BODY HITTER ATO PLUCKER, PROSPEK NGLAWAN SEGALA TYPE AYAM?

kompetisi d youtube thailand bagi saya adalah sebuah pemicu koreksi n mawas diri peternakan jago saya, sebab dari jago2 yang berlaga sudah yang terbaik d kelasnya, perkiraan crossbreednya juga acuan, contoh ada ayam ukuran saigon yang cukup besar dengan tehnik burma n nglawan tehnik nyusup, wahwah menurutku istimewa. saya juga ngamati babon2 yang d test tarungnya, wah langka d kita. kemungkinan bisa usaha budidaya type pukul cepat ke leher n badan. saya sungguh kagum jenis plucker n soldout tapi ke badan, cepat sekali menundukkan lawan walaupun lawan bertahan dalam sia2. bang admin komentnya ya n papajier juga, yang peduli mutu. please

NUR WAKHID wrote:kompetisi d youtube thailand bagi saya adalah sebuah pemicu koreksi n mawas diri peternakan jago saya, sebab dari jago2 yang berlaga sudah yang terbaik d kelasnya, perkiraan crossbreednya juga acuan, contoh ada ayam ukuran saigon yang cukup besar dengan tehnik burma n nglawan tehnik nyusup, wahwah menurutku istimewa. saya juga ngamati babon2 yang d test tarungnya, wah langka d kita. kemungkinan bisa usaha budidaya type pukul cepat ke leher n badan. saya sungguh kagum jenis plucker n soldout tapi ke badan, cepat sekali menundukkan lawan walaupun lawan bertahan dalam sia2. bang admin komentnya ya n papajier juga, yang peduli mutu. please

Memang betul karena jarang ayam tahan dipukul badan, pakhoy style dgn pukul badan yg baik dan daya tahan yg baik memang secara teoritis susah dihadapi, mungkin teknik kuda lari yg pranggal awalnya ke arah paha dan badan agak beimbang, maaf kalau salah karena kurang pengalaman.

arti plucker pukul badan terkadang bulu dibuat rontok

Memang betul..! Kalau ketemu musuh sm ayam pukul-badan..., bener2 bikin mumet...! Apalagi kl pukulannya..berat..., dan gancang...!! Bikin keringat dingin...!!!

Untuk pukulan, sy rasa semua setuju. Mau pukul ke badan, leher, tenggorokan, atau kepala, semua sama baik asalkan akurasi dan bobot pukulnya bagus.
Orang bilang, 'ayam kalah krn dipukul'. Ini benar sekali.

Tapi kalau kita cermati lagi ayam2 yg turun di pro arena atas maupun thailand sana, semua memiliki pukulan yg sama bagus. Perbedaan hanya di teknik/gaya tarungnya saja.
Ayam yg memiliki pukulan luar biasa jadi tidak maksimal krn 'di akali' musuhnya yg teknik 'bukan maunya'. Pukulan 'sulap' jadi tidak keluar.

Contoh saja beberapa tahun belakangan Birma 'naik daun' krn dianggap berhasil mengecoh gaya tarung BK. Apakah ini krn pukulan BK kalah bagus sama Birma?
Sy kira tidak. BK juga punya pukulan yg bagus. Hanya saja gaya tarung birma bukan jodohnya BK.

Kemudian muncul fenomena Pakhoi utk mengantisipasi Birma. Ini juga dianggap berhasil krn Birma jadi 'mati gaya' ketika menghadapi Pakhoy.
Apa ini berarti pukulan Pakhoy lebih bagus? Sepertinya bukan itu penyebabnya. Melainkan gaya tarung pakhoy yg bukan padanan utk birma.

Entah gaya apalagi yg akan keluar utk menutup gaya terakhir yg lagi trend.

Kesimpulannya,
Era modern seni ayam laga tidak lagi didominasi 'adu pukul'. Beradu pukulan seperti layaknya adu penalti tanpa kita sadari sudah ditinggalkan.
Berganti era 'adu cerdik' krn pukulan bagus rata2 sudah mutlak dimiliki ayam petarung.
Siapa yg paling sedikit menerima pukulan dan sekaligus banyak melancarkan pukulan, kemungkinan besar dialah pemenangnya.
Mereka yg masih mengandalkan 'tos-tosan' adu pukul, lambat laun akan tereliminasi 'diakali' kecerdikan musuhnya dan bukan krn kalah kualitas pukulan.

Pendapat 'ayam kalah krn dipukul' sepertinya harus segera 'digeser' dgn 'ayam kalah krn di akalin'.
hehehe...


Tantangan buat kita saat ini bukanlah mengikuti trend gaya tarung. Tapi harus selangkah lebih maju yaitu mengantisipasi trend yg sedang berkembang supaya kita tidak tertinggal dibelakang.

silakan ditambahkan.

Administrator wrote:Untuk pukulan, sy rasa semua setuju. Mau pukul ke badan, leher, tenggorokan, atau kepala, semua sama baik asalkan akurasi dan bobot pukulnya bagus.
Orang bilang, 'ayam kalah krn dipukul'. Ini benar sekali.

Tapi kalau kita cermati lagi ayam2 yg turun di pro arena atas maupun thailand sana, semua memiliki pukulan yg sama bagus. Perbedaan hanya di teknik/gaya tarungnya saja.
Ayam yg memiliki pukulan luar biasa jadi tidak maksimal krn 'di akali' musuhnya yg teknik 'bukan maunya'. Pukulan 'sulap' jadi tidak keluar.

Contoh saja beberapa tahun belakangan Birma 'naik daun' krn dianggap berhasil mengecoh gaya tarung BK. Apakah ini krn pukulan BK kalah bagus sama Birma?
Sy kira tidak. BK juga punya pukulan yg bagus. Hanya saja gaya tarung birma bukan jodohnya BK.

Kemudian muncul fenomena Pakhoi utk mengantisipasi Birma. Ini juga dianggap berhasil krn Birma jadi 'mati gaya' ketika menghadapi Pakhoy.
Apa ini berarti pukulan Pakhoy lebih bagus? Sepertinya bukan itu penyebabnya. Melainkan gaya tarung pakhoy yg bukan padanan utk birma.

Entah gaya apalagi yg akan keluar utk menutup gaya terakhir yg lagi trend.

Kesimpulannya,
Era modern seni ayam laga tidak lagi didominasi 'adu pukul'. Beradu pukulan seperti layaknya adu penalti tanpa kita sadari sudah ditinggalkan.
Berganti era 'adu cerdik' krn pukulan bagus rata2 sudah mutlak dimiliki ayam petarung.
Siapa yg paling sedikit menerima pukulan dan sekaligus banyak melancarkan pukulan, kemungkinan besar dialah pemenangnya.
Mereka yg masih mengandalkan 'tos-tosan' adu pukul, lambat laun akan tereliminasi 'diakali' kecerdikan musuhnya dan bukan krn kalah kualitas pukulan.

Pendapat 'ayam kalah krn dipukul' sepertinya harus segera 'digeser' dgn 'ayam kalah krn di akalin'.
hehehe...


Tantangan buat kita saat ini bukanlah mengikuti trend gaya tarung. Tapi harus selangkah lebih maju yaitu mengantisipasi trend yg sedang berkembang supaya kita tidak tertinggal dibelakang.

silakan ditambahkan.

ulasan yg menarik

nice info

treand yang terus berlanjut adlah klangenan, dengan mistik mungkin ga akan punah tuh trend...


ayam bisa dibuat anti jalu dan lain sebagainya...


mungkin ada yang lain

Kembangsawit wrote:treand yang terus berlanjut adlah klangenan, dengan mistik mungkin ga akan punah tuh trend...
ayam bisa dibuat anti jalu dan lain sebagainya...

Kalau ada yg kaya begini, pasti sudah kaya raya 7 turunan.

Administrator wrote:

Kembangsawit wrote:treand yang terus berlanjut adlah klangenan, dengan mistik mungkin ga akan punah tuh trend...
ayam bisa dibuat anti jalu dan lain sebagainya...

Kalau ada yg kaya begini, pasti sudah kaya raya 7 turunan.

bisa juga dengan kalimat ini bang " ayam menang dengan ayam, ayam kalah dengan ayam"


dan biasanya mereka yang suka taji bisa pakai mistik ini, jika adu bk banyak juga bang..didaerah maupun kota juga banyak menggunakan hal mistik tersebut...


terbantahkan oleh kalimat
" ayam menang dengan ayam, ayam kalah dengan ayam"

Kembangsawit wrote:

Administrator wrote:

Kembangsawit wrote:treand yang terus berlanjut adlah klangenan, dengan mistik mungkin ga akan punah tuh trend...
ayam bisa dibuat anti jalu dan lain sebagainya...

Kalau ada yg kaya begini, pasti sudah kaya raya 7 turunan.

bisa juga dengan kalimat ini bang " ayam menang dengan ayam, ayam kalah dengan ayam"


dan biasanya mereka yang suka taji bisa pakai mistik ini, jika adu bk banyak juga bang..didaerah maupun kota juga banyak menggunakan hal mistik tersebut...


terbantahkan oleh kalimat
" ayam menang dengan ayam, ayam kalah dengan ayam"

Benar sekali karena yg di adu ayam sama ayam jadi ayam kalahnya sama ayam tp kalo yg di adu Ayam sama Kambing menang mana Hayo..........????????

berhubung sy pemula ya ngikut aja.

