apakah sudah waktunya video dan foto diwajibkan bagi penjual ayam??

photo dan video dan deskripsi/spek si ayam :

pembeli : " gue sih seneng banget klo ada photo dan video ayam yg dijual...secara gue bisa lihat penampakkan c ayam soale klo berimajinasi mbayangin dari kata c penjual aja ..tau ah gelap.

PENJUAL : " betul seh..klo lihat kasituh nya mah, tp kan gak semua penjual melek teknologi dan ada fasilitas...mahal lg klo beli HP ato digjicam.

PEMBELI : " ya elah...bang ntu mah basi tuh di semarang ada pakde TRI...mungkin yg paling senior di PAPAJI die bisa pake photo and vidio,

PENJUAL : " pokok nya gimana suka2 sy aja... yg penting kan kualitas nya...bukan photo ato vcd...

to be continue

adat ketimuran memang membuat orang sungkan untuk komplain,mungkin bagi yg kecewa akan sungkan minta ganti,tapi membaca postingan2 terdahulu saya yakin ada ketidakpuasan terhadap transaksi..itu artinya ada yg salah dalam sistem jualbeli dipapaji,kenapa sih kita tidak coba perbaiki dengan menambah beberapa aturan baru untuk penyempurnaan dan meminimkan kesalahan..memberikan saran kepada pembeli untuk lebih jeli dan pintar dalam memilih dan mencari reverensi penjual yg kredibel memang saran yg bagus,tapi apa tolok ukurnya?tidak ada..penjual berpengalaman atau penjual pemula sama-sama punya peluang yang sama dalam memberikan jualan ayam bagus dan jelek..jika foto dan video diberlakukan sebagai aturan wajib maka ada sedikit tolok ukur yg digunakan..jika masalah ada rekayasa foto dan video malah akan lebih mudah dalam memberikan penghakiman,pembeli tinggal memposting foto ayam yg diterima dan membandingkan dgn yg ditawarkan penjual,sehingga admin bisa memblacklist penjual,jadi ada tolok ukur bukan cuman debat kusir..disamping itu penjual juga tidak akan terlalu disudutkan jika ada komplain dr pembeli yg sengaja memprovokasi atau menjatuhkan reputasi penjual..smoga ini bisa jadi pertimbangan,aturan selama ini memberi celah,harusnya segera ditutupi dan diperbaiki,perlu ada amandemen peraturan..

sabro palapa wrote:adat ketimuran memang membuat orang sungkan untuk komplain,mungkin bagi yg kecewa akan sungkan minta ganti,tapi membaca postingan2 terdahulu saya yakin ada ketidakpuasan terhadap transaksi..itu artinya ada yg salah dalam sistem jualbeli dipapaji,kenapa sih kita tidak coba perbaiki dengan menambah beberapa aturan baru untuk penyempurnaan dan meminimkan kesalahan..memberikan saran kepada pembeli untuk lebih jeli dan pintar dalam memilih dan mencari reverensi penjual yg kredibel memang saran yg bagus,tapi apa tolok ukurnya?tidak ada..penjual berpengalaman atau penjual pemula sama-sama punya peluang yang sama dalam memberikan jualan ayam bagus dan jelek..jika foto dan video diberlakukan sebagai aturan wajib maka ada sedikit tolok ukur yg digunakan..jika masalah ada rekayasa foto dan video malah akan lebih mudah dalam memberikan penghakiman,pembeli tinggal memposting foto ayam yg diterima dan membandingkan dgn yg ditawarkan penjual,sehingga admin bisa memblacklist penjual,jadi ada tolok ukur bukan cuman debat kusir..disamping itu penjual juga tidak akan terlalu disudutkan jika ada komplain dr pembeli yg sengaja memprovokasi atau menjatuhkan reputasi penjual..smoga ini bisa jadi pertimbangan,aturan selama ini memberi celah,harusnya segera ditutupi dan diperbaiki,perlu ada amandemen peraturan..

benar sekali mas sabro, adat ketimuran kita ini lebih sering ke arah "NRIMO" walaupun kita tidak puas/merasa tidak sesuai yaa kita terima saja dan jadi pelajaran kedepan. Dari beberapa kasus komplain akhir2 ini beberapa saya salut terhadap penjual yang berjiwa besar dan bertanggung jawab dalam menyikapi dan menyelesaikan ketidakpuasan konsumen .

Perlu diklarifikasi mas Sabro bhw komplain bang Andik sudah dijawab oleh cak Nur dan kelihatannya bukan kesalahan Cak Nur. Orang yang komplain belum tentu benar.

mohon maaf bang ringgas salam kenal dari newbie yang ilmunya sedikit ini, bukannya saya mau menjadi provokator atau mengorek ngorek masalah yang sudah beres/sudah diselesaikan secara baik. untuk masalah mas andik,sampai saat ini saya masih berpendapat berbeda dengan bang ringgas terhadap tulisan yang saya bold (pisss bang....)

Sesuai pengakuannya, Mbah Jendro tidak penah komplain. Tapi yang komplain mas Udin, aneh kan ?
Photo dan Video juga bisa direkayasa, jadi bukan jaminan juga.

saya rasa ini masih sedikit wajar bang,

contoh selayang pandang (ini ga ada hubungan sama kasus mbah jendro yaa ,kasus mbah jendro kan dah beres) :

jika ada seorang teman baik saya bercerita tentang suatu hal/masalah yang masih menggantung/belum terselesaikan dengan jelas. Yang menurut saya kurang adil bagi teman saya tersebut saya akan berinisiatif pro aktif membantu dia jika dianya sendiri agak sungkan dan enggan membereskan hal tersebut. Tentunya dengan menjunjung tinggi ketulusan ,niat baik dalam mencari jalan terbaik bukan malah memperkeruh suasana.

jika dijalanan ada orang kena tabrak lari, walaupun kita tidak mengenal korban tabrak lari tsb, seyogyanya kita ikut membantu menolong, membawa korban ke rumah sakit jika perlu, bahkan mengejar pelaku tabrak lari tsb untuk diserahkan ke pihak berwajib guna mempertanggungjawabkan perbuatannya.


jika tetangga kita memukuli istrinya sampai batas yang menurut kita tidak wajar, kita sah2 saja melerai, memberikan perlindungan pada sang istri tsb, bahkan menghadirkan pak rt untuk membantu mediasi suami istri tsb.


dll,dll

intinya tidak selamanya perbuatan mencampuri urusan orang lain itu adalah perbuatan tercela, intinya dari niat, kalau niat kita baik mudah mudahan membawa manfaat/barokah bagi kita semua


lama tidak ol ,apa kabar raden, metro,ivan3 dan teman2 bang?

ayammimpi wrote:

jika tetangga kita memukuli istrinya sampai batas yang menurut kita tidak wajar, kita sah2 saja melerai, memberikan perlindungan pada sang istri tsb

siap melindungi istri2. . .

adib wrote:

ayammimpi wrote:

jika tetangga kita memukuli istrinya sampai batas yang menurut kita tidak wajar, kita sah2 saja melerai, memberikan perlindungan pada sang istri tsb

siap melindungi istri2. . .

Wah baru ketahuan belangnya deh...ke...ke...ke...ke.... ikuuuutt.....

Alasan karena gak mau pake mediator:
1.Mediator berada di Jawa Barat (subang atau Bogor) akan cukup memakan waktu dan biaya apabila ayam dikirim dulu via mediator tersebut. Sementara pembeli lebih deket dengan penjual.
Sekedar saran akan lebih baik apabila mediator (anggota papaji yg kredibel)ditambah jumlahnya, minimal ada ditiap provinsi. Selain menghemat waktu dan biaya juga sebagai salah satu tolok ukur berkembangnya PAPAJI secara organisasi
2. Pihak mediator jarang aktif di forum JB sekedar untuk coment, menengahi atau menyelesaikan masalah (mungkin karena kesibukan beliau). Bukan untuk mempromosikan diri tetapi lebih kepada sosialisasi adanya mediator.
3. Monggo yang lain menambahkan

Hendro wrote:

adib wrote:

ayammimpi wrote:

jika tetangga kita memukuli istrinya sampai batas yang menurut kita tidak wajar, kita sah2 saja melerai, memberikan perlindungan pada sang istri tsb

siap melindungi istri2. . .

Wah baru ketahuan belangnya deh...ke...ke...ke...ke.... ikuuuutt.....

ha. .ha. .ha. .normal pak
Babon2 kok di aniaya,sharusnya kan dirawat,diberi ksih syank,lahir dan batin. . . .

ayammimpi wrote:

sabro palapa wrote:adat ketimuran memang membuat orang sungkan untuk komplain,mungkin bagi yg kecewa akan sungkan minta ganti,tapi membaca postingan2 terdahulu saya yakin ada ketidakpuasan terhadap transaksi..itu artinya ada yg salah dalam sistem jualbeli dipapaji,kenapa sih kita tidak coba perbaiki dengan menambah beberapa aturan baru untuk penyempurnaan dan meminimkan kesalahan..memberikan saran kepada pembeli untuk lebih jeli dan pintar dalam memilih dan mencari reverensi penjual yg kredibel memang saran yg bagus,tapi apa tolok ukurnya?tidak ada..penjual berpengalaman atau penjual pemula sama-sama punya peluang yang sama dalam memberikan jualan ayam bagus dan jelek..jika foto dan video diberlakukan sebagai aturan wajib maka ada sedikit tolok ukur yg digunakan..jika masalah ada rekayasa foto dan video malah akan lebih mudah dalam memberikan penghakiman,pembeli tinggal memposting foto ayam yg diterima dan membandingkan dgn yg ditawarkan penjual,sehingga admin bisa memblacklist penjual,jadi ada tolok ukur bukan cuman debat kusir..disamping itu penjual juga tidak akan terlalu disudutkan jika ada komplain dr pembeli yg sengaja memprovokasi atau menjatuhkan reputasi penjual..smoga ini bisa jadi pertimbangan,aturan selama ini memberi celah,harusnya segera ditutupi dan diperbaiki,perlu ada amandemen peraturan..

benar sekali mas sabro, adat ketimuran kita ini lebih sering ke arah "NRIMO" walaupun kita tidak puas/merasa tidak sesuai yaa kita terima saja dan jadi pelajaran kedepan. Dari beberapa kasus komplain akhir2 ini beberapa saya salut terhadap penjual yang berjiwa besar dan bertanggung jawab dalam menyikapi dan menyelesaikan ketidakpuasan konsumen .

Sukur, forum jual beli disini belum ada masalah yang berarti, entah karena faktor apapun.

Mungkin forum hanya bisa "menganjurkan" mengunggah video belumlah berlebihan.
inipun tidak menjamin jual beli bakal tidak ada masalah dikedua belah pihak.

Komplain itu sesuatu yang wajar, dengan komplain serasa ada dinamika.

Bila tidak mau repot komplain, ambil save saja, belilah pada yang sudah bisa dijamin kepercayaannya.
atau langsung datang, atau jangan beli kalau dirasa meragukan.

Menurutku, pembeli bukanlah seseorang yang terlalu bodoh untuk dikelabuhi. bila sudah terjadi deal, mestinya puas atau tidaknya itu bagian dari resiko.

Untuk penjual, standar minimum barang yang dijual adalah ; barang (ayam) sesuai fungsi, normal, (tidak cacat), sehat. spesifikasi juga karakter yang lain rasanya hanya selera, sesuai yang ditawarkan.

salam papaji.

kee kee keee...
pake poto boleh...pake pidio juga boleh....gak pake juga gak papa..kee kee keee...

cuma masalahnya ada penjual yg santai tapi jujur...ada juga yang galak tapi jujur juga...ada juga penjual yang santai tapi tukang bokis...ada juga yang udah galak tukang bokis juga...kee kee keee...

begitu juga pembeli..ada yang santai...percaya aja..biasanya pemain kelas atas nih yg bgini...
udah tau itungannya..beli ayam 2,5jt bagi dia gak masalah krna taruhannya bisa 11jt...

ada yg RIBETnya setengah modar....mintanya macem2 tapi kantong cekak, ada juga ngakunya pelajar/newbe/cuma hobi...kee kee keee...
padahal klo emang newbe/belajar/pelajar cuma pengen plihara ya nggak usah beli yg speknya super margaper wasaiper,udah pasti mahal..beli aja yg murah2 sesuai kantong..toh sambil belajar mlihara ayam.

yg nakal..ngakunya belajar/hobi/kantong cekak..padahal emang dasarnya org licik,ngakalin penjual...maunya murah n super..blakangan kelihatan klo dia ini pengadu/penjudi kaplak....

cape deh.....kee ekee keeee...

kangmasbro termasuk aliran fluralisme neh....kekekeke,
sagalanaaya-ayaayawae...wkwkwkwk

salam

wah, akang salah paham tentang mediator...

pacita wrote:Alasan karena gak mau pake mediator:
1.Mediator berada di Jawa Barat (subang atau Bogor) akan cukup memakan waktu dan biaya apabila ayam dikirim dulu via mediator tersebut. Sementara pembeli lebih deket dengan penjual.
Sekedar saran akan lebih baik apabila mediator (anggota papaji yg kredibel)ditambah jumlahnya, minimal ada ditiap provinsi. Selain menghemat waktu dan biaya juga sebagai salah satu tolok ukur berkembangnya PAPAJI secara organisasi

Mediator bukan orang yg 'dikirimi' ayam. Sama sekali tidak menerima pengiriman ayam.
MEDIATOR adlh orang ketiga sbg perantara yg bertugas menyimpan uang transaksi secara sementara saja.

Alur kerjanya begini :
- Pembeli ingin beli ayam, komunikasi tanya sana sini dgn penjual sampai semua deal/cocok.
- Pembeli mentransfer uang pada MEDIATOR. Bukan langsung pada penjual.
- Stlh uang diterima mediator, penjual mengirimkan ayamnya pada pembeli.
- Setelah ayam diterima pembeli, diperiksa, di tes, tidak ada komplain, barulah uang tsb dikirimkan/ditransfer Mediator kepada penjualnya. --> transaksi selesai.
- Kalau ayam dirasa ada yg tidak beres atau ngga cocok, Mediator akan mengembalikan uang kepada pembeli dgn syarat ayam harus dipulangkan dulu oleh pembeli kepada penjualnya.

Tentunya ada sedikit fee utk mediator yg besarnya tidak seberapa dibanding manfaatnya.

pacita wrote:
2. Pihak mediator jarang aktif di forum JB sekedar untuk coment, menengahi atau menyelesaikan masalah (mungkin karena kesibukan beliau). Bukan untuk mempromosikan diri tetapi lebih kepada sosialisasi adanya mediator.

Mediator tidak perlu aktif di forum. Dia tdk berfungsi utk menengahi perkara.
Kita hanya perlu mencatat nomor telepon dan nomor rekeningnya saja. Mediator yg ditunjuk di forum papaji ini adlh Kang Azis (bendahara papaji pusat).

Sosialisasi juga sudah dilakukan. Topiknya sy buat 'sticky' (topik tetap). Sayangnya banyak member yg (mungkin) males baca.
silakan dilihat :
https://papaji.forumid.net/t1226-peraturan-forum-jual-beli

jaghana wrote:kee kee keee...
pake poto boleh...pake pidio juga boleh....gak pake juga gak papa..kee kee keee...

Nanti gw ajarin cara upload pidionya deh sob...

jaghana wrote:
begitu juga pembeli..ada yang santai...percaya aja..biasanya pemain kelas atas nih yg bgini...
udah tau itungannya..beli ayam 2,5jt bagi dia gak masalah krna taruhannya bisa 11jt...

Seperti Black Menthol dr ente yg dikirim ke om gw, baru dapat T 5,5jt... Besok mo diturunin sama anaknya utk T 11jt

jaghana wrote:
ada yg RIBETnya setengah modar....mintanya macem2 tapi kantong cekak, ada juga ngakunya pelajar/newbe/cuma hobi...kee kee keee...
padahal klo emang newbe/belajar/pelajar cuma pengen plihara ya nggak usah beli yg speknya super margaper wasaiper,udah pasti mahal..beli aja yg murah2 sesuai kantong..toh sambil belajar mlihara ayam.

yg nakal..ngakunya belajar/hobi/kantong cekak..padahal emang dasarnya org licik,ngakalin penjual...maunya murah n super..blakangan kelihatan klo dia ini pengadu/penjudi kaplak....

cape deh.....kee ekee keeee...

Nah yg gini nih yg cuma ngabisin pulsa, klo dikasih besok2 minta lagi dgn harga yg murah

pacita wrote:Alasan karena gak mau pake mediator:
1.Mediator berada di Jawa Barat (subang atau Bogor) akan cukup memakan waktu dan biaya apabila ayam dikirim dulu via mediator tersebut. Sementara pembeli lebih deket dengan penjual.
Sekedar saran akan lebih baik apabila mediator (anggota papaji yg kredibel)ditambah jumlahnya, minimal ada ditiap provinsi. Selain menghemat waktu dan biaya juga sebagai salah satu tolok ukur berkembangnya PAPAJI secara organisasi
2. Pihak mediator jarang aktif di forum JB sekedar untuk coment, menengahi atau menyelesaikan masalah (mungkin karena kesibukan beliau). Bukan untuk mempromosikan diri tetapi lebih kepada sosialisasi adanya mediator.
3. Monggo yang lain menambahkan

Akuuurrrr,....transaksi jarak jauh pada barang hidup yang relatip bernilai subyektif, penggunaan mediator mungkin malah merepotkan. buktinya, setahu saya jarang deal transaksi yang menggunakan fasilitas jembatan tersebut. bisa jadi karena alasan yang spt mas pacita tulis.
pembeli baik penengah maupun pemula lebih cenderung menggunakan referensi ataupun membeli pada penjual yang sudah dikenal luas.
disini nama baik, ketenaran dan kredibilitas penjual sangat berpengaruh pada pilihan pembeli.
sepertinya begitu yang sama kita rasakan.

Jagonantang wrote:Akuuurrrr,....transaksi jarak jauh pada barang hidup yang relatip bernilai subyektif, penggunaan mediator mungkin malah merepotkan. buktinya, setahu saya jarang deal transaksi yang menggunakan fasilitas jembatan tersebut. bisa jadi karena alasan yang spt mas pacita tulis.
pembeli baik penengah maupun pemula lebih cenderung menggunakan referensi ataupun membeli pada penjual yang sudah dikenal luas.
disini nama baik, ketenaran dan kredibilitas penjual sangat berpengaruh pada pilihan pembeli.
sepertinya begitu yang sama kita rasakan.

Betul boss..
Mungkin sedikit merepotkan. Tapi manfaatnya sangat terasa dan efektif meminimalisir resiko.
Ayam tdk cocok, uang langsung kembali.

Kecuali bagi yg sudah langganan atau sangat percaya. Silakan abaikan fasilitas mediator.
Utk pembeli yg baru, sy anjurkan pakai dulu fasilitas ini. Sedikit repot tapi tdk perlu bersusah payah nego/berdebat argumentasi dgn penjual bilamana ayam tdk cocok. Cukup kembalikan ayamnya, dan minta mediator kirim balik uangnya.

yoyok7778 wrote:

Ringgas Hutagaol wrote:

Perlu diklarifikasi mas Sabro bhw komplain bang Andik sudah dijawab oleh cak Nur dan kelihatannya bukan kesalahan Cak Nur. Orang yang komplain belum tentu benar.
Sesuai pengakuannya, Mbah Jendro tidak penah komplain. Tapi yang komplain mas Udin, aneh kan ?
Photo dan Video juga bisa direkayasa, jadi bukan jaminan juga.

komplain di forum itu bukan untuk mencari kesalahan seseorang bang ringgas...tp untuk meluruskan....dan biasanya klo komplain dah di masukkan ke forum begini itu antara penjual dan pembeli sudah tidak menemui titik temu...
klo mengenai foto memang bs di rekayasa...tp setidaknya itu bs meminimalisir komplain pembeli ke penjual...ya klo smuanya dah jelas...kekurangan,kelebihan di sertai foto dan video sama dengan ayam yg di kirimkan pembeli ya ga mungkin komplain...

Ha ... pusing saya dgn gaya bahasa yang nggak jelas begini. Katanya komplain bukan memcari kesalahan seseorang, tapi untuk meluruskan.
Lha untuk meluruskan, berarti kan harus ketemu dulu bengkoknya. Untuk ketemu bengkoknya, kan harus dicari dulu.
Jadi sama aja bro ... meluruskan ya samimawon dgn mencari kesalahan.
Ini sama aja dgn istilah menyesuaikan harga dgn menaikkan harga. Misalnya harga lama 200 dan harga baru 250. Kalau rakyat kayak saya mengatakan itu kenaikan harga, tapi orang politik mengatakan itu penyesuaian harga.

Administrator wrote:

Jagonantang wrote:Akuuurrrr,....transaksi jarak jauh pada barang hidup yang relatip bernilai subyektif, penggunaan mediator mungkin malah merepotkan. buktinya, setahu saya jarang deal transaksi yang menggunakan fasilitas jembatan tersebut. bisa jadi karena alasan yang spt mas pacita tulis.
pembeli baik penengah maupun pemula lebih cenderung menggunakan referensi ataupun membeli pada penjual yang sudah dikenal luas.
disini nama baik, ketenaran dan kredibilitas penjual sangat berpengaruh pada pilihan pembeli.
sepertinya begitu yang sama kita rasakan.

Betul boss..
Mungkin sedikit merepotkan. Tapi manfaatnya sangat terasa dan efektif meminimalisir resiko.
Ayam tdk cocok, uang langsung kembali.

Kecuali bagi yg sudah langganan atau sangat percaya. Silakan abaikan fasilitas mediator.
Utk pembeli yg baru, sy anjurkan pakai dulu fasilitas ini. Sedikit repot tapi tdk perlu bersusah payah nego/berdebat argumentasi dgn penjual bilamana ayam tdk cocok. Cukup kembalikan ayamnya, dan minta mediator kirim balik uangnya.

begitulah, diadakannya mediator memang untuk langkah pengamanan.
meski kedengerannya cukup repot, apalagi buat penjual yang ingin segera menerima hasil penjualannya, sebaiknya buat pemula ataupun yang masih ragu melakukan transaksi, fasilitas ini bisa menjadi solusi.

mBahJendro wrote:

jaghana wrote:betul juga...tanggung ya,..internetan kok gak bisa upload..kee ke keee..
aku sih setuju2 aja...cuma masalahnya..aku blm punya kmputer sndiri..kee kee keeeee...upload dikantor lemot buanget...mo kwarnet msti nyabrang kali...kee ekee keeee...
bentar deh....lagi ngajuin kredit laptop...wakakakakakakkk....

hehehee...
ndak usah pake kredit laptop bang.
hehehheeee...
aku ksh jalan keluare gmn?mau ndak?
kita barter Laptop Toshiba Core i 3 dengan 4 ekor diantara yg ini :
https://2img.net/r/ihimizer/img24/374/picture3072.jpg
https://2img.net/r/ihimizer/img813/3826/picture3074.jpg
https://2img.net/r/ihimizer/img836/599/picture3075.jpg
https://2img.net/r/ihimizer/img594/4214/picture3079.jpg
https://2img.net/r/ihimizer/img35/8972/picture3080.jpg

Bang Jagh,
bungkussss..... (tapi minta garansi 1 tahun)

HP Core i3-based Pavilion laptop (WA786UA#ABA) as listed by eCost:
Processor: 2.13GHz Intel Core i3-330m
Display: 15.6" LED
Memory: 4096MB DDR3
Hard disk drive: 320GB 7200rpm
Optical drive: DVDRW
Operating system: Windows 7 Professional 64-bit
Video card: Intel Integrated Graphics Media Accelerator HD
Price listed by eCost: $864.99 (yang brand new)

Sekedar cerita saja,.... berdasarkan pengalaman pribadi,...
Ada calon pembeli,... dia pengen beli ayam lancuran,.. paling tidak akan ambil 2-3 ekor, sebagai awalnya... dia juga cerita bahwa dia sudah pernah beli ke si A, B, C,. dan ada yang cocok,. ada yang tuker dsb.
Pada saat tanya harga,.. dia gak mau bayar langsung semua,.. maunya setelah ayam dateng, dites,. kalo cocok dibayar,.. kalo gak ayam dikembalikan,... (enak banget buat pembeli....he.he.he)
Saya jawab,. mohon ma'af,.. untuk metode seperti itu saya tidak bisa,.. saya sudah punya metode bayar dulu,. ayam baru dikirim,.. gak cocok bisa tuker atau uang kembali.. asal ayam dikirim balik dulu...
Omong2,. tidak ketemu sepakat,.. akhirnya saya tawarkan untuk pakai mediator Papaji,... (Mas Hendro dan Kang Aziz tahu..he.he.he..)

Akhirnya disepakati.. pake mediator Papaji,...
Tetapi,.. sampai hari ini,.. meskipun sudah aku SMS,. jadi apa tidak ambil ayamnya,...
Tidak ada respon sama sekali,...he.he.he....

Maksud cerita ini adalah : tidak semua orang mau menggunakan jasa mediator,. baik pembeli maupun penjual,....

aku dan juga mas Hendro pasti sudah sering juga,... pernah kirim ayam dulu,... uang bayar di belakang,.. setelah ayam sampai,...
Tapi saat ini,.. juga masih ada pembeli yang belum bayar,...kwak.kak.kak....

Makanya sekarang sudah kapok kalo kirim ayam dulu... sebelum transfer,.. gak ada ayam dikirim,...
Ada juga modus lain,....
Disuruh transfer bilang OK,.. besok ditransfer pak Nur,....
besoknya tanya,.. "ayam sudah dikirim pak Nur...!??" saya jawab,.. lha uangnya apa sudah ditransfer pak ??
Jawabnya, "Tadi saya suruhan orang pak,.. mungkin sudah ditransfer",.. Saya jawab,..
Ya kalo ditransfer berarti sudah ada SMS masuk pak,. karena saya pakai SMS banking,... ha.ha.ha..

Sampai pada akhirnya,.. dihubungi gak pernah diangkat,.. di sms gak pernah bales,.....kwak.kka.kakk....

jaghana wrote:yg nakal..ngakunya belajar/hobi/kantong cekak..padahal emang dasarnya org licik,ngakalin penjual...maunya murah n super..blakangan kelihatan klo dia ini pengadu/penjudi kaplak....

cape deh.....kee ekee keeee...

Inilah pembeli yang sering bergentayangan di forum

cak nur wrote:Sekedar cerita saja,.... berdasarkan pengalaman pribadi,...
Ada calon pembeli,... dia pengen beli ayam lancuran,.. paling tidak akan ambil 2-3 ekor, sebagai awalnya... dia juga cerita bahwa dia sudah pernah beli ke si A, B, C,. dan ada yang cocok,. ada yang tuker dsb.
Pada saat tanya harga,.. dia gak mau bayar langsung semua,.. maunya setelah ayam dateng, dites,. kalo cocok dibayar,.. kalo gak ayam dikembalikan,... (enak banget buat pembeli....he.he.he)
Saya jawab,. mohon ma'af,.. untuk metode seperti itu saya tidak bisa,.. saya sudah punya metode bayar dulu,. ayam baru dikirim,.. gak cocok bisa tuker atau uang kembali.. asal ayam dikirim balik dulu...
Omong2,. tidak ketemu sepakat,.. akhirnya saya tawarkan untuk pakai mediator Papaji,... (Mas Hendro dan Kang Aziz tahu..he.he.he..)

Akhirnya disepakati.. pake mediator Papaji,...
Tetapi,.. sampai hari ini,.. meskipun sudah aku SMS,. jadi apa tidak ambil ayamnya,...
Tidak ada respon sama sekali,...he.he.he....

Maksud cerita ini adalah : tidak semua orang mau menggunakan jasa mediator,. baik pembeli maupun penjual,....

aku dan juga mas Hendro pasti sudah sering juga,... pernah kirim ayam dulu,... uang bayar di belakang,.. setelah ayam sampai,...
Tapi saat ini,.. juga masih ada pembeli yang belum bayar,...kwak.kak.kak....

Makanya sekarang sudah kapok kalo kirim ayam dulu... sebelum transfer,.. gak ada ayam dikirim,...
Ada juga modus lain,....
Disuruh transfer bilang OK,.. besok ditransfer pak Nur,....
besoknya tanya,.. "ayam sudah dikirim pak Nur...!??" saya jawab,.. lha uangnya apa sudah ditransfer pak ??
Jawabnya, "Tadi saya suruhan orang pak,.. mungkin sudah ditransfer",.. Saya jawab,..
Ya kalo ditransfer berarti sudah ada SMS masuk pak,. karena saya pakai SMS banking,... ha.ha.ha..

Sampai pada akhirnya,.. dihubungi gak pernah diangkat,.. di sms gak pernah bales,.....kwak.kka.kakk....

Modesto wrote:

jaghana wrote:yg nakal..ngakunya belajar/hobi/kantong cekak..padahal emang dasarnya org licik,ngakalin penjual...maunya murah n super..blakangan kelihatan klo dia ini pengadu/penjudi kaplak....

cape deh.....kee ekee keeee...

Inilah pembeli yang sering bergentayangan di forum

ini pernyataan salah besar!!penjudi tulen ga akan beli ayam dgn hanya liat gambar atau saling percaya,pasti dia tes dulu..dan rata2 penggemar papaji bukan mania judi besar..anggota papaji lebih banyak penghobi/peternak/yg masih blajar ayam,sedikit sj yg penjudi itupun tidak besar..makanya bnyk pembeli dipapaji yg masih menggunakan dasar saling percaya dan nama besar penjual karena niatnya memang ingin meningkatkan kualitas ternak.

sabro palapa wrote: Inilah pembeli yang sering bergentayangan di forum

ini pernyataan salah besar!!penjudi tulen ga akan beli ayam dgn hanya liat gambar atau saling percaya,pasti dia tes dulu..dan rata2 penggemar papaji bukan mania judi besar..anggota papaji lebih banyak penghobi/peternak/yg masih blajar ayam,sedikit sj yg penjudi itupun tidak besar..makanya bnyk pembeli dipapaji yg masih menggunakan dasar saling percaya dan nama besar penjual karena niatnya memang ingin meningkatkan kualitas ternak.[/quote]

Betul. rata2 member papaji bkn penjudi tulen. Sebagian bsr hobiis.
Tp bkn berarti penjudi besar tdk ada disini.

Banyak juga pemain/bos besar yg memantau tulisan di forum, tapi tidak aktif menulis. Sy kenal dgn beberapa dari mereka. Beberapa ada yg coba2 beli ayam dan ngaku pemula.
Tapi biasanya para pemain besar tidak pernah komplain krn sudah tau resikonya.

Saran saya: 1.jual anakan/lancur dibawah 6bln/babon wajib foto,..2.jual ayam 7 bln keatas/ayam siap wajib foto dan video,..3.jualan tapi ambil sendiri dikandang penjual boleh hanya dgn tulisan dan uraian singkat.