Bagaimana sebaiknya tehnik ayam ??? (kasus ras bangkok)
+50
khaddafi
shinobi_jago
Hercules
pelepece
Ganis
Modesto
dek uya
slammy
capten
Richard
ediedy
ekotepong
boomers
bhentho
Bersemi
a6
thumper225
ayam betatto
jeffry satriani
areksuroboyo
Liem_Bsd
jamsen
akbar farm
Langgeng NC
musthofa bisri
Mo'EL PB
cak nur
firdaus
Jimmy K
indrabayu
PLENYUN
shaff.sierra
wawang
Hendro
sudruncerbon
dhekoko
haris prasetyo
anto tangsel
NUR WAKHID
chaly
August Wib
Ai Jae
imanbrow
soewandhana
lancuran kencur
rayhanfz
urba
Walang Sangit
Administrator
Ringgit
54 posters
Halaman 5 dari 5
Halaman 5 dari 5 • 1, 2, 3, 4, 5
Re: Bagaimana sebaiknya tehnik ayam ??? (kasus ras bangkok)
lantas kalau seekor hewan (ayam) ,memiliki kemampuan kecerdasan seperti penjelasan diatas mengapa pada saat ayam itu diadu.. misalkan menang 1x dan mengalami luka dan dapat memberikan kondisi yg kurang baik pada tubuh nya (contoh, kehilangan 1 bola mata nya)shinobi_jago wrote:
... saya mendefinisikan kecerdasan ayam itu lebih ke arah kemampuan penilaian secara sadar dari otak ayam dalam menentukan pilihan / bertindak ( tentunya bukan dengan pemikiran yang mendalam )
ko masih saja ada kasus... begitu si ayam ini dihadapkan dengan pertarungan lain dia masih memilih / bertindak melakukan pertarungan itu toh menurut sy hal itu tidak membutuhkan pemikiran yg mendalam
shinobi_jago wrote:
..jadi saya tidak mengartikan kecerdasan ayam itu yang berat berat sepeti : kemampuan mempelajari suatu keahlian baru, kemampuan menganalisis dalam memecahkan masalah, dll
contoh kasus lain lagi, ko ada ayam yg setelah kalah dalam pertarungan dan kemudian dihadapkan lagi dengan yg mengalahkan nya... biasanya tidak mau menghadapi ayam tersebut so, bukan kah 2 contoh diatas adalah merupakan sekedar naluri hewani (dan terkadang ada manusia yg terlalu hiperbola dalam meng-apresiasi nya) sederhana yg ingin menunjukan / membuktikan kejantanan / kekuatan nya dalam 'sosialisasi' versi hewan yg konon kata nya beberapa literatur hal itu dilakukan demi mendapatkan / menguasai kebutuhan hewan itu sendiri, seperti... wilayah/ teritori, betina, porsi makan (agar bisa serakah) dll
shinobi_jago wrote:
contoh sedikit pemahaman versi saya tentang kecerdasan ayam : Naluri makan (nutritive instinct) merupakan suatu pola perilaku dan reaksi terhadap suatu rangsangan tertentu yang tidak dipelajari tapi telah ada sejak kelahiran suatu makhluk hidup dan diperoleh secara turun-temurun .. bakat : dorongan makan .. ada penelitian saat diberi dua pilihan antara dua butir telur plastik ( disajikan sebagai makanan).. Keputusan yang ditunjukkan ayam ( yg di teleti) tidak pernah berubah-ubah, yaitu dengan memilih telur dengan ukuran yang lebih besar. Bahkan saat memilih di antara tiga telur, ayam tetap menunjukkan kemampuannya dengan baik.Bahkan saat salah seorang peneliti mencoba untuk mengecohnya dengan cara memindahkan telur secara acak pada kelompok yang lain, ayam itu tetap dapat memilih telur ( yang lebih besar ) tersebut dengan tepat. dalam menggunakan bakat dorongan makan, faktor intelegensia/penilaian otak ternyata berperan( respon secara sadar dari bakat / naluri makan )
ini contoh dalam hal naluri makan,
si ayam tidak mampu menganalisa/memutuskan pilihan kalau telur (bohongan) plastik itu tidak menguntungkan dia (karena tidak dapat dimakan, bukan sungguhan) melainkan (mungkin) tetap memilih yg sesuai naluri hewani nya saja (besar, banyak dll) ...CMIIW
acay- Jendral
- Jumlah posting : 1719
Join date : 30.09.12
Lokasi : SWO - HLP
Re: Bagaimana sebaiknya tehnik ayam ??? (kasus ras bangkok)
acay wrote:1. lantas kalau seekor hewan (ayam) ,memiliki kemampuan kecerdasan seperti penjelasan diatas mengapa pada saat ayam itu diadu.. misalkan menang 1x dan mengalami luka dan dapat memberikan kondisi yg kurang baik pada tubuh nya (contoh, kehilangan 1 bola mata nya)shinobi_jago wrote:
... saya mendefinisikan kecerdasan ayam itu lebih ke arah kemampuan penilaian secara sadar dari otak ayam dalam menentukan pilihan / bertindak ( tentunya bukan dengan pemikiran yang mendalam )
ko masih saja ada kasus... begitu si ayam ini dihadapkan dengan pertarungan lain dia masih memilih / bertindak melakukan pertarungan itu toh menurut sy hal itu tidak membutuhkan pemikiran yg mendalamshinobi_jago wrote:
..jadi saya tidak mengartikan kecerdasan ayam itu yang berat berat sepeti : kemampuan mempelajari suatu keahlian baru, kemampuan menganalisis dalam memecahkan masalah, dll
2. contoh kasus lain lagi, ko ada ayam yg setelah kalah dalam pertarungan dan kemudian dihadapkan lagi dengan yg mengalahkan nya... biasanya tidak mau menghadapi ayam tersebut so, bukan kah 2 contoh diatas adalah merupakan sekedar naluri hewani (dan terkadang ada manusia yg terlalu hiperbola dalam meng-apresiasi nya) sederhana yg ingin menunjukan / membuktikan kejantanan / kekuatan nya dalam 'sosialisasi' versi hewan yg konon kata nya beberapa literatur hal itu dilakukan demi mendapatkan / menguasai kebutuhan hewan itu sendiri, seperti... wilayah/ teritori, betina, porsi makan (agar bisa serakah) dllshinobi_jago wrote:
contoh sedikit pemahaman versi saya tentang kecerdasan ayam : Naluri makan (nutritive instinct) merupakan suatu pola perilaku dan reaksi terhadap suatu rangsangan tertentu yang tidak dipelajari tapi telah ada sejak kelahiran suatu makhluk hidup dan diperoleh secara turun-temurun .. bakat : dorongan makan .. ada penelitian saat diberi dua pilihan antara dua butir telur plastik ( disajikan sebagai makanan).. Keputusan yang ditunjukkan ayam ( yg di teleti) tidak pernah berubah-ubah, yaitu dengan memilih telur dengan ukuran yang lebih besar. Bahkan saat memilih di antara tiga telur, ayam tetap menunjukkan kemampuannya dengan baik.Bahkan saat salah seorang peneliti mencoba untuk mengecohnya dengan cara memindahkan telur secara acak pada kelompok yang lain, ayam itu tetap dapat memilih telur ( yang lebih besar ) tersebut dengan tepat. dalam menggunakan bakat dorongan makan, faktor intelegensia/penilaian otak ternyata berperan( respon secara sadar dari bakat / naluri makan )
3.ini contoh dalam hal naluri makan,
si ayam tidak mampu menganalisa/memutuskan pilihan kalau telur (bohongan) plastik itu tidak menguntungkan dia (karena tidak dapat dimakan, bukan sungguhan) melainkan (mungkin) tetap memilih yg sesuai naluri hewani nya saja (besar, banyak dll) ...CMIIW
1. sebenernya saya agak kurang memahami pertanyaannya mas acai, tapi saya coba menanggapi versi pendapat saya ( yang belom tentu benar karena tidak ada dasar ilmiahnya ).. ayam kondisi fisik rusak dihadapkan pada ayam jantan lain.. masih ingin bertarung.. itu karena naluri bawaan ayam jantan memang bertarung , misal pada saat pertarungan dia kabur ( kabur ini naluri juga , naluri hewan menyelamatkan diri ) saya rasa keputusan kabur itu karena ada faktor keterlibatan penilaian otaknya secara sadar, memilih kabur daripada melanjutkan pertarungan
2. mungkin itu salah satu wujud kecerdasan ayam , memiliki daya ingat
3. konon kabarnya tidak semua ayam yg diteliti ini lulus tes tsb mas acay.. saya tidak tau faktor apa yg menyebabkannya
awalnya ,saya tertarik sama topik ini karena dulu memang saya pernah baca2 banyak tentang kecerdasan ayam ( arti kecerdasan disini jgn di konotasikan dengan kecerdasan seperti manusia) .. hewan tetaplah hewan ga punya " akal"... karena dulu ada 1 ayam saya, sebutlah ayam A matanya keserempet jalu oleh ayam B (menyebabkan berkabut 3 hari tapi tidak buta ) .. saat pertarungan ayam A ini lari... seminggu kemudian saat pagi ayam A ini masih takut sama ayam B.. waktu diintimidasi ayam B dari luar kandang ayam A keok2 ketakutan... sorenya ayam B jalunya patah satu dan berdarah.. ayam A malah berani nantangin ayam B.. di gebrak malah terkesan lebih semangat tarungnya dibanding B.. saat itu saya berpikir rupanya ayam tidak sebodoh yg saya bayangkan
Segala perbuatan berawal dari niat , Selama diskusi itu bertujuan baik , share pengalaman , share cara pandang yang berbeda .. saya rasa masih ok lah , kecuali diskusi yang dilandasi niat yang kurang baik.. contohnya pengen exist.. kalo ada kalimat yg dirasa menggurui atau terkesan sok tahu , sebenernya itu lebih bertujuan memudahkan pemahaman saja.. tidak ada maksud menggurui atau yang lainnya.
