APAPUN GAYA DAN TEKNIKNYA. TIDAK PERLU MEMILIH GAYA TARUNG LAWAN

Dengan asumsi bahwa ayam kita:
-Dalam keadaan vit sangat layak tarung dan cukup istirahat menjelang bertarung.
-Perbandingan ukuran dengan lawan seimbang atau berbeda sedikit (misalnya 9:10...maksimal nyengkrek 8:10 lah...sukur-2 kalau ayam kita lebih besar).
---------------------------------------------------------------------------------------------
Jika kita punya ayam (model apapun gaya tarungnya) yang memiliki 3 modal utama berupa:
(1). RAJIN menyerang.
(2). BANDEL tahan pukul tahan sakit tidak kenal takut pilih tanding (bukan pilih lari).
(3). PUKULAN DESTROYER*..memiliki pukulan keras dengan efek merusak dan menyakitkan.

Tidak perlu memandang dan memilih bagaimana gaya tarung calon lawannya. Ayam yang seperti ini akan sulit diungguli dan dikalahkan oleh lawannya dengan gaya bertarung model apapun. Kecuali lawannya juga punya 3 modal utama seperti di atas. Baru sangat bergantung pada nasib.
=======================================================================
Pukulan destroyer, adalah istilah saya untuk pukulan yang berdaya rusak tinggi dan manjur menyakitkan. Pukulan yang membuat ayam lawan tidak perlu sampai kelihatan rusak fisik luarnya tetapi sudah kesulitan memberikan perlawanan karena kondisi fisiknya drop secara drastis, sehingga ayam lawan hanya tinggal cari cara untuk mengamankan kepalanya sambil menunggu waktu. Hampir pasti pertarungan tidak akan berlangsung lama.

Masalahnya adalah pukulan keras dan dalam belum tentu memberi efek daya rusak yang tinggi dan menyakitkan. Jadi butuh beberapa kali pengamatan saat bertarung untuk seekor ayam yang sama.
Kebetulan saya pernah menemui seekor ayam yang seperti ini secara langsung dengan mengamati 4X pertarungan berbeda terhadap ayam yang sama.

Ini hanya pendapat dan pengalaman pribadi saya...bisa jadi ada ayam yang lebih bagus.
(Jika suatu saat saya ingin membeli ayam, semoga bisa mendapatkan ayam yang semacam ini)

kukuruyuuk guyub salam

nyimak

YudhiZUHDI wrote:Dengan asumsi bahwa ayam kita:
-Dalam keadaan vit sangat layak tarung dan cukup istirahat menjelang bertarung.
-Perbandingan ukuran dengan lawan seimbang atau berbeda sedikit (misalnya 9:10...maksimal nyengkrek 8:10 lah...sukur-2 kalau ayam kita lebih besar).
---------------------------------------------------------------------------------------------
Jika kita punya ayam (model apapun gaya tarungnya) yang memiliki 3 modal utama berupa:
(1). RAJIN menyerang.
(2). BANDEL tahan pukul tahan sakit tidak kenal takut pilih tanding (bukan pilih lari).
(3). PUKULAN DESTROYER*..memiliki pukulan keras dengan efek merusak dan menyakitkan.

Tidak perlu memandang dan memilih bagaimana gaya tarung calon lawannya. Ayam yang seperti ini akan sulit diungguli dan dikalahkan oleh lawannya dengan gaya bertarung model apapun. Kecuali lawannya juga punya 3 modal utama seperti di atas. Baru sangat bergantung pada nasib.
=======================================================================
Pukulan destroyer, adalah istilah saya untuk pukulan yang berdaya rusak tinggi dan manjur menyakitkan. Pukulan yang membuat ayam lawan tidak perlu sampai kelihatan rusak fisik luarnya tetapi sudah kesulitan memberikan perlawanan karena kondisi fisiknya drop secara drastis, sehingga ayam lawan hanya tinggal cari cara untuk mengamankan kepalanya sambil menunggu waktu. Hampir pasti pertarungan tidak akan berlangsung lama.

Masalahnya adalah pukulan keras dan dalam belum tentu memberi efek daya rusak yang tinggi dan menyakitkan. Jadi butuh beberapa kali pengamatan saat bertarung untuk seekor ayam yang sama.
Kebetulan saya pernah menemui seekor ayam yang seperti ini secara langsung dengan mengamati 4X pertarungan berbeda terhadap ayam yang sama.

