WIN BREEDING

@Kang Iwan - sebenarnya untuk Urusan Pemacek Bagus standard orang beda" Kang. Kalo saya Pribadi Pemacek Juara kan sudah terbukti kualitasnya, takutnya kalo Pemacek yg cuma tarung Bagus aja nanti Air ke 3 lari sendiri? Karena belum terbukti ketangguhannya. Hehehe
Mendingan Anakan Jantan F2/F3 yg bagus ditukar ma Ayam Juara mas biasanya Petarung males ngramut Ayam Ngorak/Sulam.

Menurut  saya kemenangan itu hasil kerjasama team . adapun team nya terdiri dari : Pemilik Ayam , Botoh , Ayam dan Dewi Fortuna . Apabila ke empat anggota team ini bisa bekerjasama dengan baik maka kemenangan bisa kita raih

Namun saya tidak yakin kemenangan bisa di turunkan karena yang nama nya menang  banyak  faktor di luar faktor si ayam . Dan untuk menang pun  tidak harus pakai ayam bagus , ini sangat relatif .

Menurut saya yang dapat diturunkan adalah sifat sifat dari Pejantan  dan  Babon .

Jujur dahulu saat masih ternak di Surabaya , pejantan kami malah  banyak ayam  muda belum pernah menang  sama sekali ( karena saya nggak pernah judi ayam sama sekali ) Namun anak  nya bikin senang .

Mungkin.....maksud mas Angga....., dgn bermodalkan satu atau dua ekor babon yg baik (baik menurut mas Angga), kita bisa mendapatkan ayam2 unggul...., dgn modal lain, yakni "Teman-baik"....!
Misal....: Saya berteman baik dgn HN.61.... Nah..., saat ayam jawara nya sdg mabung..., saya "minta" utk mengawini babon saya.... Nah..., diantara anakan2nya.., diharapkan ada yg bagus...(Setelah diseleksi tentunya)....
Lalu......main kekandang lain... Misalnya....: pak Syaaf...! Llat...ayam terbaiknya...dan "minta" utk mengawini babon tsb....
Anakan2 yg lahir kelak.....diharapkan lagi akan ada yg bagus lagi....!
Nah..... Nantinya....., hasil2 seleksi inilah yg kelak akan dijadikan "Indukan2" nya....
Makanya....perlu ketekunan utk dpt menjalin per-"Teman-baik"-an tsb.......
Maklum.....krn hanya mampu memliki babon saja............

Win Kastubi wrote:Mungkin.....maksud mas Angga....., dgn bermodalkan satu atau dua ekor babon yg baik (baik menurut mas Angga), kita bisa mendapatkan ayam2 unggul...., dgn modal lain, yakni "Teman-baik"....!
Misal....: Saya berteman baik dgn HN.61.... Nah..., saat ayam jawara nya sdg mabung..., saya "minta" utk mengawini babon saya.... Nah..., diantara anakan2nya.., diharapkan ada yg bagus...(Setelah diseleksi tentunya)....
Lalu......main kekandang lain... Misalnya....: pak Syaaf...! Llat...ayam terbaiknya...dan "minta" utk mengawini babon tsb....
Anakan2 yg lahir kelak.....diharapkan lagi akan ada yg bagus lagi....!
Nah..... Nantinya....., hasil2 seleksi inilah yg kelak akan dijadikan "Indukan2" nya....
Makanya....perlu ketekunan utk dpt menjalin per-"Teman-baik"-an  tsb.......
Maklum.....krn hanya mampu memliki babon saja............

Ini nama nya smart solution . mengatasi masalah tanpa masalah . irit euy he he he

Angga Surabaya BK wrote:
Kalo saya "bekas" petarung dan di daerah saya banyak petarung, jadi saya suplai ayam yg bisa bawa menang.

Ini statement yg menurut saya menarik.
Mas Angga jadi suplier ayam yg bisa bawa menang.
Maksudnya gimana mas?? Apakah ayam yg dijual mas Angga pasti menang??
Gimana caranya ternak seperti itu mas?? Apa sekedar pacek menangan dikawinkan dgn babon anak jawara??
Ditunggu infonya.

Kalau ada Dalil yg begitu.... Dunia Perayaman akan Bubar....!

Pacek menangan + Babon menangan = Anak2nya PASTI menangan....!

Administrator wrote:

Angga Surabaya BK wrote:
Kalo saya "bekas" petarung dan di daerah saya banyak petarung, jadi saya suplai ayam yg bisa bawa menang.

Ini statement yg menurut saya menarik.
Mas Angga jadi suplier ayam yg bisa bawa menang.
Maksudnya gimana mas?? Apakah ayam yg dijual mas Angga pasti menang??
Gimana caranya ternak seperti itu mas?? Apa sekedar pacek menangan dikawinkan dgn babon anak jawara??
Ditunggu infonya.

Bang admin sensitif ih,he3.. 'mungkin' dari apa yg saya tangkap maksud angga itu kemungkinan lebih besar membawa kemenangan kalau dilihat dari kata 'bisa' bukan 'pasti'.. Mudah2an saya gak salah tangkap,he3.. CMIIW

Pejantan menangan dikawinkan dengan betina trah menangan pasti hasil anakannya adalah anakan ayam menangan, soal apakah nanti juga pasti akan memberikan kemenangan seperti pasangan indukannya, hanya waktu dan kesempatan yang akan membuktikannya...................

Pejantan untulan dikawinkan dengan betina trah untulan anakannya pasti akan disebut anakan ayam untulan, soal apakah nantinya juga akan jadi untulan hanya waktu dan kesempatan yang akan membuktikannya....................

Dalam dunia ayam aduan tidak ada kepastian absolut yang ada adalah potensi dan kesempatan jadi dengan segala potensi yang ada dan didukung oleh campur tangan kita maka akan tercipta kondisi ideal bagi seekor ayam aduan menurut versi dan kebutuhan kita masing2....................

Angga Surabaya BK wrote:@Kang Iwan - sebenarnya untuk Urusan Pemacek Bagus standard orang beda" Kang. Kalo saya Pribadi Pemacek Juara kan sudah terbukti kualitasnya, takutnya kalo Pemacek yg cuma tarung Bagus aja nanti Air ke 3 lari sendiri? Karena belum terbukti ketangguhannya. Hehehe
Mendingan Anakan Jantan F2/F3 yg bagus ditukar ma Ayam Juara mas biasanya Petarung males ngramut Ayam Ngorak/Sulam.

Sudah saya perhatikan hampir kurang lebih 1 minggu ini , nie topik termasuk dalam jajaran Top list di forum ini . Penasaran juga sie gmn endingnya nanti .
Walaupun dalam hati sudah ada perkiraan gmn nanti kesimpulan dari topik ini .

Sudah pastinya setiap seseorang yang terjun langsung dalam dunia ayam aduan / lebih khususnya para peternaknya ataupun contohnya saya pasti menginginkan hasil ternak yang dapat menghasilkan anak ayam yang * Bagus * .

Kata - kata * Bagus * diatas mungkin saja bisa diartikan dalam segi fisik ayam , teknik pertarungan , jenis pukulan dan tidak kalah pentingnya * Bagus * diartikan sebagai ayam yg selalu bisa unggul dalam pertarungan serta bisa mengalahkan ayam lainnya . Atau mungkin bisa dibilang ayam menangan .

Terlepas dari hal uraian diatas , Pastinya dibutuhkan metode ternak yang tersusun dan terperinci dengan baik pula agar bisa menghasilkan ayam seperti yg diharapkan kelak . Adapun metode tersebut apa saja , pastinya setiap peternak atau individu yg berniat melakukannya , pasti memiliki kiat - kiat dan cara masing2 yg pastinya sesuai dengan apa yang diharapkan atau yang diinginkan .

Contohnya saya dalam hal beternak , pastinya memiliki kriteria tersendiri dalam memilih seekor pacekan maupun indukan . Dan pastinya begitu pula dengan mas Angga .
Memang sudah bukan rahasia umum lagi , banyak peternak atau individu2 yg mempertemukan antara pacek juara vs indukan yg berasal dari galur juara pula .
Saya pribadi pun pernah melakukannya diawal - awal saya memutuskan untuk beternak ayam aduan menggunakan cara tersebut .

Dengan mengawinkan ayam bangkok import champion yang pernah beberapa kali khusus untuk melakoni partai undangan dibeberapa kota besar di pulau jawa , dengan rekor 7 kali kemenangan tanpa pernah sekalipun seri apalagi kalah . Ayam tersebut bisa saya dapatkan dengan merogoh kocek yg lumayan dalam . Itupun ayam tersebut bisa saya dapatkan karena kondisinya sudah bisa dikatakan lumpuh / tidak bisa berjalan . Beruntungnya saya dengan bantuan senior ditempat saya , pacekan tersebut diterapi ala herbal dan alhamdullilah bisa normal berjalan kembali dan bisa digunakan untuk pemacek .

Dengan mengawinkan pacek champion saya tersebut dengan biangan F1 , anakan dari champion ayam import pula , adalah angan2 dan harapan yang sangat muluk sekali bahwa kelak anakannya nanti bisa menjadi jawara dikalangan2 besar yg tersebar di seluruh indonesia . Heheheeh

Tetapi pada akhirnya ,,,, wweeeewww ,,, anakan ayam tersebut setelah 3 periode mengeluarkan anakannya . Malahan terbalik 180 derajat kira2 kalau tidak salah " Tidak sesuai seperti yang saya angan - angan kan " . Laporan dari para konsumen yg membeli anakan ayam tersebut setelah dibawa ke arena hasilnya 80 persen seri dan kalah dengan status kekalahan almarhum . Bahkan yg lebih menyesakkan bagi saya adalah , laporan telepon langsung dari konsumen yang mengatakan " Mas , ayame sampeyan kalah , modar neng kalangan , Iso njaluk ganti ora " . Weleh - weleh kepiye iki ... Hehehehe ... Isin aku ...

Dari pengalamann tersebut akhirnya , saya coba sedikit berspekulasi untuk melakukan perombakan kabinet materi pacek dan indukan di kandang saya , dengan mendatangkan 2 ekor calon pacekan yg menurut pribadi saya sesuai dengan harapan . Walaupun ke 2 calon pacekan tersebut sejatinya belum pernah memiliki rekor apapun dikalangan .

Tetapi sesuai dengan test hasil gebrakannya yang masing2 ayam sudah pernah 2 kali membunuh lawannya secara langsung dengan gebrakan lost jalu . Karena saya pribadi suka dengan tipe ayam yang memiliki jenis pukul jalu , kalau saya menyebutnya demikian .
Menurut saya pribadi , itu sudah cukup sebagai materi pacekan yang saya butuhkan waktu itu , tanpa harus melihat ayam tersebut pernah menyandang status ayam champion atau belum .
Dan ternyata hasil anakan dari kedua pacek tersebut ?
Belum ada laporan sampai sekarang dari konsumen yg pernah ambil anakannya mengatakan anakan dari ke 2 pacek tersebut mengalami kekalahan .
Wweeeiisss ini baru mantap ,,,, Anakannya lumayan banyak yg sudah menyandang status jawara ,,,, Tapi kalau seri atau draw pas diadu banyak juga ,,,, heheheehhehe ... Yang bikin lega adalah laporan konsumen yg mengatakan " Mas , ayame sampeyan seri asor , dikemplangi nganggo jalu betah banget ora gelem kalah " Hahahahahahhahaah .

Kalau urusan pinjam meminjam pacek saya takutnya ayam saya atau ayam yang saya pinjam takut kenapa - kenapa . Sudah pernah juga sich kayak gitu ,, ayam yang dipinjamkan ke saya mendadak mati , jadi tidak enak kan sama yg punya ayam .. Echhh pas satu minggu kemudian , ayam saya yang tukarannya saya pinjamkan bilangnya hilang di curi maling .. Yaudah ikhlas aja ... Dalam hati saya entah hilang atau dijual . Tapi gak mau prasangka buruk sama teman sendiri , walaupun ada mata - mata yg menyebutkan ayam saya pindah ke kandang yg lain lagi . Sedih kalau ingat kejadian itu ..

Dari situ saya tidak pernah pinjam meminjam atau tukar menukar dalam urusan perayaman . Karena saya sadar ayam itu juga makhluk hidup , bukan barang mati yg bisa diperlakukan seperti itu . Kalaupun ada yang mau meminjamkan saya ayam buat pacekan ,,, yach boleh2 saja ..... Yg penting harus ikhlas kalau nantinya ada apa2 dengan ayam tersebut ... Hehehehehheeh .

Salam breeding ....

ulasan ulasan yg menarik dan menambah wawasan

Langgeng NC wrote:ulasan ulasan yg menarik dan menambah wawasan

ke..ke..ke..ke..ayam yang di Pasuruan dan kemaren dilaporkan menang yang ke 6x itu padahal anakan komandan untul dikandang dengan biang juga darah untulan...................

iwan supriyanto wrote:

Angga Surabaya BK wrote:@Kang Iwan - sebenarnya untuk Urusan Pemacek Bagus standard orang beda" Kang. Kalo saya Pribadi Pemacek Juara kan sudah terbukti kualitasnya, takutnya kalo Pemacek yg cuma tarung Bagus aja nanti Air ke 3 lari sendiri? Karena belum terbukti ketangguhannya. Hehehe
Mendingan Anakan Jantan F2/F3 yg bagus ditukar ma Ayam Juara mas biasanya Petarung males ngramut Ayam Ngorak/Sulam.

Sudah saya perhatikan hampir kurang lebih 1 minggu ini , nie topik termasuk dalam jajaran Top list di forum ini . Penasaran juga sie gmn endingnya nanti .
Walaupun dalam hati sudah ada perkiraan gmn nanti kesimpulan dari topik ini .

Sudah pastinya setiap seseorang yang terjun langsung dalam dunia ayam aduan / lebih khususnya para peternaknya ataupun contohnya saya pasti menginginkan hasil ternak yang  dapat menghasilkan anak ayam yang * Bagus * .

Kata - kata * Bagus * diatas mungkin saja bisa diartikan dalam segi fisik ayam , teknik pertarungan , jenis pukulan dan tidak kalah pentingnya * Bagus * diartikan sebagai ayam yg selalu bisa unggul dalam pertarungan serta bisa mengalahkan  ayam lainnya .  Atau mungkin bisa dibilang ayam menangan .

Terlepas dari hal uraian diatas , Pastinya dibutuhkan metode ternak yang tersusun dan terperinci dengan baik pula agar bisa menghasilkan ayam seperti yg diharapkan kelak  . Adapun metode tersebut apa saja , pastinya setiap peternak atau individu yg berniat melakukannya , pasti memiliki kiat - kiat dan cara masing2 yg pastinya sesuai dengan apa yang diharapkan atau yang diinginkan .

Contohnya saya  dalam hal beternak , pastinya memiliki kriteria tersendiri dalam memilih seekor pacekan maupun indukan . Dan pastinya begitu pula dengan mas Angga .
Memang sudah bukan rahasia umum lagi , banyak peternak atau individu2 yg mempertemukan antara pacek juara vs indukan yg berasal dari galur juara pula .
Saya pribadi pun pernah melakukannya diawal - awal saya memutuskan untuk beternak ayam aduan menggunakan cara tersebut .

Dengan mengawinkan ayam bangkok import champion yang pernah beberapa kali khusus untuk melakoni partai undangan dibeberapa kota besar di pulau jawa , dengan rekor 7 kali kemenangan tanpa pernah sekalipun seri apalagi kalah .  Ayam tersebut bisa saya dapatkan dengan merogoh kocek yg lumayan dalam . Itupun ayam tersebut bisa saya dapatkan karena kondisinya sudah bisa dikatakan lumpuh / tidak bisa berjalan . Beruntungnya saya dengan bantuan senior ditempat saya , pacekan tersebut diterapi ala herbal dan alhamdullilah bisa normal berjalan kembali dan bisa digunakan untuk pemacek .

Dengan mengawinkan pacek champion saya tersebut dengan biangan F1 , anakan dari champion ayam import pula , adalah angan2 dan harapan yang sangat muluk sekali bahwa kelak anakannya nanti bisa menjadi jawara dikalangan2 besar yg tersebar di seluruh  indonesia . Heheheeh

Tetapi pada akhirnya ,,,, wweeeewww ,,, anakan ayam tersebut setelah 3 periode mengeluarkan anakannya . Malahan terbalik 180 derajat kira2 kalau tidak salah " Tidak sesuai seperti yang saya angan - angan kan " . Laporan dari para konsumen yg membeli anakan ayam tersebut setelah dibawa ke arena hasilnya 80 persen seri dan kalah dengan status kekalahan almarhum . Bahkan yg lebih menyesakkan bagi saya adalah , laporan telepon langsung dari konsumen yang mengatakan " Mas , ayame sampeyan kalah ,  modar neng kalangan ,  Iso njaluk ganti ora " . Weleh - weleh kepiye iki ... Hehehehe ... Isin aku ...

Dari pengalamann tersebut akhirnya , saya coba sedikit berspekulasi untuk melakukan perombakan kabinet materi pacek dan indukan di kandang saya , dengan mendatangkan 2 ekor calon pacekan yg menurut pribadi saya sesuai dengan harapan . Walaupun ke 2 calon pacekan tersebut sejatinya belum pernah memiliki rekor apapun dikalangan .

Tetapi sesuai dengan test hasil gebrakannya yang masing2 ayam sudah pernah 2 kali membunuh lawannya  secara langsung dengan gebrakan  lost jalu . Karena saya pribadi suka dengan tipe ayam yang memiliki jenis pukul jalu ,  kalau saya menyebutnya demikian .
Menurut saya pribadi ,  itu sudah cukup  sebagai materi pacekan yang saya butuhkan waktu itu ,  tanpa harus melihat ayam tersebut pernah menyandang status  ayam champion atau belum .
Dan ternyata hasil anakan dari kedua pacek tersebut  ?
Belum ada laporan sampai sekarang dari konsumen yg pernah ambil anakannya mengatakan anakan dari ke 2 pacek tersebut mengalami kekalahan .
Wweeeiisss ini baru mantap ,,,, Anakannya lumayan banyak yg sudah menyandang status jawara ,,,, Tapi kalau seri atau draw  pas diadu banyak juga ,,,, heheheehhehe ... Yang bikin lega adalah laporan konsumen yg mengatakan " Mas , ayame sampeyan seri asor , dikemplangi nganggo jalu betah banget ora gelem kalah " Hahahahahahhahaah .

Kalau urusan pinjam meminjam pacek saya takutnya ayam saya atau ayam yang saya pinjam takut kenapa - kenapa . Sudah pernah juga sich kayak gitu ,, ayam yang dipinjamkan ke saya mendadak mati , jadi tidak enak kan sama yg punya ayam .. Echhh pas satu minggu kemudian , ayam saya yang tukarannya saya pinjamkan bilangnya hilang di curi maling .. Yaudah ikhlas aja ... Dalam hati saya entah hilang atau dijual . Tapi gak mau prasangka buruk sama teman sendiri , walaupun ada mata - mata yg menyebutkan ayam saya pindah ke kandang yg lain lagi . Sedih kalau ingat kejadian itu ..

Dari situ saya tidak pernah pinjam meminjam atau tukar menukar dalam urusan perayaman . Karena saya sadar ayam itu juga makhluk hidup , bukan barang mati yg bisa diperlakukan seperti itu . Kalaupun ada yang mau meminjamkan saya ayam buat pacekan ,,, yach boleh2 saja ..... Yg penting harus ikhlas kalau nantinya ada apa2 dengan ayam tersebut ... Hehehehehheeh .

Salam breeding ....

Pejantan saya malah blum pernah bunuh ayam mas.... rekor juga cuma abaran doank...
Bagi saya yg namanya pejantan penting di anakannya... slama kita cermat dlm mencarikan pasangan yg tepat (segi tarungan) seharusnya anakannya hampir merata... saya katakan hampir karena pasti anakannya ada yg buagus, sedang, n "biasa tapi bisa dipakai"..

Salam pejantan abaran....

@Danipe : mas , akan saya beberkan rahasia !!!  gmn cara nya !!! , atau 2 langkah mudah dan singkat agar pejantannya sampeyan  bisa memiliki record sebagai ayam pembunuh seperti pejantan yang saya miliki .
Persyaratan  utamanya adalah , harus memiliki pejantan yang memiliki jalu minimal 2 ruas .

Cara nya mudah lho ,
Anda hanya tinggal mengikuti 2 langkah yang ada di bawah ini .
2 langkah mudah tersebut adalah :

1. Runcingkan terlebih dahulu jalu yang dimiliki oleh ayam pejantan yg kita miliki .

2. Gebrakkan minimal 1 ronde dengan ayam yang tidak memiliki jalu .
Atau apabila lawan gebrakan pejantan kita memiliki jalu , maka jalu tersebut harus dibungkus . Atau dengan kata lain , hanya jalu ayam kita yang di buka .

Semoga 2 langkah mudah diatas , bisa menjadikan pejantan yang anda miliki bisa mempunyai track record sebagai ayam pembunuh seperti pejantan yang ada di tempat saya

Hahahahaahahah .......  

Maaf hanya sekedar guyonan dari saya mas .
Hanya sedikit intermezo saja .
Mudah2an cara tersebut tidak benar2 dilakukan bagi yang belum mengetahui  konsekuwensi atau  akibat dari tindakan tersebut .

Dan bagi yang ingin mengetahui konsekuwensi atau  akibat dari tindakan tersebut , mungkin bisa dibahas di kesempatan yang lainnya ya .

Kembali kepada topik pembahasan :
Memang ada benarnya juga , seperti yang mas danipe sampaikan .
Hasil ternakan di tempat saya pun , ada yang ada yg buagus, sedang, n "biasa tapi bisa dipakai sebagai  Untulan / lawan sparing untuk melatih generasi2 berikutnya , atau juga bisa dihidangkan untuk lauk pauk bersama keluarga di rumah apabila terdesak kebutuhan ekonomi dan dikonsumsi sebagai pelengkap nutrisi pangan bagi kebutuhan anak istri di rumah .
Heheheh ....    

Perjalanan ayam dari usia dini hingga usia remaja memang ikut berperan dalam menghasilkan  ayam aduan yg baik , sesuai dengan kriteria yg kita inginkan  di awal saat ingin memulai beternak tentu nya  .
Mulai dari pemberian asupan makan yg baik , pemberian vitamin serta perawatannya pun harus diperhitungkan dengan baik tentu nya ...

Faktor2 yang menjadi masalah dan hambatannya  pun , sudah seharusnya tidak boleh luput dari perhatian kita lho . . .
Contohnya :
Ayam semenjak kecil terserang penyakit yg serius , ataupun terluka akibat hal2 yang tidak terduga semisalnya , tersangkut atau terjepit kandang , ataupun mungkin berkelahi antara sesama nya  tanpa sepengetahuaan kita  !!!!  
Yang  akhirnya  berdampak pada terganggunya proses pertumbuhannya dibandingkan dengan anak ayam satu tetasan yang lain nya .  Atau mungkin juga hal2 yang tidak kita inginkan ,  seperti sampai pada tingkat  kematian pada anak ayam tersebut .
Sehingga kita tidak akan tahu , bisa saja anak ayam yang sakit atau terluka tersebut , apabila tidak terserang penyakit  Atau terluka hingga menyebabkan kematian  tersebut.  Kelak apabila setelah tumbuh dewasa memiliki kriteria yg kita inginkan menurut metode ternak yg kita jalankan .  

Sekira nya , mungkin itu saja dulu yang dapat saya sampaikan .
Mohon maaf apabila masih ada kekurangan dan ketidak sesuaian dengan metode ternak yang dilakukan oleh rekan2 Papaji yang lain  .

Salam ternak .

Hendro wrote:

Langgeng NC wrote:ulasan ulasan yg menarik dan menambah wawasan

ke..ke..ke..ke..ayam yang di Pasuruan dan kemaren dilaporkan menang yang ke 6x itu padahal anakan komandan untul dikandang dengan biang juga darah untulan...................

wah berarti sodara/adik2 nya masih bisa di inden dong harusnya? wkwkwk

ayam non jalu atau ayam pukul pun, bahkan ayam muda pun bisa membunuh lawannya, syaratnya ya harus punya pukulan yg mengarah ke bagian2 vital. kalau saya pernah menemui dibagian sambungan ruas2 tulang leher, dan bagian dada yg biasanya terlindung sayap

Jagoan Newbie wrote:

Administrator wrote:

Angga Surabaya BK wrote:
Kalo saya "bekas" petarung dan di daerah saya banyak petarung, jadi saya suplai ayam yg bisa bawa menang.

Ini statement yg menurut saya menarik.
Mas Angga jadi suplier ayam yg bisa bawa menang.
Maksudnya gimana mas?? Apakah ayam yg dijual mas Angga pasti menang??
Gimana caranya ternak seperti itu mas?? Apa sekedar pacek menangan dikawinkan dgn babon anak jawara??
Ditunggu infonya.

Bang admin sensitif ih,he3.. 'mungkin' dari apa yg saya tangkap maksud angga itu kemungkinan lebih besar membawa kemenangan kalau dilihat dari kata 'bisa' bukan 'pasti'.. Mudah2an saya gak salah tangkap,he3.. CMIIW

Senior Admin - Kalo saya Pribadi lebih suka jual Ayam siap atau yg sudah menang Om, Om senior pasti bisa menilai sendiri ketangguhan Ayam Ternakan Om Admin. Ya kalo gandeng sampe 7-10 ditabrak ya gatau lagi Om? Anda juga pernah bilang Faktor kemenangan yg dibawah Ayam berapa %?.
Jagoan Newbie - Super sekali, Anda pembaca yg teliti dan baik sekali. Semoga Sukses Kang

iwan supriyanto wrote:@Danipe : mas , akan saya beberkan rahasia !!!  gmn cara nya !!! , atau 2 langkah mudah dan singkat agar pejantannya sampeyan  bisa memiliki record sebagai ayam pembunuh seperti pejantan yang saya miliki .
Persyaratan  utamanya adalah , harus memiliki pejantan yang memiliki jalu minimal 2 ruas .

Cara nya mudah lho ,
Anda hanya tinggal mengikuti 2 langkah yang ada di bawah ini .
2 langkah mudah tersebut adalah :

1. Runcingkan terlebih dahulu jalu yang dimiliki oleh ayam pejantan yg kita miliki .

2. Gebrakkan minimal 1 ronde dengan ayam yang tidak memiliki jalu .
Atau apabila lawan gebrakan pejantan kita memiliki jalu , maka jalu tersebut harus dibungkus . Atau dengan kata lain , hanya jalu ayam kita yang di buka .

Semoga 2 langkah mudah diatas , bisa menjadikan pejantan yang anda miliki bisa mempunyai track record sebagai ayam pembunuh seperti pejantan yang ada di tempat saya

Hahahahaahahah .......  

Maaf hanya sekedar guyonan dari saya mas .
Hanya sedikit intermezo saja .
Mudah2an cara tersebut tidak benar2 dilakukan bagi yang belum mengetahui  konsekuwensi atau  akibat dari tindakan tersebut .

Dan bagi yang ingin mengetahui konsekuwensi atau  akibat dari tindakan tersebut , mungkin bisa dibahas di kesempatan yang lainnya ya .

Kembali kepada topik pembahasan :
Memang ada benarnya juga , seperti yang mas danipe sampaikan .
Hasil ternakan di tempat saya pun , ada yang ada yg buagus, sedang, n "biasa tapi bisa dipakai sebagai  Untulan / lawan sparing untuk melatih generasi2 berikutnya , atau juga bisa dihidangkan untuk lauk pauk bersama keluarga di rumah apabila terdesak kebutuhan ekonomi dan dikonsumsi sebagai pelengkap nutrisi pangan bagi kebutuhan anak istri di rumah .
Heheheh ....    

Perjalanan ayam dari usia dini hingga usia remaja memang ikut berperan dalam menghasilkan  ayam aduan yg baik , sesuai dengan kriteria yg kita inginkan  di awal saat ingin memulai beternak tentu nya  .
Mulai dari pemberian asupan makan yg baik , pemberian vitamin serta perawatannya pun harus diperhitungkan dengan baik tentu nya ...

Faktor2 yang menjadi masalah dan hambatannya  pun , sudah seharusnya tidak boleh luput dari perhatian kita lho . . .
Contohnya :
Ayam semenjak kecil terserang penyakit yg serius , ataupun terluka akibat hal2 yang tidak terduga semisalnya , tersangkut atau terjepit kandang , ataupun mungkin berkelahi antara sesama nya  tanpa sepengetahuaan kita  !!!!  
Yang  akhirnya  berdampak pada terganggunya proses pertumbuhannya dibandingkan dengan anak ayam satu tetasan yang lain nya .  Atau mungkin juga hal2 yang tidak kita inginkan ,  seperti sampai pada tingkat  kematian pada anak ayam tersebut .
Sehingga kita tidak akan tahu , bisa saja anak ayam yang sakit atau terluka tersebut , apabila tidak terserang penyakit  Atau terluka hingga menyebabkan kematian  tersebut.  Kelak apabila setelah tumbuh dewasa memiliki kriteria yg kita inginkan menurut metode ternak yg kita jalankan .  

Sekira nya , mungkin itu saja dulu yang dapat saya sampaikan .
Mohon maaf apabila masih ada kekurangan dan ketidak sesuaian dengan metode ternak yang dilakukan oleh rekan2 Papaji yang lain  .

Salam ternak .

Kalo Ayam Jawa aja bisa jadi Pembunuh Om, drpd beli Birma mahal-mahal?
Kalo ayam jalu saya gk tertarik Om, kurang berseni menurut saya? ribet juga perawatannya.
Maaf untuk penggemar ayam Jalu/Taji, dari Awal Deskripsi itu mencetak "Indukan berkualitas".
Kalo untuk mencetak Anakan Jalu Super mungkin Om bisa memposting bagaimana caranya?

Dari awal saya tahu pasti ada Pro dan Kontra dalam Teori saya.
Saya cuma ingin berbagi Teori yg sudah saya pelajari ini dengan Gratis,
Sama seperti orang Indonesia kebanyakan "Saling Bunuh 1 dengan yg lain"
Kenapa gak dinilai trus komen "Oh Teori mas Angga kelebihannya" "ini kekurangnya ini", dll
Sampai kapan kita tunggu Teori dari Thailand dulu, disana jadi Trend trus kita "Ngikut"?
Kapan kita semua sadar sebagian besar dari Kita cuma jadi "Pengekor" Peternak Thailand?
Terus terang saya sedikit kecewa, mungkin sudah jadi Adat Istiadat dan Budaya,
Yang akhirnya mendarah daging ke Para" Newbie untuk terus mengkiblat ke Thailand.

Salam Damai,

ANGGARA

Angga Surabaya BK wrote:Dari awal saya tahu pasti ada Pro dan Kontra dalam Teori saya.
Saya cuma ingin berbagi Teori yg sudah saya pelajari ini dengan Gratis,
Sama seperti orang Indonesia kebanyakan "Saling Bunuh 1 dengan yg lain"
Kenapa gak dinilai trus komen "Oh Teori mas Angga kelebihannya" "ini kekurangnya ini", dll
Sampai kapan kita tunggu Teori dari Thailand dulu, disana jadi Trend trus kita "Ngikut"?
Kapan kita semua sadar sebagian besar dari Kita cuma jadi "Pengekor" Peternak Thailand?
Terus terang saya sedikit kecewa, mungkin sudah jadi Adat Istiadat dan Budaya,
Yang akhirnya mendarah daging ke Para" Newbie untuk terus mengkiblat ke Thailand.

Salam Damai,

ANGGARA

langkah2 bagus apalagi suatu terobosan emang perlu dihargai dlm breeding perayaman,, ihtiar dlm mengawinkan pacek vs biang dgn ilmu plus pengalaman sangat diperkukan namun yg perlu diingat n diperhatikan dlm mengawinkan tsb. sambil berdoa semoga gen kromosomnya cocok alias "TUMBU temu TUTUP" yg bisa saling melengkapi kelebihan n kekeurangan antara biang n pacek pilihan tsb..... apalagi yg ayam lokal jowo alus( keturunan F16 lebih) sekalian yg ayam import betul2 import n ayam2 jawara pilihan kalo lagi sial anakanya sering gak/kurang sesuai yg diharapkan,, yg sering berlaku paling 1 ekor yg bagus pdhal yg diharapkan anakanya rata2 bagus2 kualitas tarungnya n ulesnya..... baiknya para peternak mau membesarkan dulu hasil breedingnya sampe terketahui bagus atau tidaknya hasil ternakanya tsb, n jika bagus barulah dipasarkan keluar itupun kalo bisa dlm uji cobanya sampe 2X atau 3X keturunanya....




*

Langgeng NC wrote:

Hendro wrote:

Langgeng NC wrote:ulasan ulasan yg menarik dan menambah wawasan

ke..ke..ke..ke..ayam yang di Pasuruan dan kemaren dilaporkan menang yang ke 6x itu padahal anakan komandan untul dikandang dengan biang juga darah untulan...................

wah berarti sodara/adik2 nya masih bisa di inden dong harusnya? wkwkwk

Bisa pesan masih banyak kok adik2nya dan saudara satu indukan ayo2 semuanya silakan pesan ke..ke..ke..ke..ke....(tipikal peternak nakal)...............

bolote wrote:

Angga Surabaya BK wrote:Dari awal saya tahu pasti ada Pro dan Kontra dalam Teori saya.
Saya cuma ingin berbagi Teori yg sudah saya pelajari ini dengan Gratis,
Sama seperti orang Indonesia kebanyakan "Saling Bunuh 1 dengan yg lain"
Kenapa gak dinilai trus komen "Oh Teori mas Angga kelebihannya" "ini kekurangnya ini", dll
Sampai kapan kita tunggu Teori dari Thailand dulu, disana jadi Trend trus kita "Ngikut"?
Kapan kita semua sadar sebagian besar dari Kita cuma jadi "Pengekor" Peternak Thailand?
Terus terang saya sedikit kecewa, mungkin sudah jadi Adat Istiadat dan Budaya,
Yang akhirnya mendarah daging ke Para" Newbie untuk terus mengkiblat ke Thailand.

Salam Damai,

ANGGARA

langkah2 bagus apalagi suatu terobosan emang perlu dihargai dlm breeding perayaman,, ihtiar dlm mengawinkan pacek vs biang dgn ilmu plus pengalaman sangat diperkukan namun yg perlu diingat n diperhatikan dlm mengawinkan tsb. sambil berdoa semoga gen kromosomnya cocok alias "TUMBU temu TUTUP" yg bisa saling melengkapi kelebihan n kekeurangan antara biang n pacek pilihan tsb..... apalagi yg ayam lokal jowo alus( keturunan F16 lebih) sekalian yg ayam import betul2 import n ayam2 jawara pilihan kalo lagi sial anakanya sering gak/kurang sesuai yg diharapkan,, yg sering berlaku paling 1 ekor yg bagus pdhal yg diharapkan anakanya rata2 bagus2 kualitas tarungnya n ulesnya..... baiknya para peternak mau membesarkan dulu hasil breedingnya sampe terketahui bagus atau tidaknya hasil ternakanya tsb, n jika bagus barulah dipasarkan keluar itupun kalo bisa dlm uji cobanya sampe 2X atau 3X keturunanya....  



*

yang gue tebalin cucok pisan gan

Hampir tiap hari ada tetangga atau kenalannya temenku datang ke rumah atau ke kebun sekitar rumah temenku itu. Mereka datang membawa babon yg menurut mereka telah mencetak jawara. Mereka datang-ndodok-babon ngandok-pulang..dan gratis. Bahkan 90% di antara kegiatan itu dilakukan tanpa ijin atau sepengetahuan pemilik ayam jago yg dijadikan pemacek. Pemilik pemacek itu...yaa temenku itu. Apa tanggapan pemilik pemacek tsb? "..biarin aj. Silahkan datang sehari 11x jg ga masalah.."

Informasinya, pemacek tsb 9X win tak pernah kalah di kalangan kelas menengah di sekitar daerah tempat tinggal pemilik ayam, dan di tretes. Ayamnya sdh pensiun karna paruhnya yg "cuil" saat bertarung sdh ga bisa pulih lg. Ayamnya tiap hari diumbar bebas di kebun.

Jd menurut saya..teori yg dikemukakan mas Angga sdh dilakukan oleh orang-2 kampung/desa sejak jaman baheula. Hanya saja mereka tidak pernah benar-benar mengkonsep scr sistematis kegiatan breeding tsb. Apalagi kepikiran untuk memberi istilah "WIN BREEDING". Bahkan mungkin contoh spt yg saya kemukakan tadi malah lebih canggih..karna dilakukan secara gratis dan tanpa ijin, plus pemilik pemaceknya jg terbuka hati luas iklas. Jd, mumpung ada kesempatan dan belum ada istilahnya..saya jg ingin kasih istilah aj.."WINNER FREE BREEDING"

YudhiZUHDI wrote:Hampir tiap hari ada tetangga atau kenalannya temenku datang ke rumah atau ke kebun sekitar rumah temenku itu. Mereka datang membawa babon yg menurut mereka telah mencetak jawara. Mereka datang-ndodok-babon ngandok-pulang..dan gratis. Bahkan 90% di antara kegiatan itu dilakukan tanpa ijin atau sepengetahuan pemilik ayam jago yg dijadikan pemacek. Pemilik pemacek itu...yaa temenku itu. Apa tanggapan pemilik pemacek tsb? "..biarin aj. Silahkan datang sehari 11x jg ga masalah.."

Informasinya, pemacek tsb 9X win tak pernah kalah di kalangan kelas menengah di sekitar daerah tempat tinggal pemilik ayam, dan di tretes. Ayamnya sdh pensiun karna paruhnya yg "cuil" saat bertarung sdh ga bisa pulih lg. Ayamnya tiap hari diumbar bebas di kebun.

Jd menurut saya..teori yg dikemukakan mas Angga sdh dilakukan oleh orang-2 kampung/desa sejak jaman baheula. Hanya saja mereka tidak pernah benar-benar mengkonsep scr sistematis kegiatan breeding tsb. Apalagi kepikiran untuk memberi istilah "WIN BREEDING". Bahkan mungkin contoh spt yg saya kemukakan tadi malah lebih canggih..karna dilakukan secara gratis dan tanpa ijin, plus pemilik pemaceknya jg terbuka hati luas iklas. Jd, mumpung ada kesempatan dan belum ada istilahnya..saya jg ingin kasih istilah aj.."WINNER FREE BREEDING"

Saya lok punya pejantan trus dipinjam temen tau diumbar bebas gitu pasti saya ambil om... la mo gmana lagi, jago jalan2 macek betina2 liar luar kandang tapi betina dlm kandang dianggurin... gaktau lagi lok dipacekin temen sendiri...

Slama bisa dodokan saya mempersilahkan lok temen mo ngawinin babonnya... lok ditinggal bukannya gak boleh... liat kandang terlalu ramai babon juga gak nyaman liatnya... salam breeding gratisan

Waduh rame y kalo masalah kawin(berhubung sdh musim hujan kali y) 😀😀😀
Ayo dukung winnerr free breding 👍👍👍👍👍👍