Mau di bawa kemana hoby ayam aduan??

Sangat disayangkan beberapa berita di media belakangan makin menyudutkan hoby ayam aduan menjadi lebih kelam kedalan lubang kegelapan yang makin dalam.....

Ayam seakan2 di salah gunakan, direkayasa yg seharusnya menjadi lauk pauk, telurnya di ambil, namun malah dijadikan petarung dan di manfaatkan untuk perjudian dan hal yg negatif lainnya.......

Sambil diskusi ringan2 saja, kira2 apa yg rekan2 inginkan pada hoby kita tercinta ini pada masa yg akan datang?, apa jalan di tempat seperti sekarang ini atau menjadikan hoby ayam jadi tidak lagi di anggap negatif/sebalah mata......

Atau ada pendapat lainnya? Monggo di share.....

memang sulit boz, undang2 yang ada memang
melarangnya... dengan judi atau tanpa judi
tetap melanggar undang2 ini saya ngetiknya juga sedih
lantaran adu ayam hobi dari kecil sih'

Karena saya pribadi hobby SENI Bela diri..., jadi hobby ayam-laga ini., saya melihatnya..., dari sisi "SENI"Tarung nya.......
Seni/gaya tarung ayam-laga ini sangat beragam...! Sama seperti hal nya dalam beladiri...! Ada pencak-silat., ada karate, ada kempo, ada yudo., muay-thai.....dan banyak lagi lainnya......
Sehingga..., banyak terlihat kekurangan...dan kelebihan nya......
Seperti misalnya.... Seorang karateka senior yg handal, yg pukulannya bisa memukul bolong tembok.., atau papan setebal 5cm dgn sekali pukul....., pasti akan "mati-gaya" kalau kedua kakinya dgn cepat, bisa terpeluk dgn cepat oleh seorang pegulat yg handal pula...! Lalu.., pasti...dgn mudahnya si pegulat tsb, pasti...bisa menyelesaikan pertandingan tsb dgn tehnik2 kuncian maut nya, yg tidak dimiliki oleh si karateka tadi....

Begitu pula dgn pertarungan antara ayam-kontrol/ ayam-ngalung, yg ketemu ayam-bawah, yg sering (misalnya) ngolong2.., yg selalu nongol/ timbul sambil melepaskan pukulan bom nya., yg selalu mengarah kepangkal sayap/ atau kearah badan dgn sangat keras/ kuat....!

Maksud saya....disinilah "SENI" dari masing2 individu..., yg saya kagumi...dan saya sukai.........! Sama2  "SENI-TARUNG".....

Dan bedanya.., seni-tarung pada manusia..., bisa kita pelajari.......
Karena manusia.....punya akal...! Sehingga...bisa belajar.....

Dan pada ayam-petarung., tidak bisa kita ajari......
Ayam dgn tehnik super-lock yg sangat solid.., tidak bisa kita ajari utk belajar (misalnya) tehnik kuda-lari....., atau kita suruh belajar tehnik-atret.......

Jadi..., kalau ditanya...kenapa saya hobby ayam aduan......??
Karena....saya suka dgn "SENI-TARUNG"nya...............
(Tehnik/gaya tarung dan tehnik/gaya memukulnya., sy anggap "Seni".)


Rekan-rekan lainnya...., silahkan sharing2nya..............
Nanti saya sambung lagi..........

Karena pasti sangat berbeda kalau dilihat dari sisi "Peternak"..., atau "Pedagang"...., dan lain2nya............

Monggo......dilanjut................

Dibawah kejalan yang benar aja mas...tetap lakukan kontes non judi dan pertahankan roh itu selalu...biarlah yang diluar itu melakukan hal yang tidak sama dengan papaji..tetap dihargai. Jika kontes-kontes non judi selalu dilakukan dengan cara yang selalu benar...maka kelak hobi ini bisa lebih diterima oleh masyarakat walaupun itu bukan pekerjaan yang gampang tapi tidak mustahil jika kita mau....

agha wrote:Dibawah kejalan yang benar aja mas...tetap lakukan kontes non judi dan pertahankan roh itu selalu...biarlah yang diluar itu melakukan hal yang tidak sama dengan papaji..tetap dihargai. Jika kontes-kontes non judi selalu dilakukan dengan cara yang selalu benar...maka kelak hobi ini bisa lebih diterima oleh masyarakat walaupun itu bukan pekerjaan yang gampang tapi tidak mustahil jika kita mau....

setuju...., cocok untuk hobby ayam yang sedang2 aj. ga usah terlalu rumit.
kalo tingkat kecamatan atau kabupaten aja ada kontes papaji atau ayam non judi secara merata dan kontinue...
mungkin kita bisa setara dengan penghobby kicaumania yang selalu ada latber setiap minggunya didaerah masing2...

khaddafi wrote:

agha wrote:Dibawah kejalan yang benar aja mas...tetap lakukan kontes non judi dan pertahankan roh itu selalu...biarlah yang diluar itu melakukan hal yang tidak sama dengan papaji..tetap dihargai. Jika kontes-kontes non judi selalu dilakukan dengan cara yang selalu benar...maka kelak hobi ini bisa lebih diterima oleh masyarakat walaupun itu bukan pekerjaan yang gampang tapi tidak mustahil jika kita mau....

setuju...., cocok untuk hobby ayam yang sedang2 aj. ga usah terlalu rumit.
kalo tingkat kecamatan atau kabupaten aja ada kontes papaji atau ayam non judi secara merata dan kontinue...
mungkin kita bisa setara dengan penghobby kicaumania yang selalu ada latber setiap minggunya didaerah masing2...

Kalau latber bisa rutin tiap minggu diadakan,apalagi di selipin agenda" positif seperti komunitas" lain sepertinya bukan hal yg tidak mungkin suatu saat masyarakat bisa membedakan mana penjudi sabung ayam dengan pecinta seni bertarung ayam aduan,dan stigma negatif tentang ayam aduan bisa berkurang,
Nya atuh sok mangga para senior" nambahin agenda"nya buat sampai ke peloksok" kecamatan buat lebih mengenalkan hobi ayam non judinya

Setuju sama bang agha, ayam aduan memang identik dengan perjudian tp dlm perkembangannya hobby ini dpt disalurkan dgn seni kontes non judi. Salah satu wadah nyata adl papaji ini, yg menampung penghobies ayam aduan tanpa ada perjudian di setiap kontesnya namun tetap menawarkan hadiah & doorprize yg menarik. Tdk perlu cemas dgn pelanggaran hukum karena mmg tdk ada judi di dlmnya, bhkan mndpatkn pengawalan dr aparat karena panitia sudah mengantongi izin dr pihak terkait. Terlepas dr hadiah/doorprize yg ada, "hadiah utama" yg sebenarnya adl tersalurkannya hobby qt sbg penggemar ayam aduan & kebanggaan bagi pemenang tanpa perlu mencemaskan hal2 yg dicemaskn para penjudi di kalangan. Secara tdk lngsung papaji menjadikan anggotanya sbg penghobies yg "berkelas" dgn level yg berbeda dr para penjudi2 yg selama ini mendapat stigma negatif dr publik terutama aparat. Salam guyub selalu papajiku....

Semua berpulang ke pribadi sing masing.
klau niatnya tulus benar2 ingin lestarikan budaya adu ayam non judi. ya itulah yg hrs diupayakan tanpa ada niatan yg lain.
jujur saja diantara kita msh banyak yg berharap judi sabung ayam tetap ada dng berbagai alasan dan tidak hanya berharap bahkan msh banyak yg menggelutinya.
ibarat mau hadir ke pesta dng ganti baju yg bagus, tapi badan kita msh blepotan kena lumpur tanpa dicuci atau mandi terlebih dulu. inilah yg timbulkan tanda tanya bagi orang sekitarnya.
bagaimana bisa beraroma harum klau yg tampak bersih cuma bajunya doang. baunya juga akan tetap preenguuzz...

mohon maaf klau kurang berkenan, sekedar obrolan ringan.

salam guyub,

DF

Walang Sangit wrote:memang sulit boz, undang2 yang ada memang
melarangnya... dengan judi atau tanpa judi
tetap melanggar undang2 ini saya ngetiknya juga sedih
lantaran adu ayam hobi dari kecil sih'

Benar sekali mas,
Kalo unsur judinya di hilangkan akan masuk ke pelanggaran unsur "penyiksaan binatang", mau cerita dari A s/d Z intinya yg namanya sabung ayam sudah negatif, dan seakan2 tidak ada manfaatnya sama sekali. Sebenarnya jika di lihat dari sudut pandang yg lebih luas banyak yg bisa di ambil manfaat dari hoby ayam.

Di mulai dari banyaknya orang yg mencari rezeki dengan cara beternak dan menjual dagangannya sendiri, sekadar calo (jual ayam orang), sampai pedagang pakan dan perlengkapan ayam yg makin menjamur di setiap wilayah. Di sini ada uang yg berputar, dan di tengah banyaknya PHK di pabrik2 yg gulung tikar, maka mencari rezeki di seputar hoby ayam bisa jadi pilihan.

Lalu saya teringat perkataan Mahatma Ghandi yg cukup terkenal:

"Kejayaan sebuah bangsa bisa dilihat dari bagaimana hewan-hewan di sana diperlakukan".

Ini menarik disimak, apa yg dimaksud oleh beliau "diperlakukan??" Tentunya semua punya pemahanan masing2.....

Bersambung.....

Alexhood wrote:

Walang Sangit wrote:memang sulit boz, undang2 yang ada memang
melarangnya... dengan judi atau tanpa judi
tetap melanggar undang2 ini saya ngetiknya juga sedih
lantaran adu ayam hobi dari kecil sih'

Benar sekali mas,
Kalo unsur judinya di hilangkan akan masuk ke pelanggaran unsur "penyiksaan binatang", mau cerita dari A s/d Z intinya yg namanya sabung ayam sudah negatif, dan seakan2 tidak ada manfaatnya sama sekali. Sebenarnya jika di lihat dari sudut pandang yg lebih luas banyak yg bisa di ambil manfaat dari hoby ayam.

Di mulai dari banyaknya orang yg mencari rezeki dengan cara beternak dan menjual dagangannya sendiri, sekadar calo (jual ayam orang), sampai pedagang pakan dan perlengkapan ayam yg makin menjamur di setiap wilayah. Di sini ada uang yg berputar, dan di tengah banyaknya PHK di pabrik2 yg gulung tikar, maka mencari rezeki di seputar hoby ayam bisa jadi pilihan.

Lalu saya teringat perkataan Mahatma Ghandi yg cukup terkenal:

"Kejayaan sebuah bangsa bisa dilihat dari bagaimana hewan-hewan di sana diperlakukan".

Ini menarik disimak, apa yg dimaksud oleh beliau "diperlakukan??" Tentunya semua punya pemahanan masing2.....

Bersambung.....

Klo ada yang punya hobi mancing, biasa ikut mancing galatama pasti tidak pernah berpikir apa yang dirasakan oleh ikan yang dipancing dengan menggunakan mata pancing. Sakit banget mas....Apakah ini termasuk penyiksaan binatang???hehehe....Apalagi ketika mulut ikan koyak akibat tarikan pancing. Berapa hari ikan tersebut tidak bisa menikmati makanan dengan nikmat akibat rusak oleh mata pancing...hahahaha...Apakah ini termasuk penyiksaan binatang???? Toh dimana-mana kolam pancing ada....Apakah Dikolam pancing tidak ada perjudian???ehemmm....Tapi mengapa masyarakat tidak marah dengan itu semua????

itulah yang saya suka dari forum papaji, ada sisi intelektual disamping tujuan utama yaitu melestarikan budaya cinta ayam aduan non judi. pendapat saya tentang postingan mas alex, posisikan kontes sabung ayam atau bahkan yang pro seperti fenomena LGBT jadi intinya jangan terlalu di ekspos terlalu vulgar di daerah tertentu yang menganggap hoby tersebut adalah negatif, jadi selama tidak mengganggu di lingkungan tertentu yang melarang adu ayam pasti tidak akan saling mengganggu dan merugikan.

Alexhood wrote:Sangat disayangkan beberapa berita di media belakangan makin menyudutkan hoby ayam aduan menjadi lebih kelam kedalan lubang kegelapan yang makin dalam.....

Ayam seakan2 di salah gunakan, direkayasa yg seharusnya menjadi lauk pauk, telurnya di ambil, namun malah dijadikan petarung dan di manfaatkan untuk perjudian dan hal yg negatif lainnya.......

Sambil diskusi ringan2 saja, kira2 apa yg rekan2 inginkan pada hoby kita tercinta ini pada masa yg akan datang?, apa jalan di tempat seperti sekarang ini atau menjadikan hoby ayam jadi tidak lagi di anggap negatif/sebalah mata......

Atau ada pendapat lainnya? Monggo di share.....

Dibawa ke PAPAJI aja maka hobi ayam menjadi tidak ada unsur negatifnya ke..ke..ke.ke..ke..ke...................

Negatif atau positif itu hanya sudut pandang dari mana kita melihatnya, jika kita senantiasa berlaku baik dan mampu menempatkan serta menunjukkan kepada masyarakat umum bahwa hobi ayam adalah sama dengan hobi2 yang lain maka pandangan negatif tersebut akan pudar, saat ini banyak kok yang berpandangan bahwa hobi ayam adalah hobi yang positif (termasuk aparat), jika masih ada perlakuan tidak adil selama ini maka pasti karena terjadi PENYIMPANGAN dari hobi ayam itu sendiri contoh ayam dijadikan media perjudian, maka wajar saja sesuatu yang dianggap ilegal pasti akan ditertibkan.......................

Jadi jangan pesimis dan harus tetap optimis selama kita tidak melanggar aturan dan norma masyarakat maka tidak ada yang keliru dengan apapun langkah kita...............

Salam maju tak gentar membela yang abar..................

Betul bos..., membela yg abar wong bayar 100 rbu dapet piagam, nasi kotak sambil nonton sampe ksemuten he..he..

Aturan yg sdh ada dan jelas sebaiknya jnganlah dilanggar biar semua aktivitas brjln dengan lancar dan damai.
Segala yg ada dimuka bumi ini untuk kebutuhan manusia, termasuk binatang dan unggas yg nyangkut hobi kita.
yg suaranya bagus kita rawat baik2 kita dengerin suaranya pelung, bekisar dll.
yg bulu warnanya bagus kita rawat baik2 dipandangin krna indah warnanya.
yg tampilannya bagus kita jadiin hiasan dikandang krna tampilan yg mempesona.
yg dagingnya montok, gemuk kita rawat baik2 kasih asupan cukup kita ambil dagingnya.
yg ahlinya berantem main silat, pukul, tehnik bela diri bagus dll, kita rawat baik2 kita nikmati permainannya.
itupun kita papaji sdh ada aturannya.
hitungan kemampuan fisik sdh ada aturan waktunya brpa ronde.
yg membahayakan kita bungkus jalunya.
kita rawat, latih, obat, makanan bergizi dll.
Ada yg bilang penyiksaan.
yg menyiksa siapa, yg disiksa yg mana...?
ada unsur pemaksaan, yg maksa jg siapa memang dr sononya diciptakan sdh dng kelebihan sing masing.
bandingkan dng seekor sapi yg selama ini dianggap mulia krna telah bantu manusia.
sapi hrs dipaksa dilatih, diikat, ditusuk hidungnya, dipecut dll , bgtu banyak dan kerasnya intervensi manusia terhadap binatang sapi tersebut.
tsrus bandingkan mana yg menyiksa.....??
mana yg memaksa....??
kecuali klau bukan ahlinya dipaksain dan tak wajar itu tidak boleh.. macam LGBT.
contoh :
ayam negeri yg gemuk ginuk2 diaduin, ayam pelung, serama, kate yg diciptakan tak ahli berantem diadu itu jg gak boleh.
waduuhh....malah ngelantur.

mohon maaf bila kurang berkenan, sekedar obrolan ringan.

salam,
mensyukuri nikmat dr sang pencipta

DF

saya pribadi masuk hobby ayam adu karena kebetulan;

sebenarnya saya hobby naik harley davidson, karena kemahalan ga bisa beli.....ga jadi  
lalu saya hobby kicau mania,...karena yang naik 40-60 gantangan,...yang juara orangnya itu2 aja
jadi makan hati...
lalu saya hobby merpati,...karena biaya pemeliharaannya dan pelatihan terlalu tinggi...ga  bisa tercukupi...jagung aja 12.000 sekilo disini belum biaya joki...

ahkirnya hobby ngadu ayam katanya ini hobby laki ?

masa' hobby aja harus kesana kesini sampai berganti ganti....katanya cowok harus punya hobby?

harusnya ada menteri urusan hobby laki2, ga cuman menteri ngurusin peranan wanita...

khaddafi wrote:saya pribadi masuk hobby ayam adu karena kebetulan;

sebenarnya saya hobby naik harley davidson, karena kemahalan ga bisa beli.....ga jadi  
lalu saya hobby kicau mania,...karena yang naik 40-60 gantangan,...yang juara orangnya itu2 aja
jadi makan hati...
lalu saya hobby merpati,...karena biaya pemeliharaannya dan pelatihan terlalu tinggi...ga  bisa tercukupi...jagung aja 12.000 sekilo disini belum biaya joki...

ahkirnya hobby ngadu ayam katanya ini hobby laki ?

masa' hobby aja harus kesana kesini sampai berganti ganti....katanya cowok harus punya hobby?

harusnya ada menteri urusan hobby laki2, ga cuman menteri ngurusin peranan wanita...

lomba turnamen ayam laga non judi mana? biar hobi laki2nya tersalurkan y bang...........

farel601 wrote:
lomba turnamen ayam laga non judi mana? biar hobi laki2nya tersalurkan y bang...........

Tinggalnya dimana bang ? kayaknya kurang gaul nih karena dibanyak daerah PAPAJI rutin mengadakan abar dan latber, di Jateng hampir tiap cabang selalu mengadakan abaran dan copy darat minimal sebulan sekali, dicabang Banjarnegara malah rutin mingguan ada abaran.....................

Hendro wrote:

farel601 wrote:
lomba turnamen ayam laga non judi mana? biar hobi laki2nya tersalurkan y bang...........

Tinggalnya dimana bang ? kayaknya kurang gaul nih karena dibanyak daerah PAPAJI rutin mengadakan abar dan latber, di Jateng hampir tiap cabang selalu mengadakan abaran dan copy darat minimal sebulan sekali, dicabang Banjarnegara malah rutin mingguan ada abaran.....................  

kekekekekekekk... mungkin belio gaul nya cuma dengan mBoss, mas Hendro



Salam Canda



.

@mas Agha

Banyak contoh lainnya sebenarnya,
Mulai burung merpati kolongan yg ceweannya di jadikan "klepekan" sampai bulunya habis, lalu jantannya yg suka nabrak kabel listrik saat mendarat. Adu ikan cupang, adu domba garut, sampai adu jangkrik pun sebenarnya ada unsur penyiksaan binatangnya.

Namun kenapa sepertinya sabung ayam yg paling disorot?? Banyak parameter lainnya yg menjadikan hoby ayam sedemikian buruknya.

Mari kita lupakan sejenak masalah siksa "menyiksa".....

@mas Farel

Lalu bicara soal gaul "menggauli", sebenarnya di luar Papaji pun banyak yg bikin abaran rutin di masing2 daerah mereka. Tapi, kembali lagi peruntukan berhoby ayam untuk apa?

Untuk mereka yg sekedar berhoby mengisi waktu luang sepertinya tidak perlu banyak bergaul, karena bagi saya hobi ayam sangat simpel dan tidak membutuhkan area yg luas juga waktu yg banyak. Lain halnya kalo berhoby ayam di jadikan sebuah media untuk mencari rezeki, butuh market yg harus di temukan atau di ciptakan. Demikian pula untuk hobiis yg butuh "pengakuan", mereka berusaha menjadi pemenang dalam beberapa kontes tertentu, isitilahnya "cari bendera"...

Lalu yg jadi pertanyaan, apakah setiap member Papaji (termasuk saya) sudah bersih dari unsur judi (tidak pernah main di kalang)? Sy koq kurang yakin, maka dari itu menjadi pekerjaan rumah kita bersama untuk melestarikan kontes ayam aduan non judi yg "mungkin" bisa sedikit demi sedikit mengikis presepsi orang luar terkait hobi ayam aduan.

Dimulai dari mana sebaiknya? Saya pikir yg paling baik dimulai dari diri kita sendiri.....

Hehehe.....

.







Salam Canda



.

acay wrote:.

Salam Canda

Marquez kalah bukan karena sengaja, tapi kurang kompetitif di musim lalu. Beberapa race yg menentukan perburuan gelar juara malah justru melibatkan "bentrok" Marquez dan Rossi, jadi seakan2 ada ketidaksukaan jika Rossi yg menang. Tapi memang andaikata benar apa yg di lakukan Marquez seperti yg mas acay bilang, maka Marquez sudah menghilangkan unsur sportifitas dalam dirinya yg kurang baik bagi MotoGP sendiri... 



Hehehe