Iri dan Dengki Penyakit Hati Yang Harus Dijauhi dan Cara Menghadapinya
+13
JERRYJELEK
Joko
opik_98
Modesto
Administrator
Jhonoedyn
alang
savvo
masapip
ari delta
mas Joko aja ah...
Jagonantang
pufa
17 posters
Halaman 1 dari 2
Halaman 1 dari 2 • 1, 2
Iri dan Dengki Penyakit Hati Yang Harus Dijauhi dan Cara Menghadapinya
Iri dan Dengki Penyakit Hati Yang Harus Dijauhi dan Cara Menghadapinya
Banyak karakter dalam sosial dibelahan dunia manapun dari setiap ras, bangsa, agama, umur, budaya dan lingkungan yang membutuhkan pengertian jiwa dan logika kedewasaan agar semua itu bisa diterima dengan hati legowo tanpa terpaksa. Saya termasuk dalam kategori personal yang mencoba memahami berbagai karakter tersebut yang dengan senang hati menerima karakter baik seseorang tapi dalam kenyataannya sangat sulit untuk menerima karakter negatif seseorang dalam sosial. Dalam pengamatan saya, ada beberapa karakter negatif yang umum berada dlm lingkungan sosial seperti : berkata kasar dan sinis, bersumpah serapah, iri dengki, tidak sportif dan sombong.
Sebagian manusia tidak mampu mengelakkan dirinya dari sifat iri dan dengki. Dengki kepada rekan yang baru naik jabatan, dengki kepada tetangga yang punya mobil mewah, dengki kepada saudara yang anaknya sarjana dan dengki kepada seorang ustadz yang memiliki murid yang pintar dan lain sebagainya.
Dan sungguh tidak bisa dibayangkan, ketika abad globalisasi dan keterbukaan yang telah mulai membuka pintunya akan semakin memberikan peluang untuk membuka ‘kran hati’ untuk saling mendengki. Karena ukuran globalisasi identik dengan materi. Orang pun semakin tak bisa mengendalikan hati.
Rasa dengki dan iri baru tumbuh manakala orang lain menerima nikmat. Biasanya jika seseorang mendapatkan nikmat, maka akan ada dua sikap pada manusia. Pertama, ia benci terhadap nikmat yang diterima kawannya dan senang bila nikmat itu hilang daripadanya. Sikap inilah yang disebut hasud, dengki dan iri hati. Kedua, ia tidak menginginkan nikmat itu hilang dari kawannya, tapi ia berusaha keras bagaimana mendapatkan nikmat semacam itu. Sikap kedua ini dinamakan ghibthah (keinginan). Yang pertama itulah yang dilarang sedang yang kedua diperbolehkan.
Beberapa Kisah Al Qur’an tentang Orang-orang yang Dengki
Dalam bahasa sarkasme, orang pendengki adalah orang yang senang melihat orang lain dilanda bencana, dan itu disebut syamatah. Syamatah dengan hasad selalu berkait dan berkelindan. Dari sini kita tahu, betapa jahat seorang pendengki, ia tidak rela melihat orang lain bahagia, sebaliknya ia bersuka cita melihat orang lain bergelimang lara. Allah Ta’ala menggambarkan sikap dengki ini dalam firmanNya, yang artinya: “Bila kamu memperoleh kebaikan, maka hal itu menyedihkan mereka, dan kalau kamu ditimpa kesusahan maka mereka girang karenanya.” (QS. Ali Imran: 120)
Dengki juga merupakan sikap orang-orang ahli Kitab. Allah Ta’ala berfirman, yang artinya: “Kebanyakan orang-orang ahli Kitab menginginkan supaya mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, disebabkan karena kedengkian (hasad) yang ada dalam jiwa mereka.” (QS. Al Baqarah: 109)
Kedengkian saudara-saudara Yusuf kepada dirinya mengakibatkan sebagian dari mereka ingin menghabisi nyawa saudaranya sendiri, Yusuf ‘Alaihis Salam. Allah Ta’ala mengisahkan dalam firmanNya, yang artinya: “(Yaitu) ketika mereka berkata: Sesungguhnya Yusuf dan saudara kandungnya (Bunyamin) lebih dicintai ayah kita daripada kita sendiri, padahal kita (ini) adalah satu golongan (yang kuat). Sesungguhnya ayah kita adalah dalam kekeliruan yang nyata. Bunuhlah Yusuf atau buanglah ia ke suatu daerah (yang tak dikenal) supaya perhatian ayahmu tertumpah kepadamu saja dan sesudah itu hendaklah kamu menjadi orang-orang yang baik.” (QS. Yusuf: 8 – 9)
Terhadap orang-orang pendengki tersebut Allah Ta’ala dengan keras mencela: “Apakah mereka dengki kepada manusia lantaran karunia yang Allah berikan kepadanya?” (QS. An Nisaa’: 54)
Rasulullah Saw bersabda Hasad, iri, &, dangki akan mengerogoti dan memakan segala kebaikan sebagai mana api membakar kayu api yang kering”. Jika seseorang melakukan amal kebaikan (shalat, puasa, infak dsb) ia sedang berada dalam wadah kebaikan yang akan mendapatkan pahala dari Allah Swt sebagai imbalanya. Namun, ada satu jenis penyakit yang sangat membahayakan sekali terhadap eksistensi/nilai amal maupun yang punya amal, dialah penyakit Hasad, iri dan dengki. Seperti yang di sabdakan Rasulullah Saw di atas, sehingga amal ibadah yang kita lakukan akan menjadi sia-sia belaka “Minyak Abis samba indak lamak” begitu kata orang MinangKabau mengibaratkanya.
Orang pintar bilang, hidup ini adalah perjuangan, perjuangan butuh pengorbanan baik dalam ujud materi, tenaga maupun pikiran. Begitu juga dalam mengarungi lautan kehidupan ini, hidup dalam bermasyarakat apalagi di zaman sekarang (moderen), baik dalam berelasi, berkongsi, berserikat dsb kecendrungan untuk selalu menjadi yang terdepan dalam meraih hasil yang terbanyak sangatlah tinggi ( baca: persaingan). Jikalau diri sampai lepas kontrol dalam meyingkapinya jelas kegagalanlah yang akan menghampiri kita, yang berimbas pada kegalauan pikiran dan kegoncangan jiwa, yang di iringi dengan munculnya berbagai macam penyakit seperti stres, depresi, tekanan jiwa, sampai pada penyakit hati yang sangat berbahaya seperti lahirnya sifat hasad, iri dan dengki.
Jelas sangat tidak rasional sekali pergi ketempat-tempat yang dianggap keramat meminta dan memohon padanya supaya orang lain yang sukses karena memang hasil jerih payahnya sendiri, agar menjadi hancur dan gagal. Sangat ironi sekali sebagai umat islam yang mengaku beriman dan selalu bersyukur masuk rumah sakit hanya gara-gara mendengar/di perdengarkan tetangga kita membeli televisi, kulkas, rumah baru, mobil baru dsb. Namun, hal ini akan jauh dari kehidupan kita kalau tabiat dan sifat-sifat yang di larang agama, baik secara luas maupun sempit, baik secara umum maupun khusus, serta selalu mengutamakan sifat syukur nikmat, lapang dada, sabar, saling berbagi dsb. Apalagi hal ini bisa kita terapkan di bulan penuh ampunan yang beberapa bulan lagi akan datang ( Ramadhan), agar apa yang menjadi tujuan dari ibadah puasa tersebut (yaitu taqwa) dapat kita raih dengan kemenangan yang spektakuler menuju pada kefitrahan diri (Insya Allah). Jangan seperti yang Rasulullah Saw sabdakan ini “Banyak orang yang berpuasa tidak memperoleh apa-apa kecuali hanya sekedar lapar dan dahaga “. hal inilah yang sangat beliau takutkan menimpa umatnya hanya gara-gara memendam sifat hasad, iri, dengki, suka memfitnah, bergunjing, mencela dsb yang berakibat buruk sekali terhadap amalan mereka serta sangat di larang sekali oleh ajaran agama islam.
Dengki pada hakekatnya berkorelasi dengan konstelasi pribadi seseorang yang berhubungan dengan usaha untuk memuaskan diri sendiri, senang melihat orang lain di timpa kesusahan dan susah melihat orang lain mendapat nikmat. Pada dasarnya pendengki akhlaknya sangat buruk sekali, pikiranya kotor serta selalu mencari kesalahan orang lain dengan berbagai macam cara. Namun sejahat-jahat sifat hasad, iri, dengki adalah ulama yang memiliki sifat ini, karena ia akan memakai dalil-dalil dalam Al Quran dan Sunah Saw untuk melancarkan sifatnya tersebut. Namun, sejauh mana seseorang dalam eksistensinya telah mencapai apa yang di inginkanya. Jika seseorang telah mencapai keadaan itu, ia tak mudah memperoleh rangsangan yang mudah membangkitkan dan untuk memperoleh keinginan dari luar, atau ingin memiliki sesuatu yang di miliki orang lain. Eksistensi pribadi yang rapuh&goyah menyebabkan mudah timbulnya berbagai keinginan untuk menyamai, melebihi, atau bahkan menguasai orang lain dengan maksud menentramkan dan memakmurkan dirinya sendiri yang biasanya berhubungan dengan sistim kebutuhan/materi maupun dalam hal pangkat dan jabatan.
Sementara diri secara gaib akan di pengaruhi dan di goda Setan dan Iblis yang merupakan musuh yang nyata bagi manusia bahkan akan terus memompa dan memanas-manasi manusia dengan memunculkan keinginan-keinginan buruk untuk menghalalkan segala cara, yang berawal dari memperturutkan hawa nafsu. Atas keberadaan Setan dan Iblis ini yang akan terus berusaha membawa umat manusia ke lembah kenistaan dan kehinaan, telah di beritahukan Allah Swt dalam Qs Yassin-60 “ Bukankah Aku telah memerintahkan padamu hai Bani Adam supaya kamu tidak menyembah (menuruti bisikan Syaitan?). Sesungguhnya Syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu “. Sabda Rasulullah Saw ‘ Telah masuk kedalam tubuhmu penyakit-penyakit umat terdahulu (yaitu)Hasad, Iri, Dengki, itulah yang akan membinasakan agama, bukan dengki dan iri mencukur rambut “. ( Hr. Ahmad & Tarmizi ).
Maksud hadis Rasulullah Saw di atas adalah bahwa hancurnya atau terpecahnya agama menjadi tercerai-berai, saling membenci, bermusuhan dan saling merusak tiada lain di sebabkan oleh sifat hasad, iri dan saling mendengki di antara penganutnya sendiri yang tak berkesudahan, dan membiarkan keadaan diri dan rohaninya di permainkan oleh tipu daya setan dan iblis. Bukankah Iblis di keluarkan dan di usir dari dalam sorga oleh Allah karena menyimpan sifat hasad, iri dan dengki dengan keberadaan Adam yang di nampakan dalam sikapnya yang sombong, angkuh dan pongah yang terkenal dengan istilah Aba wa Istaqbara atau aku lebih baik dari pada dia ?. Padahal Iblis di perintahkan Allah sujud pada Adam hanya untuk menghormati keberadaannya di dalam sorga yang akhirnya mencikal bakali kemunculan umat manusia di permukaan bumi ini.
Begitu juga penyakit hasad, iri dan dengki ini juga menimpa anak keturunan Nabi Adam ( Qabil) yang terus di kompori oleh iblis untuk memiliki saudara kembar yang bukan haknya dengan melampiaskan kedengkian hatinya pada adiknya sendiri (Habil). Sehingga jatuhlah claim terhadap diri si Qabil sebagai pelaku pembunuhan pertama di atas bumi ini, sedangkan darah pertama yang membasahi bumi Allah ini adalah darah dari tubuh si Habil. Hal ini tidak akan pernah bisa di bendung sampai akhir zaman selama sifat hasad, iri, dengki sifat, sombong, pongah dan sifat-sifat buruk lainya tetap di pelihara dalam hati setiap manusia. Setiap pembunuhan yang terjadi di muka bumi ini sampai akhir zaman maka Qabil akan mendapat dosanya selain dosa si pembunuh tsb. Semoga Allah menjauhkan kita dari sifat ini. Allah Swt berfiraman “ Dan carilah pada apa-apa yang telah di karuniakan Allah kepadamu dari kenikmatan dunia dan berbuat baiklah kepada orang lain. Sebagaimana Allah telah berbuat baik kapadamu dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi ( Qs Al Qashash-77 ). “Orang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih di cintai oleh Allah dari pada orang mukmin yang lemah” ( Al Hadis ).
Firman Allah dan hadis Saw di atas memerintahkan pada umat manusia untuk selalu berprilaku baik terhadap semua makhluk dan berlaku lemah lembut dalam usaha mencari kebahagiaan dunia wal akhirat dengan mempergunakan kekuatan dan ilmu pengetahuan yang dimiliki ke jalan yang baik dan benar. Karena setiap manusia yang di ciptakan Allah ke atas dunia ini bukanlah untuk jadi pecundang dan sampah masyarakat tapi manusia itu telah di siapkan oleh Allah, berpotensi besar untuk menjadi orang yang berguna baik untuk diri sendiri, keluarga maupun untuk bangsa dan negara ini apalagi untuk kehidupan akherat kelak. Dalam hal ini sangat di anjurkan sekali mengambil dan mengupas keteladanan dari Rasulullah Saw yang telah tercatat sebagai manusia tersukses dunia akherat dalam sejarah umat manusia.
Baru berumur 12 tahun saja sudah melakukan perjalanan jauh untuk berdagang, dan pada umur 25 tahun telah menjadi seorang pemuda yang memiliki akhlak mulia dan sangat terpercaya pribadinya. Dan yang sangat mengagumkan dan akan di kenang oleh seluruh umat islam di seluruh penjuru dunia ini adalah Beliau telah berhasil dengan sukses, walaupun tidak sedikit rintangan dan halangan sampai pada ancaman untuk merobah prikehidupan khususnya bangsa Arab (jahiliyah) ke arah yang berprikemanusiaan, beradab dan berketuhanan. Mempersatukan masyarakat Arab dalam segala bidang dengan segala daya dan upaya hanya dalam kurun waktu 20 tahun. Yang menginspirasi berkembangnya ajaran islam ke seluruh pelosok dunia dengan segala nikmat yang di bawanya. Lalu bagaimana dengan negara yang sudah bebas dari belenggu penjajahan seperti Indonesia ini?, yang sudah merdeka lebih kurang sudah 60 tahun, namun masih ada yang tega membunuh, menghina dan mencaci-maki memperkosa hak-hak asasi manusia, tingkat korupsi yang semakin menggila, kasus busung lapar di mana-mana dalam negeri yang kaya raya dan masih banyak lagi untuk di sebutkan. Padahal negeri ini terkenal dengan tingkat kereligiusanya yang tinggi dan memiliki umat islam terbesar.
Sebab-sebab Dengki
Rasa dengki pada dasarnya tidak timbul kecuali karena kecintaan kepada dunia. Dan dengki biasanya banyak terjadi di antara orang-orang terdekat; antar keluarga, antarteman sejawat, antar tetangga dan orang-orang yang berde-katan lainnya. Sebab rasa dengki itu timbul karena saling berebut pada satu tujuan. Dan itu tak akan terjadi pada orang-orang yang saling berjauhan, karena pada keduanya tidak ada ikatan sama sekali.
Adapun orang yang mencintai akhirat, yang mencintai untuk mengetahui Allah, malaikat-malaikat, nabi-nabi dan kerajaanNya di langit maupun di bumi maka mereka tidak akan dengki kepada orang yang mengetahui hal yang sama. Bahkan sebaliknya, mereka malah mencintai bahkan bergembira terhadap orang-orang yang mengetahuiNya. Karena maksud mereka adalah mengetahui Allah dan mendapatkan kedudukan yang tinggi di sisiNya. Dan karena itu, tidak ada kedengkian di antara mereka.
Kecintaan kepada dunia yang mengakibatkan dengki antarsesama disebabkan oleh banyak hal. Di antaranya karena permusuhan. Ini adalah penyebab kedengkian yang paling parah. Ia tidak suka orang lain menerima nikmat, karena dia adalah musuhnya. Diusahakanlah agar jangan ada kebajikan pada orang tersebut. Bila musuhnya itu mendapat nikmat, hatinya menjadi sakit karena bertentangan dengan tujuannya. Permusuhan itu tidak saja terjadi antara orang yang sama kedudukannya, tetapi juga bisa terjadi antara atasan dan bawahannya. Sehingga sang bawahan misalnya, selalu berusaha menggoyang kekuasaan atasannya.
Sebab kedua adalah ta’azzuz (merasa paling mulia). Ia keberatan bila ada orang lain melebihi dirinya. Ia takut apabila koleganya mendapatkan kekuasaan, pengetahuan atau harta yang bisa mengungguli dirinya.
Sebab ketiga, takabbur atau sombong. Ia memandang remeh orang lain dan karena itu ia ingin agar dipatuhi dan diikuti perintahnya. Ia takut apabila orang lain memperoleh nikmat, berbalik dan tidak mau tunduk kepadanya. Termasuk dalam sebab ini adalah kedengkian orang-orang kafir Quraisy kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yang seorang anak yatim tapi kemudian dipilih Allah untuk menerima wahyuNya. Kedengkian mereka itu dilukiskan Allah Ta’ala dalam firmanNya, yang artinya: “Dan mereka berkata: Mengapa Al Qur’an ini tidak diturunkan kepada seorang besar dari salah satu dua negeri (Makkah dan Thaif) ini?” (QS. Az Zukhruf: 31) Maksudnya, orang-orang kafir Quraisy itu tidak keberatan mengikuti Muhammad, andai saja beliau itu keturunan orang besar, tidak dari anak yatim atau orang biasa.
Sebab keempat, merasa ta’ajub dan heran terhadap kehebatan dirinya. Hal ini sebagaimana yang biasa terjadi pada umat-umat terdahulu saat menerima dakwah dari rasul Allah. Mereka heran manusia yang sama dengan dirinya, bahkan yang lebih rendah kedudukan sosialnya, lalu menyandang pangkat kerasulan, karena itu mereka mendengki-nya dan berusaha menghilangkan pangkat kenabian tersebut sehingga mereka berkata: “Adakah Allah mengutus manusia sebagai rasul?” (QS. Al-Mu’minun: 34). Allah Ta’ala menjawab keheranan mereka dengan firmanNya, yang artinya: “Dan apakah kamu (tidak percaya) dan heran bahwa datang kepada kamu peringatan dari Tuhanmu dengan perantaraan seorang laki-laki dari golonganmu agar dia memberi peringatan kepadamu ?” (QS. Al A’raaf: 63)
Sebab kelima, takut mendapat saingan. Bila seseorang menginginkan atau mencintai sesuatu maka ia khawatir kalau mendapat saingan dari orang lain, sehingga tidak terkabullah apa yang ia inginkan. Karena itu setiap kelebihan yang ada pada orang lain selalu ia tutup-tutupi. Bila tidak, dan persaingan terjadi secara sportif, ia takut kalau dirinya tersaingi dan kalah. Dalam hal ini bisa kita misalkan dengan apa yang terjadi antardua wanita yang memperebutkan seorang calon suami, atau sebaliknya. Atau sesama murid di hadapan gurunya, seorang alim dengan alim lainnya untuk mendapatkan pengikut yang lebih banyak dari lainnya, dan sebagainya.
Sebab keenam, ambisi memimpin (hubbur riyasah). Hubbur riyasah dengan hubbul jah (senang pangkat/kedudukan) adalah saling berkaitan. Ia tidak menoleh kepada kelemahan dirinya, seakan-akan dirinya tak ada tolok bandingnya. Jika ada orang di pojok dunia ingin menandingi-nya, tentu itu menyakitkan hatinya, ia akan mendengkinya dan menginginkan lebih baik orang itu mati saja, atau paling tidak hilang pengaruhnya.
Sebab ketujuh, kikir dalam hal kebaikan terhadap sesama hamba Allah. Ia gembira jika disampaikan khabar pada-nya bahwa si fulan tidak berhasil dalam usahanya. Sebaliknya ia merasa sedih jika diberitakan, si fulan berhasil mencapai kesuksesan yang dicarinya. Orang sema-cam ini senang bila orang lain terbelakang dari dirinya, seakan-akan orang lain itu mengambil dari milik dan simpanannya. Ia ingin meskipun nikmat itu tidak jatuh padanya, agar ia tidak jatuh pada orang lain. Ia tidak saja kikir dengan hartanya sendiri, tetapi kikir dengan harta orang lain. Ia tidak rela Allah memberi nikmat kepada orang lain. Dan inilah sebab kedengkian yang banyak terjadi.
Terapi Mengobati Dengki
Hasad atau dengki adalah penyakit hati yang paling berbahaya. Dan hati tidak bisa diobati kecuali dengan ilmu dan amal. Ilmu tentang dengki yaitu hendaknya kita ketahui bahwa hasad itu sangat membahayakan kita, baik dalam hal agama maupun dunia. Dan bahwa kedengkian itu setitikpun tidak membahayakan orang yang didengki, baik dalam hal agama atau dunia, bahkan ia malah memetik manfaat darinya. Dan nikmat itu tidak akan hilang dari orang yang kita dengki hanya karena kedengkian kita. Bahkan seandainya ada orang yang tidak beriman kepada hari Kebangkitan, tentu lebih baik baginya meninggalkan sifat dengki daripada harus menanggung sakit hati yang berkepan-jangan dengan tiada manfaat sama sekali, apatah lagi jika kemudian siksa akhirat yang sangat pedih menanti?
Bahkan kemenangan itu ada pada orang yang didengki, baik untuk agama maupun dunia. Dalam hal agama, orang itu teraniaya oleh Anda, apalagi jika kedengkian itu tercermin dalam kata-kata, umpatan, penyebaran rahasia, kejelekan dan lain sebagainya. Dan balasan itu akan dijumpai di akhirat. Adapun kemenang-annya di dunia adalah musuhmu bergembira karena kesedihan dan kedengkianmu itu.
Adapun amal yang bermanfaat yaitu hendaknya kita melakukan apa yang merupakan lawan dari kedengkian. Misalnya, jika dalam jiwa kita ada iri hati kepada seseorang, hendaknya kita berusaha untuk memuji perbuatan baiknya, jika jiwa ingin sombong, hendaknya kita melawannya dengan rendah hati, jika dalam hati kita terbetik keinginan menahan nikmat pada orang lain maka hendaknya kita berdo’a agar nikmat itu ditambahkan. Dan hendaknya kita teladani perilaku orang-orang salaf yang bila mendengar ada orang iri padanya, maka mereka segera memberi hadiah kepada orang tersebut. Dan sebagai penutup tulisan ini, ada baiknya kita renungkan kata-kata Ibnu Sirin: “Saya tidak pernah mendengki kepada seorangpun dalam urusan dunia, sebab jika dia penduduk Surga, maka bagaimana aku menghasudnya dalam urusan dunia sedangkan dia berjalan menuju Surga. Dan jika dia penduduk Neraka, bagaimana aku menghasud dalam urusan dunianya sementara dia sedang berjalan menuju ke Neraka.”
Sangat sulitnya menerima karakter negatif seseorang karena secara psikologi mungkin memiliki karakter tersebut, seperti bercermin, hanya saja mungkin tidak mau mengakui bahwa diri sendiri memiliki satu, dua atau lebih karakter negatif itu. Sebelum berkomentar dan merasa tidak nyaman terhadap karakter seseorang ada baiknya jika mengetahui dahulu, yang mana karakter negatif. Diri sendiri? tanyalah hati pribadi, karena hati tidak pernah berbohong atau keluarga terdekat atau sahabat kita, karakter macam apakah yg kita miliki? baru setelah kita mengetahuinya, dengan pasrah, sadar, sabar dan tidak munafik “mengobati” karakter negatif tersebut, karena jiwa kita “sakit”. Jiwa yang sakit tidak dapat dengan serta merta dihilangkan secepat kilat dan instan dengan terapi pengobatan psikologi, hanya dengan keimanan dan kedewasaan, jiwa yang sakit dapat sembuh. Pertanyaannya bagaimana melakukan pengobatan itu? perlu ditelusuri sebelumnya asal muasal jiwa yang sakit berasal dari mana? dari kekecewaankah? kesedihan menahun? amarah? dendam? tidak mau menerima kenyataan? tidak puas diri? karena sebagian point-point yang disebutkan tsb dapat dengan mudah merubah karakter baik seseorang menjadi karakter terburuk. Untuk itu silahkan tanyakan dengan jujur pada diri anda sebabnya apa? kategorikan sebab2 tersebut, pilah dan obati satu-satu. Jangan lakukan pengobatan massal atas karakter negatif tersebut, karena emosi kita seringkali menolak untuk menyembuhkan jiwa yang sakit. Jadilah seperti kupu-kupu, dari sesuatu yang buruk menjadi sesuatu yang indah.
Tidak sedikit manusia mencari pengobatan tersebut dengan mendengar, mendatangi ceramah-ceramah, dakwah, seminar motivasi dsb, padahal obat penyembuhannya ada pada diri kita sendiri, hanya kita pura-pura tidak tahu atau rasa itu terhalang oleh keegoisan karena merasa nyaman bersembunyi dalam karakter itu, memakai topeng dan tidak mau mengakui bahwa jiwa kita sakit.
Percuma saja kita mendengarkan dakwah, ceramah, seminar motivasi dll, hasilnya akan nihil juga dan membuang waktu jika kita tidak mau berubah, useless! lalu kita membatin, kenapa harus berubah? jawabannya karena kita makhluk sosial, memerlukan orang lain dalam kehidupan, karena kita tidak bisa berdiri sendiri! jika kita nyaman dengan karakter buruk tersebut, coba tanya orang sekitar, apakah mereka nyaman dengan karakter buruk kita? jawabannya pasti tidak, kemudian kita berkilah, kita hanya manusia biasa tidak luput dari sifat dan karakter buruk atau bersikap masa bodoh, itu berarti kita adalah manusia yang kerdil, pengecut, tidak beradab, barbar, tak punya hati dan hanya akan menambah panjang dan sulitnya pengobatan itu kelak dan seyogyanya kita yang akan merugi dunia dan akhirat. Belum lagi dampaknya bisa turun temurun, bukankah sifat baik dan buruk akan kita wariskan pada anak cucu kita kelak, jadi sebetulnya yang akan merugi adalah berkuadrat-kuadrat menerobos kesetiap kehidupan masa depan.
Mudah menemukan obat itu, bersihkan jiwa kita dari akar penyebabnya dengan : banyak bersyukur, ikhlas menerima hal buruk yang terjadi dalam hidup kita dan gembleng terus keimanan kita, tersenyumlah, karena dengan tersenyum hati yang kecut jadi segar dan lembut, balaslah perbuatan buruk orang lain dengan kebaikan kita tanpa pamrih dan tidak dibuat-buat, sering-seringlah melihat dengan mata lebar dan hati yang jernih dilingkungan sekitar dan sesama kita yang masih kurang beruntung dibanding kita, niscaya sakitnya jiwa kita akan sirna. Mulailah semua itu dari diri kita sendiri…. alhasil orang disekitar kita akan terkontaminasi dengan karakter perubahan kita yang lebih baik.
Jadi tak usah heran, kesal atau marah jika kita menemukan orang yang berkarakter buruk dan sangat menganggu hubungan sosial kita, pahami saja karena justru kita seharusnya prihatin pada mereka karena mereka “sakit” dan kita tidak mau jadi seperti mereka kan?
Tips menghadapi orang-orang yang berkarakter buruk :
1. jangan terpancing emosi atau sakit hati, tetaplah jernih berpikir
2. tak usah membalas apalagi melabrak
3. jangan menjelek-jelekan mereka
4. ramahlah pada mereka
5. jangan kucilkan mereka
6. berbaik sangkalah pada mereka
7. balas dengan perkataan yang sopan
8. ajaklah berbicara empat mata
9. jangan sinis menghadapi mereka
10. kasihanilah mereka dengan mencoba menyadarkan mereka
11. berilah kado
12. maafkan mereka
Banyak karakter dalam sosial dibelahan dunia manapun dari setiap ras, bangsa, agama, umur, budaya dan lingkungan yang membutuhkan pengertian jiwa dan logika kedewasaan agar semua itu bisa diterima dengan hati legowo tanpa terpaksa. Saya termasuk dalam kategori personal yang mencoba memahami berbagai karakter tersebut yang dengan senang hati menerima karakter baik seseorang tapi dalam kenyataannya sangat sulit untuk menerima karakter negatif seseorang dalam sosial. Dalam pengamatan saya, ada beberapa karakter negatif yang umum berada dlm lingkungan sosial seperti : berkata kasar dan sinis, bersumpah serapah, iri dengki, tidak sportif dan sombong.
Sebagian manusia tidak mampu mengelakkan dirinya dari sifat iri dan dengki. Dengki kepada rekan yang baru naik jabatan, dengki kepada tetangga yang punya mobil mewah, dengki kepada saudara yang anaknya sarjana dan dengki kepada seorang ustadz yang memiliki murid yang pintar dan lain sebagainya.
Dan sungguh tidak bisa dibayangkan, ketika abad globalisasi dan keterbukaan yang telah mulai membuka pintunya akan semakin memberikan peluang untuk membuka ‘kran hati’ untuk saling mendengki. Karena ukuran globalisasi identik dengan materi. Orang pun semakin tak bisa mengendalikan hati.
Rasa dengki dan iri baru tumbuh manakala orang lain menerima nikmat. Biasanya jika seseorang mendapatkan nikmat, maka akan ada dua sikap pada manusia. Pertama, ia benci terhadap nikmat yang diterima kawannya dan senang bila nikmat itu hilang daripadanya. Sikap inilah yang disebut hasud, dengki dan iri hati. Kedua, ia tidak menginginkan nikmat itu hilang dari kawannya, tapi ia berusaha keras bagaimana mendapatkan nikmat semacam itu. Sikap kedua ini dinamakan ghibthah (keinginan). Yang pertama itulah yang dilarang sedang yang kedua diperbolehkan.
Beberapa Kisah Al Qur’an tentang Orang-orang yang Dengki
Dalam bahasa sarkasme, orang pendengki adalah orang yang senang melihat orang lain dilanda bencana, dan itu disebut syamatah. Syamatah dengan hasad selalu berkait dan berkelindan. Dari sini kita tahu, betapa jahat seorang pendengki, ia tidak rela melihat orang lain bahagia, sebaliknya ia bersuka cita melihat orang lain bergelimang lara. Allah Ta’ala menggambarkan sikap dengki ini dalam firmanNya, yang artinya: “Bila kamu memperoleh kebaikan, maka hal itu menyedihkan mereka, dan kalau kamu ditimpa kesusahan maka mereka girang karenanya.” (QS. Ali Imran: 120)
Dengki juga merupakan sikap orang-orang ahli Kitab. Allah Ta’ala berfirman, yang artinya: “Kebanyakan orang-orang ahli Kitab menginginkan supaya mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, disebabkan karena kedengkian (hasad) yang ada dalam jiwa mereka.” (QS. Al Baqarah: 109)
Kedengkian saudara-saudara Yusuf kepada dirinya mengakibatkan sebagian dari mereka ingin menghabisi nyawa saudaranya sendiri, Yusuf ‘Alaihis Salam. Allah Ta’ala mengisahkan dalam firmanNya, yang artinya: “(Yaitu) ketika mereka berkata: Sesungguhnya Yusuf dan saudara kandungnya (Bunyamin) lebih dicintai ayah kita daripada kita sendiri, padahal kita (ini) adalah satu golongan (yang kuat). Sesungguhnya ayah kita adalah dalam kekeliruan yang nyata. Bunuhlah Yusuf atau buanglah ia ke suatu daerah (yang tak dikenal) supaya perhatian ayahmu tertumpah kepadamu saja dan sesudah itu hendaklah kamu menjadi orang-orang yang baik.” (QS. Yusuf: 8 – 9)
Terhadap orang-orang pendengki tersebut Allah Ta’ala dengan keras mencela: “Apakah mereka dengki kepada manusia lantaran karunia yang Allah berikan kepadanya?” (QS. An Nisaa’: 54)
Rasulullah Saw bersabda Hasad, iri, &, dangki akan mengerogoti dan memakan segala kebaikan sebagai mana api membakar kayu api yang kering”. Jika seseorang melakukan amal kebaikan (shalat, puasa, infak dsb) ia sedang berada dalam wadah kebaikan yang akan mendapatkan pahala dari Allah Swt sebagai imbalanya. Namun, ada satu jenis penyakit yang sangat membahayakan sekali terhadap eksistensi/nilai amal maupun yang punya amal, dialah penyakit Hasad, iri dan dengki. Seperti yang di sabdakan Rasulullah Saw di atas, sehingga amal ibadah yang kita lakukan akan menjadi sia-sia belaka “Minyak Abis samba indak lamak” begitu kata orang MinangKabau mengibaratkanya.
Orang pintar bilang, hidup ini adalah perjuangan, perjuangan butuh pengorbanan baik dalam ujud materi, tenaga maupun pikiran. Begitu juga dalam mengarungi lautan kehidupan ini, hidup dalam bermasyarakat apalagi di zaman sekarang (moderen), baik dalam berelasi, berkongsi, berserikat dsb kecendrungan untuk selalu menjadi yang terdepan dalam meraih hasil yang terbanyak sangatlah tinggi ( baca: persaingan). Jikalau diri sampai lepas kontrol dalam meyingkapinya jelas kegagalanlah yang akan menghampiri kita, yang berimbas pada kegalauan pikiran dan kegoncangan jiwa, yang di iringi dengan munculnya berbagai macam penyakit seperti stres, depresi, tekanan jiwa, sampai pada penyakit hati yang sangat berbahaya seperti lahirnya sifat hasad, iri dan dengki.
Jelas sangat tidak rasional sekali pergi ketempat-tempat yang dianggap keramat meminta dan memohon padanya supaya orang lain yang sukses karena memang hasil jerih payahnya sendiri, agar menjadi hancur dan gagal. Sangat ironi sekali sebagai umat islam yang mengaku beriman dan selalu bersyukur masuk rumah sakit hanya gara-gara mendengar/di perdengarkan tetangga kita membeli televisi, kulkas, rumah baru, mobil baru dsb. Namun, hal ini akan jauh dari kehidupan kita kalau tabiat dan sifat-sifat yang di larang agama, baik secara luas maupun sempit, baik secara umum maupun khusus, serta selalu mengutamakan sifat syukur nikmat, lapang dada, sabar, saling berbagi dsb. Apalagi hal ini bisa kita terapkan di bulan penuh ampunan yang beberapa bulan lagi akan datang ( Ramadhan), agar apa yang menjadi tujuan dari ibadah puasa tersebut (yaitu taqwa) dapat kita raih dengan kemenangan yang spektakuler menuju pada kefitrahan diri (Insya Allah). Jangan seperti yang Rasulullah Saw sabdakan ini “Banyak orang yang berpuasa tidak memperoleh apa-apa kecuali hanya sekedar lapar dan dahaga “. hal inilah yang sangat beliau takutkan menimpa umatnya hanya gara-gara memendam sifat hasad, iri, dengki, suka memfitnah, bergunjing, mencela dsb yang berakibat buruk sekali terhadap amalan mereka serta sangat di larang sekali oleh ajaran agama islam.
Dengki pada hakekatnya berkorelasi dengan konstelasi pribadi seseorang yang berhubungan dengan usaha untuk memuaskan diri sendiri, senang melihat orang lain di timpa kesusahan dan susah melihat orang lain mendapat nikmat. Pada dasarnya pendengki akhlaknya sangat buruk sekali, pikiranya kotor serta selalu mencari kesalahan orang lain dengan berbagai macam cara. Namun sejahat-jahat sifat hasad, iri, dengki adalah ulama yang memiliki sifat ini, karena ia akan memakai dalil-dalil dalam Al Quran dan Sunah Saw untuk melancarkan sifatnya tersebut. Namun, sejauh mana seseorang dalam eksistensinya telah mencapai apa yang di inginkanya. Jika seseorang telah mencapai keadaan itu, ia tak mudah memperoleh rangsangan yang mudah membangkitkan dan untuk memperoleh keinginan dari luar, atau ingin memiliki sesuatu yang di miliki orang lain. Eksistensi pribadi yang rapuh&goyah menyebabkan mudah timbulnya berbagai keinginan untuk menyamai, melebihi, atau bahkan menguasai orang lain dengan maksud menentramkan dan memakmurkan dirinya sendiri yang biasanya berhubungan dengan sistim kebutuhan/materi maupun dalam hal pangkat dan jabatan.
Sementara diri secara gaib akan di pengaruhi dan di goda Setan dan Iblis yang merupakan musuh yang nyata bagi manusia bahkan akan terus memompa dan memanas-manasi manusia dengan memunculkan keinginan-keinginan buruk untuk menghalalkan segala cara, yang berawal dari memperturutkan hawa nafsu. Atas keberadaan Setan dan Iblis ini yang akan terus berusaha membawa umat manusia ke lembah kenistaan dan kehinaan, telah di beritahukan Allah Swt dalam Qs Yassin-60 “ Bukankah Aku telah memerintahkan padamu hai Bani Adam supaya kamu tidak menyembah (menuruti bisikan Syaitan?). Sesungguhnya Syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu “. Sabda Rasulullah Saw ‘ Telah masuk kedalam tubuhmu penyakit-penyakit umat terdahulu (yaitu)Hasad, Iri, Dengki, itulah yang akan membinasakan agama, bukan dengki dan iri mencukur rambut “. ( Hr. Ahmad & Tarmizi ).
Maksud hadis Rasulullah Saw di atas adalah bahwa hancurnya atau terpecahnya agama menjadi tercerai-berai, saling membenci, bermusuhan dan saling merusak tiada lain di sebabkan oleh sifat hasad, iri dan saling mendengki di antara penganutnya sendiri yang tak berkesudahan, dan membiarkan keadaan diri dan rohaninya di permainkan oleh tipu daya setan dan iblis. Bukankah Iblis di keluarkan dan di usir dari dalam sorga oleh Allah karena menyimpan sifat hasad, iri dan dengki dengan keberadaan Adam yang di nampakan dalam sikapnya yang sombong, angkuh dan pongah yang terkenal dengan istilah Aba wa Istaqbara atau aku lebih baik dari pada dia ?. Padahal Iblis di perintahkan Allah sujud pada Adam hanya untuk menghormati keberadaannya di dalam sorga yang akhirnya mencikal bakali kemunculan umat manusia di permukaan bumi ini.
Begitu juga penyakit hasad, iri dan dengki ini juga menimpa anak keturunan Nabi Adam ( Qabil) yang terus di kompori oleh iblis untuk memiliki saudara kembar yang bukan haknya dengan melampiaskan kedengkian hatinya pada adiknya sendiri (Habil). Sehingga jatuhlah claim terhadap diri si Qabil sebagai pelaku pembunuhan pertama di atas bumi ini, sedangkan darah pertama yang membasahi bumi Allah ini adalah darah dari tubuh si Habil. Hal ini tidak akan pernah bisa di bendung sampai akhir zaman selama sifat hasad, iri, dengki sifat, sombong, pongah dan sifat-sifat buruk lainya tetap di pelihara dalam hati setiap manusia. Setiap pembunuhan yang terjadi di muka bumi ini sampai akhir zaman maka Qabil akan mendapat dosanya selain dosa si pembunuh tsb. Semoga Allah menjauhkan kita dari sifat ini. Allah Swt berfiraman “ Dan carilah pada apa-apa yang telah di karuniakan Allah kepadamu dari kenikmatan dunia dan berbuat baiklah kepada orang lain. Sebagaimana Allah telah berbuat baik kapadamu dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi ( Qs Al Qashash-77 ). “Orang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih di cintai oleh Allah dari pada orang mukmin yang lemah” ( Al Hadis ).
Firman Allah dan hadis Saw di atas memerintahkan pada umat manusia untuk selalu berprilaku baik terhadap semua makhluk dan berlaku lemah lembut dalam usaha mencari kebahagiaan dunia wal akhirat dengan mempergunakan kekuatan dan ilmu pengetahuan yang dimiliki ke jalan yang baik dan benar. Karena setiap manusia yang di ciptakan Allah ke atas dunia ini bukanlah untuk jadi pecundang dan sampah masyarakat tapi manusia itu telah di siapkan oleh Allah, berpotensi besar untuk menjadi orang yang berguna baik untuk diri sendiri, keluarga maupun untuk bangsa dan negara ini apalagi untuk kehidupan akherat kelak. Dalam hal ini sangat di anjurkan sekali mengambil dan mengupas keteladanan dari Rasulullah Saw yang telah tercatat sebagai manusia tersukses dunia akherat dalam sejarah umat manusia.
Baru berumur 12 tahun saja sudah melakukan perjalanan jauh untuk berdagang, dan pada umur 25 tahun telah menjadi seorang pemuda yang memiliki akhlak mulia dan sangat terpercaya pribadinya. Dan yang sangat mengagumkan dan akan di kenang oleh seluruh umat islam di seluruh penjuru dunia ini adalah Beliau telah berhasil dengan sukses, walaupun tidak sedikit rintangan dan halangan sampai pada ancaman untuk merobah prikehidupan khususnya bangsa Arab (jahiliyah) ke arah yang berprikemanusiaan, beradab dan berketuhanan. Mempersatukan masyarakat Arab dalam segala bidang dengan segala daya dan upaya hanya dalam kurun waktu 20 tahun. Yang menginspirasi berkembangnya ajaran islam ke seluruh pelosok dunia dengan segala nikmat yang di bawanya. Lalu bagaimana dengan negara yang sudah bebas dari belenggu penjajahan seperti Indonesia ini?, yang sudah merdeka lebih kurang sudah 60 tahun, namun masih ada yang tega membunuh, menghina dan mencaci-maki memperkosa hak-hak asasi manusia, tingkat korupsi yang semakin menggila, kasus busung lapar di mana-mana dalam negeri yang kaya raya dan masih banyak lagi untuk di sebutkan. Padahal negeri ini terkenal dengan tingkat kereligiusanya yang tinggi dan memiliki umat islam terbesar.
Sebab-sebab Dengki
Rasa dengki pada dasarnya tidak timbul kecuali karena kecintaan kepada dunia. Dan dengki biasanya banyak terjadi di antara orang-orang terdekat; antar keluarga, antarteman sejawat, antar tetangga dan orang-orang yang berde-katan lainnya. Sebab rasa dengki itu timbul karena saling berebut pada satu tujuan. Dan itu tak akan terjadi pada orang-orang yang saling berjauhan, karena pada keduanya tidak ada ikatan sama sekali.
Adapun orang yang mencintai akhirat, yang mencintai untuk mengetahui Allah, malaikat-malaikat, nabi-nabi dan kerajaanNya di langit maupun di bumi maka mereka tidak akan dengki kepada orang yang mengetahui hal yang sama. Bahkan sebaliknya, mereka malah mencintai bahkan bergembira terhadap orang-orang yang mengetahuiNya. Karena maksud mereka adalah mengetahui Allah dan mendapatkan kedudukan yang tinggi di sisiNya. Dan karena itu, tidak ada kedengkian di antara mereka.
Kecintaan kepada dunia yang mengakibatkan dengki antarsesama disebabkan oleh banyak hal. Di antaranya karena permusuhan. Ini adalah penyebab kedengkian yang paling parah. Ia tidak suka orang lain menerima nikmat, karena dia adalah musuhnya. Diusahakanlah agar jangan ada kebajikan pada orang tersebut. Bila musuhnya itu mendapat nikmat, hatinya menjadi sakit karena bertentangan dengan tujuannya. Permusuhan itu tidak saja terjadi antara orang yang sama kedudukannya, tetapi juga bisa terjadi antara atasan dan bawahannya. Sehingga sang bawahan misalnya, selalu berusaha menggoyang kekuasaan atasannya.
Sebab kedua adalah ta’azzuz (merasa paling mulia). Ia keberatan bila ada orang lain melebihi dirinya. Ia takut apabila koleganya mendapatkan kekuasaan, pengetahuan atau harta yang bisa mengungguli dirinya.
Sebab ketiga, takabbur atau sombong. Ia memandang remeh orang lain dan karena itu ia ingin agar dipatuhi dan diikuti perintahnya. Ia takut apabila orang lain memperoleh nikmat, berbalik dan tidak mau tunduk kepadanya. Termasuk dalam sebab ini adalah kedengkian orang-orang kafir Quraisy kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yang seorang anak yatim tapi kemudian dipilih Allah untuk menerima wahyuNya. Kedengkian mereka itu dilukiskan Allah Ta’ala dalam firmanNya, yang artinya: “Dan mereka berkata: Mengapa Al Qur’an ini tidak diturunkan kepada seorang besar dari salah satu dua negeri (Makkah dan Thaif) ini?” (QS. Az Zukhruf: 31) Maksudnya, orang-orang kafir Quraisy itu tidak keberatan mengikuti Muhammad, andai saja beliau itu keturunan orang besar, tidak dari anak yatim atau orang biasa.
Sebab keempat, merasa ta’ajub dan heran terhadap kehebatan dirinya. Hal ini sebagaimana yang biasa terjadi pada umat-umat terdahulu saat menerima dakwah dari rasul Allah. Mereka heran manusia yang sama dengan dirinya, bahkan yang lebih rendah kedudukan sosialnya, lalu menyandang pangkat kerasulan, karena itu mereka mendengki-nya dan berusaha menghilangkan pangkat kenabian tersebut sehingga mereka berkata: “Adakah Allah mengutus manusia sebagai rasul?” (QS. Al-Mu’minun: 34). Allah Ta’ala menjawab keheranan mereka dengan firmanNya, yang artinya: “Dan apakah kamu (tidak percaya) dan heran bahwa datang kepada kamu peringatan dari Tuhanmu dengan perantaraan seorang laki-laki dari golonganmu agar dia memberi peringatan kepadamu ?” (QS. Al A’raaf: 63)
Sebab kelima, takut mendapat saingan. Bila seseorang menginginkan atau mencintai sesuatu maka ia khawatir kalau mendapat saingan dari orang lain, sehingga tidak terkabullah apa yang ia inginkan. Karena itu setiap kelebihan yang ada pada orang lain selalu ia tutup-tutupi. Bila tidak, dan persaingan terjadi secara sportif, ia takut kalau dirinya tersaingi dan kalah. Dalam hal ini bisa kita misalkan dengan apa yang terjadi antardua wanita yang memperebutkan seorang calon suami, atau sebaliknya. Atau sesama murid di hadapan gurunya, seorang alim dengan alim lainnya untuk mendapatkan pengikut yang lebih banyak dari lainnya, dan sebagainya.
Sebab keenam, ambisi memimpin (hubbur riyasah). Hubbur riyasah dengan hubbul jah (senang pangkat/kedudukan) adalah saling berkaitan. Ia tidak menoleh kepada kelemahan dirinya, seakan-akan dirinya tak ada tolok bandingnya. Jika ada orang di pojok dunia ingin menandingi-nya, tentu itu menyakitkan hatinya, ia akan mendengkinya dan menginginkan lebih baik orang itu mati saja, atau paling tidak hilang pengaruhnya.
Sebab ketujuh, kikir dalam hal kebaikan terhadap sesama hamba Allah. Ia gembira jika disampaikan khabar pada-nya bahwa si fulan tidak berhasil dalam usahanya. Sebaliknya ia merasa sedih jika diberitakan, si fulan berhasil mencapai kesuksesan yang dicarinya. Orang sema-cam ini senang bila orang lain terbelakang dari dirinya, seakan-akan orang lain itu mengambil dari milik dan simpanannya. Ia ingin meskipun nikmat itu tidak jatuh padanya, agar ia tidak jatuh pada orang lain. Ia tidak saja kikir dengan hartanya sendiri, tetapi kikir dengan harta orang lain. Ia tidak rela Allah memberi nikmat kepada orang lain. Dan inilah sebab kedengkian yang banyak terjadi.
Terapi Mengobati Dengki
Hasad atau dengki adalah penyakit hati yang paling berbahaya. Dan hati tidak bisa diobati kecuali dengan ilmu dan amal. Ilmu tentang dengki yaitu hendaknya kita ketahui bahwa hasad itu sangat membahayakan kita, baik dalam hal agama maupun dunia. Dan bahwa kedengkian itu setitikpun tidak membahayakan orang yang didengki, baik dalam hal agama atau dunia, bahkan ia malah memetik manfaat darinya. Dan nikmat itu tidak akan hilang dari orang yang kita dengki hanya karena kedengkian kita. Bahkan seandainya ada orang yang tidak beriman kepada hari Kebangkitan, tentu lebih baik baginya meninggalkan sifat dengki daripada harus menanggung sakit hati yang berkepan-jangan dengan tiada manfaat sama sekali, apatah lagi jika kemudian siksa akhirat yang sangat pedih menanti?
Bahkan kemenangan itu ada pada orang yang didengki, baik untuk agama maupun dunia. Dalam hal agama, orang itu teraniaya oleh Anda, apalagi jika kedengkian itu tercermin dalam kata-kata, umpatan, penyebaran rahasia, kejelekan dan lain sebagainya. Dan balasan itu akan dijumpai di akhirat. Adapun kemenang-annya di dunia adalah musuhmu bergembira karena kesedihan dan kedengkianmu itu.
Adapun amal yang bermanfaat yaitu hendaknya kita melakukan apa yang merupakan lawan dari kedengkian. Misalnya, jika dalam jiwa kita ada iri hati kepada seseorang, hendaknya kita berusaha untuk memuji perbuatan baiknya, jika jiwa ingin sombong, hendaknya kita melawannya dengan rendah hati, jika dalam hati kita terbetik keinginan menahan nikmat pada orang lain maka hendaknya kita berdo’a agar nikmat itu ditambahkan. Dan hendaknya kita teladani perilaku orang-orang salaf yang bila mendengar ada orang iri padanya, maka mereka segera memberi hadiah kepada orang tersebut. Dan sebagai penutup tulisan ini, ada baiknya kita renungkan kata-kata Ibnu Sirin: “Saya tidak pernah mendengki kepada seorangpun dalam urusan dunia, sebab jika dia penduduk Surga, maka bagaimana aku menghasudnya dalam urusan dunia sedangkan dia berjalan menuju Surga. Dan jika dia penduduk Neraka, bagaimana aku menghasud dalam urusan dunianya sementara dia sedang berjalan menuju ke Neraka.”
Sangat sulitnya menerima karakter negatif seseorang karena secara psikologi mungkin memiliki karakter tersebut, seperti bercermin, hanya saja mungkin tidak mau mengakui bahwa diri sendiri memiliki satu, dua atau lebih karakter negatif itu. Sebelum berkomentar dan merasa tidak nyaman terhadap karakter seseorang ada baiknya jika mengetahui dahulu, yang mana karakter negatif. Diri sendiri? tanyalah hati pribadi, karena hati tidak pernah berbohong atau keluarga terdekat atau sahabat kita, karakter macam apakah yg kita miliki? baru setelah kita mengetahuinya, dengan pasrah, sadar, sabar dan tidak munafik “mengobati” karakter negatif tersebut, karena jiwa kita “sakit”. Jiwa yang sakit tidak dapat dengan serta merta dihilangkan secepat kilat dan instan dengan terapi pengobatan psikologi, hanya dengan keimanan dan kedewasaan, jiwa yang sakit dapat sembuh. Pertanyaannya bagaimana melakukan pengobatan itu? perlu ditelusuri sebelumnya asal muasal jiwa yang sakit berasal dari mana? dari kekecewaankah? kesedihan menahun? amarah? dendam? tidak mau menerima kenyataan? tidak puas diri? karena sebagian point-point yang disebutkan tsb dapat dengan mudah merubah karakter baik seseorang menjadi karakter terburuk. Untuk itu silahkan tanyakan dengan jujur pada diri anda sebabnya apa? kategorikan sebab2 tersebut, pilah dan obati satu-satu. Jangan lakukan pengobatan massal atas karakter negatif tersebut, karena emosi kita seringkali menolak untuk menyembuhkan jiwa yang sakit. Jadilah seperti kupu-kupu, dari sesuatu yang buruk menjadi sesuatu yang indah.
Tidak sedikit manusia mencari pengobatan tersebut dengan mendengar, mendatangi ceramah-ceramah, dakwah, seminar motivasi dsb, padahal obat penyembuhannya ada pada diri kita sendiri, hanya kita pura-pura tidak tahu atau rasa itu terhalang oleh keegoisan karena merasa nyaman bersembunyi dalam karakter itu, memakai topeng dan tidak mau mengakui bahwa jiwa kita sakit.
Percuma saja kita mendengarkan dakwah, ceramah, seminar motivasi dll, hasilnya akan nihil juga dan membuang waktu jika kita tidak mau berubah, useless! lalu kita membatin, kenapa harus berubah? jawabannya karena kita makhluk sosial, memerlukan orang lain dalam kehidupan, karena kita tidak bisa berdiri sendiri! jika kita nyaman dengan karakter buruk tersebut, coba tanya orang sekitar, apakah mereka nyaman dengan karakter buruk kita? jawabannya pasti tidak, kemudian kita berkilah, kita hanya manusia biasa tidak luput dari sifat dan karakter buruk atau bersikap masa bodoh, itu berarti kita adalah manusia yang kerdil, pengecut, tidak beradab, barbar, tak punya hati dan hanya akan menambah panjang dan sulitnya pengobatan itu kelak dan seyogyanya kita yang akan merugi dunia dan akhirat. Belum lagi dampaknya bisa turun temurun, bukankah sifat baik dan buruk akan kita wariskan pada anak cucu kita kelak, jadi sebetulnya yang akan merugi adalah berkuadrat-kuadrat menerobos kesetiap kehidupan masa depan.
Mudah menemukan obat itu, bersihkan jiwa kita dari akar penyebabnya dengan : banyak bersyukur, ikhlas menerima hal buruk yang terjadi dalam hidup kita dan gembleng terus keimanan kita, tersenyumlah, karena dengan tersenyum hati yang kecut jadi segar dan lembut, balaslah perbuatan buruk orang lain dengan kebaikan kita tanpa pamrih dan tidak dibuat-buat, sering-seringlah melihat dengan mata lebar dan hati yang jernih dilingkungan sekitar dan sesama kita yang masih kurang beruntung dibanding kita, niscaya sakitnya jiwa kita akan sirna. Mulailah semua itu dari diri kita sendiri…. alhasil orang disekitar kita akan terkontaminasi dengan karakter perubahan kita yang lebih baik.
Jadi tak usah heran, kesal atau marah jika kita menemukan orang yang berkarakter buruk dan sangat menganggu hubungan sosial kita, pahami saja karena justru kita seharusnya prihatin pada mereka karena mereka “sakit” dan kita tidak mau jadi seperti mereka kan?
Tips menghadapi orang-orang yang berkarakter buruk :
1. jangan terpancing emosi atau sakit hati, tetaplah jernih berpikir
2. tak usah membalas apalagi melabrak
3. jangan menjelek-jelekan mereka
4. ramahlah pada mereka
5. jangan kucilkan mereka
6. berbaik sangkalah pada mereka
7. balas dengan perkataan yang sopan
8. ajaklah berbicara empat mata
9. jangan sinis menghadapi mereka
10. kasihanilah mereka dengan mencoba menyadarkan mereka
11. berilah kado
12. maafkan mereka
pufa- Kapten
- Jumlah posting : 286
Join date : 26.06.10
Re: Iri dan Dengki Penyakit Hati Yang Harus Dijauhi dan Cara Menghadapinya
yak opo to iki,....cegat kono mlayu rene,..
Anyway,terima kasih pak ustad atas pencerahannya,semoga berguna bagi kita semua,...
Amien,....
Anyway,terima kasih pak ustad atas pencerahannya,semoga berguna bagi kita semua,...
Amien,....
Jagonantang- Premium member
- Jumlah posting : 1856
Join date : 15.08.08
Lokasi : pondok kelapa,jakarta timur
Re: Iri dan Dengki Penyakit Hati Yang Harus Dijauhi dan Cara Menghadapinya
Insya Allah ..sama2 nech sesepuh, smga ane bisa di bimbing lgi
pufa- Kapten
- Jumlah posting : 286
Join date : 26.06.10
iri dan dengki penyakit hati yang harus dijauhi dan cara menghadapinya
Assalamu'alaikum Wr Wb.
Subhanalloh ternyata dalam media Papaji ada seorang ustad yang mensyiarkan kebaikan dengan penuh semangat. Dan berikut ini saya sedikit menambah, dalam rangka memperbaiki isi hati dalam diri kita sendiri :
Allah SAW telah mengilhami manusia dengan kebaikan dan keburukan. Keburukan dalam diri kita selalu bekerja untuk setan. Al-Qur`an menjelaskan kedua sisi jiwa kita tersebut,
“Dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya), maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketaqwaannya, sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.” (asy-Syams: 7-10)
Kita harus waspada terhadap sisi keburukan yang ada dalam diri kita sendiri dan selalu menjaga hati dalam menentang bahaya. Mengabaikan sisi keburukan jiwa kita tidak akan menolong kita lepas dari keburukannya. Akan tetapi, kita harus menyucikan jiwa seperti yang diajarkan dalam Al-Qur`an.
Dengan demikian, kaum mukminin tidak pernah menyatakan bahwa diri mereka suci, tetapi tetap berhati-hati terhadap hasutan dan kesia-siaan jiwa mereka. Pengakuan Yusuf a.s., “Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya, Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang,“ (Yusuf: 53) harus selalu diingat sebagai contoh yang baik untuk bersikap dengan tepat.
Manusia seharusnya mengawasi kelemahan jiwanya dan berbuat kebaikan serta mengekang nafsu, sebagaimana sebuah ayat tegaskan, “... manusia itu menurut tabiatnya kikir....” (an-Nisaa`: 128) Ke arah mana keserakahan mengarahkan manusia, juga tercatat dalam Al-Qur`an. Hawa nafsu adalah yang mendorong salah satu anak Adam membunuh saudaranya, “Maka hawa nafsu Qabil menjadikannya menganggap mudah membunuh saudaranya, sebab itu dibunuhnyalah, maka jadilah ia seorang di antara orang-orang yang merugi.” (al-Maa`idah: 30) Kecenderungan yang sama yang menyebabkan Samiri menyesatkan pengikut Musa ketika beliau tidak ada. Samiri berkata, “… dan demikianlah nafsuku membujukku.” (Thaahaa: 96)
Satu-satunya cara mencapai keselamatan adalah dengan mengekang nafsu,
“... Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (al-Hasyr: 9)
“Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal(nya).” (an-Naazi’aat: 40-41)
Perjuangan melawan hawa nafsu adalah pertempuran yang terbesar bagi seorang manusia. Mereka harus membatasi emosi dan keinginannya, yang mana yang dapat diterima dan yang mana yang tidak dapat diterima. Ia harus melawan dorongan nafsu dalam jiwanya, seperti keegoisan, iri hati, sombong, dan serakah.
Jiwa kita mempunyai kecenderungan untuk menyenangi hasrat dan keinginan yang sia-sia. Mereka membisikkan kepada kita bahwa kita akan merasa puas ketika kita memperoleh harta lebih dan mendapatkan status yang lebih tinggi dalam masyarakat. Walaupun demikian, semua kesenangan ini tidak pernah memuaskan orang-orang yang beriman dalam arti yang sebenarnya. Semakin banyak harta yang kita miliki, semakin besar keinginan untuk memiliki yang lebih banyak lagi. Dengan beragam cara, jiwa kita mengarahkan kita agar berbuat seperti halnya binatang buas yang tidak pernah merasa puas.
Jiwa kita akan merasa puas jika menyerahkan diri kita sepenuhnya hanya kepada Allah, tidak kepada hawa nafsu yang rendah. Kita diciptakan untuk menyembah Allah, “ … Ingatlah, hanya dengan mengingat Allahlah hati kita menjadi tenteram.” (ar-Ra’d: 28) Tidak ada lagi yang dapat memberikan ketenangan dan kepuasan pada diri setiap manusia selain itu.
Itulah sebabnya, orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya memiliki kepuasan jiwa. Hal ini terjadi karena mereka menjauhkan diri dari kejahatan, melawan nafsu jiwa mereka, dan membaktikan diri hanya kepada Allah.
“Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jamaah hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku.” (al-Fajr: 27-30)
Bila ada kebaikan semata-mata karena Alloh SWT, dan bila ada kesalahan itu semua karena kekhilafan dan kesalahan manusia.
Wassalamu'alaikum Wr Wb.
Subhanalloh ternyata dalam media Papaji ada seorang ustad yang mensyiarkan kebaikan dengan penuh semangat. Dan berikut ini saya sedikit menambah, dalam rangka memperbaiki isi hati dalam diri kita sendiri :
Allah SAW telah mengilhami manusia dengan kebaikan dan keburukan. Keburukan dalam diri kita selalu bekerja untuk setan. Al-Qur`an menjelaskan kedua sisi jiwa kita tersebut,
“Dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya), maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketaqwaannya, sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.” (asy-Syams: 7-10)
Kita harus waspada terhadap sisi keburukan yang ada dalam diri kita sendiri dan selalu menjaga hati dalam menentang bahaya. Mengabaikan sisi keburukan jiwa kita tidak akan menolong kita lepas dari keburukannya. Akan tetapi, kita harus menyucikan jiwa seperti yang diajarkan dalam Al-Qur`an.
Dengan demikian, kaum mukminin tidak pernah menyatakan bahwa diri mereka suci, tetapi tetap berhati-hati terhadap hasutan dan kesia-siaan jiwa mereka. Pengakuan Yusuf a.s., “Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya, Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang,“ (Yusuf: 53) harus selalu diingat sebagai contoh yang baik untuk bersikap dengan tepat.
Manusia seharusnya mengawasi kelemahan jiwanya dan berbuat kebaikan serta mengekang nafsu, sebagaimana sebuah ayat tegaskan, “... manusia itu menurut tabiatnya kikir....” (an-Nisaa`: 128) Ke arah mana keserakahan mengarahkan manusia, juga tercatat dalam Al-Qur`an. Hawa nafsu adalah yang mendorong salah satu anak Adam membunuh saudaranya, “Maka hawa nafsu Qabil menjadikannya menganggap mudah membunuh saudaranya, sebab itu dibunuhnyalah, maka jadilah ia seorang di antara orang-orang yang merugi.” (al-Maa`idah: 30) Kecenderungan yang sama yang menyebabkan Samiri menyesatkan pengikut Musa ketika beliau tidak ada. Samiri berkata, “… dan demikianlah nafsuku membujukku.” (Thaahaa: 96)
Satu-satunya cara mencapai keselamatan adalah dengan mengekang nafsu,
“... Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (al-Hasyr: 9)
“Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal(nya).” (an-Naazi’aat: 40-41)
Perjuangan melawan hawa nafsu adalah pertempuran yang terbesar bagi seorang manusia. Mereka harus membatasi emosi dan keinginannya, yang mana yang dapat diterima dan yang mana yang tidak dapat diterima. Ia harus melawan dorongan nafsu dalam jiwanya, seperti keegoisan, iri hati, sombong, dan serakah.
Jiwa kita mempunyai kecenderungan untuk menyenangi hasrat dan keinginan yang sia-sia. Mereka membisikkan kepada kita bahwa kita akan merasa puas ketika kita memperoleh harta lebih dan mendapatkan status yang lebih tinggi dalam masyarakat. Walaupun demikian, semua kesenangan ini tidak pernah memuaskan orang-orang yang beriman dalam arti yang sebenarnya. Semakin banyak harta yang kita miliki, semakin besar keinginan untuk memiliki yang lebih banyak lagi. Dengan beragam cara, jiwa kita mengarahkan kita agar berbuat seperti halnya binatang buas yang tidak pernah merasa puas.
Jiwa kita akan merasa puas jika menyerahkan diri kita sepenuhnya hanya kepada Allah, tidak kepada hawa nafsu yang rendah. Kita diciptakan untuk menyembah Allah, “ … Ingatlah, hanya dengan mengingat Allahlah hati kita menjadi tenteram.” (ar-Ra’d: 28) Tidak ada lagi yang dapat memberikan ketenangan dan kepuasan pada diri setiap manusia selain itu.
Itulah sebabnya, orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya memiliki kepuasan jiwa. Hal ini terjadi karena mereka menjauhkan diri dari kejahatan, melawan nafsu jiwa mereka, dan membaktikan diri hanya kepada Allah.
“Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jamaah hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku.” (al-Fajr: 27-30)
Bila ada kebaikan semata-mata karena Alloh SWT, dan bila ada kesalahan itu semua karena kekhilafan dan kesalahan manusia.
Wassalamu'alaikum Wr Wb.
mas Joko aja ah...- Kapten
- Jumlah posting : 325
Join date : 29.08.09
Lokasi : kendal jawa tengah
Re: Iri dan Dengki Penyakit Hati Yang Harus Dijauhi dan Cara Menghadapinya
Subhanallah... Jazakallah Khair ne tausiyahnya Ustadz... Insya Allah dech sering2 dech kita brsama anggota papaji mengupload tausiyah2 ini, sehingga kita juga mnjadi ajang share perkuat iman sesama pecinta ayam
pufa- Kapten
- Jumlah posting : 286
Join date : 26.06.10
Re: Iri dan Dengki Penyakit Hati Yang Harus Dijauhi dan Cara Menghadapinya
Salam Papaji..
Mas Pufa.. Kalo ngetik posting panjang2.. Sekali jadi atw separo2.. He..He..He.. Just kidding.. Biar suasananya sejuk kembali..
Salam..
Mas Pufa.. Kalo ngetik posting panjang2.. Sekali jadi atw separo2.. He..He..He.. Just kidding.. Biar suasananya sejuk kembali..
Salam..
ari delta- Jendral
- Jumlah posting : 1427
Join date : 30.05.10
Age : 39
Lokasi : semarang
re: iri dan dengki
maaf sekedar masukan aja... papaji itu i-nya bukan islam tp i-nya indonesia jd jgn ada agama trtentu yg d bawa dlm forum, hormatilah yg lain, kita indonesia... salam
masapip- Kapten
- Jumlah posting : 235
Join date : 25.04.10
Age : 46
Lokasi : Udanawu Blitar
Re: Iri dan Dengki Penyakit Hati Yang Harus Dijauhi dan Cara Menghadapinya
religious kita brsama mas,Alhamdulillah agama saya islam jadi sya up load gmana yg di ajarin Islam,nah klo mas mau upload ajarannya mas upload aja sya g bkal protes lgian anee kagak dapet warning dri mas admin peace bro
pufa- Kapten
- Jumlah posting : 286
Join date : 26.06.10
Re: Iri dan Dengki Penyakit Hati Yang Harus Dijauhi dan Cara Menghadapinya
Aaaaamiiiiiiiiiiiinnnnnn..................................
savvo- Kapten
- Jumlah posting : 320
Join date : 22.08.09
Re: Iri dan Dengki Penyakit Hati Yang Harus Dijauhi dan Cara Menghadapinya
Hehehehehehehehe..........
alang- Kolonel
- Jumlah posting : 992
Join date : 28.07.09
Age : 52
Lokasi : Ciputat, Tangerang
Re: Iri dan Dengki Penyakit Hati Yang Harus Dijauhi dan Cara Menghadapinya
Mas pufa banyak dalil ni rupanya. Kira-kira ada gak ya dalil yg menghalalkan ngadu ayam? Ya maksudnya biar mantap iman saya kalo pas lg ngadu ayam gitu.
Jhonoedyn- kopral
- Jumlah posting : 29
Join date : 09.05.10
Age : 45
Lokasi : Bojonegoro
Re: Iri dan Dengki Penyakit Hati Yang Harus Dijauhi dan Cara Menghadapinya
mas jhoenedyn: saya smbil nunduk ngetik balasannya nech... malu,g boleh ngadu binatang,tpi sya msh punya kbiasaan buruk ngetes ayam yg mau saya beli..smga selesai dri ayamnya mas hendro ini sya g bkal ngetes2 atau beli ayam lgi dech.. thanks ne mas tgurannya
pufa- Kapten
- Jumlah posting : 286
Join date : 26.06.10
Re: Iri dan Dengki Penyakit Hati Yang Harus Dijauhi dan Cara Menghadapinya
Kalau bawa2 agama, agak sensitif nih.
Hati2... Jangan keterusan.
Hati2... Jangan keterusan.
Re: Iri dan Dengki Penyakit Hati Yang Harus Dijauhi dan Cara Menghadapinya
Jhonoedyn wrote:Mas pufa banyak dalil ni rupanya. Kira-kira ada gak ya dalil yg menghalalkan ngadu ayam? Ya maksudnya biar mantap iman saya kalo pas lg ngadu ayam gitu.
Kalo dalilnya ga ada Mas.....tapi setahu saya ngadu ayam itu tidak sama dengan menyiksa binatang.......lha wong ayam yang mau diadu itu di rawat sebagus bagusnya...dikasih jamu...dilatih dengan baik....tidurnya aja pake krudung biar ga digigit nyamuk......jadi silahkan saja sampeyan ngadu ayam anda dengan MANTAP....hehehehehehe
Modesto- Jendral
- Jumlah posting : 1182
Join date : 21.03.10
Age : 43
Lokasi : Ponorogo
Re: Iri dan Dengki Penyakit Hati Yang Harus Dijauhi dan Cara Menghadapinya
mas Pufa yth,Agenda anda sebenarnya apa sih...???
savvo- Kapten
- Jumlah posting : 320
Join date : 22.08.09
Re: Iri dan Dengki Penyakit Hati Yang Harus Dijauhi dan Cara Menghadapinya
waduh klo bawa2 agama berat urusannya boss...
opik_98- Kolonel
- Jumlah posting : 782
Join date : 11.02.09
Lokasi : Serang-Banten
Re: Iri dan Dengki Penyakit Hati Yang Harus Dijauhi dan Cara Menghadapinya
masapip wrote:maaf sekedar masukan aja... papaji itu i-nya bukan islam tp i-nya indonesia jd jgn ada agama trtentu yg d bawa dlm forum, hormatilah yg lain, kita indonesia... salam
Wah... jangan begitu mas, bukankah dengan tulisan anda yang saya tebalkan artinya kita harus menghormati setiap orang yang berpendapat apapun itu "background"nya dia. Saya baca semua postingan bang puffa, menurut saya, amat sangat manusiawi dan bahkan ada beberapa yang bisa kita ambil nilai positifnya. Mungkin karena kita agak merasa risih dan aneh saja dengan gaya tulisan beliau.
Salam JK
Joko- Kapten
- Jumlah posting : 274
Join date : 25.08.08
Age : 58
Lokasi : 08156032235
re: iri dan dengki penyakit hati yg harus d jauhi
wah kalo smua ajaran up load d sini jd bingung nich... sbenarnya ini forum hobi pa religi... he he he. tp kalo mas admin dan pngurus lain mengamini ya gak pa pa lah itung2 li makarimal akhlak...
masapip- Kapten
- Jumlah posting : 235
Join date : 25.04.10
Age : 46
Lokasi : Udanawu Blitar
Re: Iri dan Dengki Penyakit Hati Yang Harus Dijauhi dan Cara Menghadapinya
kita akuran saja ya,kan kita saudara semua,slama prbedaan pndapat itu tdk melecehkan khormatan agama dan keluarga kita,ane rasa sah2 saja..
@mas admin: jka lah mas tau kecintaan saya pd forum ini,itulah yg mbuat saya mngusulkan ide2 utk kta brsama bukan utk personal saya.. tpi jka mas geemonin nanya,tentunya saya tdk bsa brbohong utk mnjawab prtanyaan trsebut..
di facebook saya,sering mnulis juga tntang ayam,upload foto2 ayam,tpi bedanya d fb semuanya teman dan rkanan yg sudah saya kenal orangnya, stelah saya mnulis trsebut,bnyak yg mnertawakan dan mrasa malu ktika saya mnulis tntang ayam,tpi saya mrasa emang ada yg salah dg hobi ayam :::????
kan tdak,so jangan langsung micingan mata ktika saya mngatakan hobi saya adlah ayam..
mkanya saya mpromosikan utk tdak judi ayam di stiap postingan saya,agar forum kita ini tdk d lihat org sbagai tmpat prjudian ayam,trlepas jika ada juga yg brjudi ayam itu tanggungan dia pribadi tentunya tdak mbawa nama papaji..krna saya tdk ingin forum ini di tutup dan pengurusnya trkena masalah jika ada fitnah forum kita ini sbgai ajang prjudian...
kemudian saya mberikan postinhgan tentang religious adlh jika mreka melihat kita di papaji saling mnasehati tntang cara memelihara ayam,ada juga brbagi hal religious utk sesama,kmudian cara mbuat ayam kita tetap sbgai unggulan...
itulah tujuan saya,dan tntunya sya mbuat semuanya krena saya suka dan bangga mnjadi member forum papaji ini
@mas admin: jka lah mas tau kecintaan saya pd forum ini,itulah yg mbuat saya mngusulkan ide2 utk kta brsama bukan utk personal saya.. tpi jka mas geemonin nanya,tentunya saya tdk bsa brbohong utk mnjawab prtanyaan trsebut..
di facebook saya,sering mnulis juga tntang ayam,upload foto2 ayam,tpi bedanya d fb semuanya teman dan rkanan yg sudah saya kenal orangnya, stelah saya mnulis trsebut,bnyak yg mnertawakan dan mrasa malu ktika saya mnulis tntang ayam,tpi saya mrasa emang ada yg salah dg hobi ayam :::????
kan tdak,so jangan langsung micingan mata ktika saya mngatakan hobi saya adlah ayam..
mkanya saya mpromosikan utk tdak judi ayam di stiap postingan saya,agar forum kita ini tdk d lihat org sbagai tmpat prjudian ayam,trlepas jika ada juga yg brjudi ayam itu tanggungan dia pribadi tentunya tdak mbawa nama papaji..krna saya tdk ingin forum ini di tutup dan pengurusnya trkena masalah jika ada fitnah forum kita ini sbgai ajang prjudian...
kemudian saya mberikan postinhgan tentang religious adlh jika mreka melihat kita di papaji saling mnasehati tntang cara memelihara ayam,ada juga brbagi hal religious utk sesama,kmudian cara mbuat ayam kita tetap sbgai unggulan...
itulah tujuan saya,dan tntunya sya mbuat semuanya krena saya suka dan bangga mnjadi member forum papaji ini
pufa- Kapten
- Jumlah posting : 286
Join date : 26.06.10
Re: Iri dan Dengki Penyakit Hati Yang Harus Dijauhi dan Cara Menghadapinya
Buat Mas Ary :
Menurut saya penting untuk menjaga PAPAJI tetap netral dan bebas dari segala unsur SARA : Suku Agama Ras Politik.
Dan itu penting menurut saya karena diskusi tentang SARA hanya akan menimbulkan debat kusir berkepanjangan dan keluar dari tujuan utama PAPAJI sebagai Paguyuban Penggemar Ayam Jago Indonesia. Marilah kita membahas soal ayam saja dan sesuai dengan tujuan awal berdirinya PAPAJI.
Mohon maaf kalau salah....hanya sedikit urun rembug. Terima Kasih..
Menurut saya penting untuk menjaga PAPAJI tetap netral dan bebas dari segala unsur SARA : Suku Agama Ras Politik.
Dan itu penting menurut saya karena diskusi tentang SARA hanya akan menimbulkan debat kusir berkepanjangan dan keluar dari tujuan utama PAPAJI sebagai Paguyuban Penggemar Ayam Jago Indonesia. Marilah kita membahas soal ayam saja dan sesuai dengan tujuan awal berdirinya PAPAJI.
Mohon maaf kalau salah....hanya sedikit urun rembug. Terima Kasih..
Modesto- Jendral
- Jumlah posting : 1182
Join date : 21.03.10
Age : 43
Lokasi : Ponorogo
Re: Iri dan Dengki Penyakit Hati Yang Harus Dijauhi dan Cara Menghadapinya
saran yg bagus mas modesto...
klo ane juga bsa mberi pndapat,mungkin kita sudah ,pribadi ane sndiri ktika ane suka brhobi ayam laga ane trus d cap tukang judi ayam dan jauh dri nilai2 religi.. image2 yg seperti itulah yg ingin ane hapuskan,pandangan2 yg sperti itu.. mkanya jka katakanlah dlm 2 minggu sekali ada yg posting tentang religi dlm forum kita,mka org tdk bsa lgi mnilai kita seenaknya,..krna forum papaji mbagikan ilmu utk semua,tdk mnjadi forum utk prjudian dan d dalamnya ada juga postingan2 yg mngandung nilai religi bgi sesama anggotanya..
salam
klo ane juga bsa mberi pndapat,mungkin kita sudah ,pribadi ane sndiri ktika ane suka brhobi ayam laga ane trus d cap tukang judi ayam dan jauh dri nilai2 religi.. image2 yg seperti itulah yg ingin ane hapuskan,pandangan2 yg sperti itu.. mkanya jka katakanlah dlm 2 minggu sekali ada yg posting tentang religi dlm forum kita,mka org tdk bsa lgi mnilai kita seenaknya,..krna forum papaji mbagikan ilmu utk semua,tdk mnjadi forum utk prjudian dan d dalamnya ada juga postingan2 yg mngandung nilai religi bgi sesama anggotanya..
salam
pufa- Kapten
- Jumlah posting : 286
Join date : 26.06.10
Re: Iri dan Dengki Penyakit Hati Yang Harus Dijauhi dan Cara Menghadapinya
saat nya bercermin apakah iri dengki dan teman2x ny ada dalam hati kita sendiri....
JERRYJELEK- Sersan
- Jumlah posting : 160
Join date : 20.06.10
Age : 40
Lokasi : jogjakarta
Re: Iri dan Dengki Penyakit Hati Yang Harus Dijauhi dan Cara Menghadapinya
元主机
我认为重要的是保持PAPAJI保持中立,不受任何莎拉元素:民族政治种族宗教。
而且是我的问题,因为对种族的不容忍现象诡辩的讨论,只会造成长期及出作为一个球迷社区PAPAJI印尼雄鸡杰戈的主要目标。让我们对只按照目标鸡肉讨论PAPAJI成立。
如果错了,我们深表歉意....只是一个小的讨论。谢谢你..
所以这个议题不应该再讨论
apa artinya ya ...tolong dibaca.....
*
*
* Balas dengan kutipan
*
*
*
* Report post to moderator or admin
* Lock post for new reports
Peraturan Forum PAPAJI
Post Administrator on Fri Aug 15, 2008 3:50 pm
+
----
-
Persetujuan pengguna forum
PAPAJI forum adalah tempat yang terbuka dan dapat dimasuki oleh semua orang. Sifatnya yang 'real time' tidak memungkinkan kami untuk memeriksa dan mengkonfirmasikan kebenaran maupun kepatutan informasi yang dimuat disini satu-persatu. Semua informasi yang dimuat disini adalah pendapat dari penulisnya, dan bukan merupakan pendapat PAPAJI. Dengan menggunakan Forum ini anda menyetujui hal-hal dibawah ini:
1. Tanggung jawab atas semua informasi yang dimuat di forum ini berada pada penulisnya masing-masing. Administrator dan moderator bebas dari seluruh resiko apapun yang terjadi akibat pemuatan informasi anda di Forum ini.
2. Administrator berhak untuk menghapus, mengedit, dan/atau menyebarluaskan informasi yang anda berikan jika dipandang perlu, tanpa keharusan untuk menjelaskan alasannya.
3. Hak cipta untuk semua informasi yang dimuat di PAPAJI Forum berada ditangan PAPAJI, kecuali secara spesifik disebutkan lain. Anda setuju untuk tidak menyebarluaskan semua informasi yang ada di Forum PAPAJI tanpa ijin, dan anda juga dilarang memuat informasi yang hak ciptanya dimiliki pihak lain tanpa ijin dari pemegang hak cipta tersebut.
4. Anda setuju untuk mengikuti syarat-syarat dan petunjuk penggunaan Forum PAPAJI yang tercantum di bawah ini dan setiap perubahannya.
Syarat-syarat dan petunjuk penggunaan FORUM PAPAJI:
1. Anggota diharuskan memberi informasi yang benar dan membenarkannya dari waktu ke waktu bila perlu, terutama tetapi tidak terbatas pada hal-hal berikut: alamat e-mail, nama asli, dan lokasi anda. Admin berhak untuk sewaktu waktu meminta bukti identitas anda bila dipandang perlu tanpa keharusan untuk menjelaskan alasannya. Jika karena hal tertentu anda tidak ingin identitas anda diketahui umum anda dapat menginformasikan hal ini kepada administrator untuk menjelaskan alasannya, dengan dilampiri bukti identitas anda yang masih berlaku. Jika terjadi tindakan hukum atas informasi yang anda berikan admin berhak untuk memberikan identitas anda dan semua yang diketahui tentang anda kepada pihak berwajib.
2. Administrator dan Moderator adalah sukarelawan yang mengurus forum ini dan menjaganya agar menjadi tempat yang menarik dan bermanfaat bagi orang banyak. Hargai mereka! Kata-kata kasar atau ancaman yang ditujukan kepada mereka tidak akan ditoleransi dan akan mengakibatkan ybs di 'ban'.
3. Dilarang menggunakan kata-kata kasar, bernada SARA, maupun pornografi di setiap bagian Forum yang terbuka untuk umum atau dapat diakses oleh semua orang.
4. Setiap kegiatan yang mengatasnamakan PAPAJI atau bagiannya harus mendapat ijin lebih dahulu dari pengurus PAPAJI.
5. Dilarang melakukan publikasi maupun kegiatan yang menyangkut Partai Politik, Agama, Suku, maupun golongan tertentu di Forum PAPAJI.
6. Dilarang menyerang orang lain secara pribadi. Anda boleh menyerang pendapatnya tetapi tidak orangnya.
7. Dilarang menggunakan nama PAPAJI untuk acara tertentu tanpa ijin dari administrator Forum PAPAJI.
8. Dilarang berjualan atau menawarkan barang di ruangan forum ini kecuali atas ijin admin. Informasi mengenai produk/jasa dapat dicantumkan sepanjang berupa informasi dan tidak merupakan promosi. Dalam hal ini penentuan akhir berada di tangan admin.
9. Dilarang menyebarkan spam, surat berantai dan informasi yang tidak dapat diverifikasikan kebenarannya di Forum ini.
10. Masukkan posting anda di ruangan yang benar. Dilarang memposting suatu informasi lebih dari satu kali atau mepostingnya di lebih dari satu ruangan. Jangan membajak topik orang lain. Jika isi posting anda sudah melenceng dari judul topik bukalah topik baru. Jika anda ragu ragu anda dapat menghubungi admin.
11. Jangan mengobrol di ruangan forum. Obrolan dapat dilakukan melalui private message. Sebelum anda memposting sesuatu pikirkan lebih dulu apakah isinya menarik bagi banyak orang? Posting yang ditujukan kepada satu atau dua orang saja sebaiknya dilakukan melalui private message. Sebaliknya informasi yang menarik bagi banyak orang dapat diposting di ruangan forum.
12. Dilarang menggunakan huruf besar/kapital semua, huruf berukuran besar, bold, dan berwarna dalam posting anda kecuali pada bagian tertentu seperti judul, sub judul, atau penekanan.
13. Gunakan fungsi 'search' yang terdapat di navigation bar maupun seluruh ruangan untuk mencaritahu apakah informasi yang yang cari atau akan anda sampaikan sudah pernah dimuat sebelumnya. Ini akan menghindari pengulangan topik yang sama dibahas berkali-kali di forum.
14. Buatlah judul thread yang deskriptif, sehingga orang lain dapat mengetahui isinya dan membuat keputusan untuk membaca atau tidak membacanya dari judulnya. Jangan hanya menulis 'Mau tanya dong' atau 'Pengumuman' tapi tuliskan apa yang ingin anda tanyakan atau beritahukan secara lengkap.
15. Fungsi atau Tombol 'Quote' berguna untuk mengutip isi posting sebelumnya dalam posting anda. Jika anda menggunakan fungsi ini kutiplah seperlunya saja dengan cara mendelete bagian yang tidak penting.
Pelanggaran terhadap ketentuan diatas akan pengakibatkan dihapusnya posting anda, peringatan kepada anda, maupun 'ban' sementara maupun permanen terhadap anda.
我认为重要的是保持PAPAJI保持中立,不受任何莎拉元素:民族政治种族宗教。
而且是我的问题,因为对种族的不容忍现象诡辩的讨论,只会造成长期及出作为一个球迷社区PAPAJI印尼雄鸡杰戈的主要目标。让我们对只按照目标鸡肉讨论PAPAJI成立。
如果错了,我们深表歉意....只是一个小的讨论。谢谢你..
所以这个议题不应该再讨论
apa artinya ya ...tolong dibaca.....
*
*
* Balas dengan kutipan
*
*
*
* Report post to moderator or admin
* Lock post for new reports
Peraturan Forum PAPAJI
Post Administrator on Fri Aug 15, 2008 3:50 pm
+
----
-
Persetujuan pengguna forum
PAPAJI forum adalah tempat yang terbuka dan dapat dimasuki oleh semua orang. Sifatnya yang 'real time' tidak memungkinkan kami untuk memeriksa dan mengkonfirmasikan kebenaran maupun kepatutan informasi yang dimuat disini satu-persatu. Semua informasi yang dimuat disini adalah pendapat dari penulisnya, dan bukan merupakan pendapat PAPAJI. Dengan menggunakan Forum ini anda menyetujui hal-hal dibawah ini:
1. Tanggung jawab atas semua informasi yang dimuat di forum ini berada pada penulisnya masing-masing. Administrator dan moderator bebas dari seluruh resiko apapun yang terjadi akibat pemuatan informasi anda di Forum ini.
2. Administrator berhak untuk menghapus, mengedit, dan/atau menyebarluaskan informasi yang anda berikan jika dipandang perlu, tanpa keharusan untuk menjelaskan alasannya.
3. Hak cipta untuk semua informasi yang dimuat di PAPAJI Forum berada ditangan PAPAJI, kecuali secara spesifik disebutkan lain. Anda setuju untuk tidak menyebarluaskan semua informasi yang ada di Forum PAPAJI tanpa ijin, dan anda juga dilarang memuat informasi yang hak ciptanya dimiliki pihak lain tanpa ijin dari pemegang hak cipta tersebut.
4. Anda setuju untuk mengikuti syarat-syarat dan petunjuk penggunaan Forum PAPAJI yang tercantum di bawah ini dan setiap perubahannya.
Syarat-syarat dan petunjuk penggunaan FORUM PAPAJI:
1. Anggota diharuskan memberi informasi yang benar dan membenarkannya dari waktu ke waktu bila perlu, terutama tetapi tidak terbatas pada hal-hal berikut: alamat e-mail, nama asli, dan lokasi anda. Admin berhak untuk sewaktu waktu meminta bukti identitas anda bila dipandang perlu tanpa keharusan untuk menjelaskan alasannya. Jika karena hal tertentu anda tidak ingin identitas anda diketahui umum anda dapat menginformasikan hal ini kepada administrator untuk menjelaskan alasannya, dengan dilampiri bukti identitas anda yang masih berlaku. Jika terjadi tindakan hukum atas informasi yang anda berikan admin berhak untuk memberikan identitas anda dan semua yang diketahui tentang anda kepada pihak berwajib.
2. Administrator dan Moderator adalah sukarelawan yang mengurus forum ini dan menjaganya agar menjadi tempat yang menarik dan bermanfaat bagi orang banyak. Hargai mereka! Kata-kata kasar atau ancaman yang ditujukan kepada mereka tidak akan ditoleransi dan akan mengakibatkan ybs di 'ban'.
3. Dilarang menggunakan kata-kata kasar, bernada SARA, maupun pornografi di setiap bagian Forum yang terbuka untuk umum atau dapat diakses oleh semua orang.
4. Setiap kegiatan yang mengatasnamakan PAPAJI atau bagiannya harus mendapat ijin lebih dahulu dari pengurus PAPAJI.
5. Dilarang melakukan publikasi maupun kegiatan yang menyangkut Partai Politik, Agama, Suku, maupun golongan tertentu di Forum PAPAJI.
6. Dilarang menyerang orang lain secara pribadi. Anda boleh menyerang pendapatnya tetapi tidak orangnya.
7. Dilarang menggunakan nama PAPAJI untuk acara tertentu tanpa ijin dari administrator Forum PAPAJI.
8. Dilarang berjualan atau menawarkan barang di ruangan forum ini kecuali atas ijin admin. Informasi mengenai produk/jasa dapat dicantumkan sepanjang berupa informasi dan tidak merupakan promosi. Dalam hal ini penentuan akhir berada di tangan admin.
9. Dilarang menyebarkan spam, surat berantai dan informasi yang tidak dapat diverifikasikan kebenarannya di Forum ini.
10. Masukkan posting anda di ruangan yang benar. Dilarang memposting suatu informasi lebih dari satu kali atau mepostingnya di lebih dari satu ruangan. Jangan membajak topik orang lain. Jika isi posting anda sudah melenceng dari judul topik bukalah topik baru. Jika anda ragu ragu anda dapat menghubungi admin.
11. Jangan mengobrol di ruangan forum. Obrolan dapat dilakukan melalui private message. Sebelum anda memposting sesuatu pikirkan lebih dulu apakah isinya menarik bagi banyak orang? Posting yang ditujukan kepada satu atau dua orang saja sebaiknya dilakukan melalui private message. Sebaliknya informasi yang menarik bagi banyak orang dapat diposting di ruangan forum.
12. Dilarang menggunakan huruf besar/kapital semua, huruf berukuran besar, bold, dan berwarna dalam posting anda kecuali pada bagian tertentu seperti judul, sub judul, atau penekanan.
13. Gunakan fungsi 'search' yang terdapat di navigation bar maupun seluruh ruangan untuk mencaritahu apakah informasi yang yang cari atau akan anda sampaikan sudah pernah dimuat sebelumnya. Ini akan menghindari pengulangan topik yang sama dibahas berkali-kali di forum.
14. Buatlah judul thread yang deskriptif, sehingga orang lain dapat mengetahui isinya dan membuat keputusan untuk membaca atau tidak membacanya dari judulnya. Jangan hanya menulis 'Mau tanya dong' atau 'Pengumuman' tapi tuliskan apa yang ingin anda tanyakan atau beritahukan secara lengkap.
15. Fungsi atau Tombol 'Quote' berguna untuk mengutip isi posting sebelumnya dalam posting anda. Jika anda menggunakan fungsi ini kutiplah seperlunya saja dengan cara mendelete bagian yang tidak penting.
Pelanggaran terhadap ketentuan diatas akan pengakibatkan dihapusnya posting anda, peringatan kepada anda, maupun 'ban' sementara maupun permanen terhadap anda.
Re: Iri dan Dengki Penyakit Hati Yang Harus Dijauhi dan Cara Menghadapinya
sama saya juga ndak tahu.............
Re: Iri dan Dengki Penyakit Hati Yang Harus Dijauhi dan Cara Menghadapinya
lengkap dan jelas mas ferry...
irfan_dui- Kolonel
- Jumlah posting : 768
Join date : 08.06.10
Age : 42
Lokasi : yogyakarta 083840244401
Halaman 1 dari 2 • 1, 2
Similar topics
» ND = Tetelo (cara Menghadapinya)
» Merawat dan melatih
» apa yang harus dihitung jika ingin jualan ayam
» cara agar semua setiap anak ayam yang menetas selalu jago dan sedikit babon nya ada cara khusus nya gak
» Bangkok Selatan yang memikat hati
» Merawat dan melatih
» apa yang harus dihitung jika ingin jualan ayam
» cara agar semua setiap anak ayam yang menetas selalu jago dan sedikit babon nya ada cara khusus nya gak
» Bangkok Selatan yang memikat hati
Halaman 1 dari 2
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik