Pedagang koq kaya gitu??

Nah, dari uraian sampean kan sudah menggambarkan seleksi alam yg sudah berjalan, tanpa ajakan untuk curiga pun harusnya calon pembeli sudah paham
hehehe

Langgeng NC wrote:Nah, dari uraian sampean kan sudah menggambarkan seleksi alam yg sudah berjalan, tanpa ajakan untuk curiga pun harusnya calon pembeli sudah paham
hehehe

calon pembeli sdh paham melalui seleksi alam = lama2 calon pembeli jadi pintar
tanpa ajakan = mengapa komen2 anda dan RD,Kh menyebut nama pedagang dengan jelas? apakah itu bukan suatu ajakan buat calon pembeli pada pedagang ayam yang anda sebutkan?
pintar2 bodoh ternyata. trit sudah berbias kemana2 GEMBOK SAJA

toying wrote:

Langgeng NC wrote:Nah, dari uraian sampean kan sudah menggambarkan seleksi alam yg sudah berjalan, tanpa ajakan untuk curiga pun harusnya calon pembeli sudah paham
hehehe

calon pembeli sdh paham melalui seleksi alam = lama2 calon pembeli jadi pintar
tanpa ajakan = mengapa komen2 anda dan RD,Kh menyebut nama pedagang dengan jelas? apakah itu bukan suatu ajakan buat calon pembeli pada pedagang ayam yang anda sebutkan?
pintar2 bodoh ternyata. trit sudah berbias kemana2 GEMBOK SAJA

Maksudnya mas?
Kalauu maksudnya blg saya bodoh itu memang saya akui, makanya saya nimbrung di forum ini

Langgeng NC wrote:Nah, dari uraian sampean kan sudah menggambarkan seleksi alam yg sudah berjalan, tanpa ajakan untuk curiga pun harusnya calon pembeli sudah paham
hehehe

Maksud sy "curiga" saat melihat iklan yg mengada2, lalu tidakan selanjutnya untuk tahu kapasitas pedagang tersebut melihat track recordnya... 

Scemator wrote:
Maksud sy "curiga" saat melihat iklan yg mengada2, lalu tidakan selanjutnya untuk tahu kapasitas pedagang tersebut melihat track recordnya... 

kalu pedagang yg baru jual ayam gmna mas...
kan track recordnya blum ada...

r.dinata wrote:

Scemator wrote:
Maksud sy "curiga" saat melihat iklan yg mengada2, lalu tidakan selanjutnya untuk tahu kapasitas pedagang tersebut melihat track recordnya... 

kalu pedagang yg baru jual ayam gmna mas...
kan track recordnya blum ada...

Pedagang yg baru di tuntut memberikan kesan pertama yang menarik, karena itu menentukan kelangsungan usaha kita kedepannya. 

Sy ambil contoh seperti ini, 
Pedagang X sebagai pedagang baru berencana menjual 5 ayam mudanya, lalu ayam pertama yg pedagang tsb iklan kan biasa2 saja dari segi kualitas, tidak ada kelebihan sama sekali. Lalu calon pembeli pun melihat dan tidak memiliki ketertatikan sama sekali. Setelah itu pedagang X tsb mengiklankan ke empat ayam lainnya yg berkualitas istimewa, karena para calon pembeli sudah terlanjur menganggap kualitas ayam pedagang X semua biasa2 saja maka akhirnya ayam2 istimewa tersebut tidak di lihat threadnya. 

Lalu yg tidak kalah penting, pedagang baru harus menawarkan kelebihan dibandingkan dengan pedagang2 lama, misalnya di pasaran harga ayam dengan kualitas B kisaran 1Jt, maka mungkin bisa di siasati dengan menjual ayam dengan kualitas yang sama hanya seharga 750rb. Ditambah pelayanan yg baik kepada customer2 baru maka Insha Allah mas, usaha kita bisa terus berjalan. 

Problem besar dari dulu sampai sekarang adalah penyamaan persepsi tentang kualitas. seperti yg diketahui bersama, sampai saat ini baru ada seorang seller yg memberikan grade kualitasnya

Langgeng NC wrote:Problem besar dari dulu sampai sekarang adalah penyamaan persepsi tentang kualitas. seperti yg diketahui bersama, sampai saat ini baru ada seorang seller yg memberikan grade kualitasnya

Grade ayam versi tiap orang juga tidak bisa diseragamkan karena perbedaan persepsi dan pemahaman orang berbeda, jika kita banyak melihat keluar maka dalam memberikan penilaian terhadap seekor ayam akan lebih obyektif berdasarkan kondisi kewajaran, tetapi seringkali kita terlalu berlebihan memberikan nilai kepada seekor ayam karena keterbatasan pemahaman serta sempitnya wawasan soal perayaman diluaran......................

Langgeng NC wrote:Problem besar dari dulu sampai sekarang adalah penyamaan persepsi tentang kualitas. seperti yg diketahui bersama, sampai saat ini baru ada seorang seller yg memberikan grade kualitasnya

Hehehe.. 

Sy tidak sampai masuk ke daerah sana mas, bisa panjang lagi nanti pembahasannya. sy hanya ingin memberikan masukan positif kepada pedagang yg sudah mapan maupun baru mulai. Semoga apa yg saya tulis sedikit bermanfaat, dan arus jual beli di Papaji menjadi lebih banyak. Si pedagang mendapat untung & pembeli pun puas dengan ayam yg di dapat.

Scemator wrote:
Pedagang yg baru di tuntut memberikan kesan pertama yang menarik, karena itu menentukan kelangsungan usaha kita kedepannya. 

Sy ambil contoh seperti ini, 
Pedagang X sebagai pedagang baru berencana menjual 5 ayam mudanya, lalu ayam pertama yg pedagang tsb iklan kan biasa2 saja dari segi kualitas, tidak ada kelebihan sama sekali. Lalu calon pembeli pun melihat dan tidak memiliki ketertatikan sama sekali. Setelah itu pedagang X tsb mengiklankan ke empat ayam lainnya yg berkualitas istimewa, karena para calon pembeli sudah terlanjur menganggap kualitas ayam pedagang X semua biasa2 saja maka akhirnya ayam2 istimewa tersebut tidak di lihat threadnya. 

Lalu yg tidak kalah penting, pedagang baru harus menawarkan kelebihan dibandingkan dengan pedagang2 lama, misalnya di pasaran harga ayam dengan kualitas B kisaran 1Jt, maka mungkin bisa di siasati dengan menjual ayam dengan kualitas yang sama hanya seharga 750rb. Ditambah pelayanan yg baik kepada customer2 baru maka Insha Allah mas, usaha kita bisa terus berjalan. 

klu misalnya saya (sebagai contoh) yg ingin berjualan ayam untuk pertama kalinya, sedangkan ayam yg saya punya (mungkin) tidak ada yg istimewa/menonjol, baik dari postur, teknik dan pukulnya..
apakah jika sprti itu saya dituntut untuk memberikan kesan yg bagus pada 'pandangan pertama' juga..
klu iya begitu, berarti saya harus beli ayam bagus dg harga mahal trus di jual lagi dengan harga murah agar bisa membuat kesan yg bagus dong...

maaf klu bahasanya agak blepotan, karna saya memang tidak begitu faham merangkai kata...

salam guyub...

id saya cuma satu di PAPAJI, Liem_BSD

Liem_Bsd wrote:id saya cuma satu di PAPAJI, Liem_BSD

emg ada indikasi tuduhan kloning koh liem?

r.dinata wrote:

Scemator wrote:
Pedagang yg baru di tuntut memberikan kesan pertama yang menarik, karena itu menentukan kelangsungan usaha kita kedepannya. 

Sy ambil contoh seperti ini, 
Pedagang X sebagai pedagang baru berencana menjual 5 ayam mudanya, lalu ayam pertama yg pedagang tsb iklan kan biasa2 saja dari segi kualitas, tidak ada kelebihan sama sekali. Lalu calon pembeli pun melihat dan tidak memiliki ketertatikan sama sekali. Setelah itu pedagang X tsb mengiklankan ke empat ayam lainnya yg berkualitas istimewa, karena para calon pembeli sudah terlanjur menganggap kualitas ayam pedagang X semua biasa2 saja maka akhirnya ayam2 istimewa tersebut tidak di lihat threadnya. 

Lalu yg tidak kalah penting, pedagang baru harus menawarkan kelebihan dibandingkan dengan pedagang2 lama, misalnya di pasaran harga ayam dengan kualitas B kisaran 1Jt, maka mungkin bisa di siasati dengan menjual ayam dengan kualitas yang sama hanya seharga 750rb. Ditambah pelayanan yg baik kepada customer2 baru maka Insha Allah mas, usaha kita bisa terus berjalan. 

klu misalnya saya (sebagai contoh) yg ingin berjualan ayam untuk pertama kalinya, sedangkan ayam yg saya punya (mungkin) tidak ada yg istimewa/menonjol, baik dari postur, teknik dan pukulnya..
apakah jika sprti itu saya dituntut untuk memberikan kesan yg bagus pada 'pandangan pertama' juga..
klu iya begitu, berarti saya harus beli ayam bagus dg harga mahal trus di jual lagi dengan harga murah agar bisa membuat kesan yg bagus dong...

maaf klu bahasanya agak blepotan, karna saya memang tidak begitu faham merangkai kata...

salam guyub...

Hehehe.... 

Ya ngga mesti gitulah mas, semua itu kembali kepada pedagang masing2. Biar sampai mulut saya berbusa tapi mungkin saran saya kurang menarik/ tidak bisa di terima ya di abaikan saja tidak usah di anggap serius. Kesuksesan kita dalam mencari rezeki semua tergantung kepada diri kita sendiri bukan dari saran orang lain, saat orang lain memberi saran kepada kita mungkin orang tersebut masih perduli terhadap kita. Silahkan dilanjut usaha barunya mas, anggap thread ini sekedar intermezo saja....

Scemator wrote:
Hehehe.... 

Ya ngga mesti gitulah mas, semua itu kembali kepada pedagang masing2. Biar sampai mulut saya berbusa tapi mungkin saran saya kurang menarik/ tidak bisa di terima ya di abaikan saja tidak usah di anggap serius. Kesuksesan kita dalam mencari rezeki semua tergantung kepada diri kita sendiri bukan dari saran orang lain, saat orang lain memberi saran kepada kita mungkin orang tersebut masih perduli terhadap kita. Silahkan dilanjut usaha barunya mas, anggap thread ini sekedar intermezo saja....

justru saya malah seneng ada thread seperti ini, bisa jdi bahan pembelajaran bagi seller baru (khususnya bagi saya sendiri)...
mungkin dg adanya thread seperti ini bisa membangun papaji yg lebih baik kedepannya....

Scemator wrote:

Langgeng NC wrote:

Scemator wrote:supaya tidak merasa tertipu dan di rugikan. Apalagi yang iklannya "mengada2", harus di curigai.

"Mengada2" versi saya salah satunya seperti ini:

Pedagang X menjual anakan dari ayam yg diakuinya sudah menang 15x, tapi di dunia nyata kita tidak pernah tahu/mendengar sejarah ayam tersebut. Si pedagang X juga jarang nongol di kalangan pro/kontes nasional atau regional. Maka menurut sy harus di curigai tipe pedagang seperti itu & patut dipertanyakan kapan menangnya dan dimana? (contoh sy disini tidak menyindir siapapun, hanya sekedar contoh saja).

   

Romipatir wrote:

Scemator wrote:

Langgeng NC wrote:

Scemator wrote:supaya tidak merasa tertipu dan di rugikan. Apalagi yang iklannya "mengada2", harus di curigai.

"Mengada2" versi saya salah satunya seperti ini:

Pedagang X menjual anakan dari ayam yg diakuinya sudah menang 15x, tapi di dunia nyata kita tidak pernah tahu/mendengar sejarah ayam tersebut. Si pedagang X juga jarang nongol di kalangan pro/kontes nasional atau regional. Maka menurut sy harus di curigai tipe pedagang seperti itu & patut dipertanyakan kapan menangnya dan dimana? (contoh sy disini tidak menyindir siapapun, hanya sekedar contoh saja).

Betul apa yg sampeyan bilang kita harus waspada, tetapi waspada menurut pengertian saya adalah suatu tindakan yg lebih bersifat "defensif" atau jika kita tidak melakukan aktivitas apapun maka kita wajib waspada, misalnya saat di mall kita wajib waspada terhadap barang bawaan kita. Lalu setelah itu kita harus "curiga" jika ada yg menawarkan alat/benda promo dengan harga miring bahkan gratis.

Kembali ke topik, jadi menurut saya istilah "curiga" disini sudah tepat, karena saat kita membuka thread FJB, kita minimal sudah menjadi bakal calon pembeli. Makanya sy bilang sebaiknya melihat track record dari pedagang tersebut supaya meminimalisirkan kekecewaan di kemudian hari. Karena ada beberapa pedagang yg setiap buka thread cepat laku, begitupun sebaliknya ada yang threadnya banyak tapi tidak laku2, Nah mungkin itu bisa dijadikan gambaran.

   

Mas Romipatir, 
Sy katakan sekali lagi bahwa sy tidak bermaksud menyindir siapapun terkait contoh di atas. 
Mengenai masalah mas dengan seorang pedagang tertentu, sy tidak ingin terlibat di dalamnya......

Izinkan saya untuk sumbang pendapat.
Jadi kalau menurut saya kembali lg kepada batasan-batasan kewajaran dan juga kapasitasnya.

Dan apa yg dimaksud kewajaran dan kapasitas contohnya:
Jalanan begini kok nyetirnya begitu?
Harga rupiah lg anjlok begini, orang2 pd susah, phk dimana2 kok beli tiket konser mahal kaya gitu?
Ayam ukuran begini kok digandeng dgn ayam begitu?
Ayam kaya gini kok dijual harga segitu?

Tanya mengapa.

Executor wrote:Izinkan saya untuk sumbang pendapat.
Jadi kalau menurut saya kembali lg kepada batasan-batasan kewajaran dan juga kapasitasnya.

Dan apa yg dimaksud kewajaran dan kapasitas contohnya:
Jalanan begini kok nyetirnya begitu?
Harga rupiah lg anjlok begini, orang2 pd susah, phk dimana2 kok beli tiket konser mahal kaya gitu?
Ayam ukuran begini kok digandeng dgn ayam begitu?
Ayam kaya gini kok dijual harga segitu?

Tanya mengapa.

Mau komentar panjang takut di "eksekusi"  hehe... 
Tapi itulah yg terjadi pada saat ini, tanpa sadar kita berjuang untuk hal-hal yg bersifat hiburan. 
Tapi kepuasan setelah menonton konser mungkin tidak bisa di ukur oleh rupiah walaupun setelahnya harus pusing mengembalikan utang untuk beli tiket (kalo yg uangnya pas2an). 

Pedagang berhak menetapkan harga jual ayamnya dari mulai ratusan ribu sampai belasan juta sah2 saja. Tapi pembeli pun berhak menentukan pilihan yg paling bijak dan sesuai dengan kesanggupan kantong dan tujuan awal membeli ayam, sehingga tidak  timbul kekecewaan. 

Artinya terjadi transaksi yg sehat disini, pedagang baik dengan niat baik saya yakin akan mendapatkan pelanggan yg baik pula, sedangkan pedagang yg menghalalkan segala cara untuk menjual ayamnya lambat laun pasti akan gulung tikar. 

yo tapi apa mau dikata,
wong melakukan aksi merengek, (seolah2) mengkritisi yg bertujuan baik, dan atau ingin memajukan tetek bengek serta pernak-pernik seribu satu retorika ya tetap tidak ada hasila apa2... KALAU CUMA BICARA mengeluh tanpa terjun langsung (ya seperti saya ini yg cuma bisa nulis mengritik sana-sani, mau nya begitu-begini... mau nya disuapin, di mandiin)

pertanyaan penting nya adalah apakah thread ini memang benar mewakili seluruh aspirasi
saya rasa... ah sudah lah toh ada masa nya dimana kemarau akan di sentuh kembali oleh hujan.


Salam Terjun

r.dinata wrote:

Scemator wrote:
Hehehe.... 

Ya ngga mesti gitulah mas, semua itu kembali kepada pedagang masing2. Biar sampai mulut saya berbusa tapi mungkin saran saya kurang menarik/ tidak bisa di terima ya di abaikan saja tidak usah di anggap serius. Kesuksesan kita dalam mencari rezeki semua tergantung kepada diri kita sendiri bukan dari saran orang lain, saat orang lain memberi saran kepada kita mungkin orang tersebut masih perduli terhadap kita. Silahkan dilanjut usaha barunya mas, anggap thread ini sekedar intermezo saja....

justru saya malah seneng ada thread  seperti ini, bisa jdi bahan pembelajaran bagi seller baru (khususnya bagi saya sendiri)...
mungkin dg adanya thread seperti ini bisa membangun papaji yg lebih baik kedepannya....

acay wrote:

yo tapi apa mau dikata,
wong melakukan aksi merengek, (seolah2) mengkritisi yg bertujuan baik, dan atau ingin memajukan tetek bengek serta pernak-pernik seribu satu retorika ya tetap tidak ada hasila apa2... KALAU CUMA BICARA mengeluh tanpa terjun langsung (ya seperti saya ini yg cuma bisa nulis mengritik sana-sani, mau nya begitu-begini... mau nya disuapin, di mandiin)

pertanyaan penting nya adalah apakah thread ini memang benar mewakili seluruh aspirasi
saya rasa... ah sudah lah toh ada masa nya dimana kemarau akan di sentuh kembali oleh hujan.


Salam Terjun

Untuk menghindari debat kusir yg berkepanjangan sy pikir tidak ada urgensinya untuk mengomentari komentar di atas.
Sy yakin tidak ada batasan dalam mengutarakan pendapat di Papaji ini karena merupakan sebuah paguyuban tempat berkumpul penghobi, baik pemula atau yg sudah senior. Dari sana pula kita bisa lihat mana senior yg mau merangkul pemula dan yg menganggap remeh pendapat pemula yg malah di artikan seperti "merengek"...   

Scemator wrote:

Romipatir wrote:

Scemator wrote:

Langgeng NC wrote:

Scemator wrote:supaya tidak merasa tertipu dan di rugikan. Apalagi yang iklannya "mengada2", harus di curigai.

"Mengada2" versi saya salah satunya seperti ini:

Pedagang X menjual anakan dari ayam yg diakuinya sudah menang 15x, tapi di dunia nyata kita tidak pernah tahu/mendengar sejarah ayam tersebut. Si pedagang X juga jarang nongol di kalangan pro/kontes nasional atau regional. Maka menurut sy harus di curigai tipe pedagang seperti itu & patut dipertanyakan kapan menangnya dan dimana? (contoh sy disini tidak menyindir siapapun, hanya sekedar contoh saja).

Betul apa yg sampeyan bilang kita harus waspada, tetapi waspada menurut pengertian saya adalah suatu tindakan yg lebih bersifat "defensif" atau jika kita tidak melakukan aktivitas apapun maka kita wajib waspada, misalnya saat di mall kita wajib waspada terhadap barang bawaan kita. Lalu setelah itu kita harus "curiga" jika ada yg menawarkan alat/benda promo dengan harga miring bahkan gratis.

Kembali ke topik, jadi menurut saya istilah "curiga" disini sudah tepat, karena saat kita membuka thread FJB, kita minimal sudah menjadi bakal calon pembeli. Makanya sy bilang sebaiknya melihat track record dari pedagang tersebut supaya meminimalisirkan kekecewaan di kemudian hari. Karena ada beberapa pedagang yg setiap buka thread cepat laku, begitupun sebaliknya ada yang threadnya banyak tapi tidak laku2, Nah mungkin itu bisa dijadikan gambaran.

   

Mas Romipatir, 
Sy katakan sekali lagi bahwa sy tidak bermaksud menyindir siapapun terkait contoh di atas. 
Mengenai masalah mas dengan seorang pedagang tertentu, sy tidak ingin terlibat di dalamnya......

Ha ha ha... Mas Scemator.....!
Saya juga ngak kearah sana loh mas, justru saya senang aja ngikuti treadnya mas Scemator yang menurut saya sangat tepat sasaran.Walaupun ada juga yang merasa tersungging / terganggu dan ngak senang, yang semacam itulah yang bisa dibilang bermental anak2 yang suka merengeeeekk....( merasa dia aja yang benar..) Tapi benar juga Mas " Walaupun kita sudah berkata benar apa adanya, yang merasa terusik dan terganggu pasti ada mas.

salam

Scemator wrote:Sy tidak ingin berkonfrontasi dengan siapapun, 

Sy yakin pak acay sebenarnya orang baik, tapi tampaknya kurang teliti membaca apa yg saya sebutkan di awal, itu hal yg wajar. Sebaiknya di bawa santai aja dalam mengomentari thread ini, jgn terlalu serius dan menganggap punya muatan tertentu apalagi harus di survey apakah mewakili seluruh anggota. 

Sy sudah sangat senang bisa bergabung dengan Papaji tanpa mengharapkan sesuatu yg berlebihan, sebenarnya dengan naiknya iuran register seller sudah merupakan langkah baik untuk filterisasi kepada seller agar meningkatkan kualitasnya. 

Mas Romipatir juga jangan kapok, karena masih banyak pedagang lain di Papaji yg mungkin berjodoh dengan mas. Intinya mungkin lebih teliti dalam memilih ayam yg ditawarkan. 




... 

Ia juga sich mas Scemator..
Kalau untuk urusan ayam ngak ada istilah kapok bagi saya mas, Karna itu adalah hobbynya saya. Dan Untuk urusan beeellliii...??? awalnya Saya hanya ingin variasi saja mas peliharaan dikandang. Sekalian buat nambah tipe dan materi, ngak taunya malah...... yah susah nyebutin deh mas. Yang pasti sebagai catatan bagi saya pribadi " DARI PADA BELI AYAM dg NASIB2AN, LEBIH BAIK PERGI NGADU AYAM, WALAUPUN JUGA UNTUNG2AN " . Akan lebih baik dan jelas, dari pada kita bayar tapi ngak dapat apa - apa. Enaknye ame DIE, paittnye di KITE mas.... hehehe

Romipatir wrote:

Scemator wrote:Sy tidak ingin berkonfrontasi dengan siapapun, 

Sy yakin pak acay sebenarnya orang baik, tapi tampaknya kurang teliti membaca apa yg saya sebutkan di awal, itu hal yg wajar. Sebaiknya di bawa santai aja dalam mengomentari thread ini, jgn terlalu serius dan menganggap punya muatan tertentu apalagi harus di survey apakah mewakili seluruh anggota. 

Sy sudah sangat senang bisa bergabung dengan Papaji tanpa mengharapkan sesuatu yg berlebihan, sebenarnya dengan naiknya iuran register seller sudah merupakan langkah baik untuk filterisasi kepada seller agar meningkatkan kualitasnya. 

Mas Romipatir juga jangan kapok, karena masih banyak pedagang lain di Papaji yg mungkin berjodoh dengan mas. Intinya mungkin lebih teliti dalam memilih ayam yg ditawarkan. 




... 

Ia juga sich mas Scemator..
Kalau untuk urusan ayam ngak ada istilah kapok bagi saya mas, Karna itu adalah hobbynya saya. Dan Untuk urusan beeellliii...???  awalnya Saya hanya ingin variasi saja mas peliharaan dikandang. Sekalian buat nambah tipe dan materi, ngak taunya malah...... yah susah nyebutin deh mas. Yang pasti sebagai catatan bagi saya pribadi " DARI PADA BELI AYAM dg NASIB2AN, LEBIH BAIK PERGI NGADU AYAM, WALAUPUN JUGA UNTUNG2AN " . Akan lebih baik dan jelas, dari pada kita bayar tapi ngak dapat apa - apa. Enaknye ame DIE, paittnye di KITE mas.... hehehe        

Besar kemungkinan pedagang tersebut tidak ada niat sama sekali untuk memberikan ayam yg tidak sesuai ekspektasi, tapi kebetulan mas romipatir yg sedang mendapat sialnya. Tidak perlu di sesali lagi, di jadikan pelajaran saja, sy yakin nanti akan di ganti rezeki mas yg hilang tersebut dengan yg lebih baik. 

Salam untuk kawan2 di Batusangkar......