Tehnik apa yang unggul

Joko wrote:

Administrator wrote:

Joko wrote:Klo menurut saya keunggulan ayam waktu diadu tidak tergantung dari gaya atau teknik, kenapa? karena amat sangat jarang, mungkin 0,1% ayam kalah karena ditekniki. Jadi?? keunggulan ayam ditentukan oleh kualitas pukul dan ketahanan ayam waktu dipukul. Silahkan diperhatikan dan dibuktikan.

Betul... 100% ayam yg kalah itu krn dipukul. Jadi, kalo ngga mau kalah, ya jangan mau dipukul.
Gimana caranya...??? Ya teknik harus bagus supaya tidak begitu saja mudah dipukuli.


Teknik itu bukan utk mengalahkan musuh. Tapi utk menghindari kekalahan.
Kalau ga mau kalah, teknik harus bagus.
Kalau mau menang, pukulnya yg harus bagus.

Sebagus apapun pukulan, kalau tekniknya jelek, dipukuli terus menerus, akhirnya pukulan ga bisa keluar. Sekuat2nya daya tahan, pasti hancur juga. Apalagi ayam jalu.

Mudah2an mas Joko juga memperhatikan, membuktikan dan juga menganalisa.

justru saya berani nulis seperti itu karena sudah puluhan kali terbukti dilapangan bahwa banyak ayam yang solahnya biasa saja menang sama ayam yang solahnya bagus. Di jawatengah daerah banjarnegara ada botoh terkenal (isunya sekarang pindah ke lampung) dia klo bawa ke kalang 6 ekor diadu 4 ekor (rata2) dan ayamnya yang menangan solahnya biasa saja tidak neko2 alias neckerman. Apakah ayam yang solahnya biasa saja mudah kepukul, tidak juga, saya punya ayam namanya si sultan, si rontok, si emir dan jagal, si sultan solahnya biasa saja di bawah dagu nggak nyari kepala tapi ambil bulu leher mukul kena kepala musuh nggak kuat, si jagal sama dibawah dagu klo musuh digombel kacau balau, si rontok diadu sama ayam yang dikalang sekitar karangtineung nggak ada musuh selama satu ronde digulung dan cuma dikasih kesempatan mukul 1 kali musuh dah kocar kacir, yang terbaru adalah si emir diabar sama ayam licik model punya sampeyan kekiri kekanan ke bawah ngelock ee.. sama si emir cuma dipegangi pugungnya trus dipukul. mo ngelock dipegangi sayapnya trus dipukul, sembunyi dibawah dipegang punggungnya dipukul, mo meluk dari depan dipegangi punggungnya dipukul...akhirnya udah ah rusak entar ayam gua. Saya nggak perlu cerita si SD dan si broiler ntar kenangan lama kambuh lagi.

Intinya ayam teknik saya juga suka karena indah dilihat waktu diadu, ayam patung juga senang, ayam brakot/macul juga senang, ayam lari juga senang, ayam pukul mundur juga senang selama mereka itu dibekali dengan kualitas pukul yang antik surantik dan kualitas tahan pukul yang antik surantik juga.

Salam JK


eehh. tambahan Ayam Kampus apalagi suenang sekali ditaji malah yang naji yang teler

Kumbang wrote:
Klo sy gak salah cerna. dari kalimat mas Ari jelas bilang ayam yg mau menang mesti bagus... Teknik bagus supaya susah di pukul & punya pukul yg bagus pula.
Klo baca kalimat mas Joko jelas2 ayam yg di cerita in itu ayam bagus, main di janggut & jenis macul dah jelas susah di pukul apa lagi di tambah punya pukulan 'kocar kacir' (istilah mas joko).
Lah kan... coba di bandingin Text2 yg tebal diatas... adakah yg beda...

Pointnya Teknik bagus itu adalah gaya bertarung yg di peragakan dng sangat baik hingga musuh susah untuk memukul, klo ada yg make teknik lock... ato teknik lari... teknik janggut dst itu mah masalah suka2.
CMIIW

salam,

Administrator wrote:

cobain wrote:wkakakakaa,,,,,,,,,,,,,,sabar,sabar mas ary sama mas joko,,,,,,,sesuai selera masing2 aja deh,,,,,,,,,,,kepala harus tetap dingin,,,,,,,,sabar2 ya mas,,,,,,,,,

Tenang aja mas Anang...
Sy sama mas Joko udah kenal lama. Sering ketemu.
Perbedaan pendapat diantara kita masih dalam koridor persahabatan.
Bukan begitu mas Joko...???

Joko wrote:Betul sekali Boss, yang paling utama adalah kita junjung tinggi tali silaturahmi.
Nah!! bentuk tali silaturahmi antar penghobi ayam adalah kopi darat antara penghobi dan yang dihobiinya, untuk itu pada pertemuan papaji berikut teman2 saya jago pingin beruji ilmu dengan teman2 jagonya mas Ary, tenang abar non isi saja 2 ronde, silahkan saja diumumkan kapan pertemuannya dan dimana. Sebagai bahan referensi silahkan ditoong jago2 karangtineung di galeri ayamlaga bab lancuran, disitu ada 4 calon jawara namanya Kondang, Leader, Profil dan Langgeng atas nama Soni.rik.

Joko wrote:

Administrator wrote:

cobain wrote:wkakakakaa,,,,,,,,,,,,,,sabar,sabar mas ary sama mas joko,,,,,,,sesuai selera masing2 aja deh,,,,,,,,,,,kepala harus tetap dingin,,,,,,,,sabar2 ya mas,,,,,,,,,

Tenang aja mas Anang...
Sy sama mas Joko udah kenal lama. Sering ketemu.
Perbedaan pendapat diantara kita masih dalam koridor persahabatan.
Bukan begitu mas Joko...???

Betul sekali Boss, yang paling utama adalah kita junjung tinggi tali silaturahmi.
Nah!! bentuk tali silaturahmi antar penghobi ayam adalah kopi darat antara penghobi dan yang dihobiinya, untuk itu pada pertemuan papaji berikut teman2 saya jago pingin beruji ilmu dengan teman2 jagonya mas Ary, tenang abar non isi saja 2 ronde, silahkan saja diumumkan kapan pertemuannya dan dimana. Sebagai bahan referensi silahkan ditoong jago2 karangtineung di galeri ayamlaga bab lancuran, disitu ada 4 calon jawara namanya Kondang, Leader, Profil dan Langgeng atas nama Soni.rik.

Salam JK

Administrator wrote:

Joko wrote:justru saya berani nulis seperti itu karena sudah puluhan kali terbukti dilapangan bahwa banyak ayam yang solahnya biasa saja menang sama ayam yang solahnya bagus. Di jawatengah daerah banjarnegara ada botoh terkenal (isunya sekarang pindah ke lampung) dia klo bawa ke kalang 6 ekor diadu 4 ekor (rata2) dan ayamnya yang menangan solahnya biasa saja tidak neko2 alias neckerman. Apakah ayam yang solahnya biasa saja mudah kepukul, tidak juga, saya punya ayam namanya si sultan, si rontok, si emir dan jagal, si sultan solahnya biasa saja di bawah dagu nggak nyari kepala tapi ambil bulu leher mukul kena kepala musuh nggak kuat, si jagal sama dibawah dagu klo musuh digombel kacau balau, si rontok diadu sama ayam yang dikalang sekitar karangtineung nggak ada musuh selama satu ronde digulung dan cuma dikasih kesempatan mukul 1 kali musuh dah kocar kacir, yang terbaru adalah si emir diabar sama ayam licik model punya sampeyan kekiri kekanan ke bawah ngelock ee.. sama si emir cuma dipegangi pugungnya trus dipukul. mo ngelock dipegangi sayapnya trus dipukul, sembunyi dibawah dipegang punggungnya dipukul, mo meluk dari depan dipegangi punggungnya dipukul...akhirnya udah ah rusak entar ayam gua. Saya nggak perlu cerita si SD dan si broiler ntar kenangan lama kambuh lagi.

Nah... inilah bedanya. Sampeyan cuma menilai ayam teknik bagus itu dari liat tengok yg kiri kanan ngelock, bongkar, masuk sayap, dll. Sy kira ini penilaian yg dangkal. Padahal sampeyan mengaku sudah puluhan taun maen ayam.

Lagipula, sy perhatikan, siapapun musuhnya, kalau melawan ayam sampeyan, tekniknya jadi keliatan bagus terus lho... Kenapa yaa..???
hehehehe...

Ayam tengok kiri kanan, ngelock, bongkar masuk sayap, dll, kalo masih bisa dipukulin, sy sebut itu tekniknya jelek alias tanggung. Lawan ayam plangak plongok aja masih bisa dipukulin...
Sy juga bingung, bagaimana sampeyan bisa menilai ayam seperti ini dibilang teknik bagus...???

Joko wrote:Betul... 100% ayam yg kalah itu krn dipukul. Jadi, kalo ngga mau kalah, ya jangan mau dipukul.
Gimana caranya...??? Ya teknik harus bagus supaya tidak begitu saja mudah dipukuli.
Kalo ayam nggak mau dipukul menurut saya ...ya.. jangan diadu, dibelikan kurung yang bagus tiap pagi dijemur lalu dipandang sambil pake sarung minum kopi, teknik bagus sih baru boleh dan ayam harus tahan pukul.

Teknik itu bukan utk mengalahkan musuh. Tapi utk menghindari kekalahan.
Teknik yang bagus menurut saya yang mendukung serangan ayam bukan untuk menghindari serangan, mata harus tertuju ke musuh mencari sela supaya bisa melancarkan serangan. Klo punya ayam teknik tapi dipakai cuma buat menghindari serangan musuh artinya dia nggak akan menyerang2 tapi menghindar terus. lebih baik dijadikan untulan saja.
Kalau ga mau kalah, teknik harus bagus.
Menurut mas Ari teknik yang bagus itu yang bagaimana? menghindari serangan musuh??
Kalau mau menang, pukulnya yg harus bagus.
Pukul bagus merupakan salah satu syarat untuk menang ditambah ada setrumnya dan tahan pukul
Sebagus apapun pukulan, kalau tekniknya jelek, dipukuli terus menerus, akhirnya pukulan ga bisa keluar. Sekuat2nya daya tahan, pasti hancur juga. Apalagi ayam jalu.
Klo yang ini bisa saja ya. Tapi saya sudah buktikan dan sampeyan serta banyak anggota papaji yang lainya juga menyaksikan bagaimana si racun seri dan si broiler menang walaupun secara teknik kalah jauh dibandingkan musuh2nya
Mudah2an mas Joko juga memperhatikan, membuktikan dan juga menganalisa.
Saya tipe orang yang tidak berpegang pada prinsip2 tertentu dan selalu menganalisa kenapa ayam model begini bisa kalah dengan ayam model begitu dan sebaliknya.

Salam JK

amrogen wrote:RAME euy...para member senior dah mau turun gunung nih...setelah sekian lama bertapa dan memperdalam
elmu perhayaman...haha
oke mas joko ;kang soni ; kang edwin; koh santo...diantos di next PAPAJI kopi darat

masing2 pihak hendaknya coba berdiri di seberang yg berbeda..
sehingga pada saat pembuktian teori dan hasil empiris masing2
yg ternyata unggul tidak lantas...besar kepala dan yg kalah mampu menerimanya dg lapang dada..

asal jangan pas ketemu..eee antiklimaks gak enak ditonton..baek ayamnya apalagi kalo orang2nya...

setuju sama bang ferry bun...3 ronde, 3 partai rasanya mewakili argument dan keyakinan kedua kubu...
ingat tanpa T loh...

salam,

agun/krw

Urang Lembur wrote:Aduh maaf kang Agun....
Saya belum tentu datang yg dikarenakan banyak hal he he he
Tapi saya sangat setuju jika silaturahmi ini terlaksana maka jangan terjadi penyempitan formasi yg dikarenakan ego disalah satu pihak apalagi terjadi pengotakan atau penyerangan baik secara lisan, tulisan dll...
berapapun jumlah partai dan apapun hasilnya, itu adalah pembelajaran bagi para pecinta seni dan adu ayam jago.
bukan adu gengsi atau adu nama seseorang tapi hanyalah pembelajaran.
artinya pecinta seni dan ataupun adu bakal mempunyai pandangan sendiri terhadap partai tersebut dan diharapkan dapat mengevaluasi hasilnya dengan baik dan independent (tidak terpengaruh salah satu pihak karena itu bakal menjadi bekal bagi dirinya dalam mendalami seni dan adu ayam jago).
demikian dan terima kasih
Jiga pidatonya eui...Wakakakakakakkk

Urang Lembur wrote:

amrogen wrote:RAME euy...para member senior dah mau turun gunung nih...setelah sekian lama bertapa dan memperdalam
elmu perhayaman...haha
oke mas joko ;kang soni ; kang edwin; koh santo...diantos di next PAPAJI kopi darat

masing2 pihak hendaknya coba berdiri di seberang yg berbeda..
sehingga pada saat pembuktian teori dan hasil empiris masing2
yg ternyata unggul tidak lantas...besar kepala dan yg kalah mampu menerimanya dg lapang dada..

asal jangan pas ketemu..eee antiklimaks gak enak ditonton..baek ayamnya apalagi kalo orang2nya...

setuju sama bang ferry bun...3 ronde, 3 partai rasanya mewakili argument dan keyakinan kedua kubu...
ingat tanpa T loh...

salam,

agun/krw

Aduh maaf kang Agun....
Saya belum tentu datang yg dikarenakan banyak hal he he he
Tapi saya sangat setuju jika silaturahmi ini terlaksana maka jangan terjadi penyempitan formasi yg dikarenakan ego disalah satu pihak apalagi terjadi pengotakan atau penyerangan baik secara lisan, tulisan dll...
berapapun jumlah partai dan apapun hasilnya, itu adalah pembelajaran bagi para pecinta seni dan adu ayam jago.
bukan adu gengsi atau adu nama seseorang tapi hanyalah pembelajaran.
artinya pecinta seni dan ataupun adu bakal mempunyai pandangan sendiri terhadap partai tersebut dan diharapkan dapat mengevaluasi hasilnya dengan baik dan independent (tidak terpengaruh salah satu pihak karena itu bakal menjadi bekal bagi dirinya dalam mendalami seni dan adu ayam jago).
demikian dan terima kasih
Jiga pidatonya eui...Wakakakakakakkk

Joko wrote:

Urang Lembur wrote:Aduh maaf kang Agun....
Saya belum tentu datang yg dikarenakan banyak hal he he he
Tapi saya sangat setuju jika silaturahmi ini terlaksana maka jangan terjadi penyempitan formasi yg dikarenakan ego disalah satu pihak apalagi terjadi pengotakan atau penyerangan baik secara lisan, tulisan dll...
berapapun jumlah partai dan apapun hasilnya, itu adalah pembelajaran bagi para pecinta seni dan adu ayam jago.
bukan adu gengsi atau adu nama seseorang tapi hanyalah pembelajaran.
artinya pecinta seni dan ataupun adu bakal mempunyai pandangan sendiri terhadap partai tersebut dan diharapkan dapat mengevaluasi hasilnya dengan baik dan independent (tidak terpengaruh salah satu pihak karena itu bakal menjadi bekal bagi dirinya dalam mendalami seni dan adu ayam jago).
demikian dan terima kasih
Jiga pidatonya eui...Wakakakakakakkk

Amin Pak Ustad, naon yeuh make can tangtu dateng sagala. Kumaha bawa ayam nehi nehi aca aca tike tike

Urang Lembur wrote:
Mengenai kas: itu sudah saya usulkan jauh2 sebelumnya.... terutama untuk konsumsi, masa harus dari tuan rumah terus...
kadang
kita kebingungan untuk itu... disatu sisi perut kita minta
diisi...disisi lain kita segan untuk beli keluar (karena tuan rumah
atau rekan2 lain)
apalagi kalo lokasi jauh dari tempat umum... wah repot...

Bawa rantang aja gitu he he he

Jagonantang wrote:ya,paham,paham,paham.

Urang Lembur wrote:Share yg dimaksud adalah pembagian hasil (uang kemenangan / taruhan sebagai tips atau tambahan bagi botoh. dan itu sangat diharapkan oleh para botoh untuk melangsungkan penghidupannya.
(bagi saya untuk memacu daya rawatan si botoh)
nah di ajang silaturahmi papaji, mereka gak mendapatkan itu.