Teknik Beternak (+contoh kasus ksalahan yg sering trjadi) dgn Sistem InBreeding,Line Breeding,Cross Over Breeding Untuk Mndapatkan Anakan Unggulan....
+13
ari delta
azis sutanto
savvo
gebok ambrok
ferry bun
zin494
Hendro
Administrator
irfan_dui
jackone
arif
arjho
pufa
17 posters
Halaman 1 dari 2
Halaman 1 dari 2 • 1, 2
Teknik Beternak (+contoh kasus ksalahan yg sering trjadi) dgn Sistem InBreeding,Line Breeding,Cross Over Breeding Untuk Mndapatkan Anakan Unggulan....
Ini adalah kesimpulan dari sedikit ilmu yg saya ketahui baik dari article ataupun org yg sudah pengalaman ternak,dan di bawah saya lampirkan salah satu referensi dari article mengenai teknik beternak, dan teknik beternak ini yg sedang saya jalankan,mohon maaf jika masih banyak kekurangan ilmu mohon di bimbing lebih jauh dan smga bisa brmanfaat bgi teman2..
Kesimpulan mengenai teknik Beternak:
Dalam Beternak kita mengenal 3 sistem breeding:
InBreeding: yaitu sistem breeding (peternakan) yg mengawinkan saudara sekandung contoh ayam di kawinkan dgn ayam lain yg masih berasala dari satu jago dan babon..
Line Breeding: sistem yg mengawinkan ayam yg masih sepupuan tdak berasal dari satu ayah dan ibu tpi masih berasal dari satu kakek dan nenek
Cross Over Breeding: Sistem yg mengawinkan ayam yg bukan berasal dari satu ayah dan ibu atau dari satu kakek dan nenek paling tidak dalam 5 generasi..
Dalam sistem Inbreeding dan LineBreeding: masih terdapat celah kelemahan yg besar terutama dalam sistem Inbreeding yaitu menurunnya kesehatan ayam tersebut,atau kesuburan ayam tersebut karena terciptanya bawaan gen yg hampir sebagian besar sama di mana dalam setiap gen menyembunyikan faktor2 kelemahan (resesiv)..(Subhanallah Islam sudah dari dulu mengharamkan kawin dengan saudara kandung, dan mensunnahkan untuk kawin dengan orang yg bukan saudara slain mperbanyak saudara juga mperbaiki gen2 tubuh,pdhal saat itu belum di temukan ilmu genetika)
Cross Over Breeding: sistem perkawinan ini merupakan salah satu sistem yg dapat paling tidak pmeprbaiki kelemahan dari setiap turunan dengan variasi gen bawaannya yg semakin luas,juga keunggulan2 dari setiap gen yg di bawa..semakin jauh hubungan saudara ayamnya maka akan semakin besar coeefecient cross over breedingnya dgn demikian akan semakin besar vigur heterozigotnya dan akan semakin memacu perbaikan sistem kesehatan,kestabilan mental dan pertumbuhan ayam tersebut..Maka yg Paling baik adalah dgn melakukan teknik beternak dgn cara cross over breeding dengan ayam yg berbeda ras atau trah.
Contoh I:
Jika Anda mengawinkan Birma (jago) dan Birma (Babon), dimana ayam birma di kenal dgan sistem ketepatan,kecepatan dan variasi pukulan, tetapi juga di kenal dengan kelemahan tulangan yg tipis dan rapuh,..tentu anda tidak bisa berharap anakan yg lahir dari turunan ini akan menghasilkan anakan yg bertulang tebal, bagus dan kuat..karena memang tidak ada dalam gen bawaan induknya..
Tetapi kemudian anda menyilangkan Jago Bangkok, yg dikenal dgn Tulangan yg besar dan Bagus, tetapi juga di kenal dgn kelemahan teknik yg sedikit monoton..anda lalu menyilangkan jago ini dgn Babon Birma (yg dikenal dgn bawaan kelbihan dan kekurangannya).Tentu dari hasil ternakan ini anda bisa mengharapkan akan melahirkan anakan ayam yg memiliki ketebalan tulangan yg cukup besar dan bagus serta kecepatan,variasi dan ketepatan pukulan karena sifat2 ini ada dalam gen bawaan induknya...
Nah lalu contoh kasus lagi:
jika anda memiliki ayam pemacek mari kita sebut dengan istilah P(a), kemudian melahirkan keturunan F1(a) kemudian anda mengawinkan ayam ini dengan hasil ternakan dari pemacek P (b) yg melahirkan anakan F1(b), tentu anakan yg lahir bawaan gennya akan jauh lebih variatif dari pda gen bawaan F1(a) atau F1(b), teknik pemulian ini di gunakan untuk mndapatkan keturunan yg lebih kompleks kelebihannya melalui beberapa kali pemulian..
Atau anda juga bisa memadukan dua konsep beternak antara Cross Over dan Line Breeding, contoh:
dalam sistem genetika di kenal istilah sbb:
P = parental atau indukan
f1= fillial keturunan 1 (anak)
f2 = keturunan 2 (cucu)
lalu,
Anda memiliki Jago (a) sebagai Pemacek, lalu di kawinkan dgan 2 Babon brbeda trah misal Birma dan Bangkok, hasil anakan ini di sebut dgn sistem cross over breeding, lalu anda mengawinkan lagi anakan dari Jago (a) dan Babon Birma dgn anakan dari Jago (a) dan babon bangok untuk memiliki variasi yg lebih besar dari bawaan dan keunggulan gen masing2, maka sistem beternak ini di sebut sbagai perpaduan antara Cross Over dan Line Breeding...
Ada juga nech masukan bahwa: sifat tarung anakan akan lebih dominan turun dari babonnya,sedangkan tongkrongan alias tampilan fisik akan lebih dominan dari pemaceknya (jagonya).. makanya salah satu cara menyeleksi babon dengan melihat tarungnya.. Ini untuk menyesuaikan tarung si Babon dg teknik tarung pemaceknya..mis: pemacek main atas, babon main atas maka anakan2 yg keluar jga rata2 akn main atas...
dan ada banyak kesalah pahaman pengertian dari peternak..biasanya mereka akan membeli sepasang anakan jago dan betina dari indukan (pemacek dan babon unggulan), membeli sepasang tdaklah salah jika ini tdak d kawinkan sesamanya, tetapi menjadi salah ketika anakan sepasang ini dikawinkan sesamanya karena ini d sebut sebagai inbreed dgn tingkat coeffecient yg tinggi (saudara kandung) yg awalnya di harapkan untuk memiliki ayam yg kualitasnya sama dengan induknya, memang secara penampilan :tulangan,warna bulu dan karakteristik sifat akan kurang lebih sama seperti indukan tetapi jika di tinjau dari segi ketahanan tubuh dari penyakit, kesuburan dan kekuatan mental akan jauh berbeda dari indukan ini di sebabkan karena gen nya telah menjadi homozigot sangat lah besar tdak lagi mnjadi heterozigot..
dan juga ada yg mengawinkan ayah dan anak, atau anak dan ibu yg masih memiliki coeffecient inbreeding yg tinggi..(Subhanallah di situlah Allah mberikan akal pda manusia mbedakannya dengan hewan, karena hewan perlu kita yg mengaturnya agar tdk trjadi perkawinan sperti hal d atas tetapi manusia tlah memiliki akal sndiri untuk tdak mlakukan hal trsebut).
Maka seorang peternak yg baik : akan merekam semua silsilah keturunan ayam tersebut dgn semua kelebihan dan kekurangan yg dimiliki oleh indukan2 yg di kawinkan, sampai ke keturunannya..jadi jika anda membeli se ekor ayam dari seorang peternak yg baik anda bisa menanyakan silsilahnya dan sistem breeding apa yg di pakai dan alasannya mengapa, shingga anda bisa mengetahui keturunan dari ayam anda dan kelebihan2 gen dari ayam yg anda beli brdasarkan turunannya..ini akan sangat mpermudah anda, jika anda ingin beternak lagi dari ayam yg anda beli tersebut. anda akan mudah mngidentifikasi ingin di ternakkan dgn sistem apa dan kekurangan apa yg perlu di tutupi dan kelebihan apa yg perlu d tambah, sehingga akan mudah menentukan akan di silangkan (cross over) dengan ayam dari trah apa untuk menutupi kelemahan tersebut..
Berikut kutipan artikel lengkap terjemahan:
Some animal breeders, including many dog breeders, make a distinction between inbreeding (mating mother/son, father/daughter, brother/sister) and linebreeding (mating say grandparent/grandchild, aunt/nephew).
To a geneticist linebreeding and inbreeding only differ in degree. Inbreeding occurs when animals are bred to their relatives. The closer the relationship the higher the "inbreeding coefficient". Inbreeding coefficients measure the degree of inbreeding an animal shows relative to a randomly breeding population.
Inbreeding reduces fertility, vigour or overall health and mental stability. Inbred animals are more prone to diseases such as infections and cancer, and more likely to be "highly strung".
To understand why this happens we need to consider basic genetics:
All animals, including people and dogs, carry two copies of each gene - one from our mother and one from our father. These genes are unique sequences of DNA, each of which codes for a unique protein. Changes in the DNA code (called mutations) change the structure of the protein produced by the gene and as a result change the way the protein works.
Because evolution has for millions of years selected for perfection of performance most changes or mutations are less effective than the original gene copy. The chance of having an abnormal copy, or mutation, of any one particular gene is low, but because we have so many genes we all carry some harmful genes. These genes are usually hidden because we have one good copy of the gene to carry us through and this gene produces a normal protein which can perform the tasks required. When we have two different copies of a gene we are said to be HETEROZYGOUS for that gene and if one gene copy is hidden by the other, the hidden copy is said to be RECESSIVE.
If both copies of a gene are the same then we are HOMOZYGOUS and if the copy is "bad" then that gene won't work normally and we will be to some degree less healthy. Some single genes are so important that affected animals die, or suffer debilitating disease and some have only minor effects - affecting for example jaw structure or coat colour, the efficiency of an antibody molecule, the structure of a neurotransmitter or the shape of a red blood cell.
As animals are mated to their relatives, however distant, simple mathematics will show that the likelyhood of any one gene becoming homozygous will increase. As homozygosity increases, variation among offspring decreases. The dog breeder takes advantage of this in line breeding to produce a breed which "breeds true" and conforms to a "breed standard" and within the breed to produce offspring that are like peas in a pod. Breeders look for a "prepotent" sire or bitch ( ie one that always throws pups very similar to itself). These animals come from a "good linebred pedigree" - that is one that is inbred so that the animal is homozygous for as many as possible of the characteristics that the breeder regards as desirable.
Unfortunately this search for perfection and uniformity comes at a cost. Undesirable genes also become increasingly likely to be homozygous and so affect the health of the animal. Most of these genes have minor effects which gradually accumulate. There are many genes involved in traits like fertility, immune competence and mental stability and accumulation of homozygous recessive "bad" genes gradually diminishes the function of these systems.
If inbreeding increases homozygosity, crossbreeding is its opposite and maximises heterozygosity. Crossbreeding is the mainstay of most farm animal and plant production - it takes advantage of a phenomenon which is widely talked about but poorly understood: HYBRID VIGOUR (or for the geneticists - HETEROSIS) is the term used to describe the burst of fertility, good health and growth that is seen in the progeny when two unrelated breeds are mated. The longer that these breeds have been separated, and the greater the differences between them, the stronger will be the resulting hybrid vigour.
Hybrid vigour is not a theory, it is the name given to describe something that happens repeatably throughout all species in the animal and plant kingdom. When unrelated breeds of any animal species are mated the offspring in the first generation will be more healthy, fertile, and (in animals) mentally stable than either parent breed. This first F1 (Filial1) generation as the geneticists call it, will be intermediate in characterisics to the parent breeds and the offspring will resemble each other.
Lets look at how this works using a simple model with only 9 genes. (Note that a convention in genetics is that small case letters are used to denote recessive genes and large case letters are used to denote dominant genes.)
Say we have a dog of breed (A) which always has has long ears (aaBB), Short legs (CCdd), black coat (EE) and, by chance because of years of breeding within a small gene pool, has the "fertility" genes FF gg hh II. The bitch of breed (B) has short ears (AAbb), long legs (ccDD) a gold coat (ee) and, again by chance, the "fertility" genes ff GG HH ii.
The cross would look like this:
(A)
aa BB CC dd EE FF gg hh II
X
(B)
AA bb cc DD ee ff GG HH ii
Producing an F1
Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg Hh Ii
These offspring will have medium ears (A-B-) and medium length legs (C-D-). They will be black (Ee) because only one gene is involved and black is dominant to gold, and they will be more fertile than either parent. Genes for mental stability and "vigour" - like these fertility genes - become more homozygous with inbreeding and in the first cross will be as heterozygous as it is possible with that breed combination.
This example oversimplifies matters - in reality thousands of genes are involved, dominance/recessive relationships are not that simple and different breeds have many genes in common, however it does demonstrate the way in which hybrid vigour works and why the F1 progeny are similar to each other. The degree of similarity in the F1 progeny will, as in purebreeding, depend on how homozygous the parent breeds are.
Certainly if two animals of different breeds are mated and if both parents are highly strung, and if this nervous behavious is genetically based, and if the same genes are involved in both parents, then crossbred progeny will probably also be highly strung or neurotic. Clearly however this is less likely than if these two animals are of the same breed and related in some way.
This example can also be used to show why hybrid vigour only works in the first generation and why "mongrels" or "mutts" come in all shapes and sizes. While our theoretical F1 - produced from highly homozygous parents, has only one genetic combination possible, if an F1 was crossed with another F1 there would be many hundreds of possible combinations produced in the "F2" generation.
These offspring would range from almost the same as one grandparent to almost the same as the other, with every possible combination in between and while most of these would be more heterozygous than the grandparent generation most of them would be less heterozygous than the parent F1s.
It is possible to prevent this deterioration in health and vigour by limiting linebreeding and by selecting rigourously for highly fertile, vigorous, long lived, mentally stable animals. Responsible, intelligent dog breeders do just that. Unfortunately the the problem arises - what does one do with the less healthy, vigorous, and mentally stable animals? The answer in livestock breeding is that they are sold to an abbatoir - in purebred dog breeding they are usually sold as pets.
Another feature of crossbreeding used in livestock breeding is "complementarity" -the term used to describe the way two breeds can be combined to overcome defects in one or other breed - the way two bloodlines "nick" in dog breeding terms. The example which is commonly applied in cattle is the crossing of a dairy cow with a beef breed to produce a calf which has hybrid vigour and will be fertile healthy and fast growing. The heifer calf will also have better muscling than the dairy parent and better milk production than the beef parent and in this way the two breeds are complementary. Should the heifer calf be retained for breeding she could be backcrossed to either parent breed or - as is more commonly practiced - bred to a third breed in a "three breed rotation" which will retain the benefits of hybrid vigour, complementarity and reliable uniformity in the offspring.
I am a country veterinarian and for a long time I have been aware of the trouble that purebred dog breeders are unintentionally getting their animals into. The practice of closing the stud book once a breed is "recognised" is, to me, a practice which benefits dog breeders but works to the detriment of the breed. I am not a traditional dog breeder and my bias is towards breeding dogs as life enriching companions for people rather than breeding dogs to preserve animals of an idealized type in perpetuity.
I have chosen to breed Labradoodles for reasons outlined elsewhere. I believe that there is scope for other crossbred dogs to be deliberately bred. I realise that this approach to dog breeding is frowned on but I think that by creative application of crossbreeding new breed combinations can be produced which bring together desirable characteristics from different breeds.
There is no reason why breeds of dogs should be treated as if they are separate (and increasingly endangered) species as is presently the case. The challenge is to develop checklist of desirable characteristics and then find the breeds most likely to complement each other. Complementary breeds should not share common structural problems, such as Hip Dysplasia, or Luxating Patellae and should have temperament characteristics which combine well. Single gene problems such as Haemophilia or Progressive Retinal Atrophy would still need to be screened for if they occurred in both parent breeds but carriers are not be a problem in this system because the progeny are not be bred from.
Remember that the second generation is likely to be more variable and have less hybrid vigour than the F1 so breeding F1 to F1 is unwise unless the breeder is trying to create a new breed and doesn't mind breeding a lot of funny looking , and possibly unsatisfactory, dogs on the way.
I don't want to create a new breed or produce puppies which are all identical - only puppies which are all healthy, intelligent, full of personality and with attributed which make them good family pets.
Terjemahan:
Beberapa peternak hewan, termasuk banyak peternak anjing, membuat perbedaan antara sanak (ibu kawin / anak, ayah / putri, saudara / saudari) dan linebreeding (kawin mengatakan kakek / cucu, bibi / keponakan).
Untuk ahli genetika linebreeding dan sanak hanya berbeda dalam derajat. Silang terjadi ketika hewan dibesarkan untuk keluarga mereka. Semakin dekat hubungan yang semakin tinggi "" koefisien penangkaran sanak. koefisien penangkaran sanak mengukur tingkat penangkaran sanak binatang menunjukkan relatif terhadap populasi secara acak pembibitan.
Penangkaran sanak mengurangi kesuburan, kekuatan atau kesehatan secara keseluruhan dan stabilitas mental. Inbred hewan lebih rentan terhadap penyakit seperti infeksi dan kanker, dan lebih cenderung menjadi "sangat halus".
Untuk memahami mengapa hal ini terjadi kita perlu mempertimbangkan genetika dasar:
Semua binatang, termasuk orang-orang dan anjing, membawa dua salinan dari setiap gen - satu dari ibu kami dan satu dari ayah kami. Gen ini adalah sekuens DNA yang unik, yang masing-masing kode untuk protein yang unik. Perubahan kode DNA (mutasi disebut) mengubah struktur protein yang diproduksi oleh gen dan sebagai akibat protein mengubah cara bekerja.
Karena evolusi selama jutaan tahun dipilih untuk kesempurnaan kinerja perubahan atau mutasi yang paling kurang efektif daripada copy gen asli. Kesempatan untuk memiliki salinan normal, atau mutasi, dari setiap gen satu tertentu adalah rendah, tetapi karena kita memiliki begitu banyak gen kita semua membawa beberapa gen berbahaya. Gen ini biasanya tersembunyi karena kita memiliki satu salinan gen yang baik untuk membawa kita melalui dan gen ini menghasilkan protein normal yang dapat melakukan tugas yang diperlukan. Ketika kita memiliki dua salinan yang berbeda dari gen kita dikatakan heterozigot untuk gen itu dan jika satu salinan gen disembunyikan oleh yang lain, copy tersembunyi dikatakan resesif.
Jika kedua salinan gen yang sama maka kita homozigot dan jika salin adalah "buruk" maka gen tidak akan bekerja dengan normal dan kami akan sampai tingkat tertentu kurang sehat. Beberapa gen tunggal adalah sangat penting bahwa binatang yang terkena mati, atau menderita penyakit yang melemahkan dan beberapa memiliki efek kecil saja - untuk mempengaruhi struktur misalnya rahang atau warna bulu, efisiensi dari suatu molekul antibodi, struktur dari sebuah neurotransmitter atau berbentuk darah merah sel.
Sebagai hewan dikawinkan dengan kerabat mereka, namun jauh, matematika sederhana akan menunjukkan bahwa kemungkinan menjadi salah satu gen homozigot akan meningkat. Dengan meningkatnya homozigositas, variasi antara keturunan menurun. Peternak anjing mengambil keuntungan dari ini sejalan pemuliaan untuk menghasilkan suatu bangsa yang "breeds benar" dan sesuai dengan standar breed "" dan dalam berkembang biak untuk menghasilkan keturunan yang seperti kacang polong yang satu. Peternak mencari Sire "unggul" atau jalang (satu yaitu yang selalu melempar anjing sangat mirip dengan dirinya sendiri). Hewan-hewan ini berasal dari silsilah "linebred baik" - yang merupakan salah satu yang bawaan sehingga binatang itu adalah homozigot untuk sebanyak mungkin dari karakteristik yang menganggap sebagai peternak diinginkan.
Sayangnya ini mencari kesempurnaan dan keseragaman datang pada biaya. gen diinginkan berdekatan juga menjadi semakin cenderung homozigot dan begitu mempengaruhi kesehatan hewan. Sebagian besar gen memiliki dampak kecil yang secara bertahap menumpuk. Ada gen yang terlibat dalam ciri seperti kesuburan, kompetensi kekebalan tubuh dan stabilitas mental dan akumulasi homozigot resesif "buruk" gen secara bertahap mengurangi fungsi dari sistem ini.
Jika penangkaran sanak homozigositas meningkat, pembastaran adalah berlawanan dan memaksimalkan heterosigositas. Persilangan merupakan andalan peternakan hewan paling dan produksi tanaman - ia mengambil keuntungan dari fenomena yang banyak dibicarakan tapi kurang dipahami: HIBRIDA VIGOUR (atau untuk genetika - heterosis) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan ledakan kesuburan, kesehatan yang baik dan pertumbuhan yang terlihat pada progeni ketika dua ras yang tidak berhubungan akan dikawinkan. Semakin lama keturunan yang telah dipisahkan, dan semakin besar perbedaan antara mereka, semakin kuat akan menjadi kekuatan hibrida yang dihasilkan.
semangat Hybrid adalah bukan teori, itu adalah nama yang diberikan untuk menggambarkan sesuatu yang terjadi repeatably seluruh spesies dalam kerajaan hewan dan tanaman. Ketika breeds tidak terkait dari setiap spesies hewan kawin keturunan dalam generasi pertama akan lebih sehat, subur, dan (pada hewan) mental stabil daripada orangtua baik berkembang biak. Generasi (Filial1) F1 pertama sebagai genetika menyebutnya, akan menengah di characterisics untuk keturunan orangtua dan keturunannya akan mirip satu sama lain.
Mari kita melihat bagaimana ini bekerja dengan menggunakan model sederhana dengan hanya 9 gen. (Perhatikan bahwa konvensi dalam genetika adalah huruf kecil digunakan untuk menunjukkan gen resesif dan huruf besar digunakan untuk menunjukkan gen dominan.)
Katakanlah kita memiliki anjing ras (A) yang selalu memiliki telinga panjang (aabb), kaki pendek (CCdd), mantel hitam (EE) dan, secara kebetulan karena tahun pembiakan dalam kolam gen kecil, memiliki kesuburan " "FF gen jj gg II. Anjing betina ras (B) telah telinganya pendek (aabb), kaki panjang (ccDD) mantel emas (ee) dan, sekali lagi secara kebetulan, kesuburan "" Jika gen HH GG ii.
Salib akan terlihat seperti ini:
(A)
aa BB CC FF EE dd jj gg II
X
(B)
AA bb cc ff GG ii ee DD HH
Menghasilkan F1
Aa Bb Cc FF Ee II Gg DD HH
keturunan ini akan memiliki telinga menengah (AB-) dan kaki panjang menengah (CD-). Mereka akan hitam (Ee) karena hanya satu gen yang terlibat dan hitam adalah dominan untuk emas, dan mereka akan lebih subur dari orang tua. Gen untuk stabilitas mental dan "semangat" - seperti ini gen kesuburan - menjadi lebih homozigot dengan sanak dan di salib pertama akan sebagai heterozigot karena mungkin dengan kombinasi berkembang biak.
Contoh ini terlalu menyederhanakan persoalan - realitas dalam ribuan gen yang terlibat, dominasi / hubungan resesif tidak yang sederhana dan berbeda breeds memiliki banyak gen yang sama, tetapi tidak menunjukkan cara yang hibrida semangat bekerja dan mengapa keturunan F1 yang mirip satu sama lainnya. Tingkat kesamaan dalam keturunan F1 akan, seperti dalam purebreeding, tergantung pada bagaimana homozigot keturunan induk.
Tentu saja jika dua hewan yang berbeda ras kawin, dan bila kedua orang tua sangat tegang, dan jika ini behavious genetis berbasis saraf, dan jika gen yang sama yang terlibat dalam kedua orang tua, maka persilangan keturunan mungkin akan juga sangat tegang atau neurotik. Namun jelas ini kurang mungkin dibandingkan jika kedua binatang dari jenis yang sama dan terkait dalam beberapa cara.
Contoh ini juga dapat digunakan untuk menunjukkan mengapa semangat hibrida hanya bekerja dalam generasi pertama dan mengapa "basteran" atau "anjing" datang dalam segala bentuk dan ukuran. Sementara kami F1 teoritis - yang dihasilkan dari orang tua sangat homozigot, hanya memiliki satu kombinasi genetis mungkin, jika F1 F1 disilangkan dengan yang lain akan ada ratusan kemungkinan kombinasi yang dihasilkan pada generasi "F2".
anak ini akan berkisar dari hampir nenek yang sama sebagai salah satu hampir sama dengan yang lain, dengan setiap kombinasi yang mungkin di antara dan sementara sebagian besar akan lebih heterozigot dibandingkan dengan generasi kakek sebagian besar dari mereka akan kurang heterozigot dari F1s induk.
Adalah mungkin untuk mencegah hal ini menurunnya kesehatan dan kekuatan dengan membatasi linebreeding dan dengan memilih rigourously untuk sangat subur, kuat, lama tinggal, hewan mental stabil. Bertanggung jawab, peternak anjing cerdas melakukan hal itu. Sayangnya masalah muncul - apa yang dilakukan dengan kurang sehat, kuat, dan mental stabil hewan? Jawaban dalam pemuliaan ternak adalah bahwa mereka dijual kepada sebuah abbatoir - anjing ras di peternakan mereka biasanya dijual sebagai hewan peliharaan.
Fitur lain dari perkawinan silang yang digunakan dalam pemuliaan ternak adalah "saling melengkapi"-istilah yang digunakan untuk menggambarkan dua jenis cara dapat dikombinasikan untuk mengatasi cacat dalam satu atau jenis lain - seperti dua garis keturunan "nick" dalam istilah penangkaran anjing. Contoh yang umum diterapkan pada sapi adalah persimpangan dari sapi perah dengan jenis daging sapi untuk menghasilkan anak sapi yang memiliki kekuatan hibrida dan akan subur sehat dan cepat tumbuh. Anak lembu sapi juga akan memiliki lebih baik dari orang tua muscling susu dan lebih baik dari produksi susu induk sapi dan dengan cara ini dua breeds saling melengkapi. Jika sapi pedet dipertahankan untuk pembibitan dia bisa berkembang biak backcrossed baik orang tua atau - seperti yang lebih sering dilakukan - lahir untuk berkembang biak ketiga dalam sebuah rotasi "tiga berkembang biak" yang akan mempertahankan manfaat semangat hibrida, saling melengkapi dan keseragaman handal di keturunannya.
Saya seorang dokter hewan negara dan untuk waktu yang lama aku telah menyadari masalah yang peternak anjing ras yang tidak sengaja mendapatkan hewan mereka ke dalam. Praktek menutup buku pejantan sekali berkembang biak adalah "diakui" adalah, bagi saya, sebuah praktek yang menguntungkan peternak anjing, tetapi bekerja untuk merugikan berkembang biak. Saya bukan peternak anjing tradisional dan bias saya terhadap pemuliaan anjing sebagai sahabat untuk memperkaya kehidupan orang-orang bukan peternakan anjing untuk menjaga hewan dari jenis ideal-lamanya.
Aku telah memilih untuk berkembang biak Labradoodles karena alasan-alasan yang diuraikan di tempat lain. Saya percaya bahwa ada ruang untuk anjing persilangan lainnya harus sengaja dibesarkan. Saya menyadari bahwa pendekatan ini memijah pada anjing disukai tetapi saya berpikir bahwa dengan aplikasi kreatif dari pembastaran kombinasi jenis baru dapat dihasilkan yang menyatukan karakteristik yang diinginkan dari keturunan yang berbeda.
Tidak ada alasan mengapa breeds anjing harus diperlakukan seolah-olah mereka terpisah (dan semakin terancam punah) spesies seperti sekarang terjadi. Tantangannya adalah untuk mengembangkan daftar karakteristik yang diinginkan dan kemudian menemukan breeds paling mungkin untuk saling melengkapi. Tambahan breeds tidak harus berbagi masalah struktural umum, seperti Hip Displasia, atau Luxating patelae dan harus memiliki karakteristik temperamen yang terkombinasi dengan baik. masalah gen tunggal seperti Hemofilia atau Progressive Retinal Atropi masih perlu diperiksa karena jika itu terjadi di kedua ras orangtua tetapi operator tidak menjadi masalah dalam sistem ini karena progeni tidak akan dibesarkan dari.
Ingat bahwa generasi kedua cenderung lebih bervariasi dan memiliki kekuatan kurang hibrida dari F1 begitu peternakan F1 untuk F1 adalah bijaksana kecuali peternak sedang mencoba untuk membuat jenis baru dan tidak keberatan penangkaran banyak terlihat lucu, dan mungkin tidak memuaskan, anjing di jalan.
Saya tidak ingin menghasilkan anak anjing baru yg sama persis seperti induknya tetapi mbawa banyak kelemahan, saya ingin menghasilkan anakan anjing baru yg lebih berbeda , yg lebih sehat, yg lebih kuat pertumbuhannya dan membawa karakter2 yg semakin banyak untuk bisa menjadi anjing peliharaan yg baik..
Kesimpulan mengenai teknik Beternak:
Dalam Beternak kita mengenal 3 sistem breeding:
InBreeding: yaitu sistem breeding (peternakan) yg mengawinkan saudara sekandung contoh ayam di kawinkan dgn ayam lain yg masih berasala dari satu jago dan babon..
Line Breeding: sistem yg mengawinkan ayam yg masih sepupuan tdak berasal dari satu ayah dan ibu tpi masih berasal dari satu kakek dan nenek
Cross Over Breeding: Sistem yg mengawinkan ayam yg bukan berasal dari satu ayah dan ibu atau dari satu kakek dan nenek paling tidak dalam 5 generasi..
Dalam sistem Inbreeding dan LineBreeding: masih terdapat celah kelemahan yg besar terutama dalam sistem Inbreeding yaitu menurunnya kesehatan ayam tersebut,atau kesuburan ayam tersebut karena terciptanya bawaan gen yg hampir sebagian besar sama di mana dalam setiap gen menyembunyikan faktor2 kelemahan (resesiv)..(Subhanallah Islam sudah dari dulu mengharamkan kawin dengan saudara kandung, dan mensunnahkan untuk kawin dengan orang yg bukan saudara slain mperbanyak saudara juga mperbaiki gen2 tubuh,pdhal saat itu belum di temukan ilmu genetika)
Cross Over Breeding: sistem perkawinan ini merupakan salah satu sistem yg dapat paling tidak pmeprbaiki kelemahan dari setiap turunan dengan variasi gen bawaannya yg semakin luas,juga keunggulan2 dari setiap gen yg di bawa..semakin jauh hubungan saudara ayamnya maka akan semakin besar coeefecient cross over breedingnya dgn demikian akan semakin besar vigur heterozigotnya dan akan semakin memacu perbaikan sistem kesehatan,kestabilan mental dan pertumbuhan ayam tersebut..Maka yg Paling baik adalah dgn melakukan teknik beternak dgn cara cross over breeding dengan ayam yg berbeda ras atau trah.
Contoh I:
Jika Anda mengawinkan Birma (jago) dan Birma (Babon), dimana ayam birma di kenal dgan sistem ketepatan,kecepatan dan variasi pukulan, tetapi juga di kenal dengan kelemahan tulangan yg tipis dan rapuh,..tentu anda tidak bisa berharap anakan yg lahir dari turunan ini akan menghasilkan anakan yg bertulang tebal, bagus dan kuat..karena memang tidak ada dalam gen bawaan induknya..
Tetapi kemudian anda menyilangkan Jago Bangkok, yg dikenal dgn Tulangan yg besar dan Bagus, tetapi juga di kenal dgn kelemahan teknik yg sedikit monoton..anda lalu menyilangkan jago ini dgn Babon Birma (yg dikenal dgn bawaan kelbihan dan kekurangannya).Tentu dari hasil ternakan ini anda bisa mengharapkan akan melahirkan anakan ayam yg memiliki ketebalan tulangan yg cukup besar dan bagus serta kecepatan,variasi dan ketepatan pukulan karena sifat2 ini ada dalam gen bawaan induknya...
Nah lalu contoh kasus lagi:
jika anda memiliki ayam pemacek mari kita sebut dengan istilah P(a), kemudian melahirkan keturunan F1(a) kemudian anda mengawinkan ayam ini dengan hasil ternakan dari pemacek P (b) yg melahirkan anakan F1(b), tentu anakan yg lahir bawaan gennya akan jauh lebih variatif dari pda gen bawaan F1(a) atau F1(b), teknik pemulian ini di gunakan untuk mndapatkan keturunan yg lebih kompleks kelebihannya melalui beberapa kali pemulian..
Atau anda juga bisa memadukan dua konsep beternak antara Cross Over dan Line Breeding, contoh:
dalam sistem genetika di kenal istilah sbb:
P = parental atau indukan
f1= fillial keturunan 1 (anak)
f2 = keturunan 2 (cucu)
lalu,
Anda memiliki Jago (a) sebagai Pemacek, lalu di kawinkan dgan 2 Babon brbeda trah misal Birma dan Bangkok, hasil anakan ini di sebut dgn sistem cross over breeding, lalu anda mengawinkan lagi anakan dari Jago (a) dan Babon Birma dgn anakan dari Jago (a) dan babon bangok untuk memiliki variasi yg lebih besar dari bawaan dan keunggulan gen masing2, maka sistem beternak ini di sebut sbagai perpaduan antara Cross Over dan Line Breeding...
Ada juga nech masukan bahwa: sifat tarung anakan akan lebih dominan turun dari babonnya,sedangkan tongkrongan alias tampilan fisik akan lebih dominan dari pemaceknya (jagonya).. makanya salah satu cara menyeleksi babon dengan melihat tarungnya.. Ini untuk menyesuaikan tarung si Babon dg teknik tarung pemaceknya..mis: pemacek main atas, babon main atas maka anakan2 yg keluar jga rata2 akn main atas...
dan ada banyak kesalah pahaman pengertian dari peternak..biasanya mereka akan membeli sepasang anakan jago dan betina dari indukan (pemacek dan babon unggulan), membeli sepasang tdaklah salah jika ini tdak d kawinkan sesamanya, tetapi menjadi salah ketika anakan sepasang ini dikawinkan sesamanya karena ini d sebut sebagai inbreed dgn tingkat coeffecient yg tinggi (saudara kandung) yg awalnya di harapkan untuk memiliki ayam yg kualitasnya sama dengan induknya, memang secara penampilan :tulangan,warna bulu dan karakteristik sifat akan kurang lebih sama seperti indukan tetapi jika di tinjau dari segi ketahanan tubuh dari penyakit, kesuburan dan kekuatan mental akan jauh berbeda dari indukan ini di sebabkan karena gen nya telah menjadi homozigot sangat lah besar tdak lagi mnjadi heterozigot..
dan juga ada yg mengawinkan ayah dan anak, atau anak dan ibu yg masih memiliki coeffecient inbreeding yg tinggi..(Subhanallah di situlah Allah mberikan akal pda manusia mbedakannya dengan hewan, karena hewan perlu kita yg mengaturnya agar tdk trjadi perkawinan sperti hal d atas tetapi manusia tlah memiliki akal sndiri untuk tdak mlakukan hal trsebut).
Maka seorang peternak yg baik : akan merekam semua silsilah keturunan ayam tersebut dgn semua kelebihan dan kekurangan yg dimiliki oleh indukan2 yg di kawinkan, sampai ke keturunannya..jadi jika anda membeli se ekor ayam dari seorang peternak yg baik anda bisa menanyakan silsilahnya dan sistem breeding apa yg di pakai dan alasannya mengapa, shingga anda bisa mengetahui keturunan dari ayam anda dan kelebihan2 gen dari ayam yg anda beli brdasarkan turunannya..ini akan sangat mpermudah anda, jika anda ingin beternak lagi dari ayam yg anda beli tersebut. anda akan mudah mngidentifikasi ingin di ternakkan dgn sistem apa dan kekurangan apa yg perlu di tutupi dan kelebihan apa yg perlu d tambah, sehingga akan mudah menentukan akan di silangkan (cross over) dengan ayam dari trah apa untuk menutupi kelemahan tersebut..
Berikut kutipan artikel lengkap terjemahan:
Some animal breeders, including many dog breeders, make a distinction between inbreeding (mating mother/son, father/daughter, brother/sister) and linebreeding (mating say grandparent/grandchild, aunt/nephew).
To a geneticist linebreeding and inbreeding only differ in degree. Inbreeding occurs when animals are bred to their relatives. The closer the relationship the higher the "inbreeding coefficient". Inbreeding coefficients measure the degree of inbreeding an animal shows relative to a randomly breeding population.
Inbreeding reduces fertility, vigour or overall health and mental stability. Inbred animals are more prone to diseases such as infections and cancer, and more likely to be "highly strung".
To understand why this happens we need to consider basic genetics:
All animals, including people and dogs, carry two copies of each gene - one from our mother and one from our father. These genes are unique sequences of DNA, each of which codes for a unique protein. Changes in the DNA code (called mutations) change the structure of the protein produced by the gene and as a result change the way the protein works.
Because evolution has for millions of years selected for perfection of performance most changes or mutations are less effective than the original gene copy. The chance of having an abnormal copy, or mutation, of any one particular gene is low, but because we have so many genes we all carry some harmful genes. These genes are usually hidden because we have one good copy of the gene to carry us through and this gene produces a normal protein which can perform the tasks required. When we have two different copies of a gene we are said to be HETEROZYGOUS for that gene and if one gene copy is hidden by the other, the hidden copy is said to be RECESSIVE.
If both copies of a gene are the same then we are HOMOZYGOUS and if the copy is "bad" then that gene won't work normally and we will be to some degree less healthy. Some single genes are so important that affected animals die, or suffer debilitating disease and some have only minor effects - affecting for example jaw structure or coat colour, the efficiency of an antibody molecule, the structure of a neurotransmitter or the shape of a red blood cell.
As animals are mated to their relatives, however distant, simple mathematics will show that the likelyhood of any one gene becoming homozygous will increase. As homozygosity increases, variation among offspring decreases. The dog breeder takes advantage of this in line breeding to produce a breed which "breeds true" and conforms to a "breed standard" and within the breed to produce offspring that are like peas in a pod. Breeders look for a "prepotent" sire or bitch ( ie one that always throws pups very similar to itself). These animals come from a "good linebred pedigree" - that is one that is inbred so that the animal is homozygous for as many as possible of the characteristics that the breeder regards as desirable.
Unfortunately this search for perfection and uniformity comes at a cost. Undesirable genes also become increasingly likely to be homozygous and so affect the health of the animal. Most of these genes have minor effects which gradually accumulate. There are many genes involved in traits like fertility, immune competence and mental stability and accumulation of homozygous recessive "bad" genes gradually diminishes the function of these systems.
If inbreeding increases homozygosity, crossbreeding is its opposite and maximises heterozygosity. Crossbreeding is the mainstay of most farm animal and plant production - it takes advantage of a phenomenon which is widely talked about but poorly understood: HYBRID VIGOUR (or for the geneticists - HETEROSIS) is the term used to describe the burst of fertility, good health and growth that is seen in the progeny when two unrelated breeds are mated. The longer that these breeds have been separated, and the greater the differences between them, the stronger will be the resulting hybrid vigour.
Hybrid vigour is not a theory, it is the name given to describe something that happens repeatably throughout all species in the animal and plant kingdom. When unrelated breeds of any animal species are mated the offspring in the first generation will be more healthy, fertile, and (in animals) mentally stable than either parent breed. This first F1 (Filial1) generation as the geneticists call it, will be intermediate in characterisics to the parent breeds and the offspring will resemble each other.
Lets look at how this works using a simple model with only 9 genes. (Note that a convention in genetics is that small case letters are used to denote recessive genes and large case letters are used to denote dominant genes.)
Say we have a dog of breed (A) which always has has long ears (aaBB), Short legs (CCdd), black coat (EE) and, by chance because of years of breeding within a small gene pool, has the "fertility" genes FF gg hh II. The bitch of breed (B) has short ears (AAbb), long legs (ccDD) a gold coat (ee) and, again by chance, the "fertility" genes ff GG HH ii.
The cross would look like this:
(A)
aa BB CC dd EE FF gg hh II
X
(B)
AA bb cc DD ee ff GG HH ii
Producing an F1
Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg Hh Ii
These offspring will have medium ears (A-B-) and medium length legs (C-D-). They will be black (Ee) because only one gene is involved and black is dominant to gold, and they will be more fertile than either parent. Genes for mental stability and "vigour" - like these fertility genes - become more homozygous with inbreeding and in the first cross will be as heterozygous as it is possible with that breed combination.
This example oversimplifies matters - in reality thousands of genes are involved, dominance/recessive relationships are not that simple and different breeds have many genes in common, however it does demonstrate the way in which hybrid vigour works and why the F1 progeny are similar to each other. The degree of similarity in the F1 progeny will, as in purebreeding, depend on how homozygous the parent breeds are.
Certainly if two animals of different breeds are mated and if both parents are highly strung, and if this nervous behavious is genetically based, and if the same genes are involved in both parents, then crossbred progeny will probably also be highly strung or neurotic. Clearly however this is less likely than if these two animals are of the same breed and related in some way.
This example can also be used to show why hybrid vigour only works in the first generation and why "mongrels" or "mutts" come in all shapes and sizes. While our theoretical F1 - produced from highly homozygous parents, has only one genetic combination possible, if an F1 was crossed with another F1 there would be many hundreds of possible combinations produced in the "F2" generation.
These offspring would range from almost the same as one grandparent to almost the same as the other, with every possible combination in between and while most of these would be more heterozygous than the grandparent generation most of them would be less heterozygous than the parent F1s.
It is possible to prevent this deterioration in health and vigour by limiting linebreeding and by selecting rigourously for highly fertile, vigorous, long lived, mentally stable animals. Responsible, intelligent dog breeders do just that. Unfortunately the the problem arises - what does one do with the less healthy, vigorous, and mentally stable animals? The answer in livestock breeding is that they are sold to an abbatoir - in purebred dog breeding they are usually sold as pets.
Another feature of crossbreeding used in livestock breeding is "complementarity" -the term used to describe the way two breeds can be combined to overcome defects in one or other breed - the way two bloodlines "nick" in dog breeding terms. The example which is commonly applied in cattle is the crossing of a dairy cow with a beef breed to produce a calf which has hybrid vigour and will be fertile healthy and fast growing. The heifer calf will also have better muscling than the dairy parent and better milk production than the beef parent and in this way the two breeds are complementary. Should the heifer calf be retained for breeding she could be backcrossed to either parent breed or - as is more commonly practiced - bred to a third breed in a "three breed rotation" which will retain the benefits of hybrid vigour, complementarity and reliable uniformity in the offspring.
I am a country veterinarian and for a long time I have been aware of the trouble that purebred dog breeders are unintentionally getting their animals into. The practice of closing the stud book once a breed is "recognised" is, to me, a practice which benefits dog breeders but works to the detriment of the breed. I am not a traditional dog breeder and my bias is towards breeding dogs as life enriching companions for people rather than breeding dogs to preserve animals of an idealized type in perpetuity.
I have chosen to breed Labradoodles for reasons outlined elsewhere. I believe that there is scope for other crossbred dogs to be deliberately bred. I realise that this approach to dog breeding is frowned on but I think that by creative application of crossbreeding new breed combinations can be produced which bring together desirable characteristics from different breeds.
There is no reason why breeds of dogs should be treated as if they are separate (and increasingly endangered) species as is presently the case. The challenge is to develop checklist of desirable characteristics and then find the breeds most likely to complement each other. Complementary breeds should not share common structural problems, such as Hip Dysplasia, or Luxating Patellae and should have temperament characteristics which combine well. Single gene problems such as Haemophilia or Progressive Retinal Atrophy would still need to be screened for if they occurred in both parent breeds but carriers are not be a problem in this system because the progeny are not be bred from.
Remember that the second generation is likely to be more variable and have less hybrid vigour than the F1 so breeding F1 to F1 is unwise unless the breeder is trying to create a new breed and doesn't mind breeding a lot of funny looking , and possibly unsatisfactory, dogs on the way.
I don't want to create a new breed or produce puppies which are all identical - only puppies which are all healthy, intelligent, full of personality and with attributed which make them good family pets.
Terjemahan:
Beberapa peternak hewan, termasuk banyak peternak anjing, membuat perbedaan antara sanak (ibu kawin / anak, ayah / putri, saudara / saudari) dan linebreeding (kawin mengatakan kakek / cucu, bibi / keponakan).
Untuk ahli genetika linebreeding dan sanak hanya berbeda dalam derajat. Silang terjadi ketika hewan dibesarkan untuk keluarga mereka. Semakin dekat hubungan yang semakin tinggi "" koefisien penangkaran sanak. koefisien penangkaran sanak mengukur tingkat penangkaran sanak binatang menunjukkan relatif terhadap populasi secara acak pembibitan.
Penangkaran sanak mengurangi kesuburan, kekuatan atau kesehatan secara keseluruhan dan stabilitas mental. Inbred hewan lebih rentan terhadap penyakit seperti infeksi dan kanker, dan lebih cenderung menjadi "sangat halus".
Untuk memahami mengapa hal ini terjadi kita perlu mempertimbangkan genetika dasar:
Semua binatang, termasuk orang-orang dan anjing, membawa dua salinan dari setiap gen - satu dari ibu kami dan satu dari ayah kami. Gen ini adalah sekuens DNA yang unik, yang masing-masing kode untuk protein yang unik. Perubahan kode DNA (mutasi disebut) mengubah struktur protein yang diproduksi oleh gen dan sebagai akibat protein mengubah cara bekerja.
Karena evolusi selama jutaan tahun dipilih untuk kesempurnaan kinerja perubahan atau mutasi yang paling kurang efektif daripada copy gen asli. Kesempatan untuk memiliki salinan normal, atau mutasi, dari setiap gen satu tertentu adalah rendah, tetapi karena kita memiliki begitu banyak gen kita semua membawa beberapa gen berbahaya. Gen ini biasanya tersembunyi karena kita memiliki satu salinan gen yang baik untuk membawa kita melalui dan gen ini menghasilkan protein normal yang dapat melakukan tugas yang diperlukan. Ketika kita memiliki dua salinan yang berbeda dari gen kita dikatakan heterozigot untuk gen itu dan jika satu salinan gen disembunyikan oleh yang lain, copy tersembunyi dikatakan resesif.
Jika kedua salinan gen yang sama maka kita homozigot dan jika salin adalah "buruk" maka gen tidak akan bekerja dengan normal dan kami akan sampai tingkat tertentu kurang sehat. Beberapa gen tunggal adalah sangat penting bahwa binatang yang terkena mati, atau menderita penyakit yang melemahkan dan beberapa memiliki efek kecil saja - untuk mempengaruhi struktur misalnya rahang atau warna bulu, efisiensi dari suatu molekul antibodi, struktur dari sebuah neurotransmitter atau berbentuk darah merah sel.
Sebagai hewan dikawinkan dengan kerabat mereka, namun jauh, matematika sederhana akan menunjukkan bahwa kemungkinan menjadi salah satu gen homozigot akan meningkat. Dengan meningkatnya homozigositas, variasi antara keturunan menurun. Peternak anjing mengambil keuntungan dari ini sejalan pemuliaan untuk menghasilkan suatu bangsa yang "breeds benar" dan sesuai dengan standar breed "" dan dalam berkembang biak untuk menghasilkan keturunan yang seperti kacang polong yang satu. Peternak mencari Sire "unggul" atau jalang (satu yaitu yang selalu melempar anjing sangat mirip dengan dirinya sendiri). Hewan-hewan ini berasal dari silsilah "linebred baik" - yang merupakan salah satu yang bawaan sehingga binatang itu adalah homozigot untuk sebanyak mungkin dari karakteristik yang menganggap sebagai peternak diinginkan.
Sayangnya ini mencari kesempurnaan dan keseragaman datang pada biaya. gen diinginkan berdekatan juga menjadi semakin cenderung homozigot dan begitu mempengaruhi kesehatan hewan. Sebagian besar gen memiliki dampak kecil yang secara bertahap menumpuk. Ada gen yang terlibat dalam ciri seperti kesuburan, kompetensi kekebalan tubuh dan stabilitas mental dan akumulasi homozigot resesif "buruk" gen secara bertahap mengurangi fungsi dari sistem ini.
Jika penangkaran sanak homozigositas meningkat, pembastaran adalah berlawanan dan memaksimalkan heterosigositas. Persilangan merupakan andalan peternakan hewan paling dan produksi tanaman - ia mengambil keuntungan dari fenomena yang banyak dibicarakan tapi kurang dipahami: HIBRIDA VIGOUR (atau untuk genetika - heterosis) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan ledakan kesuburan, kesehatan yang baik dan pertumbuhan yang terlihat pada progeni ketika dua ras yang tidak berhubungan akan dikawinkan. Semakin lama keturunan yang telah dipisahkan, dan semakin besar perbedaan antara mereka, semakin kuat akan menjadi kekuatan hibrida yang dihasilkan.
semangat Hybrid adalah bukan teori, itu adalah nama yang diberikan untuk menggambarkan sesuatu yang terjadi repeatably seluruh spesies dalam kerajaan hewan dan tanaman. Ketika breeds tidak terkait dari setiap spesies hewan kawin keturunan dalam generasi pertama akan lebih sehat, subur, dan (pada hewan) mental stabil daripada orangtua baik berkembang biak. Generasi (Filial1) F1 pertama sebagai genetika menyebutnya, akan menengah di characterisics untuk keturunan orangtua dan keturunannya akan mirip satu sama lain.
Mari kita melihat bagaimana ini bekerja dengan menggunakan model sederhana dengan hanya 9 gen. (Perhatikan bahwa konvensi dalam genetika adalah huruf kecil digunakan untuk menunjukkan gen resesif dan huruf besar digunakan untuk menunjukkan gen dominan.)
Katakanlah kita memiliki anjing ras (A) yang selalu memiliki telinga panjang (aabb), kaki pendek (CCdd), mantel hitam (EE) dan, secara kebetulan karena tahun pembiakan dalam kolam gen kecil, memiliki kesuburan " "FF gen jj gg II. Anjing betina ras (B) telah telinganya pendek (aabb), kaki panjang (ccDD) mantel emas (ee) dan, sekali lagi secara kebetulan, kesuburan "" Jika gen HH GG ii.
Salib akan terlihat seperti ini:
(A)
aa BB CC FF EE dd jj gg II
X
(B)
AA bb cc ff GG ii ee DD HH
Menghasilkan F1
Aa Bb Cc FF Ee II Gg DD HH
keturunan ini akan memiliki telinga menengah (AB-) dan kaki panjang menengah (CD-). Mereka akan hitam (Ee) karena hanya satu gen yang terlibat dan hitam adalah dominan untuk emas, dan mereka akan lebih subur dari orang tua. Gen untuk stabilitas mental dan "semangat" - seperti ini gen kesuburan - menjadi lebih homozigot dengan sanak dan di salib pertama akan sebagai heterozigot karena mungkin dengan kombinasi berkembang biak.
Contoh ini terlalu menyederhanakan persoalan - realitas dalam ribuan gen yang terlibat, dominasi / hubungan resesif tidak yang sederhana dan berbeda breeds memiliki banyak gen yang sama, tetapi tidak menunjukkan cara yang hibrida semangat bekerja dan mengapa keturunan F1 yang mirip satu sama lainnya. Tingkat kesamaan dalam keturunan F1 akan, seperti dalam purebreeding, tergantung pada bagaimana homozigot keturunan induk.
Tentu saja jika dua hewan yang berbeda ras kawin, dan bila kedua orang tua sangat tegang, dan jika ini behavious genetis berbasis saraf, dan jika gen yang sama yang terlibat dalam kedua orang tua, maka persilangan keturunan mungkin akan juga sangat tegang atau neurotik. Namun jelas ini kurang mungkin dibandingkan jika kedua binatang dari jenis yang sama dan terkait dalam beberapa cara.
Contoh ini juga dapat digunakan untuk menunjukkan mengapa semangat hibrida hanya bekerja dalam generasi pertama dan mengapa "basteran" atau "anjing" datang dalam segala bentuk dan ukuran. Sementara kami F1 teoritis - yang dihasilkan dari orang tua sangat homozigot, hanya memiliki satu kombinasi genetis mungkin, jika F1 F1 disilangkan dengan yang lain akan ada ratusan kemungkinan kombinasi yang dihasilkan pada generasi "F2".
anak ini akan berkisar dari hampir nenek yang sama sebagai salah satu hampir sama dengan yang lain, dengan setiap kombinasi yang mungkin di antara dan sementara sebagian besar akan lebih heterozigot dibandingkan dengan generasi kakek sebagian besar dari mereka akan kurang heterozigot dari F1s induk.
Adalah mungkin untuk mencegah hal ini menurunnya kesehatan dan kekuatan dengan membatasi linebreeding dan dengan memilih rigourously untuk sangat subur, kuat, lama tinggal, hewan mental stabil. Bertanggung jawab, peternak anjing cerdas melakukan hal itu. Sayangnya masalah muncul - apa yang dilakukan dengan kurang sehat, kuat, dan mental stabil hewan? Jawaban dalam pemuliaan ternak adalah bahwa mereka dijual kepada sebuah abbatoir - anjing ras di peternakan mereka biasanya dijual sebagai hewan peliharaan.
Fitur lain dari perkawinan silang yang digunakan dalam pemuliaan ternak adalah "saling melengkapi"-istilah yang digunakan untuk menggambarkan dua jenis cara dapat dikombinasikan untuk mengatasi cacat dalam satu atau jenis lain - seperti dua garis keturunan "nick" dalam istilah penangkaran anjing. Contoh yang umum diterapkan pada sapi adalah persimpangan dari sapi perah dengan jenis daging sapi untuk menghasilkan anak sapi yang memiliki kekuatan hibrida dan akan subur sehat dan cepat tumbuh. Anak lembu sapi juga akan memiliki lebih baik dari orang tua muscling susu dan lebih baik dari produksi susu induk sapi dan dengan cara ini dua breeds saling melengkapi. Jika sapi pedet dipertahankan untuk pembibitan dia bisa berkembang biak backcrossed baik orang tua atau - seperti yang lebih sering dilakukan - lahir untuk berkembang biak ketiga dalam sebuah rotasi "tiga berkembang biak" yang akan mempertahankan manfaat semangat hibrida, saling melengkapi dan keseragaman handal di keturunannya.
Saya seorang dokter hewan negara dan untuk waktu yang lama aku telah menyadari masalah yang peternak anjing ras yang tidak sengaja mendapatkan hewan mereka ke dalam. Praktek menutup buku pejantan sekali berkembang biak adalah "diakui" adalah, bagi saya, sebuah praktek yang menguntungkan peternak anjing, tetapi bekerja untuk merugikan berkembang biak. Saya bukan peternak anjing tradisional dan bias saya terhadap pemuliaan anjing sebagai sahabat untuk memperkaya kehidupan orang-orang bukan peternakan anjing untuk menjaga hewan dari jenis ideal-lamanya.
Aku telah memilih untuk berkembang biak Labradoodles karena alasan-alasan yang diuraikan di tempat lain. Saya percaya bahwa ada ruang untuk anjing persilangan lainnya harus sengaja dibesarkan. Saya menyadari bahwa pendekatan ini memijah pada anjing disukai tetapi saya berpikir bahwa dengan aplikasi kreatif dari pembastaran kombinasi jenis baru dapat dihasilkan yang menyatukan karakteristik yang diinginkan dari keturunan yang berbeda.
Tidak ada alasan mengapa breeds anjing harus diperlakukan seolah-olah mereka terpisah (dan semakin terancam punah) spesies seperti sekarang terjadi. Tantangannya adalah untuk mengembangkan daftar karakteristik yang diinginkan dan kemudian menemukan breeds paling mungkin untuk saling melengkapi. Tambahan breeds tidak harus berbagi masalah struktural umum, seperti Hip Displasia, atau Luxating patelae dan harus memiliki karakteristik temperamen yang terkombinasi dengan baik. masalah gen tunggal seperti Hemofilia atau Progressive Retinal Atropi masih perlu diperiksa karena jika itu terjadi di kedua ras orangtua tetapi operator tidak menjadi masalah dalam sistem ini karena progeni tidak akan dibesarkan dari.
Ingat bahwa generasi kedua cenderung lebih bervariasi dan memiliki kekuatan kurang hibrida dari F1 begitu peternakan F1 untuk F1 adalah bijaksana kecuali peternak sedang mencoba untuk membuat jenis baru dan tidak keberatan penangkaran banyak terlihat lucu, dan mungkin tidak memuaskan, anjing di jalan.
Saya tidak ingin menghasilkan anak anjing baru yg sama persis seperti induknya tetapi mbawa banyak kelemahan, saya ingin menghasilkan anakan anjing baru yg lebih berbeda , yg lebih sehat, yg lebih kuat pertumbuhannya dan membawa karakter2 yg semakin banyak untuk bisa menjadi anjing peliharaan yg baik..
Terakhir diubah oleh pufa tanggal Sun 12 Sep 2010, 14:24, total 11 kali diubah
pufa- Kapten
- Jumlah posting : 286
Join date : 26.06.10
Re: Teknik Beternak (+contoh kasus ksalahan yg sering trjadi) dgn Sistem InBreeding,Line Breeding,Cross Over Breeding Untuk Mndapatkan Anakan Unggulan....
Makanya sekarang sepengetahuan saya yg dangkal, bahwa mereka pternak2 akan trus menyilangkan ayam2nya dri berbagai trah atau keturunan untuk memiki ayam yg paling tidak bisa di sebut ideal (teknik dan pukul,serta tulangan yg bagus) dgn mbawa kelebihan dari gen masing2 dan menutupi kekurangan dari bawaan gen masing2..
Tentunya di sini di butuhkan waktu ,kesabaran dan biaya yg tdak sedikit untk mbeli pemacek dan babon unggulan yg memiliki masing2 kelebihan serta untk biaya pakan dan perawatan ternak...
Tentunya di sini di butuhkan waktu ,kesabaran dan biaya yg tdak sedikit untk mbeli pemacek dan babon unggulan yg memiliki masing2 kelebihan serta untk biaya pakan dan perawatan ternak...
pufa- Kapten
- Jumlah posting : 286
Join date : 26.06.10
Re: Teknik Beternak (+contoh kasus ksalahan yg sering trjadi) dgn Sistem InBreeding,Line Breeding,Cross Over Breeding Untuk Mndapatkan Anakan Unggulan....
mantab sekali ilmunya bang pufa terima kasih atas pembangian informasinya, yang amatlah sangat berguna bagi pemula seperti saya, salam
arjho- Sersan
- Jumlah posting : 86
Join date : 26.05.10
Lokasi : sukoharjo
Re: Teknik Beternak (+contoh kasus ksalahan yg sering trjadi) dgn Sistem InBreeding,Line Breeding,Cross Over Breeding Untuk Mndapatkan Anakan Unggulan....
sama2 mas smga brmanfaat..di atas ada sedikit saya tambah contoh kasus kesalah pahaman yg biasa di lakukan dg in breeding (penangkaran sanak/saudara dekat)..
pufa- Kapten
- Jumlah posting : 286
Join date : 26.06.10
Re: Teknik Beternak (+contoh kasus ksalahan yg sering trjadi) dgn Sistem InBreeding,Line Breeding,Cross Over Breeding Untuk Mndapatkan Anakan Unggulan....
Di Tempat Kami, malah sedang mencoba inbreeding.. dari jalur jantan. sudah mulai bertelur. tetapi kalau sampai hasil masih menunggu waktu lama lagi. dan rencananya juga nanti akan di line breed dengan saudara jantan.
mudah-mudahan sih hasilnya bisa di bedakan dengan ciri yang kuat dari jalur jantan.
ada rencana juga inbreed lain dengan jalur betina.. tetapi masih belum terealisasi.
mudah-mudahan sih hasilnya bisa di bedakan dengan ciri yang kuat dari jalur jantan.
ada rencana juga inbreed lain dengan jalur betina.. tetapi masih belum terealisasi.
arif- Kapten
- Jumlah posting : 461
Join date : 22.06.09
Lokasi : Bogor, Jawa Barat
Re: Teknik Beternak (+contoh kasus ksalahan yg sering trjadi) dgn Sistem InBreeding,Line Breeding,Cross Over Breeding Untuk Mndapatkan Anakan Unggulan....
semoga breedingnya brjalan baik mas ari..tpi klo boleh saran, biasanya orang melakukan inbreeding itu dgn harapan bahwa anakan yg keluar kualitasnya sama seperti kualitas induknya, jadi angka maksimal sebenarnya kualitas induknya ,tpi anak yg keluar biasanya akan brada jauh dibawah kualitas induknya baik dari segi kesehatan,pertumbuhan, stabilitas mental atau kesuburan walaupun secara tampak trkadang menyerupai induknya, karena gen nya brsifa homozygot dan angka varius hibridnya kecil utk heterozigot..
waktu smp saya pernah memelihara ayam dg sistem inbreeding dan line breeding,tpi waktu datang penyakit satu kandang musnah,induknya saja musnah..tpi ktika memelihara ayam koleksi yg tentunya brbeda trah trkadang datang juga penyakit yg kena k semua ayam, tpi tdak semuanya mati (banter 1 atau 2 ekor (saya biasa mlihara 2 jantan 2 betina), karena faktor genetika ketahanan tubuh trhadap penyakit tiap2 ayamnya berbeda,..
atau biasanya sifatnya udah ilmuwan yg menggunakan sistem inbreeding yaitu untuk mengetahui faktor ressesive bawaan gen yg sebelumnya tersembunyi di induknya yg bisa brakibat buruk bagi ternaknya,jika d inbreeding kemungkinan faktor ressesive dari induknya akan mnjadi smakin dominan hingga bisa ketahuan..
kalau saran saya bagusnya di kawinkan dgn sistem cross over, dilihat apa yg kurang dari pemacek kemudian di cari betina yg bisa mnutupi kekurangan ini (kalau tdk bisa mndapatkan yg cross over paling tidak yg line breedin),hingga anak yg lahir akan mpunyai rasio keunggulan yg jauh lebih besar dri induknya itu sendiri (tujuan kita bternak sbgian besar utk meniungkatkan kualitas anakan lebih dripada induk yg di jadikan pemacek ataupun biangnya), atau di gabung cross over dan line breeding...
mungkin utk mnambah info kita brsama bisa di lihat lagi di website berikut, tentang bagaimana berbahayanya beternak dg sistem inbreeding :
http://pawpeds.com/MCO/mchs/articles/lorimer.html
waktu smp saya pernah memelihara ayam dg sistem inbreeding dan line breeding,tpi waktu datang penyakit satu kandang musnah,induknya saja musnah..tpi ktika memelihara ayam koleksi yg tentunya brbeda trah trkadang datang juga penyakit yg kena k semua ayam, tpi tdak semuanya mati (banter 1 atau 2 ekor (saya biasa mlihara 2 jantan 2 betina), karena faktor genetika ketahanan tubuh trhadap penyakit tiap2 ayamnya berbeda,..
atau biasanya sifatnya udah ilmuwan yg menggunakan sistem inbreeding yaitu untuk mengetahui faktor ressesive bawaan gen yg sebelumnya tersembunyi di induknya yg bisa brakibat buruk bagi ternaknya,jika d inbreeding kemungkinan faktor ressesive dari induknya akan mnjadi smakin dominan hingga bisa ketahuan..
kalau saran saya bagusnya di kawinkan dgn sistem cross over, dilihat apa yg kurang dari pemacek kemudian di cari betina yg bisa mnutupi kekurangan ini (kalau tdk bisa mndapatkan yg cross over paling tidak yg line breedin),hingga anak yg lahir akan mpunyai rasio keunggulan yg jauh lebih besar dri induknya itu sendiri (tujuan kita bternak sbgian besar utk meniungkatkan kualitas anakan lebih dripada induk yg di jadikan pemacek ataupun biangnya), atau di gabung cross over dan line breeding...
mungkin utk mnambah info kita brsama bisa di lihat lagi di website berikut, tentang bagaimana berbahayanya beternak dg sistem inbreeding :
http://pawpeds.com/MCO/mchs/articles/lorimer.html
pufa- Kapten
- Jumlah posting : 286
Join date : 26.06.10
Re: Teknik Beternak (+contoh kasus ksalahan yg sering trjadi) dgn Sistem InBreeding,Line Breeding,Cross Over Breeding Untuk Mndapatkan Anakan Unggulan....
Sehubungan artikel Bang Pufa yang luar biasa !
Maka rekan-rekan yang hobi ayamlaga dan ingin mengembangkan karakter ayam miliknya saran saya “harus benar-benar memahami tulisan di atas agar tidak buang waktu dan biaya” karena ini adalah Mega Project jika ingin di telusiri sampai benar-benar yang kita hasilkan sesuai harapan pribadi atau minimal sesuai harapan komunitas ayamlaga Indonesia sehingga angan-angan Indonesia suatu saat menjadi barometer dunia khusus untuk ayamlaga bisa tercapai.
Akan terjadi berjuta bahkan bermilyar karakter yang muncul atas kombinasi dari setiap gen pembawa sifat/mental dan teknik tarung di atas oleh sebab itu saya katakan diatas ini adalah Mega Project yang membutuhkan dedikasi, biaya, waktu yang lebih dari umur kita.
Untuk membantu rekan-rekan yang baru ingin mencoba, di bawah ini adalah variable yang biasanya di miliki oleh seekor ayamlaga. Variabel ini menjadi ramuan kombinasi untuk seekor ayamlaga sehingga kita akan memahami karakter bagaimana yang kita inginkan dan seperti apa yang kita miliki saat ini.
1. Badan:
- Panjang
- Bulat
- Tipis
- dll
2. Kepala:
- Pinang
- Barong(tebal)
- dll
3. Leher:
- Pangjang lurus
- Pendek lurus
- Panjang bentuk ‘S’
- dll
4. Sayap:
- Rapat panjang
- Rapat pendek
- Gunting/ bogang/kopong
- dll
5. Ekor:
- Lebat panjang
- Lebat gantung
- Tipis panjang
- Tipis gantung
- dll
6. Tulangan:
- Kasar
- Halus/tipis
- Tulang dada menonjol
- Tulang dada tidak menonjol
- dll
7. Pukulan:
- Pukulan kelihatan keras dan bunyi
- Pukulan kelihatan ringan tapi lawan meringding
- Pukul kepala
- Pukul badan
- Pukulan sembarang tidak terarah
- Kombinasi (badan/kepala)
- Pukulan stater (sekali mukul gerakan kaki mencincang)
- Pukul samping/ melintang
- Pukul pinggang
- dll
8. Teknik:
- Meluk pukul
- Meluk numpang
- Masuk saya tembus pukul
- Masuk sayap setengah pukul
- Masuk sayap tidak mukul
- Masuk kaki tembus belakang mukul
- Masuk kaki patuk kaki pukul
- Masuk kaki lalu mundur lagi
- Matuk pundak pukul badan
- Ngemut
- Ngemut di pakaskan/ ngunci
- Turun rapat mendorong
- Kepala turun berayun (biasanya sulit di pukul)
- Kepala di bawah janggut
- Tarik janggut mukul
- Pegang batok mukul
- Pegang apa saja mukul
- Lari mutar rapat
- Lari mutar renggang/ jauh
- Lari setengah balik pimpuk/ meranggal/ seri
- Tanpa pegang mukul
- dll
9. Bulu:
- Lebat
- Sedang
- Tipis
- dll
10. Suara:
- Keras dan panjang
- Suara keras dan pendek
- Suara bergetar (vibran)
- dll
11. Mental:
- Bagus
- Kurang (mukul-mukul lari sendiri)
- Pilih warna
- dll
12. Daya tahan penyakit:
- Tidak gampang sakit
- Gampang sakit
- dll
13. Daya terima pukulan:
- Dipukul tidak gelisah
- Dipukul cepat balas
- Dipukul tidak gelisah tapi tidak cepat balas
- Dipukul langsung sembunyi
- dll
14. Cetakan/ turunan/ anakannya:
- Cocok dengan sembarang biang/babon
- Cocok dengan biang tertentu
- Pilih-pilih biang/babon tertentu saja
- dll
15. Kecerdasan:
- Tidak matuk anak ayam
- Matuk anak ayam
- Peduli terhadap biang mau nelor
- Acuh terhadap biang
- Setiap tarung tekniknya berubah dan tidak monoton
- Terhadap jantan lain tidak beringas tetapi jika bertarung tidak kenal apun
- dll
16. Dan lain-lain
17. Ada tambahan …. Monggoo…
Betul sekali…! linebreeding dan inbreeding memungkinkan kita mempunyai keturunan yang mirip dengan paceknya TETAPI jangan lupa bahwa berdasarkan hasil penelitian ahli genetic mengatakan “Tidak ada fotocopy yang lebih baik dari aslinya” maksudnya: bisa terdapat kekurangan pada mental ayam atau daya tahan terhadap penyakit lemah atau produktifitasnya menurun. Tiga hal ini pasti akan terjadi pada inbreeding dan linebreeding. Jadi jika kita tetap berpegang pada teori inbreeding atau linebreeding maka kita harus melakukan seleksi yang ketat terhadap anak-anaknya.
Berbeda jika kita terapkan teori crossbreeding kemungkinan besar anak-anaknya dapat kita gunkan sebagian besar. Kekurangannya dia tidak merupakan hasil photocopy tetapi akan lebih dari itu selama antara Pemacek dan biang/babon masing-masing dari trah juara.
Ada tambahan monggo…
Maka rekan-rekan yang hobi ayamlaga dan ingin mengembangkan karakter ayam miliknya saran saya “harus benar-benar memahami tulisan di atas agar tidak buang waktu dan biaya” karena ini adalah Mega Project jika ingin di telusiri sampai benar-benar yang kita hasilkan sesuai harapan pribadi atau minimal sesuai harapan komunitas ayamlaga Indonesia sehingga angan-angan Indonesia suatu saat menjadi barometer dunia khusus untuk ayamlaga bisa tercapai.
Akan terjadi berjuta bahkan bermilyar karakter yang muncul atas kombinasi dari setiap gen pembawa sifat/mental dan teknik tarung di atas oleh sebab itu saya katakan diatas ini adalah Mega Project yang membutuhkan dedikasi, biaya, waktu yang lebih dari umur kita.
Untuk membantu rekan-rekan yang baru ingin mencoba, di bawah ini adalah variable yang biasanya di miliki oleh seekor ayamlaga. Variabel ini menjadi ramuan kombinasi untuk seekor ayamlaga sehingga kita akan memahami karakter bagaimana yang kita inginkan dan seperti apa yang kita miliki saat ini.
1. Badan:
- Panjang
- Bulat
- Tipis
- dll
2. Kepala:
- Pinang
- Barong(tebal)
- dll
3. Leher:
- Pangjang lurus
- Pendek lurus
- Panjang bentuk ‘S’
- dll
4. Sayap:
- Rapat panjang
- Rapat pendek
- Gunting/ bogang/kopong
- dll
5. Ekor:
- Lebat panjang
- Lebat gantung
- Tipis panjang
- Tipis gantung
- dll
6. Tulangan:
- Kasar
- Halus/tipis
- Tulang dada menonjol
- Tulang dada tidak menonjol
- dll
7. Pukulan:
- Pukulan kelihatan keras dan bunyi
- Pukulan kelihatan ringan tapi lawan meringding
- Pukul kepala
- Pukul badan
- Pukulan sembarang tidak terarah
- Kombinasi (badan/kepala)
- Pukulan stater (sekali mukul gerakan kaki mencincang)
- Pukul samping/ melintang
- Pukul pinggang
- dll
8. Teknik:
- Meluk pukul
- Meluk numpang
- Masuk saya tembus pukul
- Masuk sayap setengah pukul
- Masuk sayap tidak mukul
- Masuk kaki tembus belakang mukul
- Masuk kaki patuk kaki pukul
- Masuk kaki lalu mundur lagi
- Matuk pundak pukul badan
- Ngemut
- Ngemut di pakaskan/ ngunci
- Turun rapat mendorong
- Kepala turun berayun (biasanya sulit di pukul)
- Kepala di bawah janggut
- Tarik janggut mukul
- Pegang batok mukul
- Pegang apa saja mukul
- Lari mutar rapat
- Lari mutar renggang/ jauh
- Lari setengah balik pimpuk/ meranggal/ seri
- Tanpa pegang mukul
- dll
9. Bulu:
- Lebat
- Sedang
- Tipis
- dll
10. Suara:
- Keras dan panjang
- Suara keras dan pendek
- Suara bergetar (vibran)
- dll
11. Mental:
- Bagus
- Kurang (mukul-mukul lari sendiri)
- Pilih warna
- dll
12. Daya tahan penyakit:
- Tidak gampang sakit
- Gampang sakit
- dll
13. Daya terima pukulan:
- Dipukul tidak gelisah
- Dipukul cepat balas
- Dipukul tidak gelisah tapi tidak cepat balas
- Dipukul langsung sembunyi
- dll
14. Cetakan/ turunan/ anakannya:
- Cocok dengan sembarang biang/babon
- Cocok dengan biang tertentu
- Pilih-pilih biang/babon tertentu saja
- dll
15. Kecerdasan:
- Tidak matuk anak ayam
- Matuk anak ayam
- Peduli terhadap biang mau nelor
- Acuh terhadap biang
- Setiap tarung tekniknya berubah dan tidak monoton
- Terhadap jantan lain tidak beringas tetapi jika bertarung tidak kenal apun
- dll
16. Dan lain-lain
17. Ada tambahan …. Monggoo…
Betul sekali…! linebreeding dan inbreeding memungkinkan kita mempunyai keturunan yang mirip dengan paceknya TETAPI jangan lupa bahwa berdasarkan hasil penelitian ahli genetic mengatakan “Tidak ada fotocopy yang lebih baik dari aslinya” maksudnya: bisa terdapat kekurangan pada mental ayam atau daya tahan terhadap penyakit lemah atau produktifitasnya menurun. Tiga hal ini pasti akan terjadi pada inbreeding dan linebreeding. Jadi jika kita tetap berpegang pada teori inbreeding atau linebreeding maka kita harus melakukan seleksi yang ketat terhadap anak-anaknya.
Berbeda jika kita terapkan teori crossbreeding kemungkinan besar anak-anaknya dapat kita gunkan sebagian besar. Kekurangannya dia tidak merupakan hasil photocopy tetapi akan lebih dari itu selama antara Pemacek dan biang/babon masing-masing dari trah juara.
Ada tambahan monggo…
Terakhir diubah oleh jackone tanggal Sun 12 Sep 2010, 22:12, total 4 kali diubah
jackone- Kapten
- Jumlah posting : 351
Join date : 02.09.10
Age : 54
Lokasi : Laampiri, Jatibening Baru, Bekasi
Re: Teknik Beternak (+contoh kasus ksalahan yg sering trjadi) dgn Sistem InBreeding,Line Breeding,Cross Over Breeding Untuk Mndapatkan Anakan Unggulan....
WOW... RUAR BIASA...!!!!
irfan_dui- Kolonel
- Jumlah posting : 768
Join date : 08.06.10
Age : 42
Lokasi : yogyakarta 083840244401
Re: Teknik Beternak (+contoh kasus ksalahan yg sering trjadi) dgn Sistem InBreeding,Line Breeding,Cross Over Breeding Untuk Mndapatkan Anakan Unggulan....
Terima kasih Mas sarannya..
Justru karena akan menghasilkan variasi gen yang sedikit lah yang memang kami inginkan. sehingga kemungkinan karakter akan semakin mengerucut.
Ini juga untuk menambah pengetahuan kami/saya akan breeding dan variasinya. karena selama ini sistem cross breed yang sering dipakai dan memang menghasilkan variasi genetik yang beragam, maka sekarang mencoba membalik sudut pandang, bagaimana kalau variasi dipersempit.
dan untuk uji coba juga hanya menggunakan sepasang saja.. masih sistem trial n error tetapi sedikit terarah..
salam
Justru karena akan menghasilkan variasi gen yang sedikit lah yang memang kami inginkan. sehingga kemungkinan karakter akan semakin mengerucut.
Ini juga untuk menambah pengetahuan kami/saya akan breeding dan variasinya. karena selama ini sistem cross breed yang sering dipakai dan memang menghasilkan variasi genetik yang beragam, maka sekarang mencoba membalik sudut pandang, bagaimana kalau variasi dipersempit.
dan untuk uji coba juga hanya menggunakan sepasang saja.. masih sistem trial n error tetapi sedikit terarah..
salam
arif- Kapten
- Jumlah posting : 461
Join date : 22.06.09
Lokasi : Bogor, Jawa Barat
Re: Teknik Beternak (+contoh kasus ksalahan yg sering trjadi) dgn Sistem InBreeding,Line Breeding,Cross Over Breeding Untuk Mndapatkan Anakan Unggulan....
@mas jack one: makasih nech atas commentnya yg berbobot dan tambahan ilmunya
@mas arif: dgn sistem yg mas terapkan itu mas bisa benar2 mengetahui secara detail tentang kelebihan ayam yg mas jadikan pemacek sesudah mengkerucutkan variatif gen nya, scientist banget mas, keren tuch
@mas irfan: thanks
@mas arif: dgn sistem yg mas terapkan itu mas bisa benar2 mengetahui secara detail tentang kelebihan ayam yg mas jadikan pemacek sesudah mengkerucutkan variatif gen nya, scientist banget mas, keren tuch
@mas irfan: thanks
pufa- Kapten
- Jumlah posting : 286
Join date : 26.06.10
Re: Teknik Beternak (+contoh kasus ksalahan yg sering trjadi) dgn Sistem InBreeding,Line Breeding,Cross Over Breeding Untuk Mndapatkan Anakan Unggulan....
pufa wrote:@mas jack one: makasih nech atas commentnya yg berbobot dan tambahan ilmunya
@mas arif: dgn sistem yg mas terapkan itu mas bisa benar2 mengetahui secara detail tentang kelebihan ayam yg mas jadikan pemacek sesudah mengkerucutkan variatif gen nya, scientist banget mas, keren tuch
@mas irfan: thanks
U r welcome
jackone- Kapten
- Jumlah posting : 351
Join date : 02.09.10
Age : 54
Lokasi : Laampiri, Jatibening Baru, Bekasi
Re: Teknik Beternak (+contoh kasus ksalahan yg sering trjadi) dgn Sistem InBreeding,Line Breeding,Cross Over Breeding Untuk Mndapatkan Anakan Unggulan....
Mas Pufa maaf sedikit mengkritik. Keliatannya agak berat sebelah dalam menyampaikan pendapat. Inbreed dan linebreed hanya diulas kekurangannya saja. Sementara kelebihannya tdk diulas.
Sebaliknya, mas Pufa hanya menulis kelebihan cross breed tanpa mengulas kekurangannya.
Utk itu agar seimbang, perlu sy tambahkan :
Kelebihan inbreed dan line breed :
Memungkinkan kita utk mengerucutkan (pinjam istilah mas Arif) karakter unggulan dari indukan. Sehingga kita bisa memiliki hasil ternak yg punya karakter seragam dgn gen yg Homozigot (dominan).
Kekurangan cross breed :
- Terlalu banyak variasi sifat yg muncul. Hasil ternakan akan sangat beragam dan sulit dipastikan.
Contoh : Bangkok (teknik bagus) vs burma (pukul cepat).
Harapan kita adlh anakan dgn teknik bangkok dan pukulan burma. Tapi bisa saja terjadi hasilnya teknik burma pukulan bangkok.
Jadi tidak bisa semudah itu kita berangan2 mencapai tujuan. Didalam setiap individu ada ribuan gen pembawa sifat yg saling menyatu membentuk sifat baru. Dari jutaan sifat ini tentu akan menghasilkan jutaan kombinasi yg sangat beragam.
- Bila suatu hari pacek atau babon kita mati, hilang, atau sakit parah (terutama babon), maka kita sama sekali tidak memiliki pengganti yg sepadan dgn karakter yg sama. Jalan satu2nya adlh membeli yg baru. Tapi ini sama saja dgn pemula ternak yg lain yg pakai pasangan pacek dan babon baru. Coba2 lagi. Trial and Error lagi. Tidak ada kesinambungan ternak.
- Cross breed adlh metode ternak yg paling kuno. Sangat konvensional. Hampir seluruh peternak ayam laga di Indonesia menggunakan metode ini. Hasilnya bisa dilihat sendiri dan bandingkan dgn produk Thailand yg sudah punya sistem ternak lebih modern.
Memang betul, ayam dgn metode inbreed lebih rentan thdp penyakit. Kadang memiliki kondisi fisik yg menyimpang. Tapi tidak semua kasus bermuara seperti ini. Kebanyakan justru akan normal2 saja.
Tujuan inbreed/line breed adlh menghasilkan indukan. Bukan menghasilkan fighter. Hasil inbreed pada akhirnya akan di cross breed dgn ayam lain utk menghasilkan fighter.
Utk mendapatkan indukan unggul, kita membutuhkan gen yg homozigot supaya memiliki gen2 yg lebih dominan. Sementara utk fighter, kita lebih membutuhkan gen yg heterozigot agar memiliki daya tahan yg lebih baik.
Jadi, semua kembali berpulang pada tujuan masing2. Apa tujuan kita ternak...???
- Kalau utk jangka pendek langsung menghasilkan fighter, silakan pakai metoda cross breed. Hasilnya bisa langsung diadu.
- Kalau utk jangka panjang, ternak serius dgn metode yg non konvensional guna menghasilkan indukan baru yg lebih unggul, silakan pakai inbreed/linebreed. Hasilnya harus di cross breed lagi utk menghasilkan fighter. Memang butuh waktu yg lebih lama. Tapi hasil akhirnya bisa dinikmati jauh lebih lama ketimbang metode cross breed.
Sy pribadi ternak utk jangka panjang. Maka sy butuh persediaan indukan unggul utk 10 tahun kedepan tanpa harus membeli yg baru. Kalau sudah punya indukan unggul, maka bicara soal menghasilkan fighter berkualitas bukan suatu masalah yg berarti.
ps :
Judul topik : Teknik Beternak (+contoh kasus ksalahan yg sering trjadi) dgn Sistem InBreeding,Line Breeding,Cross Over Breeding Untuk Mndapatkan Anakan Unggulan....
--> Sejujurnya, tidak ada satupun metode ternak yg paling benar atau paling salah. Semua sama baiknya. Ada kelebihan ada kekurangannya.
Jadi sangat tidak tepat kalau disebut 'kesalahan yg sering terjadi'. Seolah2 tulisan mas Pufa adlh yg paling benar. (maaf) Agak sombong kesannya.
Mungkin lebih tepat bila judul mengandung arti : metode ternak yg paling efektif sesuai dgn tujuan masing2.
salam
Sebaliknya, mas Pufa hanya menulis kelebihan cross breed tanpa mengulas kekurangannya.
Utk itu agar seimbang, perlu sy tambahkan :
Kelebihan inbreed dan line breed :
Memungkinkan kita utk mengerucutkan (pinjam istilah mas Arif) karakter unggulan dari indukan. Sehingga kita bisa memiliki hasil ternak yg punya karakter seragam dgn gen yg Homozigot (dominan).
Kekurangan cross breed :
- Terlalu banyak variasi sifat yg muncul. Hasil ternakan akan sangat beragam dan sulit dipastikan.
Contoh : Bangkok (teknik bagus) vs burma (pukul cepat).
Harapan kita adlh anakan dgn teknik bangkok dan pukulan burma. Tapi bisa saja terjadi hasilnya teknik burma pukulan bangkok.
Jadi tidak bisa semudah itu kita berangan2 mencapai tujuan. Didalam setiap individu ada ribuan gen pembawa sifat yg saling menyatu membentuk sifat baru. Dari jutaan sifat ini tentu akan menghasilkan jutaan kombinasi yg sangat beragam.
- Bila suatu hari pacek atau babon kita mati, hilang, atau sakit parah (terutama babon), maka kita sama sekali tidak memiliki pengganti yg sepadan dgn karakter yg sama. Jalan satu2nya adlh membeli yg baru. Tapi ini sama saja dgn pemula ternak yg lain yg pakai pasangan pacek dan babon baru. Coba2 lagi. Trial and Error lagi. Tidak ada kesinambungan ternak.
- Cross breed adlh metode ternak yg paling kuno. Sangat konvensional. Hampir seluruh peternak ayam laga di Indonesia menggunakan metode ini. Hasilnya bisa dilihat sendiri dan bandingkan dgn produk Thailand yg sudah punya sistem ternak lebih modern.
Memang betul, ayam dgn metode inbreed lebih rentan thdp penyakit. Kadang memiliki kondisi fisik yg menyimpang. Tapi tidak semua kasus bermuara seperti ini. Kebanyakan justru akan normal2 saja.
Tujuan inbreed/line breed adlh menghasilkan indukan. Bukan menghasilkan fighter. Hasil inbreed pada akhirnya akan di cross breed dgn ayam lain utk menghasilkan fighter.
Utk mendapatkan indukan unggul, kita membutuhkan gen yg homozigot supaya memiliki gen2 yg lebih dominan. Sementara utk fighter, kita lebih membutuhkan gen yg heterozigot agar memiliki daya tahan yg lebih baik.
Jadi, semua kembali berpulang pada tujuan masing2. Apa tujuan kita ternak...???
- Kalau utk jangka pendek langsung menghasilkan fighter, silakan pakai metoda cross breed. Hasilnya bisa langsung diadu.
- Kalau utk jangka panjang, ternak serius dgn metode yg non konvensional guna menghasilkan indukan baru yg lebih unggul, silakan pakai inbreed/linebreed. Hasilnya harus di cross breed lagi utk menghasilkan fighter. Memang butuh waktu yg lebih lama. Tapi hasil akhirnya bisa dinikmati jauh lebih lama ketimbang metode cross breed.
Sy pribadi ternak utk jangka panjang. Maka sy butuh persediaan indukan unggul utk 10 tahun kedepan tanpa harus membeli yg baru. Kalau sudah punya indukan unggul, maka bicara soal menghasilkan fighter berkualitas bukan suatu masalah yg berarti.
ps :
Judul topik : Teknik Beternak (+contoh kasus ksalahan yg sering trjadi) dgn Sistem InBreeding,Line Breeding,Cross Over Breeding Untuk Mndapatkan Anakan Unggulan....
--> Sejujurnya, tidak ada satupun metode ternak yg paling benar atau paling salah. Semua sama baiknya. Ada kelebihan ada kekurangannya.
Jadi sangat tidak tepat kalau disebut 'kesalahan yg sering terjadi'. Seolah2 tulisan mas Pufa adlh yg paling benar. (maaf) Agak sombong kesannya.
Mungkin lebih tepat bila judul mengandung arti : metode ternak yg paling efektif sesuai dgn tujuan masing2.
salam
Re: Teknik Beternak (+contoh kasus ksalahan yg sering trjadi) dgn Sistem InBreeding,Line Breeding,Cross Over Breeding Untuk Mndapatkan Anakan Unggulan....
akhirnya comment juga nech mas ari
ya gitu dech senior makanya di atas saya ulas perpaduan konsep cross breed dan line breed utk mnghasilkan anakan yg lebih variatif tetapi juga tetap menjaga gen unggulan dari paceknya,stelah d cross breed d line breed lgi..tpi kalau hanya mengandalkan lewat inbreed utk menghasilkan anakan unggulan dri paceknya itu rada g mungkin,karena sifat homozigot nya trlalu besar..
dlm cross breed kita bisa brharap slama gen itu ada dlm bawaan induknya,kemungkinannya ada..yg tdk mungkin kta brharap utk menghasilkan anakan yg g ada bawaan dri gen indukannya..
makanya saya masukin referensi utk mndukung pendapat tdi dri artikel2 internasional yg ditulis oleh ahli2 biologist,sbgai referensi dan ulasan lbih jauhnya mengapa..
kemudian sama seperti kita yg menginginkan kualitas ayamnya utk trus meningkat,mka cross breed salah satu tekniknya,krena kan g mungkin kita memiliki ayam pacek yg paling hebat sedunia tdk ada lgi tandingannya jadi g perlu lgi d tingkatkan kualitasnya,cukup dg mnjaga kemurnian paceknya saja..kecuali jika kita brbicara mengenai pelestarian ayam yg hampir punah,baru dech bisa utk di masukkin teori inbreed..
kurang lebih gitu mas..
ya gitu dech senior makanya di atas saya ulas perpaduan konsep cross breed dan line breed utk mnghasilkan anakan yg lebih variatif tetapi juga tetap menjaga gen unggulan dari paceknya,stelah d cross breed d line breed lgi..tpi kalau hanya mengandalkan lewat inbreed utk menghasilkan anakan unggulan dri paceknya itu rada g mungkin,karena sifat homozigot nya trlalu besar..
dlm cross breed kita bisa brharap slama gen itu ada dlm bawaan induknya,kemungkinannya ada..yg tdk mungkin kta brharap utk menghasilkan anakan yg g ada bawaan dri gen indukannya..
makanya saya masukin referensi utk mndukung pendapat tdi dri artikel2 internasional yg ditulis oleh ahli2 biologist,sbgai referensi dan ulasan lbih jauhnya mengapa..
kemudian sama seperti kita yg menginginkan kualitas ayamnya utk trus meningkat,mka cross breed salah satu tekniknya,krena kan g mungkin kita memiliki ayam pacek yg paling hebat sedunia tdk ada lgi tandingannya jadi g perlu lgi d tingkatkan kualitasnya,cukup dg mnjaga kemurnian paceknya saja..kecuali jika kita brbicara mengenai pelestarian ayam yg hampir punah,baru dech bisa utk di masukkin teori inbreed..
kurang lebih gitu mas..
pufa- Kapten
- Jumlah posting : 286
Join date : 26.06.10
Re: Teknik Beternak (+contoh kasus ksalahan yg sering trjadi) dgn Sistem InBreeding,Line Breeding,Cross Over Breeding Untuk Mndapatkan Anakan Unggulan....
pufa wrote:akhirnya comment juga nech mas ari
ya gitu dech senior makanya di atas saya ulas perpaduan konsep cross breed dan line breed utk mnghasilkan anakan yg lebih variatif tetapi juga tetap menjaga gen unggulan dari paceknya,stelah d cross breed d line breed lgi..tpi kalau hanya mengandalkan lewat inbreed utk menghasilkan anakan unggulan dri paceknya itu rada g mungkin,karena sifat homozigot nya trlalu besar..
Bagaimana kita menjaga gen unggulan pacek agar selalu menurun pada anaknya??? Bagaimana kita tahu bahwa gen tersebut Dominan heterozigot?? Karena ada kemungkinan gen tsb adlh resesif homozigot yg tidak bisa turun pada anak2nya.
Dgn metode cross breed, gen2 ini akan mudah sekali hilang.
Dgn inbreed/linebreed, justru akan terbentuk gen yg homozigot dominan. Gen2 seperti inilah yg paling dibutuhkan utk indukan.
pufa wrote:
dlm cross breed kita bisa brharap slama gen itu ada dlm bawaan induknya,kemungkinannya ada..yg tdk mungkin kta brharap utk menghasilkan anakan yg g ada bawaan dri gen indukannya..
Justru dgn metode cross breed, gen2 tsb akan mudah sekali hilang. 'Ketiban' atau kalah dominan dgn gen lain dari pasangan cross breednya.
Dgn inbreed, gen2 tsb akan terus dominan dan bisa diturunkan ke anaknya.
pufa wrote:
makanya saya masukin referensi utk mndukung pendapat tdi dri artikel2 internasional yg ditulis oleh ahli2 biologist,sbgai referensi dan ulasan lbih jauhnya mengapa..
Artikel international, siapa yg nulis mas...??? Harus dilihat juga apa tujuan penulisannya. Kalau kita mencari artikel mengenai kelemahan inbreed dan keunggulan cross breed, artikel yg mas Pufa kutip sudah sangat memadai.
Tapi kalau kita mencari artikel tentang rekayasa genetik, tentu hasilnya akan lain.
Sy pribadi tidak menyalahkan. Tapi sebaiknya semua informasi yg masuk harus disaring dan dicari second opinion dari sisi yg berbeda.
pufa wrote:
kemudian sama seperti kita yg menginginkan kualitas ayamnya utk trus meningkat,mka cross breed salah satu tekniknya,krena kan g mungkin kita memiliki ayam pacek yg paling hebat sedunia tdk ada lgi tandingannya jadi g perlu lgi d tingkatkan kualitasnya,cukup dg mnjaga kemurnian paceknya saja..kecuali jika kita brbicara mengenai pelestarian ayam yg hampir punah,baru dech bisa utk di masukkin teori inbreed..
Ya... Sy setuju. Kita harus menjaga kemurnian galur pacek beserta karakter dan sifatnya.
Tapi menurut saya, dgn cross breed, kemurnian ini bisa hilang dgn mudah.
Silakan pacek tsb dikawinkan dgn betina lain (cross breed). Hasilnya, secara teoritis kemurniannya sudah punah 50%.
Mendapatkan hasil ternak berkualitas, salah satunya dgn cross breed. Tapi ini bukan satu2nya metode. Masih ada metode lain.
Re: Teknik Beternak (+contoh kasus ksalahan yg sering trjadi) dgn Sistem InBreeding,Line Breeding,Cross Over Breeding Untuk Mndapatkan Anakan Unggulan....
sebenarnya kita berdebatnya dengan tujuan yg sama meningkatkan kualitas anakan..
berdasarkan pengetahuan saya yg dangkal nech,
tentu pertama kita mencari bibitan unggul dengan teori cross breeding, tpi tentunya kekuatan dari ke heterogenan gen nya paling bertahan sampai 3 generasi, sesudah itu utk generasi ke empat di lakukan mix dgan perpaduan konsep croos dan line breeding, agar menguatkan kembali gen homozygotnya...
ini ada saya kutip artikel tentang kelebihan dan kekurangan cross breed:
http://www.extension.org/faq/25428
tetapi hanya menggunakan teori inbreed saya rada g setuju dech mas (g papa ya ) kalau kita berbicara masalah peningkatan kualitas ayam,kesannya pemacek kita lah yg paling hebat dari seluruh ayam di dunia hingga kualitasnya tidak perlu d tingkatkan lagi..lain ceritanya kalau kita brbicara mengenai pelestarian ayam yg hampir punah, atau kita sudah terlanjur cinta dengan ayam tersebut jadi pengennya anakannnya ya seperti itu semua kurang lebih hehehe...
yg nulis kelemahan tentang inbreeding, info nya di bawah ini mas
Heather E. Lorimer, Ph.D.
Assistant Professor, Genetics
Department of Biological Sciences
Youngstown State University
Youngstown, OH 44555
berdasarkan pengetahuan saya yg dangkal nech,
tentu pertama kita mencari bibitan unggul dengan teori cross breeding, tpi tentunya kekuatan dari ke heterogenan gen nya paling bertahan sampai 3 generasi, sesudah itu utk generasi ke empat di lakukan mix dgan perpaduan konsep croos dan line breeding, agar menguatkan kembali gen homozygotnya...
ini ada saya kutip artikel tentang kelebihan dan kekurangan cross breed:
http://www.extension.org/faq/25428
tetapi hanya menggunakan teori inbreed saya rada g setuju dech mas (g papa ya ) kalau kita berbicara masalah peningkatan kualitas ayam,kesannya pemacek kita lah yg paling hebat dari seluruh ayam di dunia hingga kualitasnya tidak perlu d tingkatkan lagi..lain ceritanya kalau kita brbicara mengenai pelestarian ayam yg hampir punah, atau kita sudah terlanjur cinta dengan ayam tersebut jadi pengennya anakannnya ya seperti itu semua kurang lebih hehehe...
yg nulis kelemahan tentang inbreeding, info nya di bawah ini mas
Heather E. Lorimer, Ph.D.
Assistant Professor, Genetics
Department of Biological Sciences
Youngstown State University
Youngstown, OH 44555
pufa- Kapten
- Jumlah posting : 286
Join date : 26.06.10
Re: Teknik Beternak (+contoh kasus ksalahan yg sering trjadi) dgn Sistem InBreeding,Line Breeding,Cross Over Breeding Untuk Mndapatkan Anakan Unggulan....
Mantaaap....ini baru forum PAPAJI..!! penuh informasi berbobot dan bermanfaat bagi member....perbedaan pandangan dan persepsi dalam sebuah diskusi adalah hal yang sangat wajar selama masih dalam koridor relevansi dan untuk sebuah tujuan yang sama baiknya.....etikanya kalo kita mengutip pernyataan seseorang memang harus mencantumkan sumber yang dikutip tersebut dan mas Putra juga sudah menampilkannya.... sungguh elegan dan inspiratif.....silakan dilanjut rekan2.......situasi dan kondisi positif seperti ini yang senantiasa diharapkan berkembang di forum PAPAJI......salam
Hendro- moderator
- Jumlah posting : 7357
Join date : 06.08.09
Age : 55
Lokasi : Semarang
Re: Teknik Beternak (+contoh kasus ksalahan yg sering trjadi) dgn Sistem InBreeding,Line Breeding,Cross Over Breeding Untuk Mndapatkan Anakan Unggulan....
Betul kata bang admin.Ari,
Klu boleh di umpamakan untuk inbreeding dan linebreeding itu adalah gudang amunisi tinggal crossbreeding kita sebut sebagai sentaja macam apa yang kita akan gunakan karena kita sudah memiliki amunisi dari setiap jenis senjata tersebut.
Amunisi inilah yang saya asumsikan sebagai variable pada setiap ayamlaga yang akan kita ramu menjadi sebuah bentuk senjata apuh dalam sebuah pertarungan.
Bagi rekan-rekan yang baru ingin mencoba maka harus benar-benar memahami teknik dan jenis tarung macam apa yang dominan dalam musim tertentu atau jenis ayamlaga apa yang bisa digunakan untuk semua jenis medan tempur.
Sebagai contoh:
Seekor jawara sudah tersohor kemana-mana dan tak ada yang berani lagi. Sampai suatu ketika kabar tersebut terdengar oleh seorang botoh kawakan. Oleh sang botoh ayamlaga tersebut di pelajari teknik tarung dan style pukulannya hingga ia mempunyai satu kesimpulan bahwa ayam tersebut teknik tarungnya rapat dan style pukulannya bahu/salang. Lalu sang botoh memanggap ayam tersebut akan berakhir karirnya jika di hadapkan dengan ayam solah/main bawah … masuk kaki lalu matuk paha dan mukul, masuk sayap hanya setengah lalu matuk pinggang dan mukul dan mukul sembarang dalam kondisi terdesak. Dan akhirnya prediksi sang botoh terbukti dan berakhirlah karir si Patil jawara tersohor yang hobinya mukul bahu/salang lawan.
Cerita pendek tadi adalah gambaran tentang variable yang harus kita pahami pada ayamlaga sehingga teori yang kita terapkan dalam beternak tidak salah pilih. Jika variable yang dimiliki oleh ayam kita sudah di anggap komplit atau paling tidak sudah memadai untuk musim ayam pukul salang seperti contoh di atas dan ayam yangkita miliki seperti gambaran sang botoh maka teori linebreeding dan inbreeding adalah pilihannya. Dan jika musim berubah menjadi ayam solah/main bawah maka harus crossbreeding dengan ayam control, dst.
Nah begitulah kira-kira gambarannya… selanjutnya terserah anda
Gambaran lain monggo
Klu boleh di umpamakan untuk inbreeding dan linebreeding itu adalah gudang amunisi tinggal crossbreeding kita sebut sebagai sentaja macam apa yang kita akan gunakan karena kita sudah memiliki amunisi dari setiap jenis senjata tersebut.
Amunisi inilah yang saya asumsikan sebagai variable pada setiap ayamlaga yang akan kita ramu menjadi sebuah bentuk senjata apuh dalam sebuah pertarungan.
Bagi rekan-rekan yang baru ingin mencoba maka harus benar-benar memahami teknik dan jenis tarung macam apa yang dominan dalam musim tertentu atau jenis ayamlaga apa yang bisa digunakan untuk semua jenis medan tempur.
Sebagai contoh:
Seekor jawara sudah tersohor kemana-mana dan tak ada yang berani lagi. Sampai suatu ketika kabar tersebut terdengar oleh seorang botoh kawakan. Oleh sang botoh ayamlaga tersebut di pelajari teknik tarung dan style pukulannya hingga ia mempunyai satu kesimpulan bahwa ayam tersebut teknik tarungnya rapat dan style pukulannya bahu/salang. Lalu sang botoh memanggap ayam tersebut akan berakhir karirnya jika di hadapkan dengan ayam solah/main bawah … masuk kaki lalu matuk paha dan mukul, masuk sayap hanya setengah lalu matuk pinggang dan mukul dan mukul sembarang dalam kondisi terdesak. Dan akhirnya prediksi sang botoh terbukti dan berakhirlah karir si Patil jawara tersohor yang hobinya mukul bahu/salang lawan.
Cerita pendek tadi adalah gambaran tentang variable yang harus kita pahami pada ayamlaga sehingga teori yang kita terapkan dalam beternak tidak salah pilih. Jika variable yang dimiliki oleh ayam kita sudah di anggap komplit atau paling tidak sudah memadai untuk musim ayam pukul salang seperti contoh di atas dan ayam yangkita miliki seperti gambaran sang botoh maka teori linebreeding dan inbreeding adalah pilihannya. Dan jika musim berubah menjadi ayam solah/main bawah maka harus crossbreeding dengan ayam control, dst.
Nah begitulah kira-kira gambarannya… selanjutnya terserah anda
Gambaran lain monggo
jackone- Kapten
- Jumlah posting : 351
Join date : 02.09.10
Age : 54
Lokasi : Laampiri, Jatibening Baru, Bekasi
Re: Teknik Beternak (+contoh kasus ksalahan yg sering trjadi) dgn Sistem InBreeding,Line Breeding,Cross Over Breeding Untuk Mndapatkan Anakan Unggulan....
Saya setuju dengan pendapat om2 semua hehehe.
Semua tergantung tujuannya, cross breed, line breed dan inbreed dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas ternakan. Cross breed itu kawin silang, kelebihannya gen2 lethal resesif sangat kecil kemungkinan utk bertemu, pada umumnya penampilan fisik dan mental juga lebih baik (kecuali yg dicrossbreed memang sama2 jelek), dimungkinkan utk mendapat kelebihan dari masing2 parental (indukan) sehingga saling menyempurnakan, jika kedua indukan memang kualitasnya baik anakannya juga harusnya layak diadu. Kekurangannya, variasi anakannya banyak sesuai dengan banyaknya variabel sifat yg ingin diambil, ada kemungkinan anakan malah mewarisi sifat jelek dari kedua indukan, sulit meramalkan karakter/sifat anakan yg dihasilkan, sehingga lebih bersifat untung2an, jd sebaiknya kalopun di crossbreed diusahakan pacek dan babon setipe dengan sedikit perbedaan yg saling melengkapi (kualitas setara) misalnya indukan dan pacek ayam ngelock, babon pukul gancang kekuatan sedang dan akurasi baik, sedangkan pacek pukul berat, sedikit kurang gancang dan akurasi baik sekali. Tentunya sejelek2 anakannya masih bisa dipake.
Sedangkan inbreed biasanya digunakan untuk mencetak indukan baik jantan maupun betina dengan gen yg homozigot, krn kita tahu khromosom (pembawa sifat/gen) selalu berpasangan. Kalo yg berpasangan sejenis (homozigot) dikawinkan dengan ayam yg homozigot juga maka 100% anakan sama (bukan berarti 100% sifat fisik maupun tehnik dan pukulnya lho, tp sifat yg kita inginkan, krn kecuali kloning hampir ga mungkin bisa sama/identik semua). Tapi ada konsekuensi jg, krn fisik dan mental biasanya drop krn gen lethal dan resesif ketemu, jadi krg memenuhi syarat utk diadu. Jadi setelah nanti kita lakukan inbreed sampai bbrp generasi (agar benar2 yakin sudah homozigot) barulah di cross breed dengan ayam yg setipe jg dan saling melengkapi maka akan muncul anakan yg hampir 100%setipe dan kualitasnya bagus. Cara inbreed juga dipake untuk mendapatkan ras ayam jenis baru krn gen nya sudah dimurnikan, tp tentu saja butuh biaya besar dan waktu bertahun2 krn kita harus punya bbrp indukan dengan gen murni baru bisa menciptakan ras baru.
Sedangkan untuk linebreed, perkawinan dengan saudara jauh mungkin hampir sama jg dengan inbreed tujuannya, tp krn masih saudara jauh anakannya pada umumnya masih bisa dipake dengan keseragaman karakter mendekati inbreed.
Kalo saya gunakan semua metode, mis untuk menciptakan ras baru lakukan crossbreed dengan beberapa indukan dan pacek, misalnya saya punya pacek birma, bangkok dan saigon. Trs saya juga punya babon birma, saigon dan bk (semua harus kualitas bagus dan benar2 memiliki sifat unggul yg unik dari rasnya. Saya akan lakukan dulu cross breed dan linebreed dengan ketiganya sampe bbrp generasi. Setelah muncul anakan dengan karakter yg diinginkan (gabungan dari sifat unggul ketiganya) baik itu babon dan pejantan (misalnya kita dapat 3 pejantan dan 3 babon dari indukan yg berbeda) barulah dilakukan perkawinan lg dengan tujuan menyeragamkan anakan sebaik kualitas indukan, bahkan kalau bisa lebih baik. Kita bisa gunakan linebreed, dan inbreed dengan harapan bisa mendapat keturunan yg homozigot. Pada saat f1 mungkin variasi masih sangat banyak bahkan mungkin nggak ketemu yg sesuai harapan, maka lakukan lg inbreed dan demikian seterusnya. Setelah mendapat hasil inbreed dalam bbrp generasi maka kita akan mendapatkan parental stock atau bahkan grandparental stock, kalau bisa harus punya banyak, barulah di cross breed antara parental stock dengan karakter yg hampir sama dan homozigot maka terciptalah ras baru. Maaf kalo ada yg salah, moga kita bisa ciptakan ras ayam baru dari indonesia hehehehe. Mohon koreksi dari senior kalo ada tulisan yg kurang tepat, soalnya itu cuma pendapat saya saja.
Salam..
Semua tergantung tujuannya, cross breed, line breed dan inbreed dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas ternakan. Cross breed itu kawin silang, kelebihannya gen2 lethal resesif sangat kecil kemungkinan utk bertemu, pada umumnya penampilan fisik dan mental juga lebih baik (kecuali yg dicrossbreed memang sama2 jelek), dimungkinkan utk mendapat kelebihan dari masing2 parental (indukan) sehingga saling menyempurnakan, jika kedua indukan memang kualitasnya baik anakannya juga harusnya layak diadu. Kekurangannya, variasi anakannya banyak sesuai dengan banyaknya variabel sifat yg ingin diambil, ada kemungkinan anakan malah mewarisi sifat jelek dari kedua indukan, sulit meramalkan karakter/sifat anakan yg dihasilkan, sehingga lebih bersifat untung2an, jd sebaiknya kalopun di crossbreed diusahakan pacek dan babon setipe dengan sedikit perbedaan yg saling melengkapi (kualitas setara) misalnya indukan dan pacek ayam ngelock, babon pukul gancang kekuatan sedang dan akurasi baik, sedangkan pacek pukul berat, sedikit kurang gancang dan akurasi baik sekali. Tentunya sejelek2 anakannya masih bisa dipake.
Sedangkan inbreed biasanya digunakan untuk mencetak indukan baik jantan maupun betina dengan gen yg homozigot, krn kita tahu khromosom (pembawa sifat/gen) selalu berpasangan. Kalo yg berpasangan sejenis (homozigot) dikawinkan dengan ayam yg homozigot juga maka 100% anakan sama (bukan berarti 100% sifat fisik maupun tehnik dan pukulnya lho, tp sifat yg kita inginkan, krn kecuali kloning hampir ga mungkin bisa sama/identik semua). Tapi ada konsekuensi jg, krn fisik dan mental biasanya drop krn gen lethal dan resesif ketemu, jadi krg memenuhi syarat utk diadu. Jadi setelah nanti kita lakukan inbreed sampai bbrp generasi (agar benar2 yakin sudah homozigot) barulah di cross breed dengan ayam yg setipe jg dan saling melengkapi maka akan muncul anakan yg hampir 100%setipe dan kualitasnya bagus. Cara inbreed juga dipake untuk mendapatkan ras ayam jenis baru krn gen nya sudah dimurnikan, tp tentu saja butuh biaya besar dan waktu bertahun2 krn kita harus punya bbrp indukan dengan gen murni baru bisa menciptakan ras baru.
Sedangkan untuk linebreed, perkawinan dengan saudara jauh mungkin hampir sama jg dengan inbreed tujuannya, tp krn masih saudara jauh anakannya pada umumnya masih bisa dipake dengan keseragaman karakter mendekati inbreed.
Kalo saya gunakan semua metode, mis untuk menciptakan ras baru lakukan crossbreed dengan beberapa indukan dan pacek, misalnya saya punya pacek birma, bangkok dan saigon. Trs saya juga punya babon birma, saigon dan bk (semua harus kualitas bagus dan benar2 memiliki sifat unggul yg unik dari rasnya. Saya akan lakukan dulu cross breed dan linebreed dengan ketiganya sampe bbrp generasi. Setelah muncul anakan dengan karakter yg diinginkan (gabungan dari sifat unggul ketiganya) baik itu babon dan pejantan (misalnya kita dapat 3 pejantan dan 3 babon dari indukan yg berbeda) barulah dilakukan perkawinan lg dengan tujuan menyeragamkan anakan sebaik kualitas indukan, bahkan kalau bisa lebih baik. Kita bisa gunakan linebreed, dan inbreed dengan harapan bisa mendapat keturunan yg homozigot. Pada saat f1 mungkin variasi masih sangat banyak bahkan mungkin nggak ketemu yg sesuai harapan, maka lakukan lg inbreed dan demikian seterusnya. Setelah mendapat hasil inbreed dalam bbrp generasi maka kita akan mendapatkan parental stock atau bahkan grandparental stock, kalau bisa harus punya banyak, barulah di cross breed antara parental stock dengan karakter yg hampir sama dan homozigot maka terciptalah ras baru. Maaf kalo ada yg salah, moga kita bisa ciptakan ras ayam baru dari indonesia hehehehe. Mohon koreksi dari senior kalo ada tulisan yg kurang tepat, soalnya itu cuma pendapat saya saja.
Salam..
Re: Teknik Beternak (+contoh kasus ksalahan yg sering trjadi) dgn Sistem InBreeding,Line Breeding,Cross Over Breeding Untuk Mndapatkan Anakan Unggulan....
Dari postan dan informasi yang menarik dari Mas Pufa ,.....dan ulasan singkat dari bang Jack ..ayam juara karakter yang mendominasi kemenangan umumnya dari rapat style .dan pukul bahu/salang dan akhirnya dikalahkan oleh ayam main teknik sedehana solah bawah ( tikus ).
menurut hemat saya berakhirnya karir si Patil jawara tersohor yang hobinya mukul bahu/salang lawan. tidak lain dikarenakan sang juara hanya mempunyai teknik dominan mukul bahu /salang ( kurang cerdik )
teknik salang ini lah yang bisa di jadikan PS ( parental stock ) di crossbreed dengan induk (dari hasil pemulian ) yang memiliki teknik pola kontrol atas 40% dan teknik masuk sayap 10% serta mundur pukul 40%dan 10% tarik dasi.... dari crossbreeding demikian harapan hasilnya sifat resesiv PS akan muncul teknik controlnya yang tersembunyi .akan tetapi dari hasil crossbreed ini kemungkinan akan sulit mendapatkan anak yang merata karakter teknik dan pukulan yang rata sama .
nah kesimpulan dari ini:
untuk mendapatkan ayam yang teknik dan tarung nya cerdik bisa atasi segala macam pola musuh maka tidak dapat dengan croosbreeding saja ,untuk itu perlu di murnikan dulu masing2 Indukan PS dan ada beberapa ekor ( yang mempunyai Gen yang dominan ) lalu dicrossbreeding ..
salam ferry Bun
menurut hemat saya berakhirnya karir si Patil jawara tersohor yang hobinya mukul bahu/salang lawan. tidak lain dikarenakan sang juara hanya mempunyai teknik dominan mukul bahu /salang ( kurang cerdik )
teknik salang ini lah yang bisa di jadikan PS ( parental stock ) di crossbreed dengan induk (dari hasil pemulian ) yang memiliki teknik pola kontrol atas 40% dan teknik masuk sayap 10% serta mundur pukul 40%dan 10% tarik dasi.... dari crossbreeding demikian harapan hasilnya sifat resesiv PS akan muncul teknik controlnya yang tersembunyi .akan tetapi dari hasil crossbreed ini kemungkinan akan sulit mendapatkan anak yang merata karakter teknik dan pukulan yang rata sama .
nah kesimpulan dari ini:
untuk mendapatkan ayam yang teknik dan tarung nya cerdik bisa atasi segala macam pola musuh maka tidak dapat dengan croosbreeding saja ,untuk itu perlu di murnikan dulu masing2 Indukan PS dan ada beberapa ekor ( yang mempunyai Gen yang dominan ) lalu dicrossbreeding ..
salam ferry Bun
Re: Teknik Beternak (+contoh kasus ksalahan yg sering trjadi) dgn Sistem InBreeding,Line Breeding,Cross Over Breeding Untuk Mndapatkan Anakan Unggulan....
Mantap dah.. .. yah dari saran dan pendapat yang telah dilontarkan oleh berbagai pihak.. dapat kita ambil pelajarannya.. menjadi tahu positif negatif breeding dari berbagai sudut pandang..
Yah ibarat orang sedang pura-pura neliti sesuatu.. banyak faktor 'X' nya tentunya.. tetapi setiap hasil yang kita dapatkan.. baik itu yang di anggap 'baik' atau 'buruk' ada ilmu dibaliknya.. yang kadang tidak kita dapatkan sebelumnya..
salam
Yah ibarat orang sedang pura-pura neliti sesuatu.. banyak faktor 'X' nya tentunya.. tetapi setiap hasil yang kita dapatkan.. baik itu yang di anggap 'baik' atau 'buruk' ada ilmu dibaliknya.. yang kadang tidak kita dapatkan sebelumnya..
salam
arif- Kapten
- Jumlah posting : 461
Join date : 22.06.09
Lokasi : Bogor, Jawa Barat
Re: Teknik Beternak (+contoh kasus ksalahan yg sering trjadi) dgn Sistem InBreeding,Line Breeding,Cross Over Breeding Untuk Mndapatkan Anakan Unggulan....
Aku lewat jalur jalan tol ajalah ,lebih cepat, lebih aman he he he he............
gebok ambrok- Kapten
- Jumlah posting : 247
Join date : 31.05.10
Age : 47
Lokasi : Sepatan Tangerang. Tlp. 087808780622
Re: Teknik Beternak (+contoh kasus ksalahan yg sering trjadi) dgn Sistem InBreeding,Line Breeding,Cross Over Breeding Untuk Mndapatkan Anakan Unggulan....
lo yang jadi artikel referensi pake boso inggris kok ttg pembiakan anjing?? itu khan mamalia to?? mbok ya yang deket2 ke ayam mas pufa, kalkun atau manuk menco gitu.....
savvo- Kapten
- Jumlah posting : 320
Join date : 22.08.09
Re: Teknik Beternak (+contoh kasus ksalahan yg sering trjadi) dgn Sistem InBreeding,Line Breeding,Cross Over Breeding Untuk Mndapatkan Anakan Unggulan....
Luar biasa !
Saya suka papaji !
Saya suka papaji !
jackone- Kapten
- Jumlah posting : 351
Join date : 02.09.10
Age : 54
Lokasi : Laampiri, Jatibening Baru, Bekasi
Re: Teknik Beternak (+contoh kasus ksalahan yg sering trjadi) dgn Sistem InBreeding,Line Breeding,Cross Over Breeding Untuk Mndapatkan Anakan Unggulan....
pufa wrote:sebenarnya kita berdebatnya dengan tujuan yg sama meningkatkan kualitas anakan..
Interupsi dikit mas Pufa...
Jangan sebut 'debat' donk...
Kalo debat, artinya kita cari menang sendiri. Berusaha menjatuhkan lawan debat kita.
Mungkin lebih tepat kalau disebut 'diskusi'.
Berbeda pendapat, tapi akhirnya berujung pada satu kesimpulan. Biar akur...
hehehe...
pufa wrote:
tetapi hanya menggunakan teori inbreed saya rada g setuju dech mas (g papa ya Smile) kalau kita berbicara masalah peningkatan kualitas ayam,kesannya pemacek kita lah yg paling hebat dari seluruh ayam di dunia hingga kualitasnya tidak perlu d tingkatkan lagi..lain ceritanya kalau kita brbicara mengenai pelestarian ayam yg hampir punah, atau kita sudah terlanjur cinta dengan ayam tersebut jadi pengennya anakannnya ya seperti itu semua kurang lebih hehehe...
Betul mas... sy juga tidak menyarankan hanya pakai inbreed saja. Inbreed dipakai utk tujuan mendapatkan parental/indukan baru.
Selanjutnya harus dicross lagi utk meningkatkan vitalitasnya dan menambahkan karakter baru utk meningkatkan mutu. Karakter yg lama tidak akan hilang krn sudah memiliki gen yg homozigot akibat dari proses inbreed tsb.
pufa wrote:lain ceritanya kalau kita brbicara mengenai pelestarian ayam yg hampir punah, atau kita sudah terlanjur cinta dengan ayam tersebut jadi pengennya anakannnya ya seperti itu semua kurang lebih hehehe...
Prinsipnya sebetulnya sama dgn pelestarian hewan yg hampir punah. Kalau kita punya pacek atau babon yg istimewa, ini khan bisa disebut 'hewan langka'. Kalau mati atau hilang, mau cari pengganti kemana lagi...???
Maka harus kita lestarikan sifat dan karakter pacek dan babon tsb. Salah satunya dgn metode inbreed.
Re: Teknik Beternak (+contoh kasus ksalahan yg sering trjadi) dgn Sistem InBreeding,Line Breeding,Cross Over Breeding Untuk Mndapatkan Anakan Unggulan....
thanks nech semua para senior: Mas Ari, Mas Hendro, mas Ferry, mas jackone,mas arif,mas irfan,mas gebok,mas savo,mas zinc.. ini lah indahnya forum diskusi,semua senior mberikan comment yg brbobot hingga kita bsa saling brbagi utk mningkatkan mutu kualitas ternakkan...
kita sampai pd kesimpulan bhwa kita mbutuhkan ilmu,uang,waktu dan kesabaran utk mndapatkan trnakkan unggulan.. sampai mas jack one yg sesepuhnya ayamlaga jdi cinta banget ama papaji,hehe
kita sampai pd kesimpulan bhwa kita mbutuhkan ilmu,uang,waktu dan kesabaran utk mndapatkan trnakkan unggulan.. sampai mas jack one yg sesepuhnya ayamlaga jdi cinta banget ama papaji,hehe
pufa- Kapten
- Jumlah posting : 286
Join date : 26.06.10
Halaman 1 dari 2 • 1, 2
Similar topics
» belajar beternak...kontrol vs teknik..
» Breeding/beternak
» Metode Breeding / Beternak yg ideal
» MITOKONDRIA DNA, TEORI BAGUS CROSS BREEDING.
» PERSIAPAN BETERNAK/BREEDING (TIPS diusahakan update)
» Breeding/beternak
» Metode Breeding / Beternak yg ideal
» MITOKONDRIA DNA, TEORI BAGUS CROSS BREEDING.
» PERSIAPAN BETERNAK/BREEDING (TIPS diusahakan update)
Halaman 1 dari 2
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik