Re: kualitas ayam kontes vs undangan

rudy lepek Wed 15 Jan 2014, 08:46

@mas aditp:

gini lho mas mksudnya,
Undangan: no peraturan (menang,kalah,draw)
Kontes: pake peraturan (point)

Pemahamanya: setiap acara atau pertandingan yg sudah memakai peraturan pasti kelasnya lebih tinggi.
Contoh: org brantem di pinggir jalan bag big bug dubrak blepak bletok wadoooohhhh wiu wiu wiu (ambulan dtg) perut bolong 3 lobang punggung 2 leher 1 lobang. Jelas aja wong yg onoh bawa sajam. Di bawa ke ring tinju, eit gk boleh pke snjata ya, cincinya di lepas(pdhal jimat, kanan RS kiri kuburan),beratnya di ukur dlu, kesehatanya di tes dlu ya. Kamera siap, wasit siap, tim medis siap, juri siap, komentator siap, arena siap, tim sudut biru siap, tim sudut merah siap, mulaiiiiiii...
hehehe gtu lho mas maksudku...

aditp Wed 15 Jan 2014, 09:54

@. Terima kasih ya Mas Rudy, atas Penjelasannya yg dimaksud.. Very Happy

Piss ya mas Rudy.. sunny

Salam...

rudy lepek Wed 15 Jan 2014, 14:24

Salam piss jg mas.
maju terus papaji. Amiinn

squallj Wed 29 Jan 2014, 10:30

aditp wrote:Aduuh.. Aku ketinggalan Berita besar nih..
Sudah 17 Ronde ya, eh 17 Halaman..
Hai Penonton,
Ayam Kontes Vs. Ayam Undangan
Menang yg mana yaa..

Sama mas aku juga ketinggalan kereta neh..... Ikut antri dl deh..... Very Happy

jawara Tue 18 Feb 2014, 17:00

kwalitas ayam sama bang, yg bedain peraturanya aja.

indrabayu Mon 03 Mar 2014, 06:48

nyimak aza Very Happy

losi Mon 03 Mar 2014, 15:10

Hendro wrote:
efka wrote:apakah bisa diartikan bahwa kelas undangan itu lebih hebat dari kelas kontes? baik penonton maupun ayamnya? mohon penjelasan lebih komplit senior, tks

Ayam kelas turnamen/kontes dengan ayam kelas undangan sama saja pun demikian dengan kelas pinggiran tidak ada bedanya juga...!!! yang membedakan adalah biasanya ayam kelas undangan sudah teruji menang beberapa kali di arena pinggiran baru setelah mabung dibawa ke kalangan undangan....jadi ayam pinggiran dan ayam undangan tidak ada bedanya kecuali uang taruhan tengahnya yang membedakan.......ayam undangan jika diadu di turnamen PAPAJI juga belum tentu bisa jadi juara sebaliknya ayam juara turnamen PAPAJI jika diadu di kelas undangan juga belum tentu pasti menang.....setiap ayam punya kelebihan dan kekurangan masing2 banyak faktor untuk mencapai sebuah kemenangan dikelas arena apapun.......

Banyak kasus ayam yang sudah menang di kelas undangan ketika dibawa ke arena pinggiran malah kalah ( maksudnya mau nyapu duit lawan malah kesapu duitnya....ke...ke...ke...

(contoh kasus) si Burung hantu sebelum berangkat ke turnamen PAPAJI di Marunda terpaksa harus diseleksi dengan salah satu jawara kelas undangan di Semarang.......karena menjadi tidak ramai kalo kita berangkat semobil tapi ayam kita bertemu di babak penyisihan maka diputuskan untuk membawa salah satu saja untuk kelas yang sama......dan hasilnya jawara yang pernah menang di arena undangan 3x cukup diselesaikan dalam 5 menit oleh Burhan ayam muda (10 bulan) dan belum punya KTP.......

Sebaliknya si Badut ayam pacek/pejantan saya yang sudah menang 6x diberbagai arena pinggir dan tengah ketika turun di turnamen PAPAJI Marunda hanya menang di partai penyisihan sedangkan di final justru kalah......

Salam

penjelasan yang mudah dimengerti... Very Happy

penyebar semangat Mon 03 Mar 2014, 21:51

suhufi Sat 22 Mar 2014, 20:56

lost_champ wrote:Jangan salah prediksi
Ayam saya juga biasa-biasa aja

Tpi dengan gabung d papaji saya tertarik untuk lebih memperhatikan pemuliaan ternak

Maka dari itu, besar harapan saya agar tarung 8 air bisa terealisasikan, itung2 menambah pengalaman dan jam terbang saya sebagai peternak unthulan

maaf, saya ijin untuk ikut memberikan usul, semoga diterima. Smile

untuk standarisasi, menurut saya tidak selalu mesti dilakukan hanya satu kali saja, bisa 2-3 kali dgn lawan yg berbeda untuk mengetahui kualitas teknik, pukul dan seberapa hebat ia bisa mengimbangi bahkan mengungguli teknik lawan yg berbeda. itupun tidak pada hari itu juga, bisa dilakukan setelah 2 minggu pasca uji tahap 1 dan seterusnya sampai lulus.
jumlah rondenya pun tidak perlu terlalu banyak sampai 8 ronde, bukan sertifikat yg didapat malah ayam rusak karena bertarung terlalu lama.
saya berikan contoh saja :
- tahap 1 : uji standar fisik (tulangan, postur, ukuran (berat, tinggi), katuranggan bila perlu)
- tahap 2 : uji standar teknik (seberapa hebat bisa mendominasi teknik lawan) : bisa dilakukan 2-3 kali sesuai kesepakatan dari awal perencanaan.
- tahap 3 : uji standar pukul => karena standarisasi ini untuk kepentingan papaji, maka yg dilakukan untuk mengetahui seberapa berefekkah ayam yg diuji harus bungkus jalu/taji.
demikian sedikit usul tentang perencanaan sertifikasi, semoga bisa menjadi bahan pertimbangan. mohon maaf bila usulan saya kurang tepat atau salah sama sekali. terima kasih.
tetaplah dalam keguyubannya (papaji).

Sponsored content