Re: kualitas ayam kontes vs undangan

zakkir man Thu 17 Mar 2011, 20:51

adu 15x15 menit alias 15 ronde ckckck... luar biasa banget tuh ayam.....
aku aja seleksi pacek baru 8 ronde udah gak sanggup mukul, ayamku cuma bisa peluk2kan sambil cium2an aja saking loyonya Laughing

lost_champ Thu 17 Mar 2011, 20:59

zakkir man wrote:adu 15x15 menit alias 15 ronde ckckck... luar biasa banget tuh ayam.....
aku aja seleksi pacek baru 8 ronde udah gak sanggup mukul, ayamku cuma bisa peluk2kan sambil cium2an aja saking loyonya

kalau mau tukeran ma ayam model kaya gitu coba main ke pulau mindanau bang, biasanya suka ada adu kaget, pesertanya dari filiphina, vietnam, laos, china, n banyak lagi peserta dari kalangan besar di asia tenggara

VIVA LE PAPAJI

Administrator Thu 17 Mar 2011, 22:20

Jagonantang wrote:baiklah,...

jadi ada ide.
untuk standard kelolosan sertifikasi, terutama jagoan yang bisa direkomendasikan buat pacek dikemudian hari.
diutamakan yang sudah pernah teruji untuk tarung 6 ronde dan unggul.
paling tidak ketahuan dari segi ketahanan fisik sudah pernah teruji.
relevan nggak ya,...

minta tanggapannya !

Bos, gimana kalau pacek sy mau disertifikasi?
Usia 3,5 thn. Tidak dirawat adu, sekedar sehat saja.
Kayanya udah loyo utk tarung 6 ronde.

lost_champ Thu 17 Mar 2011, 22:24

Administrator wrote:
Jagonantang wrote:baiklah,...

jadi ada ide.
untuk standard kelolosan sertifikasi, terutama jagoan yang bisa direkomendasikan buat pacek dikemudian hari.
diutamakan yang sudah pernah teruji untuk tarung 6 ronde dan unggul.
paling tidak ketahuan dari segi ketahanan fisik sudah pernah teruji.
relevan nggak ya,...

minta tanggapannya !

Bos, gimana kalau pacek sy mau disertifikasi?
Usia 3,5 thn. Tidak dirawat adu, sekedar sehat saja.
Kayanya udah loyo utk tarung 6 ronde.

maksudnya gmn tuh bang???

Administrator Thu 17 Mar 2011, 22:36

lost_champ wrote:maksudnya gmn tuh bang???

Di rapat PAPAJI pusat yg terakhir, tercetus ide papaji membuat program 'sertifikasi'.
Jadi, PAPAJI mengeluarkan sertifikat lulus uji mutu.
Siapa saja silakan daftar ayamnya utk diuji kelayakannya (mutu) dan dapat sertifikat.

Dgn sertifikat ini (utk pacek) diharapkan bisa menambah nilai plus bagi si ayam. Jadi sebuah hal yg menguntungkan bagi peternak yg ingin beternak di kemudian hari bahwa si pacek telah mendapat sertifikat kelayakan dari papaji.
Juga buat yg ingin jualan, bila ayamnya sudah dapat sertifikat, pembeli jarak jauh tidak ragu lagi utk menawar.

Dari usulan pak Bagyo jagonantang diatas (ide tarung 6 ronde). Timbul pertanyaan, gimana kalau pacek sy yg sudah tua ingin di sertifikasi? Khan udah ga kuat tarung 6 ronde tuh...

lost_champ Thu 17 Mar 2011, 22:48

Administrator wrote:
lost_champ wrote:maksudnya gmn tuh bang???

Di rapat PAPAJI pusat yg terakhir, tercetus ide papaji membuat program 'sertifikasi'.
Jadi, PAPAJI mengeluarkan sertifikat lulus uji mutu.
Siapa saja silakan daftar ayamnya utk diuji kelayakannya (mutu) dan dapat sertifikat.

Dgn sertifikat ini (utk pacek) diharapkan bisa menambah nilai plus bagi si ayam. Jadi sebuah hal yg menguntungkan bagi peternak yg ingin beternak di kemudian hari bahwa si pacek telah mendapat sertifikat kelayakan dari papaji.
Juga buat yg ingin jualan, bila ayamnya sudah dapat sertifikat, pembeli jarak jauh tidak ragu lagi utk menawar.

Dari usulan pak Bagyo jagonantang diatas (ide tarung 6 ronde). Timbul pertanyaan, gimana kalau pacek sy yg sudah tua ingin di sertifikasi? Khan udah ga kuat tarung 6 ronde tuh...

maaf bang nyanggah . . .

udah jelas kalau jago umur segitu riskan untuk ketahanan fisiknya

klw saya macekin pas mau rampung masa mabung. Ini sudah terbukti anak2nya banyak yang bagus.

klw boleh usul, ayam yang mau disertufikasi adalah ayam ayam yang siap sebelum masa jatuh bulu. Itu kan jauh lebih baik dan g diragukan lagi. Di buat fight track recordnya (kaya umumnya ayam thai). jadi pembeli yang nyari bibit gak ragu lagi klau nyari chicken breeding farm yang bagus

bgmna bang???

Administrator Thu 17 Mar 2011, 23:32

lost_champ wrote:
maaf bang nyanggah . . .

udah jelas kalau jago umur segitu riskan untuk ketahanan fisiknya

klw saya macekin pas mau rampung masa mabung. Ini sudah terbukti anak2nya banyak yang bagus.

klw boleh usul, ayam yang mau disertufikasi adalah ayam ayam yang siap sebelum masa jatuh bulu. Itu kan jauh lebih baik dan g diragukan lagi. Di buat fight track recordnya (kaya umumnya ayam thai). jadi pembeli yang nyari bibit gak ragu lagi klau nyari chicken breeding farm yang bagus

bgmna bang???

Sy kira agak riskan kalau menguji mutu hanya berdasar fight record dan lama tarung.
Ngadu dimana? Lawannya siapa? Gimana tandingannya? Bagaimana cara menangnya?
Sulit ditelusuri, apalagi hanya berdasar cerita pengakuan saja.

Yg ada dalam angan2 sy adlh, ayam diuji dan dinilai seperti apa teknik, pukul, tulangan, proporsi bentuk tubuh, dan kesehatannya secara umum.

Kualitas :
- Teknik : atas/bawah, kontrol/solah bongkar, tengok kanan kiri, masuk sayap, dorong, agresivitas, dll.
- Pukul : pukul depan, mranggal, pukul rapat, melintang, akurasi pukulan, bobot pukul, speed, dsb.
- Bentuk tubuh : warna, sisik, jalu, ekor, jengger, mata, berat badan, proporsi, tulangan, otot, dst.
- Kesehatan : bubul, ngorok, kutuan, kurap, ciker, pengkor, bulu rusak, dll.

Jadi yg dinilai adlh murni kualitas naluri dan karakter ayam itu sendiri beserta kelengkapan fisiknya. Jadi semua ayam dari segala usia dan ukuran bisa ikut serta.
Dalam ide sy, semua yg sy tulis diatas akan tercatat dalam lembar sertifikat berikut penilaiannya dari team senior papaji.
Kalau sy mau cari ayam, pasti yg sy lihat pertama adlh kriteria2 diatas. Bukan sembarang asal kemenangannya saja.

BTW, sertifikasi ini masih harus digodok lagi seperti apa mekanisme dan kriterianya. Apa yg sy tulis masih berupa angan2 pribadi saja. Perlu pengesahan dari jajaran pengurus dan para senior papaji.

Monggo dilanjut.

lost_champ Thu 17 Mar 2011, 23:50

[/quote]

Sy kira agak riskan kalau menguji mutu hanya berdasar fight record dan lama tarung.
Ngadu dimana? Lawannya siapa? Gimana tandingannya? Bagaimana cara menangnya?
Sulit ditelusuri, apalagi hanya berdasar cerita pengakuan saja.

Yg ada dalam angan2 sy adlh, ayam diuji dan dinilai seperti apa teknik, pukul, tulangan, proporsi bentuk tubuh, dan kesehatannya secara umum.

Kualitas :
- Teknik : atas/bawah, kontrol/solah bongkar, tengok kanan kiri, masuk sayap, dorong, agresivitas, dll.
- Pukul : pukul depan, mranggal, pukul rapat, melintang, akurasi pukulan, bobot pukul, speed, dsb.
- Bentuk tubuh : warna, sisik, jalu, ekor, jengger, mata, berat badan, proporsi, tulangan, otot, dst.
- Kesehatan : bubul, ngorok, kutuan, kurap, ciker, pengkor, bulu rusak, dll.

Jadi yg dinilai adlh murni kualitas naluri dan karakter ayam itu sendiri beserta kelengkapan fisiknya. Jadi semua ayam dari segala usia dan ukuran bisa ikut serta.
Dalam ide sy, semua yg sy tulis diatas akan tercatat dalam lembar sertifikat berikut penilaiannya dari team senior papaji.
Kalau sy mau cari ayam, pasti yg sy lihat pertama adlh kriteria2 diatas. Bukan sembarang asal kemenangannya saja.

BTW, sertifikasi ini masih harus digodok lagi seperti apa mekanisme dan kriterianya. Apa yg sy tulis masih berupa angan2 pribadi saja. Perlu pengesahan dari jajaran pengurus dan para senior papaji.

Monggo dilanjut.
[/quote]

Ya klw mank begitu, coba aja buat KURAP ATAU KUDIS (kumpul rapat, diskusi)

kriteria diatas emank valid n upto date bang, kita mank harus kaya gitu

tapi untuk mengetahui ayam itu masih valid apa gak kan harus tetep di adu bang, nah bis dar situ dibuat Log rooster fight book. dimulai pada saat itu dan diketahui oleh owner chicken breeding farm yang hadir pada saat itu (tercatat di buku).

jadi kita pemegang ayam yang akan disertifikasi punya pengakuan dari senior2 atau rekan papaji semua

bgmn???

Administrator Fri 18 Mar 2011, 00:00

lost_champ wrote:
Ya klw mank begitu, coba aja buat KURAP ATAU KUDIS (kumpul rapat, diskusi)

kriteria diatas emank valid n upto date bang, kita mank harus kaya gitu

tapi untuk mengetahui ayam itu masih valid apa gak kan harus tetep di adu bang, nah bis dar situ dibuat Log rooster fight book. dimulai pada saat itu dan diketahui oleh owner chicken breeding farm yang hadir pada saat itu (tercatat di buku).

jadi kita pemegang ayam yang akan disertifikasi punya pengakuan dari senior2 atau rekan papaji semua

bgmn???

Setuju kang...
Ayam yg mau disertifikasi pasti harus digebrak dulu. Bila perlu melawan beberapa ayam dgn tipikal yg berbeda.
Akan lebih valid dan afdol kalo uji adu sungguhan. Tapi yg begini khan harus ke kalangan. Team juri harus ikutan nonton. Ini jadi kendala tersendiri, kecuali ngadunya dalam kontes papaji.
Smile

Nanti kalau ada rapat papaji lagi, kang Champ hadir yaa...
Very Happy

lost_champ Fri 18 Mar 2011, 00:09

Administrator wrote:
lost_champ wrote:
Ya klw mank begitu, coba aja buat KURAP ATAU KUDIS (kumpul rapat, diskusi)

kriteria diatas emank valid n upto date bang, kita mank harus kaya gitu

tapi untuk mengetahui ayam itu masih valid apa gak kan harus tetep di adu bang, nah bis dar situ dibuat Log rooster fight book. dimulai pada saat itu dan diketahui oleh owner chicken breeding farm yang hadir pada saat itu (tercatat di buku).

jadi kita pemegang ayam yang akan disertifikasi punya pengakuan dari senior2 atau rekan papaji semua

bgmn???

Setuju kang...
Ayam yg mau disertifikasi pasti harus digebrak dulu. Bila perlu melawan beberapa ayam dgn tipikal yg berbeda.
Akan lebih valid dan afdol kalo uji adu sungguhan. Tapi yg begini khan harus ke kalangan. Team juri harus ikutan nonton. Ini jadi kendala tersendiri, kecuali ngadunya dalam kontes papaji.

Nanti kalau ada rapat papaji lagi, kang Champ hadir yaa...

ea sip bang

maksud saya juga kaya gitu

satu lagi bang saya usul, kesepakatan nominal transfer ayam apabia mau pindah kandang di hitung dari banyaknya bet pada waktu di adu x 50 %, klau mau naik lagi ya minimal ikut lagi pas acara sertifikasi lagi.

jadi ada seni penghargaan tersendiri buat ayam yang lolos sertifikasi bgmn bang???

Hendro Fri 18 Mar 2011, 06:10

lost_champ wrote:
satu lagi bang saya usul, kesepakatan nominal transfer ayam apabia mau pindah kandang di hitung dari banyaknya bet pada waktu di adu x 50 %, klau mau naik lagi ya minimal ikut lagi pas acara sertifikasi lagi.

jadi ada seni penghargaan tersendiri buat ayam yang lolos sertifikasi bgmn bang???

Kalo masalah nominal harga sih tidak bisa dipatok standardnya semua bergantung dari kesepakatan antara penjual dan pembeli.....tetapi memang seharusnya ayam yang menjadi jawara nasional PAPAJI dan bersertifkat unggul nilai harganya juga akan diatas rata2.....

Bulan Mei - Juni mendatang ada turnamen nasional PAPAJI lagi dan bang Champ bisa hadir sekalian berpartisipasi dalam turnamen tersebut atau sebelumnya akan ada kopdar di Jakarta untuk pengukuhan pengurus PAPAJI DKI, bisa juga dipakai untuk berkenalan dengan rekan2 member sekaligus ngobrol2 atau tanggal 2 April juga akan diadakan pertemuan dan abar bareng PAPAJI Jateng kalo berkenan silajkan hadir dengan atau tanpa membawa ayam akan tetap kita terima dengan senang hati.....

Salam Very Happy

gebok ambrok Fri 18 Mar 2011, 22:18

Jagonantang wrote:baiklah,...

jadi ada ide.
untuk standard kelolosan sertifikasi, terutama jagoan yang bisa direkomendasikan buat pacek dikemudian hari.
diutamakan yang sudah pernah teruji untuk tarung 6 ronde dan unggul.
paling tidak ketahuan dari segi ketahanan fisik sudah pernah teruji.
relevan nggak ya,...

minta tanggapannya !

waduh sepertinya pacekku ngak bisa di sertifikasi nih, terganjal masalah tarung 6 ronde.. . di samping sudah tua yg sudah sudah kalau tarung ngak pernah sampai 3 ronde musuh dah jatuh duluan he he he he ................. bounce

Yuri_GG Sat 19 Mar 2011, 10:22

Hendro wrote:
Yuri_GG wrote:wah kalau harus 15 min X 15 ga sanggup aq lihatnya mas, ayam banyak sempoyongan nya

Ke...ke...ke.... bukan cuma sempoyongan tapi sudah pasti ndeprok..!! termasuk botohnya alias tukang airnyapun juga akan ndelosor...ke...ke...ke.... dan sangat berpotensi mengidap hernia + wasir sekaligus..!!! ke...ke...ke...

setuju pak., aq jeh mikir sekuat apapun ayam kan masih kuat manusia, manusia isa lari 100m 8 sec. ayam ga bisa, manusia bisa narek truk (contoh limbad hahhaha) ayam ga bisa,
lah tinju aja 2min X 12 Ronde ae petinju wes sempoyongan, ini bisa tahan 15 X 15 itu ayam apa mesin ya..wkwkwkwkwkwk hahhhaaha

zakkir man Sat 19 Mar 2011, 11:22

ikut nimbrung....
sertifikasi pacek sy rasa jauh panggang dari api, butuh proses yg panjang dan berbelit2....
realistis aja ! misalkan pacek lolos uji sertifikasi, toh yg dinilai tetap anaknya....
kalau anaknya bagus tanpa sertifikasipun nama pacek ikut terangkat....
kalau pacek lolos sertifikasi trus anaknya jelek, apakah sertifikasi ini masih ada gunanya??????
trus bagaimana dengan babon yg pengaruhnya tak kalah besar....
trus bagaimana dengan pacek yg udah tua dan gak sanggup tarung ??????
banyak member papaji gak punya sertifikasi atau semacamnya, tp karena mutu ayamnya bagus dan sudah terbukti maka itu sudah melampaui yg namanya sertifikasi atau semacamnya.....

btw, thread ini bagus juga tuk bahan diskusi demi kemajuan peternak indonesia

mohon tanggapan dari rekan2 !

lost_champ Sat 19 Mar 2011, 12:31

Yuri_GG wrote:
Hendro wrote:
Yuri_GG wrote:wah kalau harus 15 min X 15 ga sanggup aq lihatnya mas, ayam banyak sempoyongan nya

Ke...ke...ke.... bukan cuma sempoyongan tapi sudah pasti ndeprok..!! termasuk botohnya alias tukang airnyapun juga akan ndelosor...ke...ke...ke.... dan sangat berpotensi mengidap hernia + wasir sekaligus..!!! ke...ke...ke...

setuju pak., aq jeh mikir sekuat apapun ayam kan masih kuat manusia, manusia isa lari 100m 8 sec. ayam ga bisa, manusia bisa narek truk (contoh limbad hahhaha) ayam ga bisa,
lah tinju aja 2min X 12 Ronde ae petinju wes sempoyongan, ini bisa tahan 15 X 15 itu ayam apa mesin ya..wkwkwkwkwkwk hahhhaaha

aduh...

gak nyambung, relistis aja bro,,, manuasia ada yang punya taji atau bulu kaya ayam g????

di kaji dulu,,

maaf bang
Laughing

Administrator Sat 19 Mar 2011, 12:59

zakkir man wrote:ikut nimbrung....
sertifikasi pacek sy rasa jauh panggang dari api, butuh proses yg panjang dan berbelit2....
realistis aja ! misalkan pacek lolos uji sertifikasi, toh yg dinilai tetap anaknya....
kalau anaknya bagus tanpa sertifikasipun nama pacek ikut terangkat....
kalau pacek lolos sertifikasi trus anaknya jelek, apakah sertifikasi ini masih ada gunanya??????
trus bagaimana dengan babon yg pengaruhnya tak kalah besar....
trus bagaimana dengan pacek yg udah tua dan gak sanggup tarung ??????
banyak member papaji gak punya sertifikasi atau semacamnya, tp karena mutu ayamnya bagus dan sudah terbukti maka itu sudah melampaui yg namanya sertifikasi atau semacamnya.....

btw, thread ini bagus juga tuk bahan diskusi demi kemajuan peternak indonesia

mohon tanggapan dari rekan2 !

Mungkin mas Zakir salah persepsi.
Yg disertifikasi dan dinilai adlh individu ayamnya itu sendiri.
Bukan anak2 atau keturunannya. Kalau anak2nya jelek, bisa saja pengaruh betinanya yg ga cocok.
Yang jelas, paceknya sudah lolos sertifikasi (layak). Kalau anaknya jelek, itu sudah bukan wewenang PAPAJI. Bisa jadi salah yg ternak kurang jeli mencari pasangan yg cocok.

Yg disertifikasi terserah apakah itu pacek, ayam muda, ayam yg mau dijual, dll.

Sertifikasi memang agak rumit. Tapi bukan tidak mungkin terlaksana. Sudah ada titik terang.

Jagonantang Sat 19 Mar 2011, 14:34

zakkir man wrote:ikut nimbrung....
sertifikasi pacek sy rasa jauh panggang dari api, butuh proses yg panjang dan berbelit2....
realistis aja ! misalkan pacek lolos uji sertifikasi, toh yg dinilai tetap anaknya....
kalau anaknya bagus tanpa sertifikasipun nama pacek ikut terangkat....
kalau pacek lolos sertifikasi trus anaknya jelek, apakah sertifikasi ini masih ada gunanya??????
trus bagaimana dengan babon yg pengaruhnya tak kalah besar....
trus bagaimana dengan pacek yg udah tua dan gak sanggup tarung ??????
banyak member papaji gak punya sertifikasi atau semacamnya, tp karena mutu ayamnya bagus dan sudah terbukti maka itu sudah melampaui yg namanya sertifikasi atau semacamnya.....

btw, thread ini bagus juga tuk bahan diskusi demi kemajuan peternak indonesia

mohon tanggapan dari rekan2 !

rekomendasi layak sebagai pemacek berkualitas adalah hanya salah satu dari kegunaan sertifikat.
masih ada kegunaan / kebanggaan lain. sebab sertifikasi diberikan bukan hanya untuk itu.
makanya dilakukan uji mutu. ini yang masih memerlukan kriteria dan standar apa yang cocok dan diterima / diakui oleh yang berkepentingan. apa dengan uji ketahanan fisik seperti yang saya sebut diatas?
dan sertifikat berlaku seumur hidup ayam tersebut. jadi, sebaiknya uji sertifikasi dilakukan ketika ayam masih dalam kondisi dan usia prima.
karena untuk lolos sertifikasi tidak mudah, ini bisa menjadi tolok ukur mutu juga kebanggaan mempunyai ayam bersertifikat.
selain bisa mendongkrak gengsi dan harga jual, dikemudian hari, ketika ayam itu pensiun dari arena, sertifikat bisa menjadi bukti kalau ayam itu layak diambil keturunannya.

begitu kira kira tambahan dari saya.

salam papaji.

zakkir man Sat 19 Mar 2011, 16:31

Jagonantang wrote:
zakkir man wrote:ikut nimbrung....
sertifikasi pacek sy rasa jauh panggang dari api, butuh proses yg panjang dan berbelit2....
realistis aja ! misalkan pacek lolos uji sertifikasi, toh yg dinilai tetap anaknya....
kalau anaknya bagus tanpa sertifikasipun nama pacek ikut terangkat....
kalau pacek lolos sertifikasi trus anaknya jelek, apakah sertifikasi ini masih ada gunanya??????
trus bagaimana dengan babon yg pengaruhnya tak kalah besar....
trus bagaimana dengan pacek yg udah tua dan gak sanggup tarung ??????
banyak member papaji gak punya sertifikasi atau semacamnya, tp karena mutu ayamnya bagus dan sudah terbukti maka itu sudah melampaui yg namanya sertifikasi atau semacamnya.....

btw, thread ini bagus juga tuk bahan diskusi demi kemajuan peternak indonesia

mohon tanggapan dari rekan2 !

rekomendasi layak sebagai pemacek berkualitas adalah hanya salah satu dari kegunaan sertifikat.
masih ada kegunaan / kebanggaan lain. sebab sertifikasi diberikan bukan hanya untuk itu.
makanya dilakukan uji mutu. ini yang masih memerlukan kriteria dan standar apa yang cocok dan diterima / diakui oleh yang berkepentingan. apa dengan uji ketahanan fisik seperti yang saya sebut diatas?
dan sertifikat berlaku seumur hidup ayam tersebut. jadi, sebaiknya uji sertifikasi dilakukan ketika ayam masih dalam kondisi dan usia prima.
karena untuk lolos sertifikasi tidak mudah, ini bisa menjadi tolok ukur mutu juga kebanggaan mempunyai ayam bersertifikat.
selain bisa mendongkrak gengsi dan harga jual, dikemudian hari, ketika ayam itu pensiun dari arena, sertifikat bisa menjadi bukti kalau ayam itu layak diambil keturunannya.

begitu kira kira tambahan dari saya.

salam papaji.

luar biasa !!
PAPAJI memang selalu lebih maju....
ada pencerahan walau masih samar....

mas admin bikin aja topik baru yg isinya khusus ngebahas masalah sertifikasi, soalnya judul dan komen ditopik ini kurang searah.....
biar umpan lambungnya cepat ditangkap oleh papajiers yg lain Smile

Administrator Sat 19 Mar 2011, 16:56

zakkir man wrote:mas admin bikin aja topik baru yg isinya khusus ngebahas masalah sertifikasi, soalnya judul dan komen ditopik ini kurang searah.....
biar umpan lambungnya cepat ditangkap oleh papajiers yg lain

Nanti pasti dibuat.

jampang Sun 17 Apr 2011, 22:32

menurut saya setifikasi pacek mungkin bs dihilangkan, dengan adanya juara2 yg sudah mendapat sertifikat pengakuan dari papaji otomatis hal itu sudah menjadi satu hal yg tidak diragukan atas kualitas ayam tersebut untuk dijadikan pacek di masa depan ayam itu sendiri. untuk ayam2 yg sudah terlanjur menjadi pacek sudah tidak perlu dibuktikan lg kehebatannya biarlah anakannya yg bercerita.

Makto Purwana Mon 18 Apr 2011, 09:08

titik terang menuju sertifikasi..ayao punggawa punggawa papaji lanjut pantang mundur,,,
seribu jalan menuju roma ,,,tujuan kita tetap sama menjadi lebih baik diantara terbaik,,,salam
peace & keep fighting Very Happy

agungpisces Thu 21 Apr 2011, 12:29

Yuri_GG wrote:ya klo di Semarang sih relatif sama aja bang , bos2 banyak yg turun di pinggir juga, saking ngetrend nya tarung ayam, boleh dibilang semi bebas.

Tapi kalo di Jatim khususnya Kediri dan Surabaya untuk undangan memang kwalitas bukan sembarangan , saya pernah ikut masuk sekali, model ayam Jalunya yang kerjanya menitannya dibawah 10 min. , kebetulan waktu itu saya masuk 3 partai jalu semua. jadi jangan dijadikan acuan.

klo pendapat saya sih semua cuma beda di "PENENGAH SAJA"

Jagonantang Fri 22 Apr 2011, 11:28

jampang wrote:menurut saya setifikasi pacek mungkin bs dihilangkan, dengan adanya juara2 yg sudah mendapat sertifikat pengakuan dari papaji otomatis hal itu sudah menjadi satu hal yg tidak diragukan atas kualitas ayam tersebut untuk dijadikan pacek di masa depan ayam itu sendiri. untuk ayam2 yg sudah terlanjur menjadi pacek sudah tidak perlu dibuktikan lg kehebatannya biarlah anakannya yg bercerita.

bisa diartikan begitu, namun kita ingin membedakan, ayam juara kontes dengan piagamnya dengan ayam yang telah lolos uji mutu dengan sertifikatnya.
disini bisa dianalogikan ; ayam dengan piagam belum tentu bisa lolos sertifikasi, tapi ayam bersertifikat hampir pasti bisa dengan mudah mendapatkan piagam bila diikutkan kontes.
alasannya adalah ; 1. kontes bisa mendapat lawan relatif.
2. kontes rondenya terbatas, disini kurang teruji endurancenya.
3. kontes berorientasi pada event, keguyuban dan penampakan

pada sertifikasi ; 1. dipertemukan dengan lawan yang sesungguhnya, bila tidak ada
yang bersedia dan memadai, bisa saja kita bawa ke prof, kontes 6 ronde atau
lebih.
2. dengan 6 ronde atau lebih, bisa dilihat ketahanan fisiknya.
3. sertifikasi berorientasi pada pengembangan mutu ternak, yang diharapkan
kita tidak berjalan ditempat.
4. ini bisa melibatkan pemerhati unggas, instansi terkait, (legalitas) biologocal.

begitu kira kira angan angan muluk saya, semoga juga angan angan papajiis semua.

salam papaji.

Jagonantang Fri 22 Apr 2011, 16:30

test !

jampang Fri 22 Apr 2011, 21:49

Jagonantang wrote:
jampang wrote:menurut saya setifikasi pacek mungkin bs dihilangkan, dengan adanya juara2 yg sudah mendapat sertifikat pengakuan dari papaji otomatis hal itu sudah menjadi satu hal yg tidak diragukan atas kualitas ayam tersebut untuk dijadikan pacek di masa depan ayam itu sendiri. untuk ayam2 yg sudah terlanjur menjadi pacek sudah tidak perlu dibuktikan lg kehebatannya biarlah anakannya yg bercerita.

bisa diartikan begitu, namun kita ingin membedakan, ayam juara kontes dengan piagamnya dengan ayam yang telah lolos uji mutu dengan sertifikatnya.
disini bisa dianalogikan ; ayam dengan piagam belum tentu bisa lolos sertifikasi, tapi ayam bersertifikat hampir pasti bisa dengan mudah mendapatkan piagam bila diikutkan kontes.
alasannya adalah ; 1. kontes bisa mendapat lawan relatif.
2. kontes rondenya terbatas, disini kurang teruji endurancenya.
3. kontes berorientasi pada event, keguyuban dan penampakan

pada sertifikasi ; 1. dipertemukan dengan lawan yang sesungguhnya, bila tidak ada
yang bersedia dan memadai, bisa saja kita bawa ke prof, kontes 6 ronde atau
lebih.
2. dengan 6 ronde atau lebih, bisa dilihat ketahanan fisiknya.
3. sertifikasi berorientasi pada pengembangan mutu ternak, yang diharapkan
kita tidak berjalan ditempat.
4. ini bisa melibatkan pemerhati unggas, instansi terkait, (legalitas) biologocal.

begitu kira kira angan angan muluk saya, semoga juga angan angan papajiis semua.

salam papaji.

pada sertifikasi. point 1&2 hampir telah dilewti oleh ayam2 jawara dikalangan. dan untuk ayam kontes tinggal menguji dikalangan aja untuk mendapat sertifikasi.

Sponsored content