INDUK CETAK...Benarkah Ada...????

Salam Sejahtera Bang Admin & Senior-2 PAPAJI !!

Saya mau tanya apa benar ada indukan yg bisa menghasilkan anakan seperti ini :
1. Induk mampu menghasilkan 90% anakan jantan
2. Induk mampu menurunkan anakan 90% seperti Pejantan ( mainnya, karakternya, warna dll.. )

trus terang sebagai pemula dalam breeding, sya cukup kaget bin takjub, yg lebih membuat saya terbengong-bengong adalah harga indukan ini sangat fantastis, bisa tembus kisaran harga 20 Jt.
(klo sya amatin indukan cetak ini gak ada bedanya dengan indukan saya.....)

Mohon pencerahannya Bang admin juga para senior PAPAJI ....Trim's sebelumnya.

mantab tuch babon e dihargai sgtu, tpi klo emg terbukti menghasilkan mencetak pejantan2 yg diharapkan se lumrah aj ..

Saya punya babon 90% anaknya jantan, rata2 bertelur 10-12 dan kemungkinan telur gagal menetas belum pernah lebih dari 1. dan dari hasil tetasannya paling banyak betinanya cuma 2. udah saya coba dgn berbagai pacek, tp ga tau nih kualitasnya mudah2an bagus juga... hehehe... soalnya anak paling besar baru masuk usia 4bln....

Kang Bagus wrote:Salam Sejahtera Bang Admin & Senior-2 PAPAJI !!

Saya mau tanya apa benar ada indukan yg bisa menghasilkan anakan seperti ini :
1. Induk mampu menghasilkan 90% anakan jantan
2. Induk mampu menurunkan anakan 90% seperti Pejantan ( mainnya, karakternya, warna dll.. )

trus terang sebagai pemula dalam breeding, sya cukup kaget bin takjub, yg lebih membuat saya terbengong-bengong adalah harga indukan ini sangat fantastis, bisa tembus kisaran harga 20 Jt.
(klo sya amatin indukan cetak ini gak ada bedanya dengan indukan saya.....)

Mohon pencerahannya Bang admin juga para senior PAPAJI ....Trim's sebelumnya.

Istilah induk cetak sudah sering kita dengar. Muncul karena opini masyarakat itu sendiri. Berbagai opini muncul. Bisa saja kriterianya seperti yang dijabarkan diatas (point 1 atau 2), atau ada kriteria lain lagi.

Klo menurut sy ya..., babon cetak itu adalah babon yang dapat menghasil 80% anakan yang dapat kita pakai untuk calon-calon petarung unggul.... Unggul disini artinya tidak harus selalu menang krn akan melebar kemana-mana pembahasannya.

Klo unggul artinya selalu menang, barangkali 10 x kali lipat atau lebih dari harga itu, masih banyak yang berani beli...(siapa yang tahu, ini lah hobby )

Istilah ini (induk cetak) tentunya juga berkaitan erat dengan pacek yang akan menjadi pasangannya nanti. Kalo paceknya tidak baik, maka kecil kemungkinan anakannya 80% dapat dipakai sebagai calon-calon petarung unggul dan anakannya pun membawa sifat/carrier yang tidak baik apabila dipakai sebagai regenerasi berikutnya (sebab kakeknya tidak baik, dan ini akan terus menurun keketurunan dibawahnya. Suatu saat bisa muncul lagi/entah pada generasi berapa dibawahnya. Oleh sebab itu, ada opini "trah diatasnya mesti jelas"). Dan perlu digarisbawahi bahwa nilai 80 % itu bukan patokan, tergantung dari standarisasi masing-masing breeder.

Salam induk cetak....

maap bang ...hanya piingin sharring pengalaman ajah.......

Kang Bagus wrote:
1. Induk mampu menghasilkan 90% anakan jantan

indukan mampu menghasilkan 90% anakan jantan.... yang ini kebetulan beberapa kali pernah punya, itupun saya padukan dengan tekhnik peternak tempoe doeloe..yaitu perkawinan yang dilakukan setelah lewat siang hari, biasanya juga 20% anakan betina tersebut akan seperti induknya...maap ini pengalaman saya ...jadi jangan didebat yach

Kang Bagus wrote:
2. Induk mampu menurunkan anakan 90% seperti Pejantan ( mainnya, karakternya, warna dll.. )

yang juga pernah saya punya, indukan sebagaimana diatas mampu menurunkan hampir 90% anakan yang sama tetapi dari sisi warna, untuk karakter kurang begitu paham karena waktu itu pengetahuan saya masih terbatas....... kalo sekarang ya masih terbatas juga

Kang Bagus wrote:Salam Sejahtera Bang Admin & Senior-2 PAPAJI !!

Saya mau tanya apa benar ada indukan yg bisa menghasilkan anakan seperti ini :
1. Induk mampu menghasilkan 90% anakan jantan
2. Induk mampu menurunkan anakan 90% seperti Pejantan ( mainnya, karakternya, warna dll.. )

trus terang sebagai pemula dalam breeding, sya cukup kaget bin takjub, yg lebih membuat saya terbengong-bengong adalah harga indukan ini sangat fantastis, bisa tembus kisaran harga 20 Jt.
(klo sya amatin indukan cetak ini gak ada bedanya dengan indukan saya.....)


Mohon pencerahannya Bang admin juga para senior PAPAJI ....Trim's sebelumnya.

Terus terang saya masih ragu, disini saya batasi yg diukur fenotipnya, secara genotip tidak mungkin karena pewrisan gen pasti 50%-50%, secara fenotipnya bila mirip pejantannya bisa di presumtifkan induk tsb gennya resesif. Realnya dominan dan resesif, tdk selalu sama, misal AA dominan terhadap aa tetapi aa domina terhadap BB, jadi tidak ada yg resesif terhadap semuanya. Kalau saya pribadi saya lebih memilih induk super breeder, lebih baik lagi kalau saya mengetahui tetua super breeder tsb

Kang Bagus wrote:Salam Sejahtera Bang Admin & Senior-2 PAPAJI !!

Saya mau tanya apa benar ada indukan yg bisa menghasilkan anakan seperti ini :
1. Induk mampu menghasilkan 90% anakan jantan
2. Induk mampu menurunkan anakan 90% seperti Pejantan ( mainnya, karakternya, warna dll.. )

trus terang sebagai pemula dalam breeding, sya cukup kaget bin takjub, yg lebih membuat saya terbengong-bengong adalah harga indukan ini sangat fantastis, bisa tembus kisaran harga 20 Jt.
(klo sya amatin indukan cetak ini gak ada bedanya dengan indukan saya.....)

Mohon pencerahannya Bang admin juga para senior PAPAJI ....Trim's sebelumnya.

ada saya punya indukanya , dari 12 telur menetas semua, dah hasilnya, anak betina hanya 1.dan itupun yg mirip emaknya doang, sisanya mirip bpknya semua

Thank's berat u/ smua pencerahannya....

Salam Kang Bagus
Pamulang

Kang Bagus wrote:Thank's berat u/ smua pencerahannya....

Salam Kang Bagus
Pamulang

Sy ada buat topik itu Mas... "Menjawab fenomena Babon Cetak" judulnya... Monggo dilihat mas...

makasih gan sudah dpt referensi "babon cetak"

Kalaupun ada babon yg bisa cetak anak seperti paceknya, sebaiknya ga usah dipakai.
Carilah babon yg bisa mencetak anak LEBIH BAGUS dari paceknya.
hehehe...

Buat saya babon cetak cuma mitos.
Kebanyakan yg sy temukan, cuma nyetak 1-2 ekor anak yg mirip pacek, sudah gembar gembor disebut babon cetak.

Administrator wrote:Kalaupun ada babon yg bisa cetak anak seperti paceknya, sebaiknya ga usah dipakai.
Carilah babon yg bisa mencetak anak LEBIH BAGUS dari paceknya.
hehehe...

Buat saya babon cetak cuma mitos.
Kebanyakan yg sy temukan, cuma nyetak 1-2 ekor anak yg mirip pacek, sudah gembar gembor disebut babon cetak.

SETUJU

bicara kualitas itu DINAMIS (progres) ,bukanya statis

acay wrote:

Administrator wrote:Kalaupun ada babon yg bisa cetak anak seperti paceknya, sebaiknya ga usah dipakai.
Carilah babon yg bisa mencetak anak LEBIH BAGUS dari paceknya.
hehehe...

Buat saya babon cetak cuma mitos.
Kebanyakan yg sy temukan, cuma nyetak 1-2 ekor anak yg mirip pacek, sudah gembar gembor disebut babon cetak.

SETUJU

bicara kualitas itu DINAMIS (progres) ,bukanya statis

tujuan berternak tentu banyak, secara garis besar terbagi 2 :-) perbanyakan jumlah atau kwantitas dan perbaikan kwalitas, klu pada ayam adu tentu perbaikan kwalitas, jadi setuju pd pendapat ke 2 empu diatas pakai babon dan pejantan yg bisa meningkat mutunya, perlu diingat semuanya harus dipersiapkan, karena pemuliaan ternak memerlukan lahan yg cukup, dana yg cukup, dan waktu yg cukup untuk mengamati, klu semua sudah silahkan memulai dan berdoa supaya berhasil, dan harus sabaaarrr......

menurut saya lebih bagus anakan jantan sedikit saja..jadi seleksi lebih mudah..dan karakter pastinya akan dominan pada pacek jadi lebih kental...untuk sifat attitude anakan ayam bisa turun dari indukan...
dan ga terlalu penting mungkin jika punya anakan banyak jantannya...hasilnya akhirnya sama rata tidak ada yang spesial..


hanya versi dari saya saja...

Kembangsawit wrote:menurut saya lebih bagus anakan jantan sedikit saja..jadi seleksi lebih mudah..

- Anak jantan yg sedikit artinya sample utk uji kualitas juga sedikit. Dgn banyak anak jantan, maka sebaran kualitas anaknya bisa terwakilkan dgn semakin banyaknya sample. Justru lebih mudah dalam seleksi krn sample yg representatif.

Kembangsawit wrote:dan karakter pastinya akan dominan pada pacek jadi lebih kental...untuk sifat attitude anakan ayam bisa turun dari indukan...

- Karakter turun dari pacek, sifat dari induk? Ini sy agak bingung. Koq bertolak belakang?
Apa itu karakter? Apa arti sifat?

Kembangsawit wrote:
dan ga terlalu penting mungkin jika punya anakan banyak jantannya...hasilnya akhirnya sama rata tidak ada yang spesial..

Dalam ternak, misalkan ada 7 ekor anak jantan, yg spesial PASTI cuma 1-2 ekor (Nilai 9-10).
Masalahnya, seberapa bagus kualitas yg 5 ekor sisanya?
Kalau sisanya kualitas 'njomplang' terlalu jauh (nilai 4-5) ini artinya ternak gagal krn banyak 'sampah'.
Kalau sisanya nilai antara 7-8,5 artinya ternakan sukses krn hasil yg bisa disebut merata.

Yg repot kalau anak jantannya cuma 1-2 ekor. Gimana menilai rata2 kualitas anaknya?
Sample tidak cukup mewakili.

pendapat saya bisa seperti itu karena memang memeperkecil " sampah " seperti kebanyakan orang bilang jika anakan jantan ada 7, terbuang 5 dan 5 jantan terbuang adalah "sampah". prosentase terlalu jauh. namun jika prosentase bisa 50% dengan 2 anakan jantan..maka sampah hanya 1, yang jadi juga 1 ekor.

karakter bisa diartikan fisik,

sifat bisa diartikan gaya bertarung dan ke agresifan.


versi saya..kalau ada yang lain juga boleh...

Kembangsawit wrote:pendapat saya bisa seperti itu karena memang memeperkecil " sampah " seperti kebanyakan orang bilang jika anakan jantan ada 7, terbuang 5 dan 5 jantan terbuang adalah "sampah". prosentase terlalu jauh. namun jika prosentase bisa 50% dengan 2 anakan jantan..maka sampah hanya 1, yang jadi juga 1 ekor.

karakter bisa diartikan fisik,

sifat bisa diartikan gaya bertarung dan ke agresifan.


versi saya..kalau ada yang lain juga boleh...

bukan kah dalam pengujian suatu kualitas kita justru membutuhkan banyak sample ??
agar mendapatkan hipotesa statistik dari banyak nya sample yg digunakan sebagai data
lah kalau cuma 2 ekor... 1 bagus, 1 sampah ...KESIMPULAN nya ???
(kalau menurut sy kesimpulan nya hanya tidak repot dalam memberikan pakan singkong rebus manis tumbuk ala chef Rizal )

"karakter bisa diartikan fisik" ?????

Kembangsawit wrote:pendapat saya bisa seperti itu karena memang memeperkecil " sampah " seperti kebanyakan orang bilang jika anakan jantan ada 7, terbuang 5 dan 5 jantan terbuang adalah "sampah". prosentase terlalu jauh. namun jika prosentase bisa 50% dengan 2 anakan jantan..maka sampah hanya 1, yang jadi juga 1 ekor.

Alur pikirnya terlalu amat sangat sederhana mas.

Keliatannya mas Sawit tidak mau ambil resiko atau mungkin tidak siap menghadapi kenyataan kalau anakannya lebih banyak yg jelek.
hehehe...

Kembangsawit wrote:
karakter bisa diartikan fisik, sifat bisa diartikan gaya bertarung dan ke agresifan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Karakter memiliki arti: 1). Sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain. 2).Karakter juga bisa bermakna "huruf".
http://www.pengertiandefinisi.com/2012/04/pengertian-karakter.html

Jadi karakter itu konotasinya tidak berhubungan dgn fisik.
----------------------

Banyak yg bilang, ciri fisik itu turunan bapaknya, ibunya menurunkan sifat. Ada juga yg mengatakan sebaliknya.
Menurut sy ini masih kontroversial dan kenyataannya tidak seperti itu.

Buktinya dari hasil beberapa ekor anakan kebanyakan warna dan gaya tarungnya tidak sama.
Dan secara teoripun, gen yg diturunkan adlh 50:50.
Tinggal mana yg dominan, itulah yg muncul.

Administrator wrote:

Kembangsawit wrote:menurut saya lebih bagus anakan jantan sedikit saja..jadi seleksi lebih mudah..

- Anak jantan yg sedikit artinya sample utk uji kualitas juga sedikit. Dgn banyak anak jantan, maka sebaran kualitas anaknya bisa terwakilkan dgn semakin banyaknya sample. Justru lebih mudah dalam seleksi krn sample yg representatif.

Kembangsawit wrote:dan karakter pastinya akan dominan pada pacek jadi lebih kental...untuk sifat attitude anakan ayam bisa turun dari indukan...

- Karakter turun dari pacek, sifat dari induk? Ini sy agak bingung. Koq bertolak belakang?
Apa itu karakter? Apa arti sifat?

Kembangsawit wrote:
dan ga terlalu penting mungkin jika punya anakan banyak jantannya...hasilnya akhirnya sama rata tidak ada yang spesial..

Dalam ternak, misalkan ada 7 ekor anak jantan, yg spesial PASTI cuma 1-2 ekor (Nilai 9-10).
Masalahnya, seberapa bagus kualitas yg 5 ekor sisanya?
Kalau sisanya kualitas 'njomplang' terlalu jauh (nilai 4-5) ini artinya ternak gagal krn banyak 'sampah'.
Kalau sisanya nilai antara 7-8,5 artinya ternakan sukses krn hasil yg bisa disebut merata.

Yg repot kalau anak jantannya cuma 1-2 ekor. Gimana menilai rata2 kualitas anaknya?
Sample tidak cukup mewakili.

mantap penerapan statitiknya.

Administrator wrote:

Kembangsawit wrote:pendapat saya bisa seperti itu karena memang memeperkecil " sampah " seperti kebanyakan orang bilang jika anakan jantan ada 7, terbuang 5 dan 5 jantan terbuang adalah "sampah". prosentase terlalu jauh. namun jika prosentase bisa 50% dengan 2 anakan jantan..maka sampah hanya 1, yang jadi juga 1 ekor.

Alur pikirnya terlalu amat sangat sederhana mas.

Keliatannya mas Sawit tidak mau ambil resiko atau mungkin tidak siap menghadapi kenyataan kalau anakannya lebih banyak yg jelek.
hehehe...

Kembangsawit wrote:
karakter bisa diartikan fisik, sifat bisa diartikan gaya bertarung dan ke agresifan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Karakter memiliki arti: 1). Sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain. 2).Karakter juga bisa bermakna "huruf".
http://www.pengertiandefinisi.com/2012/04/pengertian-karakter.html

Jadi karakter itu konotasinya tidak berhubungan dgn fisik.
----------------------

Banyak yg bilang, ciri fisik itu turunan bapaknya, ibunya menurunkan sifat. Ada juga yg mengatakan sebaliknya.
Menurut sy ini masih kontroversial dan kenyataannya tidak seperti itu.

Buktinya dari hasil beberapa ekor anakan kebanyakan warna dan gaya tarungnya tidak sama.
Dan secara teoripun, gen yg diturunkan adlh 50:50.
Tinggal mana yg dominan, itulah yg muncul.

oke bang mantap deh...

acay wrote:

Kembangsawit wrote:pendapat saya bisa seperti itu karena memang memeperkecil " sampah " seperti kebanyakan orang bilang jika anakan jantan ada 7, terbuang 5 dan 5 jantan terbuang adalah "sampah". prosentase terlalu jauh. namun jika prosentase bisa 50% dengan 2 anakan jantan..maka sampah hanya 1, yang jadi juga 1 ekor.

karakter bisa diartikan fisik,

sifat bisa diartikan gaya bertarung dan ke agresifan.


versi saya..kalau ada yang lain juga boleh...

bukan kah dalam pengujian suatu kualitas kita justru membutuhkan banyak sample ??
agar mendapatkan hipotesa statistik dari banyak nya sample yg digunakan sebagai data
lah kalau cuma 2 ekor... 1 bagus, 1 sampah ...KESIMPULAN nya ???
(kalau menurut sy kesimpulan nya hanya tidak repot dalam memberikan pakan singkong rebus manis tumbuk ala chef Rizal )

"karakter bisa diartikan fisik" ?????

sekali kali punya pendapat yang lain gitu loh...
mau kritik orang tapi diri sendiri tong kosong bunyi nyaring alias bang acay

woooww...makin luas dan mantab nich ulasannya....

lepas dri permasalahan ini beberapa minggu yg lalu saya sempat sharing dg beberapa pakar peternak ayam bangkok dilingkungan pamulang, ciputat, bintaro dan jak-sel, sebenarnya bukan INDUK CETAK yg penting, yg lebih penting adalah bgaimana cara kita mengkombinasikan antara pacek unggul dg induk unggul (versi kita) dg harapan kita dapat anakan ayam unggul walaupun faktanya tidak sesuai dg harapan kita, namun setidaknya ada usaha dan tentunya perlu pengalaman, keahlian, kecermatan dan kesabaran...jika ingin mendapatkan yg terbaik ( Moto : Berani mencoba dan mencoba, jangan takut GAGAL, kegagalan adalah awal kesuksesan ) cieee...mantaf nih mottonya...maaf hasil copy motto pakar ternak ayam bangkok.

syukur alhamdulillah,
sejak saya buka postingan di tread ini, saya banyak tambahan ilmu dan tentunya ksemuanya itu dapat memacu diri saya untuk mendapatkan hasil yg terbaik .
Trimakasih Bang Admin, rekan-2 PAPAJI....BRAVO..!!!

Salam Pemula,

Tidak Ada... (pernah punya, beli dngan hrga mahal tapi hanya cetakin warna pacek doank)

Babon cetak kalah bagus sama babon super, padahal harga cetak vs super = 20jt:350rb...
Contoh: disediakan 2, pacek bagus dan pacek untul..
*Babon cetak klo dikasi pacek bagus anaknya bagus, klo pacek kelas untul, jadinya untul..
*Klo babon super dikasi pacek bagus anaknya tmbah bagus, klo pacek untul, jadinya masih super..
Alhasil skor 2:0 untuk babon super...!!!

Masi suka babon cetak dng hrga selangit?? Terserah Anda, kemengan tidak lepas dari faktor "X"!!
salam suka2.......

Kembangsawit wrote:

Spoiler:

sekali kali punya pendapat yang lain gitu loh...
mau kritik orang tapi diri sendiri tong kosong bunyi nyaring alias bang acay

loh ini kan pendapat saya (yg lain dengan 'pendapat' nya mas Rizal )
mas Rizal ini sedikit 'aneh' apa dalam berforum/mengetik untuk mengemukakan pendapat
tidak dibaca dulu atau memang (maaf... tidak 'mengerti' apa yg didiskusikan)

acay wrote:

Kembangsawit wrote:pendapat saya bisa seperti itu karena memang memeperkecil " sampah " seperti kebanyakan orang bilang jika anakan jantan ada 7, terbuang 5 dan 5 jantan terbuang adalah "sampah". prosentase terlalu jauh. namun jika prosentase bisa 50% dengan 2 anakan jantan..maka sampah hanya 1, yang jadi juga 1 ekor.

karakter bisa diartikan fisik,

sifat bisa diartikan gaya bertarung dan ke agresifan.


versi saya..kalau ada yang lain juga boleh...

bukan kah dalam pengujian suatu kualitas kita justru membutuhkan banyak sample ??
agar mendapatkan hipotesa statistik dari banyak nya sample yg digunakan sebagai data
lah kalau cuma 2 ekor... 1 bagus, 1 sampah ...KESIMPULAN nya ???
(kalau menurut sy kesimpulan nya hanya tidak repot dalam memberikan pakan singkong rebus manis tumbuk ala chef Rizal )

"karakter bisa diartikan fisik" ?????

salam gan .. saya ternak ayam bangkok sudah hampir 1 thn 6 bln , itupun karena saya diberi babon dan pacek yg bagus oleh teman ayah saya , teman ayah saya itu bermaen ayam aduan mulai dia sma smpai dia umur 61 skrg dia pun juga sudah terkenal di daerah kab kediri sini , tp yang intensif (memperhatikan kualitas baru skitar 7 bulan saja) , singkat cerita pacek nya beliau saat itu (okt 2010) ditawar orang 5jt dengan gelar win 12x draw 2x , uk 7 ules wiring kuning , kaki naga temurun , ada gembol nya . tarung nya nakal segala posisi mukul , solah 3 tehnik , ngalung , tengok kiri kanan lgsg kepala masuk sayap , pas mau di cucuk kepala masuk kanan dan kiri lawan (paling sering keluar) , di kawinkan dengan babon harga 1jt , kaki mecah dan batu rantai dan pintar mengeram(telur 7 netas 7 , 8 netas 7 , pokok nya hampir 90% telur yg dierami bisa menetas)
setelah peranakan pertama lahir 8 ekor , jantan nya 2 ekor , dan betina 5 ekor , sesuai perjanjian saya kasi ke beliau sejodo dari anakan tsb , sayang saat saya umbar (saat umur baru 1 minggu) , tanpa sepengetahuan saya babon dan 1 ekor anak mati disembur ular(warna jadi biru sekujur tubuh dan kaku)
setelah ayam berumur 5 bln babon saya seleksi , alhamdulillah babon nurun pacek semua tarung sama persis , hanya keberanian/mental babon yang berbeda , yang paling unggul akhirnya jadi babon utama
cuman kaki naga temurun nya yang belum turun ke anak" nya, selang 3bln netas lg 5 ekor jantan 1 betina 4 , peranakan ke 3 netas 7 jantan 3 betina 4 , tp peranakan ke 4 kmarin netas 7 , pada umur 1bln mati 1 karena diserang ular (belakang rumah saya sawah) dengan pacek yg sama , babon hasil pranakan pertama , keluar 1 jodo yg wangkas kaki pecah , dan 1 jodo batu rantai , nah saya bingung kok ada 1 jodo yg wangkas , lalu saya tanyakan kepada teman ayah tsb , ternyata warna wangkas itu dari trah babon unggul pertama (nenek dari babon ini), babon wangkas tsb berasal dr blitar , ketika saya tanya harga beliau menjawab, tidak dijual oleh pemilik nya
sedangkan jantan yg saya berikan kpd beliau sudah laku saat umur 8 bulan , tepatnya abaran ke 2 , karena pd saat itu tetangga beliau baru beli ayam BK lancur silangan BK dengan birma dari tulungagung seharga 500rb , tidak disangka belum ada 1 air ayam silangan birma melarikan diri , saat itu juga lancur dibeli dengan harga 750rb
sampai skrg babon blm pernah saya keluarkan , tp saya sortir , sedangkan yg afkir saya jadikan lauk
baru peranakan ke 3 saya mulai melakukan perawatan intensif (jamu , jemur , sebelum itu ayam saya umbar semua , maklum belum ngerti dan minat ke ayam BK
jadi menurut saya babon cetak , tidak selalu menurunkan sama persis seperti pacek , bisa jadi gen dari induk sebelum nya berpengaruh , tp menurut saya kelebihan babon cetak itu kalo pacek unggul/jawara , bisa diasumsikan 70% mental dan style bertarung dari anakan nya nurun dari pacek entah itu jantan/betina 30% sisa nya afkir alias fried chiken