Sebuah peristiwa

Menjalani hidup memang penuh misteri dan kejutan, seringkali ketika kondisi terlihat lancar, terjadi sesuatu yang sangat tidak terduga dan bersifat luar biasa, yang sanggup memaksa kita untuk melakukan sesuatu langkah yang bersifat luar biasa pula. Nah, sekiranya/semisalkan ada penghobby berat ayam (anggap saja diri anda), mengalami sebuah kejadian luar biasa, yang berimplikasi pada pilihan paling logis yang ada adalah yang bersangkutan harus melepas seluruh koleksi ayamnya, termasuk semua proyeksi ternaknya yang telah dirintis secara susah payah, agar dapat mengatasi kejadian tersebut. Kira kira langkah bijak apa yang akan anda ambil? Monggo jika berkenan memberikan pendapat.

Salam kukuruyuk...

suatu keadaan yang luar biasa itu contohnya apa ya,...
oh mungkin temans ada punya pengalaman yang bisa diceritakan.

saya sendiri pernah mengalami suatu peristiwa yang mungkin untuk orang lain terpaksa harus berpisah dengan dunia ayam untuk waktu yang tidak tentu.
critain nggak ya,...
kalau dicritakan mungkin sudah basi, karena banyak teman papaji jakarta yang sudah tahu atau ikut dalam peristiwanya.

tapi kalau terpaksa harus memilih,....jangan ragu untuk mengucapkan "selamat tinggal ayam aduan"
entah kapan kita kan jumpa lagi

X_X X_X‎​.•*˚*•.Hä Ðέê♓.•*˚*•.X_XX_X
Tiga kali mencoba comen...tiga kali pula kuhapus
ƗƗɐƗƗɐƗƗɐ "̮ ƗƗɐƗƗɐƗƗɐ bingung juga jadinya
╋╋ị̣̥̲k ╋╋ị̣̥̲k ╋╋ị̣̥̲k ╋╋ị̣̥̲k ╋╋ị̣̥̲ッ
º°˚˚°ː:'( ː̖°˚˚°º
,/ ^^
Apapun pilihannya, berusaha untuk ikhlas tuntutannya
Jangan lupa minumnya tetap teh ......
Mohon maap bang kalo kurang berkenan

saya pilih melepas seluruh koleksi ayam saya. untuk selanjutnya 'akal sehat' lebih berperan daripada 'nafsu sehat'. urutannya :

1. Keluarga
2. Pekerjaan
3. Persahabatan
4. Selingkuhan
5. Ayam

karena saya penganut 4 Sehat 5 Sempurna....

Kadirvanhoten wrote:Menjalani hidup memang penuh misteri dan kejutan, seringkali ketika kondisi terlihat lancar, terjadi sesuatu yang sangat tidak terduga dan bersifat luar biasa, yang sanggup memaksa kita untuk melakukan sesuatu langkah yang bersifat luar biasa pula. Nah, sekiranya/semisalkan ada penghobby berat ayam (anggap saja diri anda), mengalami sebuah kejadian luar biasa, yang berimplikasi pada pilihan paling logis yang ada adalah yang bersangkutan harus melepas seluruh koleksi ayamnya, termasuk semua proyeksi ternaknya yang telah dirintis secara susah payah, agar dapat mengatasi kejadian tersebut. Kira kira langkah bijak apa yang akan anda ambil? Monggo jika berkenan memberikan pendapat.

Salam kukuruyuk...

Ada masalah luar biasa apa mas Budi, kok sampai harus seekstrim itu solusinya ? menurut saya pribadi harus ditentukan dulu skala prioritas dalam kehidupan kita baru kemudian bisa memutuskan langkah terbaik untuk penyelesaian masalahnya, jika melepas semua koleksi ayam sekaligus proyeksi bisnis dibelakangnya adalah sebuah pilihan terakhir/terbaik maka ya harus dijalani sekalipun dengan berat hati....................................

Tetapi sebelum melakukan langkah tersebut tentunya sudah dipertimbangkan solusi alternatif lainnya, misal bagaimana jika tidak harus melepas melainkan cuma dipindah kandangkan alias pindah tempat saja, jika masalahnya adalah benturan dengan lingkungan soal keberadaan kandang ternak kita.................................

Salah satu langkah paling aman dalam menekuni hobi ayam adalah menjadikan hobi ini sekaligus sebagai sumber penghidupan alias menjadi pekerjaan utama kita, maka ayam akan menjadi skala prioritas utama karena mennyangkut penghidupan kita sekeluarga dan sudah pasti akan didukung oleh keluarga, jika masalahnya ada kaitan dengan keluarga.................................

Meninggalkan hobi ayam pernah saya alami selama beberapa tahun karena tuntutan pekerjaan di tempat baru yang kondisinya belum memungkinkan untuk menekuni hobi ini, salah satunya belum kenal dengan penghobi lain ditempat yang baru, tetapi begitu saya bertemu 1 orang penghobi maka dengan cepat (hitungan hari) langsung kenal dan membaur dengan komunitas ayam yang sudah ada di kota tersebut dan mulai ikut mengkoleksi ayam lagi.................................

Salam solusi................

Ada cerita hobby motor besar, ada org yg masih ngontrak rumah tapi krn gila moge.
sudah maksa beli moge (bekas). Ada juga yg sampai lupa beli beras.touring berminggu minggu.

Ada lagi cerita org hobby golf, 8 jam waktunya dilapangan (judi), uahanya terbengkalai. bangkrut !

Prinsipnya jangan jadikan hobby sbg istri kedua. keluarga, pekerjaan adalah no 1.
TOP!

Kadirvanhoten wrote:Menjalani hidup memang penuh misteri dan kejutan, seringkali ketika kondisi terlihat lancar, terjadi sesuatu yang sangat tidak terduga dan bersifat luar biasa, yang sanggup memaksa kita untuk melakukan sesuatu langkah yang bersifat luar biasa pula. Nah, sekiranya/semisalkan ada penghobby berat ayam (anggap saja diri anda), mengalami sebuah kejadian luar biasa, yang berimplikasi pada pilihan paling logis yang ada adalah yang bersangkutan harus melepas seluruh koleksi ayamnya, termasuk semua proyeksi ternaknya yang telah dirintis secara susah payah, agar dapat mengatasi kejadian tersebut. Kira kira langkah bijak apa yang akan anda ambil? Monggo jika berkenan memberikan pendapat.

Salam kukuruyuk...

Hobby dibagi menjadi 2 :

1. Hobby yg menghasilkan uang
2. hobby yg menghabiskan uang

Kalau bisa hobby ayam tapi bisa menjual itu pilihan paling bagus
kalau bisa hobby ayam tapi tidak berjudi, itu lebih baguss

hamas wrote:Ada cerita hobby motor besar, ada org yg masih ngontrak rumah tapi krn gila moge.
sudah maksa beli moge (bekas). Ada juga yg sampai lupa beli beras.touring berminggu minggu.

Ada lagi cerita org hobby golf, 8 jam waktunya dilapangan (judi), uahanya terbengkalai. bangkrut !

Prinsipnya jangan jadikan hobby sbg istri kedua. keluarga, pekerjaan adalah no 1.
TOP!

setuju dengan mas hamas.....

Share pengalaman dan pendapat yang berguna (setidaknya buat saya dan semoga buat semua juga)...

Jagonantang wrote:suatu keadaan yang luar biasa itu contohnya apa ya,...
oh mungkin temans ada punya pengalaman yang bisa diceritakan.

saya sendiri pernah mengalami suatu peristiwa yang mungkin untuk orang lain terpaksa harus berpisah dengan dunia ayam untuk waktu yang tidak tentu.
critain nggak ya,...
kalau dicritakan mungkin sudah basi, karena banyak teman papaji jakarta yang sudah tahu atau ikut dalam peristiwanya.

tapi kalau terpaksa harus memilih,....jangan ragu untuk mengucapkan "selamat tinggal ayam aduan"
entah kapan kita kan jumpa lagi

Keputusan yang mantab pakdhe...Sekiranya berguna untuk forum, mungkin boleh juga diceritakan pengalamannya om...

cay wrote:X_X X_X‎​.•*˚*•.Hä Ðέê♓.•*˚*•.X_XX_X
Tiga kali mencoba comen...tiga kali pula kuhapus
ƗƗɐƗƗɐƗƗɐ "̮ ƗƗɐƗƗɐƗƗɐ bingung juga jadinya
╋╋ị̣̥̲k ╋╋ị̣̥̲k ╋╋ị̣̥̲k ╋╋ị̣̥̲k ╋╋ị̣̥̲ッ
º°˚˚°ː:'( ː̖°˚˚°º
,/ ^^
Apapun pilihannya, berusaha untuk ikhlas tuntutannya
Jangan lupa minumnya tetap teh ......
Mohon maap bang kalo kurang berkenan

Aduh sampai bikin segitunya buat senior satu ini, mohon maaf lho bang...Memang saya akui sangat membingungkan bang, namun advisnya mantab...ikhlas kata kuncinya...

bunsun wrote:saya pilih melepas seluruh koleksi ayam saya. untuk selanjutnya 'akal sehat' lebih berperan daripada 'nafsu sehat'. urutannya :

1. Keluarga
2. Pekerjaan
3. Persahabatan
4. Selingkuhan
5. Ayam

karena saya penganut 4 Sehat 5 Sempurna....

Sip...tegas sekali bang, akal sehat di atas nafsu sehat...

Hendro wrote:

Kadirvanhoten wrote:Menjalani hidup memang penuh misteri dan kejutan, seringkali ketika kondisi terlihat lancar, terjadi sesuatu yang sangat tidak terduga dan bersifat luar biasa, yang sanggup memaksa kita untuk melakukan sesuatu langkah yang bersifat luar biasa pula. Nah, sekiranya/semisalkan ada penghobby berat ayam (anggap saja diri anda), mengalami sebuah kejadian luar biasa, yang berimplikasi pada pilihan paling logis yang ada adalah yang bersangkutan harus melepas seluruh koleksi ayamnya, termasuk semua proyeksi ternaknya yang telah dirintis secara susah payah, agar dapat mengatasi kejadian tersebut. Kira kira langkah bijak apa yang akan anda ambil? Monggo jika berkenan memberikan pendapat.

Salam kukuruyuk...

Ada masalah luar biasa apa mas Budi, kok sampai harus seekstrim itu solusinya ? menurut saya pribadi harus ditentukan dulu skala prioritas dalam kehidupan kita baru kemudian bisa memutuskan langkah terbaik untuk penyelesaian masalahnya, jika melepas semua koleksi ayam sekaligus proyeksi bisnis dibelakangnya adalah sebuah pilihan terakhir/terbaik maka ya harus dijalani sekalipun dengan berat hati....................................

Tetapi sebelum melakukan langkah tersebut tentunya sudah dipertimbangkan solusi alternatif lainnya, misal bagaimana jika tidak harus melepas melainkan cuma dipindah kandangkan alias pindah tempat saja, jika masalahnya adalah benturan dengan lingkungan soal keberadaan kandang ternak kita.................................

Salah satu langkah paling aman dalam menekuni hobi ayam adalah menjadikan hobi ini sekaligus sebagai sumber penghidupan alias menjadi pekerjaan utama kita, maka ayam akan menjadi skala prioritas utama karena mennyangkut penghidupan kita sekeluarga dan sudah pasti akan didukung oleh keluarga, jika masalahnya ada kaitan dengan keluarga.................................

Meninggalkan hobi ayam pernah saya alami selama beberapa tahun karena tuntutan pekerjaan di tempat baru yang kondisinya belum memungkinkan untuk menekuni hobi ini, salah satunya belum kenal dengan penghobi lain ditempat yang baru, tetapi begitu saya bertemu 1 orang penghobi maka dengan cepat (hitungan hari) langsung kenal dan membaur dengan komunitas ayam yang sudah ada di kota tersebut dan mulai ikut mengkoleksi ayam lagi.................................

Salam solusi................

Terima kasih atas perhatiannya pak Hendro...Benar2 sosok senior yang patut menjadi panutan...Teringat saat pertama bertamu dan langsung dengan permintaan tolong yang merepotkan...Belum kenal dan tidak pernah bertemu sebelumnya, namun tetap welcome dengan sambutan ramah dan hangat hingga dapat bertukar pikiran berjam-jam dari siang sampai menjelang malam...Sekali lagi terima kasih pak...
Mohon maaf sekali belum dapat dan belum pernah ikut membantu pak Hendro...
Berdedikasi, berkomitmen dan bertanggung jawab... mantap dan lanjutken pak...
Salam Semarangan...

hamas wrote:Ada cerita hobby motor besar, ada org yg masih ngontrak rumah tapi krn gila moge.
sudah maksa beli moge (bekas). Ada juga yg sampai lupa beli beras.touring berminggu minggu.

Ada lagi cerita org hobby golf, 8 jam waktunya dilapangan (judi), uahanya terbengkalai. bangkrut !

Prinsipnya jangan jadikan hobby sbg istri kedua. keluarga, pekerjaan adalah no 1.
TOP!

Pada prinsipnya, seberat apapun hobby kita terhadap ayam aduan, ketika terpaksa dihadapkan pada pilihan seperti yang ada di dalam trit, suka atau tidak suka, mau atau tidak mau, maka langkah yang diambil adalah say goodbye to ayam adu, seperti pengalaman yang telah dibagi oleh rekan-rekan senior di atas...

Mungkin ada yang punya pemikiran/pendapat/pengalaman yang lain, monggo...

Maaf ikutan nimbrung mas

Mungkin lbh dari 25 thn lalu saya mulai senang sama ayam aduan.

Selama waktu itu.....sudah 3 X saya putus nyambung sama ayam.

Sekarang....mungkin sdh hampir 1 tahunan saya nggak piara ayam.

Selama perjalanan itu....banyak pelajaran,ilmu dan pengalaman yg bisa saya dapat dari ayam.

Tidak terlalu berat bagi saya utk berpisah dari ayam. Toh saya masih banyak teman ato kalangan....sekedar utk melepas rasa rindu saya terhadap ayam.

Karena saya yakin......dengan pengetahuan yg telah kita dapat....dan kelapangan esok yg bisa kita raih...baik dari fasilitas,waktu, ato dana........akan mudah bagi kita utk memulai kembali.

Selama kita yakin......kita emang cinta bener sama hobi yg satu ini.


Piss......

ekotepong wrote:Maaf ikutan nimbrung mas

Mungkin lbh dari 25 thn lalu saya mulai senang sama ayam aduan.

Selama waktu itu.....sudah 3 X saya putus nyambung sama ayam.

Sekarang....mungkin sdh hampir 1 tahunan saya nggak piara ayam.

Selama perjalanan itu....banyak pelajaran,ilmu dan pengalaman yg bisa saya dapat dari ayam.

Tidak terlalu berat bagi saya utk berpisah dari ayam. Toh saya masih banyak teman ato kalangan....sekedar utk melepas rasa rindu saya terhadap ayam.

Karena saya yakin......dengan pengetahuan yg telah kita dapat....dan kelapangan esok yg bisa kita raih...baik dari fasilitas,waktu, ato dana........akan mudah bagi kita utk memulai kembali.

Selama kita yakin......kita emang cinta bener sama hobi yg satu ini.


Piss......

kalo punya hoby /kesenangan bid.lain segera intens hoby lainnya tsb gitu aja.... lupa deh

Kadirvanhoten wrote:Menjalani hidup memang penuh misteri dan kejutan, seringkali ketika kondisi terlihat lancar, terjadi sesuatu yang sangat tidak terduga dan bersifat luar biasa, yang sanggup memaksa kita untuk melakukan sesuatu langkah yang bersifat luar biasa pula. Nah, sekiranya/semisalkan ada penghobby berat ayam (anggap saja diri anda), mengalami sebuah kejadian luar biasa, yang berimplikasi pada pilihan paling logis yang ada adalah yang bersangkutan harus melepas seluruh koleksi ayamnya, termasuk semua proyeksi ternaknya yang telah dirintis secara susah payah, agar dapat mengatasi kejadian tersebut. Kira kira langkah bijak apa yang akan anda ambil? Monggo jika berkenan memberikan pendapat.

Salam kukuruyuk...

menurut saya tugas dan keluarga lebih penting daripada hobi ayam ,putus nyambung dengan hobi itu biasa ,saya dari th 1985 sampai sekarang sudah puluhan kali putus nyambung dengan hobi ayam maupun merpati

tugas dan keluarga itu yg utama..

Apalagi kalo tugasnya menjadi Imam di Masjid,... jadi Penghulu,.. atau Ustad,...

Bukan cuma berpisah sebentar,.. malah bisa-bisa berhenti total....

cak nur wrote:Apalagi kalo tugasnya menjadi Imam di Masjid,... jadi Penghulu,.. atau Ustad,...

Bukan cuma berpisah sebentar,.. malah bisa-bisa berhenti total....

Pengalaman pribadi yo cak?

kisah nyata nih cak,

waktu sy lagi rame main burung dulu, ada orang kepasar burung membawa burung se pick up.
mukanya kusut dan putus asa. dia jual semua sekitar 15 ekor burung bagus2 ...borongan
murah sekali....abis bertengkar sama istrinya. disuruh milih hidup ama burung atau sama istri...
katanya orang pasar ... hari ini kita dapat rejeki nomplok.

bagi saya pribadi hobby ...harusnya membuat kita lebih rileks dan tidak stress.
kalo dia membuat kita stress mungkin lebih baik tidak perlu kita kerjakan

Paman dari seorang teman saya bercerai dengan istrinya gara-gara hobby ayam aduan
akibat lebih mementingkan hobbynya.

Menurut saya jika Mas Budi punya masalah yg perlu penyelesaian dengan pilihan yang sulit, sebaiknya disampaikan dulu permasalahannya. Sehingga yang akan memberi tanggapan atau saran menjadi fokus, tidak melebar kemana mana.
Tapi jika tidak ingin menyampaikan ya ndakk apa2, untuk bahan diskusi jadi pembahasannya luas,...

Dono wrote:Menurut saya jika Mas Budi punya masalah yg perlu penyelesaian dengan pilihan yang sulit, sebaiknya disampaikan dulu permasalahannya. Sehingga yang akan memberi tanggapan atau saran menjadi fokus, tidak melebar kemana mana.
Tapi jika tidak ingin menyampaikan ya ndakk apa2, untuk bahan diskusi jadi pembahasannya luas,...

Bermula dari hampir sebulan yang lalu, ada informasi seorang peternak (rekan kita juga) yang sedang dalam kebimbangan...Karena umur sudah lebih dari cukup, dan keadaan masih membujang, sementara keluarga besar telah memberikan warning akan keadaan tersebut, pada akhirnya rekan kita itu memutuskan untuk mencoba menata hidup lebih serius dengan mengambil sikap akan berhenti dulu dari dunia ayam adu dan melepas seluruh koleksi ayam dan juga materi ternaknya, untuk kemudian fokus total pada pekerjaan dan masa depan lebih dahulu...
Sebenarnya waktu itu ingin langsung menindaklanjuti karena materinya cukup menggiurkan dan harga relatif sangat murah (kebetulan penawaran sampai ke saya lewat personal yang bukan dari komunitas ayam/curhat perkawanan, jadi akurasi dan validitas info dan ceritanya lebih dari cukup).
Tetapi karena saya juga ternak, dan sebagai hobbiis menurut saya melakukan hal yang akan dilakukan oleh rekan kita itu ibarat melepas separuh nafas (agak melankolis dikit ah, hehe..), dan juga mengingat ternak serius itu tidak gampang, mulai dari pencarian bibit awal (indukan) hingga proses pengerjaannya, membuat saya bersimpati dan kemudian mengurungkan niat untuk langsung menindaklanjuti dan mengundurkan waktu dulu, sembari mencoba melihat perkembangan dan seberapa besar tekad rekan kita itu.
Ternyata memang benar, sangat tidak mudah melakukannya, karena sampai hari ini, rekan kita itu masih setia menjalani hobby. Sekiranya itu menimpa rekan2 lain, apakah kejadian juga akan sama? Itu yang melatarbelakangi pembuatan trit, berharap dapat didiskusikan dan siapa tahu rekan kita di atas (member forum juga) mengikuti alur diskusi dan mendapat pencerahan melalui forum...
Itu harapan saya, demikian om Dono...
Salam...tidak langsung...

Menurut saya masalah yang sedang dihadapi rekan kita diatas tidaklah terlalu rumit bahkan relatif mudah dan sederhana penyelesaiannya..................................

Jika hanya masalah status lajang dan pekerjaan tetap, maka solusinya adalah buktikan kepada keluarga bahwa menekuni hobi ayam juga bisa dijadikan sebagai pekerjaan yang mampu menghidupi dan menjanjikan (banyak diantara rekan kita yang sudah mencapai taraf tersebut dari menekuni hobi ayam ini)..................................

Sedangkan untuk soal status lajangnya adalah hal lain karena menyangkut masalah pilihan dan sifat, seharusnya diantara keduanya (lajang dan ayam) tidak bisa dikaitkan karena berbeda jalur.............................

Untuk status lajang saya hanya bisa memberikan saran secara normatif yaitu : didalam kamus cinta tidak dikenal rasa minder (apapun kondisi dan keadaaan kita), harus percaya diri tetapi juga realistis !!! dan jika sudah menemukan calon pasangan yang sehati, bisa menerima kondisi kita seutuhnya maka jangan tunda atau berlama lama lagi untuk segera menikahinya.................................


Salam sukses.......

Hendro wrote:Menurut saya masalah yang sedang dihadapi rekan kita diatas tidaklah terlalu rumit bahkan relatif mudah dan sederhana penyelesaiannya..................................

Jika hanya masalah status lajang dan pekerjaan tetap, maka solusinya adalah buktikan kepada keluarga bahwa menekuni hobi ayam juga bisa dijadikan sebagai pekerjaan yang mampu menghidupi dan menjanjikan (banyak diantara rekan kita yang sudah mencapai taraf tersebut dari menekuni hobi ayam ini)..................................

Sedangkan untuk soal status lajangnya adalah hal lain karena menyangkut masalah pilihan dan sifat, seharusnya diantara keduanya (lajang dan ayam) tidak bisa dikaitkan karena berbeda jalur.............................

Untuk status lajang saya hanya bisa memberikan saran secara normatif yaitu : didalam kamus cinta tidak dikenal rasa minder (apapun kondisi dan keadaaan kita), harus percaya diri tetapi juga realistis !!! dan jika sudah menemukan calon pasangan yang sehati, bisa menerima kondisi kita seutuhnya maka jangan tunda atau berlama lama lagi untuk segera menikahinya.................................


Salam sukses.......

Sundul sekaligus berharap semoga rekan kita membacanya...Semoga mendapat pencerahan teman...

Salam ternak ayam adu...

Kadirvanhoten wrote:Menjalani hidup memang penuh misteri dan kejutan, seringkali ketika kondisi terlihat lancar, terjadi sesuatu yang sangat tidak terduga dan bersifat luar biasa, yang sanggup memaksa kita untuk melakukan sesuatu langkah yang bersifat luar biasa pula. Nah, sekiranya/semisalkan ada penghobby berat ayam (anggap saja diri anda), mengalami sebuah kejadian luar biasa, yang berimplikasi pada pilihan paling logis yang ada adalah yang bersangkutan harus melepas seluruh koleksi ayamnya, termasuk semua proyeksi ternaknya yang telah dirintis secara susah payah, agar dapat mengatasi kejadian tersebut. Kira kira langkah bijak apa yang akan anda ambil? Monggo jika berkenan memberikan pendapat.

Salam kukuruyuk...

Sisakan Satu Ayam saja yaitu ayam kesayangan mas bro + Kurungan + Kelambu + batok makan/minum + karpet.

Tetap semangat Mas !!!!!

Jangan Putus Asa !!!!!

CAYYyyyOOOOOOOOOOOOO !!!!!!!!!!

OK''

WOW,,,SUNGGGUH MENARIK SEMUA KOMENT NYA,,
...YA kl aq pribadi harus punya prinsip yg kuat kl pisah dgn ayan demi keluarga mengapa tidak walau harus punya rasa hati yg,,,,,
sng tidak harus memelihara tapi cukup dengan memandang,,,

Klo memang harus memilih.... dan klo sampe harus mengorbankan ayam....
Apa boleh buat daah.... korbanin aja ayam-ayamnya...

Karena Ayam Bisa Di Cari kapanpun, dimanapun...



Salam Sotoy....
Rama"Taruno"

Sepakat dengan bos Rama Taruno ...salam sotoy again, hehehe...

Juga dengan mas Mard_dian...

Untuk bang Coky, wah saran yang sip tuh bang...Ntar khan lama-lama dan nggak terasa koleksi nambah lagi dan banyak lagi, hehehe... piss

Sebenarnya menurut saya apa yang diuraikan pak Hendro sangat bagus dan sangat memotivasi, hanya praktek lapangannya sangat tidak mudah...Berapa banyak diantara kita yang sebagian besar pemasukannya didapat dari profesi pekerjaan menekuni hobby ayam adu? Juga berapa besar prosentase masyarakat yang memandang menekuni ayam adu adalah sebuah pekerjaan yang dapat menjanjikan untuk masa depan dan dapat dijadikan sebagai pekerjaan utama? Jadi sangatlah wajar sekiranya rekan kita tersebut mengalami kegalauan luar biasa...

Semoga mendapat pencerahan yang terbaik untuk masa depan, teman...

Salam berani memilih dan memutuskan...

Sedikit info mengenai beberapa rekan yang sudah mencapai taraf sejahtera berkat menekuni ayam aduan :

- Salah satu rekan saya di Batam sudah bekerja secara mapan di salah satu BUMD disana dengan gaji yang waktu itu sudah cukup memadai kisaran 5 juta/bulan, tetapi dia tetap memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya tahun 2002 dan serius menekuni hobi ayam, ketika saya tanyakan dia menjawab bahwa dengan main ayam dia dapat 2 hal yaitu kesenangan sekaligus uangnya (menurut dia penghasilan dari main ayam justru lebih besar dari gaji bulanan yang dia terimanya) tapi saya tidak merekomendasikan hal ini karena rekan saya ini main ayam sebagai penjudi murni dan memang dia dikenal sangat piawai mengolah kurs sehingga ayam manapun yang menang dia tetap menang taruhannya, bahkan ngadu ayamnya sendiri kalahpun dia masih menang uangnya...........................

Bukan contoh yang baik tetapi kita bisa belajar dengan ketetapan hati dan kemantapannya dalam menentukan pilihan profesinya yang sekalipun beresiko tinggi tetap dijadikan pilihan hidupnya...................

- Salah satu rekan di Semarang yang memang dari dulunya tidak bekerja tetapi karena kemampuan dan kehandalannya dalam merawat ayam maka sekarang dipercaya oleh penghobi besar untuk mengelola ayam2nya termasuk membawa dan mencari tanding di arena, dan pemasukan dia masih dari memasok ayam kepada bosnya bahkan orang luar jika ingin memasok ayam juga harus lewat dia agar diterima sang bos dan tentu saja ada imbalan lagi atau dari permainan harga (jika harga dari penjual asalnya hanya 2 juta maka akan disetorkan ke bosnya dengan mark up yang cukup tinggi contohnya dijual 5 juta, berarti yang 3 juta masuk kantong dia pribadi) dan masih ada juga bonus dari bosnya jika ayam diadu menang..............................

Bukan contoh yang baik tapi dari kasus diatas dapat diambil pelajaran, bahwa dibutuhkan pemahaman yang mumpuni dalam dunia ayam, ketetapan hati dan sifat culas dalam mengelabui sang boss cukup beresiko tinggi terhadap karirnya tetapi mantap dijalaninya...........................

- Salah satu rekan di Semarang juga member PAPAJI dulunya tidak mempunyai pekerjaan tetap (jobless), setelah gabung dengan PAPAJI dan mulai aktif di FJB PAPAJI dan web lain, Facebook maupun sosial media lain maka sekarang kesejahteraan dapat diraihnya dan menjadikan usaha ayam aduan sebagai profesi yang mampu menghidupi keluarganya...................................

Contoh yang boleh ditiru bahwa dengan berusaha dijalur yang benar secara jujur dan bertanggung jawab maka keberhasilan hanya menunggu waktu saja................................

Demikian beberapa contoh kisah hidup, silakan dipilah dan dipilih yang menurut kita tepat dan baik untuk diikuti dan dikembangkan lagi menjadi lebih baik lagi bagi diri kita

Salam Motivasi...............