Ayam lokal menang lawan ayam import

Administrator wrote:

sugiarto wrote:
lha kau sekarang kita untuk memperbaiki genetik seumpama biang uk. 8 dan pacek uk. 9 yang saya maksud ini untuk anak2nya supaya menjadi mentok 10 bahkan bisa lebih besar lagi. selain dari pakan yang bergizi dan menggunakan metode pemulian ternak itu apa lagi mas ari???
( sorri saya kalau bertanya memang sak empot2nya hahaha.......)

Memang selama ini pakannya apa mas?

selama ini saya menggunakan dedak + pur 592 + tepung tulang + jagung giling, dan sisa nasi kalau ada ya di kasihkan.

untuk anak mulai netas 1 hari - 3 bulan. pur ya pur 592 itu mas.

sugiarto wrote:

Administrator wrote:

sugiarto wrote:
lha kau sekarang kita untuk memperbaiki genetik seumpama biang uk. 8 dan pacek uk. 9 yang saya maksud ini untuk anak2nya supaya menjadi mentok 10 bahkan bisa lebih besar lagi. selain dari pakan yang bergizi dan menggunakan metode pemulian ternak itu apa lagi mas ari???
( sorri saya kalau bertanya memang sak empot2nya hahaha.......)

Memang selama ini pakannya apa mas?

selama ini saya menggunakan dedak + pur 592 + tepung tulang + jagung giling, dan sisa nasi kalau ada ya di kasihkan.

untuk anak mulai netas 1 hari - 3 bulan. pur ya pur 592 itu mas.

umuran 1hari pa tidak lebih baik menggunakan 511 atau 591 kandungannya sedikit berbeda..

tepung ikan apa tidak pakai?
jagung giling, yang segar tentu lebih baik karena tidak menjamur dan bau apek.
hijau-hijauan juga bagus untuk pertumbuhan.
sisa nasi membuat pencernaan kurang baik bisa dilihat dari kotoran yang lengket berwarna coklat dan bau.
vitaminnya bagaimana?
jamu-jamuan?
faktor pencahayaan?
kelembaban kandang?
sanitasi kandang?
sirkulasi uadara?
suhu pada kandang?

Kembangsawit wrote:

umuran 1hari pa tidak lebih baik menggunakan 511 atau 591 kandungannya sedikit berbeda..

tepung ikan apa tidak pakai?
jagung giling, yang segar tentu lebih baik karena tidak menjamur dan bau apek.
hijau-hijauan juga bagus untuk pertumbuhan.
sisa nasi membuat pencernaan kurang baik bisa dilihat dari kotoran yang lengket berwarna coklat dan bau.
vitaminnya bagaimana?
jamu-jamuan?
faktor pencahayaan?
kelembaban kandang?
sanitasi kandang?
sirkulasi uadara?
suhu pada kandang?

Vitamin saya mengandalkan vitamin pada pakan. toh hasilnya juga bagus1
pakai vitamin iya ayam 1 atau 2 ekor masih bisa di kotol. tapi kalau ayam jumlahnya ratusan g mana?
jamu saya hanya untuk ayam tarung aja.......
di kandang yang penting ayam banyak g mati saya sudah senang......

tanya sedetail itu buat apa mas sawit???
yang saya tanyakan untuk melebihi dari indukan agar mendapat ayam yang kwalitas melebihi import itu bagaimana?

sugiarto wrote:

Kembangsawit wrote:

umuran 1hari pa tidak lebih baik menggunakan 511 atau 591 kandungannya sedikit berbeda..

tepung ikan apa tidak pakai?
jagung giling, yang segar tentu lebih baik karena tidak menjamur dan bau apek.
hijau-hijauan juga bagus untuk pertumbuhan.
sisa nasi membuat pencernaan kurang baik bisa dilihat dari kotoran yang lengket berwarna coklat dan bau.
vitaminnya bagaimana?
jamu-jamuan?
faktor pencahayaan?
kelembaban kandang?
sanitasi kandang?
sirkulasi uadara?
suhu pada kandang?

Vitamin saya mengandalkan vitamin pada pakan. toh hasilnya juga bagus1
pakai vitamin iya ayam 1 atau 2 ekor  masih bisa di kotol. tapi kalau ayam jumlahnya ratusan g mana?
jamu saya hanya untuk ayam tarung aja.......
di kandang yang penting ayam banyak g mati saya sudah senang......

tanya sedetail itu buat apa mas sawit???
yang saya tanyakan untuk melebihi dari indukan agar mendapat ayam yang kwalitas melebihi import itu bagaimana?

detail kata lain dari profesional.

seperti yang mas sugiarto inginkan, bisakah kita lakukan secara profesional ?

tentunya detail adalah kuncinya ?

waktu pengeraman dan jadwal penetasan, pemilihan telur dan indukan serta tes sperma juga dilakukan oleh ahlinya jika ingin menggunakan fasilitas profesional tersebut.

sehingga wajar jika kita ingin mengupayakan sesuatu dengan hasil maksimal tentu harus detail dari rencana, permulaan, isi, dan ending, kemudian barulah rangkuman.
setelah semua hal tersebut bisa dilaksanakan sesuai jadwal yang detail, maka kemudian kita bisa memutuskan bibit mana yang akan digunakan.

saya sendiri tidak melakukan secara detail, karena saya tidak profesional, hanya peternak kampung biasa.

Kembangsawit wrote:
detail kata lain dari profesional.

seperti yang mas sugiarto inginkan, bisakah kita lakukan secara profesional ?

tentunya detail adalah kuncinya ?

waktu pengeraman dan jadwal penetasan, pemilihan telur dan indukan serta tes sperma juga dilakukan oleh ahlinya jika ingin menggunakan fasilitas profesional tersebut.

sehingga wajar jika kita ingin mengupayakan sesuatu dengan hasil maksimal tentu harus detail dari rencana, permulaan, isi, dan ending, kemudian barulah rangkuman.
setelah semua hal tersebut bisa dilaksanakan sesuai jadwal yang detail, maka kemudian kita bisa memutuskan bibit mana yang akan digunakan.

saya sendiri tidak melakukan secara detail, karena saya tidak profesional, hanya peternak kampung biasa.

lha test sperma ini yang saya rasa belum pernah saya alami. walaupun tercatat secara detail di buatkan gelang stempel sayap. dll. itu kan cuma tanda. oohhh.. ini tanda ini anakan ayam ini supaya bisa jelas aja. ya to....

lha test sperma itu buat apa mas sawit. ayam aja pakai test sperma segala hehehe......
ayamku g ada yang mandul mas sawit hehehe.......

coba mas sawit jelsakan apa tujuanya test sperma.....???( itu aja kamu jawab dulu )

sugiarto wrote:

Kembangsawit wrote:
detail kata lain dari profesional.

seperti yang mas sugiarto inginkan, bisakah kita lakukan secara profesional ?

tentunya detail adalah kuncinya ?

waktu pengeraman dan jadwal penetasan, pemilihan telur dan indukan serta tes sperma juga dilakukan oleh ahlinya jika ingin menggunakan fasilitas profesional tersebut.

sehingga wajar jika kita ingin mengupayakan sesuatu dengan hasil maksimal tentu harus detail dari rencana, permulaan, isi, dan ending, kemudian barulah rangkuman.
setelah semua hal tersebut bisa dilaksanakan sesuai jadwal yang detail, maka kemudian kita bisa memutuskan bibit mana yang akan digunakan.

saya sendiri tidak melakukan secara detail, karena saya tidak profesional, hanya peternak kampung biasa.

lha test sperma ini yang saya rasa belum pernah saya alami. walaupun tercatat secara detail di buatkan gelang stempel sayap. dll. itu kan cuma tanda. oohhh.. ini tanda ini anakan ayam ini supaya bisa jelas aja. ya to....

lha test sperma itu buat apa mas sawit. ayam aja pakai test sperma segala hehehe......
ayamku g ada yang mandul mas sawit hehehe.......

coba mas sawit jelsakan apa tujuanya test sperma.....???( itu aja kamu jawab dulu )

tentunya bisa membuahi atau tidak?

dah deh harapan mas sugiarto aku mendukung, jika ingin " profesional "

nah mas sugiarto sudah menerapkan hal detail belum?
mulai bagaimana sih cara masuk kandang agar virus atau bakteri tidak mengkontaminasi anakan, indukan telur atau ayam yang ada di kandang?
detail itu aja yang sulit kita lakukan karena memang tata cara dan pengetahuan kita kurang.

saya percaya akan kemampuan finansial mas sugiarto.
kalau memang ingin membuat wacana profesional menjadi kenyataan, mari duduk bersama. diagendakan bersama ternak bersama dan proses seperti apa, kita kerjakan bersama. setidaknya belajar dulu inti pengembang biakan ayam secara higienis itu seperti apa dan bagaimana caranya?
terus terang saya sendiri ga tahu berternak profesional itu harus bagaimana? karena memang saya bukan peternak secara profesional, hanya secara kampungan mas.

jika memang mas sugiarto berkenan

Ayam ya kalahnya ama ayam,produk lokal yg bgs juga banyak,jgn menyerah sblm tanding,DON'T LOSE BEFORE WAR!

wawanblora wrote:Ayam ya kalahnya ama ayam,produk lokal yg bgs juga banyak,jgn menyerah sblm tanding,DON'T LOSE BEFORE WAR!

Setuju sekali Mas , coba ϑαπ beerusaha

alexusila (alexa farm) wrote:saya sangat setuju apabila tarung jalu tidak ada yg bisa diprediksi semua hal bisa saja terjadi nah kembali lagi ke inti diskusi apakah kalo jalu dibungkus seperti di kontes Papaji itu bisa terjadi????

Betul bang klo bungkus jalu di turnamen stamina dan tadah pukul ayam yg menentukan atau kondisi yg memang menentukan jarang ada istilah pukul satu klo main jalu bisa terjadi di turnamen.

KUCAY * wrote:Betul bang klo bungkus jalu di turnamen stamina dan tadah pukul ayam yg menentukan atau kondisi yg memang menentukan jarang ada istilah pukul satu klo main jalu bisa terjadi di turnamen.

Soal stamina dan tadah pukul, baik di kontes atau tarung pro, sama2 menentukan.

Bedanya :
Tarung kontes ala papaji lebih memperkecil faktor keberuntungan.
Sementara di tarung pro, keberuntungan lebih besar.

 

jaghana wrote:ayam kedu (asli) saya ini tulangnya tebal, lebih tebal dari ayam birma. mentalnya= berani tarung sampai mati. pukulnya keras pakai jalu pula, dan teknik ayam birma mirip dengan teknik ayam kedu saya ini...menghindar sambil nengok ngelihatin lawan dan lempar pukulan..eekekkekekek.

saya rasa org birma dulu beli ayam dari kandang mbahnya istri saya di magelang sana..lalu dibudidayakan disana.
              

wkkk..khas gaya awan matraman..  

btw, kebetulan di kandang emplek2 juga ada sepasang ayam kedu putih 1/2 up grade, karena proses risetnya (biar kayak peternak profesional dikit, walau sebenarnya 110% asli amatiran ndeso  ) belum selesai dan kayaknya kok masih juauhh dari selesai   

tapi, ini bukan kerjaan saya lho kang, beneran deh..saya cuman diminta nerusin inbreednya (kalau berjodoh), dan terus hasil turunannya nanti dicross sama ayam kampung kandang emplek2, begitu pesen siempunya ayam, yang nambah-nambahin repot gawean ke kandang emplek2 ini..
  

Kadirvanhoten wrote:

jaghana wrote:ayam kedu (asli) saya ini tulangnya tebal, lebih tebal dari ayam birma. mentalnya= berani tarung sampai mati. pukulnya keras pakai jalu pula, dan teknik ayam birma mirip dengan teknik ayam kedu saya ini...menghindar sambil nengok ngelihatin lawan dan lempar pukulan..eekekkekekek.

saya rasa org birma dulu beli ayam dari kandang mbahnya istri saya di magelang sana..lalu dibudidayakan disana.
              

wkkk..khas gaya awan matraman..  

btw, kebetulan di kandang emplek2 juga ada sepasang ayam kedu putih 1/2 up grade, karena proses risetnya (biar kayak peternak profesional dikit, walau sebenarnya 110% asli amatiran ndeso  ) belum selesai dan kayaknya kok masih juauhh dari selesai   

tapi, ini bukan kerjaan saya lho kang, beneran deh..saya cuman diminta nerusin inbreednya (kalau berjodoh), dan terus hasil turunannya nanti dicross sama ayam kampung kandang emplek2, begitu pesen siempunya ayam, yang nambah-nambahin repot gawean ke kandang emplek2 ini..
  

mantap mas walau belum sampai pada tahap selesai tapi hasil kerja nyata yg (y) (y)
\????/
? ??G??s..!!
?/ \
? ? dan kita hargai semoga bisa sampai selesai dan menhasilkan trah yg baru asli indonesia yg akan jadi pesaing import
Ga seperti yg suka mencla mencle ngebanggain ayam yg bukan hasil breedingnya sendiri dan yg cuma omdo
Salut saya
Lanjuut gaaannn

jaghana wrote:ayam kedu (asli) saya ini tulangnya tebal, lebih tebal dari ayam birma. mentalnya= berani tarung sampai mati. pukulnya keras pakai jalu pula, dan teknik ayam birma mirip dengan teknik ayam kedu saya ini...menghindar sambil nengok ngelihatin lawan dan lempar pukulan..eekekkekekek.

saya rasa org birma dulu beli ayam dari kandang mbahnya istri saya di magelang sana..lalu dibudidayakan disana.
              

Kalo ada yang harus digali/dibiayai (kalo mmg mampu) seharusnya memang milik negeri kita sendiri, kalo diperkenankan siap ikut uji coba/sharing mas Eko.

Cintai Alam Indonesia

bongkrek wrote:

jaghana wrote:ayam kedu (asli) saya ini tulangnya tebal, lebih tebal dari ayam birma. mentalnya= berani tarung sampai mati. pukulnya keras pakai jalu pula, dan teknik ayam birma mirip dengan teknik ayam kedu saya ini...menghindar sambil nengok ngelihatin lawan dan lempar pukulan..eekekkekekek.

saya rasa org birma dulu beli ayam dari kandang mbahnya istri saya di magelang sana..lalu dibudidayakan disana.
              

Kalo ada yang harus digali/dibiayai (kalo mmg mampu) seharusnya memang milik negeri kita sendiri, kalo diperkenankan siap ikut uji coba/sharing mas Eko.

Cintai Alam Indonesia

Semoga saja pak Bongkrek diperkenankan oleh mas Eko..sukur-sukur disusul banyak dulur-dulur lainnya..dan lebih bersukur lagi semisal menjadi agenda bersama yang digagas, dibahas dan direalisasikan oleh Pengda DKI..

Dan sekiranya benar-benar terealisasi dan Pengda Jateng juga masuk ataupun dilibatkan, yang saya berkeyakinan komandannya Pengda Jateng akan antusias dan suport juga, kandang emplek-emplek siap ikut di dalamnya, lewat Pengda jateng tentunya, dengan menyertakan 4 ekor betina blorok kampung tahap crossing, tetasan akhir maret-awal april 2013, yang di dalamnya mengalir darah ayam Jawa Kedu dari leluhurnya..
Masing-masing berkaki ijo, kuning, putih dan abu-abu..

Dengan catatan bisa lolos kualifikasi dari Pengda Jateng, wong masalahnya cuma peternak kampung 110% asli amatiran belaka sih..



Mohon maaf sebelumnya jika ada salah kata..

Salam Guyub..Salam mari bersama buktikan Merahmu..

Kadirvanhoten wrote:

bongkrek wrote:

jaghana wrote:ayam kedu (asli) saya ini tulangnya tebal, lebih tebal dari ayam birma. mentalnya= berani tarung sampai mati. pukulnya keras pakai jalu pula, dan teknik ayam birma mirip dengan teknik ayam kedu saya ini...menghindar sambil nengok ngelihatin lawan dan lempar pukulan..eekekkekekek.

saya rasa org birma dulu beli ayam dari kandang mbahnya istri saya di magelang sana..lalu dibudidayakan disana.
              

Kalo ada yang harus digali/dibiayai (kalo mmg mampu) seharusnya memang milik negeri kita sendiri, kalo diperkenankan siap ikut uji coba/sharing mas Eko.

Cintai Alam Indonesia

Semoga saja pak Bongkrek diperkenankan oleh mas Eko..sukur-sukur disusul banyak dulur-dulur lainnya..dan lebih bersukur lagi semisal menjadi agenda bersama yang digagas, dibahas dan direalisasikan oleh Pengda DKI..

Dan sekiranya benar-benar terealisasi dan Pengda Jateng juga masuk ataupun dilibatkan, yang saya berkeyakinan komandannya Pengda Jateng akan antusias dan suport juga, kandang emplek-emplek siap ikut di dalamnya, lewat Pengda jateng tentunya, dengan menyertakan 4 ekor betina blorok kampung tahap crossing, tetasan akhir maret-awal april 2013, yang di dalamnya mengalir darah ayam Jawa Kedu dari leluhurnya..
Masing-masing berkaki ijo, kuning, putih dan abu-abu..

Dengan catatan bisa lolos kualifikasi dari Pengda Jateng, wong masalahnya cuma peternak kampung 110% asli amatiran belaka sih..



Mohon maaf sebelumnya jika ada salah kata..

Salam Guyub..Salam mari bersama buktikan Merahmu..

aku pengen melu

nyimak para senior bae laahh....

Memilih ayam bagus, merawat, beternak, dan memilih gandeng sudah banyak dibahas di forum.
Sekarang tinggal prakteknya saja.

  

Kembangsawit wrote:

sugiarto wrote:justru itu mas sawait. saya tanya ke mas ary, mungkin saja bisa. alangkah baiknya mental ayam indonesia yang tidak pernah rusak. tapi memiliki tulangan dan postur seperti ayam dari luar. itu bagaimana caranya? masak kita pasrah saja.....
tulang kecil ya udah....cmn itu yang bisa saya ternak. memang ayam asia.....

orang luar aja bisa kenapa kita tidak. kita sudah di bawah naungan papaji secara tidak sengaja kita juga berforum. semakin banyak kita berfikir semakin banyak juga menemukan jalan keluarnya......

monggo yang lain memberi saran juga

ayooo kita bermusyawarah menuju ayam indonesia mendunia hahaha.......

tinggal tujuan dan prinsipnya mau bagaimana ?

apakah akan tetap memurnikan galur ayam lokal, atau membuat cross ayam lokal dengan import ?

galur murni dibiakkan hasilnya ya lokalan kampung itu sendiri, tulangan tetap segitu.
kalau mau di silangkan? ini tujuannya cari apa? tulangan, mental atau kinerja pukul?

nah mas sugiarto ini ingin memuliakan lokal sebagai petarung tanpa persilangan. atau memiliki tujuan kawin silang untuk meningkatkan tulangan ayam lokal ?

Ayam lokal
kriteria tulangan kecil
mental bertarung hanya sebentar, gerilya
stamina mudah kedodoran


Ayam import
kriteria tulangan besar
mental bertarung tempo lama, mudah rusak
stamina kuat

bagaiaman menurut mas sugiarto ?

ayam lokal (kampung) memiliki tulangan yg tipis mungkin karena rata2 masyarakat di indonesia ini memeliharanya secara liar dan asal-asalan dalam pemberian pakannya.
MUNGKIN akan lain cerita jika pemeliharaannya sama dengan memelihara ayam bangkok.
meskipun tidak mudah dan memakan waktu yg lama, secara berangsur-angsur akan memperbaiki kualitas tulangannya. masalah teknik, ayam kampung cukup lincah dalam mencari ruang untuk memukul.
ini hanya argumen saya saja. buktinya sedang dalam proses. hehehehehe      

suhufi wrote:

Kembangsawit wrote:

sugiarto wrote:justru itu mas sawait. saya tanya ke mas ary, mungkin saja bisa. alangkah baiknya mental ayam indonesia yang tidak pernah rusak. tapi memiliki tulangan dan postur seperti ayam dari luar. itu bagaimana caranya? masak kita pasrah saja.....
tulang kecil ya udah....cmn itu yang bisa saya ternak. memang ayam asia.....

orang luar aja bisa kenapa kita tidak. kita sudah di bawah naungan papaji secara tidak sengaja kita juga berforum. semakin banyak kita berfikir semakin banyak juga menemukan jalan keluarnya......

monggo yang lain memberi saran juga

ayooo kita bermusyawarah menuju ayam indonesia mendunia hahaha.......

tinggal tujuan dan prinsipnya mau bagaimana ?

apakah akan tetap memurnikan galur ayam lokal, atau membuat cross ayam lokal dengan import ?

galur murni dibiakkan hasilnya ya lokalan kampung itu sendiri, tulangan tetap segitu.
kalau mau di silangkan? ini tujuannya cari apa? tulangan, mental atau kinerja pukul?

nah mas sugiarto ini ingin memuliakan lokal sebagai petarung tanpa persilangan. atau memiliki tujuan kawin silang untuk meningkatkan tulangan ayam lokal ?

Ayam lokal
kriteria tulangan kecil
mental bertarung hanya sebentar, gerilya
stamina mudah kedodoran


Ayam import
kriteria tulangan besar
mental bertarung tempo lama, mudah rusak
stamina kuat

bagaiaman menurut mas sugiarto ?

ayam lokal (kampung) memiliki tulangan yg tipis mungkin karena rata2 masyarakat di indonesia ini memeliharanya secara liar dan asal-asalan dalam pemberian pakannya.
MUNGKIN akan lain cerita jika pemeliharaannya sama dengan memelihara ayam bangkok.
meskipun tidak mudah dan memakan waktu yg lama, secara berangsur-angsur akan memperbaiki kualitas tulangannya. masalah teknik, ayam kampung cukup lincah dalam mencari ruang untuk memukul.
ini hanya argumen saya saja. buktinya sedang dalam proses. hehehehehe      

Ayam lokal dari Terminal Ayam (si Seven) ada yang sudah menang 5x dikelas undangan pasar rebo, bahkan pertarungan terakhir lawan yang dikalahkan adalah ayam import yang punya rekor menang 14x sebelumnya tapi cukup 2 airan saja selesai dengan ayam lokal kita.ke..ke..ke..ke..ke.......

Jauh sebelumnya ayam lokal dari Terminal Ayam (si Walet) juga pernah draw posisi unggul atas ayam Birma import yang sudah punya rekor menang 9x sebelumnya, hasil akhir draw akibat ayam kita pendarahan hebat tapi lawannya yang birma import patah leher, patah patuk dan rusak, sedangkan ayam kita setelah pertarungan tersebut masih diaduin dan meraih kemenangan2 lagi..ke..ke..ke..ke...ke....

Juga si Patas ayam lokal kita produk Terminal Ayam berhasil mencabut nyawa ayam import yang sengaja didatangkan dari Thailand khusus untuk dipertemukan dengan si Patas, setelah sebelumnya mengamati sepak terjang si Patas salah seorang bebotoh kondang dari Palembang terbang ke Thailand untuk mencari lawan yang dianggap akan mampu mengalahkan si Patas, 2 air pertama memang ayam import mampu mendominasi pertarungan tapi masuk airan ke 3 jalu si Patas menamatkan riwayat ayam import diarena..ke..ke..ke..ke...ke....  

WOW..mantabs..maksudnya ayam import itu ory terjun langsung dari negara lain...
terus ayam lokal ayam yang diternak disini yang dulu bapak sama ibunya asalnya dari negara lain juga istilahnya F 1 atau F16 hehe ? atau ayam yang silangan dengan ayam kampung hehe bingung dengan sebutan lokal...maaf newbi pengen tau buanget...    

dody boced wrote:WOW..mantabs..maksudnya ayam import itu ory terjun langsung dari negara lain...
terus ayam lokal ayam yang diternak disini yang dulu bapak sama ibunya asalnya dari negara lain juga istilahnya F 1 atau  F16 hehe ? atau ayam yang silangan dengan ayam kampung hehe bingung dengan sebutan lokal...maaf newbi pengen tau buanget...    

Ayam import adalah ayam ditetaskan, dibesarkan dan langsung didatangkan dari luar negeri.........................

Ayam lokal adalah ayam yang diternakkan, ditetaskan dan dibesarkan didalam negeri.........................

Apakah ayam import pasti lebih baik dari yang lokal bukti sebaliknya sudah sering kita temukan......................

Apakah ayam import sudah pasti juga galur murni asli dari negara tersebut? belum tentu karena negara2 tersebut didukung oleh pemerintahnya memang mengembangnkan variant ayam dari berbagai negara yang disilangkan untuk mendapatkan kualitas terbaik/komplit melengkapi kekurangan variant lokal mereka...........................

Trend saat ini di negara sana, hampir semua peternak mengembangkan jenis pakhoy atau berbau pakhoy karena pasar utama mereka orang Indonesia sangat fanatik dengan jenis tersebut, pokoknya asal disebut pakhoy atau ada unsur pakhoynya kata mereka pasti akan diborong orang Indonesia sekalipun tarungnya tidak jelas...ke..ke..ke..ke...

      

Hendro wrote:

dody boced wrote:WOW..mantabs..maksudnya ayam import itu ory terjun langsung dari negara lain...
terus ayam lokal ayam yang diternak disini yang dulu bapak sama ibunya asalnya dari negara lain juga istilahnya F 1 atau  F16 hehe ? atau ayam yang silangan dengan ayam kampung hehe bingung dengan sebutan lokal...maaf newbi pengen tau buanget...    

Ayam import adalah ayam ditetaskan, dibesarkan dan langsung didatangkan dari luar negeri.........................

Ayam lokal adalah ayam yang diternakkan, ditetaskan dan dibesarkan didalam negeri.........................

Apakah ayam import pasti lebih baik dari yang lokal bukti sebaliknya sudah sering kita temukan......................

Apakah ayam import sudah pasti juga galur murni asli dari negara tersebut? belum tentu karena negara2 tersebut didukung oleh pemerintahnya memang mengembangnkan variant ayam dari berbagai negara yang disilangkan untuk mendapatkan kualitas terbaik/komplit melengkapi kekurangan variant lokal mereka...........................

Trend saat ini di negara sana, hampir semua peternak mengembangkan jenis pakhoy atau berbau pakhoy karena pasar utama mereka orang Indonesia sangat fanatik dengan jenis tersebut, pokoknya asal disebut pakhoy atau ada unsur pakhoynya kata mereka pasti akan diborong orang Indonesia sekalipun tarungnya tidak jelas...ke..ke..ke..ke...

      
 
 

Terminal Ayam kapan diluncurkan lagi pak?   

Terminal ayam emang uhuy.......sukses buat pak Hendro