Pemacek yg bagus tidak perlu rekor menang...

Administrator wrote:Harus dipahami :
1.
- Tidak ada ayam yg tidak bisa keok. Keok itu krn si ayam sudah tidak kuat menahan rasa sakit.
Jadi sekuat2nya mental ayam, pasti bisa keok.
- Sekarang tinggal dilihat bagaimana caranya dia bisa keok. Kalau cuma 4-5X pukul sudah lari, itu mental jelek. Kalau puluhan bahkan ratusan kali dipukul masih tetap bertahan, itu tandanya mental kuat. Tapi so pasti 100% akhirnya akan keok juga andai saja tidak ada batasan ronde.
- Dilihat juga kualitas pukulan musuhnya. Kalau tidak vital dan 'kosong' tentu tidak membuat ayam jera.

2.
- Kenapa harus gengsi pakai pacek ayam yg sudah kalah? Dilihat dulu bagaimana cara kekalahannya.
- Ada ayam yg mendominasi mutlak secara teknik dan pukulan, dalam 2 ronde musuh sudah mau lari, tapi tiba2 kena pukulan 'lucky blow' sekali pukul si jagoan 'tipam' dan diangkat kalah.
Kalau seperti ini, sy 100% pilih yg kalah utk dijadikan pacek ketimbang pilih pemenangnya.
- Sy pernah pakai pacek dgn rekor 3X adu dgn hasil 2X seri 1X kalah diangkat. Anaknya cukup bagus dan tidak ada yg kalah.

3.
- Mental bagus itu faktor genetik, dan rawatan. Keduanya wajib terpenuhi.
- Ayam yg keturunan mental bagus, kalau rawatan jelek, pasti mudah keok.
- Ayam dgn rawatan bagus, kalau mentalnya jelek, pasti mudah keok juga.

4.
- Buat sy, pilih pacek itu bukan dilihat dari rekor menang-kalahnya. Tapi dilihat dari garis keturunan yg berasal dari ayam bagus juga. Dan dilihat seperti apa kinerja tarungnya.
- Menang kalah itu bukan cuma masalah kualitas ayam. Tapi lebih banyak dari faktor rawatan, tandingan, cara membotohi dan keberuntungan.

sigombak wrote:Mohon masukan admin, senior2 dan rekan2 semua...
Saya msh bingung standar ayam yg bagus dijadikan pemacek agar melahirkan juara..
Saya baca di forum ini, pemacek yg bagus dari jago yg bermental juara..
Standar mental bagus itu hitungannya bagaimana? Ayam yang menang 10X tapi pernah kalah 1X apa bisa dibilang mental bagus..?
Kemudian jago yg tidak pernah kalah, tapi baru menang 1X atau 2X bisa dibilang bagus..?
Ayam yg belum pernah turun ke arena kan juga belum pernah kalah?
Jadi yg benar yg seperti apa ya?
Sebelumnya, trims untuk pencerahannya...
Salam Juara!

sigombak wrote:Mohon masukan admin, senior2 dan rekan2 semua...
Saya msh bingung standar ayam yg bagus dijadikan pemacek agar melahirkan juara..
Saya baca di forum ini, pemacek yg bagus dari jago yg bermental juara..
Standar mental bagus itu hitungannya bagaimana? Ayam yang menang 10X tapi pernah kalah 1X apa bisa dibilang mental bagus..?
Kemudian jago yg tidak pernah kalah, tapi baru menang 1X atau 2X bisa dibilang bagus..?
Ayam yg belum pernah turun ke arena kan juga belum pernah kalah?
Jadi yg benar yg seperti apa ya?
Sebelumnya, trims untuk pencerahannya...
Salam Juara!

didik adi wrote:

sigombak wrote:Mohon masukan admin, senior2 dan rekan2 semua...
Saya msh bingung standar ayam yg bagus dijadikan pemacek agar melahirkan juara..
Saya baca di forum ini, pemacek yg bagus dari jago yg bermental juara..
Standar mental bagus itu hitungannya bagaimana? Ayam yang menang 10X tapi pernah kalah 1X apa bisa dibilang mental bagus..?
Kemudian jago yg tidak pernah kalah, tapi baru menang 1X atau 2X bisa dibilang bagus..?
Ayam yg belum pernah turun ke arena kan juga belum pernah kalah?
Jadi yg benar yg seperti apa ya?
Sebelumnya, trims untuk pencerahannya...
Salam Juara!

ayam yg bagus dijadikan pacek : ayam menangnya bagus(teknk+pukul kalo perlu jalu juga ok) dan sesuai selera kita...

doel_bakul_ayam wrote:

sigombak wrote:Mohon masukan admin, senior2 dan rekan2 semua...
Saya msh bingung standar ayam yg bagus dijadikan pemacek agar melahirkan juara..
Saya baca di forum ini, pemacek yg bagus dari jago yg bermental juara..
Standar mental bagus itu hitungannya bagaimana? Ayam yang menang 10X tapi pernah kalah 1X apa bisa dibilang mental bagus..?
Kemudian jago yg tidak pernah kalah, tapi baru menang 1X atau 2X bisa dibilang bagus..?
Ayam yg belum pernah turun ke arena kan juga belum pernah kalah?
Jadi yg benar yg seperti apa ya?
Sebelumnya, trims untuk pencerahannya...
Salam Juara!

Kalau saya : ukuran badan yang besar dan tinggi, gagah, berwibawa, pukul yang besar. gaya tarung yang sesuai favorit saya (kontrol aktif). dan ayam tidak pernah kalah..

areksuroboyo wrote:tentang mental bos...biarpun kalah asal kalah krn dilorot/diangkat tdk kalah keok itu menunjukkan mental yg bagus krn berani bertarung sampe mati di kalang..

Andi Babe wrote:Ya ayam menangan terutama menurut kita,pacek yang baik akan bersama sama dgn babon
menurunkan anakan umumnya di dominasi babon........lanjut

Administrator wrote:Harus dipahami :
1.
- Tidak ada ayam yg tidak bisa keok. Keok itu krn si ayam sudah tidak kuat menahan rasa sakit.
Jadi sekuat2nya mental ayam, pasti bisa keok.
- Sekarang tinggal dilihat bagaimana caranya dia bisa keok. Kalau cuma 4-5X pukul sudah lari, itu mental jelek. Kalau puluhan bahkan ratusan kali dipukul masih tetap bertahan, itu tandanya mental kuat. Tapi so pasti 100% akhirnya akan keok juga andai saja tidak ada batasan ronde.
- Dilihat juga kualitas pukulan musuhnya. Kalau tidak vital dan 'kosong' tentu tidak membuat ayam jera.

2.
- Kenapa harus gengsi pakai pacek ayam yg sudah kalah? Dilihat dulu bagaimana cara kekalahannya.
- Ada ayam yg mendominasi mutlak secara teknik dan pukulan, dalam 2 ronde musuh sudah mau lari, tapi tiba2 kena pukulan 'lucky blow' sekali pukul si jagoan 'tipam' dan diangkat kalah.
Kalau seperti ini, sy 100% pilih yg kalah utk dijadikan pacek ketimbang pilih pemenangnya.
- Sy pernah pakai pacek dgn rekor 3X adu dgn hasil 2X seri 1X kalah diangkat. Anaknya cukup bagus dan tidak ada yg kalah.

3.
- Mental bagus itu faktor genetik, dan rawatan. Keduanya wajib terpenuhi.
- Ayam yg keturunan mental bagus, kalau rawatan jelek, pasti mudah keok.
- Ayam dgn rawatan bagus, kalau mentalnya jelek, pasti mudah keok juga.

4.
- Buat sy, pilih pacek itu bukan dilihat dari rekor menang-kalahnya. Tapi dilihat dari garis keturunan yg berasal dari ayam bagus juga. Dan dilihat seperti apa kinerja tarungnya.
- Menang kalah itu bukan cuma masalah kualitas ayam. Tapi lebih banyak dari faktor rawatan, tandingan, cara membotohi dan keberuntungan.

Modesto wrote:Jago yang anda suka, itulah yang terbaik buat pacek

Administrator wrote:
- Buat sy, pilih pacek itu bukan dilihat dari rekor menang-kalahnya. Tapi dilihat dari garis keturunan yg berasal dari ayam bagus juga. Dan dilihat seperti apa kinerja tarungnya.
- Menang kalah itu bukan cuma masalah kualitas ayam. Tapi lebih banyak dari faktor rawatan, tandingan, cara membotohi dan keberuntungan.

Administrator wrote:
- Buat sy, pilih pacek itu bukan dilihat dari rekor menang-kalahnya. Tapi dilihat dari garis keturunan yg berasal dari ayam bagus juga. Dan dilihat seperti apa kinerja tarungnya.
- Menang kalah itu bukan cuma masalah kualitas ayam. Tapi lebih banyak dari faktor rawatan, tandingan, cara membotohi dan keberuntungan.

Administrator wrote:Harus dipahami :
1.
- Tidak ada ayam yg tidak bisa keok. Keok itu krn si ayam sudah tidak kuat menahan rasa sakit.
Jadi sekuat2nya mental ayam, pasti bisa keok.
- Sekarang tinggal dilihat bagaimana caranya dia bisa keok. Kalau cuma 4-5X pukul sudah lari, itu mental jelek. Kalau puluhan bahkan ratusan kali dipukul masih tetap bertahan, itu tandanya mental kuat. Tapi so pasti 100% akhirnya akan keok juga andai saja tidak ada batasan ronde.
- Dilihat juga kualitas pukulan musuhnya. Kalau tidak vital dan 'kosong' tentu tidak membuat ayam jera.

2.
- Kenapa harus gengsi pakai pacek ayam yg sudah kalah? Dilihat dulu bagaimana cara kekalahannya.
- Ada ayam yg mendominasi mutlak secara teknik dan pukulan, dalam 2 ronde musuh sudah mau lari, tapi tiba2 kena pukulan 'lucky blow' sekali pukul si jagoan 'tipam' dan diangkat kalah.
Kalau seperti ini, sy 100% pilih yg kalah utk dijadikan pacek ketimbang pilih pemenangnya.
- Sy pernah pakai pacek dgn rekor 3X adu dgn hasil 2X seri 1X kalah diangkat. Anaknya cukup bagus dan tidak ada yg kalah.

3.
- Mental bagus itu faktor genetik, dan rawatan. Keduanya wajib terpenuhi.
- Ayam yg keturunan mental bagus, kalau rawatan jelek, pasti mudah keok.
- Ayam dgn rawatan bagus, kalau mentalnya jelek, pasti mudah keok juga.

4.
- Buat sy, pilih pacek itu bukan dilihat dari rekor menang-kalahnya. Tapi dilihat dari garis keturunan yg berasal dari ayam bagus juga. Dan dilihat seperti apa kinerja tarungnya.
- Menang kalah itu bukan cuma masalah kualitas ayam. Tapi lebih banyak dari faktor rawatan, tandingan, cara membotohi dan keberuntungan.

dexs mandala wrote:

Administrator wrote:
- Buat sy, pilih pacek itu bukan dilihat dari rekor menang-kalahnya. Tapi dilihat dari garis keturunan yg berasal dari ayam bagus juga. Dan dilihat seperti apa kinerja tarungnya.
- Menang kalah itu bukan cuma masalah kualitas ayam. Tapi lebih banyak dari faktor rawatan, tandingan, cara membotohi dan keberuntungan.

Sangat setuju dgn pendapat mas admin. Untuk dijadikan pacek bukan hanya faktor banyak menang atau kalah nya. Tetapi harus juga dilihat faktor-faktor lain nya. Karena menang atau kalah nya ayam, faktor botoh juga sangat penting. Jd menurut saya, pacek harus memenuhi kriteria yg kita inginkan, karena tiap pribadi berbeda-beda dalam hal menilai kualitas ayam. Dan perlu diingat, ayam yg sangat berkualitas pun jg dapat kalah dgn ayam yg biasa aja jika rawatan dan insting seorang botoh tidak maksimal
Jika salah mohon dikoreksi

Pecong wrote:

dexs mandala wrote:

Administrator wrote:
- Buat sy, pilih pacek itu bukan dilihat dari rekor menang-kalahnya. Tapi dilihat dari garis keturunan yg berasal dari ayam bagus juga. Dan dilihat seperti apa kinerja tarungnya.
- Menang kalah itu bukan cuma masalah kualitas ayam. Tapi lebih banyak dari faktor rawatan, tandingan, cara membotohi dan keberuntungan.

Sangat setuju dgn pendapat mas admin. Untuk dijadikan pacek bukan hanya faktor banyak menang atau kalah nya. Tetapi harus juga dilihat faktor-faktor lain nya. Karena menang atau kalah nya ayam, faktor botoh juga sangat penting. Jd menurut saya, pacek harus memenuhi kriteria yg kita inginkan, karena tiap pribadi berbeda-beda dalam hal menilai kualitas ayam. Dan perlu diingat, ayam yg sangat berkualitas pun jg dapat kalah dgn ayam yg biasa aja jika rawatan dan insting seorang botoh tidak maksimal
Jika salah mohon dikoreksi

sekedar kasih pendapat mas (tp klo salah jangan dimusuhin ya )

klo menurut saya, alasan utama peternak2 besar memilih pacek yang belum pernah kalah karena "existensi" dan jaga nama baik.
soalnya rata2 pembeli yang nyari anakan/lancuran pasti pengen lihat kerja pacek dan biangnya, nah klo paceknya pedotan gimana? pastinya bisa merusak image peternakan tersebut dan disangka penjual ayam pedotan. kenapa begitu? karena menurut saya calon pembeli lebih mentingin embel2 trah daripada kualitas individu anakan tsb.

saya sampai saat ini hanya penggemar saja dan tidak minat dagang sama sekali. tapi dulu pernah punya pacek yang pernah kalah (sebelumnya sempat win 5x) walaupun menurut saya ayam tersebut sangat istimewa baik tehnik dan pukulnya. hasilnya anaknya bagus2, tapi tidak ada yg berminat menawar. sedangkan ada ayam saya yang lain... mainnya biasa tapi bisa menang 2x tanpa kalah (saya pensiunkan karena kemenangannya full beruntung menurut saya), sudah banyak yang nanyain anakannya walaupun kualitasnya juga biasa2 saja.

jadi tinggal keputusan sendiri saja. mau ternak kualitas atau image?

salam

Pecong wrote:sekedar kasih pendapat mas (tp klo salah jangan dimusuhin ya )

klo menurut saya, alasan utama peternak2 besar memilih pacek yang belum pernah kalah karena "existensi" dan jaga nama baik.
soalnya rata2 pembeli yang nyari anakan/lancuran pasti pengen lihat kerja pacek dan biangnya, nah klo paceknya pedotan gimana? pastinya bisa merusak image peternakan tersebut dan disangka penjual ayam pedotan. kenapa begitu? karena menurut saya calon pembeli lebih mentingin embel2 trah daripada kualitas individu anakan tsb.

saya sampai saat ini hanya penggemar saja dan tidak minat dagang sama sekali. tapi dulu pernah punya pacek yang pernah kalah (sebelumnya sempat win 5x) walaupun menurut saya ayam tersebut sangat istimewa baik tehnik dan pukulnya. hasilnya anaknya bagus2, tapi tidak ada yg berminat menawar. sedangkan ada ayam saya yang lain... mainnya biasa tapi bisa menang 2x tanpa kalah (saya pensiunkan karena kemenangannya full beruntung menurut saya), sudah banyak yang nanyain anakannya walaupun kualitasnya juga biasa2 saja.

jadi tinggal keputusan sendiri saja. mau ternak kualitas atau image?

salam

sigombak wrote:

Modesto wrote:Jago yang anda suka, itulah yang terbaik buat pacek

saya suka jago milik mas modesto, bisa gak dijadikan pacek? Hehehehe
salam kenal mas...