hobi yang jadi bisnis
+14
kang mas andri
Dayan
kamerad
anand81
cak nur
caksae
raisya
thumper225
IJO
sobirien
rickycinere
Hendro
coki
lukman_hidayat37@yahoo.co
18 posters
Halaman 2 dari 2
Halaman 2 dari 2 • 1, 2
Re: hobi yang jadi bisnis
Hendro wrote:thumper225 wrote:makasih sharingnya pak hendro, klo bapak ada waktu luang bisa buat thread khusus tips2 buat hobi + bisnis ayam laga ini atau bisa buat buku skalian supaya smua orang bisa membaca dan menambah wawasan serta nambah amalan bapak,..hehehehhe ditunggu pak...Hendro wrote:lukman_hidayat37@yahoo.co wrote:hobi memang tidak bisa di tinggalkan,kalau sudah mendarah daging,,tapi saya juga sungguh senang mendapat masukan 2 dari rekan papajiers,hobi bsa menjadi ladang bisnis yang hebat,kita ambil contoh ,hobi ayam memang tidak sedikit biaya yang kita keluarkan tapi bagaimana cara kita memainkan peran untuk semakin berkembang tanpa menggangu keuangan lain contoh gaji bulanan,prinsip ayam untuk ayam saya setuju,bahwa apa yang di hasilkandari ternak ayam kita ,kita gunakan untuk merawat dan membeli pakan,sisa dari hasil tersebut untuk di tabung,memang suatu pemikiran yang fantastis dan spektakuler,prinsip ini harus kita contoh kawan2
Saya sudah menjalankannya dan hasilnya 100 % dari ayam cukup untuk membangun kandang permanen + nambah 1 lantai untuk jemur ayam, juga pembayaran polis asuransi saya per 3 bulan rutin dibayarkan oleh ayam..........
Sedikit cerita saja yang mudah2an menginspirasi :
Saya menganggap hobi ayam selain untuk kesenangan juga usaha, minimal jika kita hobi ayam maka ayam harus bisa mencari makan untuk dirinya sendiri, jangan sampai urusan pakan ayampun mengurangi jatah dana untuk keluarga bisa2 hobi kita ditentang dan tidak didukung oleh keluarga...............................
Bagaimana caranya ayam bisa mencari makan sendiri ?
Karena kita beternak, maka hasil ternak harus dijual untuk menutup biaya pakan tersebut dan itu dilakukan secara simultan sehingga dengan sendirinya biaya pakan akan ditanggung oleh ayamnya sendiri..............................
Bagaimana cara memulainya ?
Jika kita sudah berniat usaha maka harus serius dan banyak belajar soal perayaman sehingga bisa memilih ayam dengan tingkat kekeliruan minimal, sudah pasti jika kita mempunyai banyak pelanggan maka kapasitas produksi ayam hasil ternak sendiri tidak akan mampu memenuhi permintaan pelanggan dan salah satu jalan adalah bermitra dengan beberapa peternak atau melakukan seleksi mandiri ke berbagai sumber produksi...........................
Bagaimana menerapkan strategi dagang ?
Tidak perlu mencari untung terlalu besar yang lebih penting adalah kontinuitas rutin dan perputaran dana yang lebih cepat..........................
Contoh 1 :
Ketika saya membeli seekor ayam muda potensial seharga 300 ribu yang jika saya rawat dalam waktu sebulan maka bisa dijual seharga 1,5 juta tetapi mengapa saya justru memilih menjual saat itu juga seharga 500 ribu dengan hanya keuntungan 200 ribu, pertimbangannya adalah jika saya jual sekarang maka saya sudah pasti mengantongi keuntungan 200 ribu daripada harus menunggu selama 1 bulan baru dapat untung 1,2 juta tetapi faktor resikonya juga besar (ingat kita berdagang binatang hidup) dan jika kita sadari sebetulnya keuntungan 200 ribu sekarang akan jauh lebih besar jumlahnya diakhir bulan jika dalam 1 bulan kita bisa mendapatkan 200 ribu/transaksi misal 15x transaksi, maka total keuntungan kita menjadi 3 juta/bulan...................
Contoh 2 :
Untuk seekor ayam potensial yang dihargai 1,5 juta oleh teman dekat satu kota maka saya lebih memilih menjual seharga 1 juta kepada rekan yang jauh diluar kota/pulau, mengapa saya memilih mengorbankan 500 ribu tersebut, alasannya jika ayam tersebut dibeli teman sendiri dan berprestasi, maka gaungnya hanya akan terdengar lokalan saja, bandingkan jika ayam tersebut dibeli rekan dari luar kota dan berprestasi baik disana, maka akan menciptakan peluang besar karena gaungnya jauh lebih luas dan pasti rekan tersebut akan membeli lagi bahkan merekomendasikan kepada rekan2nya yang lain, jadi kesan rugi saat itu hanya bersifat sesaat saja dan berubah menjadi sebuah keuntungan berlipat dan kontinue .....................
Contoh 3 :
Untuk kasus kirim ayam yang harus melibatkan pihak ke 3 kebanyakan penjual membebankan 100% ongkos kirimnya kepada pembeli sehingga seringkali terjadi transaksi batal !!! saya mempunyai cara tersendiri jika terpaksa kirim ayam harus melalui pihak ke 3, maka pembeli hanya saya bebankan biaya kirim dari pihak ke 3 ke bandara tujuan, sedangkan untuk biaya kirim dari tempat saya ke pihak ke 3 menjadi tanggungan saya dengan sedikit mengurangi margin keuntungan (rasanya jika kita untung misal 500 ribu dan dikurangi 100 - 200 ribu untuk subsidi ongkir masih wajar2 sajalah)............................
Bagaimana dengan jaminan/garansi kepada konsumen ?
Garansi atau jaminan bersifat mutlak karena transaksi online menempatkan pembeli dalam posisi yang lemah maka penjual harus berani berbagi resiko..............................
Bagaimana bisa bertahan dan mendapatkan kepercayaan dari para mitra ?
Tunjukkan bahwa produk kita memang berkualitas, beberapa kali ikut turnamen dan aktif hadir dikegiatan off air sehingga mendekatkan diri kita langsung kepada konsumen, juga selalu jaga kepercayaan konsumen dengan layanan dan produk terbaik dengan senantiasa memegang penuh pada komitmen.............................
Bagaimana menentukan harga yang layak ?
Untuk ternak sendiri saya menghitung biaya pakan dari usia 0 - 7 bulan berkisar 165 - 200 rb/ekor, jadi kita harus menjual minimal diatas 200 ribu/ekor, sedangkan jika kita beli maka harus dijual minimal melebihi harga belinya, tetapi yang terpenting adalah kualitas sebanding bahkan diatas dari harga jualnya, jangan sampai terbalik kualitas dibawah harga jualnya............................
Bagaimana dengan modal awal beternak yang terlanjur besar ?
Salah sendiri keliru memilih mitra.....ke..ke..ke...ke... , banyak diantara kita yang masih terjebak dengan mitos tentang trah tertentu sehingga mau saja beli ayam dengan harga yang tidak wajar, harga ayam bukan ditentukan dari asal atau trahnya tetapi lebih kepada kualitasnya, bagi yang sudah terlanjur maka mulailah menyadari bahwa berapapun harga indukannya tidak terkait dengan harga jual anakannya, karena jika hasil test kualitas anakannya tidak pantas dijual mahal maka pasanglah harga yang sesuai dengan kualitas sebenarnya............................
Demikian sedikit bocoran dari Terminal Ayam tentang bagaimana mengelola usaha sehingga mampu mendapatkan kepercayaan begitu besar dari para mitra.............................
Salam Sukses...........
TERMINAL AYAM
Selektif memilih produk dan obyektif dalam menentukan harga
makasih banyak pak hendro atas sharingnya, semoga tulisan pak hendro ini menambah khazanah pengetahuan kita bersama...
thumper225- Kapten
- Jumlah posting : 282
Join date : 02.11.12
Age : 38
Lokasi : Kandang : Pekanbaru (Riau), Padang(Sumbar)
Re: hobi yang jadi bisnis
cak nur wrote:Hendro wrote:
Sedikit cerita saja yang mudah2an menginspirasi :
Saya menganggap hobi ayam selain untuk kesenangan juga usaha, minimal jika kita hobi ayam maka ayam harus bisa mencari makan untuk dirinya sendiri, jangan sampai urusan pakan ayampun mengurangi jatah dana untuk keluarga bisa2 hobi kita ditentang dan tidak didukung oleh keluarga...............................
Bagaimana caranya ayam bisa mencari makan sendiri ?
Karena kita beternak, maka hasil ternak harus dijual untuk menutup biaya pakan tersebut dan itu dilakukan secara simultan sehingga dengan sendirinya biaya pakan akan ditanggung oleh ayamnya sendiri..............................
Bagaimana cara memulainya ?
Jika kita sudah berniat usaha maka harus serius dan banyak belajar soal perayaman sehingga bisa memilih ayam dengan tingkat kekeliruan minimal, sudah pasti jika kita mempunyai banyak pelanggan maka kapasitas produksi ayam hasil ternak sendiri tidak akan mampu memenuhi permintaan pelanggan dan salah satu jalan adalah bermitra dengan beberapa peternak atau melakukan seleksi mandiri ke berbagai sumber produksi...........................
Bagaimana menerapkan strategi dagang ?
Tidak perlu mencari untung terlalu besar yang lebih penting adalah kontinuitas rutin dan perputaran dana yang lebih cepat..........................
Contoh 1 :
Ketika saya membeli seekor ayam muda potensial seharga 300 ribu yang jika saya rawat dalam waktu sebulan maka bisa dijual seharga 1,5 juta tetapi mengapa saya justru memilih menjual saat itu juga seharga 500 ribu dengan hanya keuntungan 200 ribu, pertimbangannya adalah jika saya jual sekarang maka saya sudah pasti mengantongi keuntungan 200 ribu daripada harus menunggu selama 1 bulan baru dapat untung 1,2 juta tetapi faktor resikonya juga besar (ingat kita berdagang binatang hidup) dan jika kita sadari sebetulnya keuntungan 200 ribu sekarang akan jauh lebih besar jumlahnya diakhir bulan jika dalam 1 bulan kita bisa mendapatkan 200 ribu/transaksi misal 15x transaksi, maka total keuntungan kita menjadi 3 juta/bulan...................
Contoh 2 :
Untuk seekor ayam potensial yang dihargai 1,5 juta oleh teman dekat satu kota maka saya lebih memilih menjual seharga 1 juta kepada rekan yang jauh diluar kota/pulau, mengapa saya memilih mengorbankan 500 ribu tersebut, alasannya jika ayam tersebut dibeli teman sendiri dan berprestasi, maka gaungnya hanya akan terdengar lokalan saja, bandingkan jika ayam tersebut dibeli rekan dari luar kota dan berprestasi baik disana, maka akan menciptakan peluang besar karena gaungnya jauh lebih luas dan pasti rekan tersebut akan membeli lagi bahkan merekomendasikan kepada rekan2nya yang lain, jadi kesan rugi saat itu hanya bersifat sesaat saja dan berubah menjadi sebuah keuntungan berlipat dan kontinue .....................
Contoh 3 :
Untuk kasus kirim ayam yang harus melibatkan pihak ke 3 kebanyakan penjual membebankan 100% ongkos kirimnya kepada pembeli sehingga seringkali terjadi transaksi batal !!! saya mempunyai cara tersendiri jika terpaksa kirim ayam harus melalui pihak ke 3, maka pembeli hanya saya bebankan biaya kirim dari pihak ke 3 ke bandara tujuan, sedangkan untuk biaya kirim dari tempat saya ke pihak ke 3 menjadi tanggungan saya dengan sedikit mengurangi margin keuntungan (rasanya jika kita untung misal 500 ribu dan dikurangi 100 - 200 ribu untuk subsidi ongkir masih wajar2 sajalah)............................
Bagaimana dengan jaminan/garansi kepada konsumen ?
Garansi atau jaminan bersifat mutlak karena transaksi online menempatkan pembeli dalam posisi yang lemah maka penjual harus berani berbagi resiko..............................
Bagaimana bisa bertahan dan mendapatkan kepercayaan dari para mitra ?
Tunjukkan bahwa produk kita memang berkualitas, beberapa kali ikut turnamen dan aktif hadir dikegiatan off air sehingga mendekatkan diri kita langsung kepada konsumen, juga selalu jaga kepercayaan konsumen dengan layanan dan produk terbaik dengan senantiasa memegang penuh pada komitmen.............................
Bagaimana menentukan harga yang layak ?
Untuk ternak sendiri saya menghitung biaya pakan dari usia 0 - 7 bulan berkisar 165 - 200 rb/ekor, jadi kita harus menjual minimal diatas 200 ribu/ekor, sedangkan jika kita beli maka harus dijual minimal melebihi harga belinya, tetapi yang terpenting adalah kualitas sebanding bahkan diatas dari harga jualnya, jangan sampai terbalik kualitas dibawah harga jualnya............................
Bagaimana dengan modal awal beternak yang terlanjur besar ?
Salah sendiri keliru memilih mitra.....ke..ke..ke...ke... , banyak diantara kita yang masih terjebak dengan mitos tentang trah tertentu sehingga mau saja beli ayam dengan harga yang tidak wajar, harga ayam bukan ditentukan dari asal atau trahnya tetapi lebih kepada kualitasnya, bagi yang sudah terlanjur maka mulailah menyadari bahwa berapapun harga indukannya tidak terkait dengan harga jual anakannya, karena jika hasil test kualitas anakannya tidak pantas dijual mahal maka pasanglah harga yang sesuai dengan kualitas sebenarnya............................
Demikian sedikit bocoran dari Terminal Ayam tentang bagaimana mengelola usaha sehingga mampu mendapatkan kepercayaan begitu besar dari para mitra.............................
Salam Sukses...........
TERMINAL AYAM
Selektif memilih produk dan obyektif dalam menentukan harga
Tak tambahi dikit mas,...
- Jangan takut RUGI,... yang mungkin bisa terjadi karena hal itu biasa dalam berbisnis,...
- Jangan putus asa,.. tetep semangat kalo sedang rugi atau habis kena aratan,...
- Jangan lupa shodaqah...
mantab neh "Pak De" Cak Nur..... ga takut rugi Cak???
wuaah ya seneng sy klo penjual semua spt itu...
pd ga tkt rugi, para pembeli pake strategi.... NAWAR ABEZZZ
Salam Nego Abiz
Pak Ade Biasa Aja- Kolonel
- Jumlah posting : 560
Join date : 04.12.11
Lokasi : diruang proses VERBAL !
Halaman 2 dari 2 • 1, 2
Similar topics
» hobi ayam yang dianggap tukang judi
» Mimpi penghobi ayam aduan.!
» Hobi Tarung apa Hobi Tampilan?
» MIMPI YANG JADI KENYATAAN ( Kisah nyata)
» Filosofi Adu Ayam dan Strategi Bisnis
» Mimpi penghobi ayam aduan.!
» Hobi Tarung apa Hobi Tampilan?
» MIMPI YANG JADI KENYATAAN ( Kisah nyata)
» Filosofi Adu Ayam dan Strategi Bisnis
Halaman 2 dari 2
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik