penyakit apa bagaimana cara mengobatinya
4 posters
Halaman 1 dari 1
penyakit apa bagaimana cara mengobatinya
senior2 & rekan2 papaji,,,udah seminggu kandang saya kena wabah, 9 ekor tewas, 3 ekor kondisinya ngdrop. dan sisa 7 ekor jago & pitik yg br netas 3 minggu yg msh sehat.
Gejala ayam bersin2 trus ngorok sesudah itu muka bengkak dan mata keluar cairan yg campur darah
Trims buat para senior n rekan2 yg mau ngasih solusi, alnya sy msh pemula n br ngalamin
salam
Gejala ayam bersin2 trus ngorok sesudah itu muka bengkak dan mata keluar cairan yg campur darah
Trims buat para senior n rekan2 yg mau ngasih solusi, alnya sy msh pemula n br ngalamin
salam
cep dadi- Sersan
- Jumlah posting : 58
Join date : 11.05.11
Age : 42
Lokasi : pandeglang
Re: penyakit apa bagaimana cara mengobatinya
Ngorok, mata berair, pilek, muka bengkak, bersin2, itu tanda ada penyakit gangguan pernapasan.
Mata yg keluar darah itu krn ada pembuluh darah yg pecah. Mungkin krn bersin2 terus, hidung tersumbat, sehingga pembuluh darah tertekan dan pecah.
Kalau dalam seminggu mengakibatkan kematian yg massal, biasanya disebabkan oleh virus.
Pertanyaannya, virus apa yg menyerang...???
Bisa ND (newcastle desease/tetelo), bisa Flu burung, bisa juga IB (infectious Bronchitis).
- Bila terkena flu burung, biasanya ayam mati dalam tempo kurang dari 24 jam, bahkan hanya hitungan jam saja. Penyebarannya sangat cepat, mungkin bisa hanya tersisa 2-10% dari populasi kandang.
- ND/tetelo menyebabkan kematian ayam setelah 2-3 hari terkena infeksi.
- IB --> ayam bisa bertahan 3 s/d 7 hari.
Utk penyakit krn virus, tidak ada obatnya. Penyembuhan hanya mengandalkan daya tahan tubuhnya memerangi virus.
Yg bisa dilakukan hanyalah pencegahan, yaitu dgn isolasi, sanitasi dan vaksinasi.
CMIIW
Mata yg keluar darah itu krn ada pembuluh darah yg pecah. Mungkin krn bersin2 terus, hidung tersumbat, sehingga pembuluh darah tertekan dan pecah.
Kalau dalam seminggu mengakibatkan kematian yg massal, biasanya disebabkan oleh virus.
Pertanyaannya, virus apa yg menyerang...???
Bisa ND (newcastle desease/tetelo), bisa Flu burung, bisa juga IB (infectious Bronchitis).
- Bila terkena flu burung, biasanya ayam mati dalam tempo kurang dari 24 jam, bahkan hanya hitungan jam saja. Penyebarannya sangat cepat, mungkin bisa hanya tersisa 2-10% dari populasi kandang.
- ND/tetelo menyebabkan kematian ayam setelah 2-3 hari terkena infeksi.
- IB --> ayam bisa bertahan 3 s/d 7 hari.
Utk penyakit krn virus, tidak ada obatnya. Penyembuhan hanya mengandalkan daya tahan tubuhnya memerangi virus.
Yg bisa dilakukan hanyalah pencegahan, yaitu dgn isolasi, sanitasi dan vaksinasi.
CMIIW
Re: penyakit apa bagaimana cara mengobatinya
trims kang ari atas jawabannya, mungkin kandang saya terkena virus yg ketiga soalnya ayam bs bertahan smpai 7 harian, justru itu saya bingung gimana caranya nyelamatin ayam yg msh sehat, soalnya sy ga ada tempat buat ngungsiin ayam.
Salam
Salam
cep dadi- Sersan
- Jumlah posting : 58
Join date : 11.05.11
Age : 42
Lokasi : pandeglang
Re: penyakit apa bagaimana cara mengobatinya
ayamnya yg masih sehat krm ktempat saya aja bos.
anankok- Sersan
- Jumlah posting : 62
Join date : 16.05.11
Age : 46
Lokasi : temanggung
Re: penyakit apa bagaimana cara mengobatinya
kubil wrote:trims kang ari atas jawabannya, mungkin kandang saya terkena virus yg ketiga soalnya ayam bs bertahan smpai 7 harian, justru itu saya bingung gimana caranya nyelamatin ayam yg msh sehat, soalnya sy ga ada tempat buat ngungsiin ayam.
Salam
- Kandang ayam yg sakit jangan dipergunakan dulu. Cuci bersih, siram dgn karbol (antiseptik utk pel lantai).
- Ayam yg tersisa sebisa mungkin dijauhkan dari yg sakit.
- Atau minimal dibalik, yg sakit diungsikan jauh2.
- Yg masih sehat, jangan terkena cuaca dingin dan angin. Bila perlu kandang ditutup terpal dan diberi lampu penghangat.
- Siang hari pastikan sirkulasi udara bagus supaya ayam tetap segar.
- Minuman diberi vitamin yg mengandung antibiotik. Bisa pakai Tetra Chlor, CIAMI atau VitaChick.
- Amati setiap hari, manakala ada yg menunjukan gejala sakit, segera diungsikan.
Re: penyakit apa bagaimana cara mengobatinya
Boleh za kang,, main za k rumah hehehe,,,anankok wrote:ayamnya yg masih sehat krm ktempat saya aja bos.
Salam kenal kang...
cep dadi- Sersan
- Jumlah posting : 58
Join date : 11.05.11
Age : 42
Lokasi : pandeglang
Re: penyakit apa bagaimana cara mengobatinya
trims kang ary penjelasannya sngt mmbantu sya, trus maap kang kalo kandang bekas yg sakit klo udah d bersihkan, brp hari bs d gunakan lagi ?
Mohon maap klo trlalu rewel kang maklum sy bener2 awam, maju terus papaji...
Salam
Mohon maap klo trlalu rewel kang maklum sy bener2 awam, maju terus papaji...
Salam
cep dadi- Sersan
- Jumlah posting : 58
Join date : 11.05.11
Age : 42
Lokasi : pandeglang
Re: penyakit apa bagaimana cara mengobatinya
kubil wrote:trims kang ary penjelasannya sngt mmbantu sya, trus maap kang kalo kandang bekas yg sakit klo udah d bersihkan, brp hari bs d gunakan lagi ?
Mohon maap klo trlalu rewel kang maklum sy bener2 awam, maju terus papaji...
Salam
Kalau sy, 3 hari kemudian sudah dipakai lagi. Beberapa teman membiarkannya selama 7 hari.
Setelah dibersihkan, dicuci dan kering, lebih bagus lagi di cat pakai kapur utk bangunan, termasuk lantai kandangnya.
Re: penyakit apa bagaimana cara mengobatinya
Sumber : kedokteranhewan.blogspot.com
ND, EDS, IB, Pakan, Kandang dan Penurunan Produksi Telur
(( Ada keterkaitan erat antara hasil jajak pendapat ini dengan jajak pendapat Infovet pada 29 responden tentang penyakit apa yang paling menyebabkan penurunan produksi telur dengan jajak pendapat pada 26 responden tentang faktor apa yang paling banyak menyebabkan gangguan penyakit non infeksius pada peternakan. ))
Hasil jajak pendapat 29 orang di website infovet.co.cc tentang penyakit apa yang paling menyebabkan penurunan produksi telur ND (24%), EDS (20%), IB (20%), Lain-lain (20%), AI (6%) dan IBD (6%)
Ada keterkaitan erat antara hasil jajak pendapat ini dengan jajak pendapat 26 orang di website infovet.co.cc tentang faktor apa yang paling banyak menyebabkan gangguan penyakit non infeksius pada peternakan adalah Pakan (46%), Bangunan Kandang (42%), Air (30%), Pencahayaan (23%), Pemanasan (23%), Peralatan (19%), Bibit (19%) dan Tempat Pakan (15%).
Keterkaitan itu adalah hasil jajak pendapat yang sesuai dengan topik yang dirancang Infovet untuk edisi ini tentang penyakit ND, EDS dan IB sebagai penyebab penurunan produksi telur kejadiannya tidak bisa dilepaskan dengan faktor-faktor non infeksius pakan, perkandangan dan air, disusul faktor-faktor lain.
ND
ND merupakan infeksi viral yang menyebabkan gangguan pada saraf pernapasan disebabkan disebabkan virus Paramyxo dan dikualifikasikan menjadi beberapa strain. Strain yang sangat berbahaya (Viscerotropic Velogenic Newcastle Disease/VVND) atau tipe Velogenik menyebabkan kematian bahkan hingga 100%.
Disusul tipe yang lebih ringan (Mesogenic) dengan kematian pada anak ayam mencapai 10% tapi ayam dewasa jarang mengalami kematian namun bergejala gangguan pernapasan dan saraf.
Tipe lemah (lentogenik) tidak menyebabkan kematian, namun produktivitas telur menjadi turun dan kualitas kulit telur menjadi jelek dengan gejala sedikit gangguan pernapasan.
Dengan demikian kita melihat penurunan produksi telur karena ND adalah disebabkan oleh tipe Mesogenik dan Lentogenik.
Kaitan antara terjangkitnya ND dengan faktor non infeksius tadi merupakan pengalaman peternak dan praktisi lapangan yang mendapati dan akhirnya punya tips pencegahan.
Drh Riga Guntara dari PT Lito Bina Medikantara menyatakan yang harus dilakukan untuk mencegah sangat infeksius ini dengan memelihara kebersihan kandang dan sekitarnya termasuk memperhatikan kebersihan para tamu yang suka berkunjung ke kandang harus harus mendapat perhatian sebagai sumber penyebaran, sinar matahari yang cukup dan ventilasi yang baik, memisahkan ayam lain yang dicurigai dapat menularkan penyakit ini dan memberikan ransum jamu yang baik, bahkan tamu .
Soal pakan yang paling banyak menjadi penyebab penyakit non infeksius, dalam suatu kesempatan Riga pun menyatakan kepada Infovet pakan sangat perlu diperhatikan. "Meskipun tidak secara sekaligus dapat langsung membunuh ayam, manajemen pakan harus dikontrol," katanya.
EDS
Kasus Egg Drop Syndrome atau EDS disebabkan oleh virus EDS'76 dan umumnya menyerang ayam menjelang puncak produksi. Tidak tampak gejala klinis. Perubahan spesifik adalah pada telur dengan kulit yang sangat tipis, atau menyerupai telur penyu.
Akibat Akibat serangan virus EDS’76 produksi telur akan berada pada titik terendah selama 1-2 minggu, baru kemudian berangsur-angsur naik kembali dan mencapai kurva normal dalam waktu 48 minggu kemudian. Produksi dapat menurun sebanyak 30-50% hanya dalam jangka 2 minggu. Dengan sanitasi, biosecurity, desinfeksi, dan vaksinasi, kasus ini dapat diatasi.
IB
Infectious Bronchitis disebabkan oleh Corona virus yang menyerang system pernapasan. Pada ayam dewasa penyakit ini tidak menyebabkan kematian, tetapi pada ayam berumur kurang dari 6 minggu dapat menyebabkan kematian.
Informasi yang lain menyebutkan bahwa ayam yang terserang penyakit ini dan berumur di bawah 3 minggu, kematian dapat mencapai 30-40%. Penularan dapat terjadi melalui udara, peralatan, pakaian. Virus akan hidup selama kurang 1 minggu jika tidak terdapat ternak pada area tersebut. Virus ini mudah mati karena panas atau desinfektan.
Menurut sumber Infovet, gejala penyakit IB ini sangat sulit untuk dibedakan dengan penyakit respiratory lainnya. Pada periode layer akan didapatkan produksi telur yang sangat turun hingga mendekati nol dalam beberapa hari.
Untuk mengatasi masalah ini sanitasi merupakan faktor pemutus rantai penularan penyakit karena virus tersebut sangat rentan terhadap desinfektan dan panas. Pencegahan lain yang sangat umum dilakukan adalah dengan memberikan vaksinasi secara teratur.
Hal ini penting karena butuh waktu sekitar 4 minggu agar ayam kembali berproduksi, bahkan beberapa diantaranya tidak akan kembali ke normal akan tetapi berukuran kecil, cangkang telur lunak, bentuk telur menjadi tidak beraturan. (bbs/ YR)
ND, EDS, IB, Pakan, Kandang dan Penurunan Produksi Telur
(( Ada keterkaitan erat antara hasil jajak pendapat ini dengan jajak pendapat Infovet pada 29 responden tentang penyakit apa yang paling menyebabkan penurunan produksi telur dengan jajak pendapat pada 26 responden tentang faktor apa yang paling banyak menyebabkan gangguan penyakit non infeksius pada peternakan. ))
Hasil jajak pendapat 29 orang di website infovet.co.cc tentang penyakit apa yang paling menyebabkan penurunan produksi telur ND (24%), EDS (20%), IB (20%), Lain-lain (20%), AI (6%) dan IBD (6%)
Ada keterkaitan erat antara hasil jajak pendapat ini dengan jajak pendapat 26 orang di website infovet.co.cc tentang faktor apa yang paling banyak menyebabkan gangguan penyakit non infeksius pada peternakan adalah Pakan (46%), Bangunan Kandang (42%), Air (30%), Pencahayaan (23%), Pemanasan (23%), Peralatan (19%), Bibit (19%) dan Tempat Pakan (15%).
Keterkaitan itu adalah hasil jajak pendapat yang sesuai dengan topik yang dirancang Infovet untuk edisi ini tentang penyakit ND, EDS dan IB sebagai penyebab penurunan produksi telur kejadiannya tidak bisa dilepaskan dengan faktor-faktor non infeksius pakan, perkandangan dan air, disusul faktor-faktor lain.
ND
ND merupakan infeksi viral yang menyebabkan gangguan pada saraf pernapasan disebabkan disebabkan virus Paramyxo dan dikualifikasikan menjadi beberapa strain. Strain yang sangat berbahaya (Viscerotropic Velogenic Newcastle Disease/VVND) atau tipe Velogenik menyebabkan kematian bahkan hingga 100%.
Disusul tipe yang lebih ringan (Mesogenic) dengan kematian pada anak ayam mencapai 10% tapi ayam dewasa jarang mengalami kematian namun bergejala gangguan pernapasan dan saraf.
Tipe lemah (lentogenik) tidak menyebabkan kematian, namun produktivitas telur menjadi turun dan kualitas kulit telur menjadi jelek dengan gejala sedikit gangguan pernapasan.
Dengan demikian kita melihat penurunan produksi telur karena ND adalah disebabkan oleh tipe Mesogenik dan Lentogenik.
Kaitan antara terjangkitnya ND dengan faktor non infeksius tadi merupakan pengalaman peternak dan praktisi lapangan yang mendapati dan akhirnya punya tips pencegahan.
Drh Riga Guntara dari PT Lito Bina Medikantara menyatakan yang harus dilakukan untuk mencegah sangat infeksius ini dengan memelihara kebersihan kandang dan sekitarnya termasuk memperhatikan kebersihan para tamu yang suka berkunjung ke kandang harus harus mendapat perhatian sebagai sumber penyebaran, sinar matahari yang cukup dan ventilasi yang baik, memisahkan ayam lain yang dicurigai dapat menularkan penyakit ini dan memberikan ransum jamu yang baik, bahkan tamu .
Soal pakan yang paling banyak menjadi penyebab penyakit non infeksius, dalam suatu kesempatan Riga pun menyatakan kepada Infovet pakan sangat perlu diperhatikan. "Meskipun tidak secara sekaligus dapat langsung membunuh ayam, manajemen pakan harus dikontrol," katanya.
EDS
Kasus Egg Drop Syndrome atau EDS disebabkan oleh virus EDS'76 dan umumnya menyerang ayam menjelang puncak produksi. Tidak tampak gejala klinis. Perubahan spesifik adalah pada telur dengan kulit yang sangat tipis, atau menyerupai telur penyu.
Akibat Akibat serangan virus EDS’76 produksi telur akan berada pada titik terendah selama 1-2 minggu, baru kemudian berangsur-angsur naik kembali dan mencapai kurva normal dalam waktu 48 minggu kemudian. Produksi dapat menurun sebanyak 30-50% hanya dalam jangka 2 minggu. Dengan sanitasi, biosecurity, desinfeksi, dan vaksinasi, kasus ini dapat diatasi.
IB
Infectious Bronchitis disebabkan oleh Corona virus yang menyerang system pernapasan. Pada ayam dewasa penyakit ini tidak menyebabkan kematian, tetapi pada ayam berumur kurang dari 6 minggu dapat menyebabkan kematian.
Informasi yang lain menyebutkan bahwa ayam yang terserang penyakit ini dan berumur di bawah 3 minggu, kematian dapat mencapai 30-40%. Penularan dapat terjadi melalui udara, peralatan, pakaian. Virus akan hidup selama kurang 1 minggu jika tidak terdapat ternak pada area tersebut. Virus ini mudah mati karena panas atau desinfektan.
Menurut sumber Infovet, gejala penyakit IB ini sangat sulit untuk dibedakan dengan penyakit respiratory lainnya. Pada periode layer akan didapatkan produksi telur yang sangat turun hingga mendekati nol dalam beberapa hari.
Untuk mengatasi masalah ini sanitasi merupakan faktor pemutus rantai penularan penyakit karena virus tersebut sangat rentan terhadap desinfektan dan panas. Pencegahan lain yang sangat umum dilakukan adalah dengan memberikan vaksinasi secara teratur.
Hal ini penting karena butuh waktu sekitar 4 minggu agar ayam kembali berproduksi, bahkan beberapa diantaranya tidak akan kembali ke normal akan tetapi berukuran kecil, cangkang telur lunak, bentuk telur menjadi tidak beraturan. (bbs/ YR)
Terakhir diubah oleh harno tanggal Thu 09 Jun 2011, 23:05, total 1 kali diubah
harno- Kolonel
- Jumlah posting : 595
Join date : 03.02.11
Age : 52
Lokasi : Sukoharjo - Surabaya
Re: penyakit apa bagaimana cara mengobatinya
trims kang ary pencerahannya, td semua ayam yg skit udah sy bagi2in sm teman & tetangga drpd mubajir hehe,,, tp td sore udah ada lgi ada yg ada gejala, apakah tu prtanda semuanya lom berahir y
cep dadi- Sersan
- Jumlah posting : 58
Join date : 11.05.11
Age : 42
Lokasi : pandeglang
Similar topics
» Bagaimana Cara Mengatasi Penyakit Musiman
» Bagaimana mengatasi wabah penyakit (aratan) ?!
» BAGAIMANA CARA MENGOBATI CONGEK
» bagaimana cara memakai kemin
» Bagaimana cara memperkuat tulang?
» Bagaimana mengatasi wabah penyakit (aratan) ?!
» BAGAIMANA CARA MENGOBATI CONGEK
» bagaimana cara memakai kemin
» Bagaimana cara memperkuat tulang?
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik