GARANSI TUKAR AYAM.......

setuju mas aliem,biarkan transaksi berjalan sesuai kesepakatan penjual dan pembeli saja termasuk pelayanan pasca jual dan prosesnya,,,,,,,,

aliem wrote:Adanya transaksi jual beli merupakan kesepakatan antara penjual dan pembeli.... kesepakatan tidak hanya mengenai harga dan barang tentunya, akan tetapi juga kesepakatan pasca terjadinya jual beli... termasuk didalamnya garansi 15 hari ato tukar ayam/uang.... tidak usah dibuat aturan baku d papaji... biarlah kesepakatan itu menjadi kesepakatan antara penjual dan pembeli... misalkan calon pembeli tidak berkenan dengan tukar ayam... ya gak usah beli ke orang itu...

Klo secara pribadi sich saya lebih suka yang garansi uang kembali... itu menurut saya yang fair dengan catatan ayam kembali dalam kondisi yang baik (baru diabar ama untulan, bukan diadu ke kalangan)... dan tidak ada cacat...

Sependapat,,, Menurut saya, memang uang kembali lebih tepat dijalankan dan banyak pedagang ayam saat ini yg telah menerapkan hal ini,,, Jika tukar ayam mungkin akan sulit utk mendapatkan ayam dg kriteria awal yg dicari si pembeli dan kemungkinan tidak akan cocok lagi (ongkir mahal om),,, Terlebih hal ini akan memberatkan si pembeli dg kantong yg pas-pasan dan yg tdk ingin mengambil ayam dr si pedagang itu lagi,,, Namun, utk uang kembali jg harus didukung dg video abaran ayam yg dibeli agar terlihat jelas kalau ayam yg dibeli tidak sesuai dg keterangan yg dipaparkan si pedagang (dg syarat si pedagang tidak menunjukkan video abarannya ketika transaksi),,, Tujuannya agar tidak ada unsur tipuan dari si pembeli dan utk pedagang harus berani terima resiko ini (namanya jg dagang hrs jujur dan berani rugi) karena dia yg paling bertanggung jawab atas dagangannya dan yg telah memaparkan keterangan ttg ayam yg dijual,,, Hal ini juga agar si pedagang tidak dianggap penipu,,,

Jadi, saya rasa uang kembali lebih layak utk diterapkan,,,,

Thx,

Sebaiknya antara penjual dan pembeli sejak awal (sebelum bertransaksi) membuat kesepakatan yang tidak akan merugikan kedua belah pihak, bila perlu kesepakantan dituangkan dalam perjanjian "hitam di atas putih". Kalaupun ada masalah antara pembeli dan penjual ya diselesaikan sesuai kesepakatan berdua. Tidak perlu diangkat di forum. Saya fikir forum ini bukan "pengadilan" untuk menyelesaikan berbagai transaksi yang bermasalah, apalagi sampai membuka aib seseorang. Saya merasa malu sama tetangga sebelah. Untuk PAPAJI, saya usulkan agar tidak perlu membuat aturan baku tentang aturan jual beli/transaksi via internet. PAPAJI cukup menjadi fasilitator saja. Terima kasih.

fakhry wrote:

sandri wrote:

fakhry wrote:

Ibnu_Masud wrote:Menurut saya metode Mas Hendro sudah cukup tepat dengan memberikan garansi. Dan untuk garansi "tukar ayam" menjadi "uang kembali" saya rasa kurang adil bagi sipenjual karena bagaimanapun dalam transaksi ayam lewat internet ini sipembeli seharusnya sudah tahu adanya resiko salah persepsi dalam kualitas ayam.
Dan menurut hemat saya dalam jual beli ayam laga ini harus dilengkapi videonya minimal diabar 1 atau 2 untulan dengan durasi masing2 3 menit. Sehingga penjual tidak perlu beriklan dengan kata2, biar sipembeli yg menilai sendiri.
Maaf bila ada salah kata...

maaf mas, menurut sy pembeli adalah raja, apabila ada salah persepsi tentang tehnik dan pukulan ayam antara pembeli dan penjual bisa di bicarakan baik2 dan masalah ongkir ya itu dah resiko penjual. Kalo angkir hanya 100) sih ga ada masalah kalo sampai 300 rb berabe jg pembelinya. Yg penting awal pembicaraan tentang tehnik dan pukulan ayam yg akan di beli harus terbuka dan ga ada yg di tutupi. Sehingga meminimalisir tukar ayam kembali... Salam.... Damai....

ini internet mas bkn beli secara langsung..pembeli bukan raja..posisi pembeli n penjual sama...yg penting adalah perjanjian jual beli yg harus dibuat sebelum adanya akte jual beli..misal seperti garansi uang kembali,ayam mati,dll....jadi kalo udah deal ya it's OK...

maaf mas, itu lah susah nya menyatukan persepsi antara penjual dan pembeli.wah, kalau menurut mas sandri pembeli bukan raja hanya karena transaksi di dunia maya artinya gmana tuh mas???? Padahal pembeli kan mentransfer uang terlebih dahulu br si pembeli mengirimkan ayam nya artinya pembeli telah memberikan kepercayaan kpd si penjual . Salam damai

jgn salah kaparah dulu mas,,pembeli bkanlah raja maksudnya gini
RAJA=dilayani tanpa hrus melayani(kalo melayani istrinya sendiri wajar..hhehehe)
sedangkan di internet ini pembeli dilayani n melayani....melayani dsni seperti mengirim blik video abaran ayam yg dibeli...kalo mslah trnasfer uang terlebih dahulu itu untuk mengindarkan penipuan mas(mohon maaf kalo ada yg kurang berkenan)..kalo misal ayam kita kirim duluan n uang menyusul jelas resiko kita adalah kehilangan ayam tanpa dpt uang krn kita tidak tahu identitas lngkap si pembeli tp pengecualian kpd orang yg sudah kita tahu identitasny dgn baik maka tidak ada slahny mengirimkan ayam terlebih dhulu..salam damai dari kota pasuruan..TIBA= Tertib Indah Bersih tp gak aman...hehehehehe

fakhry wrote:

fakhry wrote:

sandri wrote:

Hendro wrote:Sejak pertama menjual ayam lewat Papaji ( Agustus 2009 ) saya selalu menerapkan sistem garansi 15 hari untuk ayam yang tidak berkenan untuk ditukarkan dengan yang lain....sampai hari ini tercatat 57 transaksi yang melibatkan 42 orang ( pembeli) dengan jumlah ayam 98 ekor dengan berbagai umur......dari jumlah 42 orang tersebut yang jelas2 kurang berkenan dan menolak sistem tukar ayam 2 orang, sedangkan 4 orang sudah melaksanakan sistem ini, selebihnya saya anggap menerima kondisi ayam yang saya kirimkan karena tidak ada komplain baik lewat telepon maupun forum.....

Saya ingin sharing dengan rekan2 member Papaji sejati...apakah sistem yang saya terapkan ini sudah baik, kurang baik atau masih belum memenuhi rasa keadilan bagi konsumen...? ada usulan untuk merubah garansi " tukar ayam " menjadi " uang kembali " apakah hal ini lebih layak dan adil bagi kedua fihak.. ?

Saya pribadi berpendapat garansi uang kembali hanya layak untuk diberlakukan pada benda mati tetapi kurang tepat jika diterapkan untuk transaksi benda hidup, karena berbagai faktor dan justru akan membuat celah orang untuk berbuat curang/tidak fair.....

Mohon tanggapan dan sharing dari rekan2 member Papaji sejati bagaimana baiknya sistem transaksi yang memenuhi rasa keadilan bagi kedua belah fihak...mudah2 an sharing ini bisa menghasilkan kesepakatan yang menjadi acuan dan standart bagi siapapun yang berjualan di forum Papaji dan menjadi sistem yang baku bagi setiap transaksi via Papaji forum....

Silakan rekan2 untuk memberikan masukan dan pendapatnya.....terima kasih

Salam

betul mas hendro...sya sangat setuju kalo garansi 15 hari...kalo garansi uang kembali juga tepat...bs dijadikan ajang tipu menipu si pembeli...bisa saja ayam itu bisa dikatakan sewa ayam gratisan...jadi solusinya garansi uang kembali boleh saja ASAL si pembeli mengirimkan video abaran ayam yg udah dijual...kdgn itu kita bisa tahu kalo memang ayam yg dijual tidak sesuai dgn yg diinginkan maka penjual harus memenuhi mengembalikan uang itu..jadi jual beli di internet itu harus fair...pembeli jg pny hak n penjual jg pny hak...namanya jual beli kan harus ada kepuasan diantara penjual n pembeli..trims..salam

waduh mas sandri statement keras juga ya he...he...he... Jangan si pembeli aja mas yg bisa di katakan dapat melakukan ajang tipu menipu, apa penjual ga bisa melakukan ajang tipu menipu jg, contoh sy sebagai seorang pembeli kan harus mentransfer dulu dana nya ke mas hendro (misalnya) artinya ada niatan baik dari pembeli kpd penjual, bukan karena mas hendro nya tp krn sy percaya kpd setiap anggota yg ada di forum ini. Salam damai

ya jelas lah mas penjual n pembeli bs melakukan tipu menipu...ok..kalo statement sya terlalu keras sya mhon maaf soalnya wkt ngisi ini hbis main sepak bola ugal-ugalan jd terlalu keras kata2nya...hehehehehe..peace

He...he...he.... Pizzzzzz jg mas

Terima kasih atas usulan, pandangan dan pendapat rekan2 semua...sebenarnya saya bermaksud merumuskan sebuah aturan atau sistem layanan terhadap konsumen yang menguntungkan kedua belah fihak dan bisa diterapkan untuk semua transaksi melalui Papaji, tetapi rupanya memang tidak mudah dan banyak persepsi yang membuat rumusan tersebut sulit diwujudkan...namun demikian dari berbagai masukan yang ada dapat saya rangkum dalam beberapa kesimpulan antara lain :

1. Komunikasi intens dan sejelas jelasnya menjadi sebuah keharusan sebelum melakukan transaksi....

2. Sistem atau aturan dalam bertransaksi menjadi hak dan tanggung jawab masing2 individu sesuai kesepakatan bersama....

3. Penyelesaian permasalahan dilakukan sesuai komitmen awal yang disepakati sebelum transaksi dilakukan....

4. Forum bukan ajang pengadilan tetapi hanya sebatas fasilitator bagi setiap transaksi...

5. Tidak diperlukan aturan ataupun sistem yang seragam untuk sebuah transaksi melalui forum....

6. Kepuasan konsumen menjadi prioritas utama.....

Demikian beberapa butir kesimpulan yang dapat dirangkum dari berbagai opini rekan2 semua.....mudah2 an dapat menjadi bahan informasi dan pembelajaran bagi kita bersama....

Dalam sistem marketing dikenal istilah STP ( Segmentation - Targeting - Positioning ) atau memilah pasar - memilih sasaran dan mengarahkan sasaran menjadi lebih fokus pada kita.....jadi silakan berbisnis secara sungguh2 dengan menggunakan hati dan penuh rasa tanggung jawab.....

Salam

Hendro wrote:Terima kasih atas usulan, pandangan dan pendapat rekan2 semua...sebenarnya saya bermaksud merumuskan sebuah aturan atau sistem layanan terhadap konsumen yang menguntungkan kedua belah fihak dan bisa diterapkan untuk semua transaksi melalui Papaji, tetapi rupanya memang tidak mudah dan banyak persepsi yang membuat rumusan tersebut sulit diwujudkan...namun demikian dari berbagai masukan yang ada dapat saya rangkum dalam beberapa kesimpulan antara lain :

1. Komunikasi intens dan sejelas jelasnya menjadi sebuah keharusan sebelum melakukan transaksi....

2. Sistem atau aturan dalam bertransaksi menjadi hak dan tanggung jawab masing2 individu sesuai kesepakatan bersama....

3. Penyelesaian permasalahan dilakukan sesuai komitmen awal yang disepakati sebelum transaksi dilakukan....

4. Forum bukan ajang pengadilan tetapi hanya sebatas fasilitator bagi setiap transaksi...

5. Tidak diperlukan aturan ataupun sistem yang seragam untuk sebuah transaksi melalui forum....

6. Kepuasan konsumen menjadi prioritas utama.....

Demikian beberapa butir kesimpulan yang dapat dirangkum dari berbagai opini rekan2 semua.....mudah2 an dapat menjadi bahan informasi dan pembelajaran bagi kita bersama....

Dalam sistem marketing dikenal istilah STP ( Segmentation - Targeting - Positioning ) atau memilah pasar - memilih sasaran dan mengarahkan sasaran menjadi lebih fokus pada kita.....jadi silakan berbisnis secara sungguh2 dengan menggunakan hati dan penuh rasa tanggung jawab.....

Salam

pak Hendro yth,

kalau boleh saya komen kesimpulannya,
untuk point 1;2;3;6 itu sungguh mencerminkan penjual yang bertanggung jawab.

untuk point 4;..sepertinya sipapun tidak bisa mencegah konsumen menulis apa saja mengenai kepuasan ataupun kekecewaan pembeli bertransaksi. tidak diforum inipun bisa dimilis tetangga.

untuk point 5;..saya nggak tahu aturan seragam seperti apa,apalagi perlu apa nggaknya,karena ini forum terbuka,orang juga nggak tahu persis hubungan antara forum ini dengan papaji.
nah,ada pepatah bilang;...."satu pelanggan terkecewakan akan lebih berbahaya ketimbang 100 pelanggan terpuaskan."
sebagai papajiers saya sedikit khawatir eksesnya saja,itulah sedikit hal yang mungkin perlu diantisipasi.

salam papaji

Terima kasih pak Bagyo atas saran dan masukannya.....untuk menyamakan persepsi saja, bahwa kesimpulan2 diatas bukanlah merupakan rumusan yang menjadi acuan dalam bertransaksi tetapi kesimpulan tersebut hanyalah hasil rangkuman dari berbagai masukan dan pendapat rekan2 yang ikut menyumbangkan opini dalam pembahasan dalam topik ini...jadi segala sesuatunya menjadi hak dan tanggung jawab masing2 individu untuk menyuarakan opininya....

Salam

Yang penting kesepakatan antara penjual dan pembeli....dan kedua belah pihak menjalankannya dengan baik....semua ada resikonya......si penjual mengatakan ayam saya kualitas seperti ini...harga sekian....ongkir sekian....bila kualitas tdk sesuai solusi dari penjual seperti ini.....bila mati dijalan solusinya ini......trus pembeli maunya begini dan begitu.....bila belum ketemu kecocokan ya batalkan bila sama2 oke lanjutkan.....dan jangan ada dusta diantara penjual dan pembeli.....(ini untuk transaksi pertama kali....kalau sdh saling kenal ya gak repot)....penjual jual ayam sesuai yg dijanjikan (harga akan mengikuti tingkat kualitas).....pembeli juga ngerti ayam yang akan dibelinya seperti apa (jangan harga murah maunya kualitas selangit...kecuali kenal dekat...jangankan murah...gratispun bisa saja terjadi).....karena bukan hanya penjual yg kadang nakal atau penipu.....pembelipun tdk jarang yg punya niat jelek.....penjual sah sah saja punya teknik pemasaran dalam usahanya...garansi ayam kembali....kalah keok uang kembali setengah....atau uang kembali bila tdk sesuai....dan lain lain....setiap penjual pasti punya ciri khas masing2....nah tinggal pembeli saja yg harus mencermatinya....bila kurang puas silahkan ajukan syarat lain kepada penjual.......maaf bila kurang berkenan......salam.

itu dia penutupnya,....sebab biasanya,...
setelah kesimpulan,itu ya penutup,...
jadi,jangan balik maning nang leptop,..

wakkakaakkakakkaaa,,,,,,,,,,,,,,