Jangan "Terlalu Pintar" Memilih Ayam

Wah cak Nur semenjak jadi pemodal besar jadi bingungan sekarang..ke..ke..ke..ke.... kan sudah saya sebutkan katuranggan kuno alias mitos2 tertentu itu yang termasuk suro dan lain2 tersebut, sedangkan ciri fisik yang saya sebutkan termasuk katuranggan tetapi bersifat modern yang dapat dikaji secara ilmiah alias dapat dianalisa secara logika..........................

Salam tambah bingung.....ke..ke..ke..ke....

seng penting jrootttt

paracetamol wrote:

gusta0211 wrote:Harus gebrak walaupun belinya lewat online... hehe

Tapi tidak menutup kemungkinan ada orang yg "ngerti" ayam bukan sekedar "pintar", prediksinya 90% akurat hanya liat phisik ayam.. Sayangnya blum ikut di papaji

Dorong untuk ikut papaji.

iy mas setuju...ajak beliau ikut papaji untuk berbagi ilmu...maaf sebelumnya saya sama sekali tidak bermaksud untuk menyepelehkan katuranggan,tp terkadang ada orang2 seperti teman saya yang bahkan menyepelehkan hal2 yang bersifat ilmiah demi keyakinan tentang katuranggan padahal sudah melihat dengan jelas bahwa ayam tersebut memiliki tekhnik dan pukulan serta mental yang baik...dia beralasan ayam tersebut bagus hanya pada saat di jajal atau abar tp pada saat dibawa kekalangan tidak akan bisa menang...pada akhirnya dia terjebak oleh keyakinan yang berlebihan dan jarang mendapatkan ayam yang bagus karna mungkin standar ayamnya terlalu tinggi,padahal untuk mendapatkan ayam yang berkaturanggan cukup lengkap sangat susah mencarinya...jadi saya setuju dengan pernyataan Mas Ary Admin bahwa katuranggan adalah bonus setelah kriteria2 ayam ideal terpenuhi....

Hendro wrote:Sebenarnya tidak seorangpun yang layak disebut pintar soal ayam kecuali dia bisa ngomong alias berkomunikasi dengan ayam2nya........................

Memilih ayam yang paling akurat adalah dengan digebrak bahkan dengan gebrak pun masih bisa meleset terutama jika abaran/gebrak cuma sebentar (dibawah 5 menit)..............................

Orang memilih ayam berdasarkan feeling dan pegangan biasanya karena pertimbangan harga yang lebih murah dibanding jika membeli setelah diabar, karena kebanyakan penjual memberikan harga yang berbeda untuk beli pegangan dan beli abaran dengan rasio 1:2 atau 500 ribu tanpa diabar dan 1 juta setelah tahu kerja pukulnya...............................

Beberapa orang karena jam terbang dan kejeliannya memang mampu membaca dan memprediksi kinerja ayam tanpa mencoba test gebrak sekalipun prosentasenya akurasinya hanya kisaran 70 - 80 %...............................

Tetapi hal2 yang dipertimbangkan oleh mereka bukan berdasarkan katuranggan kuno atau mitos2 tertentu melainkan berdasarkan ciri fisik dan tampilan ayamnya, seperti bentuk kepala & jenggernya, bentuk kaki dan jari2nya, struktur tulangan, pasangan jalunya, kelengkapan bulunya dll............................

Jadi bukan karena warna bulunya, sisiknya batu rante/batu lapak/naga tumurun/tanjung karang/suro kopyor/suro nganten/suro dukun atau yang lain2.................................

Salam pilih ayam

bijaksana.... salam papaji bersinar

Ferianata wrote:Setuju....

Digebrak dulu (biar harga ayam jadinya relatih lebih mahal), dan setelah ketahuan bagus, baru dilihat kalau ada katurangga yang bagus (sisik, bulu, dll) waduh puasnya.... (Dapat bonus) He...he...

Selain itu, dengan digebrak terlebih dahulu, kwalitas ayam akan terlihat, dan kita jadi akan lebih mantap dalam merawatnya....

Salam...

setuju gebrak dulu baru bayar bikin harga ayam jadi relatif lebih mahal...

tapi kalo kita sudah tahu ayam ideal itu seperti apa ngapain gebrak dulu baru bayar kan lebih irit memilih berdasarkan feeling dan pegangan
kalo gebrak dulu baru bayar sepertinya kita tidak percaya dengan diri sendiri

maaf kalo salah ini berdasarkan pengalaman pribadi yg cuma sanggup beli ayam pasar

enaknya beli dipasar kalo salah kita bisa tukar lagi paling nambah nya cuma 20 ribuan

Dalam belajar ayam sampai detik ini karena ilmu saya masih sangat cetek maka saya kesulitan memprediksi seekor ayam tanpa melihat gebrak . setelah saya renungi siang malam ternyata untuk bisa memprediksi seekor ayam tanpa melihat gebrak diperlukan pembelajaran dr dua arah sekaligus yaitu belajar dari materi teori dan belajar praktek di kalangan . Nah ini masalah saya , saya bukan pemain sehingga nggak pernah masuk kalangan sehingga proses belajar saya tidak bisa maksimal .

Memprediksi seekor ayam tanpa melihat gebrak hal ini mungkin saja terjadi dan saya kenal beberpa orang yang sangat menakjubkaan dlm hal prediksi . Tentunya mereka ini adalah yang memiliki jam terbang sangat tinggi keluar masuk kalangan sehingga insting mereka ini begitu terasah.

Ternyata membaca katuranggan katanya nggak bisa sepotong sepotong , misalkan ada ayam sisik kakinya unik belum tentu ayam ini punya " sesuatu " kata syah rini , jadi selain lihat kaki seluruh bentuk tubuh serta gerak gerik ayam dll wajib klop . ini terori yg saya terima namun tanpa pergi ke kalangan susah kelihatannya unt bs memiliki kemampuan memprediksi seekor ayam tanpa melihat gebrak .

Jadi ya buat amatiran seperti saya mending lihat gebrak aja unt meminimalisir kesalahan memilih ayam.

Abu Aslam WSS wrote:Dalam belajar ayam sampai detik ini karena ilmu saya masih sangat cetek maka saya kesulitan memprediksi seekor ayam tanpa melihat gebrak . setelah saya renungi siang malam ternyata untuk bisa memprediksi seekor ayam tanpa melihat gebrak diperlukan pembelajaran dr dua arah sekaligus yaitu belajar dari materi teori dan belajar praktek di kalangan . Nah ini masalah saya , saya bukan pemain sehingga nggak pernah masuk kalangan sehingga proses belajar saya tidak bisa maksimal .

Memprediksi seekor ayam tanpa melihat gebrak hal ini mungkin saja terjadi dan saya kenal beberpa orang yang sangat menakjubkaan dlm hal prediksi . Tentunya mereka ini adalah yang memiliki jam terbang sangat tinggi keluar masuk kalangan sehingga insting mereka ini begitu terasah.

Ternyata membaca katuranggan katanya nggak bisa sepotong sepotong , misalkan ada ayam sisik kakinya unik belum tentu ayam ini punya " sesuatu " kata syah rini , jadi selain lihat kaki seluruh bentuk tubuh serta gerak gerik ayam dll wajib klop . ini terori yg saya terima namun tanpa pergi ke kalangan susah kelihatannya unt bs memiliki kemampuan memprediksi seekor ayam tanpa melihat gebrak .

Jadi ya buat amatiran seperti saya mending lihat gebrak aja unt meminimalisir kesalahan memilih ayam.

Setuju mas. Kalo kata orang......bisa karena biasa.

Karena saking terbiasanya....dengan sendirinya jadi bisa.

Banyak sekali....ayam yg sebelum di adu buat unggul...akhirnya jadi pemenang.

Berarti....mereka yg lihat udah bisa memprediksi. Tentunya dgn segala macam pertimbangannya.

Soalnya kalo udah mainan ayam....susah cari yg pasti2. Feeling juga hrs tajem....jadi membiasakan memakai feeling termasuk yg hrs dilatih(nggak cuma ayamnya doang yg dilatih).

Kalo salah2 dikit kan masih lumrah......namanya juga manusia

Piss....

Maaf urun rembug.....
u/ dalam hal urusan pilih-memilih ayam, setelah kita selesai prediksi dan melihat performannya ada baiknya di gebrak dulu, apalagi ayam yg akan kita beli tergolong mahal.
Ini pengalaman pahit pribadi : sya pernah beli ayam umur 11 bln, pendek kata stelah lulus kriteria ( menurut pribadi lho... ) ayam sya gebrak, alhasil ternyata ayam tdk kerja alias NGEMUT, ujung-2nya ayam berakhir diatas penggorengan ...ha..ha..ha...
Ada baiknya...setelah di prediksi cari juga TRAHNYA/ASAL USULNYA.....
Monggo ditambahi kalo ada yg punya pengalaman seperti saya....

Salam PAPAJI

Biasanya, beli ayam yg memilih hanya sekedar melihat penampakan fisik (istilahnya 'nyolok'), itu utk ayam yg harganya tidak terlalu mahal atau ayam lancuran blm berani tarung.
Penjual juga tidak bodoh.
- Ayam yg bagus, pasti harganya lebih mahal.
- Kalaupun murah, itu utk ayam yg blm berani tarung (belum ketahuan kerjanya) atau utk ayam dgn kualitas biasa saja.
- Kalau beli di pasar, ayam yg di tes gebrak harganya pasti lebih mahal krn penjual harus menyiapkan untulan (tidak gratis).

Nah, utk ayam yg berharga cukup mahal, jarang sekali orang mau beli 'nyolok', mereka yg sudah pakar 'meraba' juga pasti minta gebrak. Ayam mahal tentunya harus dilihat secara nyata kinerjanya.
Apa kita mau ambil resiko? Beli mahal tanpa digebrak?
Sy rasa tidak.

Dgn harga yg mahal, seharusnya penjual memberikan 'fasilitas' gebrak.
Manfaatkan fasilitas ini dan jangan pernah membeli ayam pada penjual yg tidak mengizinkan gebrak, apalagi harganya mahal.

untuk yg punya duit gebrak dulu baru bayar
buat saya yg dari golongan tidak mampu yaa cukup raba raba aja deeeh

Abu Aslam WSS wrote:Dalam belajar ayam sampai detik ini karena ilmu saya masih sangat cetek maka saya kesulitan memprediksi seekor ayam tanpa melihat gebrak . setelah saya renungi siang malam ternyata untuk bisa memprediksi seekor ayam tanpa melihat gebrak diperlukan pembelajaran dr dua arah sekaligus yaitu belajar dari materi teori dan belajar praktek di kalangan . Nah ini masalah saya , saya bukan pemain sehingga nggak pernah masuk kalangan sehingga proses belajar saya tidak bisa maksimal .

Memprediksi seekor ayam tanpa melihat gebrak hal ini mungkin saja terjadi dan saya kenal beberpa orang yang sangat menakjubkaan dlm hal prediksi . Tentunya mereka ini adalah yang memiliki jam terbang sangat tinggi keluar masuk kalangan sehingga insting mereka ini begitu terasah.

Ternyata membaca katuranggan katanya nggak bisa sepotong sepotong , misalkan ada ayam sisik kakinya unik belum tentu ayam ini punya " sesuatu " kata syah rini , jadi selain lihat kaki seluruh bentuk tubuh serta gerak gerik ayam dll wajib klop . ini terori yg saya terima namun tanpa pergi ke kalangan susah kelihatannya unt bs memiliki kemampuan memprediksi seekor ayam tanpa melihat gebrak .

Jadi ya buat amatiran seperti saya mending lihat gebrak aja unt meminimalisir kesalahan memilih ayam.

artikel yang sangat bagus. gebrak dulu baru bungkus hehehe....

Amie Com wrote:

paracetamol wrote:

gusta0211 wrote:Harus gebrak walaupun belinya lewat online... hehe

Tapi tidak menutup kemungkinan ada orang yg "ngerti" ayam bukan sekedar "pintar", prediksinya 90% akurat hanya liat phisik ayam.. Sayangnya blum ikut di papaji

Dorong untuk ikut papaji.

iy mas setuju...ajak beliau ikut papaji untuk berbagi ilmu...maaf sebelumnya saya sama sekali tidak bermaksud untuk menyepelehkan katuranggan,tp terkadang ada orang2 seperti teman saya yang bahkan menyepelehkan hal2 yang bersifat ilmiah demi keyakinan tentang katuranggan padahal sudah melihat dengan jelas bahwa ayam tersebut memiliki tekhnik dan pukulan serta mental yang baik...dia beralasan ayam tersebut bagus hanya pada saat di jajal atau abar tp pada saat dibawa kekalangan tidak akan bisa menang...pada akhirnya dia terjebak oleh keyakinan yang berlebihan dan jarang mendapatkan ayam yang bagus karna mungkin standar ayamnya terlalu tinggi,padahal untuk mendapatkan ayam yang berkaturanggan cukup lengkap sangat susah mencarinya...jadi saya setuju dengan pernyataan Mas Ary Admin bahwa katuranggan adalah bonus setelah kriteria2 ayam ideal terpenuhi....

Sy jg stuju dengan uraian bang arry Admin...
Tp sy jg belum berani anggap sepele orang yg "ngrti" katuranggan, yng telah puluhan tahun bergelut dg ayam..
Tapi bedanya teman bang amie trlalu pilih2 ayam, kalau beliau "tidak ada rotan akar pun jadi", alias ayam biasa pun jadi bagus di tangannya, apalagi ayam yang bagus, malah g'usah diragukan lgi..
Mudah2 an beliaunya mau, krn klo dia sharing psti jd kontroversi krna ilmunya berbeda dng kita, orang modern vs katurangga/kejawen..

Abu Aslam WSS wrote:Dalam belajar ayam sampai detik ini karena ilmu saya masih sangat cetek maka saya kesulitan memprediksi seekor ayam tanpa melihat gebrak . setelah saya renungi siang malam ternyata untuk bisa memprediksi seekor ayam tanpa melihat gebrak diperlukan pembelajaran dr dua arah sekaligus yaitu belajar dari materi teori dan belajar praktek di kalangan . Nah ini masalah saya , saya bukan pemain sehingga nggak pernah masuk kalangan sehingga proses belajar saya tidak bisa maksimal .

Memprediksi seekor ayam tanpa melihat gebrak hal ini mungkin saja terjadi dan saya kenal beberpa orang yang sangat menakjubkaan dlm hal prediksi . Tentunya mereka ini adalah yang memiliki jam terbang sangat tinggi keluar masuk kalangan sehingga insting mereka ini begitu terasah.

Ternyata membaca katuranggan katanya nggak bisa sepotong sepotong , misalkan ada ayam sisik kakinya unik belum tentu ayam ini punya " sesuatu " kata syah rini , jadi selain lihat kaki seluruh bentuk tubuh serta gerak gerik ayam dll wajib klop . ini terori yg saya terima namun tanpa pergi ke kalangan susah kelihatannya unt bs memiliki kemampuan memprediksi seekor ayam tanpa melihat gebrak .

Jadi ya buat amatiran seperti saya mending lihat gebrak aja unt meminimalisir kesalahan memilih ayam.

idem mas, hampir semua yang sy terima sperti itu jg...
Klo ingin belajar katuranggan harus punya jam terbang tinggi, klo bukan pemain ya cape' de...

Amie Com wrote:

Administrator wrote:

Amie Com wrote:Banyak teman2 saya yang mengaku pintar maen ayam,tapi kenyataannya ayamnya byk kurang bagus atau malah jelek...itu akibat "Terlalu Pintar" dalam memilih ayam...terkadang atau malah bisa di bilang sering,orang yang kurang pintar seperti saya dapet ayam yang lumayan bagus....Bingung juga kadang2.... kalau saya perhatikan,teman saya yang mengaku pintar terlalu percaya diri...bukan liat gebrak tapi malah merhatiin bentuk kepala,sisik,warna bulu dll...dan akhirnya terjebak dengan kepercayaan yang ditelan mentah-mentah...dan saya yang kurang mengerti lebih memilih untuk liat gebrak dan setelah saya melihat tekhnik dan pukulan baru memutuskan untuk membeli atau tidak...tapi Alhamdulillah saya sering mendapatkan ayam yang lumayan bagus menurut saya dan malah teman2 saya yang pintar banyak juga yang naksir ayam saya....semoga ini bukan cuma kebetulan saja...

Setuju. Pilih ayam yg paling tepat adlh dgn cara di gebrak.
Apalagi gebrak lawan ayam kita sendiri. Lebih mantap dan yakin.

saya hanya belajar dan mengaplikasikan ilmu dari mas admin dan teman2 senior Papaji lainnya...

bang ami, pendapat teman2 semua q setuju, ni saya punya sedikit tip nebak bentuk kepala n karakter yang sesuai, selain dari jenisnya secara umum. Ayam main bawah logikanya ayam berkepala oval n paruh lurus, main atas kontrol bentuk segitiga paruh lurus agak pendek, kalo gaya lock paruh agak mengarah kebawah n leher panjang. itu semua berlaku ayam tarung matuk, tapi kalo ayam pranggal saya cenderung yang berpunggung datar(tidak tegap) n ekor naik kaya kuda lumping. nah kalo perkiraan ayam gesit ato tenang dapat dengan memegang kedua sayap dan rentangkan ke atas dengan posisi ayam membelakangi kita, kalo reaksinya cepet n spontan= ayam gesit n kalo kalo pelan ya=ayam tenang, coba praktikan dulu heheh

Amie Com wrote:...dan saya yang kurang mengerti lebih memilih untuk liat gebrak dan setelah saya melihat tekhnik dan pukulan baru memutuskan untuk membeli atau tidak...tapi Alhamdulillah saya sering mendapatkan ayam yang lumayan bagus menurut saya...

Munurut Jack One ini cara paling pintar dari pada hanya menerka atau menduga kemampuan ayam.

Setuju dengan Bang Admin, pilih ayam dengan cara digebrak,...
Jika kita mau beli ayam yang belum bisa digebrak, misalnya karena belum berani tarung, atau belum cukup umur, selain raba dan lihat fisiknya, juga lihat silsilahnya,...

Hendro wrote:
Tetapi hal2 yang dipertimbangkan oleh mereka bukan berdasarkan katuranggan kuno atau mitos2 tertentu melainkan berdasarkan ciri fisik dan tampilan ayamnya, seperti bentuk kepala & jenggernya, bentuk kaki dan jari2nya, struktur tulangan, pasangan jalunya, kelengkapan bulunya dll............................

Pada kasus jual beli memang lebih enak digebrak dulu untuk meminimalisir kekecewaan di kemudian hari. Lebih mahal dikit tidak jadi soal untuk mendapatkan yg sesuai keinginan hati.

Namun dalam kasus persilangan, saya sependapat dgn mas Hendro, bahwa konstruksi badan perlu diperhatikan. Setelah saya amati dari gebrakan gaya tarung ayam-ayam yang bagus, ternyata ayam2 tersebut memiliki bentuk konstruksi tersendiri untuk menunjang gaya tarung tertentu.

Misalnya saja bentuk kaki, kaki besar dan kaki kecil merit tentu akan mempengaruhi gaya tarung si ayam. Apalagi kalo ada kaki yg pendek dan kaki yang panjang ... gaya yg akan muncul pun juga beda.

Melihat teknik ayam pun susah-susah gampang
contoh ada ayam yg ketika bertemu dengan lawan yg lebih pendek
saat gebrak pukulannya bersih ke kepala. Namun ketika di gebrak
dan bertemu dengan lawan yg lebih tinggi ga mau di turunkan pukulannya
jadi terus ke arah pundak dan leher menurut sy gebrak pun tergantung lawan tandingnya
lanjut Nyimak..

Hendro wrote:Wah cak Nur semenjak jadi pemodal besar jadi bingungan sekarang..ke..ke..ke..ke.... kan sudah saya sebutkan katuranggan kuno alias mitos2 tertentu itu yang termasuk suro dan lain2 tersebut, sedangkan ciri fisik yang saya sebutkan termasuk katuranggan tetapi bersifat modern yang dapat dikaji secara ilmiah alias dapat dianalisa secara logika..........................

Salam tambah bingung.....ke..ke..ke..ke....

wah perpaduan yang mantap.....
tdk meninggalkan mitos, tp bisa d terima akal sehat.....

mungkin lain daripada teman2 yang lain, kalau saya memilih ayam lebih ke arah "feeling" dan juga kesan pertama ketika saya melihat ayam yang akan saya beli. tidak tahu kenapa lha ini memang cara saya.

Yang paling penting belinya di siapa?
Kalo belinya di farm senior papaji, g'prlu digebrak tak masalah...

purwono wrote:mungkin lain daripada teman2 yang lain, kalau saya memilih ayam lebih ke arah "feeling" dan juga kesan pertama ketika saya melihat ayam yang akan saya beli. tidak tahu kenapa lha ini memang cara saya.

ada temen nih

hidup feeling

nagageni212 wrote:

purwono wrote:mungkin lain daripada teman2 yang lain, kalau saya memilih ayam lebih ke arah "feeling" dan juga kesan pertama ketika saya melihat ayam yang akan saya beli. tidak tahu kenapa lha ini memang cara saya.

ada temen nih

hidup feeling

Sayapun milih ayam pakai feeling dan beberapa pertimbangan berdasarkan kata hati, setelah dirasa cukup mantap baru diabar alias digebrak untuk mencocokkan antara feeling dengan yang sebenarnya, kalo cocok alias tidak meleset jangan lama2 langsung bayar tapi kalo melenceng jauh jangan lama2 juga tendang jauh untuk pilih dan coba ayam yang lain ke..ke..ke..ke...ke....

Hendro wrote:

nagageni212 wrote:

purwono wrote:mungkin lain daripada teman2 yang lain, kalau saya memilih ayam lebih ke arah "feeling" dan juga kesan pertama ketika saya melihat ayam yang akan saya beli. tidak tahu kenapa lha ini memang cara saya.

ada temen nih

hidup feeling

Sayapun milih ayam pakai feeling dan beberapa pertimbangan berdasarkan kata hati, setelah dirasa cukup mantap baru diabar alias digebrak untuk mencocokkan antara feeling dengan yang sebenarnya, kalo cocok alias tidak meleset jangan lama2 langsung bayar tapi kalo melenceng jauh jangan lama2 juga tendang jauh untuk pilih dan coba ayam yang lain ke..ke..ke..ke...ke....

siip pak Hendro.. stuju,,.stuju,,..!!
No body is perfect, but feeling will find the way...!!