Ayam Import

Walaupun saat ini kualitas ayam aduan hasil ternakan indonesia tidak kalah dengan ayam import (ayam yang didatangkan dari luar negeri), namun sampai saat ini masih ada beberapa peng-hobby ayam yang memburu ayam import..
Saat ini di forum Papaji banyak penjual yang menawarkan "ayam import"[i] bahkan lancuran sampai kuthuk imoprt juga ditawarkan. Nah.. apakah ayam yang ditawarkan tersebut juga disertai dokumentasi/surat2 yang menjamin keaslian ayam yang di datangkan dari luar negeri tersebut..??
Atau adakah cara lain yang dapat menerangkan untuk diketahui pembeli bahwa ayam itu benar2 ayam yang didatangkan dari luar negeri ??
Siapa2 saja importir2 yang direkomendasikan PAPAJI (menyertakan sertifikat dalam menjual ayam import)
Mohon pencerahannya, karena kalo celengan sudah penuh saya mau beli juga untuk koleksi saja..
Terima Kasih

Bagaimana mungkin ada dokumen import? Lha, kebanyakan masuknya aja lewat jalur ilegal.

Sama saja dgn belanja ayam di Indonesia. Kita beli ayam, tidak pernah menanyakan sertifikat dari peternak. Pilih, bayar, kirim, selesai.
Kalaupun ada sertifikat dari peternak, lalu apa fungsinya? Cuma membuktikan bahwa itu ayam import?
So what gitu loh...
Toh cocok atau tidaknya ayam dilihat dari kinerjanya. Bukan dari sertifikatnya.

Saran sy sih, kalau mau beli ayam, jangan dilihat dari import atau lokal. Lihatlah kerjanya, apakah sesuai dgn harganya?

Administrator wrote:
Saran sy sih, kalau mau beli ayam, jangan dilihat dari import atau lokal. Lihatlah kerjanya, apakah sesuai dgn harganya?

Yoyoy

Administrator wrote:Bagaimana mungkin ada dokumen import? Lha, kebanyakan masuknya aja lewat jalur ilegal.

Sama saja dgn belanja ayam di Indonesia. Kita beli ayam, tidak pernah menanyakan sertifikat dari peternak. Pilih, bayar, kirim, selesai.
Kalaupun ada sertifikat dari peternak, lalu apa fungsinya? Cuma membuktikan bahwa itu ayam import?
So what gitu loh...
Toh cocok atau tidaknya ayam dilihat dari kinerjanya. Bukan dari sertifikatnya.

Saran sy sih, kalau mau beli ayam, jangan dilihat dari import atau lokal. Lihatlah kerjanya, apakah sesuai dgn harganya?

betul bos , ayam lokal tidak kalah kualitas nya dng ayam import.......he he he.......

akbar farm wrote:Walaupun saat ini kualitas ayam aduan hasil ternakan indonesia tidak kalah dengan ayam import (ayam yang didatangkan dari luar negeri), namun sampai saat ini masih ada beberapa peng-hobby ayam yang memburu ayam import..
Saat ini di forum Papaji banyak penjual yang menawarkan "ayam import" bahkan lancuran sampai kuthuk imoprt juga ditawarkan. Nah.. apakah ayam yang ditawarkan tersebut juga disertai dokumentasi/surat2 yang menjamin keaslian ayam yang di datangkan dari luar negeri tersebut..??
Atau adakah cara lain yang dapat menerangkan untuk diketahui pembeli bahwa ayam itu benar2 ayam yang didatangkan dari luar negeri ??
Siapa2 saja importir2 yang direkomendasikan PAPAJI (menyertakan sertifikat dalam menjual ayam import)
Mohon pencerahannya, karena kalo celengan sudah penuh saya mau beli juga untuk koleksi saja..
Terima Kasih

Semua ayam saya import dari kampung dan jika ingin sertifikat bisa dimintakan ke pak RT ...ke...ke...ke....
Justru karena masih banyak rekan kita yang [i]import mainded, maka terbuka peluang tipu2 dengan mengaku produknya adalah produk import........
Mungkin memang ada beberapa rekan yang mendatangkan ayamnya dari luar alias import tapi yang "mengaku import" lebih banyak lagi...........
Padahal sudah banyak terbukti ayam import yang kalah di arena maupun di kontes PAPAJI bahkan dengan kekalahan yang sangat telak alias KO..............

Salam dari kampung

Hendro wrote:

akbar farm wrote:

Padahal sudah banyak terbukti ayam import yang kalah di arena maupun di kontes PAPAJI bahkan dengan kekalahan yang sangat telak alias KO..............

Salam dari kampung

btul...btul...btul..!Heuhehehe...bnyk ayam yg pke harga inpor+ngakux inpor,tpi kualitas ayam opor..!Heuhehe...mnding duitx dipke biar bli ayam skontener,yg jlek tnggl d opor..!

Di kampung Prnah ad pmaen undangan bwa ayam inpor ke kalangan tngah,maksud ati pengen ngerampok saking PDnya ayam blum cul aja udah ngapit mntang2 ktmu ayam kampung sharga dibwh 200k..!Serasa nemu duren runtuh,bnyk pnumpang yg ikut..!eh aeran ke 3 durenx bnr2 runtuh,tpi ke kpala "si perampok"..!udh kalah ayam,kalah gengsi,kalah tumpangan+kalah "daleman"..!

Yua mngkn emg bnr ntu emg ayam inpor,tpi kalo si inportir dapet ayamx dr pasar malem di thailand sonoh yua buat apa...!Pdhl dgn Duit sgituh udh bz beli ayam istimewa bahkan "ayam istimewa"..!

akbar farm wrote:Walaupun saat ini kualitas ayam aduan hasil ternakan indonesia tidak kalah dengan ayam import (ayam yang didatangkan dari luar negeri), namun sampai saat ini masih ada beberapa peng-hobby ayam yang memburu ayam import..
Saat ini di forum Papaji banyak penjual yang menawarkan "ayam import"[i] bahkan lancuran sampai kuthuk imoprt juga ditawarkan. Nah.. apakah ayam yang ditawarkan tersebut juga disertai dokumentasi/surat2 yang menjamin keaslian ayam yang di datangkan dari luar negeri tersebut..??
Atau adakah cara lain yang dapat menerangkan untuk diketahui pembeli bahwa ayam itu benar2 ayam yang didatangkan dari luar negeri ??
Siapa2 saja importir2 yang direkomendasikan PAPAJI (menyertakan sertifikat dalam menjual ayam import)
Mohon pencerahannya, karena kalo celengan sudah penuh saya mau beli juga untuk koleksi saja..
Terima Kasih

Memang ayam import memberikan kepuasan tersendiri, kalau memang berniat membeli ayam import, cobalah selalu aktif di Forum ini supaya bener-bener yakin dan tidak tertipu, saya kasih gambaran untuk ayam import yang masuk saat ini memang tidak ada surat dokumennya karena masuk secara ilgal untuk memasukkan secara legal harus ada surat dari Kementrian Pertanian, sedangkan setelah dijajaki sepertinya kementrian pertanian untuk saat ini belum bisa mengeluarkan ijin tersebut (kecuali untuk industri besar seperti Parent Stock ataupun Grand Parent Stock untuk ayam komersial misal Broiller, Layer)
Untuk ayam import yang masuk selama ini ada beberapa jalur yang mungkin tapi intinya melewat Medan. dan yang rutin import ayam saat ini (yang saya sering dengar) Tji Hak (Purwokerto), Pepeng, Aci, Aguan (Jakarta) dll.
Saya rasa sebelum membeli ayam-ayam import cobalah mencari informasi dari orang-orang yang sering membeli import dan hilangkan anggapan bahwa ayam import selalu bagus dan menangan.

Salam Hangat,

aji KBF

Manstab mas Aji, terjawab sudah pertanyaannya..i Like it..
inilah jawaban senior yg punya segudang pengalaman sering sowan ke importir..xixixiiii

lokal trah import..aseekkk.....hihi... tapi harga lokal kualitas import lebih jrot jrot..

Klo saya sih cari ayam kualitas eksport...

edyt02-Bekasi-Barat wrote:Manstab mas Aji, terjawab sudah pertanyaannya..i Like it..
inilah jawaban senior yg punya segudang pengalaman sering sowan ke importir..xixixiiii

Aduh saya jadi merasa berdosa mas Edy, karena saya tidak pernah berkunjung ke beliau-beliau ini, cuma sering dengar dari forum maupun dari senior-senior di komunitas, untuk import saya punya jalur sendiri mas...dan karena cuma untuk pacek sama indukan atau untukm kawan-kawan jadi gak terlalu sering.

Salam Hangat,

aji KBF

Administrator wrote:Bagaimana mungkin ada dokumen import? Lha, kebanyakan masuknya aja lewat jalur ilegal.

Sama saja dgn belanja ayam di Indonesia. Kita beli ayam, tidak pernah menanyakan sertifikat dari peternak. Pilih, bayar, kirim, selesai.
Kalaupun ada sertifikat dari peternak, lalu apa fungsinya? Cuma membuktikan bahwa itu ayam import?
So what gitu loh...
Toh cocok atau tidaknya ayam dilihat dari kinerjanya. Bukan dari sertifikatnya.

Saran sy sih, kalau mau beli ayam, jangan dilihat dari import atau lokal. Lihatlah kerjanya, apakah sesuai dgn harganya?

Betul tuh kata bang admin...mau import atau lokal..yang penting kinerja...kalo import ayam harga mahal kelas abal-abal buat apa....

Kalau kita lihat dari sudut pandang HASIL AKHIR suatu pertarungan Ayam Laga, saya pun sepakat bahwa ayam dilihat dari kualitasnya bukan dari import atau lokalnya (tapi itupun masih dapat diperdebatkan juga, apakah memang ayam yang kalah dalam suatu pertandingan itu kualitasnya dibawah yang menang khususnya dalam latber dan kontes tutup jalu..maaf kalo salah..)

Saya pernah membaca wawancara Mas Eko Jaghana dengan bpk Purnomosidi di MEDIA AYAM tentang JALUR AYAM IMPORT dan disana ditunjukkan juga BUKU DOKUMEN yang menerangkan Ayam import.. Poto, Keterangan tinggi, berat, asal peternak, warna dll

Hal ini berguna untuk perkembangan peternakan ayam laga yang menggunakan induk ayam import guna menjamin kebenaran dan kepuasan bagi konsumen ayam laga (seperti perkutut.. memang perkutut dari indukan bangkok saja tidak semua hasil ternakannya bagus..KPP, TL, MLT dll)

Apa benar kita BANGGA menyebut bahwa ayam aduan ASLI Indonesia adalah yang ditelurkan dan ditetaskan di Indonesia (walaupun induknya import) ??? kecuali kita memproduksi ayam BALI, BEKISAR, PELUNG, KINANTAN, CIPARAGE, dan lain sebagainya..

Lantas kenapa ada peternak yang menyebut hasil produksinya sebagai F1 asli/silangan (BKxBURMA, BKxSAIGON, BRAZIL dan lain sebagainya...), maksud Saya, kalo memang memproduksi itu harus dapat mampu membuktikan bahwa indukan yang digunakan itu benar2 ASLI tentunya dengan dokumen yang SAH, jadi PEMBELI bukan sekedar mendengar KATANYA.. bahkan seperti di perkutut PETERNAK dapat memberikan DOKUMEN ternaknya kepada PEMBELI...

Sekali lagi mohon maaf, ini hanya sekedar keingintahuan dari penggemar ayam laga PEMULA yang mencari BASIC BLOOD yang ASLI..

Bravo PAPAJI..MAJU TERUSSSS..!!!!

Harus diakui bahwa sebagian besar hobiis ayam laga di Indonesia masih 'import' minded.
Ayam yg berasal dari luar negri (import) khususnya thailand dianggap lebih baik dan lebih bergengsi dibanding ayam2 yg diternak di Indonesia.
Ini bisa dimaklumi krn sejak puluhan tahun yg lalu, ayam2 lokal Indonesia (ciparage, kinantan, banten, dsb) bertumbangan di arena aduan oleh ayam2 import ini.

Tapi sekarang jaman sudah berubah. Dgn seleksi alam, cara ternak yg sudah semakin maju dan seleksi ketat di kandang ternaknya, sudah banyak peternak lokal yg mampu memproduksi ayam aduan dgn kualitas setara import bahkan melebihi. Tentunya dgn harga yg lebih bersahabat.

Bayangkan saja bila utk mengimport ayam dibutuhkan 2,5jt/ekor untuk ongkos kirimnya. Belum lagi ditambah akomodasi, transport, makan, dsb, total bisa ditanggung 3-3,5jt utk seekor ayam.
Ini belum termasuk harga beli dan keuntungannya.
Dgn harga 3,5jt sy kira sudah cukup utk mendapatkan ayam muda ternakan lokal yg berkualitas bagus. Bandingkan dgn harga ayam import dgn kualitas sama, harga bisa 3X lipatnya.

Pada suatu waktu nanti, ketika seseorang sampai pada titik tertentu seiring dgn pengalamannya, ia akan lebih bersikap pragmatis dalam memilih ayam. Tidak peduli import atau lokal, kalau kinerjanya bagus, harga cocok, langsung bungkus.

Harus diakui bahwa sebagian besar hobiis ayam laga di Indonesia masih 'import' minded.
Ayam yg berasal dari luar negri (import) khususnya thailand dianggap lebih baik dan lebih bergengsi dibanding ayam2 yg diternak di Indonesia.
Ini bisa dimaklumi krn sejak puluhan tahun yg lalu, ayam2 lokal Indonesia (ciparage, kinantan, banten, dsb) bertumbangan di arena aduan oleh ayam2 import ini.

Tapi sekarang jaman sudah berubah. Dgn seleksi alam, cara ternak yg sudah semakin maju dan seleksi ketat di kandang ternaknya, sudah banyak peternak lokal yg mampu memproduksi ayam aduan dgn kualitas setara import bahkan melebihi. Tentunya dgn harga yg lebih bersahabat.

Bayangkan saja bila utk mengimport ayam dibutuhkan 2,5jt/ekor untuk ongkos kirimnya. Belum lagi ditambah akomodasi, transport, makan, dsb, total bisa ditanggung 3-3,5jt utk seekor ayam.
Ini belum termasuk harga beli dan keuntungannya.
Dgn harga 3,5jt sy kira sudah cukup utk mendapatkan ayam muda ternakan lokal yg berkualitas bagus. Bandingkan dgn harga ayam import dgn kualitas sama, harga bisa 3X lipatnya.

Pada suatu waktu nanti, ketika seseorang sampai pada titik tertentu seiring dgn pengalamannya, ia akan lebih bersikap pragmatis dalam memilih ayam. Tidak peduli import atau lokal, kalau kinerjanya bagus, harga cocok, langsung bungkus

Siiippp Setuju pendapat Bang Admin

ferdi_romi wrote:

Harus diakui bahwa sebagian besar hobiis ayam laga di Indonesia masih 'import' minded.
Ayam yg berasal dari luar negri (import) khususnya thailand dianggap lebih baik dan lebih bergengsi dibanding ayam2 yg diternak di Indonesia.
Ini bisa dimaklumi krn sejak puluhan tahun yg lalu, ayam2 lokal Indonesia (ciparage, kinantan, banten, dsb) bertumbangan di arena aduan oleh ayam2 import ini.

Tapi sekarang jaman sudah berubah. Dgn seleksi alam, cara ternak yg sudah semakin maju dan seleksi ketat di kandang ternaknya, sudah banyak peternak lokal yg mampu memproduksi ayam aduan dgn kualitas setara import bahkan melebihi. Tentunya dgn harga yg lebih bersahabat.

Bayangkan saja bila utk mengimport ayam dibutuhkan 2,5jt/ekor untuk ongkos kirimnya. Belum lagi ditambah akomodasi, transport, makan, dsb, total bisa ditanggung 3-3,5jt utk seekor ayam.
Ini belum termasuk harga beli dan keuntungannya.
Dgn harga 3,5jt sy kira sudah cukup utk mendapatkan ayam muda ternakan lokal yg berkualitas bagus. Bandingkan dgn harga ayam import dgn kualitas sama, harga bisa 3X lipatnya.

Pada suatu waktu nanti, ketika seseorang sampai pada titik tertentu seiring dgn pengalamannya, ia akan lebih bersikap pragmatis dalam memilih ayam. Tidak peduli import atau lokal, kalau kinerjanya bagus, harga cocok, langsung bungkus

Siiippp Setuju pendapat Bang Admin

Sejak awal saya sepakat bahwa untuk kualitas ada hasil ternakan lokal yg mengalahkan import, dan itu patut kita berikan apresiasi kepada mereka..(apalagi nenek moyang indukannya tidal ada darah importnya )
Terlepas dari masalah harga dan kualitas (karena itu juga selera pembeli sebagaimanaa keragaman minat penggemar ayam) , pertanyaannya apakah penggemar ayam di Indonesia bisa mendapatkan ayam import yang terjamin keasliannya?
Senior sekelas bang Admin tentu punya referensi kepada siapa kami harus membelinya??
Sekalian saya juga akan menyempatkan diri berkunjung ke h.niming farm untuk melihat, menyaksikan dan membelinya products non darah import bang admin..(di blog hn16 saya amati semuanya bagus2 dengan indukan yang juga bagus2 sekelas import/bk-beli)
Trims..

Lock Thea wrote:

Hendro wrote:

akbar farm wrote:

Padahal sudah banyak terbukti ayam import yang kalah di arena maupun di kontes PAPAJI bahkan dengan kekalahan yang sangat telak alias KO..............

Salam dari kampung

btul...btul...btul..!Heuhehehe...bnyk ayam yg pke harga inpor+ngakux inpor,tpi kualitas ayam opor..!Heuhehe...mnding duitx dipke biar bli ayam skontener,yg jlek tnggl d opor..!

Di kampung Prnah ad pmaen undangan bwa ayam inpor ke kalangan tngah,maksud ati pengen ngerampok saking PDnya ayam blum cul aja udah ngapit mntang2 ktmu ayam kampung sharga dibwh 200k..!Serasa nemu duren runtuh,bnyk pnumpang yg ikut..!eh aeran ke 3 durenx bnr2 runtuh,tpi ke kpala "si perampok"..!udh kalah ayam,kalah gengsi,kalah tumpangan+kalah "daleman"..!

Yua mngkn emg bnr ntu emg ayam inpor,tpi kalo si inportir dapet ayamx dr pasar malem di thailand sonoh yua buat apa...!Pdhl dgn Duit sgituh udh bz beli ayam istimewa bahkan "ayam istimewa"..!

Yg lebih pede mah, yang bawa ayam 200k atuh kang...wani lawan ayam ingpor botohna mental waja...!!! kang, nu babon nunggu beberes kandang hula nya'....mun bisa mah hargana tong tarik teuiiiing

Sy punya 7 ekor ayam import:
BK, VIETNAM, PAKHOY, BIRMA dan 3 SAIGON GUNDUL (2 Jantan dan 1 betina).
Semuanya ilegal (ga pake dokumen resmi import).
Pdhl sebagian besar ambilnya dr ”importir”.
yg 3 ekor dpt dr teman ”Be* C**ai” (ktnya sitaan dr kpl nelayan di daerah aceh).
oya, semuanya sy rasa mainnya biasa aja. Tiada istimewa kecuali struktur tulang yg lbh tebal dr lokal.

salam papaji

Jago Kandang wrote:Sy punya 7 ekor ayam import:
BK, VIETNAM, PAKHOY, BIRMA dan 3 SAIGON GUNDUL (2 Jantan dan 1 betina).
Semuanya ilegal (ga pake dokumen resmi import).
Pdhl sebagian besar ambilnya dr ”importir”.
yg 3 ekor dpt dr teman ”Be* C**ai” (ktnya sitaan dr kpl nelayan di daerah aceh).
oya, semuanya sy rasa mainnya biasa aja. Tiada istimewa kecuali struktur tulang yg lbh tebal dr lokal.

salam papaji

Terus terang dari lebih 30 ekor ayam import yang saya beli untuk beternak sejak th 2006 (lewat kawan saya, salah satu pemain besar di KL), kualitasnya semua diatas rata-rata ayam-ayam yang pernah saya miliki ( saya beternak ayam laga dari tahun 1985 dan mulai pake pejantan maupun indukan import th 2006) jadi di sini memang mungkin ada perbedaan pengalaman dengan para senior yang lain(ada yang bilang ayam import biasa saja, ada juga yang bilang kalah sama ayam 200 ribu, dsb) saya sebagai peternak mempunyai pengalaman yang berbeda tentang ayam import, saya rasa ini bisa jadi masukan yang obyektif dan seimbang untuk kawan-kawan semua, terutama untuk kawan-kawan yang baru menekuni hobby ini.

Salam Hangat,
aji KBF

kapan ya.... punya ayam import.....
dari dulu cuman bisa mimpi punya ayam import.....

ayam betatto wrote:

Lock Thea wrote:

Hendro wrote:

akbar farm wrote:

Yua mngkn emg bnr ntu emg ayam inpor,tpi kalo si inportir dapet ayamx dr pasar malem di thailand sonoh yua buat apa...!Pdhl dgn Duit sgituh udh bz beli ayam istimewa bahkan "ayam istimewa"..!

Yg lebih pede mah, yang bawa ayam 200k atuh kang...wani lawan ayam ingpor botohna mental waja...!!! kang, nu babon nunggu beberes kandang hula nya'....mun bisa mah hargana tong tarik teuiiiing

heuhehe...iya kang,biasa hayam rorojongan anak skampung...!Jdi kalo ngalang anak skampung pda nitip tumpangan...!

Mslh babon mh santay aja kang,tnggl dibadamikan ajah...!

lorenzo wrote:

Administrator wrote:Bagaimana mungkin ada dokumen import? Lha, kebanyakan masuknya aja lewat jalur ilegal.

Sama saja dgn belanja ayam di Indonesia. Kita beli ayam, tidak pernah menanyakan sertifikat dari peternak. Pilih, bayar, kirim, selesai.
Kalaupun ada sertifikat dari peternak, lalu apa fungsinya? Cuma membuktikan bahwa itu ayam import?
So what gitu loh...
Toh cocok atau tidaknya ayam dilihat dari kinerjanya. Bukan dari sertifikatnya.

Saran sy sih, kalau mau beli ayam, jangan dilihat dari import atau lokal. Lihatlah kerjanya, apakah sesuai dgn harganya?

Betul tuh kata bang admin...mau import atau lokal..yang penting kinerja...kalo import ayam harga mahal kelas abal-abal buat apa....

IDEM.........
TOP-gorbaTOP
OK''

coki wrote:

lorenzo wrote:

Administrator wrote:Bagaimana mungkin ada dokumen import? Lha, kebanyakan masuknya aja lewat jalur ilegal.

Sama saja dgn belanja ayam di Indonesia. Kita beli ayam, tidak pernah menanyakan sertifikat dari peternak. Pilih, bayar, kirim, selesai.
Kalaupun ada sertifikat dari peternak, lalu apa fungsinya? Cuma membuktikan bahwa itu ayam import?
So what gitu loh...
Toh cocok atau tidaknya ayam dilihat dari kinerjanya. Bukan dari sertifikatnya.

Saran sy sih, kalau mau beli ayam, jangan dilihat dari import atau lokal. Lihatlah kerjanya, apakah sesuai dgn harganya?

Betul tuh kata bang admin...mau import atau lokal..yang penting kinerja...kalo import ayam harga mahal kelas abal-abal buat apa....

IDEM.........
TOP-gorbaTOP
OK''

Kenapa kebanyakan penghobby ayam aduan menggandrungi ayam import?
mungkin dari pengalaman, ayam2 juara mungkin msh didominasi oleh ayam import.klo pun ada ayam lokal, kemungkinan jg karena turunan ayam import.

akbar farm wrote:
Senior sekelas bang Admin tentu punya referensi kepada siapa kami harus membelinya??
Sekalian saya juga akan menyempatkan diri berkunjung ke h.niming farm untuk melihat, menyaksikan dan membelinya products non darah import bang admin..(di blog hn16 saya amati semuanya bagus2 dengan indukan yang juga bagus2 sekelas import/bk-beli)
Trims..

Utk di Jakarta, importir banyak koq.
Dan sy yakin, mereka tidak menipu. Semuanya asli import meskipun tidak ada dokumennya.
Soal kualitas tentu masing2 beda penilaian.
Kalau menurut saya, yg bagus itu minimal harga 15jt ke atas.
Dibawah itu, mending beli ternakan lokal.

Kita tidak bisa munafik, bahwa hampir semua peternak ayam aduan di Indonesia menggunakan darah import dari thai, termasuk sy sendiri.. Sudah sulit kita temui peternak indonesia yg masih pakai trah ayam asli Indonesia.

Yang bikin sy heran, meskipun bapak dan ibunya import, diternak di sini, tapi tetap saja orang menganggap gengsi dan kualitasnya masih dibawah ayam import. Meskipun kualitasnya istimewa, tapi kalau ternakan lokal, orang tidak berani beli mahal.