Ayam Yg Sudah Kalah (Keok)

Salam Papaji.

Ada sedikit yg masih mengganjal dipikiran saya mengenai ayam yg sudah keok.

1. Jika ayam muda (umur -/+ 9 bln) yg baru pertama kalinya diadu tapi sdh keok, disebabkan
pada saat diadu masuk airan ke 4 sudah tidak bertenaga...apa mungkin masih bisa diadu kembali ?

2. Jika ayam yg sudah cukup umur (mabung sekali) dan mempunyai prestasi cukup bagus (menangan terus),
tapi saat terakhir diadu kalah keok. Apa bisa dijadikan pemacek?

3. Kalau ada ayam yg mempunyai tehnik dan pukulnya bagus tapi belum mempunyai prestasi.
Kalau dijadikan pemacek bagaimana?

Terima kasih

Salam Rio

Saya coba jawab permasalahan yang mas Rio hadapi berdasar pengalaman empiris....:
1. Ayam muda yang pernah kalah keok masih bisa diadu lagi dengan jeda waktu cukup lama bahkan lebih baik jika ditunggu sampai habis mabung dulu...sekalipun demikian kita tetap harus waspada terhadap kondisi mental ayam terutama masuk pada airan ke 4 ( ada kemungkinan ayam ingat kekalahannya terdahulu terutama jika pada pertarungan tersebut dia tidak cukup mendominasi lawan ).
2. Ayam jawara yang pada akhirnya kalah keok boleh dijadikan pacek apalagi jika kekalahannya harus melalui pertarungan yang ramai/berimbang dan sama2 bonyok....mental ayam sudah cukup teruji jadi sangat layak untuk pemacek.
3. Ayam bagus tapi belum pernah menang lebih baik diuji dulu nyalinya di arena untuk melihat apakah dia punya derajat/ darah jawara...tapi kalo dipaksakan untuk dijadikan pemacek tanpa pernah menang di arena juga tidak apa2 sepanjang ayam tersebut mempunyai trah/darah keturunan jawara.
Demikian mudah2 an bermanfaat dan bagi rekan2 yang mempunyai pengalaman yang sama dapat menambahkan masukannya....terima kasih dan salam...

Setuju sama mas Hendro. Sekedar menambahkan...
Syarat utama ayam layak utk pemacek adlh punya kualitas teknik, pukul dan mental yg baik.
Teknik dan pukul bisa dgn mudah dilihat ketika di abar. Utk mental, tentu harus menjalani tarung yg sesungguhnya. Tapi kalau memang yakin, bahwa mentalnya bagus, silakan saja langsung di pacek.

Sedikit cerita, dulu saya punya ayam yg tidak pernah sekalipun menang. 4 kali ngadu, hasilnya 3 draw, sekali kalah diangkat (krn tenaga drop). Pukul tidak terlalu bagus, tapi tekniknya sangat cantik. Akhirnya sy iseng2 kawinkan dgn betina yg sy anggap cocok utk memperbaiki kualitas pukulnya. Ternyata berhasil... anaknya lumayan bagus, dan banyak yg menang.


Utk pacek, selain bukti empiris dilapangan, dibutuhkan juga intuisi kita, apakah cocok atau tidak dijadikan pacek. Ayam yg selalu menang di kalangan, belum tentu juga menghasilkan turunan yg selalu menang.

Salam Papaji

Terima kasih Mas Hendro dan Mas Ari untuk masukkannya.

Ada satu lagi pertanyaan yg ingin saya ajukan.
Saya punya 4 ekor lancuran umur 5 bulan jalan (jantan semua). Dimana yg 3 ekor ukurannya
besar bulu jagonya pun masih belum sangkep dan kluruknya juga masih belajar. Tapi saudaranya
yg 1 ekor lagi ukurannya sangat kecil, bulunya sdh sangkep, dan kluruknyapun sdh lantang sekali.
Dan lebih aneh lagi mentalnya sudah mantap..sudah bisa di tes karena sudah tdk pilih2 ayam .
Selama ini anak dr indukkan tersebut ga pernah begitu (rata besarnya) dan juga dikawinkan dg pacek yg sama.
Yg jadi pertanyaan saya kenapa ayam bisa begitu ya Mas..? Apa yg salah pada saat sy membesarkan..?
Informasi tambahan pada saat indukkannya bertelur.. tidak ada ayam betina lagi yg bertelur. Karena saya punya kebiasaan hanya 1 betina yg dikawinkan. Betina yg lain ngantri (sy box untuk istirahat). Kalau yg mengeram sdh menetas br sy ambil betina yg lain utk dikawinkan.

Terima kasih

Salam Rio

rio wrote:Saya punya 4 ekor lancuran umur 5 bulan jalan (jantan semua). Dimana yg 3 ekor ukurannya
besar bulu jagonya pun masih belum sangkep dan kluruknya juga masih belajar. Tapi saudaranya
yg 1 ekor lagi ukurannya sangat kecil, bulunya sdh sangkep, dan kluruknyapun sdh lantang sekali.
Dan lebih aneh lagi mentalnya sudah mantap..sudah bisa di tes karena sudah tdk pilih2 ayam .

Saya sering mengalami kejadian yg seperti ini mas...
Kemungkinan makanan yg dimakan 'lari' ke pertumbuhan bulu. Sehingga pertumbuhan badan menjadi lebih lambat. Itu sudah manajemen tubuhnya sendiri. Tidak ada yg salah dalam perlakuan mas Rio...

Pada dasarnya, ayam yg menjadi 'raja' diantara saudara2nya adlh ayam yg bulunya paling bagus duluan. Bukan yg paling besar. Maka tidak heran kalau saudara2nya takut, dan ayam ini merasa jadi raja sejak kecil.
Biasanya, sejak kecil ayam 'raja' ini sudah 'sombong' melindungi saudara2nya dan betina2 lain. Ketika makan, ia tidak mau berebut. Malah sibuk berkotek memanggil2 yg lain. Tidak heran kalau badannya jadi kecil krn makannya kurang.

Secara mental memang sudah beranjak dewasa. Tapi melihat dari umurnya, seharusnya ayam ini masih dalam masa pertumbuhan. Saran saya, sebaiknya jangan terlalu asyik di tes. Biarkan badannya tumbuh besar dan tulang2nya menjadi lebih kuat. Beri makan yg banyak secara terpisah dari teman2nya.

Tks ya Mas Ari...mungkin lain waktu sy akan banyak tanya lagi...

Salam

Bang,
ayamku baru saja kalah di ronde 4 dalam pertarungannya yg kelima setelah 4 kali menang berturut-turut.
sebenarnya ini kesalahanku, karena ayam baru selesai mabung, belum sempet di abar dulu dan fisik belum kuat, tiba2 ketemu lawan berat.
sekarang dia terbaring di kandang dengan kondisi agak membaik setelah terluka parah.
aku merasa bersalah banget.
mohon sarannya bang, sebaiknya apa yg harus aku lakukan ?
apakah masih layak ayam ini dipertahankan untuk jadi jagoan lagi, ataukah dipensiunkan untuk jadi pacek ?
umur ayam masih cukup muda, baru1 kali mabung.
mohon pencerahannya
thx
salam hormat

alang wrote:Bang,
ayamku baru saja kalah di ronde 4 dalam pertarungannya yg kelima setelah 4 kali menang berturut-turut.
sebenarnya ini kesalahanku, karena ayam baru selesai mabung, belum sempet di abar dulu dan fisik belum kuat, tiba2 ketemu lawan berat.
sekarang dia terbaring di kandang dengan kondisi agak membaik setelah terluka parah.
aku merasa bersalah banget.
mohon sarannya bang, sebaiknya apa yg harus aku lakukan ?
apakah masih layak ayam ini dipertahankan untuk jadi jagoan lagi, ataukah dipensiunkan untuk jadi pacek ?
umur ayam masih cukup muda, baru1 kali mabung.
mohon pencerahannya
thx
salam hormat

Mas Alang... menurut pengalaman sy pribadi, sehebat2nya mental ayam, dia pasti akan keok juga kalau menerima pukulan bertubi2 apalagi dgn senjata (jalu). Terlebih lagi, ayam mas alang masih kurang kondisi rawatnya... Daya tahan dan mental mahluk hidup ada batasnya. Tinggal kita menilai sendiri apakah batasan itu wajar, masuk kriteria atau tidak.
Kalau tempur hancur2an dan kalah 4 ronde dgn kondisi rawat yg jelek, sy kira itu hal wajar. Asal jangan cuma 2-3X pukul sudah lari.
hehehe...

Sedikit sharing...
Saya merasa, ayam super dgn teknik dan pukulan istimewa, sebenarnya tidak pernah teruji kualitas mentalnya. Ayam seperti ini jarang sekali jual beli pukulan, dan menang hanya dibawah 3 ronde. Menang bersih dgn sedikit menerima pukulan.
Berbeda dgn ayam yg tekniknya kurang bagus. Mentalnya teruji krn sudah melewati tahap jual beli pukulan yg berlangsung diatas 3 ronde. Menang dgn cara bertarung hancur2an.
Silakan dipilih, yg mana kira2 layak dijadikan pacek.

hatur nuhun bang admin,
saya merasa dapat advis yang besar, bahwa ayam saya tidak terlalu memalukan,karena kalah setelah tempur habis2an.
sebagai gambaran, ayam saya mendominasi di ronde 1 dan 2, pukulannya jauh lebih dalam, lebih tajam dan keras dibanding lawan, sehingga penonton hampir semua menjagokan ayam saya, tapi memang tekniknya kurang nakal dan terlalu berani menerima pukulan.
di ronde 3 ayam saya mulai kehabisan tenaga, sehingga posisi seimbang.
di ronde 4 ayam benar2 kehabisan stamina, sehingga hanya bertahan dan terus menerus menerima pukulan telak, sesekali membalas sekuat tenaga sambil terus mematuki kaki lawan dengan sisa2 tenaga yg ada.
ayam saya tdk lari pada awalnya bang, malah sampai jatuh terkulai pun dia tdk lari, lawannya pun mulai minder nampaknya,tapi karena waktu masih tersisa beberapa menit,botoh kedua belah pihak membangunkan ayam lalu bertarung lagi, disanalah ayam saya menyerah.
seperti itulah cerita lengkapnya bang.
apakah ayam saya memalukan, atau termasuk pejuang yang handal yang layak dipertahankan ?
mohon tanggapannya
salam hormat

Yang dimaksud menyerah itu diangkat oleh botohnya atau keok mas Alang ?...kalo kalah keok sekalipun ayam kita sudah bertarung habis2 an maka ayam tersebut tidak tepat jika dirawat untuk diadu lagi dikemudian hari, ayam sudah waktunya istirahat/pensiun dan cukup layak untuk dijadikan pemacek apalagi kondisi habis mabung berarti umur ayam cukup produktif sebagai pemacek...salam

Hendro wrote:Yang dimaksud menyerah itu diangkat oleh botohnya atau keok mas Alang ?...kalo kalah keok sekalipun ayam kita sudah bertarung habis2 an maka ayam tersebut tidak tepat jika dirawat untuk diadu lagi dikemudian hari, ayam sudah waktunya istirahat/pensiun dan cukup layak untuk dijadikan pemacek apalagi kondisi habis mabung berarti umur ayam cukup produktif sebagai pemacek...salam

Setuju Mas Hendro.....