Rupiah melemah, kebakaran hutan, isu arzeti selingkuh, salah siapa??

Selamat malam, 

Sy bukan orang pemerintahan ataupun terikat kontrak dengan pihak oposisi atau kubu manapun. Jadi topik ini tidak ada tendensi apapun untuk membela salah satu pihak, namun demikian semua masalah ini secara langsung berdampak kepada sy pribadi khususnya, dan banyak masyarakat pada umumnya. 

1. Rupiah melemah, 
Pekerjaan sy secara tidak langsung berhubungan terhadap kurs USD/Euro, dan jika rupiah melemah dampaknya maka sangat merugikan perusahaan saya. Bagi masyarakat sangat terasa di sektor riil, pendapatan tetap tetapi di iringi dengan inflasi yg terus meningkat. 

2. Kebakaran hutan, 
Ini sangat merugikan bagi daerah2 yg berdekatan dengan lokasi kebakaran (ispa, sesak nafas dll), bahkan sy yang beribu2 mil pun ikut mendapat kesulitan karena penerbangan ke area2 terdampak asap banyak yg di pending/di batalkan.

3. Isu arzeti selingkuh, 
Dampaknya banyak masyarakat menilai minus kepada public figur dan TNI, walaupun kita tidak bisa memastikan kabar burung/isu miring tersebut benar adanya. Bagi sy pribadi remote tv jadi barang berharga dirumah karena jadi susah nonton sepakbola di Bein Sport, setiap hari jadi lebih banyak di isi oleh tontonan gosip dan berita etertainment

Mari kita cermati, komentari dan mencari solusi, kembali kepada judul awal yaitu permasalahan ini semua salah siapa menurut teman2?? (anggap saja thread ini semacam papaji lawyers club spt di TV2 swasta) 

Salam diskusi Papaji........

salah pemimpin/pemerintahnya, karna mereka tidak tegas mengambil keputusan ( mungkin karna kebanyakan di kasih uang jajan) sehingga orang2 kecil yg jadi korbannya...

saya nyoba nulis ahh tp bukan ala ILK apa lg ala para pengamat dan komeng tator prof.
jd ini cuma komeng ALakadarnya saja.
1. rupiah melemah tu salahnya yg punya,karna kebanyakan gebrak dan kurang istirahat dan tidak cukup nutrisi.

2. kebakaran utan kl ini menurut saya salah botohnya yg ngrawat dan ngairin.

3. Atzeti selingkuh. ahh durung kepikiram salah siapa.
demikianlah om scemator coretan dr saya.
salam salah salahan.

rupiah melemah atas dollar hmmm ini salah dollar karena mereka penipu kaum zionis. kl mau aman gunakan dinar dan emas sebagai alat transaksi.

kebakaran hutan jelas ulah manusia serakah

arzeti selingkuh??? harus terbukti minimal ada 4 orang saksi mata. dan hukuman perzinahan bila memang terbukti serem bro..

hati-hati dalam menyatakan secara terang (semisal nyebut nama,kelompok,atw instansi secara gamblang) karena bisa jadi apa yg udah terlanjur ke share bisa dijadikan barang bukti yang menjerat kita dengan UU ITE.

walau kadang kebenaran harus disampaikan dan ga boleh takut karena kita tidak salah,tapi jangan sampai salah dalam melangkah.
Emang bener kata orang bijak " Dont make a stupid people famous"
Biarkan mereka pamer kebodohan mereka , udah bodoh dipamerin hehehehehe.

Salam Papaji

Utk menjawab pertanyaan pada judul topik : "Salah Siapa???"
Tentu akan sulit dijawab krn sy tidak berani menghakimi siapa yg bersalah dalam kasus itu dan pastinya akan ada pro dan kontra tentang siapa yg bersalah.

Tapi ada sebuah kata2 bijak yg bisa kita pegang dalam menghadapi masalah :
"The problems is not the problem it self. The problem is your attitude about the problems."

Jadi sepanjang kita hanya sekedar mencari kambing hitam siapa yg salah, maka kita tidak akan bisa memecahkan masalah yg kita hadapi.

Yang pasti SALAH adalah DIRI KITA SENDIRI..........................

Coba kalo kita tidak konsumtif dan fanatik dengan segala yang berbau import serta lebih bangga dengan produk lokal maka mata uang kita akan kuat, bagaimana rupiah akan kuat jika selama ini kita memperlakukan uang rupiah tidak dengan baik, dari hal yang paling sederhana saja seperti seringkali kita melipat/meremas bahkan menstaples uang kertas serta kurang menghargai uang koin dll..........................

Kebakaran hutan jelas kesalahan kita, coba kalo kita tidak membakar sampah dan membakar yang lain kecuali mungkin sate, maka kebakaran hutan tidak akan terjadi dan jikapun terjadi tidak akan membesar jika kita semua peduli serta tanggap ikut memadamkan sebelum api menjadi lebih besar..........................

Soal perselingkuhan itu ranah pribadi dan kita tidak perlu ikut campur apalagi sudah dikonfirmasi bahwa hal tersebut tidak benar, jadi kita positive thinking ajalah......................

Jadilah pribadi yang beradab dengan tidak mudah menyalahkan pihak lain sebelum kita berkaca dan menilai diri sendiri, mawas diri adalah langkah pertama yang harus selalu kita lakukan sebelum kita menilai orang/pihak lain................................

Karena sesungguhnya dengan menyalahkan orang lain justru mengkonfirmasi bahwa diri kita sebenarnya lebih salah dibandingkan pihak yang dipersalahkan dan kita hanya mencari pembenaran serta berusaha menutupi kekurangan sendiri.............................

Penghobi ayam aduan haruslah selalu menjadi pribadi yang tangguh, tidak cengeng, tidak minta didengarkan tetapi lebih banyak mendengarkan, tidak hanya mencari sensasi tetapi lebih banyak berempati, tidak sering menunjuk tetapi lebih banyak berbuat, tidak mengejar citra diri tetapi akan tercitrakan dengan sendirinya karena buah dari tindakannya yang baik........................

Jangan ada lagi pandangan adalah salah pemerintah jika terjadi banjir tetapi kita masih sering membuang sampah sembarangan.....................

Jangan ada lagi pandangan adalah salah pemerintah jika terjadi kabut asap (jerebu) tetapi kita masih selalu membakar sampah dan mau dibayar untuk membakar hutan....................

Jangan menyalahkan pemerintah jika terjadi kemacetan lalu lintas tetapi kita masih tidak tertib berlalu lintas dan sering melanggar marka.........................

Jangan menyalahkan pemerintah kalo jalanan banyak berlobang, fasilitas umum tidak layak ketika kita belum taat membayar pajak serta masih melakukan manipulasi pajak dengan membayar akunting untuk merekayasa pajak..............................

Maka ketika kita belum jujur serta berlaku adil terhadap sesama janganlah kita menuntut keadilan, ketika diri kita belum menjalankan hidup sesuai norma dan aturan yang berlaku maka janganlah kita banyak menuntut...........................

Salam mawas diri..........................        

Hendro wrote:Yang pasti SALAH adalah DIRI KITA SENDIRI..........................

Coba kalo kita tidak konsumtif dan fanatik dengan segala yang berbau import serta lebih bangga dengan produk lokal maka mata uang kita akan kuat, bagaimana rupiah akan kuat jika selama ini kita memperlakukan uang rupiah tidak dengan baik, dari hal yang paling sederhana saja seperti seringkali kita melipat/meremas bahkan menstaples uang kertas serta kurang menghargai uang koin dll..........................

Kebakaran hutan jelas kesalahan kita, coba kalo kita tidak membakar sampah dan membakar yang lain kecuali mungkin sate, maka kebakaran hutan tidak akan terjadi dan jikapun terjadi tidak akan membesar jika kita semua peduli serta tanggap ikut memadamkan sebelum api menjadi lebih besar..........................

Soal perselingkuhan itu ranah pribadi dan kita tidak perlu ikut campur apalagi sudah dikonfirmasi bahwa hal tersebut tidak benar, jadi kita positive thinking ajalah......................

