Berusahalah untuk selalu Jujur...

Dua orang yang melakukan transaksi jual beli berada dalam masa pilihan, selama keduanya belum

berpisah. Jika keduanya jujur dan menjelaskan [aib barangnya], niscaya diberkahi dalam

transaksinya, namun jika menyembunyikan dan berdusta, niscaya dihapus berkah transaksinya...

Semoga kita semua bisa selalu jujur dalam bertransaksi...

Amin. Sangat bermanfaat bagi pencerahaan rohani  

Jujurlah padaku...bila kau tak lagi cinta....tinggalkanlah aku bila tak mungkin bersama.......( Radja mode on)........(senyum)

Satu dua makan bubur,,,

Jual ayam harus jujur...

[Senyum]

AlfaFarm wrote:Satu dua makan bubur,,,

Jual ayam harus jujur...

[Senyum]

Kata Embahku "orang jujur disayang Tuhan dan majikan"

Jujur disayang pelanggan juga     

Jujur... Jujur... Jujur...
Agar Hidupmu Gak Hancur..   

Kalo kata sebagian besar pedagang diPJB forum sebelah... "JUJUR yo AJUR"    
hati2 terkontaminasi  

Saat melakukan abaran dengan ayam teman, sering kali terdengar kata-kata yang kurang enak di dengar. Karena ingin mendukung ayam kesayangan, sampai-sampai keluar kata-kata yang membuat telinga botoh lawah menjadi panas, mungkin karena menggap hal itu biasa saja jadinya tidak dipedulikan perasaan orang lain. Sekiranya bisa diam dan cukup mengamati ayam yang sedang diabar [mengamati kekurangan dan kelebian sebagai bahan evaluasi] mungkin itu lebih baik dari pada perkataan yang kurang enak didengar, kalau pun harus bicara maka bicaralah yang perlu dan baik. Mencari saudara itu sulit, dan mempertahankan saudara lebih sulit lagi. Saudara itu lebih baik dari pada ayam, walaupun itu ayam jawara 1000kali... Jagalah saudara mu...

Hutang, sesuatu yang sangat mudah kita temui di sekitar kita. Dengan berbagai alasan orang melakukan hutang. Yang pada intinya hutang itu harus dilunasi. Tapi apa yang diharapkan sering kali tidak sesui kenyataan. Orang yang berhutang melalaikan kewajibannya untuk melunasi hutangnya. Entah karena lupa sungguhan atau pura-pura lupa. Ingatlah, bahwa sesungguhnya hutang itu adalah penderitaan di malam hari dan kehinaan di siang hari. Penderitaan di malam hari karena orang yang berhutang tidak akan bisa tidur nyenyak selama hutangnya belum di lunasi, dan kehinaan disiang hari karena orang yang berhutang sering kali tidak berani bertatap muka dengan orang yang memberi hutang. Bahkan sering kali mencari jalan lain saat melihat orang yang memberi hutang. Dan karena hutang juga sering kali persaudaraan yang baik, menjadi persaudaarn yang kaku. Tidak saling tegur sapa dan tersenyum. Jangan liat nilai hutangnya, karena sekecil apa pun nilain hutang itu [walau 1rupian] tetap saja itu disebut dengan hutang, dan akan tetep ditutut untuk melunasinya. Semoga kita semua bisa menjadi orang yang selalu melunasi hutang, dan apa bila tidak mampu untuk berhutang, maka jangan nekad untuk berhutang. Hidup sederhana dan bersyukur akan lebih mententramkan jiwa.. [senyum]

Ada beberapa orang pecinta ayam adu dibenci oleh keluarga dan masyarakat. Sering kali keluarga dan masyarakat tersebut membenci bukan pada ayamnya, tapi lebih kepada pemilik ayam yang kadang melupakan kewajibannya sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Mereka melalaikan kepentingan keluarga dan masyarakat. Tidak memenuhi kewajiban sebagai kepala keluarga dan tidak memenuhi kewajiban sebagai masyarakat. Karena saking asyiknya main ayam, lupa untuk membantu istri dalam menjaga anak, saking asyiknya main ayam, lupa untuk bekerja bakti membuat jalan bersama masyarakat. Yang pada akhirnya si ayam kesayangan yang menjadi kambing hitam [ini pribahasa, bukan berarti ayam berubah menjadi kambing hitam]. Marilah kita sekuat tenaga untuk memenuhi kewajiban kita, dan kita tunaikan hak-hak mereka. Rawatlah ayam, perhatikan dan bersihkan kotorannya. Dan jadilah kepala keluarga dan masyarakat yang baik... [senyum]

AlfaFarm wrote:Ada beberapa orang pecinta ayam adu dibenci oleh keluarga dan masyarakat. Sering kali keluarga dan masyarakat tersebut membenci bukan pada ayamnya, tapi lebih kepada pemilik ayam yang kadang melupakan kewajibannya sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Mereka melalaikan kepentingan keluarga dan masyarakat. Tidak memenuhi kewajiban sebagai kepala keluarga dan tidak memenuhi kewajiban sebagai masyarakat. Karena saking asyiknya main ayam, lupa untuk membantu istri dalam menjaga anak, saking asyiknya main ayam, lupa untuk bekerja bakti membuat jalan bersama masyarakat. Yang pada akhirnya si ayam kesayangan yang menjadi kambing hitam [ini pribahasa, bukan berarti ayam berubah menjadi kambing hitam]. Marilah kita sekuat tenaga untuk memenuhi kewajiban kita, dan kita tunaikan hak-hak mereka. Rawatlah ayam, perhatikan dan bersihkan kotorannya. Dan jadilah kepala keluarga dan masyarakat yang baik... [senyum]

     

Janganlah engkau mencela ayam mu, jika engkau dapati ia kalah dalam pertarungan. Sesungguhnya dia telah berusaha. Sekiranya engkau tau rasanya dipukul oleh ayam, mungkin engkau akan menangis saat melihat ayam mu di pukul habis-habisan oleh ayam lawan sehingga jatuh tersungkur. Engkau bukan yang menciptakan mereka, hargailah mereka. Jika engkau dapati ayam engkau kalah maka hargailah mereka dengan baik, jika engkau mau menjualnya maka jualah dengan cara yang baik, tanpa harus mencela, jika engkau harus membunuhnya/menyembelihnya maka sembelihlah dengan cara yang baik. Semua orang senang jika ayam nya menang, tapi kekalahan pun bukan suatu aib jika menyikapinya dengan bijak. Ayam mu telah memeberikan kepusaan, hargailah dia... [senyum]

Mantab om

Kata2nya mendalam mas...ijin nyimak aja...  

AlfaFarm wrote:Dua orang yang melakukan transaksi jual beli berada dalam masa pilihan, selama keduanya belum

berpisah. Jika keduanya jujur dan menjelaskan [aib barangnya], niscaya diberkahi dalam

transaksinya, namun jika menyembunyikan dan berdusta, niscaya dihapus berkah transaksinya...

Semoga kita semua bisa selalu jujur dalam bertransaksi...

Amien.....
kl ane salah tlg diingetin ya mas, biar kagak keblabas.

ayo JUJUR,...
sampeyan saudaranya Roni Rayanto ya..!!
            
L A R i i i i LAGiiiiii........        
  

jaghana wrote:ayo JUJUR,...
sampeyan saudaranya Roni Rayanto ya..!!
            
L A R i i i i LAGiiiiii........        
  

lari terus biar perut ga gendut.......    

AlfaFarm wrote:Janganlah engkau mencela ayam mu, jika engkau dapati ia kalah dalam pertarungan. Sesungguhnya dia telah berusaha. Sekiranya engkau tau rasanya dipukul oleh ayam, mungkin engkau akan menangis saat melihat ayam mu di pukul habis-habisan oleh ayam lawan sehingga jatuh tersungkur. Engkau bukan yang menciptakan mereka, hargailah mereka. Jika engkau dapati ayam engkau kalah maka hargailah mereka dengan baik, jika engkau mau menjualnya maka jualah dengan cara yang baik, tanpa harus mencela, jika engkau harus membunuhnya/menyembelihnya maka sembelihlah dengan cara yang baik. Semua orang senang jika ayam nya menang, tapi kekalahan pun bukan suatu aib jika menyikapinya dengan bijak. Ayam mu telah memeberikan kepusaan, hargailah dia... [senyum]

like this yo..

Alkisah, seekor ular memasuki gudang tempat kerja tukang kayu di sore hari. Kebiasaan si tukang kayu, membiarkan sebagian peralatan kerjanya masih berserakan dan tidak merapikannya.

Nah ketika ular itu berjalan kesana kemari di dalam gudang, tanpa sengaja ia merayap di atas gergaji.

Tajamnya mata gergaji, menyebabkan perut ular terluka. Tapi ular beranggapan gergaji itu menyerangnya.

Ia pun membalas dengan mematuk gergaji itu berkali-kali.

Serangan itu menyebabkan luka parah di bagian mulutnya.

Marah & putus asa, ular berusaha mengerahkan kemampuan terakhirnya untuk mengalahkan musuhnya.

Ia pun membelit kuat gergaji itu. Maka tubuhnya terluka amat parah dan akhirnya ia pun mati..

Kadangkala, di saat kita marah, kita ingin melukai orang lain. Tapi sesungguhnya tanpa disadari, yang dilukai adalah diri kita sendiri.

Mengapa? Karena perkataan dan perbuatan di saat marah adalah perkataan dan perbuatan yang biasanya akan kita sesali di kemudian hari..


Mari, kita sama-sama belajar untuk tidak marah (atau setidaknya mampu meredakan marah) terhadap situasi buruk yang mungkin kita alami.

AlfaFarm wrote:Saat melakukan abaran dengan ayam teman, sering kali terdengar kata-kata yang kurang enak di dengar. Karena ingin mendukung ayam kesayangan, sampai-sampai keluar kata-kata yang membuat telinga botoh lawah menjadi panas, mungkin karena menggap hal itu biasa saja jadinya tidak dipedulikan perasaan orang lain. Sekiranya bisa diam dan cukup mengamati ayam yang sedang diabar [mengamati kekurangan dan kelebian sebagai bahan evaluasi] mungkin itu lebih baik dari pada perkataan yang kurang enak didengar, kalau pun harus bicara maka bicaralah yang perlu dan baik. Mencari saudara itu sulit, dan mempertahankan saudara lebih sulit lagi. Saudara itu lebih baik dari pada ayam, walaupun itu ayam jawara 1000kali... Jagalah saudara mu...

terlebih jikalau ayam lawan dah keteteran pas lagi ngabar banyak bacotnya mulai dari kalah tinggi lah kalah ini lah itulah, win is win, lose is a lose.......

Para peternak ayam itu menjual ayam, bukan menjual kemenangan. Kalau kemenangan itu dijual, pasti sudah banyak yang menjual. Disamping jualan ayam laga, juga jual kemenangan...

Semoga bermanfaat... [senyum]

Dalam berjual beli, selain keadaan barang perlu diuji, ada juga yang perlu diperhatikan.

Yaitu kesadaran dalam membeli barang, penjual yang sudah pandai maka selain menawarkan barang dagangannya, mereka juga pandai merangkai kata yang membuat sang pembeli merasa perlu dan beruntung saat membeli barang tersebut. Seseorang bijak pernah berkata, "Sebagian dari perkataan adalah sihir." Maksudnya, sebuah perkataan bisa mempengaruhi orang lain.

Maka dari itu, perlu kesadaran yang ekstra saat bertransaksi apa pun dan di mana pun, agar tidak ada penyesalan di kemudian hari nya.

"Sumpah itu melariskan dagangan, tetapi menghilangkan keberkahan."

Siapa yang telah menemukan sahabat, dia telah menemukan harta karun.

jaghana wrote:ayo JUJUR,...
sampeyan saudaranya Roni Rayanto ya..!!
            
L A R i i i i LAGiiiiii........        
  

Sempruuuuullllllll