Ini hanya pendapat dan pengalaman pribadi saya...bisa jadi ada ayam yang lebih bagus.
(Jika suatu saat saya ingin membeli ayam, semoga bisa mendapatkan ayam yang semacam ini)

kukuruyuuk guyub salam

Ayam bisa seperti di atas dgn catatan tdk ketemu ini

1. Kepacel solah. Kalo udah kepacel solah gimana bisa rajin nyerangnya
2. Kalo ketemu yg pukulannya tulang banget. Mungkin tahan pukul dan tahan sakit, tapi rogone udah nggak kuat buat mukul ya sama aja.
3. Pukulan destroyer, mungkin bisa berlaku kalo dia bisa mukul, atau lbh tepatnya [unya ruang mukul yg enak. Kalo nggak sebenarnya susah buat ayam utk mengeluarkan pukul terbaiknya.

Sori...soalnya kadang2 suka liat ayam yg keliatan bagusnya, menang beberapa kali cuma 1 ronde tapi akhirnya kalah dgn 3 alasan di atas

itulah misteri ayam..hehehe
kesimpulan yg dapat diambil
1 sedapat mungkin turunkan ayam dalam kondisi prima
2 jangan terlalu pede dgn ayam kita sehingga nabrak gandeng

Itulah fungsi gandeng ayam
Dipegang diraba
Selain ditimbang

Ayam kalah otot tidak bisa tampil maksimal

Semoga tidak ada lagi yang samakan kasus ayam dibandingkan dengan tinju manusia.

ekotepong wrote:

YudhiZUHDI wrote:Dengan asumsi bahwa ayam kita:
-Dalam keadaan vit sangat layak tarung dan cukup istirahat menjelang bertarung.
-Perbandingan ukuran dengan lawan seimbang atau berbeda sedikit (misalnya 9:10...maksimal nyengkrek 8:10 lah...sukur-2 kalau ayam kita lebih besar).
---------------------------------------------------------------------------------------------
Jika kita punya ayam (model apapun gaya tarungnya) yang memiliki 3 modal utama berupa:
(1). RAJIN menyerang.
(2). BANDEL tahan pukul tahan sakit tidak kenal takut pilih tanding (bukan pilih lari).
(3). PUKULAN DESTROYER*..memiliki pukulan keras dengan efek merusak dan menyakitkan.

Tidak perlu memandang dan memilih bagaimana gaya tarung calon lawannya. Ayam yang seperti ini akan sulit diungguli dan dikalahkan oleh lawannya dengan gaya bertarung model apapun. Kecuali lawannya juga punya 3 modal utama seperti di atas. Baru sangat bergantung pada nasib.
=======================================================================
Pukulan destroyer, adalah istilah saya untuk pukulan yang berdaya rusak tinggi dan manjur menyakitkan. Pukulan yang membuat ayam lawan tidak perlu sampai kelihatan rusak fisik luarnya tetapi sudah kesulitan memberikan perlawanan karena kondisi fisiknya drop secara drastis, sehingga ayam lawan hanya tinggal cari cara untuk mengamankan kepalanya sambil menunggu waktu. Hampir pasti pertarungan tidak akan berlangsung lama.

Masalahnya adalah pukulan keras dan dalam belum tentu memberi efek daya rusak yang tinggi dan menyakitkan. Jadi butuh beberapa kali pengamatan saat bertarung untuk seekor ayam yang sama.
Kebetulan saya pernah menemui seekor ayam yang seperti ini secara langsung dengan mengamati 4X pertarungan berbeda terhadap ayam yang sama.

Ini hanya pendapat dan pengalaman pribadi saya...bisa jadi ada ayam yang lebih bagus.
(Jika suatu saat saya ingin membeli ayam, semoga bisa mendapatkan ayam yang semacam ini)

kukuruyuuk guyub salam

Ayam bisa seperti di atas dgn catatan tdk ketemu ini

1. Kepacel solah. Kalo udah kepacel solah gimana bisa rajin nyerangnya
2. Kalo ketemu yg pukulannya tulang banget. Mungkin tahan pukul dan tahan sakit, tapi rogone udah nggak kuat buat mukul ya sama aja.
3. Pukulan destroyer, mungkin bisa berlaku kalo dia bisa mukul, atau lbh tepatnya [unya ruang mukul yg enak. Kalo nggak sebenarnya susah buat ayam utk mengeluarkan pukul terbaiknya.

Sori...soalnya kadang2 suka liat ayam yg keliatan bagusnya, menang beberapa kali cuma 1 ronde tapi akhirnya kalah dgn 3 alasan di atas

menarik dan saling melengkapi...,, ijin nyimak pak..,

YudhiZUHDI wrote:Dengan asumsi bahwa ayam kita:
-Dalam keadaan vit sangat layak tarung dan cukup istirahat menjelang bertarung.
-Perbandingan ukuran dengan lawan seimbang atau berbeda sedikit (misalnya 9:10...maksimal nyengkrek 8:10 lah...sukur-2 kalau ayam kita lebih besar).
---------------------------------------------------------------------------------------------
Jika kita punya ayam (model apapun gaya tarungnya) yang memiliki 3 modal utama berupa:
(1). RAJIN menyerang.
(2). BANDEL tahan pukul tahan sakit tidak kenal takut pilih tanding (bukan pilih lari).
(3). PUKULAN DESTROYER*..memiliki pukulan keras dengan efek merusak dan menyakitkan.

Tidak perlu memandang dan memilih bagaimana gaya tarung calon lawannya. Ayam yang seperti ini akan sulit diungguli dan dikalahkan oleh lawannya dengan gaya bertarung model apapun. Kecuali lawannya juga punya 3 modal utama seperti di atas. Baru sangat bergantung pada nasib.
=======================================================================
Pukulan destroyer, adalah istilah saya untuk pukulan yang berdaya rusak tinggi dan manjur menyakitkan. Pukulan yang membuat ayam lawan tidak perlu sampai kelihatan rusak fisik luarnya tetapi sudah kesulitan memberikan perlawanan karena kondisi fisiknya drop secara drastis, sehingga ayam lawan hanya tinggal cari cara untuk mengamankan kepalanya sambil menunggu waktu. Hampir pasti pertarungan tidak akan berlangsung lama.

Masalahnya adalah pukulan keras dan dalam belum tentu memberi efek daya rusak yang tinggi dan menyakitkan. Jadi butuh beberapa kali pengamatan saat bertarung untuk seekor ayam yang sama.
Kebetulan saya pernah menemui seekor ayam yang seperti ini secara langsung dengan mengamati 4X pertarungan berbeda terhadap ayam yang sama.

Ini hanya pendapat dan pengalaman pribadi saya...bisa jadi ada ayam yang lebih bagus.
(Jika suatu saat saya ingin membeli ayam, semoga bisa mendapatkan ayam yang semacam ini)

kukuruyuuk guyub salam

kebetulan minggu kemarin ayam andalan saya ketemu ayam spt itu mas, pukulnya berat pol.
dalam empat ronde ayam saya dipukul berat 8 kali diantaranya sampai terbang dan ndeprok. cuma tekniknya depan saja ayam gak mau turun. beruntung ayam saya teknik bagus. akhirnya selamat berakhir seri ... dgn deg deg plas

mushafir wrote:Itulah fungsi gandeng ayam
Dipegang diraba
Selain ditimbang

Ayam kalah otot tidak bisa tampil maksimal

Semoga tidak ada lagi yang samakan kasus ayam dibandingkan dengan tinju manusia.

kalau ngga mau di bully itu mbok ya dipikir dulu kalau komen mas

Langgeng NC wrote:

mushafir wrote:Itulah fungsi gandeng ayam
Dipegang diraba
Selain ditimbang

Ayam kalah otot tidak bisa tampil maksimal

Semoga tidak ada lagi yang samakan kasus ayam dibandingkan dengan tinju manusia.

kalau ngga mau di bully itu mbok ya dipikir dulu kalau komen mas

Ya memang sampai saat ini banyak yang masih sreg dengan cara gandeng tradisional mas. Ini saya utarakan apa adanya saja tidak ada maksud tertentu tinggal yang membaca penafsirannya kearah buruk atau biasa layaknya diskusi sehat.
Bully itu sendiri adalah hal yang sangat buruk tinggal kita mau menjadi buruk atau ingin tetap pada alur diskusi yang sehat mas. Karena saya pantang membully orang lain prinsip saya, terimakasih atas peringatannya

mungkin para senior disini juga sudah tahu dan mengerti mengenai kekurangan atau kelemahan menggandengkan ayam dengan ukuran timbangan.

namun hal itu tetap dilakukan dengan mengingat berbagai pertimbangan plus minus nya saat dalam pelaksanaan di arena.

akan lebih bijak kalau kita ber ide atau ada terobosan sekalian memikirkan kendala2 yg mungkin bakal timbul apabila hal itu harus diterapkan.

saya yakin kalau cara gandeng tradisional itu cara yang lbh baik, tetapi kendala akan lbh banyak dan potensi untuk bermain tidak fair atau ketersediaan para ahli independen menjadi pertimbangan lain yg juga harus kita jadikan perhatian.

mungkin diperlukan adanya uji coba, kalau dari uji coba memberikan nilai plus yg lbh banyak dan minim kendala , tak ada salahnya kalau ide itu diterapkan.

