AYAM WISID/WATAK MENANGAN

Watak = sifat = bakat.
Watak = bakat = karakter, merupakan pembawaan atau jati diri si jago sehingga dia menjadi menangan
Yang jadi pertanyaan, apakah ada sifat menang...??
Saya tidak membahas sifat menang silahkan klo sampeyan mau membahasnya lebih dalam dan perlu diketahui menang dan menangan punya arti yang berbeda, menang = 1 x sedangkan menangan = beberapa kali atau berkali kali
Sifat diturunkan oleh kedua indukannya. Kalau menang dianggap sebuah sifat, apakah menang bisa diturunkan?? Apakah semua ayam yg menang anaknya pasti menang juga??
Menang memang tidak bisa diturunkan dan sepertinya ditulisan saya menyebutkan bahwa saya setuju dengan anda bahwa untuk menang membutuhkan proses, heran juga kok malah melenceng ke masalah keturunan
sy rasa tidak...
Itulah sy sebut, menang bukan sebuah sifat/watak.
Saya rasa juga tidak karena menang memang bukan watak tapi menangan ceritanya lain



Selama ini banyak hobiis yg salah kaprah dgn menyebut menang adlh sebuah sifat/watak. Kalau bapaknya menang puluhan kali, beranggapan anaknya juga akan menang.
Ketika anaknya kalah, bingunglah kita....
Saya tidak membicarakan masalah keturunan tapi klo anda mau membahasnya lebih mendalam silahkan

Padahal yg diturunkan adlh bakat, karakter dan sifat lain yg bisa menunjang ayam tsb menjadi pemenang.
Contoh : karakter solah, karakter pukul, mental baja, bentuk fisik, warna, dll.
Gabungan ciri fisik dan karakter inilah yg membentuk kualitas ayam sbg modal dasar.
Saya tidak membicarakan masalah keturunan tapi klo anda mau membahasnya lebih mendalam silahkan
Kemudian masuklah campur tangan manusia dgn cara merawat, melatih, dan mencarikan tandingan yg pas, sehingga ayam tsb bisa menang.
Untuk menang memang butuh proses
Jadi, sy rasa salah kalau menyebut menang itu adlh sebuah watak/sifat, krn didalamnya sudah ada unsur campur tangan manusia.
Saya rasa juga tidak karena menang memang bukan watak tapi menangan ceritanya lain
Sementara watak/sifat tidak bisa diintervensi oleh manusia.
Disinilah inti permasalahannya : ada jago yang memang secara alamiah mempunyai pembawaan/watak/karakter menangan tetapi ada jago yang sudah dirawat mantap ee.. ada saja jalanya untuk kalah walaupun dia sudah unggul (sesuatu yang memang susah difahami secara nalar)
Baik si sultan, jagal, lenox, ambles, atau apapun namanya, bisa menang krn campur tangan manusia. Bukan semata2 krn watak atau sifatnya.
Memang betul dan dengan menyebut kata bukan semata2 artinya secara bawah sadar anda pun setuju bahwa watak atau karakter atau bakat menangan memang ada

Salam JK

Sy memang tidak suka segala sesuatu yg berbau 'untung-untungan'. Sy lebih suka hal2 yg pasti. Maka sy hanya memelihara ayam dgn tingkat kepastian yg lebih baik. Solah bagus, pukul bersih, mental baja, dll, dsb.
Ayam yg hanya mengandalkan keberuntungan ketika diadu, asor, dipukulin dulu, baru membalas untung2an di ronde terakhir, berapapun jumlah kemenangannya sudah sy apkir sejak lama.
Kemenangan bukan sebuah keberuntungan tapi hasil jerih payah yang dilakukan oleh jagoan kita, amat sangat menyedihkan sekali klo hasil jerih payah jagoan kita disebut keberuntungan
Bagaimanapun, sy sadar, bahwa faktor keberuntungan ini tidak bisa dihilangkan. Tapi dengan mencari ayam yg benar2 berkualitas, maka tingkat 'untung-untungan' bisa diperkecil.
Dalam adu ayam, menurut saya pribadi, tidak ada istilah keberuntungan atau untung2an karena kemenangan adalah proses seperti yang selalu dan berkali2 anda sebutkan


Nah, ini tergantung darimana kita menilai. Khan udah sy bilang, bagi pemenang, menganggap ini adlh wisid. Tapi bagi pihak musuh yg kalah, ini dianggap keberuntungan.
Menurut saya pribadi wisid berhubungan dengan situasi, contoh si AC (menang 1X) dari rumah sehat sudah tanding T sudah dikumpulkan ee... gak tahunya matanya berair mo snot pada saat diadu ee... ternyata musuhnya (menang 4x dibawah 2 ronde) juga tidak dalam kondisi bagus, jadi we menangnya 4 ronde karena diadu sambil pening kepala

Salam JK

Joko wrote:Memang betul dan dengan menyebut kata bukan semata2 artinya secara bawah sadar anda pun setuju bahwa watak atau karakter atau bakat menangan memang ada

Khan udah dibilang, sy ngga setuju.

Tapi terserah mas Joko deh...
Bagi saya, watak = sifat. Ada juga yg menyebutnya sbg karakter atau bakat. Sy kira sama saja.
Menurut saya, watak, sifat, bakat, karakter, semua adlh hasil keturunan dari kedua induknya.
Tidak mungkin manusia merubah watak, sifat, bakat atau karakter ayam.

Sementara menang, kalah, menangan, kalahan atau apalah namanya, itu semua hasil proses.

Ini pendapat saya.
Jangan dipertanyakan lagi ya...??

Joko wrote:
Dalam adu ayam, menurut saya pribadi, tidak ada istilah keberuntungan atau untung2an karena kemenangan adalah proses seperti yang selalu dan berkali2 anda sebutkan

Emang Wisid itu apa sih...??
Apa bedanya dgn hoki atau keberuntungan??
Sampeyan sangat percaya Wisid, sangat percaya katuranggan, percaya sisik bertuah, fanatik dgn primbon, seharusnya percaya juga dgn keberuntungan/hoki.
Ngga konsisten nih...

Joko wrote:
Menurut saya pribadi wisid berhubungan dengan situasi, contoh si AC (menang 1X) dari rumah sehat sudah tanding T sudah dikumpulkan ee... gak tahunya matanya berair mo snot pada saat diadu ee... ternyata musuhnya (menang 4x dibawah 2 ronde) juga tidak dalam kondisi bagus, jadi we menangnya 4 ronde karena diadu sambil pening kepala

Itu khan penilaian dari sisi sampeyan. Misalkan sy waktu itu jadi penonton, maka sy akan bilang "Wah, beruntung itu ayam mas Joko. Kalau saja punya si A sehat dan fit 100%, pasti ayam mas Joko udah kalah 2 ronde saja."
Sampeyan sbg pemilik menyebutnya 'wisid'. Tapi sy sbg 'orang luar' menyebutnya hoki/keberuntungan. Wisid, beruntung, hoki, beda2 tipis lah... tergantung dari sisi mana kita melihat.

Ijinkan saya ikut nimbrung....

kalau saya sih setuju 100% dengan Mas Ary tentang proses untuk menghasilkan jagoan yang berkualitas karena memang hasilnya sangat terukur dan lebih pasti.

tapi apa yang di sampaikan Mas Joko tentang wisid / watak menangan sebenarnya memang ada......tapi bersifat kasuistik...atau terjadi hanya pada ayam-ayam tertentu...atau situasi tertentu , yang biasanya terjadi pada orang-orang tertentu. hal seperti ini biasanya merupakan masalah keyakinan sang botoh tentang ayam jagoannya. rasanya sulit untuk bicara tentang sesuatu yang abstrak jika seseorang tidak memiliki keyakinan tentang wisid / watak menangan seekor ayam.
mungkin ilmu tentang wisid ini hanya diketahui oleh orang-orang seperti Mas Joko.

pada akhirnya toh hasil akhir diarena lah yang dijadikan ukuran.......kalo menang dengan baik, maka jagoan itu pantas di sebut jagoan terlepas dia punya watak menangan atau tidak.....

maaf kalo salah.....

seperti halnya orang tua =pemilik ayam,
mereka memiliki standart yg berbeda dalam menilai keberhasilan / baik buruknya seekor ayam;
1. Ada yg merasa senang ketika melihat anaknya pintar / cerdas = solah.
2. Ada yg belum puas, jika belum mendapat pekerjaan = menang. dgn alasan kepintaran belum menjamin pekerjaan yg layak.
3. Dan kebanyakan ortu senang n merasa berhasil jika melihat anaknya mendapatkan pekerjaan /uang yg cukup, apalagi kalo cerdas he2

So itu semua tergantung kita dalam melihatnya.
Apakah hasil akhir atau awal saja misalnya solah / menang tadi.....
Semua tergantung dan terserah masing2.....

Begitu juga pencari bakat yg saya ibaratkan calon2 mertua he he
1. Ada yg mencari calon menantu yg cerdas alias pintar.
2. Ada juga yg mencari yg sudah bekerja.

Nah ketika anda mencari menantu / ayam, anda tahu posisi yg anda inginkan

Nb: Bisaan urang nya


Wakakakakakakakak

saya bingung apa ada ayam yang punya watak menangan?klo ada saya mau atu dong
jadi ga usah repot2 ngurusin kan dah dr sononya punya watak menangan...

Mas Joko vs Bung Admin = bkn perseteruan, justru memberikan khasanah keilmuan ttg seni beladiri ayam dr sudut pandang yg berbeda, tp menunjukkan kualitasnya sbg dua orang yg sangat fasih benar mengulas si petarung. Salut....

salut untuk pak joko,berani VOCAL dgn mas admin,yg disegani banyak member.

rp0084 wrote:salut untuk pak joko,berani VOCAL dgn mas admin,yg disegani banyak member.

JOKO : Jago Omong n KOmen

Wakakakakakakakak

Urang Lembur wrote:

rp0084 wrote:salut untuk pak joko,berani VOCAL dgn mas admin,yg disegani banyak member.

JOKO : Jago Omong n KOmen

Wakakakakakakakak

mantaaaaappppppppp. wakaxkakxkakxkakx

opik_98 wrote:saya bingung apa ada ayam yang punya watak menangan?klo ada saya mau atu dong
jadi ga usah repot2 ngurusin kan dah dr sononya punya watak menangan...

Saya "rada" setuju nih sama candaan mas opick (becanda atau serius mas opick?) hehehe....kalo ada ayam yg punya wisit menangan seharusnya ga perlu dirawat tuh, lepas aja dikebon, ga perlu makanan istimewa, obat2an mahal atau jamu untuk stamina....kan sudah watak menangan, bagaimanapun kondisinya dan siapapun pemiliknya (profesional atau amatir...senior atau junior), ayam dengan wisit menangan seharusnya tetap menang kalo diadu. Kalo masih terpengaruh oleh siapa yg punya, jangan2 bukan ayamnya yg punya wisit menangan, tapi pemiliknya....hehehe. (Tapi ini cuma becanda loh, tdk didasari oleh ilmu ilmiah ataupun ilmu katuranggan).
Salam.

Saya setuju dgn mas Ary, gax ada namanya watak/sifat ayam menangan.. Syarat ayam aduan yg baik adalah memiliki tehnik serta pukulan yg bgs, ini hal tehnis yg wajib dipenuhi karena secara otomatis mempengaruhi kans kita utk menang..
Non tehnisnya ya spt faktor luck, contoh:
- Ayam saya biasa2 saja kualitasnya serta gax bgtu sehat ketika dibawa ke kalangan,
lalu ketemu musuh yg kualitasnya lbh jelek & lbh kurang sehat, kemudian ayam saya menang. Sungguh beruntung bukan saya dpt musuh yg demikian..
Lalu, Ketika ayam saya kalah sewaktu bertemu ayam yg sebenarnya secara hal tehnis dibawah ayam saya, apakah itu dpt disebut bahwa si musuh memiliki watak/sifat menangan..?
Ngga saya rasa..
Sekali lg saya pribadi lbh setuju kl hal tehnis dijadikan acuan utama dibandingkan menang lalu berkata,
''dasar ayam mau menang, biarpun asor tetap aja bs menang''.


Salam, Peace..

Saya pribadi prcaya stiap ayam punya wisid'y masing2 ko,saya prcaya wisid pd ayam itu ada!,ayam wisid(di kampung saya juga pake istilah 'wisid),ayam wisid tuh(ayam yg tingkat hoky/kbruntungan tinggi),ada aja jalan buat menang'y,prcaya ga prcaya si...

Administrator wrote:
Khan udah dibilang, sy ngga setuju.

Tapi terserah mas Joko deh...
Bagi saya, watak = sifat. Ada juga yg menyebutnya sbg karakter atau bakat. Sy kira sama saja.
Menurut saya, watak, sifat, bakat, karakter, semua adlh hasil keturunan dari kedua induknya.
Tidak mungkin manusia merubah watak, sifat, bakat atau karakter ayam.

Sementara menang, kalah, menangan, kalahan atau apalah namanya, itu semua hasil proses.

Ini pendapat saya.
Jangan dipertanyakan lagi ya...??

Saya tidak pernah bertanya tapi memberi jawab atas ulasan anda, nah sekarang saya juga mo memberi tahu anda :
1. Minggu kemarin si Loket menang lagi 1 ronde 5 menit,
2. Pada pertemuan papaji berikutnya secara khusus saya mo menjajal ternakan baru karangtineung melawan ternakan anda kebon jeruk, jago2 muda belum ambrol umur 9-10 bulan, sistemnya diabar saja 2 - 3 ronde taji dibungkus plester.

Tujuan saya yang no 2 adalah untuk mengukur tingkat keberhasilan dari segi kualitas hasil ternakan karangtineung, kenapa kebon jeruk?
1. Kualitas ternakan kebon jeruk sudah diatas rata2,
2. Saya yakin mas Ary tidak akan layu sebelum bertanding

Salam JK

Emang Wisid itu apa sih...??
Apa bedanya dgn hoki atau keberuntungan??
Sampeyan sangat percaya Wisid, sangat percaya katuranggan, percaya sisik bertuah, fanatik dgn primbon, seharusnya percaya juga dgn keberuntungan/hoki.
Ngga konsisten nih...

Menang judi bola, menang lotere, menang sdsb, itu keberuntungan tetapi klo ayam jago kita di adu dan menang maka tidak ada istilah keberuntungan.

Itu khan penilaian dari sisi sampeyan. Misalkan sy waktu itu jadi penonton, maka sy akan bilang "Wah, beruntung itu ayam mas Joko. Kalau saja punya si A sehat dan fit 100%, pasti ayam mas Joko udah kalah 2 ronde saja."
Sampeyan sbg pemilik menyebutnya 'wisid'. Tapi sy sbg 'orang luar' menyebutnya hoki/keberuntungan. Wisid, beruntung, hoki, beda2 tipis lah... tergantung dari sisi mana kita melihat.

Lho memang ulasan saya ditujukan untuk yang punya ayam bukan penonton, sebodo teuing sama penonton

Salam JK

Kalo mendebatkan sesuatu dengan referensi yg berbeda pasti ga akan ada titik temunya. Tentu saja kitab betal jemur dan primbon ga akan nyambung dengan artikel atau tulisan ilmiah. Tapi itu kembali ke kita masing2 mau pilih yang mana, pada akhirnya pembuktian yg sebenarnya adalah gimana nantinya anakan2 dan ternakan yg dihasilkan dalam jangka panjang. Maaf kalo saya menyela pembicaraan para senior hehehe.

Joko wrote:
Saya tidak pernah bertanya tapi memberi jawab atas ulasan anda, nah sekarang saya juga mo memberi tahu anda :
1. Minggu kemarin si Loket menang lagi 1 ronde 5 menit,

Ooo... makasih pemberitahuannya. hebat... hebat...

Joko wrote:
Tujuan saya yang no 2 adalah untuk mengukur tingkat keberhasilan dari segi kualitas hasil ternakan karangtineung, kenapa kebon jeruk?
1. Kualitas ternakan kebon jeruk sudah diatas rata2,

Mudah2an sy bisa datang.
Tapi sebetulnya kalo penasaran, ngapain tunggu pertemuan sih...??
Tinggal telpon atau PM saya... "Mas, sy mau main ke tempat sampeyan. Hari.... tanggal.... jam... Mau iseng gebrak nih. Bawa ayam muda ..... ekor."
Beres khan...??

Joko wrote:
2. Saya yakin mas Ary tidak akan layu sebelum bertanding

Nada kalimatnya sedikit berbau provokasi nih...
hehehe...
Ngga mempan mas...
hahaha...

Joko wrote:Menang judi bola, menang lotere, menang sdsb, itu keberuntungan tetapi klo ayam jago kita di adu dan menang maka tidak ada istilah keberuntungan.[/color]

Kalo menurut saya sih, sampeyan masih percaya wisid, ya sama saja masih percaya ada keberuntungan dalam adu ayam.
Bicara wisid dan keberuntungan, bagi saya kita membicarakan 'benda' yg sama. Ibaratnya kita membicarakan sebuah koin. Yang satu melihat dari salah satu sisi, sementara yg lain melihat dari sisi sebaliknya.
Berhubung sy belum mendapatkan definisi yg resmi tentang apa itu WISID, maka khawatir terjadi debat kusir, mohon maaf, sy akhiri diskusi ini.

Joko wrote:Lho memang ulasan saya ditujukan untuk yang punya ayam bukan penonton, sebodo teuing sama penonton

Wah, kayanya kita cocok nih.... ulasan sy juga ditujukan utk orang lain yg netral (penonton). Sabodo teuing dgn yg punya ayam.
Giliran beruntung menang dibilang WISID. Giliran kalah apes dibilang ga hoky.
hehehe...

JOKO LU UDAH KEBANYAKAN OMONG, TAPI GA KALAH BANYAK BOHONGNYA !

eko wrote:JOKO LU UDAH KEBANYAKAN OMONG, TAPI GA KALAH BANYAK BOHONGNYA !

Kog jadi gini sich???

Biarkan orang berpendapat, apakah ada bukti bahwa seseorang telah berbohong?

eko wrote:JOKO LU UDAH KEBANYAKAN OMONG, TAPI GA KALAH BANYAK BOHONGNYA !

Saya yakin 100% Mas Joko tidak berbohong....

nah lho,ada bikin onar deh?siapa ya?

eko wrote:JOKO LU UDAH KEBANYAKAN OMONG, TAPI GA KALAH BANYAK BOHONGNYA !

wah wah wah .......kog jadi demikian @ eko ....Klw berlainan pendapat sih syah syah saja ,,jika sampai menuduh langsung sepertinya ada masalah pribadi diantaranya .....kan lebih baik secara jantan selesaikan sendiri diluar bukan diforum ini......... yang selama ini kita sudah membangun tali silahturami .

Waduh... kayanya mulai tidak kondusif nih...
Daripada bablas keterusan jadi rame, threat sy gembok aja yaa....

Mohon maaf sebelumnya.