sebenarnya saya juga lebih mengharapkan diskusi ini tidak perlu diperpanjang atau melebar kemana mana , cukup untuk menjadi pemahaman masing2 saja
Terakhir diubah oleh shinobi_jago tanggal Fri 13 Dec 2013, 11:25, total 1 kali diubah
shinobi_jago- Sersan
- Jumlah posting : 62
Join date : 28.07.11
Re: Bagaimana sebaiknya tehnik ayam ??? (kasus ras bangkok)
black tunder wrote:Hendro wrote:Kalo saya nggak mau repot mikir ayam pintar atau bodoh sebodo amat...ke..ke..ke..ke...
Yang penting kontrol jaga waspada - pukul - glethak selesai !!! ke..ke..ke..ke....
siipppp ...
setuju mas..
shinobi_jago- Sersan
- Jumlah posting : 62
Join date : 28.07.11
Re: Bagaimana sebaiknya tehnik ayam ??? (kasus ras bangkok)
shinobi_jago wrote:1. sebenernya saya agak kurang memahami pertanyaannya mas acai, tapi saya coba menanggapi versi pendapat saya ( yang belom tentu benar karena tidak ada dasar ilmiahnya ).. ayam kondisi fisik rusak dihadapkan pada ayam jantan lain.. masih ingin bertarung.. itu karena naluri bawaan ayam jantan memang bertarung , misal pada saat pertarungan dia kabur ( kabur ini naluri juga , naluri hewan menyelamatkan diri ) saya rasa keputusan kabur itu karena ada faktor keterlibatan penilaian otaknya secara sadar, memilih kabur daripada melanjutkan pertarunganacay wrote:1. lantas kalau seekor hewan (ayam) ,memiliki kemampuan kecerdasan seperti penjelasan diatas mengapa pada saat ayam itu diadu.. misalkan menang 1x dan mengalami luka dan dapat memberikan kondisi yg kurang baik pada tubuh nya (contoh, kehilangan 1 bola mata nya)shinobi_jago wrote:
... saya mendefinisikan kecerdasan ayam itu lebih ke arah kemampuan penilaian secara sadar dari otak ayam dalam menentukan pilihan / bertindak ( tentunya bukan dengan pemikiran yang mendalam )
ko masih saja ada kasus... begitu si ayam ini dihadapkan dengan pertarungan lain dia masih memilih / bertindak melakukan pertarungan itu toh menurut sy hal itu tidak membutuhkan pemikiran yg mendalam
shinobi_jago wrote:2. mungkin itu salah satu wujud kecerdasan ayam , memiliki daya ingatacay wrote:2. contoh kasus lain lagi, ko ada ayam yg setelah kalah dalam pertarungan dan kemudian dihadapkan lagi dengan yg mengalahkan nya... biasanya tidak mau menghadapi ayam tersebut so, bukan kah 2 contoh diatas adalah merupakan sekedar naluri hewani (dan terkadang ada manusia yg terlalu hiperbola dalam meng-apresiasi nya) sederhana yg ingin menunjukan / membuktikan kejantanan / kekuatan nya dalam 'sosialisasi' versi hewan yg konon kata nya beberapa literatur hal itu dilakukan demi mendapatkan / menguasai kebutuhan hewan itu sendiri, seperti... wilayah/ teritori, betina, porsi makan (agar bisa serakah) dllshinobi_jago wrote:
..jadi saya tidak mengartikan kecerdasan ayam itu yang berat berat sepeti : kemampuan mempelajari suatu keahlian baru, kemampuan menganalisis dalam memecahkan masalah, dll
kalau ayam memiliki daya ingat yg merupakan wujud dari kecerdasan seperti yg anda sampaikan bukan kah seharus nya dia langsung mengambil tindakan ( yg kabur) pada point 1 diatas yg pada dasar nya hal tersebut telah ada menjadi bagian dari kecerdasan itu... lain hal nya kalau hanya naluri yg berperan
jadi 2 statement mas Shinobi diatas (sepertinya) mengalami inkonsistensi dengan apa yg telah anda posting sbelum nya berikut sy lampirkan pemahamaan anda sebelum nya (mohon maaf kalau sy keliru)
shinobi_jago wrote:
setuju mas ary ,intelegensia ayam tidak dapat menganalisa dan mengambil kesimpulan.. semua hewan pun tidak memiliki kemampuan analisa, berpikir yang dalam, menarik kesimpulan.. hanya manusia yg di beri anugrah itu ..kita artikan intelegensia disini hanya sebatas ayam menggunakan otak nya ( otak yang tidak memiliki kemampuan analisia, pemikiran yg dalam. dll ) dalam melakukan suatu tindakan yang bermanfaat berguna baginya
shinobi_jago wrote:acay wrote:shinobi_jago wrote:
contoh sedikit pemahaman versi saya tentang kecerdasan ayam : Naluri makan (nutritive instinct) merupakan suatu pola perilaku dan reaksi terhadap suatu rangsangan tertentu yang tidak dipelajari tapi telah ada sejak kelahiran suatu makhluk hidup dan diperoleh secara turun-temurun .. bakat : dorongan makan .. ada penelitian saat diberi dua pilihan antara dua butir telur plastik ( disajikan sebagai makanan).. Keputusan yang ditunjukkan ayam ( yg di teleti) tidak pernah berubah-ubah, yaitu dengan memilih telur dengan ukuran yang lebih besar. Bahkan saat memilih di antara tiga telur, ayam tetap menunjukkan kemampuannya dengan baik.Bahkan saat salah seorang peneliti mencoba untuk mengecohnya dengan cara memindahkan telur secara acak pada kelompok yang lain, ayam itu tetap dapat memilih telur ( yang lebih besar ) tersebut dengan tepat. dalam menggunakan bakat dorongan makan, faktor intelegensia/penilaian otak ternyata berperan( respon secara sadar dari bakat / naluri makan )
3.ini contoh dalam hal naluri makan,
si ayam tidak mampu menganalisa/memutuskan pilihan kalau telur (bohongan) plastik itu tidak menguntungkan dia (karena tidak dapat dimakan, bukan sungguhan) melainkan (mungkin) tetap memilih yg sesuai naluri hewani nya saja (besar, banyak dll) ...CMIIW
3. konon kabarnya tidak semua ayam yg diteliti ini lulus tes tsb mas acay.. saya tidak tau faktor apa yg menyebabkannya
awalnya ,saya tertarik sama topik ini karena dulu memang saya pernah baca2 banyak tentang kecerdasan ayam ( arti kecerdasan disini jgn di konotasikan dengan kecerdasan seperti manusia) .. hewan tetaplah hewan ga punya " akal"... karena dulu ada 1 ayam saya, sebutlah ayam A matanya keserempet jalu oleh ayam B (menyebabkan berkabut 3 hari tapi tidak buta ) .. saat pertarungan ayam A ini lari... seminggu kemudian saat pagi ayam A ini masih takut sama ayam B.. waktu diintimidasi ayam B dari luar kandang ayam A keok2 ketakutan... sorenya ayam B jalunya patah satu dan berdarah.. ayam A malah berani nantangin ayam B.. di gebrak malah terkesan lebih semangat tarungnya dibanding B.. saat itu saya berpikir rupanya ayam tidak sebodoh yg saya bayangkan
Segala perbuatan berawal dari niat , Selama diskusi itu bertujuan baik , share pengalaman , share cara pandang yang berbeda .. saya rasa masih ok lah , kecuali diskusi yang dilandasi niat yang kurang baik.. contohnya pengen exist.. kalo ada kalimat yg dirasa menggurui atau terkesan sok tahu , sebenernya itu lebih bertujuan memudahkan pemahaman saja.. tidak ada maksud menggurui atau yang lainnya.
sebenarnya saya juga lebih mengharapkan diskusi ini tidak perlu diperpanjang atau melebar kemana mana , cukup untuk menjadi pemahaman masing2 saja
saya tertarik mengambil space pada diskusi ini pun karena ingin menambah wawasan atau cara pandang dalam memahami sesuatu yg coba dipaparkan oleh rekan diskusi lain yg terlibat
lain hal nya kalau sudah melebar dengan menggunakan (mungkin) emosi dan meniadakan rasa saling mencoba menerima dan memahami satu pandangan dengan yg lain nya sampai2 terlontar justifikasi yg sama sekali tidak relevan... seperti, pengen exist
salam existensi dengan diskusi sehat
acay- Jendral
- Jumlah posting : 1719
Join date : 30.09.12
Lokasi : SWO - HLP
Re: Bagaimana sebaiknya tehnik ayam ??? (kasus ras bangkok)
acay wrote:shinobi_jago wrote:1. sebenernya saya agak kurang memahami pertanyaannya mas acai, tapi saya coba menanggapi versi pendapat saya ( yang belom tentu benar karena tidak ada dasar ilmiahnya ).. ayam kondisi fisik rusak dihadapkan pada ayam jantan lain.. masih ingin bertarung.. itu karena naluri bawaan ayam jantan memang bertarung , misal pada saat pertarungan dia kabur ( kabur ini naluri juga , naluri hewan menyelamatkan diri ) saya rasa keputusan kabur itu karena ada faktor keterlibatan penilaian otaknya secara sadar, memilih kabur daripada melanjutkan pertarunganacay wrote:1. lantas kalau seekor hewan (ayam) ,memiliki kemampuan kecerdasan seperti penjelasan diatas mengapa pada saat ayam itu diadu.. misalkan menang 1x dan mengalami luka dan dapat memberikan kondisi yg kurang baik pada tubuh nya (contoh, kehilangan 1 bola mata nya)shinobi_jago wrote:
... saya mendefinisikan kecerdasan ayam itu lebih ke arah kemampuan penilaian secara sadar dari otak ayam dalam menentukan pilihan / bertindak ( tentunya bukan dengan pemikiran yang mendalam )
ko masih saja ada kasus... begitu si ayam ini dihadapkan dengan pertarungan lain dia masih memilih / bertindak melakukan pertarungan itu toh menurut sy hal itu tidak membutuhkan pemikiran yg mendalamshinobi_jago wrote:2. mungkin itu salah satu wujud kecerdasan ayam , memiliki daya ingatacay wrote:2. contoh kasus lain lagi, ko ada ayam yg setelah kalah dalam pertarungan dan kemudian dihadapkan lagi dengan yg mengalahkan nya... biasanya tidak mau menghadapi ayam tersebut so, bukan kah 2 contoh diatas adalah merupakan sekedar naluri hewani (dan terkadang ada manusia yg terlalu hiperbola dalam meng-apresiasi nya) sederhana yg ingin menunjukan / membuktikan kejantanan / kekuatan nya dalam 'sosialisasi' versi hewan yg konon kata nya beberapa literatur hal itu dilakukan demi mendapatkan / menguasai kebutuhan hewan itu sendiri, seperti... wilayah/ teritori, betina, porsi makan (agar bisa serakah) dllshinobi_jago wrote:
..jadi saya tidak mengartikan kecerdasan ayam itu yang berat berat sepeti : kemampuan mempelajari suatu keahlian baru, kemampuan menganalisis dalam memecahkan masalah, dll
kalau ayam memiliki daya ingat yg merupakan wujud dari kecerdasan seperti yg anda sampaikan bukan kah seharus nya dia langsung mengambil tindakan ( yg kabur) pada point 1 diatas yg pada dasar nya hal tersebut telah ada menjadi bagian dari kecerdasan itu... lain hal nya kalau hanya naluri yg berperan
jadi 2 statement mas Shinobi diatas (sepertinya) mengalami inkonsistensi dengan apa yg telah anda posting sbelum nya berikut sy lampirkan pemahamaan anda sebelum nya (mohon maaf kalau sy keliru)shinobi_jago wrote:
setuju mas ary ,intelegensia ayam tidak dapat menganalisa dan mengambil kesimpulan.. semua hewan pun tidak memiliki kemampuan analisa, berpikir yang dalam, menarik kesimpulan.. hanya manusia yg di beri anugrah itu ..kita artikan intelegensia disini hanya sebatas ayam menggunakan otak nya ( otak yang tidak memiliki kemampuan analisia, pemikiran yg dalam. dll ) dalam melakukan suatu tindakan yang bermanfaat berguna baginyashinobi_jago wrote:acay wrote:shinobi_jago wrote:
contoh sedikit pemahaman versi saya tentang kecerdasan ayam : Naluri makan (nutritive instinct) merupakan suatu pola perilaku dan reaksi terhadap suatu rangsangan tertentu yang tidak dipelajari tapi telah ada sejak kelahiran suatu makhluk hidup dan diperoleh secara turun-temurun .. bakat : dorongan makan .. ada penelitian saat diberi dua pilihan antara dua butir telur plastik ( disajikan sebagai makanan).. Keputusan yang ditunjukkan ayam ( yg di teleti) tidak pernah berubah-ubah, yaitu dengan memilih telur dengan ukuran yang lebih besar. Bahkan saat memilih di antara tiga telur, ayam tetap menunjukkan kemampuannya dengan baik.Bahkan saat salah seorang peneliti mencoba untuk mengecohnya dengan cara memindahkan telur secara acak pada kelompok yang lain, ayam itu tetap dapat memilih telur ( yang lebih besar ) tersebut dengan tepat. dalam menggunakan bakat dorongan makan, faktor intelegensia/penilaian otak ternyata berperan( respon secara sadar dari bakat / naluri makan )
3.ini contoh dalam hal naluri makan,
si ayam tidak mampu menganalisa/memutuskan pilihan kalau telur (bohongan) plastik itu tidak menguntungkan dia (karena tidak dapat dimakan, bukan sungguhan) melainkan (mungkin) tetap memilih yg sesuai naluri hewani nya saja (besar, banyak dll) ...CMIIW
3. konon kabarnya tidak semua ayam yg diteliti ini lulus tes tsb mas acay.. saya tidak tau faktor apa yg menyebabkannya
awalnya ,saya tertarik sama topik ini karena dulu memang saya pernah baca2 banyak tentang kecerdasan ayam ( arti kecerdasan disini jgn di konotasikan dengan kecerdasan seperti manusia) .. hewan tetaplah hewan ga punya " akal"... karena dulu ada 1 ayam saya, sebutlah ayam A matanya keserempet jalu oleh ayam B (menyebabkan berkabut 3 hari tapi tidak buta ) .. saat pertarungan ayam A ini lari... seminggu kemudian saat pagi ayam A ini masih takut sama ayam B.. waktu diintimidasi ayam B dari luar kandang ayam A keok2 ketakutan... sorenya ayam B jalunya patah satu dan berdarah.. ayam A malah berani nantangin ayam B.. di gebrak malah terkesan lebih semangat tarungnya dibanding B.. saat itu saya berpikir rupanya ayam tidak sebodoh yg saya bayangkan
Segala perbuatan berawal dari niat , Selama diskusi itu bertujuan baik , share pengalaman , share cara pandang yang berbeda .. saya rasa masih ok lah , kecuali diskusi yang dilandasi niat yang kurang baik.. contohnya pengen exist.. kalo ada kalimat yg dirasa menggurui atau terkesan sok tahu , sebenernya itu lebih bertujuan memudahkan pemahaman saja.. tidak ada maksud menggurui atau yang lainnya.
sebenarnya saya juga lebih mengharapkan diskusi ini tidak perlu diperpanjang atau melebar kemana mana , cukup untuk menjadi pemahaman masing2 saja
saya tertarik mengambil space pada diskusi ini pun karena ingin menambah wawasan atau cara pandang dalam memahami sesuatu yg coba dipaparkan oleh rekan diskusi lain yg terlibat
lain hal nya kalau sudah melebar dengan menggunakan (mungkin) emosi dan meniadakan rasa saling mencoba menerima dan memahami satu pandangan dengan yg lain nya sampai2 terlontar justifikasi yg sama sekali tidak relevan... seperti, pengen exist
salam existensi dengan diskusi sehat
Ingat mas bro, ayam tarung lebih menggunakan kekuatan otot dibandingkan dengan kekuatan otaknya yang terbatas, tidak seperti manusia yang dengan keterbatasannya dapat menggunakan otaknya untuk memiliki kemampuan belajar, adaptasi, aplikasi, serta memiliki kuantum learning dari para pendahulu-pendahulunya sehingga dapat mengatasi kekuatan alam dalam tanda kutip, menurut saya ayam bangkok yang baik adalah ayam yang memiliki power otot yang maksimal, memiliki daya tahan/endurance yang baik, serta memiliki kemampuan untuk meminimalisir resiko kesalahan dalam memukul (serangan), dan meminimalisir resiko terkena pukulan yang berefek negatif pada saat menyerang, bertahan maupun menghindar.
Sebagai pemilik ayam pintar-pintarnyalah kita menilai dan membangkitkan potensi dan bakat ayam kita, ada ayam yang terkenal di kota makassar menang berkali-kali ternyata didapat dipasar hobi, tetapi karena pemiliknya mampu mengoptimalkan bakat ayamnya sehingga ayamnya dapat menjadi jawara dan menjadi legenda
def- Premium member
- Jumlah posting : 83
Join date : 04.01.09
Re: Bagaimana sebaiknya tehnik ayam ??? (kasus ras bangkok)
acay wrote:shinobi_jago wrote:1. sebenernya saya agak kurang memahami pertanyaannya mas acai, tapi saya coba menanggapi versi pendapat saya ( yang belom tentu benar karena tidak ada dasar ilmiahnya ).. ayam kondisi fisik rusak dihadapkan pada ayam jantan lain.. masih ingin bertarung.. itu karena naluri bawaan ayam jantan memang bertarung , misal pada saat pertarungan dia kabur ( kabur ini naluri juga , naluri hewan menyelamatkan diri ) saya rasa keputusan kabur itu karena ada faktor keterlibatan penilaian otaknya secara sadar, memilih kabur daripada melanjutkan pertarunganacay wrote:1. lantas kalau seekor hewan (ayam) ,memiliki kemampuan kecerdasan seperti penjelasan diatas mengapa pada saat ayam itu diadu.. misalkan menang 1x dan mengalami luka dan dapat memberikan kondisi yg kurang baik pada tubuh nya (contoh, kehilangan 1 bola mata nya)shinobi_jago wrote:
ko masih saja ada kasus... begitu si ayam ini dihadapkan dengan pertarungan lain dia masih memilih / bertindak melakukan pertarungan itu toh menurut sy hal itu tidak membutuhkan pemikiran yg mendalamshinobi_jago wrote:2. mungkin itu salah satu wujud kecerdasan ayam , memiliki daya ingatacay wrote:2. contoh kasus lain lagi, ko ada ayam yg setelah kalah dalam pertarungan dan kemudian dihadapkan lagi dengan yg mengalahkan nya... biasanya tidak mau menghadapi ayam tersebut so, bukan kah 2 contoh diatas adalah merupakan sekedar naluri hewani (dan terkadang ada manusia yg terlalu hiperbola dalam meng-apresiasi nya) sederhana yg ingin menunjukan / membuktikan kejantanan / kekuatan nya dalam 'sosialisasi' versi hewan yg konon kata nya beberapa literatur hal itu dilakukan demi mendapatkan / menguasai kebutuhan hewan itu sendiri, seperti... wilayah/ teritori, betina, porsi makan (agar bisa serakah) dllshinobi_jago wrote:
..jadi saya tidak mengartikan kecerdasan ayam itu yang berat berat sepeti : kemampuan mempelajari suatu keahlian baru, kemampuan menganalisis dalam memecahkan masalah, dll
kalau ayam memiliki daya ingat yg merupakan wujud dari kecerdasan seperti yg anda sampaikan bukan kah seharus nya dia langsung mengambil tindakan ( yg kabur) pada point 1 diatas yg pada dasar nya hal tersebut telah ada menjadi bagian dari kecerdasan itu... lain hal nya kalau hanya naluri yg berperan
jadi 2 statement mas Shinobi diatas (sepertinya) mengalami inkonsistensi dengan apa yg telah anda posting sbelum nya berikut sy lampirkan pemahamaan anda sebelum nya (mohon maaf kalau sy keliru)
jujur saya agak kurang mengerti pertanyaannya mas acai pada paragraf 1 bisa lebih spesifik pertanyaannya mas?
mengenai inkonsistensi.. bisa di uraikan mas antar kalimat yang mana dengan kalimat yang mana..agar jadi bahan pembelajaran bagi saya
jika pada definisi inteleginsia ayam tidak memiliki kemampuan analisa dst dst.. analisa disana masih berkonotasi analisa pada manusia..
acay wrote:shinobi_jago wrote:acay wrote:shinobi_jago wrote:
.
3. konon kabarnya tidak semua ayam yg diteliti ini lulus tes tsb mas acay.. saya tidak tau faktor apa yg menyebabkannya
awalnya ,saya tertarik sama topik ini karena dulu memang saya pernah baca2 banyak tentang kecerdasan ayam ( arti kecerdasan disini jgn di konotasikan dengan kecerdasan seperti manusia) .. hewan tetaplah hewan ga punya " akal"... karena dulu ada 1 ayam saya, sebutlah ayam A matanya keserempet jalu oleh ayam B (menyebabkan berkabut 3 hari tapi tidak buta ) .. saat pertarungan ayam A ini lari... seminggu kemudian saat pagi ayam A ini masih takut sama ayam B.. waktu diintimidasi ayam B dari luar kandang ayam A keok2 ketakutan... sorenya ayam B jalunya patah satu dan berdarah.. ayam A malah berani nantangin ayam B.. di gebrak malah terkesan lebih semangat tarungnya dibanding B.. saat itu saya berpikir rupanya ayam tidak sebodoh yg saya bayangkan
Segala perbuatan berawal dari niat , Selama diskusi itu bertujuan baik , share pengalaman , share cara pandang yang berbeda .. saya rasa masih ok lah , kecuali diskusi yang dilandasi niat yang kurang baik.. contohnya pengen exist.. kalo ada kalimat yg dirasa menggurui atau terkesan sok tahu , sebenernya itu lebih bertujuan memudahkan pemahaman saja.. tidak ada maksud menggurui atau yang lainnya.
sebenarnya saya juga lebih mengharapkan diskusi ini tidak perlu diperpanjang atau melebar kemana mana , cukup untuk menjadi pemahaman masing2 saja
saya tertarik mengambil space pada diskusi ini pun karena ingin menambah wawasan atau cara pandang dalam memahami sesuatu yg coba dipaparkan oleh rekan diskusi lain yg terlibat
lain hal nya kalau sudah melebar dengan menggunakan (mungkin) emosi dan meniadakan rasa saling mencoba menerima dan memahami satu pandangan dengan yg lain nya sampai2 terlontar justifikasi yg sama sekali tidak relevan... seperti, pengen exist
salam existensi dengan diskusi sehat
kalo ada yang menganggap pengen exist?
saya cuma bisa berdoa :semoga saya dijauhkan dari sifat pengen exist dalam berdiskusi sehat
coba di lihat dari awal mas , saya rasa prosesnya sudah sehat.. ada cara pandang A dan ada cara pandang B..tejadi pemaparan dan tanggapan terhadap cara pandang masing masing.. kemudian tetap menjadi pemahaman masing2 saja
Jadi hanya sekedar penyampaian tanggapan dari cara pandang yang berbeda saja.. jika ada kesan menggurui dan lain lain oleh sebagian pembaca , mungkin dikarenakan penyampaian yang lugas / to the point , padahal hal tsb tujuannya nya semata mata agar informasi / tanggapan yang ingin disampaikan melalui tulisan, dapat diterima dan dimengerti secara utuh ,
hal 2 seperti itu mungkin akan terasa indah, jika disikapi dengan landasan berkeinginan berdiskusi secara sehat .. gt loh mas..ga ada maksud lain lain kok ..
shinobi_jago- Sersan
- Jumlah posting : 62
Join date : 28.07.11
Re: Bagaimana sebaiknya tehnik ayam ??? (kasus ras bangkok)
Semua Hewan tidak mempunyai akal pikiran termasuk ayam, mereka bertindak dengan naluri mereka bukan dengan akal pikiran seperti halnya manusia. Lihat dan bandingkan. kehidupan manusia zaman dulu dengan sekarang sangat jelas perbedaanya manusia memiliki peradaban yang semakin maju dan berkembang karena mereka mempunyai akal pikiran. Tetapi, lihatlah ayam dari zaman dulu sampai sekarang peradaban ayam ya masih seperti itu2 juga. apa ada ayam yang bisa buat mobil, apa ada ayam yang bisa buat pesawat, apa ada ayam yg bisa buat komputer. dan itu tidak bisa dibantah baik secara ilmiah ataupun religi, ayam bertindak dengan naluri, manusia bertindak dengan akal pikiranya. Jika ada pertanyaan mengapa hewan tertentu bisa dilatih misalkan untuk pertunjukan sirkus, yang ada para pelatih melatih nalurinya bukan akal pikiranya... sehingga dapat dikatakan hewan tidak mempunyai kecerdasan/ intelegensi sperti halnya manusia.
Hercules- Sersan
- Jumlah posting : 114
Join date : 10.01.13
Lokasi : Banyumas
Re: Bagaimana sebaiknya tehnik ayam ??? (kasus ras bangkok)
Ternyata yang di pukul bangun lagi pak hendro.....dan njalu mata + pok ping akhirnya gantian gletak......Hendro wrote:Kalo saya nggak mau repot mikir ayam pintar atau bodoh sebodo amat...ke..ke..ke..ke...
Yang penting kontrol jaga waspada - pukul - glethak selesai !!! ke..ke..ke..ke....
kabur dulu ahhhh.....
sugiarto- Kapten
- Jumlah posting : 310
Join date : 15.03.12
Lokasi : jl. Jelidro 79 surabaya
Halaman 5 dari 5 • 1, 2, 3, 4, 5
Similar topics
» Tehnik Pemeliharaan Ayam Bangkok Umur 1-3 Bulan
» bagaimana ciri2 ayam bangkok yg asli/ori
» Bagaimana sebaiknya berkomentar?? sebagai bahan diskusi
» Bagaimana Cara Membentuk Leher Ayam Bangkok Kuat Tahan Pukul
» bagaimana cara membuat ayam bangkok jadi ganas...liar? kasih pakan apa?
» bagaimana ciri2 ayam bangkok yg asli/ori
» Bagaimana sebaiknya berkomentar?? sebagai bahan diskusi
» Bagaimana Cara Membentuk Leher Ayam Bangkok Kuat Tahan Pukul
» bagaimana cara membuat ayam bangkok jadi ganas...liar? kasih pakan apa?
Halaman 5 dari 5
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik