KISAH HARIMAU DAN PRAJURIT
+2
Hendro
iyang
6 posters
Halaman 1 dari 1
KISAH HARIMAU DAN PRAJURIT
KISAH HARIMAU DAN PRAJURIT
Alkisah, di sebuah kerajaan, sang
raja mempunyai kegemaran yang tidak lazim, yakni mengukur kekuatan
prajuritnya dengan cara mengadu mereka di arena aduan dengan binatang
buas. Banyak tentara yang mati sia-sia karena kesenangan yang mengerikan
dari raja mereka. Tetapi, tidak ada seorang pun yang berani
menentangnya. Karena, menentang perintah raja berarti mati!
Suatu k
etika,
hari aduan kembali tiba. Telah disiapkan prajurit dan hewan buas. Dari
kejauhan, terdengar suara raungan marah dan lapar seekor harimau,
sehingga membuat siapa pun yang mendengar menjadi ciut nyalinya, apalagi
prajurit yang akan diadu.
Setelah sang raja duduk di
tempatnya, seorang prajurit pun melangkah memasuki arena aduan dengan
kepasrahan sembari berdoa, siapa tahu keberuntungan memihaknya hingga
tak perlu meregang nyawa. Tak berapa lama, pintu kandang harimau pun
dibuka. Segera si harimau mengaum sambil melangkahkan kakinya masuk ke
arena dengan sikap waspada.
Beberapa saat, aroma ketegangan pun
menghiasi suasana. Si prajurit segera menyiapkan diri untuk
mempertahankan diri dari serangan harimau. Namun, sebuah keanehan
terjadi. Harimau yang terlihat ganas bukannya segera menyerang dan siap
memakan mangsanya, tetapi dia malah berputar mengendus-endus mengitari
si prajurit tanpa menunjukkan sikap bermusuhan sama sekali.
Anehnya lagi, harimau justru berusaha mendekat ke prajurit yang tadi
sudah siap melawan harimau. Prajurit makin terheran dengan tindakan
harimau yang lantas menjulurkan lidahnya dan menjilat kaki si prajurit
tanpa bermaksud menyakiti sedikit pun. Arena aduan pun menjadi heboh.
Raja segera memerintahkan membawa si prajurit ke hadapannya. "Hai
prajurit! Apa yang telah kamu lakukan kepada harimau kelaparan itu
sehingga dia tidak melahapmu, malah seakan dia tunduk dan menghormatimu?
Ilmu apa gerangan yang kamu pakai? Segera beritahu rajamu ini,"
perintah sang raja.
"Ampun baginda. Hamba juga tidak mengerti
apa yang terjadi. Hamba hanya pasrah sembari bersiap menghadapi
kemungkinan terburuk yang terjadi. Tetapi, setelah melihat harimau yang
tiba-tiba mendekati tanpa terlihat ingin menyerang, hamba juga segera
menghentikan niat hamba mempertahankan diri. Saat itu, kemudian hamba
teringat sebuah peristiwa. Dahulu sekali, hamba pernah menyelamatkan dan
mengobati seekor harimau kecil yang sedang diburu dan terluka. Dan
sangat mungkin, harimau kecil itu adalah harimau yang sama yang ada di
arena tadi. Kebaikan masa lalu yang telah hamba perbuat dan tidak pernah
hamba ingat, ternyata telah menyelamatkan hidup hamba hari ini."
Pembaca yang luar biasa,
Kisah di atas adalah gambaran nyata dari pepatah "kita menuai apa yang
kita tanam." Dan, meski cerita tadi sulit dipercaya, tetapi peristiwa
semacam itu bisa terjadi di kehidupan nyata. Semua hal tersebut
berhubungan dengan hukum universal tentang sebab-akibat. Walaupun kita
lupa pernah berbuat baik kepada orang lain, tapi hukum Tuhan tidak
pernah lupa. Pada saatnya kelak, kita pasti akan menerima
kebaikan-kebaikan yang sepadan, bahkan melebihi apa yang pernah kita
lakukan.
Begitu juga sebaliknya. Kita boleh saja lupa pernah
berbuat jahat pada orang lain. Namun, bila saatnya telah tiba, kita
pasti akan menerima ganjaran yang setimpal dengan perbuatan kita. Hal
tersebut sejalan dengan keyakinan dan ajaran yang harus kita praktikkan,
yaitu menjauhkan diri dari berbuat kejahatan yang merugikan orang lain
dan selalu berbuat baik dan membantu sesama makhluk.
Untuk itu,
mari terus menanamkan benih kebaikan di setiap kesempatan yang ada,
baik pada lingkungan terdekat kita maupun pada sesama. Niscaya, kita
akan mampu menjalani hidup dengan penuh kedamaian, kebahagiaan, dan
keharmonisan.
Alkisah, di sebuah kerajaan, sang
raja mempunyai kegemaran yang tidak lazim, yakni mengukur kekuatan
prajuritnya dengan cara mengadu mereka di arena aduan dengan binatang
buas. Banyak tentara yang mati sia-sia karena kesenangan yang mengerikan
dari raja mereka. Tetapi, tidak ada seorang pun yang berani
menentangnya. Karena, menentang perintah raja berarti mati!
Suatu k
etika,
hari aduan kembali tiba. Telah disiapkan prajurit dan hewan buas. Dari
kejauhan, terdengar suara raungan marah dan lapar seekor harimau,
sehingga membuat siapa pun yang mendengar menjadi ciut nyalinya, apalagi
prajurit yang akan diadu.
Setelah sang raja duduk di
tempatnya, seorang prajurit pun melangkah memasuki arena aduan dengan
kepasrahan sembari berdoa, siapa tahu keberuntungan memihaknya hingga
tak perlu meregang nyawa. Tak berapa lama, pintu kandang harimau pun
dibuka. Segera si harimau mengaum sambil melangkahkan kakinya masuk ke
arena dengan sikap waspada.
Beberapa saat, aroma ketegangan pun
menghiasi suasana. Si prajurit segera menyiapkan diri untuk
mempertahankan diri dari serangan harimau. Namun, sebuah keanehan
terjadi. Harimau yang terlihat ganas bukannya segera menyerang dan siap
memakan mangsanya, tetapi dia malah berputar mengendus-endus mengitari
si prajurit tanpa menunjukkan sikap bermusuhan sama sekali.
Anehnya lagi, harimau justru berusaha mendekat ke prajurit yang tadi
sudah siap melawan harimau. Prajurit makin terheran dengan tindakan
harimau yang lantas menjulurkan lidahnya dan menjilat kaki si prajurit
tanpa bermaksud menyakiti sedikit pun. Arena aduan pun menjadi heboh.
Raja segera memerintahkan membawa si prajurit ke hadapannya. "Hai
prajurit! Apa yang telah kamu lakukan kepada harimau kelaparan itu
sehingga dia tidak melahapmu, malah seakan dia tunduk dan menghormatimu?
Ilmu apa gerangan yang kamu pakai? Segera beritahu rajamu ini,"
perintah sang raja.
"Ampun baginda. Hamba juga tidak mengerti
apa yang terjadi. Hamba hanya pasrah sembari bersiap menghadapi
kemungkinan terburuk yang terjadi. Tetapi, setelah melihat harimau yang
tiba-tiba mendekati tanpa terlihat ingin menyerang, hamba juga segera
menghentikan niat hamba mempertahankan diri. Saat itu, kemudian hamba
teringat sebuah peristiwa. Dahulu sekali, hamba pernah menyelamatkan dan
mengobati seekor harimau kecil yang sedang diburu dan terluka. Dan
sangat mungkin, harimau kecil itu adalah harimau yang sama yang ada di
arena tadi. Kebaikan masa lalu yang telah hamba perbuat dan tidak pernah
hamba ingat, ternyata telah menyelamatkan hidup hamba hari ini."
Pembaca yang luar biasa,
Kisah di atas adalah gambaran nyata dari pepatah "kita menuai apa yang
kita tanam." Dan, meski cerita tadi sulit dipercaya, tetapi peristiwa
semacam itu bisa terjadi di kehidupan nyata. Semua hal tersebut
berhubungan dengan hukum universal tentang sebab-akibat. Walaupun kita
lupa pernah berbuat baik kepada orang lain, tapi hukum Tuhan tidak
pernah lupa. Pada saatnya kelak, kita pasti akan menerima
kebaikan-kebaikan yang sepadan, bahkan melebihi apa yang pernah kita
lakukan.
Begitu juga sebaliknya. Kita boleh saja lupa pernah
berbuat jahat pada orang lain. Namun, bila saatnya telah tiba, kita
pasti akan menerima ganjaran yang setimpal dengan perbuatan kita. Hal
tersebut sejalan dengan keyakinan dan ajaran yang harus kita praktikkan,
yaitu menjauhkan diri dari berbuat kejahatan yang merugikan orang lain
dan selalu berbuat baik dan membantu sesama makhluk.
Untuk itu,
mari terus menanamkan benih kebaikan di setiap kesempatan yang ada,
baik pada lingkungan terdekat kita maupun pada sesama. Niscaya, kita
akan mampu menjalani hidup dengan penuh kedamaian, kebahagiaan, dan
keharmonisan.
iyang- Premium member
- Jumlah posting : 703
Join date : 09.03.10
Age : 51
Lokasi : Tarumajaya Bekasi, 085714907816
Re: KISAH HARIMAU DAN PRAJURIT
Itulah hukum sebab akibat..........
Jika kita menanam padi tidak mungkin akan menuai jagung....................
Jika kita menanam singkong tidak mungkin akan menuai anggur.....................
Tetapi jika kita menanam "jalu/taji" ada banyak kemungkinannya.......................
Bisa kedepan akan menuai anak (jika dilakukan dengan istri sendiri).....................
Bisa juga akan menuai tuntutan (kalo dengan istri orang dan ketahuan)......................
Bisa juga akan menuai cibiran dan sumpah serapah (jika dengan yang dibawah umur)................
Yang pasti harus keluar uang (jika dengan yang profesional).....................
ke...ke...ke...ke...ke...ke.....
Salam seloroh..... [/
Jika kita menanam padi tidak mungkin akan menuai jagung....................
Jika kita menanam singkong tidak mungkin akan menuai anggur.....................
Tetapi jika kita menanam "jalu/taji" ada banyak kemungkinannya.......................
Bisa kedepan akan menuai anak (jika dilakukan dengan istri sendiri).....................
Bisa juga akan menuai tuntutan (kalo dengan istri orang dan ketahuan)......................
Bisa juga akan menuai cibiran dan sumpah serapah (jika dengan yang dibawah umur)................
Yang pasti harus keluar uang (jika dengan yang profesional).....................
ke...ke...ke...ke...ke...ke.....
Salam seloroh..... [/
Hendro- moderator
- Jumlah posting : 7357
Join date : 06.08.09
Age : 55
Lokasi : Semarang
Re: KISAH HARIMAU DAN PRAJURIT
Hendro wrote:Itulah hukum sebab akibat..........
Jika kita menanam padi tidak mungkin akan menuai jagung....................
Jika kita menanam singkong tidak mungkin akan menuai anggur.....................
Tetapi jika kita menanam "jalu/taji" ada banyak kemungkinannya.......................
Bisa kedepan akan menuai anak (jika dilakukan dengan istri sendiri).....................
Bisa juga akan menuai tuntutan (kalo dengan istri orang dan ketahuan)......................
Bisa juga akan menuai cibiran dan sumpah serapah (jika dengan yang dibawah umur)................
Yang pasti harus keluar uang (jika dengan yang profesional).....................
ke...ke...ke...ke...ke...ke.....
Salam seloroh..... [/
btull ......
Re: KISAH HARIMAU DAN PRAJURIT
Hendro wrote:Itulah hukum sebab akibat..........
Jika kita menanam padi tidak mungkin akan menuai jagung....................
Jika kita menanam singkong tidak mungkin akan menuai anggur.....................
Tetapi jika kita menanam "jalu/taji" ada banyak kemungkinannya.......................
Bisa kedepan akan menuai anak (jika dilakukan dengan istri sendiri).....................
Bisa juga akan menuai tuntutan (kalo dengan istri orang dan ketahuan)......................
Bisa juga akan menuai cibiran dan sumpah serapah (jika dengan yang dibawah umur)................
Yang pasti harus keluar uang (jika dengan yang profesional).....................
ke...ke...ke...ke...ke...ke.....
Salam seloroh..... [/
itu sih sepertinya........yg bikin heboh dr semarang wkkk...wkkk...wkkk... salam selalu
wijono- Kolonel
- Jumlah posting : 902
Join date : 15.06.11
Lokasi : Tangerang Utara - 087885040038 BB 528B6901
Re: KISAH HARIMAU DAN PRAJURIT
wijono wrote:Hendro wrote:Itulah hukum sebab akibat..........
Jika kita menanam padi tidak mungkin akan menuai jagung....................
Jika kita menanam singkong tidak mungkin akan menuai anggur.....................
Tetapi jika kita menanam "jalu/taji" ada banyak kemungkinannya.......................
Bisa kedepan akan menuai anak (jika dilakukan dengan istri sendiri).....................
Bisa juga akan menuai tuntutan (kalo dengan istri orang dan ketahuan)......................
Bisa juga akan menuai cibiran dan sumpah serapah (jika dengan yang dibawah umur)................
Yang pasti harus keluar uang (jika dengan yang profesional).....................
ke...ke...ke...ke...ke...ke.....
Salam seloroh..... [/
itu sih sepertinya........yg bikin heboh dr semarang wkkk...wkkk...wkkk... salam selalu
Wah kang Wiyono sepertinya mengidap Pedofil alias penyuka daun muda..ke...ke...ke...ke...ke.... :lol:
Hendro- moderator
- Jumlah posting : 7357
Join date : 06.08.09
Age : 55
Lokasi : Semarang
tatatata
wah...ajib.. good..good..suka...suka...
tatayudhahermawan- Sersan
- Jumlah posting : 73
Join date : 12.03.12
Age : 39
Lokasi : jogja-bdg
Re: KISAH HARIMAU DAN PRAJURIT
ini baru cerita mantap
sofyano adododo- Registered Sellers
- Jumlah posting : 1457
Join date : 08.06.12
Age : 43
Lokasi : Jember-Situbondo Jatim/ 085331205732 / pin : 2AF73137
Similar topics
» Kisah menemukan hobi ayam aduan
» kisah tragis
» Sebuah peristiwa
» kisah malam minggu
» kisah segelas susu
» kisah tragis
» Sebuah peristiwa
» kisah malam minggu
» kisah segelas susu
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik