NOTULENSI RAPAT PAPAJI 6 MARET 2011, MARUNDA

saya sangat bahagia sekali medengar penjelasan dari notulen, dengan ini bisa membantu rekan2 khususnya saya yg kere dalam menguji jago kesayangan dengan biaya yang relatip murah.
kang aziz saya tunggu undangannya untuk ajang latihan bersertifikat di kab subang.
hidup papaji...hidup papaji...hidup papaji

ferdi_romi wrote:sekedar masukan....gimana kalau ditambahkan kontes katuranggan ayam bangkok,selain ada acara abar dan kontes ayam laga....mungkin acara ini dapat terlaksana bila dalam pertemuan skala nasional,jadi selain melihat ayam2 hebat beraksi jg dapat melihat ayam bangkok yg katuranggannya bagus...jd tidak semua ayam ikut kontes laga,mungkin nanti pemenangnya jg dapat piagam,(juara katuranggan).....hehehe piisss

salam


ferdi

keee keeee....gw juga pengen ikutan yg bginian nih...ayam mulus lus..guanteng pwoll..buat pajangan doang...jangan sampai luka...tidur di kasur empuk..waaahhh...dimanja gitu ya...males ngadu...kcian..keekeee...

Hendro wrote:
Maksud saya mengusulkan peserta kontes nasional terdiri dari para jawara ditingkat daerah adalah untuk memacu semangat rekan2 daerah membentuk kepengurusan PAPAJI dan menyelenggarakan turnamen resmi didaerah sehingga seekor jawara nasional adalah hasil dari pembibitan dan pembinaan berjenjang mulai dari level bawah....dengan semakin banyaknya PAPAJI daerah yang terbentuk dan turut menyelenggarakan turnamen maka minimal 4 ekor peserta tiap kelas akan terpenuhi karena dipastikan utusan dari masing2 daerah akan membawa semua jawaranya dari berbagai kelas untuk dibuktikan kualitasnya ditingkat nasional.....memang harapan ini tidak bisa dilaksanakan sekarang tetapi minimal arah kesana sudah harus dipersiapkan dan nantinya mungkin sekitar 1 tahun kedepan turnamen nasional sudah memakai standart baku dan bisa menjadi satu2nya ajang resmi untuk menguji kualias ayam di Indonesia.....Jawara nasional yang dicapai melalui proses berjenjang dari level terbawah akan lebih mendapatkan legitimasi dan apresiasi secara positif......

Salam

Mas Hendro, ketika rapat kemarin ada juga usulan seperti yg mas Hendro ajukan, bahwa yg ikut kontes nasional hanyalah mereka yg sudah mengantongi piagam kontes regional.

Usulan ini sangat baik. Mungkin maksudnya supaya kontes nasional lebih terasa 'greget', tidak sembarang ayam boleh ikut.
Tapi mungkin ada beberapa kendala kalau aturan ini diberlakukan :
1. Belum tentu ayam yg telah memperoleh piagam di kontes regional akan siap tarung ketika kontes nasional. Bisa saja mabung, atau sudah berpindah tangan (dijual).
2. Yang jelas, kontes regional saja belum diadakan, maka ada baiknya aturan ini ditunda dulu. Mungkin kedepan akan kita 'rembug' lagi bagaimana mekanismenya supaya kontes nasional tetap meriah dan diikuti oleh peserta yg berkualitas.

Mengutip kata senior kita, pak Herman Barus : "Yang gampang2 dulu aja. Yang penting rame dulu dan guyub."
hehehe...

enal wrote:Ooo.. ya berarti piagam harus dibedakan ….
Maksudnya, piagam yang didapatkan pak mau dikemanakan….kekeke,
Misalkan nih…. Saya tidak akan mau ayamku di adu/diabar dengan ayam yang udah pegang lebih dari satu piagam… wah pasti udah jagoan,.. masak ayamku yang kemaren sore udah lawan ayam yang punya lebih dari satu piagam….
Dan beruntung pula itu orang yang punya lebih dari satu piagam kok dapatnya terus terusan lawan ayam yang ndak ada piagamnya…. Wuih mantap kemungkinan menang besar ( dan pasti yang punya piagam akan sembunyikan rekor piagamnya )…
Itu maksudku pak, tiap grade harus dibedakan, antara ayam yang udah naik grade dengan ayam pemula… makanya diusulkan berjenjang…

Mas Enal, Piagam itu khan sebuah surat penghargaan bahwa ayam kita telah mengikuti sebuah ajang lomba dan berhasil berprestasi. Tentu saja piagam ini bisa disimpan, dan nilainya tentu sangat berharga.

Tapi, jangan 'silau' hanya krn melihat piagam. Masih banyak diluar sana ayam2 bagus yg berpotensi.
Saran saya, persiapkan dulu ayam kita. Tes gebrak secara berjenjang, termasuk rajin ikut kumpul abar bareng2 teman papaji supaya kita tau 'peta kekuatan' seperti apa ayam yg baik.
Kalau dirasa sudah siap, kualitas bagus, silakan saja 'menantang' ayam yg sudah berpiagam.
Tidak usah takutlah...

Hendro wrote:

Administrator wrote:

Hendro wrote:
1. Untuk turmanen nasional saran saya dibatasi minimal 4 peserta tiap kelasnya kalo kurang dari 4 peserta maka digeser keatas atau kebawah kelas terdekat bergantung pembulatan beratnya dominan kemana.....

Berdasar kesepakatan rapat para sesepuh kemarin, bila peserta hanya 2 ekor, kontes tetap berlangsung.

Jadi tiap kelas dibuat menjadi 2 ekor atau 4 ekor peserta.
- Bila ada 8 ekor dalam 1 kelas, maka dibagi jadi 2 group (masing2 4 ekor) sehingga dalam satu kelas ada 2 ekor juara.
- Bila ada 6 ekor dlm 1 kelas, maka dibagi jadi 2 group, masing2 4 dan 2 ekor. Sehingga dalam satu kelas ada 2 ekor juara.
- Peserta tiap group dalam satu kelas akan diundi.

Bila jumlah peserta ganjil (3, 5, 7 atau 9) maka peserta yg paling belakangan daftar direkomendasikan naik kelas. Tidak ada turun kelas.

Hendro wrote:
3. Kontes seleksi bersertifikat/berpiagam sebaiknya bisa juga dilaksanakan ditiap wialayah/cabang PAPAJI dimanapun...sehingga nantinya untuk turnamen nasional pesertanya adalah jawara2 pemegang piagam dari tiap wilayah/cabang PAPAJI yang ada.....

Untuk informasi, sertifikat dan piagam ada perbedaan prinsip.
Piagam : Surat tanda pemenang kontes/lomba. Kualitas pemenang tidak dipersoalkan.
Jadi utk pemenang kontes/lomba akan diberikan piagam.

Sertifikat : Surat tanda lulus kelayakan mutu.
Sertifikat diberikan bagi mereka yg ingin menguji kualitas mutu ayamnya. Tentunya akan ada kriteria persyaratan tertentu yg telah dirumuskan oleh para senior papaji sbg tolak ukur penilaian utk ayam yg diuji. Sertifikat diberikan bukan berdasar menang atau kalah.

- Semua kontes PAPAJI -termasuk skala nasional- bebas diikuti oleh siapa saja tanpa perlu memiliki sertifikat atau piagam.
- Untuk kontes skala regional (latihan bersama ber-piagam) akan dilaksanakan setiap hari minggu di akhir bulan.
- Kontes regional bisa dilaksanakan dimana saja, masing2 daerah boleh menyelenggarakan. Piagam akan dikirimkan dari pusat.

Silakan bagi pengurus daerah utk meminta blanko piagam kosong.

Maksud saya mengusulkan peserta kontes nasional terdiri dari para jawara ditingkat daerah adalah untuk memacu semangat rekan2 daerah membentuk kepengurusan PAPAJI dan menyelenggarakan turnamen resmi didaerah sehingga seekor jawara nasional adalah hasil dari pembibitan dan pembinaan berjenjang mulai dari level bawah....dengan semakin banyaknya PAPAJI daerah yang terbentuk dan turut menyelenggarakan turnamen maka minimal 4 ekor peserta tiap kelas akan terpenuhi karena dipastikan utusan dari masing2 daerah akan membawa semua jawaranya dari berbagai kelas untuk dibuktikan kualitasnya ditingkat nasional.....memang harapan ini tidak bisa dilaksanakan sekarang tetapi minimal arah kesana sudah harus dipersiapkan dan nantinya mungkin sekitar 1 tahun kedepan turnamen nasional sudah memakai standart baku dan bisa menjadi satu2nya ajang resmi untuk menguji kualias ayam di Indonesia.....Jawara nasional yang dicapai melalui proses berjenjang dari level terbawah akan lebih mendapatkan legitimasi dan apresiasi secara positif......

Salam

ikutan usul pak
1. setelah jawara daerah di peroleh pada saat even nasional ayam berangkat di fasilitasi oleh panitia masing2 daerah supaya penyelengaraan even nasional benar2 terwujud tentunya dengan para jawara daerah, jangan sampai sang jawara daerah tidak bisa berangkat gara2 tidak ada biaya. jadi panitia penyelengara harus memperhitungkan matang2 biaya yang perlu di persiapkan panitia daerah sampai ke even nasiaonal.
2. Bila ada 8 ekor dalam 1 kelas, maka dibagi jadi 2 group (masing2 4 ekor) sehingga dalam satu kelas ada 2 ekor juara. usul bagai mana kalau di carikan juara sejati dengan mempertemukan kedua jawara ini tentunya dengan hadiah yang berbeda setelah ayam ini menang sehingga tidak ada pemegang juara 2 ayam di satu kelas.
3. untuk biaya Rp 50.000 kelas latihan ini cukup menarik, tapi kalau boleh usul panitia merinci biaya lebih detail baik untuk sertifikat, konsumsi dan target pemasukan kas papanji, jangan2 dengan biaya ini panitia rugi sehinga even latihan ini tidak berjalan rutin.

Semua masukan dan usulan adalah baik adanya.

Tanpa angan angan dan tujuan kita akan tetap berdiam ditempat.

Yang bisa dan baik, mungkin akan bisa dilaksanakan bertahap.

Sementara ini, meski hasil evaluasi seperti yang tertulis di notulensi bukan tidak mungkin untuk ditawar, namun mengingat hasil tersebut adalah sebuah upaya positip dari teman dan pengurus yang dengan sepenuh hati mengorbankan waktu dan pikirannya guna merumuskan program dan format, seperti itulah yang mungkin bisa dilaksakan untuk kondisi sekarang.

Menyadari kita tak mungkin bisa memuaskan semua papajiiis.

Kedepannya, kita berharap, akan lebih banyak lagi partisipan hadir pada rapat rapat spt subject diatas. sehingga kesaling pengertian akan terjalin.

salam papaji.

Jagonantang wrote:Semua masukan dan usulan adalah baik adanya.

Tanpa angan angan dan tujuan kita akan tetap berdiam ditempat.

Yang bisa dan baik, mungkin akan bisa dilaksanakan bertahap.

Sementara ini, meski hasil evaluasi seperti yang tertulis di notulensi bukan tidak mungkin untuk ditawar, namun mengingat hasil tersebut adalah sebuah upaya positip dari teman dan pengurus yang dengan sepenuh hati mengorbankan waktu dan pikirannya guna merumuskan program dan format, seperti itulah yang mungkin bisa dilaksakan untuk kondisi sekarang.

Menyadari kita tak mungkin bisa memuaskan semua papajiiis.

Kedepannya, kita berharap, akan lebih banyak lagi partisipan hadir pada rapat rapat spt subject diatas. sehingga kesaling pengertian akan terjalin.

salam papaji.

Usulan lomba, sertifikat, piagam dan rancangan kedepannya drpara senior sudah lengkap. Hanya saja untuk program pengembangan dan pembentukan papaji di tiap wilayah sepertinya jalan ditempat. Sepertinya greget br di jakarta dan semarang. Terbukti setiap ajakan berkumpul di forum sangat sepi bahkan tidak ada kalanjutannya. Harus ada upaya mendorong untuk mewujudkannya. Saya yakin banyak pemula hobi ayam seperti saya yang punya semangat tapi tidak cukup punya keberanian untuk mewujudkan pembentukan kepengurusan. Baik itu krn keterbatasan materi atau koleksi ayam yg minim (minder kl diajak ngumpul). Harus ada senior yang nguprak2 ( menuntun/memfasilitasi). Sehingga lebih terarah dan sistematis.

pacita wrote:

Jagonantang wrote:Semua masukan dan usulan adalah baik adanya.

Tanpa angan angan dan tujuan kita akan tetap berdiam ditempat.

Yang bisa dan baik, mungkin akan bisa dilaksanakan bertahap.

Sementara ini, meski hasil evaluasi seperti yang tertulis di notulensi bukan tidak mungkin untuk ditawar, namun mengingat hasil tersebut adalah sebuah upaya positip dari teman dan pengurus yang dengan sepenuh hati mengorbankan waktu dan pikirannya guna merumuskan program dan format, seperti itulah yang mungkin bisa dilaksakan untuk kondisi sekarang.

Menyadari kita tak mungkin bisa memuaskan semua papajiiis.

Kedepannya, kita berharap, akan lebih banyak lagi partisipan hadir pada rapat rapat spt subject diatas. sehingga kesaling pengertian akan terjalin.

salam papaji.

Usulan lomba, sertifikat, piagam dan rancangan kedepannya drpara senior sudah lengkap. Hanya saja untuk program pengembangan dan pembentukan papaji di tiap wilayah sepertinya jalan ditempat. Sepertinya greget br di jakarta dan semarang. Terbukti setiap ajakan berkumpul di forum sangat sepi bahkan tidak ada kalanjutannya. Harus ada upaya mendorong untuk mewujudkannya. Saya yakin banyak pemula hobi ayam seperti saya yang punya semangat tapi tidak cukup punya keberanian untuk mewujudkan pembentukan kepengurusan. Baik itu krn keterbatasan materi atau koleksi ayam yg minim (minder kl diajak ngumpul). Harus ada senior yang nguprak2 ( menuntun/memfasilitasi). Sehingga lebih terarah dan sistematis.

Betul pak, surabaya juga pemain banyak tapi, sepertinya yang anggota papji jarang, kebanyakan semarang, malah jogja kemaren keliatan ada grengseng nya

Administrator wrote:

enal wrote:Ooo.. ya berarti piagam harus dibedakan ….
Maksudnya, piagam yang didapatkan pak mau dikemanakan….kekeke,
Misalkan nih…. Saya tidak akan mau ayamku di adu/diabar dengan ayam yang udah pegang lebih dari satu piagam… wah pasti udah jagoan,.. masak ayamku yang kemaren sore udah lawan ayam yang punya lebih dari satu piagam….
Dan beruntung pula itu orang yang punya lebih dari satu piagam kok dapatnya terus terusan lawan ayam yang ndak ada piagamnya…. Wuih mantap kemungkinan menang besar ( dan pasti yang punya piagam akan sembunyikan rekor piagamnya )…
Itu maksudku pak, tiap grade harus dibedakan, antara ayam yang udah naik grade dengan ayam pemula… makanya diusulkan berjenjang…

Mas Enal, Piagam itu khan sebuah surat penghargaan bahwa ayam kita telah mengikuti sebuah ajang lomba dan berhasil berprestasi. Tentu saja piagam ini bisa disimpan, dan nilainya tentu sangat berharga.

Tapi, jangan 'silau' hanya krn melihat piagam. Masih banyak diluar sana ayam2 bagus yg berpotensi.
Saran saya, persiapkan dulu ayam kita. Tes gebrak secara berjenjang, termasuk rajin ikut kumpul abar bareng2 teman papaji supaya kita tau 'peta kekuatan' seperti apa ayam yg baik.
Kalau dirasa sudah siap, kualitas bagus, silakan saja 'menantang' ayam yg sudah berpiagam.
Tidak usah takutlah...

Menurut saya, mas enal ada benarnya juga : Klo acuan orang mengikuti kontes prosesnya seperti yang mas ary ungkapkan yaitu persiapan, tes gebrak berjenjang dst, maka ayam jago yang sudah mendapat piagam adalah ayam jago yang sudah berpengalaman bertanding di kontes, apalagi dikontes menangnya melalui 2x pertarungan. Artinya klo si ayam yang sudah berpiagam tersebut ikut lagi dan ketemu dengan ayam yang belum berpiagam maka kemungkinan menangnya lebih besar dari ayam yang belum berpiagam.

Menurut saya kedepannya acara kontes sebaiknya dibagi menjadi 2 tingkatan :
1. untuk yang belum pernah kontes (gak punya piagam)
2. untuk yang sudah pernah kontes (yang punya piagam)

Salam JK

Yuri_GG wrote:

pacita wrote:

Jagonantang wrote:Semua masukan dan usulan adalah baik adanya.

Tanpa angan angan dan tujuan kita akan tetap berdiam ditempat.

Yang bisa dan baik, mungkin akan bisa dilaksanakan bertahap.

Sementara ini, meski hasil evaluasi seperti yang tertulis di notulensi bukan tidak mungkin untuk ditawar, namun mengingat hasil tersebut adalah sebuah upaya positip dari teman dan pengurus yang dengan sepenuh hati mengorbankan waktu dan pikirannya guna merumuskan program dan format, seperti itulah yang mungkin bisa dilaksakan untuk kondisi sekarang.

Menyadari kita tak mungkin bisa memuaskan semua papajiiis.

Kedepannya, kita berharap, akan lebih banyak lagi partisipan hadir pada rapat rapat spt subject diatas. sehingga kesaling pengertian akan terjalin.

salam papaji.

Usulan lomba, sertifikat, piagam dan rancangan kedepannya drpara senior sudah lengkap. Hanya saja untuk program pengembangan dan pembentukan papaji di tiap wilayah sepertinya jalan ditempat. Sepertinya greget br di jakarta dan semarang. Terbukti setiap ajakan berkumpul di forum sangat sepi bahkan tidak ada kalanjutannya. Harus ada upaya mendorong untuk mewujudkannya. Saya yakin banyak pemula hobi ayam seperti saya yang punya semangat tapi tidak cukup punya keberanian untuk mewujudkan pembentukan kepengurusan. Baik itu krn keterbatasan materi atau koleksi ayam yg minim (minder kl diajak ngumpul). Harus ada senior yang nguprak2 ( menuntun/memfasilitasi). Sehingga lebih terarah dan sistematis.

Betul pak, surabaya juga pemain banyak tapi, sepertinya yang anggota papji jarang, kebanyakan semarang, malah jogja kemaren keliatan ada grengseng nya

Surabaya dan Jawa Timur banyak juga member PAPAJI cuma beliau2 tersebut juga sekaligus pedagang ayam dan beranggapan sesama pedagang adalah pesaing bukan mitra bahkan seringkali saling menjatuhkan satu sama lain.....sehingga untuk bisa berkumpul dengan santai dan guyub agak sulit....sebenarnya ada tokoh yang pantas untuk menyatukan PAPAJI Jatim yaitu pak Bahagia Bukit alias pak Boy....menurut saya beliau sangat bijak dan santun juga berwibawa, kendalanya mungkin karena domisili beliau di Caruban - Madiun yang tidak banyak member PAPAJI disana juga untuk mobilisasi beliau sudah sepuh sehingga perlu rekan pendamping sebagai sopir....memang menjadi pengurus organisasi nirlaba haruslah orang yang mempunyai komitmen tinggi terhadap hobi ini dan mau menjadi ujung tombak sekaligus ujung tombok......rasanya cukup banyak rekan yang mampu bertaruh diarena dalam nominal besar2an tetapi jika untuk organisasi semacam PAPAJI kadang sangat berat mengeluarkan dana sekalipun nilainya sangat kecil dibandingkan manfaat dan kebersamaannya......

Mas Irfan, mas Ardi dan pak Permadi dan rekan2 yang di Jogya kapan neeh dibentuk kepengurusan PAPAJI Jogya secara resmi..?

Mas Gun2, mas Puput, mas Dayan, mas Nur dan rekan2 Solo - Klaten ayo jangan mau ketinggalan segera bentuk kepengurusan PAPAJI Solo - Klaten - Sukoharjo.....

Brebes - Tegal - Pemalang dan Pekalongan segera bentuk PAPAJI Pantura Barat Jateng........

Jepara - Pati - Kudus - Rembang ayo satukan hati da semangat bentuk kepengurusan wilayah pantura Timur Jateng......

Salam Kompor Mbledug.....

LANJUTKAN....!!...keee keee keeeee...

Joko wrote:
Menurut saya, mas enal ada benarnya juga : Klo acuan orang mengikuti kontes prosesnya seperti yang mas ary ungkapkan yaitu persiapan, tes gebrak berjenjang dst, maka ayam jago yang sudah mendapat piagam adalah ayam jago yang sudah berpengalaman bertanding di kontes, apalagi dikontes menangnya melalui 2x pertarungan. Artinya klo si ayam yang sudah berpiagam tersebut ikut lagi dan ketemu dengan ayam yang belum berpiagam maka kemungkinan menangnya lebih besar dari ayam yang belum berpiagam.

Menurut saya kedepannya acara kontes sebaiknya dibagi menjadi 2 tingkatan :
1. untuk yang belum pernah kontes (gak punya piagam)
2. untuk yang sudah pernah kontes (yang punya piagam)

Salam JK

Pendapat mas Enal tidak salah. Tapi utk saat ini, biarkan saja dulu berjalan seperti yg sudah disepakati pada rapat papaji.
Nanti akan ada evaluasi terus menerus dan berkelanjutan berdasar kendala dilapangan dan potensi kedepannya.
Semua masukan adlh berguna, dicatat dan akan dijadikan bahan pertimbangan. Pada setiap rapat papaji kami selalu membawa 'print out' masukan dari forum ini.
Terima kasih utk rekan2 yg sudah memberi masukan.
Tapi, beda kepala, tentu beda pemikiran dan beda visinya. Tentu saja kita tdk bisa sekaligus mengakomodir semua kepentingan pada saat yg sama.

---------------------------------------

Maksud sy berjenjang adlh, siapkan ayam kita sejak awal sampai kondisinya betul2 fit. Jangan ikutkan ayam 7-8 bulan yg baru 2-3X abar (belum siap secara fisik).
Sehingga ketika ikut kontes, tidak ada lagi 'alasan' ayam belum siap, terlalu muda, dsb. Ini adlh kontes terbuka. Tentu kita harus menyiapkan dgn sungguh2 dan memilih ayam yg benar2 layak utk di ikut sertakan.

Ayam yg belum ikut kontes (tdk punya piagam) belum tentu lebih jelek daripada yg sudah punya piagam. Siapa tahu diluar sana si ayam sudah tarung di arena beberapa kali.

Administrator wrote:Ayam yg belum ikut kontes (tdk punya piagam) belum tentu lebih jelek daripada yg sudah punya piagam. Siapa tahu diluar sana si ayam sudah tarung di arena beberapa kali.

Sy sangat setuju. Kalo ayam jawara saja bisa dikalahkan oleh ayam muda,ayam kalangan tengah bisa dikalahkan oleh ayam pinggiran, berarti bukan mustahil ayam tak berpiagam bisa mengalahkan ayam berpiagam. Jadi kita coba saja dulu sistem yg baru kita sepakati kemarin,untuk terus kita perbaiki agar lebih baik kedepannya. Jika kita terlalu cepat merubah kesepakatan, proses risetnya akan prematur, sulit mecapai kematangan. Tetapi bagaimanapun, semua usulan dan ide2 cemerlang rekan2 akan tercatat dalam forum ini, sehingga jika menemui kendala, kita akan dg mudah mencari solusinya berdasarkan catatan2 yg kita buat dari masukan dan ide rekan2 semua.

Salam Hormat.

ferdi_romi wrote:sekedar masukan....gimana kalau ditambahkan kontes katuranggan ayam bangkok,selain ada acara abar dan kontes ayam laga....mungkin acara ini dapat terlaksana bila dalam pertemuan skala nasional,jadi selain melihat ayam2 hebat beraksi jg dapat melihat ayam bangkok yg katuranggannya bagus...jd tidak semua ayam ikut kontes laga,mungkin nanti pemenangnya jg dapat piagam,(juara katuranggan).....hehehe piisss

salam


ferdi

pas alias Cocok bin setuju ................ Mau lebih meriah lagi di tambah kontes biang / babon.. di jamin topppp markotooooop ............... he he he

jaghana wrote:foto2nya mana nih ....??

hiya nih kemarin kameramenya datangnya terlambat alias telat bin sudah mau bubar , udah gitu datang langsung makan ,pulangnya minta burung merpati pula he he he he ....................

alang wrote:Notulensi Rapat Papaji
Marunda, 6 Maret 2011

Hasil Rapat :
A.Evaluasi Kontes Nasional 13 Februari 2011

3.Penjurian
a.Juri terdiri dari 3 orang yang akan ditunjuk oleh pengurus Papaji sebelum pertandingan dan akan diposting di forum.
b.Juri cadangan disiapkan untuk mengantisipasi adanya arena lebih dari satu ring.
c.Juri independen akan diusahakan sesuai aspirasi rekan-rekan, tetapi membutuhkan waktu dan proses untuk membentuknya. Jadi untuk sementara kita gunakan juri yang ada dengan catatan diusahakan seadil mungkin dari segi system penjurian
d.Untuk sementara juri masih diperkenankan menjadi peserta, tetapi tidak diperkenankan manjadi juri pada saat ayamnya bertanding. Untuk kedepan, kita akan usahakan agar juri betul-betul free, tidak diperkenankan menjadi peserta kontes.

Salam Hormat,


Diat Rodiat

Sebagai saran;
- pemilihan team juri sebaiknya melalui uji tulis tujuannya agar lebih kredibel dan tak ada kesan pertemanan/kedekatan. Materi uji tulis bisa di adakan oleh papaji sendiri atau bantuan freelance yang di anggap berkompeten.

gebok ambrok wrote:

jaghana wrote:foto2nya mana nih ....??

hiya nih kemarin kameramenya datangnya terlambat alias telat bin sudah mau bubar , udah gitu datang langsung makan ,pulangnya minta burung merpati pula he he he he ....................

sebetulnya gak niat datang...kan saya udah ijin untuk gak dtg krna anak yg kcil masuk rumah sakit...kmarin itu nylonong aja sbntar..keeekeeee...cuma pengen makan siang aja..keekeeee..
nah yg minta burung pos tuh si Qjun,buat mainan cucunya yg hoby main 'burung'..keekeeeee...

alang wrote:Notulensi Rapat Papaji
Marunda, 6 Maret 2011

Hasil Rapat :
A.Evaluasi Kontes Nasional 13 Februari 2011

2.Akan diselenggarakan Latihan Bersama Berpiagam secara rutin sebulan sekali pada tiap hari minggu di akhir bulan. Acara akan dimulai pada akhir bulan ini, tanggal 27 Maret 2011 sabagai awal. Pada Latihan Bersama Berpiagam peserta dikenakan biaya Rp.50.000 perekor. Biaya tersebut akan digunakan untuk pembuatan piagam, konsumsi peserta dan kas Papaji.
Teknis Pelaksanaan Latihan Bersama Berpiagam :
- Juri dipilih oleh Papaji seperti halnya kontes
- Peserta medaftarkan diri kepada panitia sekaligus membayar uang pedaftaran
- Panitia menimbang ayam peserta kemudian mengelompokkan berdasarkan berat badan
- Peserta dipersilahkan mancari lawan/tanding masing2, tidak diundi atau ditentukan oleh panitia
- Pertandingan terdiri dari 1 sampai 3 ronde, peserta bebas menentukan brp ronde akan bertanding, berdasarkan kesepakatan dengan lawan masing2, tetapi tdk boleh lebih dari 3 ronde
- Hanya pemenang yang berhak mendapatkan piagam
- Di dalam acara latihan bersama tidak ada abar bebas

Salam Hormat,


Diat Rodiat

Menurut saya ini terobosan baru terutma bagi rekan-rekan yang akan berkiprah di bursa transfer/jual-beli. Sertifikasi yang di terbitkan akan menjadi identitas ayam juara peserta abar bareng Papaji pada tingkat dasar untuk selanjutnya menuju tingkat kontes Papaji.
Tidak tertutup kemungkinan kelak peserta kontes wajib telah melalui dan memiliki sertifikasi abar bareng Papaji (ini mungkin program jangka panjang)

alang wrote:Notulensi Rapat Papaji
Marunda, 6 Maret 2011

Hasil Rapat :
A.Evaluasi Kontes Nasional 13 Februari 2011

c.Juri independen akan diusahakan sesuai aspirasi rekan-rekan, tetapi membutuhkan waktu dan proses untuk membentuknya. Jadi untuk sementara kita gunakan juri yang ada dengan catatan diusahakan seadil mungkin dari segi system penjurian

B.Program Papaji

2.Akan diselenggarakan Latihan Bersama Berpiagam secara rutin sebulan sekali pada tiap hari minggu di akhir bulan. Acara akan dimulai pada akhir bulan ini, tanggal 27 Maret 2011 sabagai awal.

Salam Hormat,

Diat Rodiat

...dengan adanya latihan bersama berpiagam akan sangat mendukung kelangsungan dewan juri mobile/team independen sehingga mobilisasinya akan rutin untuk menghadiri sekaligus meresmikan acara di tingkat daerah. Perannya untuk mengakomodasi bagi rekan-rekan di daerah untuk menuju
kontes AyamLaga Indonesia yang sesungguhnya.
Dengan adanya peran team independen sehingga kelak kwalitas peserta kontes akan lebih memantapkan pada tingkat nasional.

salam sukses Papaji.

enal wrote:Ooo.. ya berarti piagam harus dibedakan ….
Maksudnya, piagam yang didapatkan pak mau dikemanakan….kekeke,
Misalkan nih…. Saya tidak akan mau ayamku di adu/diabar dengan ayam yang udah pegang lebih dari satu piagam… wah pasti udah jagoan,.. masak ayamku yang kemaren sore udah lawan ayam yang punya lebih dari satu piagam….
Dan beruntung pula itu orang yang punya lebih dari satu piagam kok dapatnya terus terusan lawan ayam yang ndak ada piagamnya…. Wuih mantap kemungkinan menang besar ( dan pasti yang punya piagam akan sembunyikan rekor piagamnya )…
Itu maksudku pak, tiap grade harus dibedakan, antara ayam yang udah naik grade dengan ayam pemula… makanya diusulkan berjenjang…

jgn pesimis pa enal,,ayam mah kalah sama ayam en sm penyakit..
ayam 10jt byk yg kalah sm ayam 300rb ko paenal.. yg penting kt persiapkan ayam kt sebaik mungkin dan ga kalah tanding..

jackone wrote:Sebagai saran;
- pemilihan team juri sebaiknya melalui uji tulis tujuannya agar lebih kredibel dan tak ada kesan pertemanan/kedekatan. Materi uji tulis bisa di adakan oleh papaji sendiri atau bantuan freelance yang di anggap berkompeten.

Team juri sampai saat ini masih jadi keterbatasan. Bukan krn berat sebelah (tidak jujur), tapi krn kurangnya tenaga yg kredibel dalam kejelian menilai.
Sementara ini PAPAJI masih pakai juri yg sudah dianggap senior dan mengerti seluk beluk adu ayam.
Mudah2an acara berikutnya bang Jackone bisa bantu utk jadi juri yaa...


Team juri pada kontes akbar kemarin :
- Saya.
- Kang Azis
- Mas Hendro
- Pak Tri
- Pak Bagyo jagonantang.
- Bang Ferry Bun.

Ayo, siapa lagi yg mau daftar silakan ditambahkan
- Jackone
- .......

Administrator wrote:

jackone wrote:Sebagai saran;
- pemilihan team juri sebaiknya melalui uji tulis tujuannya agar lebih kredibel dan tak ada kesan pertemanan/kedekatan. Materi uji tulis bisa di adakan oleh papaji sendiri atau bantuan freelance yang di anggap berkompeten.

Team juri sampai saat ini masih jadi keterbatasan. Bukan krn berat sebelah (tidak jujur), tapi krn kurangnya tenaga yg kredibel dalam kejelian menilai.
Sementara ini PAPAJI masih pakai juri yg sudah dianggap senior dan mengerti seluk beluk adu ayam.
Mudah2an acara berikutnya bang Jackone bisa bantu utk jadi juri yaa...


Team juri pada kontes akbar kemarin :
- Saya.
- Kang Azis
- Mas Hendro
- Pak Tri
- Pak Bagyo jagonantang.
- Bang Ferry Bun.

Ayo, siapa lagi yg mau daftar silakan ditambahkan
- Jackone
- .......

kalo saya ngajuin temen saya boleh ga pak admin, dia dah lumutan main ayam, dia yang ngajarin saya main ayam,.. tapi bukan anggota papaji,..

Jhon Gultom wrote:
kalo saya ngajuin temen saya boleh ga pak admin, dia dah lumutan main ayam, dia yang ngajarin saya main ayam,.. tapi bukan anggota papaji,..

Silakan boss... dengan senang hati pasti kita terima.

Administrator wrote:

Jhon Gultom wrote:
kalo saya ngajuin temen saya boleh ga pak admin, dia dah lumutan main ayam, dia yang ngajarin saya main ayam,.. tapi bukan anggota papaji,..

Silakan boss... dengan senang hati pasti kita terima.

siap bang, nanti pas kopdar tgl.27 maret saya ajak deh,..

terima kasih...

Jhon Gultom wrote:

Administrator wrote:

Jhon Gultom wrote:
kalo saya ngajuin temen saya boleh ga pak admin, dia dah lumutan main ayam, dia yang ngajarin saya main ayam,.. tapi bukan anggota papaji,..

Silakan boss... dengan senang hati pasti kita terima.

siap bang, nanti pas kopdar tgl.27 maret saya ajak deh,..

terima kasih...

jd wasit honornya brapa?