sekedar share ajah kenapa warna wido jadi booming.. karna ini ternyata

rere_pitkeeper wrote:Kalo kita pernah mendalami primbon betaljemur adamakna, ada sbuah hal yang dulu mengganggu fikiran saya. Yaitu Trah warna ayam tarung versi primbon jawa. Disitu jelas tertulis ayam WIDO CEPAKA(jalak) adalah warna ayam utama, stlah itu wiring kuning,wiring galih. Hal yang aneh, kenapa munculnya di Birma yah? wkwkwk harusnya trah ayam jawa.. Apakah ayam trah JAWA ALUS dlu ada yang dbawa ke birma? Waduh, yang terlupakan ..

Jagonantang wrote:Informasi dan masukan yang bagus dari teman teman buat kita kita yang cuma keluyurannya disekitar kebon tetangga.

Tapi kalau ngebahas warna ayam, menurut primbon yang aku buat sendiri, warna hanyalah bungkus atawa casing.

Menyimak dari bahasan warna ayam favorit di forum ini pula, ternyata setiap orang punya selera sendiri sendiri. Sedangkan trend warna itu biasanya mengikuti arena atau panggung pertunjukan. Siapa atau warna apa yang lagi unggul pasti orang akan ikut2 an.

Warna jalak di tanah air itu gudangnya, sebab tahun 62 an yang katanya tahun awal dari ayam bangkok masuk Indon, saya sebagai anak yang bapaknya juga panghobi ayam jago, sudah sering lihat dan punya.
Video tarung ayam yang tersaji, kalau sekedar untuk ditonton, boleh lah,..tapi dilihat dari seni tarung ayam, sama sekali kurang enak dilihat. (saya cuma nonton yang pertama).
Saya rasa ayam petarung Indonesia lebih bagus dari ayam manapun, saya sudah sering buktikan, walaupun itu hanya untuk perbendaharaan sendiri.

Yang kita butuhkan adalah mengemas adu ayam yang legal dan bermartabat. dan itu sepertinya akan sangat sulit terwujud dengan kemajemukan kita.

Salam Papaji.

Jagonantang wrote:Informasi dan masukan yang bagus dari teman teman buat kita kita yang cuma keluyurannya disekitar kebon tetangga.

Tapi kalau ngebahas warna ayam, menurut primbon yang aku buat sendiri, warna hanyalah bungkus atawa casing.

Menyimak dari bahasan warna ayam favorit di forum ini pula, ternyata setiap orang punya selera sendiri sendiri. Sedangkan trend warna itu biasanya mengikuti arena atau panggung pertunjukan. Siapa atau warna apa yang lagi unggul pasti orang akan ikut2 an.

Warna jalak di tanah air itu gudangnya, sebab tahun 62 an yang katanya tahun awal dari ayam bangkok masuk Indon, saya sebagai anak yang bapaknya juga panghobi ayam jago, sudah sering lihat dan punya.

Video tarung ayam yang tersaji, kalau sekedar untuk ditonton, boleh lah,..tapi dilihat dari seni tarung ayam, sama sekali kurang enak dilihat. (saya cuma nonton yang pertama).
Saya rasa ayam petarung Indonesia lebih bagus dari ayam manapun, saya sudah sering buktikan, walaupun itu hanya untuk perbendaharaan sendiri.

Yang kita butuhkan adalah mengemas adu ayam yang legal dan bermartabat. dan itu sepertinya akan sangat sulit terwujud dengan kemajemukan kita.

Salam Papaji.

rickycinere wrote:Waduh... jalaknya seperti anakan Slenger punya mas Hendro...
Tapi mainnya lebih bagus yang punya mas Hendro...
Kalau ukurannya hampir sama (uk tinggi 5.5, pinggang 6) cuma kalau anakan Slenger ada ngalung dan pukul sampingnya juga.
Wah... pasti seru kalau ketemu....
Mas Hendro, masih ada gak anakan Slenger yang jalak???
Tx.