Jadilah pribadi yang beradab dengan tidak mudah menyalahkan pihak lain sebelum kita berkaca dan menilai diri sendiri, mawas diri adalah langkah pertama yang harus selalu kita lakukan sebelum kita menilai orang/pihak lain................................

Karena sesungguhnya dengan menyalahkan orang lain justru mengkonfirmasi bahwa diri kita sebenarnya lebih salah dibandingkan pihak yang dipersalahkan dan kita hanya mencari pembenaran serta berusaha menutupi kekurangan sendiri.............................

Penghobi ayam aduan haruslah selalu menjadi pribadi yang tangguh, tidak cengeng, tidak minta didengarkan tetapi lebih banyak mendengarkan, tidak hanya mencari sensasi tetapi lebih banyak berempati, tidak sering menunjuk tetapi lebih banyak berbuat, tidak mengejar citra diri tetapi akan tercitrakan dengan sendirinya karena buah dari tindakannya yang baik........................

Jangan ada lagi pandangan adalah salah pemerintah jika terjadi banjir tetapi kita masih sering membuang sampah sembarangan.....................

Jangan ada lagi pandangan adalah salah pemerintah jika terjadi kabut asap (jerebu) tetapi kita masih selalu membakar sampah dan mau dibayar untuk membakar hutan....................

Jangan menyalahkan pemerintah jika terjadi kemacetan lalu lintas tetapi kita masih tidak tertib berlalu lintas dan sering melanggar marka.........................

Jangan menyalahkan pemerintah kalo jalanan banyak berlobang, fasilitas umum tidak layak ketika kita belum taat membayar pajak serta masih melakukan manipulasi pajak dengan membayar akunting untuk merekayasa pajak..............................

Maka ketika kita belum jujur serta berlaku adil terhadap sesama janganlah kita menuntut keadilan, ketika diri kita belum menjalankan hidup sesuai norma dan aturan yang berlaku maka janganlah kita banyak menuntut...........................

Salam mawas diri..........................        

100 % JRUOTTTTT...
Penjelasan yg sangat mudah dicerna dan sangat bijak.

1-2(saya sih ketawa2 aja lihat jawabannya)
3 - bukan urusan saya #slogan terkenal
---
Klo logika nya sebenarnya bukan masalah salah siapa lebih tepat pertanyaannya
Mengapa antisipasinya (terkesan) lamban atau lelet!!!
Dan mengapa begitu banyak yang membela dengan beribu alasan ngeles.com
Sebenarnya main logika gampang2 aja - (apa bedanya krisis 2008 vs 2014 ?!)
Monggo silahkan cari2 dululah
krisis 2008 bagaimana sebenarnya lalu bandingkan dengan 2014
Oke clear/jelas yah.
---
Banyak yang bertanya saya diposisi mana!?
Sikap saya netral dan justru sering gak setuju dengan teman2 terlalu dini menilai kinerja.
Menurut saya 3 tahun adalah waktu yg cukup ideal apakah gagal atau didukung!?
Selama 3 tahun tersebut yah kita dukung abies2 an, menahan diri utk protes, atau mulai dari diri sendiri bersikap positif (wlopun) saya sendiri terkadang emosi lihat sikap leletnya

Jayalah Indonesia

Salam Sukses

sumando wrote:1-2(saya sih ketawa2 aja lihat jawabannya)
3 - bukan urusan saya #slogan terkenal
---
Klo logika nya sebenarnya bukan masalah salah siapa lebih tepat pertanyaannya
Mengapa antisipasinya (terkesan) lamban atau lelet!!!
Dan mengapa begitu banyak yang membela dengan beribu alasan ngeles.com
Sebenarnya main logika gampang2 aja - (apa bedanya krisis 2008 vs 2014 ?!)
Monggo silahkan cari2 dululah
krisis 2008 bagaimana sebenarnya lalu bandingkan dengan 2014
Oke clear/jelas yah.
---
Banyak yang bertanya saya diposisi mana!?
Sikap saya netral dan justru sering gak setuju dengan teman2 terlalu dini menilai kinerja.
Menurut saya 3 tahun adalah waktu yg cukup ideal apakah gagal atau didukung!?
Selama 3 tahun tersebut yah kita dukung abies2 an, menahan diri utk protes, atau mulai dari diri sendiri bersikap positif (wlopun) saya sendiri terkadang emosi lihat sikap leletnya

Jayalah Indonesia

Salam Sukses

mungkin maksudnya krisis 1998 ya bang...

Terimakasih atas komentarnya u/ rekan2 semua.... 

Sebagai rakyat yang telah memilih & memberi kepercayaan kepada pemerintahan rasanya wajar memberikan kritik, jangan sampai negara kita di jadikan negara yang di pimpin oleh orang2 yg diktator dan anti kritikan, namun demikian saat mengkritik kita juga harus mengingat etika atau norma2 saat melontarkan komentar atau kritikan, tidak bersifat rasis, sara, dll yg sekiranya di luar dari isi materi pembahasan. 

Terus terang sy membuat thread ini supaya kita semua memberikan analisa dan juga mungkin menawarkan solusi, jadi di awal sudah sy ingatkan kalau sy tidak langsung menyalahkan siapapun (mencari kambing hitam), dengan diskusi dua arah dan tidak menjatuhkan ide/pandangan rekan yg lainnya yg semoga kemudian akhirnya berakhir dengan kesimpulan yang bermanfaat. Jangan ada kesan mendikte dan memaksakan pandangan/tanggapan apalagi di forum yg sifatnya "Paguyuban" justru seharusnya lebih terbuka dalam diksusi dan merangkul para anggota, lain halnya jika kita berada di organisasi perusahaan dimana Bos selalu benar dan anak buah selalu mengikuti kata Bos. 

Terlepas daripada siapa yg salah dan benar maka kita harus analisa, cermati dan mengkaji secara mendalam apa yg sebenarnya terjadi. Indonesia negara yg sangat luas dan hal yg sangat mustahil jika semua permasalahan di selesaikan dalam waktu satu tahun, akan tetapi paling tidak kita ikut mengawasi apa yang terjadi di sekitar lingkungan kita. Jangan sampai kita terlena/santai2 saja dan menganggap semua itu adalah masalah sederhana karena saat ini kita dihadapkan kepada isu/masalah persaingan global/dunia, jangan anti dengan diskusi2 yg bersifat mengawasi/mencermati apa yg sedang terjadi di negara kita INDONESIA. Karena lebih baik kita melakukan tindakan preventif daripada semuanya terlambat.

Salam diskusi sehat... 

banyak rekan2 yang geregetan,
mungkin aduannnya nanti sistim bungkus jalu aja biar aman;
airan tahun pertama : keprak sebentar - penjajagan
airan tahun kedua: kunthel kunthel - yo wes ben sak pegele, ben tambah remek kabeh....
airan tahun ke 3: baru kelihatan siapa yang menang nantinya.......,

menakjubkan.
eekekkekkekekk..

r.dinata wrote:

sumando wrote:1-2(saya sih ketawa2 aja lihat jawabannya)
3 - bukan urusan saya #slogan terkenal
---
Klo logika nya sebenarnya bukan masalah salah siapa lebih tepat pertanyaannya
Mengapa antisipasinya (terkesan) lamban atau lelet!!!
Dan mengapa begitu banyak yang membela dengan beribu alasan ngeles.com
Sebenarnya main logika gampang2 aja - (apa bedanya krisis 2008 vs 2014 ?!)
Monggo silahkan cari2 dululah
krisis 2008 bagaimana sebenarnya lalu bandingkan dengan 2014
Oke clear/jelas yah.
---
Banyak yang bertanya saya diposisi mana!?
Sikap saya netral dan justru sering gak setuju dengan teman2 terlalu dini menilai kinerja.
Menurut saya 3 tahun adalah waktu yg cukup ideal apakah gagal atau didukung!?
Selama 3 tahun tersebut yah kita dukung abies2 an, menahan diri utk protes, atau mulai dari diri sendiri bersikap positif (wlopun) saya sendiri terkadang emosi lihat sikap leletnya

Jayalah Indonesia

Salam Sukses

mungkin maksudnya krisis 1998 ya bang...

Nggak bang - memang benar mksd saya 2008 (century) bahkan amerika pada saat itu ekonominya TIARAP. Hebatnya Indonesia salah satu yg bisa KUAT menahan krisis (ga) bernasib sama seperti YUnani Yang BANGKRUT atau SPANYOL yang NYARIS (bangkrut) atau Lebih Besar Uni Eropa yang empot2an.
SIALNYA - Tokoh yg buat ekonomi Indonesia kuat malah Diusir keluar negeri
Itulah NAMANYA POLITIK euakakakakka.
Makanya main Logika saja apa bedanya 2008 vs 2014 !??
Udah Iklannn saja seh he7
---
Intinya yah mari didukung aja lah - Menahan Diri Untuk Tidak Protes Merupakan salah satu bentuk dukungan kok.
Mulai dari diri sendiri dan kecil2x

Salam Sukses

sumando wrote:

r.dinata wrote:

sumando wrote:1-2(saya sih ketawa2 aja lihat jawabannya)
3 - bukan urusan saya #slogan terkenal
---
Klo logika nya sebenarnya bukan masalah salah siapa lebih tepat pertanyaannya
Mengapa antisipasinya (terkesan) lamban atau lelet!!!
Dan mengapa begitu banyak yang membela dengan beribu alasan ngeles.com
Sebenarnya main logika gampang2 aja - (apa bedanya krisis 2008 vs 2014 ?!)
Monggo silahkan cari2 dululah
krisis 2008 bagaimana sebenarnya lalu bandingkan dengan 2014
Oke clear/jelas yah.
---
Banyak yang bertanya saya diposisi mana!?
Sikap saya netral dan justru sering gak setuju dengan teman2 terlalu dini menilai kinerja.
Menurut saya 3 tahun adalah waktu yg cukup ideal apakah gagal atau didukung!?
Selama 3 tahun tersebut yah kita dukung abies2 an, menahan diri utk protes, atau mulai dari diri sendiri bersikap positif (wlopun) saya sendiri terkadang emosi lihat sikap leletnya

Jayalah Indonesia

Salam Sukses

mungkin maksudnya krisis 1998 ya bang...

Nggak bang - memang benar mksd saya 2008 (century) bahkan amerika pada saat itu ekonominya TIARAP. Hebatnya Indonesia salah satu yg bisa KUAT menahan krisis (ga) bernasib sama seperti YUnani Yang BANGKRUT atau SPANYOL yang NYARIS (bangkrut) atau Lebih Besar Uni Eropa yang empot2an.
SIALNYA - Tokoh yg buat ekonomi Indonesia kuat malah Diusir keluar negeri
Itulah NAMANYA POLITIK euakakakakka.
Makanya main Logika saja apa bedanya 2008 vs 2014 !??
Udah Iklannn saja seh he7
---
Intinya yah mari didukung aja lah - Menahan Diri Untuk Tidak Protes Merupakan salah satu bentuk dukungan kok.
Mulai dari diri sendiri dan kecil2x

Salam Sukses

Terimakasih atas komentarnya, 

Setiap pemerintahan punya kelebihan dan kekurangan, kita bisa membandingkannya minimal di tahun ke-3 benar spt yg mas sampaikan. Sy pernah berdiskusi dengan salah satu guru besar dari sebuah universitas, beliau mengatakan bahwa rakyat Indonesia pada dasarnya sudah mandiri & bisa tetap survive dengan model pemerintahan apapun. 

Sebagai junior seperti sy mungkin hanya menilai apa yg terjadi di sekitar tanpa tahu bahwa di daerah2 terpencil sana (misal di papua), harga bahan pokok sangat mahal & lapangan pekerjaan sangat sulit di dapatkan. Kembali kepada topik, semoga dengan thread sederhana sy ini ada rekan2 yg menyumbangkan pemikiran dan solusi sebagai referensi dan menambah wawasan kita semua... 

Salam... 

khaddafi wrote:banyak rekan2 yang geregetan,
mungkin aduannnya nanti sistim bungkus jalu aja biar aman;
airan tahun pertama : keprak sebentar - penjajagan
airan tahun kedua: kunthel kunthel - yo wes ben sak pegele, ben tambah remek kabeh....
airan tahun ke 3: baru kelihatan siapa yang menang nantinya.......,

Mas khaddafi emang paling bisa deh merangkai kata, mirip2 rangga di Ada Apa Dengan Cinta... 

mushafir wrote:
kebakaran hutan jelas ulah manusia serakah

Kira2 menurut mas mushafir apalah sudah tepat penanganannya?

iwan supriyanto wrote: hati-hati  dalam menyatakan secara terang (semisal nyebut nama,kelompok,atw instansi secara gamblang) karena bisa jadi apa yg udah terlanjur ke share bisa dijadikan barang bukti yang menjerat kita dengan UU ITE.  


Salam Papaji

Terimakasih sdh di ingatkan, dan benar sekali jangan sampai ada kata2 yg bersifat menghina, rasis, sara dan lainnya sehingga semua ucapan kita bisa di pertanggung jawabkan. Tapi jgn sampai undang2 UU ITE justru membuat kita takut memberikan pendapat yg sifatnya membangun..... 

Scemator wrote:
Rupiah melemah, kebakaran hutan, isu arzeti selingkuh, salah siapa??

tergantung kita melihatnya dari sudut mana ?
kalo kita lihat dari sudut pro oposisi, semua salah pemerintah karena kebijakan2 yg salah
kalo kita lihatnya dari sudut pro pemerintah, ini ulah opisisi yg sengaja menghambat jalannya pemerintahan dgn segala macam trik2 dll

kalo dilihat dari sudut pemerintah (pernyataan resmi)
1. naiknya dolar karena " Penyebabnya bukan hanya faktor internal, tetapi faktor eksternal seperti krisis di Yunani, kenaikan suku bunga di Amerika, hingga depresiasi Yuan di Cina, juga ada gejala yang lain yang tidak bisa kami sebutkan "

2. kebakaran hutan karena dibakar orang (rata2 untuk membuka lahan baik untuk lahan pertanian maupun perkebunan) terutama terhadap pergub Kalimantan Tengah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Perubahan Gubernur Kalimantan Tengah Nomor 52 tahun 2008 tentang Pedoman Pembukaan Lahan dan Pekarangan Bagi Masyarakat

3. isu arzeti selingkuh ? salah siapa ?

Scemator wrote:

Terlepas daripada siapa yg salah dan benar maka kita harus analisa, cermati dan mengkaji secara mendalam apa yg sebenarnya terjadi.

agak susah om
dalam satu pertandingan sepak bola antara barca vs madrid, analaisa dua kubu saja berbeda, itu yg jelas2 ditonton bersama dalam durasi 2 jam, lah kalo situasi indonesia ini kita kan hanya nebak2 saja apa yg terjadi, karena cuma nebak2 saja jadi mau dikaji apanya ?

rupiah melemah, kenapa rupiah melemah ? ada yg tau pasti ? pasti kita cuma nebak2 kenapa itu terjadi & tebakan si om dan tebakan saya pasti beda

Indonesia negara yg sangat luas dan hal yg sangat mustahil jika semua permasalahan di selesaikan dalam waktu satu tahun, akan tetapi paling tidak kita ikut mengawasi apa yang terjadi di sekitar lingkungan kita. Jangan sampai kita terlena/santai2 saja dan menganggap semua itu adalah masalah sederhana karena saat ini kita dihadapkan kepada isu/masalah persaingan global/dunia, jangan anti dengan diskusi2 yg bersifat mengawasi/mencermati apa yg sedang terjadi di negara kita INDONESIA. Karena lebih baik kita melakukan tindakan preventif daripada semuanya terlambat.

kalo analisa saya, pak Jokowi ini orangnya biar didera banyak masalah, tetap tenang (diam) seolah2 tutup telinga pada komentar orang tapi terus kerja

kalo kebijakan pemerintah sekarang banyak yg baik tapi yg menjadi pertanyaan ? siapkah rakyat indonesia dgn kebijakan2 itu ?

contohnya marak kasus rasia SNI (ini hanya salah satu bentuk ketegasan pemerintah sekarang)
kalo dilihat dari sudut "hati sehat" itu bagus, karena membajak karya orang lain adalah salah, jadi dgn adanya SNI semua tata niaga barang itu jelas dari hulu sampe hilir, pertanyaannya siapkah rakyat indonesia dgn kondisi itu ?

membajak DVD itu salah, pembajaknya musti dihukum
mampukah rata2 orang indonesia membeli DVD asli (contoh PES 2016 ps 3) seharga 560 ribu / keping ?
kalo cuma segelintir yg beli, artinya akan hanya sedikit orang yg jual ? kalo cuma sedikit yg jual artinya banyak sekali tenaga kerja disektor itu yg akan tidak terserap

diera pemerintahaan sekarang ini banyak sekali kebijakan2 "baik" seperti itu, "baik" tapi bikin pusing pengusaha

mushafir wrote:rupiah melemah atas dollar hmmm ini salah dollar karena mereka penipu kaum zionis.

rupiah melemah atas dollar, artinya dollar sedang kuat, bagus, berjaya dll
dollar sedang berjaya itu salah (maksudnya yg benar dollar harus terpuruk ? ) karena menipu kaum zionis, maksudnya ?

kl mau aman gunakan dinar dan emas sebagai alat transaksi.

dinar dibuat dari emas, dirham dibuat dari perak, jadi sekalipun mata uang dinar/dirham turun tapi nilai fisik keduanya tidak turun (berharga sesuai harga emas & perak saat ini)
rata2 1 dinar emas = 4,25 gram (22 karat) diindonesia ada dua institusi yg mencetak dinar Antam & Peruri

transasi antar negara
mau punya kedele dari Thailan sejatinya kita musti tukar dgn barang yg kita punya (itu boleh apa saja, boleh terasi, ikan, ayam adu dll) tapi yg paling laku secara universal adalah emas, karena blom tentu Thailan butuh terasi dari kita, kalo emas sudah pasti seluruh negara di dunia akui & laku untuk apa saja, selain emas yg laku sebagai barang universal USD, euro dll

alat transaksi itu boleh apa saja, emas, euro, dollar, terasi, tempe bongkrek dll tapi itu bukanlah yg utama, yg utama adalah kita punya banyak barang2 itu ? caranya dgn meningkatkan perputaran ekonomi dalam negeri agar bisa banyak ekspor barang

mau kedele dari thailan tapi terasi gak punya, emas gak punya, dollar gak punya, euro gak punya.......ya gigit jari

DAVIDSON wrote:

Scemator wrote:
Rupiah melemah, kebakaran hutan, isu arzeti selingkuh, salah siapa??

tergantung kita melihatnya dari sudut mana ?
kalo kita lihat dari sudut pro oposisi, semua salah pemerintah karena kebijakan2 yg salah
kalo kita lihatnya dari sudut pro pemerintah, ini ulah opisisi yg sengaja menghambat jalannya pemerintahan dgn segala macam trik2 dll

Ada satu sudut pandang lagi om yg terlewatkan, yaitu dari sisi rakyat yg bersikap netral. Kita pasti bisa menilai mana yang bekerja & tidak, mana yg hanya cari panggung (komentar di mana2) dan mana yg serius menunaikan amanah rakyat. Rakyat juga masih banyak terbagi mulai dari golongan bawah-tengah-atas, adapun paket kebijakan yg di keluarkan prmerintah sdh cukup lumayan membuat posisi rupiah menguat akhir2 ini. Sy ambil contoh kurs Euro yg beberapa waktu lalu hampit mendekati Rp.17rb/Euro kini kembali di angka 15rb. Tapi kembali kepada pertanyaanya, semua hal itu (rupiah menguat) apakah karena faktor paket kebijakan atau ada hal eksternal lain yg tidak kita ketahui. 

Maka semua ini hanya kembali kepada pandangan kita masing2, maksud sy tidak perlu di anggap benar saat kita mengutarakan pendapat. Yg penting pandangan kita bisa menjadi bahan masukan bagi rekan2 yg lain, dari segi agama mungkin bisa saya ambil kasus seperti ini: Beberapa mashab tertentu saat mendirikan sholat tata caranya berbeda2 dari mulai awal sampai tahiyat akhir, lalu sy merasa heran karena di beberapa tempat cara2 tersebut di perdebatkan dan saling lempar argumen, karena menurut saya yg harus di permasalahkan justru orang2 yg mengaku beragama islam tapi tidak sholat sama sekali. Dengan demikian sy bisa simpulkan beberapa yg mas Davidson tulis lebih kepada menanyakan pertanyaan kembali & itu sah2 saja namanya juga diskusi.... 

Hehe...... 

Nanti lanjut lagi ya om.....

pemilu kemarin menyisakan kemenangan yang amat sangat tipis...., sehingga wajar partai yang kalah merasa tidak layak kalah... dan akan menantang lagi suatu saat undangan...maka dalam prosesnya terbentuklah 2 kubu di DPR
serta 1 partai netral.... ibarat bandul maka ayunannya akan cenderung seimbang...
gegeran terus....koyo jaman kalabendu..
kecuali mereka sama sama kenyang baru diem semua....inilah kenyataan partai....

kalo pemilu kemarin skornya telak...misalnya 90 vs 10 persen maka ini seperti jaman soeharto...yang kalah ga akan bakalan berani menantang lagi...bisa bisa setor modal aja....  
dan jargonnya bakalan " sik kepenak jamanku tho"

inilah perbedaan antara mazhab demokrasi dengan otoritarian...
apakah mazhab demokrasi lebih baik....belum tentu
apakah mazhab otoritarian lebih buruk,,,,jangan salah

sekarang china yang notabene otoritarian meng KO amerika yang notabene induk negara demokratis dengan skor yang amat telak....
sampai ibaratnya kalo china batuk maka yang lain akan ketularan batuknya....
padahal indonesia menganut mazhab demokrasi,,,,,jadi rupiah ketularan batuknya juga sampai meriang...something wrong with our economic system and political interest ?
kata bijak mengajarkan tuntutlah ilmu sampai ke negri china.....tidak ada istilah tuntutlah ilmu sampai ke negeri amerika.......maka saya heran2 kenapa anggota DPR yang terhormat ke amerika ketemu donald trump...pake baju jas + dasi  dan pake selfie 2 lagi,,,,

tidak ingatkah mereka akan kata2 bijak diatas(silahkan dikoreksi)

Hadits yg mana mas khaddafi? setau sy hadits itu lemah dr tata bahasa arab maupun periwayatannya. Jd ya gak bs kita jadikan rujukan. Kl masalah krisis mudah2an cepat lewat, kan katanya efek dr cina. Buatan cina kan jarang yang awet..hehehe

DAVIDSON wrote:

Scemator wrote:

Terlepas daripada siapa yg salah dan benar maka kita harus analisa, cermati dan mengkaji secara mendalam apa yg sebenarnya terjadi.

agak susah om
dalam satu pertandingan sepak bola antara barca vs madrid, analaisa dua kubu saja berbeda, itu yg jelas2 ditonton bersama dalam durasi 2 jam, lah kalo situasi indonesia ini kita kan hanya nebak2 saja apa yg terjadi, karena cuma nebak2 saja jadi mau dikaji apanya ?

Ya makanya di analisa dong om, pasti menjadi referensi kita semua. dalam sebuah diskusi kembali sy katakan menurut saya tidak ada yg benar dan salah, berbeda itu hal biasa. saya rasa pasti beda antara analisis pengemar Barca, Penggemar Madrid & Juga komentator di acara TV yg bersikap netral. Gak lucu juga misal saat sang komentator di tanya oleh sang presenter TV, lalu si komentator bilang: "Mbak mau di komentarin dari sisi pendukung Barca atau Madrid", mungkin dalam hati si presenter "kayanya kita salah pake komentator nih".  :s

hehehe......