SENI....bukan begitu bukan..!!??!!

mohon pencerahan.....atau renungan....

seni beladiri tarung drajat,pencak silat,karate,taekwondo dll..........masuk juga kategori olah raga
terjadi kontak fisik antar manusia.
seni bertinju,kick boxing dll...olah raga juga. namun demikian unsur seninya adalah teknik / cara bertarungnya..juga kontak fisik antar manusia.
seni adu domba,adu kerbau,adu bagong (babi) vs anjing...adu tekukur (sumatra barat)..adu wambi (cina)..dll..yg terakhir...adu ayam..........

LAYAKKAH ADU / SABUNG AYAM INI MENJADI SEBUAH KEGIATAN/ACARA/PENTAS SENI YG BEBAS DARI CAP ELEK.........??!!

ruarrrr biasa.... sangat..sangat..sangat.. setujuuuuuuuuuu L A Y A K..& S U D A H S E P A N T A S N Y A...... mudah2an mimpi ini menjadi kenyataan (tidak hanya di papaji)

Relatif, bagi yg suka itu seni, bagi yg gak suka itu kekerasan.
Yg penting bagi yg suka, hrs siap jd KAFILAH... biarkan yg lain...

layak dan pantas bagi kita yang menekuni hobi tersebut, tapi relatif bagi yang memandangnya dari sisi yang berbeda.

jaghana wrote:mohon pencerahan.....atau renungan....

seni beladiri tarung drajat,pencak silat,karate,taekwondo dll..........masuk juga kategori olah raga
terjadi kontak fisik antar manusia.
seni bertinju,kick boxing dll...olah raga juga. namun demikian unsur seninya adalah teknik / cara bertarungnya..juga kontak fisik antar manusia.
seni adu domba,adu kerbau,adu bagong (babi) vs anjing...adu tekukur (sumatra barat)..adu wambi (cina)..dll..yg terakhir...adu ayam..........

LAYAKKAH ADU / SABUNG AYAM INI MENJADI SEBUAH KEGIATAN/ACARA/PENTAS SENI YG BEBAS DARI CAP ELEK.........??!!

Sebelumnya mohon maaf klo statement saya salah dan kurang berkenan, ini hanya pendapat pribadi saja :

Pada saat dua ekor ayam berlaga dalam suatu arena / kalangan, kita MASIH BISA melihat pukulnya, cara menghindarnya, menguncinya, dan lainnya sebagai sebuah "SENI" dalam suatu pertarungan yang TIDAK LAYAK UTK DICAP ELEK...

Tapi bila dalam pertarungan tersebut disertakan dgn T (taruhan), apalagi ayam tersebut bukan ternakan sendiri / dibeli dgn mengeluarkan sejumlah rupiah yg bisa dibilang tidak sedikit, yang UMUMNYA si pemilik minimal berharap selain mendapatkan "nama" dari ayamnya, uang pembelian ayam tersebut bisa kembali... Kalau sdh seperti ini, apakah kita masih bisa berharap dan terhindar dari CAP ELEK...?

Saya cuma memberikan pendapat berdasarkan kenyataan yang ada di sekitar kita, tanpa bermaksud menyamaratakan klo semua pemain/penghobi ayam laga seperti itu. Apalagi Forum Papaji ini bertujuan utk menghindarkan atau meminimalisir hal2 tersebut diatas... Agar CAP ELEK tersebut bs "dipangkas" sedikit demi sedikit demi harapan seperti yg disampaikan Mas Bro Eko Jaghana diatas

benar
tidak
benar
tidak

Sebuah pemikiran yg harus d'pikirkan, ada sisi positif dan negatifnya..
Mikir dulu dah..

ini seni yang ngga pure seni....aq ga brani kasi komentar.....manut sja

piye yooo...!!!??!!?? Manut wae wes.....

klo saya prinsipnya dalam tanding harus tetap ada peri keayaman, klo salah satu sudah mendominasi jangan dipaksakan kasian ayamnya juga..


maaf klo salah sekedar pendapat pribadi.

Adu ayam identik dengan seni sabung ayam....karena ada unsur keindahan didalamnya, metode perawatan yang membutuhkan trik dan kiat2 tersendiri dan juga dalam menandingkan ayam ada unsur pengetahuan dalam menganalisa karakter calon lawan.......

Adu ayam juga merupakan budaya bangsa yang luhur karena sudah ada dan dikenal sejak sebelum republik ini berdiri bahkan menjadi simbol kejayaan dan martabat pemiliknya pada masa itu.......

Adu ayam juga merupakan olah raga yang menyehatkan karena memacu adrenalin dan memperpanjang usia karena lebih banyak memberikan kegembiraan bagi penghobinya......

TAPI jika adu ayam dijadikan sebagai media PERJUDIAN maka semua unsur diatas akan terhapuskan yang muncul adalah unsur kemaksiatan dan ketidak elokan.......

PAPAJI hadir untuk mengurangi image negatif yang selama ini terlanjur mengakar dan dipercaya oleh sebagian orang yang tidak paham soal hobi ayam dan tentunya dukungan dari rekan2 sungguh sangat diharapkan terutama dengan kehadiran dan partisipasinya disetiap kegiatan yang diagendakan oleh PAPAJI........

Salam

kalau menurut sy pribadi itu merupakan seni,hampir sm dgn seni beladiri,cuman yg menjadi objek yaitu ayam,bukan manusia,dan jg sudah menjadi budaya di sebagian daerah di indonesia,c/o di bali, tapi karena seni adu ayam saat ini masih identik dgn perjudian,jadi unsur seninya hampir tdk kelihatan,yg ada unsur judinya..."Semoga kedepannya bisa menjadi unsur seni dan budaya seutuhnya...dan kembali dkenal dan diterima oleh masyarakat banyak" Bravo Papaji
salam

ferdi

Sedikit cerita,
Di dekat rumah sy, disebuah kampung di daerah ciputat, ada seorang ustad yg sangat baik.Beliau adalah guru agama bagi org2 seisi kampung, termasuk sy. Seringkali beliau mampir kerumah utk sekedar ngobrol seputar ayam bangkok (istilah org dikampung utk meyebut ayam aduan). Kebetulan beliau jg seorang penyayang binatang, terutama ayam bangkok. Tdk jarang beliau ikut menonton abaran di depan rumah sy, bersama bbrp org teman. Yg istimewa dari ustad ini menurut sy, adalah sikap dan ucapanya yg sangat santun. Tidak pernah sekalipun dia bertanya kpd sy, apakah sy suka ngadu (taruhan) atau tidak. Tidak pernah pula dia bertanya, knp sy tdk pernah ke musolah, malah anak sy yg serig ketemu beliau disana. Hehehe.
Suatu hari sy pernah bertanya, lbh tepatnya meminta ijin, boleh sy gebrak? Dg senyum beliau manjawab: silahkan pak, untuk sekedar olah raga, tdk ada salahnya. Lalu beliau menlanjutkan : Tp kalo bisa, jgn pake taruhan lah. Kalimat terakhir dia ucapkan dg nada yg sangat rendah, lembut, tanpa henti tersenyum dan tanpa nada menggurui. Sy dan teman2 spontan menjawab dg semangat : Siap pak !!!
Lalu abaran dimulai. Setiap org memberi komentar trhdp ayam yg sedang berlaga, termasuk pak ustad. Dg raut wajah yg sedikit ngeri (baca: tdk tega) beliau memberikan komentar trhdp ayam yg unggul. 5 menit abar kami stop, ketika salah satu ayam nampak terdesak.
Saat itu, sy tau betul, sebenarnya pak ustad tdk tega melihat pertarungan itu. Tetapi sifatnya yg bijak, membuat dia bertahan, dan sekuat tenaga merendahkan diri dihadapan murid2nya.
Sejak saat itu, sy sgt menghormati beliau sbagai figur ustad yg sebenarnya. Faktanya,makin banyak teman2 yg rajin ke musolah, tanpa meninggalkan hobi merawat ayam. Dan abaran, menjadi ajang olah raga dan hiburan, tetap tiap minggu digelar.
Kesimpulan, kira2 spt inilah papaji bersikap. Tdk menyukai T, tp tidak pula membenci org2 yg bermain T. Dg sikap yg arif spt ini,smoga makin guyub, baik yg anti T maupun yg penganut T melangkah berdampingan, utk selanjutnya tentu mencapai tujuan yg lebih baik.
Banyak org yang pandai,tetapi sangat sedikit org yg bijaksana.
Karena kepandaian adanya di dalam pikiran, sedangkan kebijaksanaan, adanya di dalam hati.
Salam hormat.

jaghana wrote:.........LAYAKKAH ADU / SABUNG AYAM INI MENJADI SEBUAH KEGIATAN/ACARA/PENTAS SENI YG BEBAS DARI CAP ELEK.........??!!

1. Bukankah semua kegiatan/acara/pentas seni selalu ada pihak yg memberi 'CAP ELEK'
2. Ga perlu merisaukan "CAP"
3.

aku gak melu-melu soale rumangsa wis elek...keeekkkeeee

apakah ini bisa di katagorikan cap elek

ada seorang kiyai pengasuh pondok pesantren di daerah saya dan memiliki beberapa ekor ayam aduan... kalo ada rekan2 yang berani adu silahkan.. kalo ayamnya sampean menang di beli dengan harga tinggi... tapi kalo kalah sampean sholat 50 rokaat.. gmn...

seni bisa diartikan cara..
seni merawat ayam cara merawat ayam yang baik/bagus/indah itu gimana
seni beladiri cara beladiri yang baik/bagus/indah itu gimana
seni tarung ayam cara tarung ayam yang baik/bagus/indah itu gimana
dan masih banyak seni2 lainnya

cap elek tergantung persepsi individu contoh mis saya tidak setuju dengan tarung ayam karena saya termasuk komunitas pencinta binatang koq binatang diadu kalo mati gimana apa nggak kasihan... coba ayam bisa ngomong

Ardhiasa wrote:apakah ini bisa di katagorikan cap elek

ada seorang kiyai pengasuh pondok pesantren di daerah saya dan memiliki beberapa ekor ayam aduan... kalo ada rekan2 yang berani adu silahkan.. kalo ayamnya sampean menang di beli dengan harga tinggi... tapi kalo kalah sampean sholat 50 rokaat.. gmn...

Kiyai gadungan kali, sholat dijadikan 'alat bayar'

jalutumpul wrote:

Ardhiasa wrote:apakah ini bisa di katagorikan cap elek

ada seorang kiyai pengasuh pondok pesantren di daerah saya dan memiliki beberapa ekor ayam aduan... kalo ada rekan2 yang berani adu silahkan.. kalo ayamnya sampean menang di beli dengan harga tinggi... tapi kalo kalah sampean sholat 50 rokaat.. gmn...

Kiyai gadungan kali, sholat dijadikan 'alat bayar'

manakah yang di katagorikan cap elek???
a. kiyai yang menganjurkan sholat 50 rokaat dengan seorang penjudi dengan
b. seorang yang membuat pernyataan bahwa Kiyai gadungan kali, sholat dijadikan 'alat bayar'

gampang2 susah jawabnya...

main ayam di kontes spt yg diadakan papaji bisa dikategorikan arena amatir,dimana aturan2 safety cukup diperhatikan.ini menurut sy seni dan olahraga yg tepat,sehingga tdk trmasuk penyiksaan binatang..sedangkan maen ayam dikalangan adalah ajang pro, dimana unsur judi sgt kuat,ini tdk dikategorikan seni dan olahraga,animal abuse sangat kuat..sy brharap tdk ada lg yg memposting membawa agama disini,karena sy kuatir nanti disalah artikan untuk mencari pembenaran2 diberbagai sisi secara agama trhadap hobi adu ayam ini..mohon maaf kalo salah,salam

jaghana wrote:mohon pencerahan.....atau renungan....

seni beladiri tarung drajat,pencak silat,karate,taekwondo dll..........masuk juga kategori olah raga
terjadi kontak fisik antar manusia.
seni bertinju,kick boxing dll...olah raga juga. namun demikian unsur seninya adalah teknik / cara bertarungnya..juga kontak fisik antar manusia.
seni adu domba,adu kerbau,adu bagong (babi) vs anjing...adu tekukur (sumatra barat)..adu wambi (cina)..dll..yg terakhir...adu ayam..........

LAYAKKAH ADU / SABUNG AYAM INI MENJADI SEBUAH KEGIATAN/ACARA/PENTAS SENI YG BEBAS DARI CAP ELEK.........??!!

Menurut saya adu ayam bukan SENI..
Karena ,,,,SENI itu sendiri adalah hasil karya manusia,,
jadi menurut aq sih adu ayam yaitu melestarikan kebudayaan bangsa indonesia,,,
Karna sebagian besar sabung ayam di jadikan perjudian/taruhan ,maka pandangan orang terhadap pecinta ayam aduan jadi NEGATIF....
Tp juga ada POSITIFNYA:[list=1][*

sabro palapa wrote:main ayam di kontes spt yg diadakan papaji bisa dikategorikan arena amatir,dimana aturan2 safety cukup diperhatikan.ini menurut sy seni dan olahraga yg tepat,sehingga tdk trmasuk penyiksaan binatang..sedangkan maen ayam dikalangan adalah ajang pro, dimana unsur judi sgt kuat,ini tdk dikategorikan seni dan olahraga,animal abuse sangat kuat..sy brharap tdk ada lg yg memposting membawa agama disini,karena sy kuatir nanti disalah artikan untuk mencari pembenaran2 diberbagai sisi secara agama trhadap hobi adu ayam ini..mohon maaf kalo salah,salam

salam, cak sabro
kenapa seni & budaya tidak bisa bergandengan dengan agama.. seperti inul daratista tidak boleh manggung/mentas karena goyangannya dan artis2 lainnya.. kenapa uu pornografi di bali di tolak, kalau menurut saya sih di liat dari tujuannyanya aja mas agar tercipta kebersamaan, keharmonisan, oleh karena itu harapan Papaji agar kita2 dapat mennyalurkan hobi khususnya Ayam jago yang sesuai dengan rel/jalurnya baik itu pemerintah maupun agama.. (non "T") hehehe bener g yaa maaf kalo g nyambung...

segala sesuatu bisa di judikan... jadi tergantung kitanya aja mau judi apa ngga..

salam, papaji

sabro palapa wrote:main ayam di kontes spt yg diadakan papaji bisa dikategorikan arena amatir,dimana aturan2 safety cukup diperhatikan.ini menurut sy seni dan olahraga yg tepat,sehingga tdk trmasuk penyiksaan binatang..sedangkan maen ayam dikalangan adalah ajang pro, dimana unsur judi sgt kuat,ini tdk dikategorikan seni dan olahraga,animal abuse sangat kuat..sy brharap tdk ada lg yg memposting membawa agama disini,karena sy kuatir nanti disalah artikan untuk mencari pembenaran2 diberbagai sisi secara agama trhadap hobi adu ayam ini..mohon maaf kalo salah,salam

Yup, setubuh eh setuju dgn akang satu ini... Please, jgn bawa2 agama / sara dalam memberikan statement... Lagian kasihan mas bro Jagh klo nanti threadnya ini digembok ma om Admin

Ardhiasa wrote:manakah yang di katagorikan cap elek???
a. kiyai yang menganjurkan sholat 50 rokaat dengan seorang penjudi dengan
b. seorang yang membuat pernyataan bahwa Kiyai gadungan kali, sholat dijadikan 'alat bayar'

1. Yang "a" jelas2 Ga bener
2. Yang "b" --> silakan cek dulu kiyai_nya gadungan atau enggak atau apakah dia benar2 mengeluarkan pernyataan itu ?