rasanya gak hrs ada mana yg benar atau mana yg salah, semua itu penting gak penting, karena orientasi nya kita Papaji adalah keguyuban dari para anggotanya.

salam salaman

DF

nyimak, belum pernah lihat kontes

Djago Favorit wrote:

saya yakin kalau cara gandeng tradisional itu cara yang lbh baik, tetapi kendala akan lbh banyak dan potensi untuk bermain tidak fair atau ketersediaan para ahli independen menjadi pertimbangan lain yg juga harus kita jadikan perhatian.

yang ini kayaknya ambigu mas, dimana cara yg sampean sebut lebih baik justru sampean bantah sendiri dgn kata banyak kendala dan potensi tidak fair.

saya pertegas, cara apapun itu jika menimbulkan banyak kendala dan potensi tidak fair dalam penerapannya itu berarti cara itu bukan yg terbaik. Oleh karena itu ditetapkan cara timbang badan yg paling mudah dibakukan. dan terbukti cara tersebut sampai saat ini paling banyak digunakan, mulai dari sabung ayam, tinju, motogp, gp dan mungkin masih ada banyak lagi.

jika ada pertanyaan bagaimana ayam dgn berat yg sama tp tinggi/postur beda?
maka saya pribadi akan menjawab, lha gimana kamu ngerawatnya kok sampai ayam sekecil itu bisa begitu berat? atau apa ngga kamu kasih makan ayammu sampai badan segitu gedenya kok cmn bobot sekian?

jika ada pertanyaan lagi bagaimana kalau berat sama tp otot beda?
maka saya juga akan kembali bertanya, lha kamu bagaimana kok ayam udah segede ini blm punya otot?

bagaimanapun tinggi, lingkar bahu, dan otot TIDAK AKAN PERNAH BISA DIBAKUKAN, lalu haruskah ngeyel dgn metode yg justru sangat sulit di fair kan? Sekali lagi, cara yg terbanyak dan terlama diterapkan sudah pasti adalah cara yg paling efektif, karena kalau tidak sudah pasti akan terhapus seiring waktu, atau sekedar berakhir di forum seperti ini tanpa akan ada penerapan yg nyata.

salam berpikir efektif

mushafir wrote:

Langgeng NC wrote:

mushafir wrote:Itulah fungsi gandeng ayam
Dipegang diraba
Selain ditimbang

Ayam kalah otot tidak bisa tampil maksimal

Semoga tidak ada lagi yang samakan kasus ayam dibandingkan dengan tinju manusia.

kalau ngga mau di bully itu mbok ya dipikir dulu kalau komen mas

Ya memang sampai saat ini banyak yang masih sreg dengan cara gandeng tradisional mas. Ini saya utarakan apa adanya saja tidak ada maksud tertentu tinggal yang membaca penafsirannya kearah buruk atau biasa layaknya diskusi sehat.
Bully itu sendiri adalah hal yang sangat buruk tinggal kita mau menjadi buruk atau ingin tetap pada alur diskusi yang sehat mas. Karena saya pantang membully orang lain prinsip saya, terimakasih atas peringatannya

Kembali ke judul topiknya, mengapa orang "katanya" lebih sreg dengan cara gandeng tradisional itu karena pemiliknya cengeng padahal ayamnya tidak pernah pilih2 lawan mau ayam jenis apapun segede apapun jalu sepanjang apapun juga akan dilawan tetapi pemiliknya yang penakut dan pilih2 lawan !! maka sebaiknya yang digandengkan adalah pemiliknya karena kalo ayamnya sudah pasti berani tinggal masing2 pemiliknya berani atau tidak, mana yang nyali dan mentalnya lebih unggul diantara pemilik ayamnya..ke..ke..ke..ke.. maka kalo cengeng jangan main ayam masak kita yang manusia kalah mental dengan ayam..ke..ke..ke..ke..ke...

terlalu...pak dhe..wkwkwk
ayam dari njenengan maksudnya, kmrn dpt ktp ke 5 kalangan menengah, rekor kemenangan selalu dibawah 3air

Huaa ha ha...ha...
setuju pak Presiden, yg nyalinya kecil pemiliknya. klau ayamnya meskipun kecil diadu sama yg tinggi gede ga pandang tanding, ayamnya berani aja...

lha namanya jg jagoan. klau yg penakut itu namanya babonan.
eh..bukan, kadang babonpun ada nekadnya.
ga tahu dech apa namanya, lha aku memang blm pernah kenalan. xikzixkzikk.

setuju buat om Langgeng , kita hrs berfikir efektif.

salam canda

DF

to the point >> ayam beginian adalah ayam mumpuni bisa juga disebut ayam sakti.... kekeekeee

ekotepong wrote:

YudhiZUHDI wrote:Dengan asumsi bahwa ayam kita:
-Dalam keadaan vit sangat layak tarung dan cukup istirahat menjelang bertarung.
-Perbandingan ukuran dengan lawan seimbang atau berbeda sedikit (misalnya 9:10...maksimal nyengkrek 8:10 lah...sukur-2 kalau ayam kita lebih besar).
---------------------------------------------------------------------------------------------
Jika kita punya ayam (model apapun gaya tarungnya) yang memiliki 3 modal utama berupa:
(1). RAJIN menyerang.
(2). BANDEL tahan pukul tahan sakit tidak kenal takut pilih tanding (bukan pilih lari).
(3). PUKULAN DESTROYER*..memiliki pukulan keras dengan efek merusak dan menyakitkan.

Tidak perlu memandang dan memilih bagaimana gaya tarung calon lawannya. Ayam yang seperti ini akan sulit diungguli dan dikalahkan oleh lawannya dengan gaya bertarung model apapun. Kecuali lawannya juga punya 3 modal utama seperti di atas. Baru sangat bergantung pada nasib.
=======================================================================
Pukulan destroyer, adalah istilah saya untuk pukulan yang berdaya rusak tinggi dan manjur menyakitkan. Pukulan yang membuat ayam lawan tidak perlu sampai kelihatan rusak fisik luarnya tetapi sudah kesulitan memberikan perlawanan karena kondisi fisiknya drop secara drastis, sehingga ayam lawan hanya tinggal cari cara untuk mengamankan kepalanya sambil menunggu waktu. Hampir pasti pertarungan tidak akan berlangsung lama.

Masalahnya adalah pukulan keras dan dalam belum tentu memberi efek daya rusak yang tinggi dan menyakitkan. Jadi butuh beberapa kali pengamatan saat bertarung untuk seekor ayam yang sama.
Kebetulan saya pernah menemui seekor ayam yang seperti ini secara langsung dengan mengamati 4X pertarungan berbeda terhadap ayam yang sama.

Ini hanya pendapat dan pengalaman pribadi saya...bisa jadi ada ayam yang lebih bagus.
(Jika suatu saat saya ingin membeli ayam, semoga bisa mendapatkan ayam yang semacam ini)

kukuruyuuk guyub salam

Ayam bisa seperti di atas dgn catatan tdk ketemu ini

1. Kepacel solah. Kalo udah kepacel solah gimana bisa rajin nyerangnya
2. Kalo ketemu yg pukulannya tulang banget. Mungkin tahan pukul dan tahan sakit, tapi rogone udah nggak kuat buat mukul ya sama aja.
3. Pukulan destroyer, mungkin bisa berlaku kalo dia bisa mukul, atau lbh tepatnya [unya ruang mukul yg enak. Kalo nggak sebenarnya susah buat ayam utk mengeluarkan pukul terbaiknya.

Sori...soalnya kadang2 suka liat ayam yg keliatan bagusnya, menang beberapa kali cuma 1 ronde tapi akhirnya kalah dgn 3 alasan di atas

Memang benar pak. Dari hasil pengamatan saya tadi, dari 4X pengamatan 2 kali di antaranya ayam seperti yang saya bahas ketemu ayam yang solahnya bagus dan sgt lincah. Pertarungannya memang menjadi lebih lama. Kadang ayam ini salah langkah saat menyerang sehingga malah kena pukul telak duluan yg mengakibatkan ayam ini butuh waktu lbh lama utk mengembalikan kekuatannya.

Namun dasarnya ini ayam rajin, otomatis pondasinya utk rajin adalah punya tadah yg oke punya agr sulit dipukul. Dgn begitu dia lbh unggul utk melakukan serangan. Ditambah punya pukulan kelas destroyer dgn kuda-kuda dan posisi hadapnya sgt pas saat lawannya lengah. Dengan hanya 2X pukulan telak lawannya sudah mulai ganti gaya/teknik bukan karena belajar adaptasi bertarung untuk mencari keunggulan. Tapi karena fisiknya langsung drop yang awalnya sering ditandai dengan sayap lawan jatuh menjuntai dan nafas ngos-ngosan. Semakin lama semakin mudah dihujani tipe pukulan point 2 dan 3. Namun berdasarkan pengamatan saya, yang paling berperan adalah pukulan kelas destroyer yg dimiliki ayam itu. Orang Jawa bilang; Duwe kemandien (punya pukulan manjur). Pukulane mandi alias manjur.

