siapkah kita mengabar ayam kesayangan kita tanpa isian....?

cepot wrote:

PAPAJI sedang merumuskan regulasi penilaian untuk kontes aduan...singkatnya, partai dibuat 3 airan dengan taji dibungkus dan penilaian dilakukan oleh 3 orang juri, ayam yang lebih dominan dan memasukkan pukulan akurat lebih sering akan menjadi pemenangnya...jika dalam satu kelas ada 4 ekor ayam maka akan dipertemukan 2 ekor dalam 1 ronde selama 20 menit masing2 pemenangnya akan dipertemukan kembali dalam 3 ronde normal untuk memperebutkan gelar juara....kedepan diharapkan kualitas ayam produk PAPAJI menjadi lebih baik karena dengan sistem pertarungan bungkus jalu dan sistem penilaian diatas, tidak akan ada tipe ayam asoran yang mengandalkan pukulan sekali jadi yang muncul nantinya adalah ayam dengan kualitas teknik pukul terbaik untuk mendominasi lawan2nya.....

Salam

maaf mas hendro klo ayam di tandingkan tidak sampai kalah hanya dilihat dari akurasi pukulan saja justru itu yang saya kawatirkan takut2 pas ayam dibawa ke arena yang sesungguhnya jauh dari hasil penilaian, saya kira kemengan ayam tidak bisa dilihat dari segi akurasi pukulan tanpa ada bunyi keeeok!!!!!100x. pendapat saya kemenangan dalam adu ayam bisa ditentukan apabila salah satu ayam sudah ada yang berbunyi keeeok! dan itu yang sudah di gariskan pada ayam aduan itu yang tidak bisa d rubah lagi. apabila ayam belum ada yang kalah sapai jedah waktu yang ditentukan baru sistem pinilaian yang menentukan kemenangan ayam yang bertanding layaknya pertandingan tinju. soal sistem pertandingan iven dibuat dalam jangka waktu yang panjang seperti pertandingan2 olahraga yang dilakukan manusia.
bukan apa2 kemenangan ayam dalam pertandingan dapat di pengaruhi oleh beberapa faktor saya kira mas hendro yang lebih tau soal itu.

contoh : ada ayam yang diliat dari segi akurasi pukulan tepat sasaran + gancang ( dalam bahasa sunda boborobotan, dalam bhs indonesia deras ) tapi pada hasil akhir ayam tersebut lari seperti d kejar2 anjing.
salam..[/quote]


Pendapat kang Cepot tidak salah tetapi justru PAPAJI ingin memberikan alternatif pertarungan ayam tanpa judi dan bagi pemenangnya akan diberikan piagam /sertifikat + foto yang menunjukkan prestasi ayam tersebut...dan untuk jangka panjangnya saya masih berkeyakinan adu ayam tetap akan ada 2 versi yaitu bagi yang suka berjudi melalui adu ayam profesional dan kontes adu ayam ala PAPAJI untuk penghobi sejati..... dan saya sangat meyakini kedepan member PAPAJI akan menjadi pemasok ayam terbesar bagi para pemain ayam yang suka berjudi karena kualitas ayam hasil ternakan member PAPAJI berada dilevel yang cukup bergengsi dengan standart penilaian kontes diatas......

Masalah kalah menang ayam tentunya banyak faktor yang mempengaruhi dan kalo ayam yang sudah berprestasi di kontes PAPAJI maka peluang menjadi jawara diarena profesional lebih besar karena sistem seleksi dan penilaian kontes PAPAJI sudah mencakup berbagai faktor yang lebih mengutamakan keunggulan teknik serta pukulan ayam....

Salam

Pendapat kang Cepot tidak salah tetapi justru PAPAJI ingin memberikan alternatif pertarungan ayam tanpa judi dan bagi pemenangnya akan diberikan piagam /sertifikat + foto yang menunjukkan prestasi ayam tersebut...dan untuk jangka panjangnya saya masih berkeyakinan adu ayam tetap akan ada 2 versi yaitu bagi yang suka berjudi melalui adu ayam profesional dan kontes adu ayam ala PAPAJI untuk penghobi sejati..... dan saya sangat meyakini kedepan member PAPAJI akan menjadi pemasok ayam terbesar bagi para pemain ayam yang suka berjudi karena kualitas ayam hasil ternakan member PAPAJI berada dilevel yang cukup bergengsi dengan standart penilaian kontes diatas......

Masalah kalah menang ayam tentunya banyak faktor yang mempengaruhi dan kalo ayam yang sudah berprestasi di kontes PAPAJI maka peluang menjadi jawara diarena profesional lebih besar karena sistem seleksi dan penilaian kontes PAPAJI sudah mencakup berbagai faktor yang lebih mengutamakan keunggulan teknik serta pukulan ayam....

mas hendro pertandingan yang menurut pendapat sayapun sama tanpa T sependapat dengan apa yang di utarakan oleh rekan2 yang lain dan yang menang mendapaatkn hadiah berupa piala,mendali ataupun sertifikat kemenangan. klo boleh memberikan saran PAPAJI tidak hanya memberikan wadah hanya untuk para member yang cinta ayam jago saja tapi harus bisa merangsang orang2 yg suka judi menjadi suka mengadu ayam karena berbeda judi dengan adu ayam klo judi kita tidak tau bahwa ayam yg mana yg menang sedangkan adu ayam sudah tentu bisa ditentukan kemenangannya.
salah satu cara merangsang orang yg suka judi menjadi suka mengadu ayam yaitu memberikan kepuasan kepada orang yg suka judi dengan mengadakan adu ayam sampai ada bunyi keeeok! yang formal seperti yang dilontarkan mas hendro, titik kepusan untk smua orang yang cinta terhadap ayam jogo maupun penjudi atau bkan letaknya ketika mendengar ayam lawan bunyi keeeok!!!100x sambil lari2 cari empunya untk minta perlindungan... peraturan yang pling penting disini yaitu pran wasit sebgai pemimpin pertandingan wasit diberi wewenang sepenuhny untuk memimpin secara bijak dan adil.
satu lagi klo memang PAPAJI serius untk memajukan hasil ternak para PAPAJI'er apalagi kita menginginkan menjadi pemasok ayam jago terbesar di dunia harus bisa menjadga kualitas ayam dengan cara seleksi yaitu dengan sistem rimba bkn dngn sistem penilaian karena nilai bkn yang mnjdi sgla2nya dalam menilai ayam menangan, yang berada di rantai teratas baru dialah yang menjadi jawara sejati itu sdah menjadi seleksi alam untuk melihat ayam jawara dngn secara real & ayam adu di takdirkan untk seperti itu.

bahkan saya berkhayal suatu hari nanti ada arena adu ayam yang di selenggarakan di lasvegas dan ayam yang diadu yaitu dr seluruh negara dr peternak ayam yang terbaik di seluruh dunia.

begitu kiranya yg menjdi pndapt saya, harap di maklumi.

Secara umum memang benar kita jago mania ini terbelah menjadi (maaf) pro judi dan murni pecinta seni bertarung ayam. Jelas tujuan tujuan masing" pihak berbeda. Saya berharap Papaji mewadahi yg sah-sah saja dan yg mempunyai kemungkinan di legalkan pemerintah Indonesia. Memang masalah penilain dalam penentuan pemenang bakalan seru, kontaminasi KKN bakalan ada, maka dr itu saya di postingan terdahulu menyuratkan ide penilaian yang kasat mata. Pukul jadi, yg tercepat melancarkan pukul jadi 3 kali lebih dulu itulah pemenangnya. Keok atau kaga? Kalo kena pukul jadi 3x berturut" apa lawan ga lunglai? Apalagi konsepnya kan bungkus jalu, pasti susah bikin keok lawan.
Memang benar kalau ide ini adalah ide lama, saya hanya berusaha, maaf, mengingatkan dan mengumandangkan lagi agar tidak menjadi sekedar ide.
Bravo papaji...
Salam damai teman"...

Logika saya begini, bila di wadah Papaji yg berkonsep bungkus Jalu saja ayam jagoan kita bisa menang angka karena kecepatan-keakuratan-kekuatan pukulan dan tekniknya, apalagi bila buka jalu? Hehehe...

Sekedar informasi, PAPAJI nantinya akan membentuk sebuah team utk mengkaji seperti apa peraturan pertandingan yg layak utk diterapkan.
Silakan rekan2 memberi masukan. Semua akan ditampung sbg bahan masukan.

hlukybp wrote:Logika saya begini, bila di wadah Papaji yg berkonsep bungkus Jalu saja ayam jagoan kita bisa menang angka karena kecepatan-keakuratan-kekuatan pukulan dan tekniknya, apalagi bila buka jalu? Hehehe...

Belom tentu lho mas....
Kalau sudah bicara jalu panjang dan tajam, faktor keberuntungan akan lebih banyak berperan.

Lah iya mas, yg kita bahas kan perhitungan diatas kertas hehehe... Dimanapun faktor X pasti berperan mas meskipun sedikit ataupun banyak. Hahaha... Mohon maaf kalau saya terlalu bersemangat.

ikut urung rembug senior..

saya tdk setuju klo ayam yg menang dri acara abar dgan jalu d tutup d katakan ayam menang dlm pertarungan sungguhan..jika d katakan ingin menang dlm prtarungan sungguhan ,ayam d mainkan tnpa perlu ada penutup jalu atau alat bantu lainnya..kalau jalu d tutup ayam yg tipe pukulan keras dan tikam kan sama saja senjatanya d tutup..

abar bgi saya hanya utk melihat teknik ayam dan sifatnya hanya mewakili 50 persen dri tarung sungguhan..50 persen lgi bisa saja berubah dlm prtarungan sungguhan..

jadi ayam yg menang dlm abar dan ayam yg menang dlm gelanggang mpunyai kualitas juara yg brbeda mnurut saya...

mohon maaf jka ada kata yg salah

Saya setuju sekali ama bang Pufa. Tugas berat bagi papaji sebagai wadah. Semangat!

pufa wrote:ikut urung rembug senior..

saya tdk setuju klo ayam yg menang dri acara abar dgan jalu d tutup d katakan ayam menang dlm pertarungan sungguhan..jika d katakan ingin menang dlm prtarungan sungguhan ,ayam d mainkan tnpa perlu ada penutup jalu atau alat bantu lainnya..kalau jalu d tutup ayam yg tipe pukulan keras dan tikam kan sama saja senjatanya d tutup..

Buka jalu...???
Ada beberapa kekurangan kalau diterapkan dalam turnament.
1. Buka jalu berpotensi cedera permanen. Pemenangnya bisa jadi hancur lebur dan tdk bisa mempertahankan gelar.
2. Dgn menggunakan kompetisi sistem gugur, buka jalu jelas tidak mungkin.
3. Buka jalu membuat tandingan dan kelas ayam jadi semakin kompleks.
4. Buka jalu sama saja dgn di arena judi.
5. Buka jalu memperbesar faktor untung2an.

Turnamen atau kompetisi tujuannya mencari juara sejati. Bukan pemenang sekedar 1 on 1 kaya di arena sabung.
Dgn jalu tertutup, menurut saya tidak akan berpengaruh bila ayam memang benar2 berkualitas secara teknik dan pukulan. Dengan demikian bisa didapat ayam yg benar2 juara sejati dan diakui, bagus secara teknik dan punya pukulan yg baik.

saya sependapat dng mas ary....kita bukan adu dikalangan judi.....
tapi mencari juara sejati......

Niat kita dari rumah mau jajal/ngabar ayam ya ndak usah diisi, soalnya nanti ujung2nya bisa tambah isinya trus timbul persaingan dan rasa persaudaraan jadi menurun

klo di arena tinju, istilahnya pakai sarung tinju ya mas ary.....??!!
siip lah klo gitu....ksian kalau ayam sampai keok....
klo polosan sampai kalah,istilahnya sama aja ngadu orang di kalangan sampai yang satunya nangis2 minta ampun....ksian ya...!!

kadang2 ampe ga bisa teriak minta ampun ya, hehehehe