kriteria ayam sesuai kelas

mohon pencerahannya tentang kriteria (syarat) ayam aduan untuk kalangan pinggiran, kalangan tengah, dan kalangan atas (undangan). agar para peternak bisa memilih disegmen mana yang akan dibidik untuk hasil ternakannya. maturnuwun

Ini pertanyaan yg sulit pak... kalangan pinggir, tengah atau atas, tidak membeda2kan kualitas ayam. Kalangan pinggir belum tentu ayamnya kalah bagus dgn kalangan atas.
Yg pasti membedakan adalah 'modalnya'. Tambah kepinggir, 'modal' tambah murah. Tambah keatas, 'modal' tambah gede.
Mereka yg main di pinggiran belum tentu ayamnya jelek. Tapi biasanya mereka ini tidak kuat 'modal' utk masuk ke kalangan atas.

Kalau utk segmentasi pemasaran, kita harus memproduksi ayam sebagus mungkin. Harga ayam ditentukan oleh kualitasnya. Bukan berdasarkan di kalangan mana ayam akan berlaga. Dalam hal di kalangan mana ayam akan berlaga, itu sepenuhnya terserah si pemilik ayam.

karena umumnya orang termasuk saya beranggapan bahwa kalangan atas ayamnya paling bagus karena harganya paling mahal. ternyata yang membedakan bukan bagusnya ayam tapi "T" nya to. o saya jadi mengerti sekarang. nuwun

Betul pak Hadi... jadi jangan terkecoh dgn 'level' kalangan. Kalau ayam kita dirasa bagus, silakan pasang harga agak tinggi. Kalau ayam kita dirasa standart saja, ya harganya juga standart.
Kemudian terserah sama yg beli... Diadu dikalangan level apapun, ya boleh2 saja.

Administrator wrote:Betul pak Hadi... jadi jangan terkecoh dgn 'level' kalangan. Kalau ayam kita dirasa bagus, silakan pasang harga agak tinggi. Kalau ayam kita dirasa standart saja, ya harganya juga standart.
Kemudian terserah sama yg beli... Diadu dikalangan level apapun, ya boleh2 saja.

Tapi jangan lupa Pak Hadi,...seperti yang sudah dibahas ditopik Harga,.. ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.. terutama adalah JARINGAN,...

Karena ada juga pembeli dari kalangan atas (undangan) juga memperhatikan hal-hal yang lain,.. misalnya ; kandang, cara pemeliharaan, ukuran ayam, bentuk badan, ekor,
Selain itu juga banyak dari kalangan atas (undangan) yang mencari ayam harga murah tapi berkualitas,..... (biasanya mereka pakai makelar....hik..hik...)

BTW,.. bener kata mas Ary,.. yang terpenting adalah : AYAM-nya.... kalau pak Hadi bisa membuktikan bahwa ayamnya adalah SUPER,.. maka harga tidak ada masalah.... (kecuali kalo pak Hadi kepepet butuh uang..he.he.he.. lain lagi masalahnya...)

nurkhotim wrote:

Administrator wrote:Betul pak Hadi... jadi jangan terkecoh dgn 'level' kalangan. Kalau ayam kita dirasa bagus, silakan pasang harga agak tinggi. Kalau ayam kita dirasa standart saja, ya harganya juga standart.
Kemudian terserah sama yg beli... Diadu dikalangan level apapun, ya boleh2 saja.

Tapi jangan lupa Pak Hadi,...seperti yang sudah dibahas ditopik Harga,.. ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.. terutama adalah JARINGAN,...

Karena ada juga pembeli dari kalangan atas (undangan) juga memperhatikan hal-hal yang lain,.. misalnya ; kandang, cara pemeliharaan, ukuran ayam, bentuk badan, ekor,
Selain itu juga banyak dari kalangan atas (undangan) yang mencari ayam harga murah tapi berkualitas,..... (biasanya mereka pakai makelar....hik..hik...)

BTW,.. bener kata mas Ary,.. yang terpenting adalah : AYAM-nya.... kalau pak Hadi bisa membuktikan bahwa ayamnya adalah SUPER,.. maka harga tidak ada masalah.... (kecuali kalo pak Hadi kepepet butuh uang..he.he.he.. lain lagi masalahnya...)

heheheheh . Hukum pembelian . mendapatkan barang sebagus bagusnya - dengan harga semurah murahnya,,,
menurut saya Pak hadi jangan terpancing dengan harga dan kriteria ayam pinggiran dan tengah maupun kalangan atas . ....
Pak hadi bisa promosikan ke beberapa pemain/ penghobi yang sering masuk kegelangang... disitu akan bisa membuktikan sendiri Ayam hasil ternak kita masuk kriteria mana...
Memang ada beberapa pemain besar yang membeli ayam dipinggiran untuk dimainkan ke tengah . ( standar dan kriterianya dianggap memenuhi )kesimpulanya
kesimpulannya sama denga pak Ary dan pak khotim ,,,,AyamNYa ....

heheheheh . Hukum pembelian . mendapatkan barang sebagus bagusnya - dengan harga semurah murahnya,,,
....[/quote]

betul mas fery, kebalikan dr hukum pembelian, pd penjual yg nakal mungkin menganut hukum penjualan , mendapatkan ayam semurah-murahnya di pasar yg menurut penjual "layak" utk di jual lg dan menjual kembali semahal-mahalnya ke pembeli terutama ke pembeli di luar pulau jawa...

tri nugroho wrote:heheheheh . Hukum pembelian . mendapatkan barang sebagus bagusnya - dengan harga semurah murahnya,,,
....

betul mas fery, kebalikan dr hukum pembelian, pd penjual yg nakal mungkin menganut hukum penjualan , mendapatkan ayam semurah-murahnya di pasar yg menurut penjual "layak" utk di jual lg dan menjual kembali semahal-mahalnya ke pembeli terutama ke pembeli di luar pulau jawa... [/quote]
Siapa bilang harga ayam diluar pulau jawa selalu mahal mas? Disini harga ayam murah, dengan harga 500rb udah bisa dapat ayam bagus mas dengan tehnik dan pukul komplit.

Hemmm begitu ya...

Kalo yang di bilang om ferry itu sih motto saya, beli sebagus2nya dengan harga semurah2nya. Kalo perlu cari ayam ukuran 8, teknik komplit; kunci, nyayap tembus, ngolong bongkar, gancang, pukul keras 6 penjuru, jalu jahat harga 300 ribu. Mungkin ada yang jual, boleh hub saya ha...ha...ha...ha...ha...

gerimis wrote:Kalo yang di bilang om ferry itu sih motto saya, beli sebagus2nya dengan harga semurah2nya. Kalo perlu cari ayam ukuran 8, teknik komplit; kunci, nyayap tembus, ngolong bongkar, gancang, pukul keras 6 penjuru, jalu jahat harga 300 ribu. Mungkin ada yang jual, boleh hub saya ha...ha...ha...ha...ha...

Ini dia kriteria yang paling sulit dicari....ukuran super gede kualitas super bagus dan harga juga super murah...he...he..he... yang realistis sajalah kita kalo mencari ayam, kelas ayam juga disesuaikan dengan kelas kantong kita....

Tidak selalu yang mahal pasti bagus tidak selalu juga yang bagus pasti menangan....yang terpenting adalah tujuan kita membeli ayam untuk apa...? diadu...dijual lagi....dijadikan pemacek....atau buat pajangan doang....

Saya sependapat dengan rekan2 yang lain bahwa kelas ayam hanya dibedakan dari modal T yang dikeluarkan/ditetapkan diarena....tidak berarti kalo ayam murah berarti kelas pinggiran dan ayam mahal berarti kelas undangan...

Ada seorang penghobi/botoh kesohor di Surabaya yang sering beli ayam dengan harga diatas 10 juta tetapi jika diadu diarena cuma diisi 2 - 3 jt sj alias kelas pinggiran tengah....menurut yang bersangkutan kebanggaan atas kemenangan ayamnya lebih berarti dari nilai uangnya...makanya beliau jika ke arena selalu bawa handycam untuk merekam jalannya pertandingan dan jika ayamnya kalah maka rekaman tersebut dijadikan patokan untuk mencari ayam lagi yang kira2 dapat mengalahkan lawannya tersebut.....

Jadi jangan terjebak dengan istilah kelas ayam...banyak ayam mahal yang hanya layak diturunkan di pinggiran sebaliknya ada juga ayam murah yang merajai arena undangan ( terutama ayam adu taji )....

Salam

setuju mas kalao sudah ayam adu taji susah ditentukan yang maenn dan pukul bagus pasti menang karena disana masih banyak faktor x yang menentukan jalannya pertandingan, adu ayam susah kalao dihitung secara matematis karena banyak sekali independent variabel yang akan mempengaruhi dependent variabel (teknik,pukul dan kualitas ayam dalam pandangan secara umum), bahkan akan muncul sekali berbagai kejadian yang kadang kurang masuk dia akal,,,,,

apakah ada kriteria tertentu untuk ukuranya mas....maaf blm pernah ke kalangan undangan

Kalo untuk ukuran memang ada kecenderungan, ayam yang biasa dibawa ke arena tengah/undangan rata2 berukuran sedang keatas alias minimal uk 7 atau 2,9 kg keatas, kalopun ada ayam yang dirasa istimewa tapi berukuran kecil (6 - 6,5) dan dibawa ke arena tengah, hampir selalu sulit mendapatkan gandeng yang sepadan, biasanya pemilik akhirnya terpaksa memilih lawan ayam yang lebih muda sekalipun kalah tanding tetapi masih ngambil jalu panjang dan otot lebih jadi...tapi itupun kalo ayam yang muda berani nabrak jalu.....

Salam

betul mas hendro

pak hadi klaten wrote:mohon pencerahannya tentang kriteria (syarat) ayam aduan untuk kalangan pinggiran, kalangan tengah, dan kalangan atas (undangan). agar para peternak bisa memilih disegmen mana yang akan dibidik untuk hasil ternakannya. maturnuwun

Menurut saya yang paling utama adalah ayam harus berkualitas bagus untuk masuk ke kalangan pinggiran, tengah atau undangan kenapa? Karena ayam yang terjun ke kalang pinggiran belum tentu lebih jelek dari ayam yang terjun di kalang tengah atau undangan. Ayam yang menang 19x di kalang undangan belum tentu bisa menang dari ayam yang menang 1x di kalang pinggiran. Cara paling gampang untuk membidik jago untuk dijadikan pemacek/pejantan memang dengan berburu diarena adu ayam, akan tetapi apakah ayam yang menangan dikalangan pasti layak dijadikan pejantan, klo menurut saya belum tentu. Jadi bagaimana?? ya klo mau seirus kita minimal punya pengetahuan dasar tantang ayam yang bagus itu yang bagaimana? Nah klo udah tahu maka kita bisa menyeleksi ayam2 yang menang dikalang tersebut masuk kriteria bagus atau tidak, klo masuk kritetia bagus ya bisa kita buru untuk dijadikan pejantan.

Salam JK

Ada seorang penghobi/botoh kesohor di Surabaya yang sering beli ayam dengan harga diatas 10 juta tetapi jika diadu diarena cuma diisi 2 - 3 jt sj alias kelas pinggiran tengah....menurut yang bersangkutan kebanggaan atas kemenangan ayamnya lebih berarti dari nilai uangnya...makanya beliau jika ke arena selalu bawa handycam untuk merekam jalannya pertandingan dan jika ayamnya kalah maka rekaman tersebut dijadikan patokan untuk mencari ayam lagi yang kira2 dapat mengalahkan lawannya tersebut.....

Jadi jangan terjebak dengan istilah kelas ayam...banyak ayam mahal yang hanya layak diturunkan di pinggiran sebaliknya ada juga ayam murah yang merajai arena undangan ( terutama ayam adu taji )....

Salam [/quote]




wah pak Hendro pas banget nyari persamaan saya,..
yang diatas itu gue banget tuh,..
cuma bedanya,saya beli 500 diulasin 150/200 rebu saja.
oh ada lagi,..kalau saya,ayam menang tidurpun sambil tersenyum,tapi kalau kalah,raiku kecut!
orang betawi bilang mukanye asem!
bener! ini bukan sekedar intermesoh,suer!
salam papaji