ternak kita. Tapi... kalau ternyata anaknya jelek2, tentu pembeli akan kecewa. Apalah arti nama besar bapaknya bila anaknya tidak mewarisi sifat2 dan karakter yg kita kehendaki..??
Sebenarnya, apa sih yg diharapkan dari ternak..?? tentunya hasil anakan dgn teknik, pukulan dan mental seperti yg kita angan2kan. Orang akan lebih melihat kenyataan anak2nya ketimbang merk hasil nama besar sang bapak.
Apakah menang adlh hasil dari ternak..?? Saya rasa tidak. Kemenangan adlh hasil proses kita mengelola bahan dari hasil ternak tsb.
Maksud saya begini... Bila kita ingin anakan dgn teknik gesit sulit dipukul, maka carilah pacek yg menggambarkan keinginan kita tsb. Yaitu pacek yg gesit sulit dipukul.
Bukan malah memakai pacek yg kalem berdiri saja. Meskipun si kalem ini punya rekor 20X menang, anaknya pasti kemungkinan besar akan kalem2 juga. Belum tentu menang.
Begitu juga kalau kita pakai pacek yg ngoyor... Berapapun rekor kemenangannya, kemungkinan besar anaknya akan ngoyor juga. Belum tentu menang, yg pasti anaknya banyak yg ngoyor.
Jadi, pakai ayam menangan utk dijadikan pacek, boleh2 saja dan bahkan menjadi nilai plus. Tapi, harap dilihat dulu menangnya seperti apa. Kalau karakter si ayam tidak sesuai dgn kriteria kita, meskipun menang puluhan kali, sebaiknya jangan dipakai utk ternak.
Seperti yg sy uraikan diatas. Ternak itu adlh persoalan penurunan sifat, karakter dan mental. Yg kita harapkan dari ternak adlh hasil yg memiliki sifat, karakter dan mental yg sesuai dgn keinginan kita.
Ternak sama sekali tidak menurunkan kemenangan. Karena kemenangan adlh hasil dari sebuah proses panjang dari mulai mencari bahan yg bagus, merawat, melatih, mencari musuh, mengairi sampai pertarungan itu sendiri.
PS : Beda pendapat dan berdiskusi dalam forum adalah hal yg biasa. Bila ada perbedaan, jangan dianggap kita saling menyerang. Kita semua bersahabat. Justru dgn adanya perbedaan, ini adlh sebuah anugerah karena saling berbeda tentu akan saling melengkapi dan saling menambahkan demi kemajuan bersama. peace all...
Re: 'Membaca' karakter ayam
Salam Papaji
Kalau membaca penjelasan dari Bang Jeck...(maaf kalau sy salah mengartikan tulisan Bang Jeck)
Bang Jeck ini lebih menekankan dari strategi marketingnya.
Yang penting Paceknya sudah tersohor kehebatannya dan kwalitas anakkannya belakanganlah...pokoknya
ayam laku semua. Begitu ya Bang Jeck..
Kalau strategi yang saya lakukan, misalnya saya punya anakkan 5 ekor jantan...pasti selalu saya tes dulu.
Kalau 2 ekor ternyata kurang bagus...maka yg saya lakukan langsung menjualnya kepasar dengan harga ayam potong. Tidak saya jual dikandang meskipun ada yang mau beli dgn harga yg lebih baik kalau dijual ke pasar.
Dan yang 3 ekor sisanya, baruu.. saya jual di kandang (karena bagus)
Tapi dari kesimpulan yang kita bicarakan...sepertinya faktor biang yang lebih dominan berperan.
Karena meskipun paceknya sudah menang puluhan kali tapi kalau biangnya abal-abal saya rasa percuma saja.
Sekedar sharing saja...jika dalam hal beternak kita juga harus ada target / tolak ukur. Artinya begini...jika hasil anakkan yang bagus masih dibawah 50 % dr seekor biang maka tingkat keberhasilan masih kurang...dan itu mesti diteliti lagi kegagalannya di posisi yang mana. Seperti kenalan Bang Jeck itu...Shin Ho. Perlu eksperimen terus.
Untuk yang :
[i]Kalau pejantan yang seperti betina pernah saya coba dijadikan pejantan hasilnya anakannya lemes-lemes semua, satu generasi menunggu 8 bulan sia-sia.[/i]
Silahkan kalau ada yang mau komentar.....
Salam
Rio
Kalau membaca penjelasan dari Bang Jeck...(maaf kalau sy salah mengartikan tulisan Bang Jeck)
Bang Jeck ini lebih menekankan dari strategi marketingnya.
Yang penting Paceknya sudah tersohor kehebatannya dan kwalitas anakkannya belakanganlah...pokoknya
ayam laku semua. Begitu ya Bang Jeck..
Kalau strategi yang saya lakukan, misalnya saya punya anakkan 5 ekor jantan...pasti selalu saya tes dulu.
Kalau 2 ekor ternyata kurang bagus...maka yg saya lakukan langsung menjualnya kepasar dengan harga ayam potong. Tidak saya jual dikandang meskipun ada yang mau beli dgn harga yg lebih baik kalau dijual ke pasar.
Dan yang 3 ekor sisanya, baruu.. saya jual di kandang (karena bagus)
Tapi dari kesimpulan yang kita bicarakan...sepertinya faktor biang yang lebih dominan berperan.
Karena meskipun paceknya sudah menang puluhan kali tapi kalau biangnya abal-abal saya rasa percuma saja.
Sekedar sharing saja...jika dalam hal beternak kita juga harus ada target / tolak ukur. Artinya begini...jika hasil anakkan yang bagus masih dibawah 50 % dr seekor biang maka tingkat keberhasilan masih kurang...dan itu mesti diteliti lagi kegagalannya di posisi yang mana. Seperti kenalan Bang Jeck itu...Shin Ho. Perlu eksperimen terus.
Untuk yang :
[i]Kalau pejantan yang seperti betina pernah saya coba dijadikan pejantan hasilnya anakannya lemes-lemes semua, satu generasi menunggu 8 bulan sia-sia.[/i]
Silahkan kalau ada yang mau komentar.....
Salam
Rio
rio- Kapten
- Jumlah posting : 204
Join date : 16.06.09
Age : 60
Lokasi : Jakarta
Re: 'Membaca' karakter ayam
rio wrote:Tapi dari kesimpulan yang kita bicarakan...sepertinya faktor biang yang lebih dominan berperan.
Karena meskipun paceknya sudah menang puluhan kali tapi kalau biangnya abal-abal saya rasa percuma saja.
Mas Rio, menurut saya baik babon maupun pejantan harus sama2 bagusnya. Keduanya harus memberi kontribusi yg baik thdp keturunannya.
Kalau babonnya super, tapi pacek abal2, hasilnya ngga bagus juga khan..??
rio wrote:Untuk yang :
[i]Kalau pejantan yang seperti betina pernah saya coba dijadikan pejantan hasilnya anakannya lemes-lemes semua, satu generasi menunggu 8 bulan sia-sia.[/i]
Silahkan kalau ada yang mau komentar.....
Sepertinya tidak bisa digeneralisir begitu saja... anakan lemes2 semua tentu banyak faktor yg mempengaruhi. Bukan semata2 krn paceknya.
Teman sy juga punya kasus yg sama. Pakai pacek 'banci' dgn tampilan spt betina. Hasilnya bagus2 juga koq...
Re: 'Membaca' karakter ayam
Iya Mas Ary..dr tadi yang diomongin kan Pacek yang HEBAT !!
Ga ngomongin biang, makanya saya bilang Pacek bagus kalau biangnya abal2 ya percuma...he..he..he.
Gimana kalau ada biang yg sdh menang 10 x..pasti lebih seru lagi nih ngobrolnya.
Oh ya Mas...apa kelebihan / kekurangan dari biang cetak atau biang biasa..?
Apa kabar Mas Hendro..tolong masukkanya juga mengenai biang dong.
Salam
Rio
Ga ngomongin biang, makanya saya bilang Pacek bagus kalau biangnya abal2 ya percuma...he..he..he.
Gimana kalau ada biang yg sdh menang 10 x..pasti lebih seru lagi nih ngobrolnya.
Oh ya Mas...apa kelebihan / kekurangan dari biang cetak atau biang biasa..?
Apa kabar Mas Hendro..tolong masukkanya juga mengenai biang dong.
Salam
Rio
rio- Kapten
- Jumlah posting : 204
Join date : 16.06.09
Age : 60
Lokasi : Jakarta
biang cetak
rio wrote:...apa kelebihan / kekurangan dari biang cetak atau biang biasa..?
Biang cetak jadi pembahasan yg menarik dan kontroversial. Sebenarnya sudah pernah dibahas di forum ini. Tapi biar lebih rame, kita omongin lagi deh...
Kelebihan/kekurangan biang cetak, tergantung apa devinisi/pengertian biang cetak itu sendiri. Selama ini ada beberapa versi dan pengertian biang cetak.
Def. biang cetak 1 :
Biang yg menurunkan ciri fisik dan karakter pejantannya. Baik bentuk fisik maupun karakter, sama persis seperti jantannya. Seharusnya, dari semua anakan jantan, semua sangat mirip secara fisik dan karakternya.
---> Menurut saya biang cetak seperti ini tidak pernah ada. Hanya mitos saja. Kalaupun ada biang yg seekor anaknya sangat mirip bapaknya, itu kebetulan saja. Silakan diperiksa, apakah anak lainnya seperti itu..?? Saya rasa tidak...
Lagi pula, kalaupun ada biang cetak yg seperti ini, berarti tidak memberi kontribusi apa2 kepada anaknya. Sekedar lewat saja. Artinya anakan tidak akan melebihi bapaknya. Tidak ada kemajuan.
Def. biang cetak 2 :
Biang yg menurunkan hanya ciri fisik yg sangat mirip dgn bapaknya.
---> Kalau yg seperti ini cukup banyak. Ciri fisik mirip bapaknya. Tapi karakternya belum tentu.
Def. Biang cetak 3 :
Biang yg menghasilkan anakan berkualitas baik. Tidak harus mirip secara fisik maupun karakter dgn bapaknya. Tapi siapapun bapaknya selalu keluar anakan yg cukup bagus.
---> Biang seperti ini sangat jarang. Biang seperti ini memberi kontribusi sifat dan karakter yg positif terhadap keturunannya. Meskipun biang memiliki kekurangan, tapi kekurangan ini bersifat resesif, tidak diturunkan pada anak2nya. Meskipun sulit dicari, tapi dengan metode breeding yg tepat, kita bisa menghasilkan biang yg seperti ini.
Re: 'Membaca' karakter ayam
Kalau ada biang yg darahnya sudah jauh ... untuk diambil keturunannya, bisa mempengaruhi mental dari anakannya ga Mas..? Karena setahu saya darah itu hubungannya dengan mental ayam.
Kalau memang berpengaruh, bagaimana untuk mensiasatinya agar keturunannya bisa bagus mental. Apa harus dikawinkan dgn Pacek murni Bangkok.? Agar darah keturunannya bisa keangkat lagi...
Salam
Rio
Kalau memang berpengaruh, bagaimana untuk mensiasatinya agar keturunannya bisa bagus mental. Apa harus dikawinkan dgn Pacek murni Bangkok.? Agar darah keturunannya bisa keangkat lagi...
Salam
Rio
rio- Kapten
- Jumlah posting : 204
Join date : 16.06.09
Age : 60
Lokasi : Jakarta
Halaman 1 dari 6 • 1, 2, 3, 4, 5, 6
Similar topics
» karakter pukulan
» Karakter AYAM BIRMA campuran VS Asli
» karakter ayam dilihat dari ciri fisiknya
» Memasangkan Pakhoy x birma
» Ciri - Ciri Karakter Ayam Bangkok Berdasarkan Penampilan Fisik
» Karakter AYAM BIRMA campuran VS Asli
» karakter ayam dilihat dari ciri fisiknya
» Memasangkan Pakhoy x birma
» Ciri - Ciri Karakter Ayam Bangkok Berdasarkan Penampilan Fisik
Halaman 1 dari 6
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik