Persilangan ayam hutan+ayam bangkok

Saya lagi pengen nyoba menyilangkan ayam hutan sama ayam bangkok nih, Kira2 dari pakar2 yang sudah berpengalaman sudah pernah mencoba belum? Dan hasilnya kira2 seperti apa?
Butuh masukannya pak, Thanks...

Bang Naga, dulu sekitar awl th 2000 saya pernah baca artikel mengenai persilangan ayam hutan,ayam Bangkok, ayam Vietnam yang nulis orang Prambanan Jogja, katanya sih hasilnya luar biasa, cepat, jalu tepat dsb, tapi entah kenapa ayam persilangan itu nggak jadi trend. jadi hilang begitu saja. Jadi sebenarnya kalau kita mau nyilangkan ayam saya sarankan kita mulai menetapkan tujuan dulu, misalnya kita ingin aym yang kejam, tahan pukul, pukul keras, main cantik, dan sebagainya. kemudian kita inbreedingkan ayam tersebut sampai dapat ciri-ciri yang kita inginkan, baru kita silangkan dengan ras ayam lain yang telah kita siapkan, mudah-mudahan hasilnya sesuai dengan yang diharapkan.

Salam Hangat,

aji

Betul kata mas Aji... tetapkan dulu cita2 kita. Seperti apa kira2 hasil yg kita inginkan.
Kalau sekedar iseng2, nanti hasilnya juga sekedar ayam iseng2 lho...
hehehe....

Sekarang ini banyak sekali jenis dan type tarung ayam untuk aduan. Menurut saya, lebih baik kita menyempurnakan trah2 ayam yg ada dan melengkapi kelebihannya.
Ayam hutan memang lebih gesit. Tapi menurut saya juga memiliki banyak kekurangan. Misalnya tubuh yg kecil, tulangan yg tipis dan mental tarung yg masih dipertanyakan.

Ayam peliharaan saya sudah memiliki pukulan yang keras pak, tapi kelemahannya adalah jalunya kurang paten, jadi saya ingin menyilangkan dengan ayam hutan dengan tujuan keturunannya akan memiliki jalu yang bagus serta pukulan yang berat. Kalau masalah mental saya dengar bukannya ayam hutan itu termasuk ayam yang ganas ya pak? karena dia akan menyeang ayam manapun yang masuk wilayahnya, dan banyak yang bilang ayam hutan sangat gesit serta jalunya sangat bagus, kira2 gimana pendapat bapak? Jika misalnya anakan Ayam hutan+bangkok disilangkan lagi dengan bangkok agar memiliki tulang yg lebih bagus karena mgkn hasil perkawinan yg pertama fisiknya kurang bagus.

bang naga,, kebetulan sy pernah baca ttg persilangan tsb, dan artikelnya masih sy simpan,, isinya seperti ini :

Judul berita di atas sebenarnya pernah dimuat beberapa tahun yang lalu di Harian Minggu Pagi. Namun isi berita sepertinya masih relevan sebagai penambah wawasan bagi para peternak ayam aduan sehingga layak untuk dipublish kembali.

Seperti diketahui bahwa untuk mendapatkan hasil ternak yang baik, termasuk jika kita menginginkan lahirnya bibit ayam (petarung) berkelas memang perlu waktu, tenaga dan beaya yang tidak sedikit. Demi hasil yang baik inilah, Haryanto Klowor, salah satu pandemen ayam aduan asal Jogjakarta rela berkorban. Haryanto Klowor tampaknya sudah jenuh dengan ras tertentu yang kualitasnya dapat mudah diukur. Ayam bangkok misalnya. Ide pun muncul yakni dengan program pembauran berbagai ras. Eksperimen pun dilakukan.Sejauh ini yang hasilnya dinilai paling memuaskan adalah persilangan empat ras, ayam kampung, ayam Bangkok, serta ayam Vietnam.

Ditemui di rumahnya, Kebondalem Kidul, Prambanan, Klaten, Haryanto Klowor mengatakan setiap ras punya kelebihan masing-masing. Ayam kampung memiliki kelebihan dalam bentuk badan tetapi lemah di kepala, ayam Bangkok kuat kepalanya tapi tubuhnya rentan, ayam Vietnam dikenal kokoh struktur tulangnya di samping memiliki pukulan mematikan tetapi kurang lincah. Dari ketiga ras itu saja sebenarnya sudah cukup untuk mendapatkan hasil yang baik. Namun kurang memiliki daya tahan tubuh serta kelincahan. Karena itu dimasukkannya gen ayam hutan.

"Dalam menangkarkan keempat ras ini saya bekerjasama dengan peternak lain, untuk mengejar waktu" ujarnya. Pembagiannya, satu orang bertugas menangkarkan pejantan bangkok dengan betina ayam hutan. Dari persilangan ini diambil anakan jantan. Orang lain menangkarkan jantan Vietnam dengan babon Bangkok. Diambil betinanya. Sedang untuk ayam kampung dengan Bangkok cukup beli di pasaran, karena sudah banyak ditangkarkan.

Pembauran selanjutnya mempertemukan jago blasteran Bangkok-Alas dengan betina Vietnam-Bangkok. Ambil anakan betina yang nati dikawinkan dengan pejantan Jawa Alus. Yang perlu diperhatikan dalam mengaduk-aduk gen ini, semua induk dan pejantan awalnya harus berasal dari ayam yang berkualitas. Jadi tidak sembarang mengawinkan. "Dengan begitu, hasil akhirnya pun memuaskan. Menjadi petarung yang andal. Pokoknya JOS" Haryanto Klowor menyakinkan.

Beberapa jago hasil persilangannya sering dilatihtandingkan. Dan selalu menang KO. Banyak orang yang kepincut dan ingin membeli ayamnya. Untuk itu Haryanto Kloowor cuma bisa blilang, "Saya ini pandemen ayam, saya sangat menghargai kesenangan saya. Kalau ada orang lain yang juga senang dengan ayam saya, maka perhitungannya adalah seberapa besar orang itu menghargai rasa senangnya", Cukup diplomatis.

Yang jelas, dalam bereksperimen Haryanto Klowor tidak pernah setenah hati. Artinya, karena dorongan rasa senang itu, apa pun dilakukan demi hasil yang baik. Yah, kalau lagi senang memang apa pun rela dikorbankan. Coba kalau sudah bosan ... whes-hewhes bablas angine.

Sumber : Harian Minggu Pagi

Sinaga wrote:Ayam peliharaan saya sudah memiliki pukulan yang keras pak, tapi kelemahannya adalah jalunya kurang paten, jadi saya ingin menyilangkan dengan ayam hutan dengan tujuan keturunannya akan memiliki jalu yang bagus serta pukulan yang berat. Kalau masalah mental saya dengar bukannya ayam hutan itu termasuk ayam yang ganas ya pak? karena dia akan menyeang ayam manapun yang masuk wilayahnya, dan banyak yang bilang ayam hutan sangat gesit serta jalunya sangat bagus, kira2 gimana pendapat bapak? Jika misalnya anakan Ayam hutan+bangkok disilangkan lagi dengan bangkok agar memiliki tulang yg lebih bagus karena mgkn hasil perkawinan yg pertama fisiknya kurang bagus.

Jalu kurang paten, mengapa harus disilang dgn ayam hutan...??? Bukankah kita bisa cari dan memilih seekor pejantan aduan yg dibeli dari arena dan terbukti jalunya super...??
Ayam hutan memang ganas. Tapi mental yg sy maksud disini adlh, bagaimana daya tahan mentalnya terhadap sakit yg diderita selama pertarungan..?? Yg sy ketahui, ayam hutan di alamnya sana, tarung hanya hitungan menit. Sebentar saja sudah ada yg lari krn kalah. Ini menjadi kelemahan mendasar bila kita turun di arena.

Sebenarnya sy tidak pesimistis. Adalah hal yg sangat bermanfaat bila kita mau mengembangkan sebuah trah ayam laga hasil eksperiment ternakan sendiri. Yg sy tulis disini hanya sebagai masukan dan bahan renungan saja. Bahwa utk persilangan dgn trah baru yg belum teruji, jangan terlena dgn keunggulannya saja. Harus juga diperhatikan kelemahannya. Kelemahan ini harus disingkirkan utk membuat strain baru yg lebih unggul. Dan ini membutuhkan dana, ketelitian, kesabaran dan waktu yg sangat lama. Apalagi kita melakukannya hanya dgn kemampuan pengetahuan genetika yg sangat terbatas, tradisional dan sederhana tanpa peralatan canggih macam laboratorium biologi advance.

Dalam kasus mas Naga, ada ayam lain yg sudah teruji dan punya kinerja jalu dan kecepatan pukul yg baik. Ayam burma misalnya. Kenapa ngga disilang dgn ayam burma saja bang...???


@Ivandelta :
Saya pernah baca artikelnya tuh mas... Sayang tidak dijelaskan, apakah setiap ayam jantan hasil cross ternakan Haryanto Klowor selalu keluar dgn kualitas super spt yg diberitakan..??
Kalau cuma 1-2 ekor yg terbukti baik, sy rasa belum bisa mewakili sample dan tidak bisa digeneralisir bahwa ternakannya sukses.
Bagi saya, kesuksesan hasil ternak adlh bila hasilnya berkualitas merata.

CMIIW

Salam PAPAJi...
Wah dr membaca tulisan rekan2 senior disini saja jd punya ide, bagaimana kalau papaji membuat ternak bareng dgn tujuan persilangan ayam jawara yg hasilnya diharapkan selain mempunyai keistimewaan disegala sisi (teknik tarung, keganasan, pukulan, tulang dll yg dianggap kelebihan dr ayam petarung) jg mudah2an bisa memunculkan ayam tarung baru ala papaji dgn didukung dr para donatur anggota members PAPAJI...
wah sy tdk bs membayangkan ayam tarung seperti apa yg kira2 akan muncul nantinya ya....
gimana nih rekan2, ada yg tertarik ga buat ngeluarin ayam tarung versi PAPAJI...???

kocu wrote:Salam PAPAJi...
Wah dr membaca tulisan rekan2 senior disini saja jd punya ide, bagaimana kalau papaji membuat ternak bareng dgn tujuan persilangan ayam jawara yg hasilnya diharapkan selain mempunyai keistimewaan disegala sisi (teknik tarung, keganasan, pukulan, tulang dll yg dianggap kelebihan dr ayam petarung) jg mudah2an bisa memunculkan ayam tarung baru ala papaji dgn didukung dr para donatur anggota members PAPAJI...
wah sy tdk bs membayangkan ayam tarung seperti apa yg kira2 akan muncul nantinya ya....
gimana nih rekan2, ada yg tertarik ga buat ngeluarin ayam tarung versi PAPAJI...???

Ternak bareng yg selama ini dilakukan, arahnya memang kesana mas... Kita ingin bersama2 memiliki ayam tarung yg mendekati sempurna. Tapi materi indukan yg dipakai masih menggunakan trah2 yg ada.

Ide mas Kocu utk memunculkan strain baru ayam laga melalui ternak dan riset PAPAJI, ini sangat sy hargai. Tapi, kita butuh biaya dan waktu yg cukup lama utk prosesnya. Lagi pula kemungkinan utk gagal juga tinggi. Kalau project ini bisa terwujud, mudah2an para anggota dan donatur bisa cukup bersabar dan berbesar hati bilamana tingkat keberhasilannya kurang.

Perkelkan Saya Rhobby, Dari serang Banten. Penghoby ayam bangkok yang masih baru.
Saya punya kakak, dan kakakku itu penghoby ayam bangkok sudah lumayan. Dulu Kakakku pernah punya babon ayam bangkok Import yang dikirim dari kapal. Tapi setelah dirumah satu bulan ayam Import kakakku itu hilang dikirain ada yang nyolong, tapi setelah satu bulan kurang satu 5 hari ayam babon kakakku pulang sendiri sambil bawa anakan. Setelah itu aanak ayam itu di pelihara sampe besar. dan hasilnya sangat memuaskan. Ternyata ayam yang hilang tadi punya suami ayam hutan. Karna rumah kakakku dekat juga sama hutan. Dan keturunannya itu masih ada sampe sekarang. Setiap anak turunan dari ayam hutan itu. Semua dagunya ada brewoknya. Pukulnya keras, dan lompatannya tingi. Dan Tajinyapun Bagus. dan sampe sekarang kakakku masih punya ayam yang babon saja hasil dari persilangan itu.

bagaimana hasil persilangannya bang?
kalau sudah ada bolehlah ditampilkan gambarnya

wah saya pun pernah memikirkan hal ini mas...
menyilangkan ayam bangkok dengan ayam hutan....
diharapkan di hasilkan ayam petarung dengan warna bulu yg indah dan juga lincah...
macam ayam bekisar tapi fersi ayam bangkoknya... ha ha ha...

Dulu saya pernah pelihara ayam hutan jantan dan ayam kete (sepasang).
Ayam hutan yg saya pelihara sangat agresive sekali (galak bgt),sama orang pun dia melawan.
Saat itu saya jg pelihara ayam bangkok,hanya pelihara,tdk untuk profesinal adu.Karna waktu itu saya masih SMP.

Saya pernah adu ayam hutan dgn ayam bangkok saya...ayam hutan sangat gesit,loncat tinggi dan jalu nya sangat dipergunakan.Klo saya perhatikan skarang sperti tarung ayam Philipin atau Brazil.Ayam kate jalu nya jg bagus,tapi mental nya jelek.
Waktu itu saya adu cukup lama,tanpa air n tanpa ronde...dari jam 3 sore sampai jam 5 mungkin (maklum anak smp).Masing2 dr mreka tdk ada yg kalah/keok,tapi bangkok saya luka parah karna jalu,sedangkan hutan tdk kena jalu sama skali.Dengan sangat menyesal -+ seminggu si bangkok saya mati karna sakit stelah diadu.

Belakangan ini saya jg berfikir untuk menyilangkan ayam hutan dgn bangkok..tapi saya takut akan mendapatkan bentuk badan yg dominan sperti ayam hutan.Dan kalo ayam hutan nya betina akan menghasilkan telur yg sangat kecil,anaknya pun pasti kecil.Karna dulu ayam hutan saya,saya biarkan kawin bebas dgn ayam kampung dan anak2nya berbadan mirip ayam hutan.

Yah itu sedikit pengalaman saya...mudah2an membantu.Kalo salah,anggap saja cerita!

Wah topik yang menarik nich.... saya juga masih kepikiran untuk menyilangkan ayam bangkok jantan vs ayam hutan betina.... ada temen member sini juga yang punya darah ayam bangkok, burma dan hutan.. dan hasilnya memang ayam mempunyai teknik n pukul bagus (menurut saya)... tapi untuk jalu kayaknya g cepet panjang kayak ayam hutan...
Kelemahan yang laen kayaknya paruhnya agak mudah patah... karena dr jago dr 3 trah ntu rata2 pernah patah paruhnya tp tetep aja bisa menang....

Kalo setahu saya..ayam hutan punya mental rela mati..karena om saya punya hoby ngejerat ayam hutan,dengan cara dipancing dgn ayam hutan jg.maklum di kampung saya hutanny masih joss.katany kalo kita biarkan,tu ayam bisa tarung ampe mati tanpa ada suara keok,ga kaya bangkok,biasanya kalo bangkok kalah ya teriak keok..tapi pa ga susah mas ngawinin ayam bangkok ma hutan.setahu saya ayam hutan betina ukuranny kecil bget,bobotny paling setengah kilo.tapi itu ayam hutan ditempat saya lo,gak tau kalo ayam hutan yg jadi indukan ayam bekisar kayakny bsr juga.kalo menurut saya,cari ayam hutan yg jos kawinin ma babon mantap yg dominan,pasti lebih gampang.saya pengen coba itu mas,tp ga punya babon yg dominan..

Mungkin ayam hutan mentalnya benar2 bagus. Berkelahi sampai mati.
Tapi masalahnya, dimana2, ayam hutan ukurannya sangat kecil. Tulangan tipis.
Kalau ukurannya gede, pasti ga bisa terbang, lompat tinggi keatas pohon. Bisa2 dimakan harimau tuh...

Krn ukurannya dan tulangan yg tipis, kemungkinan besar kalau berkelahi dgn bangkok, sudah dipukul mati. Mungkin ngga keok... tapi kalo mati ya sama aja...
hehehe...

Klw menurut saya buat apa susah -usah lagi ....ayam Bk ..ayam saigon....burma ...dll ...asalmulanya juga dari hutan ....klw ada tujuan pemulian ternak jadikan ayam hutan ...saya rasa boleh tuh untuk melestarikan kembali ..moyangnya ayam hehehehehehe....
Kriteria prinsip dasarnya ayam petarung adalah ....
1. mental yang kuat.
2. Pola dan teknik yang indah .(pintar memposisikan kepala untuk cari peluang pukul ).
3. Tulangan yang kuat untuk ketahanan dalam melancarkan pukulan.
4. Ukuran yang standart.
5. Struktur tubuh yang proposional.
6. jalu yang bagus .
nah dari kriteria tersebut diatas Klw ayam hutan menurut saya hanya masuk ke jalu yang bagus katakanlah super jalu.....yang kriteria lain bagaimana ? sangat perlu dipertimbangkan ....
salam ferry bun

bang ferry, ayam hutan selain jalunya hebat apa dangingnya juga cocok untuk di opor?

Na kalo buat petarung tuh bener bgt banget apa yang dibilang bang ferry,.,.tapi kalo buat saya yg baru mau beternak dan mulai meninggalkan kebiasaan saya yg cuma bisa beli,coba2 masih asik.he2..siapa tau satu dari seribu yg istimewa mampir k kandang kita.amiin...maklum bang cari sensasi beda..lama2 balik lagi k pakem standar juga..he2..

cece wrote:Na kalo buat petarung tuh bener bgt banget apa yang dibilang bang ferry,.,.tapi kalo buat saya yg baru mau beternak dan mulai meninggalkan kebiasaan saya yg cuma bisa beli,coba2 masih asik.he2..siapa tau satu dari seribu yg istimewa mampir k kandang kita.amiin...maklum bang cari sensasi beda..lama2 balik lagi k pakem standar juga..he2..

oh gitu ya @cece ......lanjut silakan berexperimen ......moga moga 1 dari seribu iyu menjadi kenyataan ......hehehehe

ferry bun wrote:oh gitu ya @cece ......lanjut silakan berexperimen ......moga moga 1 dari seribu iyu menjadi kenyataan ......hehehehe

Wah, kelamaan doainnya... Masa nunggu 1000 ekor dulu...??
Moga2 1 dari 10 jadi kenyataan.

amieeeee............................n

ditempat saya ada ayam hutan jantan yang mau ngawinin ayam betina dengan cara ndogndogan(dekeman bahasa banyumasannya) heheheheheheh hayo2 sapa yang mau2.....




salam.....

cb ayam bangkok x ayam arab