Salam Papaji..
Sedikit menambahkan mas admin, para senior serta rekan-rekan papaji,
Menyimak topik ini sangat menarik, kita sama-sama melihat bahwa perkembangan teknik ayam petarung saat ini sangat kaya akan variasi teknik bertarung dan juga kaya akan jenis ragam ayam petarung itu sendiri.
Burma misalnya, seingat kami,mulai muncul awal 2000an sebagai hasil breeding ayam champion lokal myanmar dg ayam yg memperkuat teknik mranggal yg cepat dan akurat +memperbaiki kualitas tulangan/postur “jago lokal” (kalo sy ga salah, mohon koreksi, mereka lakukan crossbreednya nya dg jenis aseel--itu sebabnya ad bbrp burma telor hijau krn membawa gen aseel telor warna hijau), puncaknya saat seekor ayam kalo sy ga salah bernama Ai Jae (jengger wilah) memenangkan turnamen/laga berbayar tingkat nasional mengalahkan ayam unggulan dengan teknik konvensial ala ayam BK.
Lalu muncul lagi pakoy dengan teknik yang tak kalah unik, masuk dengan posisi serang dari bawah/nyaris rata dengan tanah, pukul sangat cepat tempel pukul (petik bulu) dan dominan pukul badan (kalo tidak salah pakoy ini salah satu jenis crossbreed atau turunan dari teknik ayam BK trah ayam ninja atau disana disebut Thai ninja pukul badan yg sempat populer bbrp tahun sebelumnya).
Seperti kata mas ary admin kita, memang benar , bahwa muncul nya sebuah ayam teknik yg saat itu menjadi champion akan di ikuti upaya banyak pihak utk memunculkan teknik anti champion tsb utk mengalahkan teknik yg dianggap unggul saat itu.
Namun dari pengamatan kami, ada bbrp persepsi yang harus dicermati hati-hati dalam melihat keunggulan teknik suatu jenis ayam (yg muncul sbg trend) agar kita tidak terjebak pada persepsi bahwa suatu teknik/jenis ayam unggulan yang akan selalu unggul absolut atas semua jenis dan teknik ayam yang lain.
Teknik pakoy misalnya sebagai anti burma memang sangat efektif..tapi menurut bbrp kolega pakoy murni dengan teknik serang khas dari bawah belum tentu efektif menghadapi jenis lain di luar burma.
Munculnya bbrp jenis ayam petarung baru dan juga variasi teknik serangan yang sangat bagus dan hanya bisa dilakukan ayam dgn “kecerdasan tinggi” menjadi salah satu hal yang patut kita kagumi. Namun tetap saja semua jenis ayam petarung memiliki keunikan dan ke khas nya masing-masing..yang perlu kita jadikan target adalah kualitas terbaik dari ayam-ayam petarung yang kita miliki dan ataupun sedang kita mimpi-mimpikan utk dimiliki, apapun jenisnya ada standard teknisnya yg wajib kita lihat secara cermat.
Salah satu prinsip yang sangat sederhana dari ayam petarung adalah mampu melontarkan pukulan tepat sasaran dan sulit dipukul lawan, apapun teknik yg digunakan semata-mata adalah agar dua hal tersebut bisa dilakukan sepanjang pertarungan.
Salam dan semoga semakin maju kualitas ayam petarung di Indonesia.

Administrator wrote: Tantangan buat kita saat ini bukanlah mengikuti trend gaya tarung. Tapi harus selangkah lebih maju yaitu mengantisipasi trend yg sedang berkembang supaya kita tidak tertinggal dibelakang.

yuup ....setuju dan amat sangat setuju

panjiartomoro wrote:Sedikit menambahkan mas admin, para senior serta rekan-rekan papaji,
Menyimak topik ini sangat menarik, kita sama-sama melihat bahwa perkembangan teknik ayam petarung saat ini sangat kaya akan variasi teknik bertarung dan juga kaya akan jenis ragam ayam petarung itu sendiri.......

mantabs..

Ulasan yg menarik... banyak senior yg lagi ngebahas anti tekhnik yg lagi ngetrend...
Jadi semangat ikutan nyimak...

panjiartomoro wrote:Salam Papaji..
Sedikit menambahkan mas admin, para senior serta rekan-rekan papaji,
Menyimak topik ini sangat menarik, kita sama-sama melihat bahwa perkembangan teknik ayam petarung saat ini sangat kaya akan variasi teknik bertarung dan juga kaya akan jenis ragam ayam petarung itu sendiri.
Burma misalnya, seingat kami,mulai muncul awal 2000an sebagai hasil breeding ayam champion lokal myanmar dg ayam yg memperkuat teknik mranggal yg cepat dan akurat +memperbaiki kualitas tulangan/postur “jago lokal” (kalo sy ga salah, mohon koreksi, mereka lakukan crossbreednya nya dg jenis aseel atau shamo), puncaknya saat seekor ayam bernama Ai Jae (jengger wilah mungkin teknik ala burma) memenangkan turnamen/laga berbayar tingkat nasional mengalahkan ayam unggulan dengan teknik konvensial ala ayam BK.
Lalu muncul lagi pakoy dengan teknik yang tak kalah unik, masuk dengan posisi serang dari bawah/nyaris rata dengan tanah, pukul sangat cepat tempel pukul (petik bulu) dan dominan pukul badan (kalo tidak salah pakoy ini salah satu jenis crossbreed atau turunan dari teknik ayam BK atau disana disebut Thai ninja pukul badan yg sempat populer bbrp tahun sebelumnya).
Seperti kata mas ary admin kita, memang benar , bahwa muncul nya sebuah ayam teknik yg saat itu menjadi champion akan di ikuti upaya banyak pihak utk memunculkan teknik anti champion tsb utk mengalahkan teknik yg dianggap unggul saat itu.
Namun dari pengamatan kami, ada bbrp persepsi yang harus dicermati hati-hati dalam melihat keunggulan teknik suatu jenis ayam (yg muncul sbg trend) agar kita tidak terjebak pada persepsi bahwa suatu teknik/jenis ayam unggulan yang akan selalu unggul absolut atas semua jenis dan teknik ayam yang lain.
Teknik pakoy misalnya sebagai anti burma memang sangat efektif..tapi menurut bbrp kolega pakoy murni dengan teknik serang khas dari bawah belum tentu efektif menghadapi jenis lain di luar burma.
Munculnya bbrp jenis ayam petarung baru dan juga variasi teknik serangan yang sangat bagus dan hanya bisa dilakukan ayam dgn “kecerdasan tinggi” menjadi salah satu hal yang patut kita kagumi. Namun tetap saja semua jenis ayam petarung memiliki keunikan dan ke khas nya masing-masing..yang perlu kita jadikan target adalah kualitas terbaik dari ayam-ayam petarung yang kita miliki dan ataupun sedang kita mimpi-mimpikan utk dimiliki, apapun jenisnya ada standard teknisnya yg wajib kita lihat secara cermat.
Salah satu prinsip yang sangat sederhana dari ayam petarung adalah mampu melontarkan pukulan tepat sasaran dan sulit dipukul lawan, apapun teknik yg digunakan semata-mata adalah agar dua hal tersebut bisa dilakukan sepanjang pertarungan.
Salam dan semoga semakin maju kualitas ayam petarung di Indonesia.

Mas numpang nanya, bearti ayam harus sangat efisien untuk dapat melontarkan pukulan tepat sasaran sepanjang petarungan, berarti ayam jalan atau teknik kurang bisa diandalkan?? Salam

paracetamol wrote:

panjiartomoro wrote:Salam Papaji..
Sedikit menambahkan mas admin, para senior serta rekan-rekan papaji,
Menyimak topik ini sangat menarik, kita sama-sama melihat bahwa perkembangan teknik ayam petarung saat ini sangat kaya akan variasi teknik bertarung dan juga kaya akan jenis ragam ayam petarung itu sendiri.
Burma misalnya, seingat kami,mulai muncul awal 2000an sebagai hasil breeding ayam champion lokal myanmar dg ayam yg memperkuat teknik mranggal yg cepat dan akurat +memperbaiki kualitas tulangan/postur “jago lokal” (kalo sy ga salah, mohon koreksi, mereka lakukan crossbreednya nya dg jenis aseel atau shamo), puncaknya saat seekor ayam bernama Ai Jae (jengger wilah mungkin teknik ala burma) memenangkan turnamen/laga berbayar tingkat nasional mengalahkan ayam unggulan dengan teknik konvensial ala ayam BK.
Lalu muncul lagi pakoy dengan teknik yang tak kalah unik, masuk dengan posisi serang dari bawah/nyaris rata dengan tanah, pukul sangat cepat tempel pukul (petik bulu) dan dominan pukul badan (kalo tidak salah pakoy ini salah satu jenis crossbreed atau turunan dari teknik ayam BK atau disana disebut Thai ninja pukul badan yg sempat populer bbrp tahun sebelumnya).
Seperti kata mas ary admin kita, memang benar , bahwa muncul nya sebuah ayam teknik yg saat itu menjadi champion akan di ikuti upaya banyak pihak utk memunculkan teknik anti champion tsb utk mengalahkan teknik yg dianggap unggul saat itu.
Namun dari pengamatan kami, ada bbrp persepsi yang harus dicermati hati-hati dalam melihat keunggulan teknik suatu jenis ayam (yg muncul sbg trend) agar kita tidak terjebak pada persepsi bahwa suatu teknik/jenis ayam unggulan yang akan selalu unggul absolut atas semua jenis dan teknik ayam yang lain.
Teknik pakoy misalnya sebagai anti burma memang sangat efektif..tapi menurut bbrp kolega pakoy murni dengan teknik serang khas dari bawah belum tentu efektif menghadapi jenis lain di luar burma.
Munculnya bbrp jenis ayam petarung baru dan juga variasi teknik serangan yang sangat bagus dan hanya bisa dilakukan ayam dgn “kecerdasan tinggi” menjadi salah satu hal yang patut kita kagumi. Namun tetap saja semua jenis ayam petarung memiliki keunikan dan ke khas nya masing-masing..yang perlu kita jadikan target adalah kualitas terbaik dari ayam-ayam petarung yang kita miliki dan ataupun sedang kita mimpi-mimpikan utk dimiliki, apapun jenisnya ada standard teknisnya yg wajib kita lihat secara cermat.
Salah satu prinsip yang sangat sederhana dari ayam petarung adalah mampu melontarkan pukulan tepat sasaran dan sulit dipukul lawan, apapun teknik yg digunakan semata-mata adalah agar dua hal tersebut bisa dilakukan sepanjang pertarungan.
Salam dan semoga semakin maju kualitas ayam petarung di Indonesia.

Mas numpang nanya, bearti ayam harus sangat efisien untuk dapat melontarkan pukulan tepat sasaran sepanjang petarungan, berarti ayam jalan atau teknik kurang bisa diandalkan?? Salam

pertanyaan mas paracetamol coba kami jelaskan sebagai berikut mas:
Mampu memukul lawan artinya apapun teknik solah (silat) yang digunakan si ayam harus mampu “membuka peluang utk memukul” lawan dan begitu peluang muncul si ayam ya harus mampu memukul tepat sasaran yang memberi efek negatif kepada lawan (baik karena kerja pukulan maupun kerja jalunya)—ibaratnya sepakbola solah/silat teknik si ayam itu seperti kemampuan taktik bpla bisa masuk daerah lawan dan tercipta peluang, sedangkan kerja pukul maupun efek pukulan itu ibarat kemampuan mencetak gol.. kerjasama tim dan teknik permainan kualitas tinggi main cantik sekali tapi setiap ada peluang depan gawang dibuang percuma atau teknik finishing jelek /tendangan lemah/tak berefek/ atau tendangan keras tapi melenceng ga tepat sasaran ya tidak bisa cetak gol/ mengalahkan lawan...ayam juga sama, teknik atraktif tentu sangat mempesona tapi kalo ga mukul-mukul atau buang2 kans pukul ya bisa kalah oleh ayam yg kalah teknik silat tapi kemampuan pukul lebih efektif dalam melontarkan pukulan tepat sasaran (keras maupun ringan bobot dan power pukulan yang terpenting adalah efeknya negatif bagi sang lawan).
Teknik serang ayam yang bagus bukan semata-mata atraktif/banyak gerak/cantik silatnya namun juga pukulannya harus bisa kena sasaran+kasi efek negatif ke lawan alias “cetak gol”.
Sulit dipukul oleh lawan artinya si ayam memiliki insting/naluri bertahan yg baik utk menghindari pukulan lawan..dan juga mampu bertahan/ segera pulih saat menerima pukulan terbaik lawan.
Teknik bertahan ayam yang bagus juga bukan semata-mata atraktif/banyak gerak/cantik silatnya tapi yang lebih paling ideal adalah yang mampu mempersulit kans/peluang lawan utk bisa memukul dgn baik dan semakin sulit juga sang lawan mengeluarkan pukulan terbaiknya”.

ayam yg lebih aktif dg teknik silat yg lebih tinggi dan pukulan yg lebih ber-efek negatif kepada lawan tentunya akan lebih banyak mendapat kesempatan memenangkan pertarungan.

Salam,

panjiartomoro wrote:

paracetamol wrote:

panjiartomoro wrote:Salam Papaji..
Sedikit menambahkan mas admin, para senior serta rekan-rekan papaji,
Menyimak topik ini sangat menarik, kita sama-sama melihat bahwa perkembangan teknik ayam petarung saat ini sangat kaya akan variasi teknik bertarung dan juga kaya akan jenis ragam ayam petarung itu sendiri.
Burma misalnya, seingat kami,mulai muncul awal 2000an sebagai hasil breeding ayam champion lokal myanmar dg ayam yg memperkuat teknik mranggal yg cepat dan akurat +memperbaiki kualitas tulangan/postur “jago lokal” (kalo sy ga salah, mohon koreksi, mereka lakukan crossbreednya nya dg jenis aseel atau shamo), puncaknya saat seekor ayam bernama Ai Jae (jengger wilah mungkin teknik ala burma) memenangkan turnamen/laga berbayar tingkat nasional mengalahkan ayam unggulan dengan teknik konvensial ala ayam BK.
Lalu muncul lagi pakoy dengan teknik yang tak kalah unik, masuk dengan posisi serang dari bawah/nyaris rata dengan tanah, pukul sangat cepat tempel pukul (petik bulu) dan dominan pukul badan (kalo tidak salah pakoy ini salah satu jenis crossbreed atau turunan dari teknik ayam BK atau disana disebut Thai ninja pukul badan yg sempat populer bbrp tahun sebelumnya).
Seperti kata mas ary admin kita, memang benar , bahwa muncul nya sebuah ayam teknik yg saat itu menjadi champion akan di ikuti upaya banyak pihak utk memunculkan teknik anti champion tsb utk mengalahkan teknik yg dianggap unggul saat itu.
Namun dari pengamatan kami, ada bbrp persepsi yang harus dicermati hati-hati dalam melihat keunggulan teknik suatu jenis ayam (yg muncul sbg trend) agar kita tidak terjebak pada persepsi bahwa suatu teknik/jenis ayam unggulan yang akan selalu unggul absolut atas semua jenis dan teknik ayam yang lain.
Teknik pakoy misalnya sebagai anti burma memang sangat efektif..tapi menurut bbrp kolega pakoy murni dengan teknik serang khas dari bawah belum tentu efektif menghadapi jenis lain di luar burma.
Munculnya bbrp jenis ayam petarung baru dan juga variasi teknik serangan yang sangat bagus dan hanya bisa dilakukan ayam dgn “kecerdasan tinggi” menjadi salah satu hal yang patut kita kagumi. Namun tetap saja semua jenis ayam petarung memiliki keunikan dan ke khas nya masing-masing..yang perlu kita jadikan target adalah kualitas terbaik dari ayam-ayam petarung yang kita miliki dan ataupun sedang kita mimpi-mimpikan utk dimiliki, apapun jenisnya ada standard teknisnya yg wajib kita lihat secara cermat.
Salah satu prinsip yang sangat sederhana dari ayam petarung adalah mampu melontarkan pukulan tepat sasaran dan sulit dipukul lawan, apapun teknik yg digunakan semata-mata adalah agar dua hal tersebut bisa dilakukan sepanjang pertarungan.
Salam dan semoga semakin maju kualitas ayam petarung di Indonesia.

Mas numpang nanya, bearti ayam harus sangat efisien untuk dapat melontarkan pukulan tepat sasaran sepanjang petarungan, berarti ayam jalan atau teknik kurang bisa diandalkan?? Salam

pertanyaan mas paracetamol coba kami jelaskan sebagai berikut mas:
Mampu memukul lawan artinya apapun teknik solah (silat) yang digunakan si ayam harus mampu “membuka peluang utk memukul” lawan dan begitu peluang muncul si ayam ya harus mampu memukul tepat sasaran yang memberi efek negatif kepada lawan (baik karena kerja pukulan maupun kerja jalunya)—ibaratnya sepakbola solah/silat teknik si ayam itu seperti kemampuan taktik bpla bisa masuk daerah lawan dan tercipta peluang, sedangkan kerja pukul maupun efek pukulan itu ibarat kemampuan mencetak gol.. kerjasama tim dan teknik permainan kualitas tinggi main cantik sekali tapi setiap ada peluang depan gawang dibuang percuma atau teknik finishing jelek /tendangan lemah/tak berefek/ atau tendangan keras tapi melenceng ga tepat sasaran ya tidak bisa cetak gol/ mengalahkan lawan...ayam juga sama, teknik atraktif tentu sangat mempesona tapi kalo ga mukul-mukul atau buang2 kans pukul ya bisa kalah oleh ayam yg kalah teknik silat tapi kemampuan pukul lebih efektif dalam melontarkan pukulan tepat sasaran (keras maupun ringan bobot dan power pukulan yang terpenting adalah efeknya negatif bagi sang lawan).
Teknik serang ayam yang bagus bukan semata-mata atraktif/banyak gerak/cantik silatnya namun juga pukulannya harus bisa kena sasaran+kasi efek negatif ke lawan alias “cetak gol”.
Sulit dipukul oleh lawan artinya si ayam memiliki insting/naluri bertahan yg baik utk menghindari pukulan lawan..dan juga mampu bertahan/ segera pulih saat menerima pukulan terbaik lawan.
Teknik bertahan ayam yang bagus juga bukan semata-mata atraktif/banyak gerak/cantik silatnya tapi yang lebih paling ideal adalah yang mampu mempersulit kans/peluang lawan utk bisa memukul dgn baik dan semakin sulit juga sang lawan mengeluarkan pukulan terbaiknya”.

ayam yg lebih aktif dg teknik silat yg lebih tinggi dan pukulan yg lebih ber-efek negatif kepada lawan tentunya akan lebih banyak mendapat kesempatan memenangkan pertarungan.

Salam,

salam terima kasih atas penjabarannya.

Administrator wrote:Untuk pukulan, sy rasa semua setuju. Mau pukul ke badan, leher, tenggorokan, atau kepala, semua sama baik asalkan akurasi dan bobot pukulnya bagus.
Orang bilang, 'ayam kalah krn dipukul'. Ini benar sekali.

Tapi kalau kita cermati lagi ayam2 yg turun di pro arena atas maupun thailand sana, semua memiliki pukulan yg sama bagus. Perbedaan hanya di teknik/gaya tarungnya saja.
Ayam yg memiliki pukulan luar biasa jadi tidak maksimal krn 'di akali' musuhnya yg teknik 'bukan maunya'. Pukulan 'sulap' jadi tidak keluar.

Contoh saja beberapa tahun belakangan Birma 'naik daun' krn dianggap berhasil mengecoh gaya tarung BK. Apakah ini krn pukulan BK kalah bagus sama Birma?
Sy kira tidak. BK juga punya pukulan yg bagus. Hanya saja gaya tarung birma bukan jodohnya BK.

Kemudian muncul fenomena Pakhoi utk mengantisipasi Birma. Ini juga dianggap berhasil krn Birma jadi 'mati gaya' ketika menghadapi Pakhoy.
Apa ini berarti pukulan Pakhoy lebih bagus? Sepertinya bukan itu penyebabnya. Melainkan gaya tarung pakhoy yg bukan padanan utk birma.

Entah gaya apalagi yg akan keluar utk menutup gaya terakhir yg lagi trend.

Kesimpulannya,
Era modern seni ayam laga tidak lagi didominasi 'adu pukul'. Beradu pukulan seperti layaknya adu penalti tanpa kita sadari sudah ditinggalkan.
Berganti era 'adu cerdik' krn pukulan bagus rata2 sudah mutlak dimiliki ayam petarung.
Siapa yg paling sedikit menerima pukulan dan sekaligus banyak melancarkan pukulan, kemungkinan besar dialah pemenangnya.
Mereka yg masih mengandalkan 'tos-tosan' adu pukul, lambat laun akan tereliminasi 'diakali' kecerdikan musuhnya dan bukan krn kalah kualitas pukulan.

Pendapat 'ayam kalah krn dipukul' sepertinya harus segera 'digeser' dgn 'ayam kalah krn di akalin'.
hehehe...


Tantangan buat kita saat ini bukanlah mengikuti trend gaya tarung. Tapi harus selangkah lebih maju yaitu mengantisipasi trend yg sedang berkembang supaya kita tidak tertinggal dibelakang.

silakan ditambahkan.

Saya suka banget ini,
Kedepan nanti bukan lagi pukul tapi Cakar atau Cengkram seperti Elang,cakar,punggung leher dan lain2...

no body perfect

permisi pemula numpang nimbrung, kalau menurut saya tekhnik apapun bagus yang penting kondisi kesehatan/stamina ayamfit, bobot dan akurasi pukulan yang baguslah yang jadi faktor penentu kemenangan ayam, gak peduli musuh mau solah kunci leher, lari pukul pranggal2, solah bawah pukulan cepat, pukul badan,dan lain sbagainya, satu pengalaman pribadi saya ayam saya tidak tergolong bagus dari segi keturunan hanya bk lokal(bukan bk import) tapi setelah saya amati dari 9x kemenanganya yang tidak sampai 2babak air hanya satu yang istimewa yaitu akurasi dari pukulan yang tetap pada satu tempat yaitu leher 9lawanya smua patah leher, 3 diantaranya mati di arena , tidak ada ayam yang kuat jika di pukul tetap tepat ditempat yang sama, dari ayam solah kunci, kontrol atas, lari pranggal2, bawah silem sayap,apa lagi ayam adep/adu pukul 3x mati smua. skian ulasan dari saya smoga bisa jadi pertimbangan para pecinta ayam dalam seleksi dan analisa ayam. terimakasih.

Wandi jali wrote:permisi pemula numpang nimbrung, kalau menurut saya tekhnik apapun bagus yang penting kondisi kesehatan/stamina ayamfit, bobot dan akurasi pukulan yang baguslah yang jadi faktor penentu kemenangan ayam, gak peduli musuh mau solah kunci leher, lari pukul pranggal2, solah bawah pukulan cepat, pukul badan,dan lain sbagainya, satu pengalaman pribadi saya ayam saya tidak tergolong bagus dari segi keturunan hanya bk lokal(bukan bk import) tapi setelah saya amati dari 9x kemenanganya yang tidak sampai 2babak air hanya satu yang istimewa yaitu akurasi dari pukulan yang tetap pada satu tempat yaitu leher 9lawanya smua patah leher, 3 diantaranya mati di arena , tidak ada ayam yang kuat jika di pukul tetap tepat ditempat yang sama, dari ayam solah kunci, kontrol atas, lari pranggal2, bawah silem sayap,apa lagi ayam adep/adu pukul 3x mati smua. skian ulasan dari saya smoga bisa jadi pertimbangan para pecinta ayam dalam seleksi dan analisa ayam. terimakasih.

kalo jalu bagaimana? tapi pak wandi ayamnya pasti mendominasi, ya kan? itu sudah menang tehnik. terjemahan tehnik bukan yang sibuk bertahan, menghindar, sudah di jelaskan oleh rekan sebelumnya. tehnik adalah kemampuan mencari peluang memukul lawan. tinggal ngitung berapa kali pukul, jalu, menang deh. siiiiiiip?

Administrator wrote:Untuk pukulan, sy rasa semua setuju. Mau pukul ke badan, leher, tenggorokan, atau kepala, semua sama baik asalkan akurasi dan bobot pukulnya bagus.
Orang bilang, 'ayam kalah krn dipukul'. Ini benar sekali.

Tapi kalau kita cermati lagi ayam2 yg turun di pro arena atas maupun thailand sana, semua memiliki pukulan yg sama bagus. Perbedaan hanya di teknik/gaya tarungnya saja.
Ayam yg memiliki pukulan luar biasa jadi tidak maksimal krn 'di akali' musuhnya yg teknik 'bukan maunya'. Pukulan 'sulap' jadi tidak keluar.

Contoh saja beberapa tahun belakangan Birma 'naik daun' krn dianggap berhasil mengecoh gaya tarung BK. Apakah ini krn pukulan BK kalah bagus sama Birma?
Sy kira tidak. BK juga punya pukulan yg bagus. Hanya saja gaya tarung birma bukan jodohnya BK.

Kemudian muncul fenomena Pakhoi utk mengantisipasi Birma. Ini juga dianggap berhasil krn Birma jadi 'mati gaya' ketika menghadapi Pakhoy.
Apa ini berarti pukulan Pakhoy lebih bagus? Sepertinya bukan itu penyebabnya. Melainkan gaya tarung pakhoy yg bukan padanan utk birma.

Entah gaya apalagi yg akan keluar utk menutup gaya terakhir yg lagi trend.

Kesimpulannya,
Era modern seni ayam laga tidak lagi didominasi 'adu pukul'. Beradu pukulan seperti layaknya adu penalti tanpa kita sadari sudah ditinggalkan.
Berganti era 'adu cerdik' krn pukulan bagus rata2 sudah mutlak dimiliki ayam petarung.
Siapa yg paling sedikit menerima pukulan dan sekaligus banyak melancarkan pukulan, kemungkinan besar dialah pemenangnya.
Mereka yg masih mengandalkan 'tos-tosan' adu pukul, lambat laun akan tereliminasi 'diakali' kecerdikan musuhnya dan bukan krn kalah kualitas pukulan.

'Pendapat 'ayam kalah krn dipukul' sepertinya harus segera digeser' dgn 'ayam kalah krn di akalin'.
hehehe...


Tantangan buat kita saat ini bukanlah mengikuti trend gaya tarung. Tapi harus selangkah lebih maju yaitu mengantisipasi trend yg sedang berkembang supaya kita tidak tertinggal dibelakang.

silakan ditambahkan.

kok ak kurang jelas ya sama dua kalimat ini.. sepertinya kok kurang sejalan ya.. sedikit membinggungkan...

Administrator wrote:Untuk pukulan, sy rasa semua setuju. Mau pukul ke badan, leher, tenggorokan, atau kepala, semua sama baik asalkan akurasi dan bobot pukulnya bagus.
Orang bilang, 'ayam kalah krn dipukul'. Ini benar sekali.

Tapi kalau kita cermati lagi ayam2 yg turun di pro arena atas maupun thailand sana, semua memiliki pukulan yg sama bagus. Perbedaan hanya di teknik/gaya tarungnya saja.
Ayam yg memiliki pukulan luar biasa jadi tidak maksimal krn 'di akali' musuhnya yg teknik 'bukan maunya'. Pukulan 'sulap' jadi tidak keluar.

Contoh saja beberapa tahun belakangan Birma 'naik daun' krn dianggap berhasil mengecoh gaya tarung BK. Apakah ini krn pukulan BK kalah bagus sama Birma?
Sy kira tidak. BK juga punya pukulan yg bagus. Hanya saja gaya tarung birma bukan jodohnya BK.

Kemudian muncul fenomena Pakhoi utk mengantisipasi Birma. Ini juga dianggap berhasil krn Birma jadi 'mati gaya' ketika menghadapi Pakhoy.
Apa ini berarti pukulan Pakhoy lebih bagus? Sepertinya bukan itu penyebabnya. Melainkan gaya tarung pakhoy yg bukan padanan utk birma.

Entah gaya apalagi yg akan keluar utk menutup gaya terakhir yg lagi trend.

Kesimpulannya,
Era modern seni ayam laga tidak lagi didominasi 'adu pukul'. Beradu pukulan seperti layaknya adu penalti tanpa kita sadari sudah ditinggalkan.
Berganti era 'adu cerdik' krn pukulan bagus rata2 sudah mutlak dimiliki ayam petarung.
Siapa yg paling sedikit menerima pukulan dan sekaligus banyak melancarkan pukulan, kemungkinan besar dialah pemenangnya.
Mereka yg masih mengandalkan 'tos-tosan' adu pukul, lambat laun akan tereliminasi 'diakali' kecerdikan musuhnya dan bukan krn kalah kualitas pukulan.

Pendapat 'ayam kalah krn dipukul' sepertinya harus segera 'digeser' dgn 'ayam kalah krn di akalin'.
hehehe...


Tantangan buat kita saat ini bukanlah mengikuti trend gaya tarung. Tapi harus selangkah lebih maju yaitu mengantisipasi trend yg sedang berkembang supaya kita tidak tertinggal dibelakang.

silakan ditambahkan.

tambahin dikit om.. ayam kalah karena diakali & dipukul.., diakalin aja kalo ga dipukul gabakalan kalah..