Re: Para pembeli di Papaji sungguh cerdas (Part 1)

GaZiel22 Sat 09 Jan 2016, 06:35

Alexhood wrote:
Lela Farm wrote:Jenis jenis pembeli wajib juga tuh
Baiklah sy akan coba memberikan pandangan saya tentang jenis2 pembeli, namun demikian apa yg saya tulis ini hanya menjadi bahan masukan & referensi bagi rekan2 semua, bukan berarti semua benar secara absolut.

Pada dasarnya semua calon pembeli itu Potensial menurut saya, bedanya cuma kita tidak tahu apa masing2 dari mereka punya dana yg cukup atau tidak untuk membeli produk kita?? Jika kita bisa melacak lewat BI atau punya kenalan orang BI minimal kita tahu masing2 dari calon pembeli tsb punya rekening kurus atau gendut?? Hehe..

Yang tidak kalah penting menurut saya, kita harus pahami apakah seseorang calon pembeli yg tertarik kepada produk kita itu calon pembeli pemula, menengah atau expert.

Menangani pembeli pemula harus benar2 di berikan pemahanan/edukasi yg mendalam terhadap produk kita, mereka butuh keyakinan dan jujur saja kalau menurut saya jangan pernah terlalu menjanjikan/memberikan bunga2 atau hal-hal yg tidak sesuai dengan produk kita, berikan secara jelas apa kelebihan dan semua kekurangan produk kita.

Sedangkan pembeli menengah biasanya sudah punya langganan tapi mau cari referensi baru atau coba produk di pedagang2 lain mungkin karena mau komparasi atau kecewa dengan pedagang sebelumnya. Satu hal yg 'haram' menurut saya adalah "Jangan pernah menjelek2an pedagang sebelumnya yg dia ceritakan (walaupun kita kenal denga pedagang tsb) karena itu merupakan cerminan awal yg kurang baik terhadap pembeli tsb dan akan lebih baik kita fokus pada keunggulan produk kita saja.

Lalu calon pembeli expert,
Jelek2 gini saya punya usaha di bidang 'Mining Equipment' (alat pertambangan) walaupun kecil2an hehe, dan lucunya saya punya cerita saat presentasi alat di calon pembeli (perusahaan pertambangan) yg sudah punya klasifikasi baik di Indonesia, dari mulai saya mulai presentasi sampai akhir beliau sebagai 'Direktur Teknik' dengan enaknya tidur di kursinya. Dalam hati saya: pasti materi saya membosankan jadi beliau tidur. Tapi ternyata seminggu kemudian PO turun dan proyek runing. Saat meeting kedua kalinya saya tanya iseng2, pak kenapa waktu saya presentasi tidur? Lalu beliau dengan enteng menjawab: "wong saya sudah pelajari produk anda lewat internet dan tanya2 ke pembeli yg sudah pakai koq", & saya cuma senyum2 sendiri........

Sama halnya pembeli expert dalam hoby ayam, kita tidak perlu banyak 'nyanyi' atau cerita panjang2 terhadap produk kita, cukup berikan sample gebrak/atau video abar jika mereka diluar kota maka mereka langsung tahu apa itu ayam sesuai dengan keinginan mereka atau tidak.....

Bersambung......

Up Minyak

telamen130485 Sat 09 Jan 2016, 08:51

GaZiel22 wrote:
Alexhood wrote:
Lela Farm wrote:Jenis jenis pembeli wajib juga tuh
Baiklah sy akan coba memberikan pandangan saya tentang jenis2 pembeli, namun demikian apa yg saya tulis ini hanya menjadi bahan masukan & referensi bagi rekan2 semua, bukan berarti semua benar secara absolut.

Pada dasarnya semua calon pembeli itu Potensial menurut saya, bedanya cuma kita tidak tahu apa masing2 dari mereka punya dana yg cukup atau tidak untuk membeli produk kita?? Jika kita bisa melacak lewat BI atau punya kenalan orang BI minimal kita tahu masing2 dari calon pembeli tsb punya rekening kurus atau gendut?? Hehe..

Yang tidak kalah penting menurut saya, kita harus pahami apakah seseorang calon pembeli yg tertarik kepada produk kita itu calon pembeli pemula, menengah atau expert.

Menangani pembeli pemula harus benar2 di berikan pemahanan/edukasi yg mendalam terhadap produk kita, mereka butuh keyakinan dan jujur saja kalau menurut saya jangan pernah terlalu menjanjikan/memberikan bunga2 atau hal-hal yg tidak sesuai dengan produk kita, berikan secara jelas apa kelebihan dan semua kekurangan produk kita.

Sedangkan pembeli menengah biasanya sudah punya langganan tapi mau cari referensi baru atau coba produk di pedagang2 lain mungkin karena mau komparasi atau kecewa dengan pedagang sebelumnya. Satu hal yg 'haram' menurut saya adalah "Jangan pernah menjelek2an pedagang sebelumnya yg dia ceritakan (walaupun kita kenal denga pedagang tsb) karena itu merupakan cerminan awal yg kurang baik terhadap pembeli tsb dan akan lebih baik kita fokus pada keunggulan produk kita saja.

Lalu calon pembeli expert,
Jelek2 gini saya punya usaha di bidang 'Mining Equipment' (alat pertambangan) walaupun kecil2an hehe, dan lucunya saya punya cerita saat presentasi alat di calon pembeli (perusahaan pertambangan) yg sudah punya klasifikasi baik di Indonesia, dari mulai saya mulai presentasi sampai akhir beliau sebagai 'Direktur Teknik' dengan enaknya tidur di kursinya. Dalam hati saya: pasti materi saya membosankan jadi beliau tidur. Tapi ternyata seminggu kemudian PO turun dan proyek runing. Saat meeting kedua kalinya saya tanya iseng2, pak kenapa waktu saya presentasi tidur? Lalu beliau dengan enteng menjawab: "wong saya sudah pelajari produk anda lewat internet dan tanya2 ke pembeli yg sudah pakai koq", & saya cuma senyum2 sendiri........

Sama halnya pembeli expert dalam hoby ayam, kita tidak perlu banyak 'nyanyi' atau cerita panjang2 terhadap produk kita, cukup berikan sample gebrak/atau video abar jika mereka diluar kota maka mereka langsung tahu apa itu ayam sesuai dengan keinginan mereka atau tidak.....

Bersambung......
Up Minyak

topik yang menarik, mantap ulasannya bang...

Joe_jago Sat 09 Jan 2016, 13:15

Lanjutkan..

Hendro Sun 10 Jan 2016, 06:05

Joe_jago wrote:Lanjutkan..

Beberapa tipe pembeli dari sudut pandang pedagang antara lain :

Grade A : Irit Bicara Banyak Belanja

Grade B : Banyak Bicara Banyak Belanja

Grade C : Irit Bicara Irit Belanja

Grade D : Banyak Bicara Irit Belanja

Grade F : Banyak Bicara Nggak pernah Belanja

ke..ke..ke..ke..ke.. Razz

Alexhood Sun 10 Jan 2016, 06:41

Hendro wrote:
Joe_jago wrote:Lanjutkan..

Beberapa tipe pembeli dari sudut pandang pedagang antara lain :

Grade A : Irit Bicara Banyak Belanja

Grade B : Banyak Bicara Banyak Belanja

Grade C : Irit Bicara Irit Belanja

Grade D : Banyak Bicara Irit Belanja

Grade F : Banyak Bicara Nggak pernah Belanja

ke..ke..ke..ke..ke..

Ulasan yg menarik dari pak Hendro dengan penggunaan metode 'grading', jadi sebaiknya sebagai yg sudah berpengalaman dlm berdagang, untuk calon pembeli dengan Grade E s/d F di tinggalkan saja ya pak? Menurut pak Hendro?

umnot3 Sun 10 Jan 2016, 07:38

Alexhood wrote:
Hendro wrote:
Joe_jago wrote:Lanjutkan..

Beberapa tipe pembeli dari sudut pandang pedagang antara lain :

Grade A : Irit Bicara Banyak Belanja

Grade B : Banyak Bicara Banyak Belanja

Grade C : Irit Bicara Irit Belanja

Grade D : Banyak Bicara Irit Belanja

Grade F : Banyak Bicara Nggak pernah Belanja

ke..ke..ke..ke..ke..
Ulasan yg menarik dari pak Hendro dengan penggunaan metode 'grading', jadi sebaiknya sebagai yg sudah berpengalaman dlm berdagang, untuk calon pembeli dengan Grade E s/d F di tinggalkan saja ya pak? Menurut pak Hendro?

SEMUA Pembeli adalah Raja, Jika kita mengerti ungkapan itu, Apapun yg kita dagangkan pasti akan Ramai pembeli.
Pada Dasarnya Ilmu Menjual semua Pedagang adalah Memancing Ikan.
Makannya ada penjelasan warna, solah, pukul, ukuran, dll. Semua itu adalah umpan untuk menarik Ikan.
Baik ikan Grade A-F Adalah pembeli.
Kalau sudah mancing dapat ikan masa mau dilepas lagi ikannya?.
Kalo menurut saya Pembeli yang paling Berpotensi Adalah pembeli Grade F.
Karena pembeli grade F biasanya banyak bicara, Bisa menjadi Iklan Radio tanpa kita bayar sepeserpun.
Bisa jadi Pembeli Grade F banyak mendatangkan Pembeli Grade A-F.,
Jadi teman.., Semua pembeli baik Grade A-F Harus dihargai. Salam Guyup..

Hendro Sun 10 Jan 2016, 13:14

Alexhood wrote:
Hendro wrote:
Joe_jago wrote:Lanjutkan..

Beberapa tipe pembeli dari sudut pandang pedagang antara lain :

Grade A : Irit Bicara Banyak Belanja

Grade B : Banyak Bicara Banyak Belanja

Grade C : Irit Bicara Irit Belanja

Grade D : Banyak Bicara Irit Belanja

Grade F : Banyak Bicara Nggak pernah Belanja

ke..ke..ke..ke..ke..
Ulasan yg menarik dari pak Hendro dengan penggunaan metode 'grading', jadi sebaiknya sebagai yg sudah berpengalaman dlm berdagang, untuk calon pembeli dengan Grade E s/d F di tinggalkan saja ya pak? Menurut pak Hendro?

Pada dasarnya semua pembeli berpotensi terlepas dari kualifikasinya, untuk poin E apalagi F jika terkait nilai ujian sekolah maka berarti tidak lulus, tetapi jika terkait rekanan sekalipun kerjaannya cuma nanya2 doang sekalinya deal cuma PHP dan tidak ada tidak lanjutnya alias tanpa pernah terjadi transaksi masih juga tetap berguna minimal menambah wawasan dan kesabaran..ke..ke..ke..ke..ke.. Laughing

Alexhood Sun 10 Jan 2016, 14:23

Hendro wrote:
Alexhood wrote:
Hendro wrote:
Joe_jago wrote:Lanjutkan..

Beberapa tipe pembeli dari sudut pandang pedagang antara lain :

Grade A : Irit Bicara Banyak Belanja

Grade B : Banyak Bicara Banyak Belanja

Grade C : Irit Bicara Irit Belanja

Grade D : Banyak Bicara Irit Belanja

Grade F : Banyak Bicara Nggak pernah Belanja

ke..ke..ke..ke..ke..
Ulasan yg menarik dari pak Hendro dengan penggunaan metode 'grading', jadi sebaiknya sebagai yg sudah berpengalaman dlm berdagang, untuk calon pembeli dengan Grade E s/d F di tinggalkan saja ya pak? Menurut pak Hendro?

Pada dasarnya semua pembeli berpotensi terlepas dari kualifikasinya, untuk poin E apalagi F jika terkait nilai ujian sekolah maka berarti tidak lulus, tetapi jika terkait rekanan sekalipun kerjaannya cuma nanya2 doang sekalinya deal cuma PHP dan tidak ada tidak lanjutnya alias tanpa pernah terjadi transaksi masih juga tetap berguna minimal menambah wawasan dan kesabaran..ke..ke..ke..ke..ke..

Jawaban yg aman, tentram serta diplomatis dari pak Hendro, hehe...
& terimakasih mas umnot atas komentarnya....

Memang hampir mustahil kita memuaskan semua pelanggan kita, lalu kira2 apa yg bisa kita lakukan untuk memininalisirnya? Jawabannya satu, "after sales service", dengan komunikasi yg berkelanjutan dan survey kepuasan pelanggan yg rutin maka insha Allah usaha kita akan tetap eksis. Akan sangat bahaya menurut saya saat pelanggan yg kecewa dan tidak mendapatkan jawaban yg baik dari pedagang tsb, bisa nyanyi kemana2.

Sy ambil contoh tukang ayam di ps jatinegara bisa eksis sampai sekarang, kenapa? Karena tiap konsumen yg tidk puas dengan ayam yg di beli tinggal datang kembali, & bisa memulangkan ayam tsb dengan sistem tukar tambah, cukup tambah sekitar 50-100 lalu mereka dapat ayam yg baru, apakah itu menjamin ayam yg lebih baik? Tentu tidak, tapi paling tidak mereka merasa di "manusiakan"/di tanggapi keluhannya/di hargai.

Lalu yg menarik,
Saat perusahaan pesawat terbang BOEING & AIRBUSH yg notabene sudah menjadi manufaktur perusahaan pesawat terbang ternama di dunia dan sudah memiliki pelanggan tetap dari berbagai negara harus tetap bersaing saat tender terbatas yg di lakukan salah satu maskapai penerbangan di Indonesia, maka hal-hal teknis yg ditanyakan sangat mendetail dan spesifik, juga pra survey yg mendalam dan berkelanjutan oleh maskapai tsb, lalu kira2 kalau kita dasari berdasarkan 'GRADE', pantasnya maskapai pesawat terbang tersebut masuk kemana?? (mungkin grade Z) hehe..

Dua contoh di atas menurut saya bisa menjadi gambaran terkait transaksi apa yg mau kita lakukan, semakin besar nilai yg mau di transaksikan maka akan lebih banyak dibutuhkan skill mendalam serta pemahanan terhadap produk kita sendiri juga bagaimana membuktikan semua kelebihan2 produk kita dibanding kompetitor....

Salam,

Administrator Sun 10 Jan 2016, 17:41

umnot3 wrote:
SEMUA Pembeli adalah Raja, Jika kita mengerti ungkapan itu, Apapun yg kita dagangkan pasti akan Ramai pembeli.

Benar sekali. Pembeli adlh Raja.
Tapi dalam kasus tertentu, dimana pembeli tidak bisa menemukan tempat lain yg 'lebih layak' utk belanja dan dimana pembelinya begitu mengantri, maka penjual-lah yg menjadi raja.
hehehe...

Langgeng NC Sun 10 Jan 2016, 19:25

Pembeli grade super adalah pembeli yg hanya membeli apa yg dibutuhkan. tau kapan harus beli dan kapan harus menahan diri

khaddafi Mon 11 Jan 2016, 08:09

Administrator wrote:
umnot3 wrote:
SEMUA Pembeli adalah Raja, Jika kita mengerti ungkapan itu, Apapun yg kita dagangkan pasti akan Ramai pembeli.
Benar sekali. Pembeli adlh Raja.
Tapi dalam kasus tertentu, dimana pembeli tidak bisa menemukan tempat lain yg 'lebih layak' utk belanja dan dimana pembelinya begitu mengantri, maka penjual-lah yg menjadi raja.
hehehe...

setuju,...

kata pembeli adalah raja ada pada pasar yang produknya relatif sama,...misalkan difood court penjual sama2 menjual soto ayam, nasi rawon ato sejenisnya..., atau pasar yang menjual barang yang sama...misalkan pasar daging....sehingga yang dijual adalah daging semata...jadi branding tidak begitu signifikan pengaruhnya

tpi pada pasar yang tidak sempurna branding(pembeda) adalah kekuatan utama adalah pada differensiasi produk, dimana setiap penjual memberikan branding pada produknya disertai dengan kualitas produknya secara quality management

contoh lain misalkan orang jual tas dari kulit buaya satu mereknya hermes dan satu juga sama2 kulit buaya tpi mereknya herpes...harganya bisa berbeda beratus x lipat..., karena ada branding disertai dengan TQM tadi...

pasar ayam menjadi menjadi pasar yang sempurna(tanpa perbedaan) jika yang dijual adalah ayam potong...maka harganya relatif sama.

pasar ayam bangkok menjadi pasar yang tidak sempurna(penjual memberikan branding)
sehingga tercipta jor-joran atas branding tersebut...dengan harga yang variatif sesuai dengan kapasitas branding tersebut.
variabel biaya2 atas branding tersebut ITULAH menjadi pembeda atas harga jual produk...

satu penjual bilang : meskipun sama2 jual ayam bangkok kualitas pasti beda wong indukan import
penjual yang lain bilang: biar import kek...ayam tetep aja kalah sama ayam...
lha iya lah masak kalah sama biawak...?

penjual satu bilang..ini indukan jawara 20x menang....
penjual lain bilang...biar bapaknya jawara 100x...kalo alat reproduksinya rusak ya percuma aja...,

satu penjual bilang ini indukan pkoy import...
penjual lain bilang...biar pakoy, pak choy,...koloke, swikee yang penting kualitas pukulnya...,

ga akan ada habisnya kalo diterusin.... Very Happy

maaf kalo ada salah kata...

Njawani Mon 11 Jan 2016, 09:46

terlepas penjual atau pembeli adalah raja, dimanapun raja tdk boleh semena-mena kepada rakyatnya... wkwkkwk

ayam pemula Mon 11 Jan 2016, 13:50

sing penting rukun ae lah, sesuai uluk salam kita SALAM GUYUB.... Very Happy

Jagoan Newbie Mon 11 Jan 2016, 17:21

Rame ya trit ini?ikut nyimak aja deh...

salon agro Mon 11 Jan 2016, 18:41

Alexhood wrote:
toying wrote:pembeli yg cerdas adalah pembeli yg punya prinsip,kagak mw dikompori jg kagak mw diadu domba wwkkwwkk
Nah contohnya seperti mas toying ini,
Saya iseng2 liat history postingan mas, koq kaya "Tim Sukses" satu pedagang tertentu ya??
Atau mungkin hanya perasaan saya saja (semoga)....

kok perasaannya sama dengan saya dan kayaknya masih ada lagi yg menjadi anggota tim suksesnya.. study

Alexhood Mon 11 Jan 2016, 18:49

Administrator wrote:
umnot3 wrote:
SEMUA Pembeli adalah Raja, Jika kita mengerti ungkapan itu, Apapun yg kita dagangkan pasti akan Ramai pembeli.
Benar sekali. Pembeli adlh Raja.
Tapi dalam kasus tertentu, dimana pembeli tidak bisa menemukan tempat lain yg 'lebih layak' utk belanja dan dimana pembelinya begitu mengantri, maka penjual-lah yg menjadi raja.
hehehe...

Kalo menurut saya yg namanya 'Raja' sudah memiliki segalanya baik harta maupun tahta/kekuasaan. Kalo masih berdagang (cari uang) namanya masih 'rakyat jelata', bukan 'Raja'...
Hehehe......
*Raja arti sebenarnya....

Alexhood Mon 11 Jan 2016, 19:52

salon agro wrote:
Alexhood wrote:
toying wrote:pembeli yg cerdas adalah pembeli yg punya prinsip,kagak mw dikompori jg kagak mw diadu domba wwkkwwkk
Nah contohnya seperti mas toying ini,
Saya iseng2 liat history postingan mas, koq kaya "Tim Sukses" satu pedagang tertentu ya??
Atau mungkin hanya perasaan saya saja (semoga)....
kok perasaannya sama dengan saya dan kayaknya masih ada lagi yg menjadi anggota tim suksesnya..

makanya sy bilang Pembeli di Papaji sungguh cerdas2, dan bisa menilai....
kekekekekeke...... Very Happy

toying Tue 12 Jan 2016, 03:08

Alexhood wrote:
salon agro wrote:
Alexhood wrote:
toying wrote:pembeli yg cerdas adalah pembeli yg punya prinsip,kagak mw dikompori jg kagak mw diadu domba wwkkwwkk
Nah contohnya seperti mas toying ini,
Saya iseng2 liat history postingan mas, koq kaya "Tim Sukses" satu pedagang tertentu ya??
Atau mungkin hanya perasaan saya saja (semoga)....
kok perasaannya sama dengan saya dan kayaknya masih ada lagi yg menjadi anggota tim suksesnya..
makanya sy bilang Pembeli di Papaji sungguh cerdas2, dan bisa menilai....
kekekekekeke......

hohoho ternyata komen gw dibahas yaw.......lok gw danggap timsukses rus yg berkomen tunjuk" sorang penjual wkt ada yg cari" ayam atw treet yg promosikan ayam"na seorang peternak ntu bs dibilang apa??masak elu punya id lawas kagak tehu jon,kebangetan jon wkwkwk elu sbg pedagang gagal yaw?gw yakin elu anggta lawas cos elu masuk tanpa permisi lewat perkenalan dahulu wkwkwk:P study

Alexhood Tue 12 Jan 2016, 04:01

toying wrote:
Alexhood wrote:
salon agro wrote:
Alexhood wrote:
toying wrote:pembeli yg cerdas adalah pembeli yg punya prinsip,kagak mw dikompori jg kagak mw diadu domba wwkkwwkk
Nah contohnya seperti mas toying ini,
Saya iseng2 liat history postingan mas, koq kaya "Tim Sukses" satu pedagang tertentu ya??
Atau mungkin hanya perasaan saya saja (semoga)....
kok perasaannya sama dengan saya dan kayaknya masih ada lagi yg menjadi anggota tim suksesnya..
makanya sy bilang Pembeli di Papaji sungguh cerdas2, dan bisa menilai....
kekekekekeke......
hohoho ternyata komen gw dibahas yaw.......lok gw danggap timsukses rus yg berkomen tunjuk" sorang penjual wkt ada yg cari" ayam atw treet yg promosikan ayam"na seorang peternak ntu bs dibilang apa??masak elu punya id lawas kagak tehu jon,kebangetan jon wkwkwk elu sbg pedagang gagal yaw?gw yakin elu anggta lawas cos elu masuk tanpa permisi lewat perkenalan dahulu wkwkwk:P

Hehe,
Mas toying ngga perlu emosi, rilex aja sambil duduk manis, ngopi dulu kalo perlu. Sampeyan mau bikin 100 ID baru cuma untuk komentar di satu thread dagangan sampeyan supaya di atas terus juga ngga ada yg ngelarang, walaupun biar gaya penulisan di beda2in masih tetep ketahuan dan malah mencolok. Kalo sampeyan emosi gini malah keliatan banget, intinya apapun strategi marketing yg mas toying dkk buat sah2 aja dan ngga ada yg ngelarang......

Sukses buat dagangannya mas....
& tidak perlu malu mengakui strategi marketing sampeyan sendiri....
justru kalo mas toying mengakui, orang malah jadi respek sama mas...

rp0084 Tue 12 Jan 2016, 18:30

Eng I eng........mulai dah

ayam pemula Wed 13 Jan 2016, 08:48

tahan diri, payungi hati, redam emosi, kabeh dulur....
salam guyub... cheers

Alexhood Wed 13 Jan 2016, 09:25

ayam pemula wrote:tahan diri, payungi hati, redam emosi, kabeh dulur....
salam guyub...

Sy yakin rekan2 semua sudah sangat dewasa dalam menyikapi semua diskusi yg ada, dan tidak perlu khawatir akan adanya kisruh dll karena semua kembali kepada bagaimana kita menerima sutau hal. Kalau orangnya sudah negatif maka apapun di lihatnya dari sisi negatif, tapi sebaliknya jika kita melihat suatu hal secara positif maka pasti ada manfaat yg bisa kita ambil dari setiap diskusi yg ada...

Salam

Razz

toying Wed 13 Jan 2016, 15:34

pembeli yg cerdas adalah pembeli yg punya prinsip,kagak mw dikompori jg kagak mw diadu domba wwkkwwkk Evil or Very Mad

[/quote] (komentar gw bersifat umum(pembeli smw))
Nah contohnya seperti mas toying ini,
Saya iseng2 liat history postingan mas, koq kaya "Tim Sukses" satu pedagang tertentu ya??
Atau mungkin hanya perasaan saya saja (semoga).... Razz

[/quote]diliat dr statemen elu komen yg gw tebali sgt riskan bung.bersifat jelas menuduh seseorang,sangat berbahaya lok kagak da bukti kuat,hanya pengurus forum atw pak admin yg bs tehu, payah lok sifatnya spt elu bung,hanya sekelas komunitas perayaman(PAPAJI)doang mpe usil jagal"an begituan apalagi lok dlm pemerintahan bs ancur negaranya WKWK
lom tentu komen seseorang sbg tim sukses krn kadang yg komen tsb hanya suka atw ngeFANS doang ama ayam" kwaltas bagus atw figur yg punya trit.entah kenal baik atw hanya kenal rupa sewaktu jumpa dikontes lomba laber.inga inga bung............... affraid

ayam pemula Wed 13 Jan 2016, 15:55

Alexhood wrote:
ayam pemula wrote:tahan diri, payungi hati, redam emosi, kabeh dulur....
salam guyub...
Sy yakin rekan2 semua sudah sangat dewasa dalam menyikapi semua diskusi yg ada, dan tidak perlu khawatir akan adanya kisruh dll karena semua kembali kepada bagaimana kita menerima sutau hal. Kalau orangnya sudah negatif maka apapun di lihatnya dari sisi negatif, tapi sebaliknya jika kita melihat suatu hal secara positif maka pasti ada manfaat yg bisa kita ambil dari setiap diskusi yg ada...

Salam

betul bang alex, setuju bgt... bom

Alexhood Wed 13 Jan 2016, 16:28

toying wrote:pembeli yg cerdas adalah pembeli yg punya prinsip,kagak mw dikompori jg kagak mw diadu domba wwkkwwkk
(komentar gw bersifat umum(pembeli smw))
Nah contohnya seperti mas toying ini,
Saya iseng2 liat history postingan mas, koq kaya "Tim Sukses" satu pedagang tertentu ya??
Atau mungkin hanya perasaan saya saja (semoga)....
diliat dr statemen elu komen yg gw tebali sgt riskan bung.bersifat jelas menuduh seseorang,sangat berbahaya lok kagak da bukti kuat,hanya pengurus forum atw pak admin yg bs tehu, payah lok sifatnya spt elu bung,hanya sekelas komunitas perayaman(PAPAJI)doang mpe usil jagal"an begituan apalagi lok dlm pemerintahan bs ancur negaranya WKWK
lom tentu komen seseorang sbg tim sukses krn kadang yg komen tsb hanya suka atw ngeFANS doang ama ayam" kwaltas bagus atw figur yg punya trit.entah kenal baik atw hanya kenal rupa sewaktu jumpa dikontes lomba laber.inga inga bung...............

Sabar mas jangan emosi,
Kalo dagangan lagi sepi mungkin belom rezeki, tetap semangat berusaha dan berdoa ya.
Rekan2 Papaji sudah jeli saat mencari ayam dan tidak bisa lagi di akal2i dengan cara yg basi.
Pakai bahasa yg pantas/elok saat berforum karena itu akan menjadi cerminan diri kita dalam bergaul/bersosialisasi.....

Salam,
Tetap semangat mas toying...!!

Sponsored content