Nah, ayam yg punya pukulan seperti itulah yg bikin saya klepegk-klepegk.

Hendro wrote:

mushafir wrote:

Langgeng NC wrote:

mushafir wrote:Itulah fungsi gandeng ayam
Dipegang diraba
Selain ditimbang

Ayam kalah otot tidak bisa tampil maksimal

Semoga tidak ada lagi yang samakan kasus ayam dibandingkan dengan tinju manusia.

kalau ngga mau di bully itu mbok ya dipikir dulu kalau komen mas

Ya memang sampai saat ini banyak yang masih sreg dengan cara gandeng tradisional mas. Ini saya utarakan apa adanya saja tidak ada maksud tertentu tinggal yang membaca penafsirannya kearah buruk atau biasa layaknya diskusi sehat.
Bully itu sendiri adalah hal yang sangat buruk tinggal kita mau menjadi buruk atau ingin tetap pada alur diskusi yang sehat mas. Karena saya pantang membully orang lain prinsip saya, terimakasih atas peringatannya

Kembali ke judul topiknya, mengapa orang "katanya" lebih sreg dengan cara gandeng tradisional itu karena pemiliknya cengeng padahal ayamnya tidak pernah pilih2 lawan mau ayam jenis apapun segede apapun jalu sepanjang apapun juga akan dilawan tetapi pemiliknya yang penakut dan pilih2 lawan !! maka sebaiknya yang digandengkan adalah pemiliknya karena kalo ayamnya sudah pasti berani tinggal masing2 pemiliknya berani atau tidak, mana yang nyali dan mentalnya lebih unggul diantara pemilik ayamnya..ke..ke..ke..ke.. maka kalo cengeng jangan main ayam masak kita yang manusia kalah mental dengan ayam..ke..ke..ke..ke..ke...  

kwakwkwkwk

Saya hanya berharap, saya jgn digandengkan dgn kris jon aj, om boss Hendro

Penyusup Gelap wrote:

YudhiZUHDI wrote:Dengan asumsi bahwa ayam kita:
-Dalam keadaan vit sangat layak tarung dan cukup istirahat menjelang bertarung.
-Perbandingan ukuran dengan lawan seimbang atau berbeda sedikit (misalnya 9:10...maksimal nyengkrek 8:10 lah...sukur-2 kalau ayam kita lebih besar).
---------------------------------------------------------------------------------------------
Jika kita punya ayam (model apapun gaya tarungnya) yang memiliki 3 modal utama berupa:
(1). RAJIN menyerang.
(2). BANDEL tahan pukul tahan sakit tidak kenal takut pilih tanding (bukan pilih lari).
(3). PUKULAN DESTROYER*..memiliki pukulan keras dengan efek merusak dan menyakitkan.

Tidak perlu memandang dan memilih bagaimana gaya tarung calon lawannya. Ayam yang seperti ini akan sulit diungguli dan dikalahkan oleh lawannya dengan gaya bertarung model apapun. Kecuali lawannya juga punya 3 modal utama seperti di atas. Baru sangat bergantung pada nasib.
=======================================================================
Pukulan destroyer, adalah istilah saya untuk pukulan yang berdaya rusak tinggi dan manjur menyakitkan. Pukulan yang membuat ayam lawan tidak perlu sampai kelihatan rusak fisik luarnya tetapi sudah kesulitan memberikan perlawanan karena kondisi fisiknya drop secara drastis, sehingga ayam lawan hanya tinggal cari cara untuk mengamankan kepalanya sambil menunggu waktu. Hampir pasti pertarungan tidak akan berlangsung lama.

Masalahnya adalah pukulan keras dan dalam belum tentu memberi efek daya rusak yang tinggi dan menyakitkan. Jadi butuh beberapa kali pengamatan saat bertarung untuk seekor ayam yang sama.
Kebetulan saya pernah menemui seekor ayam yang seperti ini secara langsung dengan mengamati 4X pertarungan berbeda terhadap ayam yang sama.

Ini hanya pendapat dan pengalaman pribadi saya...bisa jadi ada ayam yang lebih bagus.
(Jika suatu saat saya ingin membeli ayam, semoga bisa mendapatkan ayam yang semacam ini)

kukuruyuuk guyub salam

kebetulan minggu kemarin ayam andalan saya ketemu ayam spt itu mas, pukulnya berat pol.
dalam empat ronde ayam saya dipukul berat 8 kali diantaranya sampai terbang dan ndeprok. cuma tekniknya depan saja ayam gak mau turun. beruntung ayam saya teknik bagus. akhirnya selamat berakhir seri ... dgn deg deg plas

Ayam sampeyan bagus. Bukan ayam cengeng..siippp. Karena ketemu lawan yg punya pukul destroyer kalau menurut saya adalah "nasib" yg jarang-2 terjadi.

IJIN sedot senior................

YudhiZUHDI wrote:

Penyusup Gelap wrote:

YudhiZUHDI wrote:Dengan asumsi bahwa ayam kita:
-Dalam keadaan vit sangat layak tarung dan cukup istirahat menjelang bertarung.
-Perbandingan ukuran dengan lawan seimbang atau berbeda sedikit (misalnya 9:10...maksimal nyengkrek 8:10 lah...sukur-2 kalau ayam kita lebih besar).
---------------------------------------------------------------------------------------------
Jika kita punya ayam (model apapun gaya tarungnya) yang memiliki 3 modal utama berupa:
(1). RAJIN menyerang.
(2). BANDEL tahan pukul tahan sakit tidak kenal takut pilih tanding (bukan pilih lari).
(3). PUKULAN DESTROYER*..memiliki pukulan keras dengan efek merusak dan menyakitkan.

Tidak perlu memandang dan memilih bagaimana gaya tarung calon lawannya. Ayam yang seperti ini akan sulit diungguli dan dikalahkan oleh lawannya dengan gaya bertarung model apapun. Kecuali lawannya juga punya 3 modal utama seperti di atas. Baru sangat bergantung pada nasib.
=======================================================================
Pukulan destroyer, adalah istilah saya untuk pukulan yang berdaya rusak tinggi dan manjur menyakitkan. Pukulan yang membuat ayam lawan tidak perlu sampai kelihatan rusak fisik luarnya tetapi sudah kesulitan memberikan perlawanan karena kondisi fisiknya drop secara drastis, sehingga ayam lawan hanya tinggal cari cara untuk mengamankan kepalanya sambil menunggu waktu. Hampir pasti pertarungan tidak akan berlangsung lama.

Masalahnya adalah pukulan keras dan dalam belum tentu memberi efek daya rusak yang tinggi dan menyakitkan. Jadi butuh beberapa kali pengamatan saat bertarung untuk seekor ayam yang sama.
Kebetulan saya pernah menemui seekor ayam yang seperti ini secara langsung dengan mengamati 4X pertarungan berbeda terhadap ayam yang sama.

Ini hanya pendapat dan pengalaman pribadi saya...bisa jadi ada ayam yang lebih bagus.
(Jika suatu saat saya ingin membeli ayam, semoga bisa mendapatkan ayam yang semacam ini)

kukuruyuuk guyub salam

kebetulan minggu kemarin ayam andalan saya ketemu ayam spt itu mas, pukulnya berat pol.
dalam empat ronde ayam saya dipukul berat 8 kali diantaranya sampai terbang dan ndeprok. cuma tekniknya depan saja ayam gak mau turun. beruntung ayam saya teknik bagus. akhirnya selamat berakhir seri ... dgn deg deg plas

Ayam sampeyan bagus. Bukan ayam cengeng..siippp. Karena ketemu lawan yg punya pukul destroyer kalau menurut saya adalah "nasib" yg jarang-2 terjadi.

ayam saya menang kenceng, menang jalu, menang alot, menang tua.
yang dihadapi ayam muda menang tinggi. pinggang menang sedikit. saya langsung tawar gak dijual katanya.

YudhiZUHDI wrote:Dengan asumsi bahwa ayam kita:
-Dalam keadaan vit sangat layak tarung dan cukup istirahat menjelang bertarung.
-Perbandingan ukuran dengan lawan seimbang atau berbeda sedikit (misalnya 9:10...maksimal nyengkrek 8:10 lah...sukur-2 kalau ayam kita lebih besar).
---------------------------------------------------------------------------------------------
(1). RAJIN menyerang.
(2). BANDEL tahan pukul tahan sakit tidak kenal takut pilih tanding (bukan pilih lari).
(3). PUKULAN DESTROYER*..memiliki pukulan keras dengan efek merusak dan menyakitkan.

Wah... 5 kondisi ini sudah sangat ideal utk ukuran ayam aduan.
hehehe....

Kelihatannya mas Yudhi lebih mementingkan pukulan ketimbang teknik.
Ini sah2 saja dan sy setuju bahwa utk memenangkan pertandingan dibutuhkan pukulan yg bagus.
Tapi perlu diingat juga bahwa utk menghindari kekalahan dibutuhkan teknik yg sulit dipukul.

Jadi ketika ada 2 ekor ayam dgn kondisi yg sama2 bagus seperti 5 kriteria diatas, maka yg berpotensi terhindar dari kekalahan adlh ayam yg lebih sulit dipukul (teknik bagus dan tidak kepacel solah).

Administrator wrote:

YudhiZUHDI wrote:Dengan asumsi bahwa ayam kita:
-Dalam keadaan vit sangat layak tarung dan cukup istirahat menjelang bertarung.
-Perbandingan ukuran dengan lawan seimbang atau berbeda sedikit (misalnya 9:10...maksimal nyengkrek 8:10 lah...sukur-2 kalau ayam kita lebih besar).
---------------------------------------------------------------------------------------------
(1). RAJIN menyerang.
(2). BANDEL tahan pukul tahan sakit tidak kenal takut pilih tanding (bukan pilih lari).
(3). PUKULAN DESTROYER*..memiliki pukulan keras dengan efek merusak dan menyakitkan.

Wah... 5 kondisi ini sudah sangat ideal utk ukuran ayam aduan.
hehehe....

Kelihatannya mas Yudhi lebih mementingkan pukulan ketimbang teknik.
Ini sah2 saja dan sy setuju bahwa utk memenangkan pertandingan dibutuhkan pukulan yg bagus.
Tapi perlu diingat juga bahwa utk menghindari kekalahan dibutuhkan teknik yg sulit dipukul.

Jadi ketika ada 2 ekor ayam dgn kondisi yg sama2 bagus seperti 5 kriteria diatas, maka yg berpotensi terhindar dari kekalahan adlh ayam yg lebih sulit dipukul (teknik bagus dan tidak kepacel solah).

Biasanya klo ayam yg tekniknya bagus dan susah kepukul lawan biasanya tarungnya bisa berubah mas klo nerima pukulan telak dr lawan mungkin krna jrg kena pukulan telak, mungkin menurut pngamatan sy kebanyakan ayam teknik yg awalnya unggul lbh byk kerepotan setelah 3ronde gk tuntas hehe..

Perdebatan ayam pukul vs ayam teknik memang tidak akan ada habisnya, kembali lagi kepada kelas/level ayam tsb. Ayam pukul yang mainnya bodoh kalau terus2an di jadikan talenan oleh ayam teknik ya mabok juga.  Sebaliknya ayam teknik kanan kiri lock sekali "kepergok" juga bisa terbang. 

Tinggal pilih mau konsen kemana, ibarat motogp bisa kita lihat ducati jaman stoner speed di trek lurus ngga terkejar tapi sangat lemah di akselerai tikungan. Sebaliknya honda/yamaha sangat baik untuk akselerasi di tikungan tapi kurang cepat saat di trek lurus, intinya sehebat apapun ayam menurut saya pasti ada antinya.

Sy sendiri pernah berdebat dengan seorang yg kawakan, beliau mengatakan bisa membaca gaya tarung ayam lawan saat mau gandeng, karena sy terus bantah sampai akhirnya saya putuskan saya yg mengalah (diskusi yg deadlock). Itulah seni + misteri main ayam, sehebat apapun seorang penghobi tidak akan bisa memprediksi calon lawan hanya dari memegang ayam tsb. Sehingga kita tidak bisa memilih lawan yg gaya tarung/pukulannya dibawah level ayam kita. 

Scemator wrote:Perdebatan ayam pukul vs ayam teknik memang tidak akan ada habisnya, kembali lagi kepada kelas/level ayam tsb. Ayam pukul yang mainnya bodoh kalau terus2an di jadikan talenan oleh ayam teknik ya mabok juga.  Sebaliknya ayam teknik kanan kiri lock sekali "kepergok" juga bisa terbang. 

Tinggal pilih mau konsen kemana, ibarat motogp bisa kita lihat ducati jaman stoner speed di trek lurus ngga terkejar tapi sangat lemah di akselerai tikungan. Sebaliknya honda/yamaha sangat baik untuk akselerasi di tikungan tapi kurang cepat saat di trek lurus, intinya sehebat apapun ayam menurut saya pasti ada antinya.

Sy sendiri pernah berdebat dengan seorang yg kawakan, beliau mengatakan bisa membaca gaya tarung ayam lawan saat mau gandeng, karena sy terus bantah sampai akhirnya saya putuskan saya yg mengalah (diskusi yg deadlock). Itulah seni + misteri main ayam, sehebat apapun seorang penghobi tidak akan bisa memprediksi calon lawan hanya dari memegang ayam tsb. Sehingga kita tidak bisa memilih lawan yg gaya tarung/pukulannya dibawah level ayam kita. 

setuju mas scemator