Jangan beli ayam ke peternakan BESAR dan juga ayam di PASAR.

coki wrote:PenjuaL mah tidak bisa di katakan salah begitu saja,,, sebab di dalam dunia jual-beli tidak ada rumus jujur... sebab profit margin yang di cari penjual...
Nah,,, sebagai seorang pembeli seharusnya mempunyai ILMU mengetahui akan barang yang akan di belinya.......
Papanji...... telah memberikan suatu solusi....baik untuk pembeli untuk mendapat ILMU tentang mana ayam yang berkualitas maupun mana ayam yang tidak berkualitas......baik untuk penjual untuk menjual sebagian ayamnya.......
seumpanya seorang pembeli mengalami hal yang merugikan akan barang yang di belinya berarti ILMU si pembeli kurang M-A-N-T-A-P.....dan tidak dapat menuntut ganti atas kerugian yang di alaminya....... Mudah-mudahan,,,Papanji dapat menjadi SOLUSI baik untuk pembeli Ayam untuk mendapatkan Ayam berkualitas dengan harga murah....
OK""

OK" mangtabs nih....BTW PAPAJI mAS bukan papanji....hehehehehe

Menurut gw sih, kalo ♏ªµ beli jagoan, entah itu dr peternak besar maupun kampung2, yang penting kita cicik atau (sreg) dengan ayam yang kita pilih.
Biasanya ntar ayam itu bawa hoky buat kita lho.
Hahahaha...

Sebaiknya kalau kita mau membeli seekor ayam, kita harus menetapkan dulu tujuannya, apakah untuk beternak ataukah untuk di adu.
Memilih ayam untuk di adu, kita butuh ayam yang baik serta butuh test dikalangan, jadi kita tidak perlu tahu ayam tersebut berasal dari mana, atau trah apa, yang penting kita tahu ayam tersebut menang dengan bagus boleh kita ambil untuk diadu.
Memilih ayam untuk di ternak kalau saya trah yang paling penting, atau kalau bisa ayam Import, kenapa, karena biasanya ayam import mempunyai darah yang lebih murni dalam arti peternak Thai misalnya, mereka menghasilkan seekor ayam dengan tehnologi pemuliaan yang baik sehingga rata-rata ayam import menghasilkan anakan yang cukup seragam. Silahkan pendapat kawan-kawan..

Salam Hangat,

aji KBF Jogja

aji wrote:Sebaiknya kalau kita mau membeli seekor ayam, kita harus menetapkan dulu tujuannya, apakah untuk beternak ataukah untuk di adu.
Memilih ayam untuk di adu, kita butuh ayam yang baik serta butuh test dikalangan, jadi kita tidak perlu tahu ayam tersebut berasal dari mana, atau trah apa, yang penting kita tahu ayam tersebut menang dengan bagus boleh kita ambil untuk diadu.
Memilih ayam untuk di ternak kalau saya trah yang paling penting, atau kalau bisa ayam Import, kenapa, karena biasanya ayam import mempunyai darah yang lebih murni dalam arti peternak Thai misalnya, mereka menghasilkan seekor ayam dengan tehnologi pemuliaan yang baik sehingga rata-rata ayam import menghasilkan anakan yang cukup seragam. Silahkan pendapat kawan-kawan..

Salam Hangat,

aji KBF Jogja

Sangat setuju sekali dengan pendapat Pak Aji

Namun karena saya bukan pemain jadi saya cari yang Darah / Trah / Luri nya bs dipertanggung jawabkan . Karena dalm ternak ayam Darah / Trah / Luri tidak bs dibohongi . Itulah salah satu sebabnya kenapa ayam yang menangan namun anaknya gak kepake itu karena Darah / Trah / Luri nya gak jelas . Namun ayam menangan dengan Darah / Trah / Luri yg jelas InsyaAllah keturunan berikutnya akan terpakai asalkan selama aktif bertarung organ reproduksi tdk mengalami luka dalam .

Salam

Abu Aslam WSS wrote:

aji wrote:Sebaiknya kalau kita mau membeli seekor ayam, kita harus menetapkan dulu tujuannya, apakah untuk beternak ataukah untuk di adu.
Memilih ayam untuk di adu, kita butuh ayam yang baik serta butuh test dikalangan, jadi kita tidak perlu tahu ayam tersebut berasal dari mana, atau trah apa, yang penting kita tahu ayam tersebut menang dengan bagus boleh kita ambil untuk diadu.
Memilih ayam untuk di ternak kalau saya trah yang paling penting, atau kalau bisa ayam Import, kenapa, karena biasanya ayam import mempunyai darah yang lebih murni dalam arti peternak Thai misalnya, mereka menghasilkan seekor ayam dengan tehnologi pemuliaan yang baik sehingga rata-rata ayam import menghasilkan anakan yang cukup seragam. Silahkan pendapat kawan-kawan..

Salam Hangat,

aji KBF Jogja

Sangat setuju sekali dengan pendapat Pak Aji

Namun karena saya bukan pemain jadi saya cari yang Darah / Trah / Luri nya bs dipertanggung jawabkan . Karena dalm ternak ayam Darah / Trah / Luri tidak bs dibohongi . Itulah salah satu sebabnya kenapa ayam yang menangan namun anaknya gak kepake itu karena Darah / Trah / Luri nya gak jelas . Namun ayam menangan dengan Darah / Trah / Luri yg jelas InsyaAllah keturunan berikutnya akan terpakai asalkan selama aktif bertarung organ reproduksi tdk mengalami luka dalam .

Salam

Sama. Saya juga peternak. dalam hal beternak, yang harus di perhatikan adalah darah (turunan). masalah tehnik dan pukul nya tergantung selera masing-masing. akan tetapi turunan ayam yang secara kualitas di atas rata-rata (super) setelah di ternakan, kemungkinan besar tehnik dan pukulnya ga jauh berbeda dengan para pendahulunya.
salam

fakhry wrote:

Abu Aslam WSS wrote:

aji wrote:Sebaiknya kalau kita mau membeli seekor ayam, kita harus menetapkan dulu tujuannya, apakah untuk beternak ataukah untuk di adu.
Memilih ayam untuk di adu, kita butuh ayam yang baik serta butuh test dikalangan, jadi kita tidak perlu tahu ayam tersebut berasal dari mana, atau trah apa, yang penting kita tahu ayam tersebut menang dengan bagus boleh kita ambil untuk diadu.
Memilih ayam untuk di ternak kalau saya trah yang paling penting, atau kalau bisa ayam Import, kenapa, karena biasanya ayam import mempunyai darah yang lebih murni dalam arti peternak Thai misalnya, mereka menghasilkan seekor ayam dengan tehnologi pemuliaan yang baik sehingga rata-rata ayam import menghasilkan anakan yang cukup seragam. Silahkan pendapat kawan-kawan..

Salam Hangat,

aji KBF Jogja

Sangat setuju sekali dengan pendapat Pak Aji

Namun karena saya bukan pemain jadi saya cari yang Darah / Trah / Luri nya bs dipertanggung jawabkan . Karena dalm ternak ayam Darah / Trah / Luri tidak bs dibohongi . Itulah salah satu sebabnya kenapa ayam yang menangan namun anaknya gak kepake itu karena Darah / Trah / Luri nya gak jelas . Namun ayam menangan dengan Darah / Trah / Luri yg jelas InsyaAllah keturunan berikutnya akan terpakai asalkan selama aktif bertarung organ reproduksi tdk mengalami luka dalam .

Salam

Sama. Saya juga peternak. dalam hal beternak, yang harus di perhatikan adalah darah (turunan). masalah tehnik dan pukul nya tergantung selera masing-masing. akan tetapi turunan ayam yang secara kualitas di atas rata-rata (super) setelah di ternakan, kemungkinan besar tehnik dan pukulnya ga jauh berbeda dengan para pendahulunya.
salam

Jadi dari uraian kawan-kawan diatas dapat saya simpulkan, bahwa untuk para Peternak, dalam memilih seekor ayam, trah masih yang utama, kalau bisa trah bagus, kualitas bagus dan ini bisa kita dapat dari peternak besar maupun peternak kecil yang konsen atau import, mengenai ayam dari pasar, saya kira untuk kalangan peternak memang tidak direkomendasikan...mungkin untuk para pemain akan berbeda...silahkan kawan-kawan menanggapi..

Salam hangat,

aji KBF

Krn penasaran ama peternak besar..
km brkt k smg n banyumas dsktrnya..
saat melihat n nyoba ayam yg di fjb koq biasa2 aja smua. ga trasa greng dihati.
tertarik ama lancuran yg dikandang tpisah.
dblg mo dpke sdri n jk djual dgn hrga fantastis.
ktnya calon ATM..
jd ayam yg slama ini dijual di fjb brarti....
Ada2 aja pola pikirnya.hehe..

ada sedikit pengalaman lg..

semunggu yg lalu sy ngirik kanan kiri bertanya2 ke peternak2 di daerah sy..
setelah nemu ayam yang cocok liat tulangan,trah dsb.. kata peternak, ayam tersebut di patok harga ....... (sekian ratus ribu). setelah sy bertanya apa boleh ayam tersebut di tes/di jajal (bermaksud pengen tau teknik gaya tarung si ayam). kata si penjual "ya.. kalau mau di tes harga saya naikkan mas..,,, kalau ayamnya rusak / mati gimana, siapa ya nanggung rugi..???". "naik jd harga berapa ya pak ya..???" kata sy. Kaget di hati sy, naiknya gak nanggung2, harga ayam bisa jd 2x bahkan hampir 3x lipat dr harga pertama...
al hasil ,dengan uang yg tidak memadai ahirnya sy mengurungkan niat buat beli tu ayam..

bagaimana menurut senior dan teman2. apa memang benar saat ayam di tes / dijajal harga ayam jg ikut naik..???

salam.......

Jago Kandang wrote:Krn penasaran ama peternak besar..
km brkt k smg n banyumas dsktrnya..
saat melihat n nyoba ayam yg di fjb koq biasa2 aja smua. ga trasa greng dihati.
tertarik ama lancuran yg dikandang tpisah.
dblg mo dpke sdri n jk djual dgn hrga fantastis.
ktnya calon ATM..
jd ayam yg slama ini dijual di fjb brarti....
Ada2 aja pola pikirnya.hehe..

ke peternak siapa2 aja broderrr???

Spoiler:

Masbro nanyanya
liwat PM aja...kalo diforum takut kompor mledug

Modesto wrote:

Spoiler:

Masbro nanyanya
liwat PM aja...kalo diforum takut kompor mledug

betul bang modesto.. agar tidak terjadi kesalah pahaman antar teman2 / konco sak barengan...

Rozaqna-wahyu wrote:ada sedikit pengalaman lg..

semunggu yg lalu sy ngirik kanan kiri bertanya2 ke peternak2 di daerah sy..
setelah nemu ayam yang cocok liat tulangan,trah dsb.. kata peternak, ayam tersebut di patok harga ....... (sekian ratus ribu). setelah sy bertanya apa boleh ayam tersebut di tes/di jajal (bermaksud pengen tau teknik gaya tarung si ayam). kata si penjual "ya.. kalau mau di tes harga saya naikkan mas..,,, kalau ayamnya rusak / mati gimana, siapa ya nanggung rugi..???". "naik jd harga berapa ya pak ya..???" kata sy. Kaget di hati sy, naiknya gak nanggung2, harga ayam bisa jd 2x bahkan hampir 3x lipat dr harga pertama...
al hasil ,dengan uang yg tidak memadai ahirnya sy mengurungkan niat buat beli tu ayam..

bagaimana menurut senior dan teman2. apa memang benar saat ayam di tes / dijajal harga ayam jg ikut naik..???

salam.......

Saya bukan peternak besar, tapi saya memang menerapkan hal seperti itu mas, kalau ayam yang belum saya test harga sekian, tapi kalau ngetest, memang harga bisa naik sampai 50 %, karena terus terang saya belum punya pola jualan yang bagus, jadi kadang ayam umur 6-7 bulan belum saya gebrak sama sekali. jadi jangankan pembeli, saya sendiri belum tahu tentang ayam tersebut, tapi kalau ayam yang sudah saya test dan memang diatas rata-rata, saya pasti kasih bandrol lebih tinggi....dan herannya banyak kawan-kawan yang memilih mengambil ayam tanpa test.
Untuk peternak seperti saya, test pun pasti tidak boleh lama, karena ayam belum rawat sama sekali sehingga kalau ditest terlalu lama kadang terjadi kerusakan, dan ini akan ditanggung peternak, sehingga selama ini terus terang saya lebih nyaman melepas ternakan ke kawan-kawan dekat yang memang pernah memakai ternakan saya....dan karena saya bukan pemain maka tidak ada ayam yang saya simpan untuk saya sendiri (kecuali sudah pesanan pembeli)

Salam hangat,

aji KBF

Rozaqna-wahyu wrote:ada sedikit pengalaman lg..

semunggu yg lalu sy ngirik kanan kiri bertanya2 ke peternak2 di daerah sy..
setelah nemu ayam yang cocok liat tulangan,trah dsb.. kata peternak, ayam tersebut di patok harga ....... (sekian ratus ribu). setelah sy bertanya apa boleh ayam tersebut di tes/di jajal (bermaksud pengen tau teknik gaya tarung si ayam). kata si penjual "ya.. kalau mau di tes harga saya naikkan mas..,,, kalau ayamnya rusak / mati gimana, siapa ya nanggung rugi..???". "naik jd harga berapa ya pak ya..???" kata sy. Kaget di hati sy, naiknya gak nanggung2, harga ayam bisa jd 2x bahkan hampir 3x lipat dr harga pertama...
al hasil ,dengan uang yg tidak memadai ahirnya sy mengurungkan niat buat beli tu ayam..

bagaimana menurut senior dan teman2. apa memang benar saat ayam di tes / dijajal harga ayam jg ikut naik..???

salam.......

mnrt sy ayam yg sdh dtest artinya udh ketahuan perkiraan potensi mendekati kemanpuan sbnrnya,ketimbang yg tdk dtest,tp kalo mslh hrg sy kira g masuk akal kalo sampai 2-3kali hrg ayam yg tdk dtest,..lha terus yg tdk dtest apa jg bs dpake ??(mending ngetest ayam byr xx rupiah/ekor, jgn maunya ngetest g pake byr,bs dcoba tuh ayam sekandang) sama2 ayam blm rawatan gara2 beda dtest sm yg nggak, selisih begitu besar??,meski tata cr lepas,dan nominal produk ternak menjadi hak masing2,selama hal itu bs jalan berarti g ada masalah..

Rozaqna-wahyu wrote:lebih baik beli ayam ke peternak yang JUJUR, bilang apa adanya pada pembeli.
jelek bilang jelek, bagus bilang bagus...

sekedar cerita..

di peternakan sering kali terjadi permainan dalam bisnis. ayam yang beli di kampung2 dengan kualitas rendah di bilang ayam sendiri dengan kualitas bagus (kebanyakan orang terpengaruh dengan nama peternakan yang sudah tersohor jd tdk di tes dulu). terkadang saat ayam babon unggulan ngerami telur, telurnya di tukar dengan telur ayam lain. setelah menetas bilang asli dari pacek dan biang ini itu, padahal telurnya dari babon ayam kampung (saat beli anakan kurang dr 1 bulan). ada juga ayam yang beber2 berkualisat yang di jual.

kalau beli di pasar pasti para senior dan temen2 sudah mengerti mengenai kondisi ayamnya.
ayam di pasar ayam yang sulit di tebak. ada ayam yang penyakitan, kualitas jelek, ada juga kualitas yang lumayan, ada jg kualitas yang bagus, tp da jg ayam sayur.. heheheheyyyyyy mananya jg pasar smuanya pasti ada....

jd saat beli ayam kita harus pilih penjual yang DAPAT DI PERCAYA, dan JUJUR agar kita tidak kecewa setelah beli ayam.

bagaimana menurut para senior dan temen2.....???

monggo kalau ada yang mau menambahkan,,,..... supaya kita lebih banyak dpt wawasan, kususnya sy pribadi...

salam......

Kalo saya malah beli ayam di pasar untuk dijadikan cobaan/bahan seleksi ayam di peternakan....ke...ke...ke....

Sekitar 2 tahun lalu saya pernah kedatangan tamu dari luar kota (Jabar) yang ingin mencari ayam, ketika beliau datang bersama kir masternya maka saya keluarkan 9 ekor lancuran baru turun boks dan karena beliau datang tidak bawa cobaan maka saya pilihkan cobaan ayam pelatih terbaik yang ada (teknik sangat bagus tapi pukulan kecil2), setelah diabar dari 9 ekor tidak satupun masuk dihati, karena sudah datang dari jauh maka saya undang seorang rekan untuk membawa beberapa ekor dan dicoba lagi dengan sang ayam pelatih ternyata juga belum mampu menarik hati sang tamu, akhirnya beliau pulang tanpa membawa seekorpun ayam........

Setelah beliau berlalu kita ngobrol2 dan mengevaluasi kejadian tadi, ternyata saya baru menyadari " kekeliruan " saya yaitu : memilihkan ayam pelatih terbaik yang sudah berumur untuk dipertemukan dengan ayam yang baru turun boks dan baru pertama kali abar, hasilnya sudah pasti ayam yang baru belajar tarung menjadi tidak berkutik digulung dan tidak diberikan ruang untuk menunjukkan bakatnya bahkan sekalipun ayam pelatih tersebut diantre oleh 12 ekor lancuran sekaligus....ke...ke..ke..ke.....

Saat ini kalo saya ditawari ayam oleh para pemandu bakat, maka saya justru minta ketemuan dipasar ayam, tujuannya sekaligus mencari lawan uji gratis dari para pedagang pasar, bahkan kadang justru ayam pasar tersebut yang akhirnya saya beli jika terbukti mampu mengungguli ayam2 dari para pemandu bakat tersebut dan yang pasti harganya jauh lebih murah...........

Jadi jangan apriori dengan ayam pasar atau ayam dari peternak karena ayam pasar juga datangnya dari peternak sebaliknya ayam peternak juga ada yang masuk dari pasar.....ke...ke...ke....ke.....

Salam Ternak Pasar.......

ayam pasar datang dari berbagai orang yang memelihara ayam tujuan ada yang beragam kadang2 kalo lagi nemu ada orang jual ayam karena kepepet kebutuhan hidup biasanya ayam yang di bawapun ayam bagus, dengan harga pasar, jadi tergantung rezeki kita kalo beli di pasar ^_^,..

masalah harga sayapun demikian kalo belum di tes harga murah meriah ( maklum yang beli orang2 yang saya tau takaran duitnya ^_^) tapi kalo sudah lewat tes harga bisa 2x lipat,...

pasaran disini umur 6 bln cuma 150 ribu tanpa tes,.. kalo sudah tes 250-300 saya patok ^_^ ( ngga mau ya buat pajangan heheh maklum hoby tampang )

tapi kalo saya lagi seneng buat pajangan di tawar berapa pun saya ngga mau kesenangan hati tidak bisa di nilai dengan uang .

dan harga tersebut dibilang masih murah meriah kalo di papaji,.. beda tempat beda harga tergantung marketnya

Rozaqna-wahyu wrote:ada sedikit pengalaman lg..

semunggu yg lalu sy ngirik kanan kiri bertanya2 ke peternak2 di daerah sy..
setelah nemu ayam yang cocok liat tulangan,trah dsb.. kata peternak, ayam tersebut di patok harga ....... (sekian ratus ribu). setelah sy bertanya apa boleh ayam tersebut di tes/di jajal (bermaksud pengen tau teknik gaya tarung si ayam). kata si penjual "ya.. kalau mau di tes harga saya naikkan mas..,,, kalau ayamnya rusak / mati gimana, siapa ya nanggung rugi..???". "naik jd harga berapa ya pak ya..???" kata sy. Kaget di hati sy, naiknya gak nanggung2, harga ayam bisa jd 2x bahkan hampir 3x lipat dr harga pertama...
al hasil ,dengan uang yg tidak memadai ahirnya sy mengurungkan niat buat beli tu ayam..

bagaimana menurut senior dan teman2. apa memang benar saat ayam di tes / dijajal harga ayam jg ikut naik..???

salam.......

Buat ayam lancuran turun box yg belum pernah diabar, pastinya harga akan naik ketika sudah diabar dan ketahuan kerjanya bagus. Tapi kalau kerjanya ternyata jelek, maka harga seharusnya jadi turun.

Buat ayam yg sudah pernah diabar, sudah ketahuan kualitasnya bagus, menurut sy tidak fair bila penjual kembali menaikan harga bila ayam di tes dulu sebelum dibeli.
Harga akan kembali naik hanya bila ayam sudah dirawat adu.
Nanti akan naik lagi kalau sudah menang.

kalo kalah pun harga akan terjun bebas sampe harga dasar per kilo ..keke

amrogen wrote:kalo kalah pun harga akan terjun bebas sampe harga dasar per kilo ..keke

BettuuLLLLLL..... ini yang sering diburu penjual soto/sate....