Membeli kesuksesan/kemenangan dengan uang

Rival Abadi wrote:Gan, juragan keong..
Kalo sisik ini kira2 bisa menang 20x ngga?

pasti menang ini..............lomba renang tapi...

Hendro wrote:Motivasi dan tujuan setiap penghobi berbeda beda jadi kita tidak bisa menilai secara gebyah uyah alias pukul rata, banyak penghobi ayam yang tidak suka beternak karena alasan tertentu seperti tidak punya tempat atau tidak punya waktu luang, jadi biarkan saja kondisi ini terjadi secara alami dan kita tidak perlu mengkritisi pilihan sikap dari setiap penghobi...........................

Bagi yang suka beternak dan tetap semangat dan terus perbaiki materinya, bagi yang suka ngadu tanpa ternak juga tetap semangat dan jangan pernah putus asa kalo ayam kalah beli lagi kalo menang juga beli lagi pokoknya beli beli dan beli terus pantang mundur..ke..ke..ke..ke..............

Salam pantang putus beli..................  

bagaimana pendapat bang hendro dtt dengan turnamen yg pesertanya pakai nama farm tapi ayam yg diikutkan ayam beli basah dll bukan ayam hasil ternak sendiri ???

bagaimana pendapat bang hendro dtt dengan turnamen yg pesertanya pakai nama farm tapi ayam yg diikutkan ayam beli basah dll bukan ayam hasil ternak sendiri ??? [/quote]


Sepertinya Sepanjang "ayam pribadi" yang bukan karena mengklaim milik orang lain atau hasil mencuri sah2 saja pak, malah kalau sistem turnamenya memungkinkan untuk group apa salahnya,.......... sekedar informasi saja.
Maaf jika salah........

kritikus_ayam wrote:

Hendro wrote:Motivasi dan tujuan setiap penghobi berbeda beda jadi kita tidak bisa menilai secara gebyah uyah alias pukul rata, banyak penghobi ayam yang tidak suka beternak karena alasan tertentu seperti tidak punya tempat atau tidak punya waktu luang, jadi biarkan saja kondisi ini terjadi secara alami dan kita tidak perlu mengkritisi pilihan sikap dari setiap penghobi...........................

Bagi yang suka beternak dan tetap semangat dan terus perbaiki materinya, bagi yang suka ngadu tanpa ternak juga tetap semangat dan jangan pernah putus asa kalo ayam kalah beli lagi kalo menang juga beli lagi pokoknya beli beli dan beli terus pantang mundur..ke..ke..ke..ke..............

Salam pantang putus beli..................  

bagaimana pendapat bang hendro dtt dengan turnamen yg pesertanya pakai nama farm tapi ayam yg diikutkan ayam beli basah dll bukan ayam hasil ternak sendiri ???

Pasti taukan klub bola di liga besar rata2 punya sekolah bola, apa pemainnya lulusan sekolah itu semua? Apa klub itu ga beli/transfer pemain yg sudah jadi bukan dr lulusan sekolah mereka?

Banyak peternak untuk mengangkat bendera ternaknya menggunakan cara adu dikalangan dengan menggunakan ayam orang lain.
Ini terjadi di setiap daerah dan menjadi kewajaran.

Pembedanya bila ayam menang biasanya histori asal usul ayam digabung gabungkan untuk angkat nama ternakan.
Bila ayam kalah ya bilangnya pasti berbeda situasinya

om dan para senior semuanya.... pemula ikutan ngemeng biar blepotan dikit ga apa yach.
saya kira sah2 saja farm beli ayam untuk dibawa ke arena dg mengatasnamakan farm nya. asal transaksi belinya sah, yg jual jg sudah dibayar sah.
krna beli ayam untuk 7an macam2, antaranya seperti trsebut, ada buat hburan, ngisi waktu luang, untuk diternakan, untuk dikasih temannya buat kenang2an dll.
aneh saya kira klau hal macam itu dipermasalahkan, atau malah justru yg mempermasalahkan itu yg sebenarnya sedang bermasalah.
kalau sedang bermasalah akan lbh bijak klau tak bawa2 masalah kedalam forum yg tak ingin ada masalah.
karena pembaca yg tak ada masalah jadi ada masalah. krna telah membaca masalah yg diangkat oleh orang yg bermasalah, dan terus bermasalah, bermasalah .....bermasalah.

lha....koq jadi ikutan bermasalah.
maaf juragan & para senior semuanya ...(bermasalah)

mushafir wrote:Banyak peternak untuk mengangkat bendera ternaknya menggunakan cara adu dikalangan dengan menggunakan ayam orang lain.
Ini terjadi di setiap daerah dan menjadi kewajaran.

Pembedanya bila ayam menang biasanya histori asal usul ayam digabung gabungkan untuk angkat nama ternakan.
Bila ayam kalah ya bilangnya pasti berbeda situasinya

Begitu aja koq REPOT

Yang penting happylah.yang namanya hobi kan masing masing orang beda .toh nantinya masing 2 orang juga yang akan menikmati.Mau beli , mau pinjem ,mau maling terserah .he...
ora urus.

Mas kritikus ayam bikin topiknya ribet ih,,,,
jangan2 orangnya ribet juga ni kaya tiap topik yang dibikin....
Keeeekeeeekeeee

mushafir wrote:Banyak peternak untuk mengangkat bendera ternaknya menggunakan cara adu dikalangan dengan menggunakan ayam orang lain.
Ini terjadi di setiap daerah dan menjadi kewajaran.

Pembedanya bila ayam menang biasanya histori asal usul ayam digabung gabungkan untuk angkat nama ternakan.
Bila ayam kalah ya bilangnya pasti berbeda situasinya

naikkan pamor farm dengan cara curang

kritikus_ayam wrote:
Topiknya buat kita berpikir aku rumit bagi mereka yang bodoh

Kalau sudah pintar dan hebat sendiri buat situs atau blog aja cuy, jadi admin trus cari member2 yang mau di bodohin dan di bohongin..
Kalau disini tempatnya saling berbagi dan bertukar fikiran..mas tikus_ayan

kritikus_ayam wrote:

Leander wrote:

kritikus_ayam wrote:

Hendro wrote:Motivasi dan tujuan setiap penghobi berbeda beda jadi kita tidak bisa menilai secara gebyah uyah alias pukul rata, banyak penghobi ayam yang tidak suka beternak karena alasan tertentu seperti tidak punya tempat atau tidak punya waktu luang, jadi biarkan saja kondisi ini terjadi secara alami dan kita tidak perlu mengkritisi pilihan sikap dari setiap penghobi...........................

Bagi yang suka beternak dan tetap semangat dan terus perbaiki materinya, bagi yang suka ngadu tanpa ternak juga tetap semangat dan jangan pernah putus asa kalo ayam kalah beli lagi kalo menang juga beli lagi pokoknya beli beli dan beli terus pantang mundur..ke..ke..ke..ke..............

Salam pantang putus beli..................  

bagaimana pendapat bang hendro dtt dengan turnamen yg pesertanya pakai nama farm tapi ayam yg diikutkan ayam beli basah dll bukan ayam hasil ternak sendiri ???

Pasti taukan klub bola di liga besar rata2 punya sekolah bola, apa pemainnya lulusan sekolah itu semua? Apa klub itu ga beli/transfer pemain yg sudah jadi bukan dr lulusan sekolah mereka?

Nama klub yg ditandingkan bukan akademi/peternakan kibarkan bendera farm tapi pakai ayam
beli

apa bedanya? Kadang kejuaraan bola antar kampung aja nyewa pemain dr luar kota, wkwkwkwk ente parah banget sih cara pikirnya

naikkan pamor farm dengan cara curang

kebiasaan disekitar daerah ms kritikus g mana ?

kebiasaan di tempat kami, sesuatu yg memalukan atau terlarang itu jika dilarang, selama tidak ada larangan semua sah2 saja & tidak mengurangi kebangaan dari sang pemilik ayam ketika ayam yg dibawa ke tempat kompetisi menang

yg terlarang misalnya, ngasih racun musuhnya, pake jalu sambung yg terbuat dari bahan besi, mukul ayam musuh pake kayu atau nonjok mata botohnya dll semacam2 itu dilarang, diluar itu misalnya pake doping, pinjam ayam teman, beli ayam dari amerika sekalipun tidak dilarang...........artinya, semua yg sah & tidak dilarang, tidak bisa dibilang curang

kalo di turnamen2 yg diadakan papaji g mana ? apakah pake ayam belian untuk ikut turnamen itu sesuatu yg dilarang ? kalo memang dilarang, saya sependapat dgn ms kristikus tapi kalo hal itu tidak dilarang ya gak bisa dibilang curang

ngomong2 setau saya turnamen2 itu tujuan utamanya untuk mengikat tali silaturahmi antar sesama penggemar ayam aduan non judi, yg kedua untuk ada sarana untuk menyalurkan hobi, mengenai hal2 yg lain (misalnya untuk menaikkan pamor kandang, untuk mendapat pengakuan dll) itu nomor sekian, jadi jangan terlalu persulit & terlalu mengikat gerak orang yg mau bersilaturahmi bro

DAVIDSON wrote:

naikkan pamor farm dengan cara curang

kebiasaan disekitar daerah ms kritikus g mana ?

kebiasaan di tempat kami, sesuatu yg memalukan atau terlarang itu jika dilarang, selama tidak ada larangan semua sah2 saja & tidak mengurangi kebangaan dari sang pemilik ayam ketika ayam yg dibawa ke tempat kompetisi menang

yg terlarang misalnya, ngasih racun musuhnya, pake jalu sambung yg terbuat dari bahan besi, mukul ayam musuh pake kayu atau nonjok mata botohnya dll semacam2 itu dilarang, diluar itu misalnya pake doping, pinjam ayam teman, beli ayam dari amerika sekalipun tidak dilarang...........artinya, semua yg sah & tidak dilarang, tidak bisa dibilang curang

kalo di turnamen2 yg diadakan papaji g mana ? apakah pake ayam belian untuk ikut turnamen itu sesuatu yg dilarang ? kalo memang dilarang, saya sependapat dgn ms kristikus tapi kalo hal itu tidak dilarang ya gak bisa dibilang curang

ngomong2 setau saya turnamen2 itu tujuan utamanya untuk mengikat tali silaturahmi antar sesama penggemar ayam aduan non judi, yg kedua untuk ada sarana untuk menyalurkan hobi, mengenai hal2 yg lain (misalnya untuk menaikkan pamor kandang, untuk mendapat pengakuan dll) itu nomor sekian, jadi jangan terlalu persulit & terlalu mengikat gerak orang yg mau bersilaturahmi bro

" kena jiling lagi nh pakar ayam yg paling pakar sepakar pakarnya penghobi ayam,sampe berakar pula di kepalanya sampe besar kepala si pakar ayam..mas krit yam..hidup jiling jilingan.."

kritikus_ayam wrote:

DAVIDSON wrote:

naikkan pamor farm dengan cara curang

kebiasaan disekitar daerah ms kritikus g mana ?

kebiasaan di tempat kami, sesuatu yg memalukan atau terlarang itu jika dilarang, selama tidak ada larangan semua sah2 saja & tidak mengurangi kebangaan dari sang pemilik ayam ketika ayam yg dibawa ke tempat kompetisi menang

yg terlarang misalnya, ngasih racun musuhnya, pake jalu sambung yg terbuat dari bahan besi, mukul ayam musuh pake kayu atau nonjok mata botohnya dll semacam2 itu dilarang, diluar itu misalnya pake doping, pinjam ayam teman, beli ayam dari amerika sekalipun tidak dilarang...........artinya, semua yg sah & tidak dilarang, tidak bisa dibilang curang

kalo di turnamen2 yg diadakan papaji g mana ? apakah pake ayam belian untuk ikut turnamen itu sesuatu yg dilarang ? kalo memang dilarang, saya sependapat dgn ms kristikus tapi kalo hal itu tidak dilarang ya gak bisa dibilang curang

ngomong2 setau saya turnamen2 itu tujuan utamanya untuk mengikat tali silaturahmi antar sesama penggemar ayam aduan non judi, yg kedua untuk ada sarana untuk menyalurkan hobi, mengenai hal2 yg lain (misalnya untuk menaikkan pamor kandang, untuk mendapat pengakuan dll) itu nomor sekian, jadi jangan terlalu persulit & terlalu mengikat gerak orang yg mau bersilaturahmi bro

ayam beli menang lalu diakui hasil ternak ?

Sesungguhnya mas kritikus_ayam / mushafir ini sudah paham betul tentang seluk beluk ayam dan hanya memancing pertanyaan2 yg provokatif, sudahlah mas mushafir di hentikan saja drama yg berlarut2 ini. Akui saja kesalahan2 di masa lalu dan memulai hidup baru daripada bersembunyi di balik ID yg bermacam2........

Timnas Sepakbola saja boleh pakai pemain Naturalisasi untuk menaikan presetasi Sepakbolanya... 
Rasanya sah2 saja, saat sebuah peternakan berhasil menjuarai sebuah turnamen maka rasanya tidak perlu lagi di pertanyakan darimana asal ayam tsb,  yg bertanya juga apakah tidak terima dengan kekalahan atau iri semata terhadap kemenangan peternak tersebut.....

Semua dikembalikan kepada masing2 pribadi, ayam dari luar (beli) dan diakui sebagai ternakan sendiri tidak masalah selama tidak merugikan orang lain, ayam sendiri kebetulan jelek (kalah) diakui beli dari orang lain untuk menghindari rasa malu juga boleh2 saja selama tidak merugikan orang lain..........................

Inti permasalahannya adalah tidak merugikan orang lain dan kita sebagai orang luar seharusnya lebih cerdas sehingga tidak mudah dikelabui alias jangan mudah percaya oleh cerita2 yang indah semata...........................

Maka kita harus punya prinsip yang kuat tetapi rasional bahwa ayam dari manapun asalnya trah atau jenis apapun tidak berpengaruh signifikan kepada kualitasnya !!! Turnamen2 PAPAJI selama ini selalu membuktikan hal tersebut, yang terakhir Turnamen DKI yang baru lalu juga membuktikan bahwa kualitas ayam tidak ditentukan dari asalnya, mau lokal atau import tidak banyak pengaruhnya, kualitas tetap ditentukan oleh kinerjanya........................

Setiap manusia terlahir melalui sebuah kompetisi, jutaan sperma berlomba lomba tercepat hanya untuk membuahi 1 sel telur maka sudah menjadi kodrat manusia untuk selalu berkompetisi didalam kehidupan ini.............................

Tetapi yang membedakan kualitas manusia adalah cara pandang terhadap kompetisi itu sendiri, jika kita menempatkan semangat kompetisi dalam sebuah bingkai keguyuban (silaturahim) dan sosialisasi serta interaksi positif maka kita akan menjalani dan memandang dunia ini terasa begitu luas dan menjadi lebih indah.........................

Sebaliknya jika kita memandang kompetisi dalam kehidupan dengan sudut pandang yang kaku dan terbatas, maka bagi kita dunia juga akan terasa sangat sempit dan monoton tidak dinamis penuh persaingan tidak sehat serta penuh intrik dan konflik tanpa ujung........................

Sebagai insan manusia dewasa yang dianugerahi akal budi maka sudah seharusnya kita mampu memilih dan memilah mana yang terbaik bagi diri kita, bagi orang lain dan bagi dunia itu sendiri........................

Bukankah hidup berdampingan guyub rukun saling menghargai saling menghormati saling dukung dan saling berbagi jauh lebih indah dibandingkan dengan sekadar berebut sesuatu hal seperti pendapat atau kebenaran palsu yang tidak terlalu krusial tetapi justru berpotensi konflik...........................

Mari kita bercermin dan mawas diri, tumbuhkan rasa malu terhadap diri sendiri, terhadap orang lain dan terhadap lingkungan jika kita telah berlaku keliru serta salah dalam memaknai kehidupan ini, mulailah berbenah diri selagi masih ada waktu dan kesempatan.........................

Salam cermin diri....................

Hendro wrote:Semua dikembalikan kepada masing2 pribadi, ayam dari luar (beli) dan diakui sebagai ternakan sendiri tidak masalah selama tidak merugikan orang lain, ayam sendiri kebetulan jelek (kalah) diakui beli dari orang lain untuk menghindari rasa malu juga boleh2 saja selama tidak merugikan orang lain..........................

Inti permasalahannya adalah tidak merugikan orang lain dan kita sebagai orang luar seharusnya lebih cerdas sehingga tidak mudah dikelabui alias jangan mudah percaya oleh cerita2 yang indah semata...........................

Maka kita harus punya prinsip yang kuat tetapi rasional bahwa ayam dari manapun asalnya trah atau jenis apapun tidak berpengaruh signifikan kepada kualitasnya !!! Turnamen2 PAPAJI selama ini selalu membuktikan hal tersebut, yang terakhir Turnamen DKI yang baru lalu juga membuktikan bahwa kualitas ayam tidak ditentukan dari asalnya, mau lokal atau import tidak banyak pengaruhnya, kualitas tetap ditentukan oleh kinerjanya........................

Setiap manusia terlahir melalui sebuah kompetisi, jutaan sperma berlomba lomba tercepat hanya untuk membuahi 1 sel telur maka sudah menjadi kodrat manusia untuk selalu berkompetisi didalam kehidupan ini.............................

Tetapi yang membedakan kualitas manusia adalah cara pandang terhadap kompetisi itu sendiri, jika kita menempatkan semangat kompetisi dalam sebuah bingkai keguyuban (silaturahim) dan sosialisasi serta interaksi positif maka kita akan menjalani dan memandang dunia ini terasa begitu luas dan menjadi lebih indah.........................

Sebaliknya jika kita memandang kompetisi dalam kehidupan dengan sudut pandang yang kaku dan terbatas, maka bagi kita dunia juga akan terasa sangat sempit dan monoton tidak dinamis penuh persaingan tidak sehat serta penuh intrik dan konflik tanpa ujung........................

Sebagai insan manusia dewasa yang dianugerahi akal budi maka sudah seharusnya kita mampu memilih dan memilah mana yang terbaik bagi diri kita, bagi orang lain dan bagi dunia itu sendiri........................

Bukankah hidup berdampingan guyub rukun saling menghargai saling menghormati saling dukung dan saling berbagi jauh lebih indah dibandingkan dengan sekadar berebut sesuatu hal seperti pendapat atau kebenaran palsu yang tidak terlalu krusial tetapi justru berpotensi konflik...........................

Mari kita bercermin dan mawas diri, tumbuhkan rasa malu terhadap diri sendiri, terhadap orang lain dan terhadap lingkungan jika kita telah berlaku keliru serta salah dalam memaknai kehidupan ini, mulailah berbenah diri selagi masih ada waktu dan kesempatan.........................      

Salam cermin diri....................

keinginan untuk menjadi juara, sadar atau tidak sadar adalah naluri laki ada yang beranggapan kurang enak dan tidak perlu diucapkan tapi jujur kepada diri sendiri dan orang lain menunjukkan kemurnian hati seseorang bang hendro ikut turnamen agar ayam mendapatkan gelar juara, nggak perlu malu silatuhrahmi bisa dimana saja dan kapan saja

kritikus_ayam wrote:

Hendro wrote:Semua dikembalikan kepada masing2 pribadi, ayam dari luar (beli) dan diakui sebagai ternakan sendiri tidak masalah selama tidak merugikan orang lain, ayam sendiri kebetulan jelek (kalah) diakui beli dari orang lain untuk menghindari rasa malu juga boleh2 saja selama tidak merugikan orang lain..........................

Inti permasalahannya adalah tidak merugikan orang lain dan kita sebagai orang luar seharusnya lebih cerdas sehingga tidak mudah dikelabui alias jangan mudah percaya oleh cerita2 yang indah semata...........................

Maka kita harus punya prinsip yang kuat tetapi rasional bahwa ayam dari manapun asalnya trah atau jenis apapun tidak berpengaruh signifikan kepada kualitasnya !!! Turnamen2 PAPAJI selama ini selalu membuktikan hal tersebut, yang terakhir Turnamen DKI yang baru lalu juga membuktikan bahwa kualitas ayam tidak ditentukan dari asalnya, mau lokal atau import tidak banyak pengaruhnya, kualitas tetap ditentukan oleh kinerjanya........................

Setiap manusia terlahir melalui sebuah kompetisi, jutaan sperma berlomba lomba tercepat hanya untuk membuahi 1 sel telur maka sudah menjadi kodrat manusia untuk selalu berkompetisi didalam kehidupan ini.............................

Tetapi yang membedakan kualitas manusia adalah cara pandang terhadap kompetisi itu sendiri, jika kita menempatkan semangat kompetisi dalam sebuah bingkai keguyuban (silaturahim) dan sosialisasi serta interaksi positif maka kita akan menjalani dan memandang dunia ini terasa begitu luas dan menjadi lebih indah.........................

Sebaliknya jika kita memandang kompetisi dalam kehidupan dengan sudut pandang yang kaku dan terbatas, maka bagi kita dunia juga akan terasa sangat sempit dan monoton tidak dinamis penuh persaingan tidak sehat serta penuh intrik dan konflik tanpa ujung........................

Sebagai insan manusia dewasa yang dianugerahi akal budi maka sudah seharusnya kita mampu memilih dan memilah mana yang terbaik bagi diri kita, bagi orang lain dan bagi dunia itu sendiri........................

Bukankah hidup berdampingan guyub rukun saling menghargai saling menghormati saling dukung dan saling berbagi jauh lebih indah dibandingkan dengan sekadar berebut sesuatu hal seperti pendapat atau kebenaran palsu yang tidak terlalu krusial tetapi justru berpotensi konflik...........................

Mari kita bercermin dan mawas diri, tumbuhkan rasa malu terhadap diri sendiri, terhadap orang lain dan terhadap lingkungan jika kita telah berlaku keliru serta salah dalam memaknai kehidupan ini, mulailah berbenah diri selagi masih ada waktu dan kesempatan.........................      

Salam cermin diri....................

keinginan untuk menjadi juara, sadar atau tidak sadar adalah naluri laki ada yang beranggapan kurang enak dan tidak perlu diucapkan tapi jujur kepada diri sendiri dan orang lain menunjukkan kemurnian hati seseorang bang hendro ikut turnamen agar ayam mendapatkan gelar juara, nggak perlu malu silatuhrahmi bisa dimana saja dan kapan saja

Anda keliru, ikut turnamen tidak semata mata untuk mengejar gelar juara, tetapi lebih untuk mengaktualisasikan diri dan berinteraksi langsung dengan rekan2, soal kalah menang bukan tujuan utama karena bagi kita kalah tidak akan membuat sewot dan menang tidak juga menjadikan kita jumawa yang terpenting adalah bertemu bertatap muka dan bercanda bersama rekan2 sesama penghobi........................

Awal2 ikut turnamen gelar juara lebih untuk pembuktian diri bahwa kita tidak hanya fasih berkomentar saja di forum tetapi mampu juga berprestasi di lapangan dan menunjukkan bahwa ayam2 kita sejajar dengan koleksi ayam rekan2 yang lain, selebihnya interaksi langsung saling bertukar pikiran, jalan2 bareng dan saling kunjung beranjangsana untuk lebih memperkokoh tali silaturahmi dan mempererat persaudaraan...........................

Jadi dalam berkompetisi kita tidak saling menyakiti tetapi justru saling menguatkan untuk maju bersama menjadi lebih solid.......................

Setiap manusia di lahirkan dalam keadaan suci ke dunia, tidak ada perasaan iri dengki, susah melihat orang senang atau senang melihat orang susah.  Ada beberapa faktor yang menyebabkan manusia pada perjalanannya berubah, diantaranya:

1. Keluarga yang tidak harmonis sehingga membentuk sebuah karakter yang apatis, 

2. Kekecewaan terhadap perlakuan lingkungan "bullying" sehingga dendam yang tidak tersalurkan di muntahkan di dunia maya, 

3. Sebuah ambisi yang tidak tercapai sehingga anti-klimaks dan memunculkan kekecewaan yang berkelanjutan. 

Dst.... Dst...... 

Apa yang Pak Hendro tulis merupakan hukum alam dan tidak bisa dirubah karena sifat dasar manusia adalah "nafsu", baik itu harta maupun haus akan penghargaan dari orang lain. Selamanya akan berdampingan, seperti siang & malam, air & api, bumi & langit.  Dst... Dst... 

Yang bisa kita lakukan adalah memulai dari diri kita sendiri, salut untuk Pak Hendro yang bisa menahan dan mengantisipasi beberapa percikan konflik yang terjadi sehingga suasana PAPAJI masih kondusif terjaga hingga saat ini....... 

Salam PAPAJI.........

kritikus_ayam wrote:
ayam beli menang lalu diakui hasil ternak ?

berkompetisi itu naluri laki2, juara adalah prioritas, jangan membohongi diri kita dengan berkata ikut turnamen untuk silahturahmi, silahtuhrami nomor dua atau ke sekian

tiap orang memang beda2, ada yg idialis dan ada yg tidak idialis, kalo ms kritikus adalah seorang yg idialis ttg keharusan memakai ayam sendiri diturnamen, itu hak ms kritikus & pemikiran itu tidak salah

sebuah dunia kalo dipandang dari dunia lain memang kadang terasa aneh, misalnya ms kritikus adalah orang baik2 (orang rumahan) melihat dunia premanisme yg ada alkohol, tato, kekerasan dll adalah suatu yg aneh, biar dijelaskan kaya apapun ms kritikus tetap tidak akan mengerti & tetap akan merasa aneh

tapi kalo orang2 yg terjun didunia premanisme, alkohol, tato, kekerasan itu adalah hal yg wajar2 saja, justru ms kritikus yg dianggab aneh oleh para preman kalo menentang atau mempermasalahkan hal itu, preman boleh tidak bertato, tidak minum2 alkohol tapi musti santai saja kalo temannya bertato, minum2 dll

demikian juga dalam dunia adu ayam, hal2 seperti itu (make ayam orang lain, mau menang tanding, nipu2 ayam tua dibuat muda, beli mahal ngaku ma bini dikasih orang, ke kalang siap2 lari kencang kalo ada petugas datang dll) itu semua hal yg wajar & jangan dipermasalahkan, kalo ms kritikus adalah seorang pengadu ayam yg sudah lama pasti hal2 seperti begini sante saja

pengadu2 muda kalah sekali mutungnya 3 bulan, ditipu musuh bilangnya ayam muda mutungnya 6 bulan, baru miara 2 ayam dicoba gak mukul2 langsung istirahat maen ayam (ini fakta, karena waktu muda & baru2 maen ayam juga gini)

bagi pengadu2 yg dah lama, kalah sekarang besok cari lagi, kalah digeber 1 segera buru2 pindah tempat duduk ke geber 2 tiap minggu salah pasang pun tetap saja datang .....intinya pengadu2 lama hampir pasti tidak akan mempermasalahkan hal2 yg tidak perlu dipermasalahkan

ini ngomong2 ms kritikus seseorang yg baru saja maen ayam atau sudah lama ? kalo masih baru saya maklum atas keidialisan ms kritikus, tapi kalo sudah lama saya heran koq hal2 begini dipermasalahkan ?

ngomong2 kalo boleh tau hal2 idialis apa lagi yg ms kritikus terapkan dalam dunia ayam ?
1. tidak akan pernah turunkan ayam di arena kompetisi selain ayam ternakan sendiri
2. apakah kalo menang tanding juga tidak mau ? entar takut dibilang menang karena musuh kalah tanding
3. apakah akan selalu berkata jujur pada musuh ttg kondisi ayam (misalnya udah kelar mabung, udah menang sekian dll) saat gandeng ayam ?
4. sebutkan biar yg lain2 tau & bisa memaklumi keidialisan ms kritikus

idialis itu adalah hak seseorang & yg lain2 tidak usah mempermasalahkan keidialisan seseorang, bagi ms kritikus kemenangan dgn jalan lurus adalah suatu hal yg mutlak, pantang bagi ms kritikus menang turnamen/kompetisi dgn hal2 yg dianggabnya tidak lurus karena akan mengurangi rasa bangga atas kemenangan tsb

sip, toss dulu bro......... jarang2 saya ketemu orang seperti bro, sekalipun saya merasa aneh tapi saya salut

kritikus_ayam wrote:

minak djinggo wrote:Mas kritikus ayam bikin topiknya ribet ih,,,,
jangan2 orangnya ribet juga ni kaya tiap topik yang dibikin....
Keeeekeeeekeeee

Topiknya buat kita berpikir aku rumit bagi mereka yang bodoh

memang benar saya termasuk orang yang bodoh, tapi bagi orang bodoh seperti saya saja topik seperti ini tampak rancu.... jadi mungkin saya masih belum bisa memahami topik 'pintar' ini....

DAVIDSON wrote:

ini ngomong2 ms kritikus seseorang yg baru saja maen ayam atau sudah lama ? kalo masih baru saya maklum atas keidialisan ms kritikus, tapi kalo sudah lama saya heran koq hal2 begini dipermasalahkan ?

ngomong2 kalo boleh tau hal2 idialis apa lagi yg ms kritikus terapkan dalam dunia ayam ?
1. tidak akan pernah turunkan ayam di arena kompetisi selain ayam ternakan sendiri
2. apakah kalo menang tanding juga tidak mau ? entar takut dibilang menang karena musuh kalah tanding
3. apakah akan selalu berkata jujur pada musuh ttg kondisi ayam (misalnya udah kelar mabung, udah menang sekian dll) saat gandeng ayam ?
4. sebutkan biar yg lain2 tau & bisa memaklumi keidialisan ms kritikus

Pertanyaan aku, apakah mas david membenarkan seorang peserta yang membawa nama farm dengan ayam hasil beli tapi ngakunya hasil ternakan ? Apakah mas david membenarkan penjual yang menjual anakan bukan dari pacek dan biang yang disebutkan oleh penjual ?


Siapa melarang ? untuk arena pinggiran yang mayoritas berotak tidak pintar, umumnya ya (pemain pinggiran yang pintar jangan tersinggung) silakan tapi ini turnamen papaji, kumpulan penghobi ayadu yang intelek, mayoritas walaupun tidak semua, kejujuran itu penting buat kami

Aku jawab ya :

1. Saya bukan peternak. Apabila peternak tapi semua produk yang dihasilkan bukan ayam jawara,  aku beli tapi tetap jujur, tidak ngaku-ngaku. Contohnya letrek, bang ringgas menginfokan ayam itu hasil beli

2. Menang tanding ok saja dimana posisi aku ditantangin tapi aku tidak terkesan atau senang bila ayam jagoan aku menang. Record yang dibangun diatas pasir maka ketika badai (ayam kuat) datang, hancur berkeping-keping. Munculah istilah ayam kalah sama ayam padahal ayam jawara sangat sulit cari tandingannya, hanya dikalahkan oleh waktu

3. Kalau ditanya aku beritahu, ayam jawara akan "ngomong" is there no one else ?